You are on page 1of 38

PROPOSAL MAGANG

PENGOPERASIAN RAWAI DASAR (BOTTOM LONG LINE)


PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SUMBER USAHA
DESA BAWAH LAYUNG KECAMATAN KURAU KABUPATEN
TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Oleh :

MUHAMMAD FARIS AMADA


2010713210014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2023
PROPOSAL MAGANG
PENGOPERASIAN RAWAI DASAR (BOTTOM LONG LINE)
PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) SUMBER USAHA
DESA BAWAH LAYUNG KECAMATAN KURAU KABUPATEN
TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Kegiatan Magang


pada Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Oleh :

MUHAMMAD FARIS AMADA


2010713210014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2023
iv
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,


hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal magang
dengan judul “Pengoperasian Rawai Dasar (Bottom Long Line) Pada
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sumber Usaha Desa Bawah Layung
Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan”.
Dalam penyusunan proposal magang ini tidak lupa penulis ucapkan terimakasih
banyak kepada Bapak Prof. Ahmadi, S.Pi, M.Sc,Ph.D selaku Ketua pembimbing
dan Bapak Ir, Irhamsyah, M.Si. selaku Anggota dari tim pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan saran serta mengarahkan
penulisan proposal hingga selesai.
Penulis menyadari masih masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan magang ini. Oleh karena itu, penulis berharap semoga proposal magang
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan segala kritik saran yang membangun
untuk penulisan proposal ini sangat diharapkan.
Banjarbaru, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................ vi
DAFTAR TABEL ..................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. vi
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................... 1
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................ 3
1.3. Kegunaan ........... ................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 5
2.1. Deskripsi Rawai Dasar ........................................................ 5
2.2. Kontruksi Rawai Dasar ........................................................ 5
2.3. Cara Pengoperasian Rawai Dasar ......................................... 7
2.4. Daerah Penangkapan Rawai Dasar ....................................... 8
2.5. Hasil Tangkapan Rawai Dasar ............................................ 9
BAB 3 METODOLOGI MAGANG......................................... 10
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................... 10
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................... 11
3.3. Metode ................................................................................ 11
3.4 Jenis Data ............................................................................. 14
3.5 Analisis Data ........................................................................ 14
BAB 4 PENUTUP ..................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. . vii
LAMPIRAN ............................................................................ . viii

v
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
2.2 Konstruksi Rawai Dasar.......................................................... 5

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
3.1 Jadwal Rencana Kegiatan Magang.......................................... 10
3.2 Alat Kegiatan Magang............................................................. 11
3.3 Bahan kegiatan magang........................................................... 11

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1 Peta Lokasi............................................................................... 20
2 SK Pembimbing Magang......................................................... 22
3 Logbook Kegiatan Magang.................................................... 24
4 Lembar Konsultasi................................................................... 29
5 Kuesioner Magang................................................................... 31

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perguruan Tinggi merupakan satuan Pendidikan yang menyelenggarakan


kegiatan pendidikan tinggi yang berguna untuk menyelenggarakan dan
menyiapkan peserta didik untuk terjun menjadi anggota masyarakat yang
memeiliki ilmu pengetahuan dan skill di bidangnya masing-masing. Selain itu,
Perguruan Tinggi berperan untuk membentuk mahasiswa sebelum masuk dunia
kerja. Oleh karena itu, dapat mewujudkan kader-kader mahasiswa yang
professional, pandai dan terampil dalam mengimplementasikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.
Pelaksanaan magang bagi mahasiswa Program Studi Perikanan Tangkap
adalah berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Perikanan dan kelautan
Unviersitas lambug Mangkurat Nomor : 23/UN8.1.27/S/2020 tanggal 29 Januari
2020 tentang : Peraturan Akademik Fakultas Perikanan dan kelautan Universitas
Lambung Mangkurat pada BAB IX tentang Tugas Akhir Mahasiswa dan
diperjelas lebih lanjut di dalam pasal 20 tentang Praktik kerja Lapang (PKL),
magang, Praktik Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang termuat dalam ayat
3 bagian a, b dan c yaitu harus memenuhi ketentuan akademis yaitu tidak dalam
keadaan mendapatkan sanksi, tidak dalam waktu cuti akademis dan untuk
pelaksanaan PKL/PKM/Magang, telah menyelesaikan minimal 122 SKS dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 2,00.
Magang adalah suatu kegiatan pembelajaran di lapangan yang bertujuan
untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia
kerja nyata. Pembelajaran ini terutama dilaksanakan melalui hubungan yang
intensif antara peserta program magang dan tenaga pembinanya di
instansi/perusahaan. diharapkan agar setiap mahasiswa mampu mengikuti dan
memahami kegiatan kerja yang dilakukan sehingga mendapatkan sesuatu yang
baik dan berguna bagi dirinya serta mampu menunjukkan kinerjanya secara
maksimal. Selain itu dapat membentuk mental motivasi mahasiswa sebagai tenaga
kerja yang siap kerja dan mampu mandiri serta berjiwa pekerja keras, juur,
bertanggung jawab serta ulet dalam bekerja (Chandra dkk, 2015).

