You are on page 1of 36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Perusahaan PT. Inspirasi Kuliner Indonesia

PT Inspirasi Kuliner Indonesia (PT. IKI) bergerak di bidang Kuliner.Pada

saat ini PT Inspirasi Kuliner Indonesia memiliki brand, yaitu: Let’s Go! Chicken.

Let’s Go! Chicken di buka pertama kali pada tanggal 6 Oktober 2016, di Komplek

Taman Asri dengan konsep dine in. Outlet keduanya berdiri tanggal 1 November

2015, dan berlokasi di daerah Cipadu, tepatnya di depan Alfamidi Cipadu, dengan

konsep outlet berbentuk kontainer.

Memulai dengan 14 gerai di tahun 2016, kemudian bertumbuh menjadi 67

gerai di 2017, lalu mulai membuka cabang di Jawa Timur dan terus berkembang

hingga lebih dari 200 gerai di 2019, Let’s Go Chicken menjadi salah satu pelopor

trend ayam goreng street food dengan outlet kontainer merah sebagai signature-

nya dan juga yang berdiri berdampingan dengan Alfamidi. Semuanya masih

dengan mengusung konsep yang sama. Let’s Go! Chicken menjual berbagai

macam produk makanan dan minuman antara lain, ayam, burger, sosis, kentang

goreng, boneless, serta minuman soft drink. Salah satu produk unggulan Let’s Go!

Chicken adalah ayam SADIZ (Saos Pedas Abiz), yaitu ayam goreng dengan

lumuran saos barbeque super pedas. Outlet Let’s Go! Chicken kini sudah tersebar

di beberapa wilayah di Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi.Dengan kualitas


produk dan pelayanan yang baik, serta harganya yang terjangkau, produk Let’s

Go! Chicken difokuskan untuk seluruh kalangan masyarakat.

PT IKI terus berkomitmen dengan visinya untuk menjadi yang terbaik

dalam menyajikan makanan cepat saji menggunakan bahan-bahan berkualitas

setara restoran kelas internasional, dengan rasa yang disukai masyarakat dan

dengan harga yang terjangkau.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

- Memberikan akses akan makanan yang lezat, bergizi dan berkualitas kepada

seluruh masyarakat

- Menjadi perusahaan kuliner yang inovatif, kreatif dan sempurna

- Membangun sdm yang berkualitas

- Menjadi produk lokal yang mampun bersaing

b. Misi Perusahaan

- Berorientasi kepada kepuasan pelanggan

- Mengembangkan sdm yang berkompeten di bidangnya

- Meningkatkan pangsa pasar

- Membuka lapangan kerja

4.1.3 Produk dan Layanan

Let’s Go! Chicken menjual berbagai macam produk makanan dan

minuman antara lain, ayam, burger, sosis, kentang goreng, boneless, serta

minuman soft drink. Salah satu produk unggulan Let’s Go! Chicken adalah ayam

SADIZ (Saos Pedas Abiz), yaitu ayam goreng dengan lumuran saos barbeque
super pedas. Outlet Let’s Go! Chicken kini sudah tersebar di beberapa wilayah di

Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi.Dengan kualitas produk dan pelayanan

yang baik, serta harganya yang terjangkau, produk Let’s Go! Chicken difokuskan

untuk seluruh kalangan masyarakat.

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

4.2.1 Deskriptif Data Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 62 responden, yaitu

karyawan PT. Inspirasi Kuliner Indonesia, maka dapat diketahui gambaran umum

mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, status, dan

lama bekerja. Untuk lebih jelasnya dibawah ini dikemukakan secara satu persatu

gambaran umum responden penelitian.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Table 4.1
Data Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jumlah Presentase
Jenis Kelamin
.

1 Laki-laki 26 42%

2 Perempuan 36 58%

Jumlah 62 100%

Sumber: Data diolah dari kuesioner (2023)

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam Tabel 4.1 di atas menunjukan

bahwa dari 62 responden terdapat 36 respoden atau sebesar 58% berjenis kelamin

perempuan. Sedangkan selebihnya sebanyak 26 responden atau sebesar 42%


berjenis kelamin laki-laki dari total 62 sampel hasil penyebaran kuesioner.

Berdasarkan data yang kita peroleh dari hasil penyebaran kuesioner menyatakan

bahwa mayoritas karyawan berdasarkan gender adalah perempuan dengan jumlah

mencapai 58% dari total keseluruhan populasi yang ada.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Table 4.2
Data Responden Menurut Usia

No. Usia Jumlah Presentasi


1 <21 tahun 7 11.3
2 21-25 tahun 28 45.2
3 26-30 tahun 22 35.5
4 31-35 tahun 4 6.5
5 36-40 tahun 1 1.5
Total 62 100.0
Sumber : Data diolah dari kuesioner (2023)

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa dari 62

responden yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan usia diantara

21-25 tahun yaitu sebanyak 45.2% dan terendah adalah responden dengan usia

diantara 36-40 tahun yaitu sebanyak 1,5%. Secara umum karyawan yang bekerja

di PT. Inspirasi Kuliner Indonesia berada pada usia matang di antara 21-25 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Data Responden Menurut Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah Presentasi


1 SMA/SMK 35 56.5
2 D3 3 4.8
3 S1 24 38.7
Total 62 100.0
Sumber: data diolah dari kuesioner, 2023
Berdasarkan data pada Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa dari 62

responden yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan pendidikan

SMA/SMK yaitu sebanyak 56.5% dan terendah adalah responden pendidikan D3

yaitu sebanyak 4.8%. Secara umum karyawan yang bekerja di PT. Inspirasi

Kuliner Indonesia lebih banyak berpendidikan SMA/SMK.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4
Data Responden Menurut Lama Bekerja

