Professional Documents
Culture Documents
PT. Batik Banten Mukarnas-Kel.2-Jurnal Lontar
PT. Batik Banten Mukarnas-Kel.2-Jurnal Lontar
https://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR
Article History
Submission:
Revised:
Accepted:
ABSTRACT
This research aims to find out how the lobbying strategy of PT. Batik Banten Mukarnas in
Maintaining Work Partners. PT. Batik Banten Mukarnas is a company operating in the batik art
industry which focuses on artifacts from the Sultanate of Banten. As a company operating in the
field of batik art, the survival of PT. Batik Banten Mukarnas relies on collaboration with other
companies. In this research, we will examine the role of public relations at PT. Batik Banten
Mukarnas in lobbying other work partners. The formulation of the problem in this research is how
the role of the PT Public Relations lobby. Batik Banten Mukarnas towards other work partners.
This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data was obtained from
interviews and observations. The results of this research are that the Lobby is the initial process
carried out by PT. Batik Banten Mukarnas in creating trust in collaborating with other companies,
in the context of this research is a way for Public Relations to harmonize meaning between PT.
Batik Banten Mukarnas with other working partners. This will of course refer to the credibility and
reputation of PT. Mukarnas Banten Batik was included in the negotiation stages and at the end of
the negotiations a new story would be created for PT. Mukarnas Banten Batik.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana strategi lobby dari PT. Batik Banten Mukarnas
dalam Mempertahankan Mitra Kerja. PT. Batik Banten Mukarnas merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri seni batik yang mengangkat tema artefak Kesultanan Banten.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang seni batik, kelangsungan hidup PT. Batik Banten
Mukarnas bergantung pada kerjasama dengan perusahaan lainnya. Dalam penelitian ini akan
dikaji bagaimana peran humas PT. Batik Banten Mukarnas dalam melobby mitra kerja lain.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran lobby Public Relations PT. Batik
Banten Mukarnas terhadap mitra kerja lain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan metode deskriptif. Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hasil dari
penelitian ini adalah Lobby merupakan proses awal yang dilakukan PT. Batik Banten Mukarnas
dalam menciptakan suatu kepercayaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, dalam
konteks penilitian ini adalah suatu cara Public Relations untuk menyelaraskan makna antara PT.
Batik Banten Mukarnas dengan mitra kerja lain. Hal ini tentunya akan mengacu pada kredibilitas
dan reputasi PT. Batik Banten Mukarnas yang diikut sertakan dalam perundingan tahapan yang
kemudian pada akhir perundingan akan tercipta cerita baru bagi PT. Batik Banten Mukarnas.
INTRODUCTION / PENDAHULUAN
Banyaknya dunia bisnis di Indonesia maka setiap perusahaan berlomba – lomba
menjadi yang terbaik, mereka saling bersaing untuk meningkatkan pendapatan dan
kredibilitas perusahaan. Oleh karena itu, dalam hal ini peran humas atau Public Relation
(PR) sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan. Public Relations merupakan sebuah
bagian, divisi ataupun departemen dalam sebuah organisasi, perusahaan ataupun
sebuah lembaga. Public Relations mempunyai berbagai macam kegiatan, kegiatan
tersebut diantaranya berkaitan dengan persetujuan atau kerjasama program antara
sebuah perusahaan atau organisasi lainnya. Hal tersebut membuat peranan dari seorang
Public Relations sangat penting di dalam sebuah organisasi, perusahaan, dan lembaga.
Mempunyai fungsi untuk melakukan komunikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap publik eksternal perusahaan untuk memberikan informasi yang
layak disampaikan kepada mereka serta mempunyai fungsi lainnya dari seorang Public
Relations adalah untuk membuat berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk
membangun citra positif organisasi atau perusahaan yang ia tempati. Public Relations
dalam melakukan kegiatan-kegiatannya memiliki berbagai macam teknik, Teknik yang
digunakan diantaranya adalah lobby dan negosiasi.