1
Berdasarkan Undang Undang No 45 Tahun 2009 Perikanan adalah semua
kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Perikanan tangkap adalah kegiatan yang didalamnya mencakup penangkapan atau
pengumpulan hewan dan tanaman air yang hidup di air laut ataupun di perairan
umum secara bebas. Penangkapan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di
perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,
menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
Perikanan tangkap dalam pelaksanaannya tidak lepas dari peran nelayan, tanpa
adanya nelayan sektor perikanan tangkap tidak akan termanfaatkan. Menurut UU
No 45 Tahun 2009 Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan.

Tabel 1.1. Produksi Perikanan Laut Kabupaten Tanah Laut Tahun 2019-2021

Tahun Jumlah (Ton)

2019 64.545,1

2020 61.225,1

2021 59.974,3

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut (2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui produksi ikan dari perairan laut
Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2019 sebesar 64.545,1 ton, pada tahun 2020
sejumlah 61.225,1 ton, dan pada tahun 2021 sebesar 59.974,3 ton (Dinas
Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut, 2021). Menurunnya
produksi hasil tangkapan dikarenakan merebaknya wabah Covid-19 dan
dikeluarkannya peraturan tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
membuat menurunnya aktivitas masyarakat di luar rumah, baik itu pekerjaan,
pendidikan bahkan transportasi terhambat. Otomatis aktivitas masyarakat
terhambat, tidak terkecuali para nelayan. Dampak yang dirasakan diantara lain
harga ikan turun permintaan menurun, pengepul ikan dan perusahaan eksportir
ikan tutup, distribusi ikan mengalami hambatan karena PSBB (Pembatasan Sosial
Berskala Besar), serta meningkatnya biaya melaut karena BBM yang langka
sehingga harga menjadi naik.
Tabel 1.2. Jumlah Kapal dan Jumlah Nelayan berdasarkan ukuran kapal di
Kabupaten Tanah Laut Tahun 2021

Ukuran Kapal (GT) Jumlah Kapal (unit) Jumlah Nelayan (orang)

0-5 3.167 4.811

5-10 187 1.261

10-20 246 2.879

20-30 9 135

Jumlah 3.609 9.086

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut (2021)
Berdasarkan Tabel 1.2. Jumlah nelayan pada tahun 2021 sebesar 9.086
jiwa dan memiliki jumlah 3.609 unit kapal dari berbagai macam ukuran kapal
(GT) (Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tanah laut 2021).
Secara geografis Desa Bawah Layung berbatasan dengan Desa Tambak
Karya dan Padang Luas di sebelah Utara, Desa Sungai Bakau di sebelah Selatan,
Desa Tambak Sarinah dan Desa Maluka Baulin di sebelah Timur, dan Laut Jawa
di sebelah Barat. Desa Bawah Layung memiliki 13 (tiga belas) RT dan 4 (empat)
dusun.
Alat tangkap yang dioperasikan nelayan di Desa Bawah Layung adalah
lampara dasar, rawai, rakkang, rempa, dan sungkur. Alasan saya memilih Rawai
Dasar karena ingin melihat secara langsung bagaimana nelayan mengoperasikan
Rawai Dasar dan belajar mengoperasikannya.
1.2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan magang ini adalah untuk :


1. Mendeskripsikan Kontruksi Rawai Dasar.
2. Mempelajari cara pengoperasian dan penanganan hasil tangkapan Rawai
Dasar.
3. Mendapatkan pengetahuan, pengalaman kerja dan keterampilan dalam
pengoperasian Rawai Dasar.