No. Lama Bekerja Jumlah Presentasi


1 < 1 tahun 9 14.5
2 1 - 2 tahun 17 28
3 3 - 4 tahun 19 30
4 5 - 6 tahun 12 19.4
5 7 - 10 tahun 2 3.3
6 >10 tahun 3 4.8
Total 62 100.0
Sumber: data diolah dari kuesioner (2023)

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 62 responden

yang memiliki jumlah tertinggi adalah responden dengan lama bekerja diantara 3-

4 tahun yaitu sebanyak 30% dan terendah adalah responden dengan lama bekerja

diantara 7-10 tahun yaitu sebanyak 3.3%. Secara umum karyawan yang bekerja di

PT. Inspirasi Kuliner Indonesia memiliki lama bekerja antara 3-4 tahun.
4.2.2 Analisis Deskriptif Hasil Kuesioner

Sesuai dengan tujuan analisis deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran

mengenai hasil penelitian secara umum bagaimana karakteristik subjek penelitian

sehubungan dengan variabel-variabel yang diteliti. Sebelum dilakukan analisa

statistik terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap masing-masing variabel.

Pembobotan ini dilakukan dengan memberikan skor total dengan jumlah item dari

variabel yang di bobot, melalui pernyataan yang diberikan penulis dalam

kuesioner, maka dapat diartikan setiap tabel yang diteliti sebagai berikut tabel di

bawah ini :

a. Deskriptif Variabel Kompensasi

Table 4.5
Jawaban Responden Berdasarkan Item Pernyataan Variabel Kompensasi
(X1)

Rata-
No Tota
Pernyataan STS TS RR S SS Rata Ket.
. l
Skor
Kompensasi Langsung

Gaji atau upah yang 3 5 7 30 17 62


1 saya terima sesuai 3,85
dengan pekerjaan. 12
3 10 21 85 239
0
Gaji atau upah yang 2 7 5 28 20 62
saya terima sesuai
2 3,91
dengan kemampuan 11
2 14 15 100 243
kerja yang saya miliki. 2
Bonus yang diberikan
perusahaan tempat 3 6 10 29 14 62
saya bekerja selama
3 ini dapat 3,71
meningkatkan 11
semangat kerja dalam 3 12 30 70 231
6
bekerja
Gaji atau upah yang
saya terima sesuai
2 12 22 16 10 62
dengan peraturan
perusahaan yang
4 3,32
berlaku, tetapi tidak
dapat memenuhi
2 24 66 64 50 206
kebutuhan hidup
sehari-hari.
Perusahaan tempat
saya bekerja telah 5 4 11 32 10 62
5 memberikan bonus 3,61
secara adil kepada 12
5 8 33 50 224
karyawan. 8
Kompensasi Tidak Langsung
Saya mendapatkan
19
hak cuti sesuai dengan 2 4 11 26 62
6
peraturan yang 10
95
berlaku. 2 8 33 4 242 3,90
Saya merasa
terlindungi dengan 4 3 10 25 20 62
7 adanya jaminan
kesehatan dalam 10
bekerja di perusahaan 4 6 30 0 100 240 3,87
Pesangon tidak saya
8 11 22 14 7 62
8 terima pada waktu
liburan dan cuti. 8 22 66 56 35 187 3,01
Saya merasa, bahwa
tunjangan yang
2 0 6 14 40 62
9 diberikan sesuai
dengan peranan/posisi
saya di perusahaan. 2 0 18 56 200 276 4,45
Saya merasa
perusahaan
memperhatikan 3 2 14 25 18 62
10
pemenuhan kebutuhan
dan fasilitas dalam 10
pekerjaan saya 3 4 42 0 90 239 3,85
TOTAL 3,75
Sumber: Data diolah dari kuesioner (2023)
Keterangan : Sangat Baik (SB) dan Baik (B).
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui skor rata-rata variabel

Kompensasi diperoleh skor 3,75 terletak diantara 3,40 – 4,19 yaitu Baik, hal ini

menandakan bahwa kompensasi yang diberikan oleh PT. Inspirasi Kuliner

Indonesia sudah baik, hal ini dibuktikan dengan skor tertinggi yaitu 4,45 pada

pernyataan “Saya merasa, bahwa tunjangan yang diberikan sesuai dengan

peranan/posisi saya di perusahaan.” hal ini membuktikan bahwa tunjangan

yang diberikan oleh PT. Inspirasi Kuliner Indonesia sesuai dengan posisi

karyawan masing-masing.

Kompen Di Disiplin Di Kepuasan Di Kinerja Di


Karyawan Singkat Skala
sasi Singkat Kerja Singkat Kerja Singkat
Sangat Sangat Sangat Sangat 4,20-
SB SB SB SB
Baik Baik Baik Baik 5,00
3,40-
Baik B Baik B Baik B Baik B
4,19
Cukup Cukup Cukup Cukup 2,60-
CB CB CB CB
Baik Baik Baik Baik 3,39
Tidak Tidak Tidak Tidak 1,80-
TB TB TB TB
Baik Baik Baik Baik 2,59
Sangat Sangat Sangat Sangat
1,00-
Tidak STB Tidak STB Tidak STB Tidak STB
1,79
Baik Baik Baik Baik
Dari data tersebut masih didapat skor rendah yaitu sebesar 3,01 pada

pernyataan “Pesangon tidak saya terima pada waktu liburan dan cuti.” hal ini

membuktikan bahwa masih terdapat karyawan yang menyatakan bahwa mereka

tidak menerima pesangon pada waktu mereka liburan maupun cuti sebaiknya

perusahaan dapat lebih memikirkan tunjangan karyawan sesuai dengan posisinya

sehingga karyawan merasa nyaman diposisinya.