Lobby merupakan sebuah proses komunikasi. Di dalam melakukan proses lobby
dibutuhkan komunikasi. Lobby dapat terjadi karena ada dua pihak yang berinteraksi
karena kepentingan. Komunikasi juga demikian. Sebuah komunikasi dapat terjadi
karena adanya interaksi antara pemberi dan penerima pesan. Manusia dapat
mengetahui banyak hal melalui komunikasi, dapat saling mengerti dan memahami atau
dapat saling mengenal. Komunikasi sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam
keseharian hidup manusia. Sebagai sebuah proses komunikasi, lobby dapat terjadi
karena saling mengerti dan memahami.
Lobby dan negosiasi sering kali digambarkan ke dalam kegiatan yang kurang
baik. Padahal, lobby dan negosiasi dapat dilakukan untuk bisa mengurangi potensi
konflik serta membangun sebuah kerja sama antara dua pihak atau bahkan lebih. Lobby
sendiri diartikan sebagai usaha dalam mempengaruhi keputusan dari pihak lain. Tujuan
dari adanya lobby ini diharapkan dapat membangun pandangan positif dari pihak lain
dengan cara berkomunikasi. Sementara, negosisasi diartikan untuk mengurangi
perbedaan di antara ketidakcocokan sehingga berakhir dengan sebuh kesepakatan.
Corresponding Author
Name : Meta Komalasari, Richard Ferdinan, Walni Harmeria
4 | Meta Komalasari, Richard Ferdinan, Walni Harmeria
Maka dari itu, penting bagi seorang Public Relations untuk bisa menguasai paling tidak
teknik lobby dan negosiasi untuk bisa mencapai tujuan dari perusahaan atau
organisasinya.
Public Relations dalam melakukan kegiatannya menggunakan berbagai macam
teknik agar dapat memaksimalkan untuk melakukan fungsinya yang dapat
memudahkan mereka dalam mengerjakan ataupun mencapai tujuan-tujuan yang telah
dirumuskan, namun teknik yang akan penulis fokuskan dalam penelitian ini adalah
komunikasi, lobby serta negosiasi. Ketiga teknik tersebut akan membantu seorang
Public Relations dalam memaksimalkan tugas dan kinerja mereka. Teknik komunikasi
yang dilakukan oleh seorang Public Relations adalah bagaimana memfokuskan
komunikasi mereka secara intensif dan melakukannya secara interpersonal terhadap
pihak eksternal mereka yaitu (klien) dari organisasi atau lembaga tempat Public
Relations tersebut bekerja. Untuk teknik lobby sendiri dalam penelitian ini
mengisyaratkan bahwa seorang Public Relations harus mampu untuk meyakinkan serta
menarik dukungan dari pihak eksternal mereka (klien) ataupun pihak terkait agar
tujuan Public Relations itu sendiri dapat dicapai.
PT. Batik Banten Mukarnas merupakan salah satu perusahaan swasta yang ada di
Kota Serang yang menaungi industri seni di bidang batik dengan mengangkat tema
artefak-artefak Kesultanan Banten. Awal kemunculan batik Banten adalah keinginan
Pemerintah Provinsi untuk menginventarisasi kekayaan budaya setempat. Budaya
wilayah setempat menjadi ciri khas Batik Banten. Proses pengkajian Batik Banten telah
dilakukan pada tahun 2002, kemudian diperkuat dengan Surat Keputusan Gubernur
pada tahun 2003 untuk membentuk panitia peneliti. Penelitian dilakukan dengan
mengambil sumber data arkeologis untuk menemukan kondisi Banten di masa lalu.
Sumber motif berasal dari bangunan arkeologis pada pemerintahan Sultan Maulana
Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten.
PT. Batik Banten Mukarnas melakukan kerja sama dengan perusahaan BUMN
salah satunya yaitu Bank Indonesia cabang Banten. Kerja sama yang dilakukan antara
PT. Batik Banten Mukarnas dengan Bank Indonesia cabang Banten ialah, Bank Indonesia
memiliki seragam kerja yang dibuat langsung oleh PT. Batik Banten Mukarnas, jadi hal
tersebut berurusan secara langsung diantara kedua perusahaan tersebut, bahkan Bank
Indonesia cabang Banten selalu mengaitkan PT. Batik Banten Mukarnas dalam event-
event besar. Oleh karena itu agar tetap terjalinnya mitra kerjasama yang baik serta
menjaga relasi, sangat dibutuhkan lobby dan negosiasi yang baik dari PT. Batik Banten
Mukarnas agar hal tersebut bisa tetap bertahan.