1.3. Kegunaan

Kegunaan dilaksanakannya kegiatan magang ini adalah untuk :


1. Sebagai sarana pelatihan secara langsung yang tidak didapat di bangku
perkuliahan.
2. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dalam lingkungan kerja baik di
luar ruangan (lapangan) atau di lingkungan kerja (kantor).
3. Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dan dapat
memberikan gambaran mengenai pekerjaan dalam artian yang sesungguhnya
sehingga lebih siap memasuki dunia kerja.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Rawai Dasar

Rawai dasar merupakan alat tangkap perikanan yang sangat bervariasi


baik dalam hal ukuran, cara pengoperasian, daerah penangkapan serta jenis ikan
yang menjadi tangkapan utama. Definisi rawai menurut statistik perikanan
Indonesia, rawai terdiri dari sederetan tali-tali utama, dan pada tali utama pada
jarak tertentu terdapat beberapa tali cabang yang pendek dan lebih kecil
diameternya. Pada ujung tali cabang ini diikatkan pancing yang berumpan
(Gunarso, 1991).
Menurut Syofyan dkk (2015), Rawai merupakan rangkaian dari unit-unit
pancing yang sangat panjang (mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu meter).
Terdiri dari tali utama (main line), tali cabang (branch line), dan mata pancing
(hooks) dengan ukuran (nomor) tertentu yang diikatkan pada setiap ujung bawah
tali-tali cabang (setiap cabang terdiri dari satu mata pancing). Ditinjau dari
konstruksinya alat tangkap ini tidak terlalu rumit karena hanya terdiri dari 3
bagian, yaitu : tali utama, tali cabang dan mata pancing. Sasaran penangkapan alat
tangkap Rawai pada umumnya ikan-ikan pemangsa dan memiliki pergerakan
aktif.

2.2. Kontruksi Rawai Dasar

Sumber: Firdaus dan Kamelia (2011)


Gambar 2.1. Konstruksi Rawai Dasar

5
6

Menurut dari Firdaus dan Kamelia (2009) bagian-bagian dari alat tangkap ini
adalah sebagai berikut :
1. Tali utama (main line)
Merupakan bagian dari potongan-potongan tali yang dihubungkan antara
satu dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian tali yang sangat panjang.
Tali utama harus cukup kuat karena menanggung beban dari tali cabang dan
tarikan ikan yang terkait pada mata pancing.
2. Tali cabang (branch line)
Tali cabang merupakan bagian alat tangkap ikan rawai dasar yang berguna
untuk menghubungkan tali utama dengan pancing. Ukuran tali cabang lebih kecil
dari tali utama. Satu set tali cabang ini terdiri dari tali pangkal, tali cabang utama.
Panjang tali cabang biasanya kurang dari jarak antara tali cabang, agar untuk
menghindari saling mengkait/membelit (entangled).
3. Tali pelampung
Berfungsi untuk mengatur kedalaman dari alat penangkap sesuai dengan
yang dikehendaki. Tali pelampung ini biasanya terbuat dari bahan kuralon.
4. Pelampung (float)
Pelampung merupakan bagian alat tangkap ikan rawai yang berguna untuk
menahan alat tangkap rawai agar tidak tenggelam. Warna pelampung harus
berbeda atau kontras dengan warna air laut. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan mengenalnya dari jarak jauh setelah setting.
5. Mata pancing (hook)
Mata pancing yang umum digunakan adalah mata pancing yang terbuat dari
baja (steinless steel) berukuran 10,9 – 11,5 cm atau mata pancing nomor 7.
6. Umpan
Umpan yang baik dalam pengoperasian rawai dasar adalah ikan segar, tahan
lama dalam masa perendaman alat, mampu menarik perhatian pemangsa baik
secara visual atau aroma. Umpan yang biasa digunakan adalah cumi-cumi, sotong,
7