Table 4.6
Analisa Rentang Skala Interval
Dari data di atas kemudian diolah dengan cara, total skor didapat dengan

cara mengalikan setiap poin jawaban dengan bobot yang telah ditentukan dengan

tabel bobot nilai. Maka hasil perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

Contoh perhitungan pernyataan nomor 7.

1) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 20 x 5 = 100

2) Responden yang menjawab setuju (4) = 25 x 4 = 100

3) Responden yang menjawab ragu-ragu (3) = 10 x 3 = 30

4) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 3 x 2 = 6

5) Responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) = 4 x 1 = 4

Total skor = 100 + 100 + 30 + 6 + 4 = 240

Untuk menghitung rata-rata skor ialah dengan menjumlah seluruh skor

yang ada pada kolom, contoh : 239 + 243 + 231 + 206 + 224 + 242 + 240 + 187

+276 + 239 = 2.327. Jumlah total skor ialah 2.327 kemudian di bagi 620 karna

terdapat 10 pernyataan tiap pernyataan berjumlah 62 responden, jadi rata-rata skor

ialah 2.327: 620 = 3,75.

b. Deskriptif Variabel Disiplin Kerja

Table 4.7
Jawaban Responden Berdasarkan Item Pernyataan Variabel Disiplin Kerja
(X2)

Rata-
No. Pernyataan STS TS RR S SS Total Rata Ket.
Skor
Kehadiran
1 Saya hadir 4,33
62
ditempat bekerja 1 0 4 29 28
tepat waktu 1 0 12 116 140 269
sebelum jam kerja
yang telah
Saya selalu
kembali istirahat 62
2 sesuai dengan 1 0 1 41 19 4,24
waktu yang 263
ditetapkan 1 0 3 164 95
Ketaatan Pada Kewajiban dan Peraturan Kerja
Saya selalu
mengikuti aturan
yang berlaku 1 0 1 35 25 62
3
yang telah
ditetapkan
perusahaan 1 0 3 140 125 269 4,33
Saya mengerti
dan memahami
aturan dan sanksi 1 2 0 35 24 62
4
yang telah
ditetapkan
perusahaan 1 4 0 140 120 265 4,27
Ketaatan Pada Standar Kerja
Saya selalu
mengenakan
pakaian kerja atau 0 0 2 31 29 62
5
seragam yang
telah ditetapkan
perusahaan 0 0 6 124 145 275 4,43
Saya selalu
menggunakan
tanda pengenal
0 1 5 33 23 62
6 pada saat bekerja
sesuai dengan
yang ditetapkan
perusahaan 0 2 15 132 115 264 4,25
Tingkat Kewaspadaan Tinggi
Saya selalu
mengerjakan 0 0 4 34 24 62
7
pekerjaan dengan
teliti. 0 0 12 136 120 268 4,32
Saya selalu
menggunakan 0 0 3 36 23 62
8
peralatan kerja
dengan hati-hati 0 0 9 144 115 268 4,32
Bekerja Etis
Saya bekerja
menggunakan
9 etika dalam 0 0 2 30 30 62
perusahaan dan
sesama karyawan 0 0 6 120 150 276 4,45
Saling
1 0 2 26 33 62
10 menghargai
sesama karyawan 1 0 6 104 165 276 4,45
TOTAL 4,34
Sumber: Data diolah dari kuesioner (2023)
Keterangan : Sangat Baik (SB) dan Baik (B).

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui skor rata-rata variabel

Disiplin Kerja diperoleh skor 4,34 terletak diantara 4,20-5,00 yaitu Sangat Baik,

hal ini menandakan bahwa Disiplin Kerja yang ditetapkan oleh PT. Inspirasi

Kuliner Indonesia sudah sangat baik, hal ini dibuktikan dengan skor tertinggi

yaitu 4,45 pada pernyataan “Saling menghargai sesama karyawan” hal ini

membuktikan bahwa karyawan di PT. Inspirasi Kuliner Indonesia saling

menghargai sesama karyawan.


Dari data tersebut masih didapat skor rendah yaitu sebesar 4,24 pada

pernyataan “Saya selalu kembali istirahat sesuai dengan waktu yang

ditetapkan” hal in membuktikan bahwa masih terdapat karyawan yang terlambat

kembali bekerja setelah waktu istirahat.

Table 4.8
Analisa Rentang Skala Interval

Kompen Di Disiplin Di Kepuasan Di Kinerja Di


Karyawan Singkat Skala
sasi Singkat Kerja Singkat Kerja Singkat
Sangat Sangat Sangat Sangat 4,20-
SB SB SB SB
Baik Baik Baik Baik 5,00
3,40-
Baik B Baik B Baik B Baik B
4,19
Cukup Cukup Cukup Cukup 2,60-
CB CB CB CB
Baik Baik Baik Baik 3,39
Tidak Tidak Tidak Tidak 1,80-
TB TB TB TB
Baik Baik Baik Baik 2,59
Sangat Sangat Sangat Sangat
1,00-
Tidak STB Tidak STB Tidak STB Tidak STB
1,79
Baik Baik Baik Baik

Dari data di atas kemudian diolah dengan cara, total skor didapat dengan

cara mengalikan setiap poin jawaban dengan bobot yang telah ditentukan dengan

tabel bobot nilai. Maka hasil perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

Contoh perhitungan pernyataan nomor 8.

6) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 23 x 5 = 115

7) Responden yang menjawab setuju (4) = 36 x 4 = 144

8) Responden yang menjawab ragu-ragu (3) = 3 x 3 = 9

9) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 0 x 2 = 0

10) Responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) = 0 x 1 = 0


Total skor = 115 + 144 + 9 + 0 + 0 = 268
Untuk menghitung rata-rata skor ialah dengan menjumlah seluruh skor

yang ada pada kolom, contoh : 269 + 263 + 269 + 265 + 275 + 264 + 268 + 268 +

276 + 276 = 2.693. Jumlah total skor ialah 2.693 kemudian di bagi 620 karna

terdapat 10 pernyataan tiap pernyataan berjumlah 62 responden, jadi rata-rata skor

ialah 4.044: 990 = 4,34.

c. Deskriptif Variabel Kepuasan Kerja

Table 4.9
Jawaban Responden Berdasarkan Item Pernyataan Variabel Kepuasan
Kerja (X3)
Rata
No ST - Ket
Pernyataan TS R S SS Total
. S Rata .
Skor
Kepuasan Dengan Gaji
Saya merasa
perusahaan sudah
memberikan gaji 2 3 10 35 12 62
1 3,83
karyawan sesuai
dengan standart
yang berlaku. 2 6 30 140 60 238
Saya menerima
gaji yang cukup
dan sesuai,
berdasarkan 3 3 6 37 13 62
2 3,87
tanggung jawab
pekerjaan yang
diberikan pada
saya 3 6 18 148 65 240
Kepuasan Dengan Promosi
Saya senang
dengan penilaian
untuk promosi 1 2 9 34 16 62
3 3,83
berdasarkan
prestasi dan hasil
kerja karyawan 1 4 27 136 80 248
Saya merasa
4 3,95
senang karena ada 1 2 11 33 15 62
kesempatan
terbuka untuk
dipromosikan 1 4 33 132 75 245
Kepuasan Dengan Rekan Kerja
Saya senang
bekerja dengan 0 1 7 26 28 62
rekan kerja yang
5 4,30
saling membantu
menyelesaikan
pekerjaan 0 2 21 104 140 267
Saya senang
bekerja dengan 1 1 6 23 31 62
rekan kerja yang
6 4,32
bertanggung
jawab atas
pekerjaannya 1 2 18 92 155 268
Kepuasan Dengan Penyelia
Saya merasa
senang karena
atasan sudah
7 memberikan 1 0 13 29 19 62 4,04
bimbingan yang
baik pada
karyawan 1 0 39 116 95 251
Saya senang
dengan atasan
yang 0 1 7 25 29 62
8 memperlakukan 4,32
karyawan
bawahannya
dengan baik 0 2 21 100 145 268
Kepuasan Dengan Pekerjaan Itu Sendiri
Saya senang
dengan pekerjaan
9 saat ini karena 0 1 5 31 25 62 4,29
sesuai dengan
kemampuan saya 0 2 15 124 125 266
Saya senang 1 1 10 25 25 62
10 4,16
bekerja di sini
1 2 30 100 125 258
TOTAL 4,11
Sumber: Data diolah dari kuesioner (2023)
Keterangan : Sangat Baik (SB) dan Baik (B).
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui skor rata-rata variable

Kepuasan kerja diperoleh skor 4,11 terletak diantara 3,40 – 4,19 yaitu Baik, hal

ini menandakan bahwa kepuasan yang diberikan oleh PT. Inspirasi Kuliner

Indonesia sudah baik hal ini dibuktikan dengan skor tertinggi yaitu 4,32 pada

pernyataan “Saya senang bekerja dengan rekan kerja yang bertanggung

jawab atas pekerjaannya” hal ini membuktikan bahwa karyawan senang jika

rekan kerjanya dapat bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaannya

masing-masing, hal ini diperkuat dari hasil observasi di lapangan dimana banyak

responden yang menyatakan hal tersebut.

Dari data tersebut masih didapat skor rendah yaitu sebesar 3,83 pada

pernyataan “Saya senang dengan penilaian untuk promosi berdasarkan

prestasi dan hasil kerja karyawan” hal ini membuktikan masih terdapat

karyawan yang menyatakan bahwa perusahaan dalam penilaian untuk

mempromosikan karyawannya itu tidak berdasarkan prestasi dan hasil kerja, maka

dari itu sebaiknya PT. Inspirasi Kuliner Indonesia lebih sportif dalam menilai

karyawan sehingga tidak terdapat kesenjangan antara karyawan.

Kompen Di Disiplin Di Kepuasan Di Kinerja Di


Skala
sasi Singkat Kerja Singkat Kerja Singkat Karyawan Singkat
Sangat Sangat Sangat Sangat 4,20-
SB SB SB SB
Baik Baik Baik Baik 5,00
3,40-
Baik B Baik B Baik B Baik B
4,19
Cukup Cukup Cukup Cukup 2,60-
CB CB CB CB
Baik Baik Baik Baik 3,39
Tidak Tidak Tidak Tidak 1,80-
TB TB TB TB
Baik Baik Baik Baik 2,59
Sangat Sangat Sangat Sangat
1,00-
Tidak STB Tidak STB Tidak STB Tidak STB
1,79
Baik Baik Baik Baik
Table 4.10
Analisa Rentang Skala Interval

Dari data di atas kemudian diolah dengan cara, total skor didapat dengan

cara mengalikan setiap poin jawaban dengan bobot yang telah ditentukan dengan

tabel bobot nilai. Maka hasil perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

Contoh perhitungan pernyataan nomor 2.

11) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 13 x 5 = 65

12) Responden yang menjawab setuju (4) = 37 x 4 = 148

13) Responden yang menjawab ragu-ragu (3) = 6 x 3 = 18

14) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 3 x 2 = 6

15) Responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) = 3 x 1 = 3

Total skor = 65 + 148 + 18 + 6 + 3 = 240

Untuk menghitung rata-rata skor ialah dengan menjumlah seluruh skor

yang ada pada kolom, contoh : 238 + 240 + 248 + 245+ 267 + 268 + 251 + 268 +

266 + 258 = 2.549. Jumlah total skor ialah 2.549 kemudian di bagi 620 karna

terdapat 10 pernyataan tiap pernyataan berjumlah 62 responden, jadi rata-rata skor

ialah 2.549: 620 = 4,11.

d. Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan

Table 4.11
Jawaban Responden Berdasarkan Item Pernyataan Variabel Kinerja
Karyawan (Y)

Rata-
No
Pernyataan STS TS R S SS Total Rata Ket.
.
Skor
Keterampilan Kerja
Saya memiliki
keterampilan yang 0 0 3 41 18 62
1 sangat baik dalam 4,24
melaksanakan 0 0 9 164 90 263
pekerjaan saya
Saya menguasai
0 0 1 40 21 62
bidang pekerjaan
2 4,32
yang saya kerjakan
0 0 3 160 105 268
saat ini

Kualitas Pekerjaan
Saya bekerja 0 0 4 33 25 62
3 dengan cekatan 4,33
dan cepat 0 0 12 132 125 269
Saya merasa 0 0 1 37 24 62
mampu bekerja
4 4,37
sesuai dengan 0 0 3 148 120 271
standar perusahaan
Tanggung Jawab
Saya mempu
0 0 0 37 25 62
menyelesaikan
5 4,40
suatu pekerjaan
0 0 0 148 125 273
dengan rapi.
Saya mampu
1 0 3 31 27 62
menyelesaikan
6 4,33
pekerjaan dengan
1 0 9 124 135 269
tepat waktu.
Disiplin
Saya datang ke 1 0 1 35 25 62
7 kantor dengan 4,33
tepat waktu 1 0 3 140 125 269
Saya dapat
1 0 0 35 26 62
menggunakan
8 4,37
waktu dengan
1 0 0 140 130 271
efektif & efisien
Kerjasama
Saya dapat bekerja 0 0 1 32 29 62
9 dalam tim dengan 4,45
baik 0 0 3 128 145 276
Kuantitas Pekerjaan
Saya mampu
mengerjakan tugas 2 1 6 34 19 62
tambahan yang
10 diberikan atasan 4,08
tepat waktu tanpa
mengganggu tugas 2 2 18 136 95 253
rutin
TOTAL 4,32
Sumber: Data diolah dari kuesioner (2023)
Keterangan : Sangat Baik (SB) dan Baik (B).

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui skor rata-rata variabel

Kinerja Karyawan diperoleh skor 4,32 terletak diantara 4,20 – 5,00 yaitu Sangat

Baik, hal ini menandakan bahwa kinerja karyawan yang diberikan oleh karyawan

sudah sangat baik hal ini dibuktikan dengan skor tertinggi yaitu 4,45 pada

pernyataan “Saya dapat bekerja dalam tim dengan baik” hal ini membuktikan

bahwa kinerja yang diberikan oleh karyawan PT.Inspirasi Kuliner Indonesia

terlihat kompak dan harmonis, hal ini diperkuat dari hasil observasi di lapangan

dimana banyak responden yang menyatakan hal tersebut.

Dari data tersebut masih didapat skor rendah yaitu sebesar 4,08 pada

pernyataan “Saya mampu mengerjakan tugas tambahan yang diberikan

atasan tepat waktu tanpa mengganggu tugas rutin” hal in membuktikan bahwa

karyawan menyatakan bahwa beberapa karyawan belum mampu menyelesaikan

tugas tambahan dengan tepat waktu tanpa mengganggu pekerjaan utamanya, maka

dari itu sebaiknya karyawan tetap diberikan tugas/pekerjaannya sesuai dengan

jobdesk-nya masing-masing dan apabila mengharuskan karyawan untuk

mengerjakan pekerjaan tambahan sebaiknya dihitung lembur.


Di Kinerja Di
Di Disipli Di Kepuasan
Kompensasi Singka Karyawan Singkat Skala
Singkat n Kerja Singkat Kerja
t
Sangat Sangat Sangat 4,20-
Sangat Baik SB SB SB SB
Baik Baik Baik 5,00
3,40-
Baik B Baik B Baik B Baik B
4,19
Cukup Cukup Cukup 2,60-
Cukup Baik CB CB CB CB
Baik Baik Baik 3,39
Tidak Tidak Tidak 1,80-
Tidak Baik TB TB TB TB
Baik Baik Baik 2,59
Sangat Sangat Sangat
Sangat 1,00-
STB Tidak STB Tidak STB Tidak STB
Tidak Baik 1,79
Baik Baik Baik
Table 4.10
Analisa Rentang Skala Interval

Dari data di atas kemudian diolah dengan cara, total skor didapat dengan

cara mengalikan setiap poin jawaban dengan bobot yang telah ditentukan dengan

tabel bobot nilai. Maka hasil perhitungan jawaban responden sebagai berikut :

Contoh perhitungan pernyataan nomor 8.

