Professional Documents
Culture Documents
Proposal Magang Muhammad Faris Amada
Proposal Magang Muhammad Faris Amada
Oleh :
Oleh :
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................ vi
DAFTAR TABEL ..................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. vi
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................ 3
1.3. Kegunaan ........... ................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 5
2.1. Deskripsi Rawai Dasar ........................................................ 5
2.2. Kontruksi Rawai Dasar ........................................................ 5
2.3. Cara Pengoperasian Rawai Dasar ......................................... 7
2.4. Daerah Penangkapan Rawai Dasar ....................................... 8
2.5. Hasil Tangkapan Rawai Dasar ............................................ 9
BAB 3 METODOLOGI MAGANG......................................... 10
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................... 11
3.3. Metode ................................................................................ 11
3.4 Jenis Data ............................................................................. 14
3.5 Analisis Data ........................................................................ 14
BAB 4 PENUTUP ..................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. . vii
LAMPIRAN ............................................................................ . viii
v
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
2.2 Konstruksi Rawai Dasar.......................................................... 5
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3.1 Jadwal Rencana Kegiatan Magang.......................................... 10
3.2 Alat Kegiatan Magang............................................................. 11
3.3 Bahan kegiatan magang........................................................... 11
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1 Peta Lokasi............................................................................... 20
2 SK Pembimbing Magang......................................................... 22
3 Logbook Kegiatan Magang.................................................... 24
4 Lembar Konsultasi................................................................... 29
5 Kuesioner Magang................................................................... 31
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1
Berdasarkan Undang Undang No 45 Tahun 2009 Perikanan adalah semua
kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Perikanan tangkap adalah kegiatan yang didalamnya mencakup penangkapan atau
pengumpulan hewan dan tanaman air yang hidup di air laut ataupun di perairan
umum secara bebas. Penangkapan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
Perikanan tangkap dalam pelaksanaannya tidak lepas dari peran nelayan, tanpa
adanya nelayan sektor perikanan tangkap tidak akan termanfaatkan. Menurut UU
No 45 Tahun 2009 Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.
Tabel 1.1. Produksi Perikanan Laut Kabupaten Tanah Laut Tahun 2019-2021
2019 64.545,1
2020 61.225,1
2021 59.974,3
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut (2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui produksi ikan dari perairan laut
Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2019 sebesar 64.545,1 ton, pada tahun 2020
sejumlah 61.225,1 ton, dan pada tahun 2021 sebesar 59.974,3 ton (Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut, 2021). Menurunnya
produksi hasil tangkapan dikarenakan merebaknya wabah Covid-19 dan
dikeluarkannya peraturan tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
membuat menurunnya aktivitas masyarakat di luar rumah, baik itu pekerjaan,
pendidikan bahkan transportasi terhambat. Otomatis aktivitas masyarakat
terhambat, tidak terkecuali para nelayan. Dampak yang dirasakan diantara lain
harga ikan turun permintaan menurun, pengepul ikan dan perusahaan eksportir
ikan tutup, distribusi ikan mengalami hambatan karena PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar), serta meningkatnya biaya melaut karena BBM yang langka
sehingga harga menjadi naik.
Tabel 1.2. Jumlah Kapal dan Jumlah Nelayan berdasarkan ukuran kapal di
Kabupaten Tanah Laut Tahun 2021
20-30 9 135
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut (2021)
Berdasarkan Tabel 1.2. Jumlah nelayan pada tahun 2021 sebesar 9.086
jiwa dan memiliki jumlah 3.609 unit kapal dari berbagai macam ukuran kapal
(GT) (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah laut 2021).
Secara geografis Desa Bawah Layung berbatasan dengan Desa Tambak
Karya dan Padang Luas di sebelah Utara, Desa Sungai Bakau di sebelah Selatan,
Desa Tambak Sarinah dan Desa Maluka Baulin di sebelah Timur, dan Laut Jawa
di sebelah Barat. Desa Bawah Layung memiliki 13 (tiga belas) RT dan 4 (empat)
dusun.
Alat tangkap yang dioperasikan nelayan di Desa Bawah Layung adalah
lampara dasar, rawai, rakkang, rempa, dan sungkur. Alasan saya memilih Rawai
Dasar karena ingin melihat secara langsung bagaimana nelayan mengoperasikan
Rawai Dasar dan belajar mengoperasikannya.
1.2. Tujuan
1.3. Kegunaan
5
6
Menurut dari Firdaus dan Kamelia (2009) bagian-bagian dari alat tangkap ini
adalah sebagai berikut :
1. Tali utama (main line)
Merupakan bagian dari potongan-potongan tali yang dihubungkan antara
satu dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian tali yang sangat panjang.
Tali utama harus cukup kuat karena menanggung beban dari tali cabang dan
tarikan ikan yang terkait pada mata pancing.