gurita, ikan layang, ikan teri, ikan tongkol dan ikan lainnya yang dipotong sesuai
bukaan mulut ikan yang menjadi target penangkapan.
Pemasangan umpan pada Rawai dasar berbeda dengan line fishing lainnya.
Prinsip kerja cara pemasangan umpan yang benar menjaga agar umpan tidak
terlalu rusak dan menyangkut dengan kuat. Untuk menghasilkan cara pemasangan
yang baik, ada beberapa cara bagian umpan yang terkait pancing, antara lain :
1. Mata tembus mata
2. Kepala bagian bawah atau atas segaris dengan tutup insang
3. Bagian bawah sirip dada tembus sebelah menyebelah
4. Bagian ekor

2.3. Cara Pengoperasian Rawai Dasar

Metode atau cara pengoperasian rawai terbagi atas tiga tahap, yakni: setting
(pembuangan pelampung, pemberian umpan dan penurunan alat tangkap), soaking
(perendaman), hauling (penarikan alat tangkap sambil mengambil hasil
tangkapan) (Firdaus dan Kamelia, 2009).
Adapun beberapa tahapan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Penurunan Alat Tangkap (Setting)
Penurunan dilaksanakan di muka kapal, dan penurunan dilakukan menurut
garis yang menyerong atau tegak lurus terhadap arus. Secara garis besar kegiatan
penurunan pancing adalah sebagai berikut: mula-mula pelampung dan tiang
bendera diturunkan beserta tali pelampungnya, kemudian tali utama dan akhirnya
tali cabang yang diikuti mata pancing yang telah diberi umpan. Tali utama
tersebut kemudian dilepas dan begitu seterusnya. Rangkaian pancing yang telah
dipasangi umpan ditebar secara perlahan satu persatu agar jarak antar pancing
tidak terlalu dekat.
Kecepatan melempar pancing ke dalam air sangat menentukan letak pancing
dalam air. Penurunan alat tangkap yang cepat dapat menyebabkan jarak antara
kedua pelampung di dalam air menjadi dekat, sehingga kedalaman pancing
bertambah dalam. Demikian juga jika kecepatan kapal ditambah, maka alat
tangkap yang diturunkan menjadi renggang, sehingga kedalaman pancing menjadi
kurang.
8

2. Tahap Perendaman Alat Tangkap (Soaking)


Alat tangkap ini bersifat pasif, yaitu menanti umpan dimakan oleh ikan.
Setelah proses setting selesai, tahapan selanjutnya adalah merendam alat tangkap
sesuai dengan durasi waktu yang telah ditetapkan. Alat tangkap berendam
(soaking) dan dibiarkan hanyut mengikuti arus laut selama ± 2 jam.
3. Tahap Penarikan Alat Tangkap (Hauling)
Sebagai tahap terakhir adalah proses hauling yang merupakan kebalikan
dari tahap setting. Setelah alat tangkap ± 2 jam di dalam air, dilakukan penarikan
alat tangkap ke atas kapal bagian depan yang dilakukan secara manual, jika
penarikan tali rawai sulit dilakukan karena diduga tali tersangkut oleh karang di
dasar air maka penarikan dilakukan dengan bantuan mesin. Hauling rawai secara
berturut-turut dimulai dari penaikan tiang bendera, pelampung, tali pelampung
beserta pemberat diangkat ke atas geladak kapal, tali utama kemudian tali cabang
beserta mata pancing, sampai keseluruhan satuan pancing terangkat ke atas
geladak kapal. Satu persatu ikan hasil tangkapan yang diperoleh dilepaskan dari
mata pancing kemudian di masukkan kedalam cool box.