16) Responden yang menjawab sangat setuju (5) = 26 x 5 = 130

17) Responden yang menjawab setuju (4) = 35 x 4 = 140

18) Responden yang menjawab ragu-ragu (3) = 0 x 3 = 0

19) Responden yang menjawab tidak setuju (2) = 0 x 2 = 0

20) Responden yang menjawab sangat tidak setuju (1) = 1 x 1 = 1

Total skor = 130 + 140 + 0 + 0 + 1 = 271

Untuk menghitung rata-rata skor ialah dengan menjumlah seluruh skor

yang ada pada kolom, contoh : 263 + 268 + 269 + 271 + 273 + 269 + 269 + 271 +

276 + 253 = 2.682. Jumlah total skor ialah 2.682 kemudian di bagi 620 karna
terdapat 10 pernyataan tiap pernyataan berjumlah 62 responden, jadi rata-rata skor

ialah 2.682: 620 = 4,32.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Pengujian Instrumen Uji Validitas

Menurut Triana & Oktavianto (2013) “Uji Validitas merupakan ukuran

yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang

akan diukur”. Sedangkan menurut Ghozali (2017) berpendapat “suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”. Dalam penelitian ini untuk

menghitung tingkat validitas nya dilakukan dengan menggunakan software alat

bantu program Statistical Package for Social Science (SPSS) for window versi 22,

sehingga dapat diketahui nilai dari kuesioner pada setiap variabel bebas. Kriteria

atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan tidaknya menurut

Sugiyono (2016) yaitu dengan membandingkan antara r-hitung dengan r-tabel

dengan ketentuan berikut :

a. Jika rhitung > rtabel, maka instrument valid

b. Jika rhitung < rtabel, maka dikatakan tidak valid


Tabel 4.

Rangkuman Uji Validitas Variabel Penelitian

Kompensasi (X1)

No. R-Hitung R-Tabel Keterangan

1. 0,812 0,207 Valid

2. 0,840 0,207 Valid

3. 0,799 0,207 Valid

4. 0,607 0,207 Valid

5. 0,852 0,207 Valid

6. 0,745 0,207 Valid

7. 0,594 0,207 Valid

8. 0,378 0,207 Valid

9. 0,502 0,207 Valid

10. 0,804 0,207 Valid

Disiplin Kerja (X2)

No. R-Hitung R-Tabel Keterangan

1. 0,670 0,207 Valid

2. 0,436 0,207 Valid

3. 0,816 0,207 Valid

4. 0,763 0,207 Valid

5. 0,779 0,207 Valid

6. 0,496 0,207 Valid

7. 0,819 0,207 Valid

8. 0,860 0,207 Valid


9. 0,873 0,207 Valid

10. 0,745 0,207 Valid

Kepuasan Kerja (X3)

No. R-Hitung R-Tabel Keterangan

1. 0,656 0,207 Valid

2. 0,816 0,207 Valid

3. 0,786 0,207 Valid

4. 0,652 0,207 Valid

5. 0,808 0,207 Valid

6. 0,796 0,207 Valid

7. 0,829 0,207 Valid

8. 0,673 0,207 Valid

9. 0,673 0,207 Valid

10. 0,735 0,207 Valid

Kinerja Karyawa (Y)

No. R-Hitung R-Tabel Keterangan

1. 0,549 0,207 Valid

2. 0,761 0,207 Valid

3. 0,855 0,207 Valid

4. 0,817 0,207 Valid

5. 0,746 0,207 Valid

6. 0,846 0,207 Valid

7. 0,715 0,207 Valid

8. 0,796 0,207 Valid


9. 0,807 0,207 Valid

10. 0,647 0,207 Valid

Sumber: Output SPSS yang diolah (2021)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan

dikatakan valid karena r-hitung > r-tabel (0,207). Dengan demikian maka semua

item kuesioner yang digunakan layak untuk diolah sebagai data penelitian.

4.3.2 Pengujian Instrumen Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu kuesioner reliabel

atau handal atau tidak reliabel. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau

keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat

penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Dalam

penelitian ini untuk menghitung tingkat Reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social Science

110 (SPSS) for window versi 22. Kriteria yang digunakan apabila suatu alat ukur

memberikan hasil yang stabil, maka disebut alat ukur itu handal. Pengukuran

dilakukan sekali dan Reliabilitas dengan uji statistik. Dalam penelitian ini

pengukuran yang dipakai dengan membandingkan nilai Cronbach's Alpha dengan

0,60 dapat berpedoman sebagai berikut:

a. Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,60, maka instrumen reliable

b. Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,60, maka instrumen tidak reliable

Tabel 4.
Rangkuuman Analisa Uji Reabilitas

No. Variabel Alpha Syarat Keterangan

Cronbach’s

1 Kompensasi (X1) 0,879 0,60 Reliabel

2 Disiplin Kerja (X2) 0,894 0,60 Reliabel

3 Kepuasan Kerja (X3) 0,908 0,60 Reliabel

4 Kinerja Karyawa (Y) 0,907 0,60 Reliabel

Sumber: Output SPSS yang diolah (2021)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien Reliabilitas variabel

dinyatakan reliable dan dapat dipercaya karena nilai Cronbach's Alpha > 0,60.

4.3.3 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan sebuah data,

menurut Singgih (2015) berpendapat “sebuah model regresi akan digunakan untuk

melakukan peramalan sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan

peramalan yang seminimal mungkin, karena itu sebuah model sebelum digunakan

seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik”. Dalam

penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji

multikolineritas dan uji heterokedastitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2017) Uji normalitas berfungsi

untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu memiliki
distribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing

variabel tetapi pada nilai residualnya. Dengan demikian uji ini untuk memeriksa

apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi normal atau tidak. Dalam

pengujian normalitas terdiri dari 2 metode pengujian yaitu:

1) Uji Normalitas Metode Analisis Grafik

Metode analisis grafik ini yang digunakan adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Kriteria analisis grafik adalah distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal dan plotting data residual dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residu normal maka garis akan menggambarkan data sesungguhnya

akan mengikuti garis diagonalnya.