Tidak hanya itu PT. Batik Banten Mukarnas juga melakukan mitra kerjasama
kepada beberapa perusahaan yang ada di Banten. Contohnya dengan perusahaan kain
textile yaitu Mumbai Textile, sebagai bahan baku kain batik, menjalankan strategi lobby
yang baik tentunya dapat menguntungkan, karena dengan hal tersebut bisa
mendapatkan suatu harga yang sangat pas sebagai harga modal dasar dari kain batik.
Dalam menjalankan suatu usaha tentunya mengalami permasalahan, maupun
permasalahan internal maupun eskternal, salah satu permasalahan yang pernah terjadi
di PT. Batik Banten adalah kesalah pahaman terhadap pihak eksternal atau pihak mitra
kerjasama, contohnya dengan Bank Indonesia Cabang Banten, permasalahan yang
pernah terjadi ialah karena terjadinya kesalahan dalam pembuatan motif batik yang
menjadi seragam kerja pegawai Bank Indonesia Cabang Banten, namun tentunya hal
tersebut bisa diatasi secara langsung dan mencari jalan keluarnya dengan mengganti
motif yang sesuai diinginkan oleh Bank Indonesia Cabang Banten. Sedangkan
permasalahan yang pernah terjadi terhadap perusahaan Mumbai Textile ialah kesalahan
kain dasar batik yang tidak sesuai dengan pesanan awal, karena pihak Batik Banten
biasanya memesan kain dengan bahan grade A yang tentunya memiliki tekstur yang
halus, tetapi saat itu kedatangan kain yang tidak sesuai dengan bahan grade C, padahal
pesanan batik sudah banyak sekali waktu itu, tetapi malah terjadi kesalahan dalam kain
dasarnya, namun hal tersebut langsung dipecahkan masalahnya dengan cara Mumbai
Textile bertanggung jawab atas hal tersebut dengan mengirimkan kembali kain yang
sesuai dengan kurun waktu tidak lebih dari 24jam.
Meskipun teknik lobby terkesan informal namun dalam penelitian ini penulis
ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi seorang Public Relations PT. Batik
Banten Mukarnas dalam mengkomunikasikan teknik lobby tersebut terhadap Bank
Indonesia cabang Banten dan Mumbai Textile. Dalam peran Public Relations PT. Batik
Banten Mukarnas melakukan lobby untuk mempertahankan mitra kerja Bersama Bank
Indonesia cabang Banten mengenai kerja sama dengan menggunakan seragam kerja
menggunakan Batik Banten dan Mumbai Textile sebagai kain bahan dasar pembuatan
batik inilah yang menjadi alasan utama bagi peniliti untuk melakukan penelitian.
CONCLUSION / KESIMPULAN
8 | Meta Komalasari, Richard Ferdinan, Walni Harmeria
PEDOMAN WAWANCARA
1. Identitas Informan:
Nama :
Jabatan :
Tempat :
Tanggal :
2. Pertanyaan Wawancara
NO Pertanyaan
Kalau boleh tau PT. Batik Banten ini apakah ada melakukan kerjasama
1. dengan pihak lain? Dan kalau boleh tahu dengan siapa aja PT. Batik Banten
bekerjasama?
Jika boleh tahu mengapa sih pihak PT. Batik Banten melakukan kerjasama
2.
dengan pihak-pihak tersebut?
Lalu bagaimana cara pihak PT. Batik Banten melakukan lobbying atau
3.
negosiasi terhadap pihak-pihak tersebut untuk diajak bekerja sama?
Selama bekerjasama dengan pihak-pihak tersebut adakah suatu kendala?
4.
Jika ada bagaimana PT. Batik Banten menyikapi kendala tersebut?