2.4. Daerah Penangkapan Rawai Dasar

Menurut Ayodhyoa (1981), daerah penangkapan ikan (fishing ground)


merupakan suatu wilayah perairan yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan
kegiatan penangkapan atau daerah yang diduga terdapat gerombolan ikan, karena
ikan yang menjadi tujuan usaha berada di dalam air dan tidak terlihat ke
permukaan sedangkan kemampuan mata manusia untuk melihat ke dalam air
sangat terbatas.
Pada rawai ini direntang dekat maupun di dasar perairan. Dipasang di dasar
perairan secara tetap pada jangka waktu tertentu dan perentangannya ditetapkan
dengan adanya pelampung dan jangkar dikenal dengan nama rawai tetap atau
bottom long line atau set long line yang biasa digunakan untuk menangkap ikan-
ikan demersal. Alat tangkap ini dioperasikan dekat maupun di dasar perairan
dengan arah perentangan secara horizontal.
Menurut Wangsamulya (2014), bahwa musim penangkapan ikan pancing
rawai terbagi 3 musim, yaitu: musim puncak (Juni - Agustus), musim sedang
9

(Maret - Mei dan September - Oktober) dan musim paceklik (November -


Februari).

2.5. Hasil Tangkapan Rawai Dasar

Berdasarkan hasil penelitian dari Franjaya dkk (2018) hasil tangkapan


pancing rawai terdapat 5 jenis ikan yang tertangkap, yaitu ikan kerapu
(Epinephelus sp), ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus), ikan pari (Dasyalis
sp), ikan hiu putih (Selachimorpha) dan ikan gaguk atau ikan manyung (Arius
thalassinus.
BAB 3. METODOLOGI MAGANG

3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Magang akan dilaksanakan selama satu bulan dari 2 - 31 Oktober


2023. Pelaksanaan kegiatan magang bertempat di KUB Sumber Usaha Desa
Bawah Layung Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Selatan. Jadwal rencana magang dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Kegiatan Magang


Bulan
No
Kegiatan September Oktober November Desember
.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
dan
1. Konsultasi
Proposal
Magang
2. Pelaksanaan
magang
Pembuatan
3. Laporan
Magang
Konsultasi
4. hasil
magang
5. Ujian
magang
Perbaikan
6. dan
Distribusi
Laporan
Keterangan : 1,2,3,4 = minggu ke -

10
14

3.2 Alat dan Bahan

Tabel 3.2 Alat yang digunakan

NO Alat Kegunaan

1 Alat Tulis Untuk Mencatat Hasil Pengamatan

2 Penggaris 30 cm Untuk Mengukur mata pancing

3 Kamera HP Untuk Media Dokumentasi

4 Kuesioner Alat Untuk Mengumpulkan Data

5 GPS Untuk Menentukan Fishing Ground

6 Meteran 50 m Untuk Mengukur Panjang Alat Tangkap

Tabel 3.3 Bahan yang digunakan

NO Bahan Kegunaan

1 Rawai Untuk Bahan Identifikasi

2 Kapal Sebagai Alat Transportasi

3.3 Metode

Data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan
melalui pihak pertama, biasanya dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain
(Sugiyono, 2012). Data primer yang diambil dapat berupa data alat tangkap (mata
jaring, pemberat, pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali pelampung dan tali
selambar), pengoperasian alat tangkap, hasil tangkapan, dan kapal penangkap ikan
(jenis kapal, ukuran kapal, dan jenis mesin).
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau
sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi,
14

2014). Data sekunder diambil dari beberapa jurnal penelitian, buku dan lain-lain.
Metode yang digunakan selama kegiatan magang adalah sebagai berikut :
3.3.1 Wawancara