Hasil Output uji normalitas grafik P-Plot adalah sebagai berikut ini:

Gambar 4.1
Gambar P-Plo

Melihat

gambar P- Plot di atas

menunjukan bahwa dari

gambar P- Plot di atas


menunjukan hasil semua data berdistribusi secara normal. Karena sebaran data

berada di sekitar garis diagonal. Jadi model regresi dikatakan memenuhi asumsi

normalitas.

Hasil Output uji normalitas grafik Histogram adalah sebagai berikut ini:

Gambar 4.2
Grafik Histogram

Dari

gambar di atas

dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot menunjukan hasil pola grafik

yang normal. Karena sebaran data berada di sekitar garis diagonal, Jadi model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Normalitas Metode Analisis Statistik

Uji normalitas sebaiknya dilengkapi dengan uji statistik karena terkadang

tampilan grafik dapat menyesatkan secara visual. Uji statistik dapat dilakukan
dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Kriteria uji

Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Monte carlo Sig > 0,05 maka data distribusi normal.

b. Jika nilai Monte carlo Sig < 0,05 maka data distribusi tidak normal.

Table 4.11
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan tabel di atas dapat menunjukan bahwa nilai Monte Carlo Sig

(2-Tailed) yaitu 0,755 sehingga lebih besar dari 0,05 atau 0,755 > 0,05, maka data

pada penelitian tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Dalam pengujian digunakan

software SPSS versi 22. Untuk mendeteksi hal tersebut pedoman nya adalah

sebagai berikut:

a. Jika nilai- nilai tolerance lebih > dari 0.1 dan nilai variance inflation factor

(VIF) < dari 10, maka tidak terjadi Multikolinearitas.

b. Jika nilai- nilai tolerance lebih < dari 0.1 dan nilai variance inflation factor

(VIF) > dari 10, maka terjadi Multikolinearitas. Adapun hasil uji dengan

menggunakan SPSS Versi 22 sebagai berikut:

Table 4.12
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber: Output SPSS yang diolah (2021)
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh nilai tolerance value kompensasi

0,325 > 0,1 dan VIF kompensasi 3,074 < 10, tolerance value disiplin kerja 0,803

>0,1 dan dan VIF disiplin kerja 1,245 <10, dan tolerance value kepuasan kerja

0,321 > 0,1 dan VIF kepuasan kerja 3,119 < 10. Jadi dapat disimpulkan bebas

dari adanya Multikolinearitas serta semua variabel bebas yang dipakai dalam

penelitian lolos gejala Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model


regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke
pengamatan lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas,
acak menunjukkan model regresi yang baik dengan kata lain tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Untuk menguji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 22:
Gambar 4.3
Hasil Pengujian Analisis Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil gambar di atas titik-titik pada hasil scatterplot menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Maka hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model

regresi ini.

4.3.4 Regresi Linier Berganda

Uji regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini adalah Komunikasi

116 Pemasaran (X1), dan Harga (X2) terhadap Minat Beli (Y) baik secara parsial

maupun secara simultan. Berikut ini hasil olahan data regresi dengan SPSS versi

22 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

1. Analisa regresi linier sederhana promosi (X1) terhadap minat beli (Y). Hasil

output regresi linier sederhana Y= a + b (X1) terhadap minat beli (Y) adalah

sebagai berikut:

Table 4.13

Hasil Regresi Linier Sederhana Promosi (X1) Terhadap Minat Beli (Y)

Sumber : Output spss yang diolah, 2023

Berdasarkan hasil tabel output di atas dapat dijelaskan bahwa persamaan

linear sederhana Y= a + b yaitu Y = 31,207 + 0,321 (X1). Persamaan regresi ini

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Kompensasi (X1)

terhadap Kinerja Karyawan (Y). Konstanta a = 31,207 menunjukkan bahwa nilai


Kinerja Karyawan (Y) saat ini diasumsikan bernilai 31,207 satuan dengan asumsi

variabel Kompensasi (X1) bernilai tetap. Konstanta b = 0,321 menunjukkan

bahwa jika terjadi kenaikan satuan-satuan variabel Kompensasi (X1), maka nilai

Kinerja Karyawan (Y) akan bertambah 0,321 satuan.

2. Analisa regresi linier sederhana harga (X2) terhadap minat beli (Y).

Hasil output regresi linier sederhana Y= a + b (X2) terhadap minat beli (Y) adalah

sebagai berikut: 117 Table 4.14 Hasil Regresi Linier Sederhana Harga (X12)

Terhadap Minat Beli (Y)

Sumber : Output spss yang diolah, 2021 Berdasarkan hasil tabel output di

atas dapat dijelaskan bahwa persamaan linear sederhana Y= a + b yaitu Y = 4,115

+ 0,873 (X2). Persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

positif antara Harga (X2) terhadap Minat Beli (Y). Konstanta a = 4,115

menunjukkan bahwa nilai minat beli (Y) saat ini diasumsikan bernilai 4,115

satuan dengan asumsi variabel Harga (X2) bernilai tetap. Konstanta b = 0,873

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan satuan-satuan variabel Promosi (X2),

maka nilai Minat Beli (Y) akan bertambah sebesar 0,873 satuan.