2. Tali cabang (branch line)
Tali cabang merupakan bagian alat tangkap ikan rawai dasar yang berguna
untuk menghubungkan tali utama dengan pancing. Ukuran tali cabang lebih kecil
dari tali utama. Satu set tali cabang ini terdiri dari tali pangkal, tali cabang utama.
Panjang tali cabang biasanya kurang dari jarak antara tali cabang, agar untuk
menghindari saling mengkait/membelit (entangled).
3. Tali pelampung
Berfungsi untuk mengatur kedalaman dari alat penangkap sesuai dengan
yang dikehendaki. Tali pelampung ini biasanya terbuat dari bahan kuralon.
4. Pelampung (float)
Pelampung merupakan bagian alat tangkap ikan rawai yang berguna untuk
menahan alat tangkap rawai agar tidak tenggelam. Warna pelampung harus
berbeda atau kontras dengan warna air laut. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan mengenalnya dari jarak jauh setelah setting.
5. Mata pancing (hook)
Mata pancing yang umum digunakan adalah mata pancing yang terbuat dari
baja (steinless steel) berukuran 10,9 – 11,5 cm atau mata pancing nomor 7.
6. Umpan
Umpan yang baik dalam pengoperasian rawai dasar adalah ikan segar, tahan
lama dalam masa perendaman alat, mampu menarik perhatian pemangsa baik
secara visual atau aroma. Umpan yang biasa digunakan adalah cumi-cumi, sotong,
7
gurita, ikan layang, ikan teri, ikan tongkol dan ikan lainnya yang dipotong sesuai
bukaan mulut ikan yang menjadi target penangkapan.
Pemasangan umpan pada Rawai dasar berbeda dengan line fishing lainnya.
Prinsip kerja cara pemasangan umpan yang benar menjaga agar umpan tidak
terlalu rusak dan menyangkut dengan kuat. Untuk menghasilkan cara pemasangan
yang baik, ada beberapa cara bagian umpan yang terkait pancing, antara lain :
1. Mata tembus mata
2. Kepala bagian bawah atau atas segaris dengan tutup insang
3. Bagian bawah sirip dada tembus sebelah menyebelah
4. Bagian ekor
Metode atau cara pengoperasian rawai terbagi atas tiga tahap, yakni: setting
(pembuangan pelampung, pemberian umpan dan penurunan alat tangkap), soaking
(perendaman), hauling (penarikan alat tangkap sambil mengambil hasil
tangkapan) (Firdaus dan Kamelia, 2009).
Adapun beberapa tahapan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Penurunan Alat Tangkap (Setting)
Penurunan dilaksanakan di muka kapal, dan penurunan dilakukan menurut
garis yang menyerong atau tegak lurus terhadap arus. Secara garis besar kegiatan
penurunan pancing adalah sebagai berikut: mula-mula pelampung dan tiang
bendera diturunkan beserta tali pelampungnya, kemudian tali utama dan akhirnya
tali cabang yang diikuti mata pancing yang telah diberi umpan. Tali utama
tersebut kemudian dilepas dan begitu seterusnya. Rangkaian pancing yang telah
dipasangi umpan ditebar secara perlahan satu persatu agar jarak antar pancing
tidak terlalu dekat.
Kecepatan melempar pancing ke dalam air sangat menentukan letak pancing
dalam air. Penurunan alat tangkap yang cepat dapat menyebabkan jarak antara
kedua pelampung di dalam air menjadi dekat, sehingga kedalaman pancing
bertambah dalam. Demikian juga jika kecepatan kapal ditambah, maka alat
tangkap yang diturunkan menjadi renggang, sehingga kedalaman pancing menjadi
kurang.
8
10
14
NO Alat Kegunaan
NO Bahan Kegunaan
3.3 Metode
Data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan
melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain
(Sugiyono, 2012). Data primer yang diambil dapat berupa data alat tangkap (mata
jaring, pemberat, pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali pelampung dan tali
selambar), pengoperasian alat tangkap, hasil tangkapan, dan kapal penangkap ikan
(jenis kapal, ukuran kapal, dan jenis mesin).
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau
sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi,
14
2014). Data sekunder diambil dari beberapa jurnal penelitian, buku dan lain-lain.
Metode yang digunakan selama kegiatan magang adalah sebagai berikut :
3.3.1 Wawancara
kondisi daerah pelaksanaan magang baik berupa kondisi lokasi penelitian, alat
tangkap yang digunakan, serta musim penangkapan.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dari karangan/tulisan, wasiat, buku, undang-
undang, dan sebagainya. Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data dari
wawancara, observasi dan partisipasi. Menurut Nurdin dan Hartati (2019),
dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,
meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-
foto, film dokumenter, serta data yang relevan penelitian.
Dokumentasi yang dilakukan pada kegiatan magang di Desa Bawah Layung
yaitu dengan mengumpulkan dokumen berupa foto, video, tentang seputaran
Rawai Dasar baik berupa dokumentasi alat tangkap, kapal, cara pengoperasian,
hasil tangkapan, dan lain-lain.