Menurut Yusuf (2014) metode wawancara (interview) merupakan proses


memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden/orang yang di wawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu
proses interaksi antara pewawancara (interviewner) dan sumber informasi atau
orang yang di wawancarai (interviewner) melalui komunikasi langsung.
Wawancara yang dilakukan yaitu komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara mahasiswa dengan
nelayan atau subjek magang. Wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh
informasi secara mendalam tentang tujuan yang diinginkan oleh mahasiswa, baik
mengenai alat tangkap yang dioperasikan, cara pengoperasian alat tangkap, hasil
tangkapan dan musim tangkapan.
3.3.2 Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data penelitian melalui pengamatan
terhadap suatu objek atau proses, baik secara visual menggunakan panca indra
(penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan,) atau alat, untuk memperoleh
informasi yang diperlukan dalam upaya menjawab masalah penelitian. Observasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan data untuk memperoleh gambaran rill
suatu peristiwa atau kejadian atau perilaku orang. Observasi hakikatnya
merupakan kegiatan dengan hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa,
objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang (Surahman
dkk, 2016).
Observasi dilakukan untuk mempermudah dalam pengambilan data magang
agar dapat tersusun dengan baik. Observasi biasanya dilakukan sebelum
mahasiswa melakukan pengoperasian, hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat
memanajemen secara struktur kegiatan magang yang dilakukan. Observasi yang
dilakukan pada saat kegiatan magang yaitu melakukan pengamatan mengenai
14

kondisi daerah pelaksanaan magang baik berupa kondisi lokasi penelitian, alat
tangkap yang digunakan, serta musim penangkapan.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan
sumber-sumber informasi khusus dari karangan/tulisan, wasiat, buku, undang-
undang, dan sebagainya. Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data dari
wawancara, observasi dan partisipasi. Menurut Nurdin dan Hartati (2019),
dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,
meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-
foto, film dokumenter, serta data yang relevan penelitian.
Dokumentasi yang dilakukan pada kegiatan magang di Desa Bawah Layung
yaitu dengan mengumpulkan dokumen berupa foto, video, tentang seputaran
Rawai Dasar baik berupa dokumentasi alat tangkap, kapal, cara pengoperasian,
hasil tangkapan, dan lain-lain.
3.3.4 Partisipasi
Metode partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau
pikiran atau moral atau perasaan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha
yang bersangkutan. Partisipasi adalah keterlibatan secara spontan dengan
kesadaran yang disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama
(Sunoto, 2017).
Partisispasi merupakan salah satu bentuk cara mencari data utama atau
informasi dalam metode penelitian kualitatif. Cara melakukan pengumpulan data
ialah melalui keterlibatan langsung dengan obyek yang diteliti. Jika obyek
tersebut merupakan masyarakat atau kelompok individu, maka penelti harus
berbaur langsung dengan yang diteliti sehingga peneliti dapat mendengar, melihat
dan merasakan pengalaman-pengalaman yang dialami obyek yang diteliti
(Sarwono, 2006). Partisipasi yang dilakukan pada kegiatan magang di Desa
Bawah Layung ini yaitu ikut serta melakukan pengoperasian rawai dasar dengan
nelayan.
14

3.3.5 Data primer dan data sekunder.


Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya
dapat melalui wawancara, jejak dan lain-lain (Sugiyono, 2012). Data primer yang
diambil dapat berupa data alat tangkap (mata jaring, pemberat, pelampung, tali ris
atas, tali ris bawah, dan tali pelampung), pengoperasian alat tangkap, hasil
tangkapan, dan kapal penangkap ikan (jenis kapal, ukuran kapal, dan jenis mesin).
3.4 Jenis Data
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber-
sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Silalahi, 2014).
Data sekunder diambil dari beberapa jurnal penelitian, buku dan lain-lain.

Data primer yang diambil dapat berupa data alat tangkap (mata jaring,
pemberat, pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, dan tali pelampung),
pengoperasian alat tangkap, hasil tangkapan, dan kapal penangkap ikan (jenis
kapal, ukuran kapal, dan jenis mesin).