. 3. Analisa regresi linier sederhana promosi (X1) dan harga (X2) terhadap

minat beli (Y). Hasil output regresi linier sederhana Y= a + b (X1) + b (X2)

terhadap minat beli (Y) adalah sebagai berikut:


Table 4.15

Hasil Regresi Linier Sederhana Promosi (X1) dan Harga (X12)

Terhadap Minat Beli (Y)

4. Analisa regresi linier sederhana promosi (X1) dan harga (X2) terhadap

minat beli (Y). Hasil output regresi linier sederhana Y= a + b (X1) + b (X2)

terhadap minat beli (Y) adalah sebagai berikut:

Table 4.15
Hasil Regresi Linier Sederhana Promosi (X1) dan Harga (X12)
Terhadap Minat Beli (Y)
Sumber: Output spss yang diolah, 2023
Berdasarkan hasil analisis perhitungan regresi pada tabel di atas, maka 118

dapat diperoleh persamaan regresi Y = 0,012 + 0,202 (X1) + 0,767 (X2) + e. Dari

persamaan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) Nilai konstanta sebesar = 0,012 diartikan bahwa jika variabel Promosi (X1) dan

Harga (X2) tidak ada maka telah terdapat nilai Minat Beli (Y) sebesar = 0,012

point.

b) Nilai Promosi (X1) 0,202 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada

perubahan variabel Harga (X2), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel

Promosi (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada Minat Beli (Y)

sebesar 0,012 point.

c) Nilai Harga (X2) 0,767 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada

perubahan variabel Komunikasi Pemasaran (X1), maka setiap perubahan 1 unit

pada variabel Harga (X2), akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada Minat

Beli (Y) sebesar 0,012 point.

4.3.5 Uji Korelasi

1. Analisis Koefisien Korelasi Product Moment Analisis Koefisien

Korelasi digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara


variabel independen yaitu pengaruh Promosi (X1) dan Harga (X2) terhadap

variabel dependen yaitu Minat Beli (Y).

Table 4.16

Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Parsial Antara Pengaruh Promosi

(X1) Terhadap Minat Beli (Y)

Sumber: Output spss yang diolah, 2021 119 Berdasarkan hasil uji statistik

yang ditunjukkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pengaruh Promosi

terhadap Minat Beli sebesar 0,513 dan bernilai positif berada pada rentang 0,41 –

0,60 artinya variabel Promosi berkorelasi terhadap Minat Beli dengan derajat

hubungan sedang. Table 4.17 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Parsial

Antara Pengaruh Harga (X2) Terhadap Minat Beli (Y) Sumber: Output spss yang

diolah, 2021 Berdasarkan hasil uji statistik yang ditunjukkan pada tabel di atas

dapat diketahui bahwa nilai Harga terhadap Minat Beli sebesar 0,707 dan bernilai

positif berada pada rentang 0,61 – 0,80 artinya variabel Harga berkorelasi

terhadap Minat Beli dengan derajat hubungan kuat. Table 4.18 Hasil Analisis

Koefisien Korelasi Secara Simultan Antara Pengaruh Promosi (X1) dan Harga

(X2) Terhadap Minat Beli (Y) Sumber: Output spss yang diolah, 2021

Berdasarkan hasil uji statistik yang ditunjukkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa nilai Promosi dan Harga terhadap Minat Beli sebesar 0,717 dan bernilai

positif berada pada rentang 0,61 – 0,80 artinya variabel Promosi dan Harga

berkorelasi secara simultan terhadap Minat Beli dengan derajat hubungan kuat.

120 4.3.6 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R2 pada intinya


mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel

independen atau bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel

independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Berikut

ini nilai hasil uji koefisien determinasi yaitu: Table 4.19 Hasil Output Koefiensi

Determinasi Promosi (X1) Terhadap Minat Beli (Y) Sumber: Output spss yang

diolah, 2021 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi R = 0,513

berada pada rentang 0,41 – 0,60 dengan tingkat hubungan yang sedang, artinya

Promosi (X1) memiliki tingkat hubungan yang sedang terhadap Minat Beli (Y).

Dan nilai R square = 0,263 dapat disimpulkan bahwa Promosi (X1) memberikan

kontribusi terhadap Minat Beli (Y) sebesar 26,3% dan sisa nya 73,7% dipengaruhi

oleh faktor lain. Table 4.20 Hasil Output Koefiensi Determinasi Harga (X2)

Terhadap Minat Beli (Y) Sumber: Output spss yang diolah, 2021 121 Dari tabel di

atas dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi R = 0,707 berada pada rentang 0,61 –

0,80 dengan tingkat hubungan yang kuat, artinya Harga (X2) memiliki tingkat

hubungan yang kuat terhadap Minat Beli (Y). Dan nilai R square = 0,500 dapat

disimpulkan bahwa Promosi (X1) memberikan kontribusi terhadap Minat Beli (Y)

sebesar 50% dan sisa nya 50% dipengaruhi oleh faktor lain. Table 4.21 Hasil

Output Koefiensi Determinasi Promosi (X1) dan Harga (X2) Terhadap Minat Beli

(Y) Sumber: Output spss yang diolah, 2021 Dari tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa nilai korelasi R = 0,717 berada pada rentang 0,61 – 0,80 dengan tingkat

hubungan yang kuat, artinya Promosi (X1) dan Harga (X2) memiliki tingkat
hubungan yang kuat terhadap Minat Beli (Y). Dan nilai R square = 0,514 dapat

disimpulkan bahwa Promosi (X1) memberikan kontribusi terhadap Minat Beli (Y)

sebesar 51,4% dan sisa nya 48,6% dipengaruhi oleh faktor lain.

You might also like