3.3.4 Partisipasi
Metode partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau
pikiran atau moral atau perasaan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha
yang bersangkutan. Partisipasi adalah keterlibatan secara spontan dengan
kesadaran yang disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama
(Sunoto, 2017).
Partisispasi merupakan salah satu bentuk cara mencari data utama atau
informasi dalam metode penelitian kualitatif. Cara melakukan pengumpulan data
ialah melalui keterlibatan langsung dengan obyek yang diteliti. Jika obyek
tersebut merupakan masyarakat atau kelompok individu, maka penelti harus
berbaur langsung dengan yang diteliti sehingga peneliti dapat mendengar, melihat
dan merasakan pengalaman-pengalaman yang dialami obyek yang diteliti
(Sarwono, 2006). Partisipasi yang dilakukan pada kegiatan magang di Desa
Bawah Layung ini yaitu ikut serta melakukan pengoperasian rawai dasar dengan
nelayan.
14
Data primer yang diambil dapat berupa data alat tangkap (mata jaring,
pemberat, pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, dan tali pelampung),
pengoperasian alat tangkap, hasil tangkapan, dan kapal penangkap ikan (jenis
kapal, ukuran kapal, dan jenis mesin).
Penulisan proposal magang ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
melaksanakan kegiatan magang pengoperasian Rawai Dasar di Perairan Laut Desa
Bawah Layung Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Proposal ini disusun
sebagai acuan awal pelaksanaan kegiatan magang sehingga tidak menutup
kemungkinan akan terjadi perubahan sesuai kondisi dan situasi di lapangan.
Terkait adanya kerja sama dengan KUB dan nelayan di Desa Bawah Layung,
penulis mengharapkan bantuan dalam hal baik persetujuan, kerja sama maupun
berbagai hal yang nantinya akan berkaitan dalam kegiatan magang yang
dilaksanakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 180 hal
Sunoto, I. 2017. Mengukur Tingkat Partisipasi Pemuda dalam Program Karang
Taruna dengan Pendekatan Metode Fuzzy Infrence System Mamdani.
Jurnal Simetris 8 (2) 10 hal.
Surahman, Rachmat, dan Supardi, 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta:
PUSDIK SDM Kesehatan.
Syofyan, I., Isnaniah, dan Siregar M. R. 2015. Identifikasi dan Analisis Alat
Tangkap Rawai Kurau (Mini Long Line) yang Digunakan Nelayan di
Kabupaten Bengkalis. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk. 43(2):89- 95
Wangsamulya, P. 2014. Kelayakan Usaha Pancing Rawai Di Pangkalan
Pendaratan Ikan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang. [Skripsi]. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Wirartha. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Andi.
5
6
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Mengetahui,
Ketua KUB Sumber Usaha
Idris
Lampiran 4. Lembar Konsultasi
LEMBAR KENDALI KONSULTASI
TANGGAL KONSULTASI
MATERI PEMBIMBING TANDA TANGAN CATATAN
Diserahkan Dikoreksi Diambil
Jum’at, 29 Jumat, 29 Sabtu, 30 Prof. Ahmadi,
September 2023 September 2023 September 2023 S.Pi, M.Sc, Ph.D
Jum’at, 01 Selasa, 05 Selasa, 05 Prof. Ahmadi,
Desember 2023 Desember Desember 2023 S.Pi, M.Sc, Ph.D
Rabu, 06 Rabu, 06 Rabu, 06 Prof. Ahmadi,
Desember 2023 Desember 2023 Desember 2023 S.Pi, M.Sc, Ph.D
Senin, 11
Desember 2023
A. Identitas Responden
Nama Responden : ..........................................................................
Jens Kelamin : Pria / Wanita
Umur : ..........................................................................
Pekerjaan : ..........................................................................
Alamat : ..........................................................................
B. Alat Tangkap
Alat Tangkap : ..........................................................................
Status Kepemilikan : ..........................................................................
Lama ketahanan alat tangkap : .............................................................
C. Bagian – Bagian Alat
1. Tali Utama
- Bahan : .....................................................................
- Panjang (m) : ......................................................................
- Fungsi : .....................................................................
2. Tali Cabang
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (m) : ...........................................................................
- Lebar (mm) : ...........................................................................
- Fungsi : .............................................................................
3. Tali Pelampung
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (m) : ...........................................................................
- Lebar mm : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
4. Mata Pancing
- Ba han : .............................................................................
- Panjang (cm) ............................................................................ :
- Lebar (cm) : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
5. Bendera
- Bahan : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
6. Pelampung
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (mm) : ........................................................................
- Lebar (mm) : ...........................................................................
- Berat (g) : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
7. Pemberat
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (mm) : ........................................................................
- Lebar (mm) : ...........................................................................
- Berat (g) : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
E. Hasil Tangkapan
No. Nama Nama Latin Panjang(cm) Berat (kg) Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
..........................................................................................