3.5 Analisis Data


Menurut Winartha (2006:155) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
metode analisis deskriptif kualitatif adalah menganalisis, menggambarkan dan
meringkas berbagai kondisi dan situasi dari berbagai data yang dikumpulkan dari
hasil wawancara atau pengamatan tentang masalah yang sedang diteliti.
BAB 4. PENUTUP

Penulisan proposal magang ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
melaksanakan kegiatan magang pengoperasian Rawai Dasar di Perairan Laut Desa
Bawah Layung Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut. Proposal ini disusun
sebagai acuan awal pelaksanaan kegiatan magang sehingga tidak menutup
kemungkinan akan terjadi perubahan sesuai kondisi dan situasi di lapangan.
Terkait adanya kerja sama dengan KUB dan nelayan di Desa Bawah Layung,
penulis mengharapkan bantuan dalam hal baik persetujuan, kerja sama maupun
berbagai hal yang nantinya akan berkaitan dalam kegiatan magang yang
dilaksanakan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa, A. U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Penerbit Yayasan Dewi Sri.


Bogor. 97 hal.

Chandra. S, Murtini. W dan Tutik. S. 2015. Pengaruh Proses Pembelajaran dan


Program kerja Praktik Terhadap Pengembangan Soft Skills mahasiswa.
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 4 (1)8 hal.
Firdaus, M., dan Kamelia. 2011. Kajian Fishing Gear Serta Metode
Pengoperasian Rawai (Long line) di Perairan Bagian Selatan Pulau
Tarakan. FPIK Universitas Borneo Tarakan. Kalimantan Timur.
Franjaya, L. W., Zamdial, dan A. Muqsit. 2018. Analisis Produktivitas dan
Teknis Penangkapan Rawai Dasar di Desa Kota Bani Kecamatan Putri
Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Enggano 3(2):261-274.
Gunarso, W. 1991. Tingkah Laku Ikan dan Perikanan Pancing. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Hartati dan Ismail Nurdin. S. 2019. Metodologi Penelitian Sosial.


Surabaya:Media Sahabat Cendikia. 282 hal.
Sarwono J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu. 287 hal.
Silalahi, U. 2014. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. 518
hal

Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 180 hal
Sunoto, I. 2017. Mengukur Tingkat Partisipasi Pemuda dalam Program Karang
Taruna dengan Pendekatan Metode Fuzzy Infrence System Mamdani.
Jurnal Simetris 8 (2) 10 hal.
Surahman, Rachmat, dan Supardi, 2016. Metodologi Penelitian. Jakarta:
PUSDIK SDM Kesehatan.

Syofyan, I., Isnaniah, dan Siregar M. R. 2015. Identifikasi dan Analisis Alat
Tangkap Rawai Kurau (Mini Long Line) yang Digunakan Nelayan di
Kabupaten Bengkalis. Jurnal Berkala Perikanan Terubuk. 43(2):89- 95
Wangsamulya, P. 2014. Kelayakan Usaha Pancing Rawai Di Pangkalan
Pendaratan Ikan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang. [Skripsi]. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Wirartha. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis.
Yogyakarta: Andi.

Yusuf, A. M. 2014. Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian Gabungan. Jakarta:


Kencana. 480 hal
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Magang
Peta Lokasi Magang
Lampiran 2. SK Pembimbing Magang
Lampiran 3. Logbook Kegiatan Magang
LOGBOOK MAGANG
PROGRAM STUDI PERIKANAN TANGKAP
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

NAMA : MUHAMMAD FARIS AMADA


NIM : 2010713210014
NO HARI/TANGGAL KEGIATAN PARAF

5
6

10

11

12

13

14

15

16
17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27
28

29

30

Mengetahui,
Ketua KUB Sumber Usaha

Idris
Lampiran 4. Lembar Konsultasi
LEMBAR KENDALI KONSULTASI

NAMA : Muhammad Faris Amada


NIM : 2010713210014
JUDUL : Pengoperasian Rawai Dasar (Bottom Longline) Pada Kelompok Usaha Bersama (Kub) Sumber Usaha Desa Bawah
Layung Kecamatan Kurau Kabupaen Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan

TANGGAL KONSULTASI
MATERI PEMBIMBING TANDA TANGAN CATATAN
Diserahkan Dikoreksi Diambil
Jum’at, 29 Jumat, 29 Sabtu, 30 Prof. Ahmadi,
September 2023 September 2023 September 2023 S.Pi, M.Sc, Ph.D
Jum’at, 01 Selasa, 05 Selasa, 05 Prof. Ahmadi,
Desember 2023 Desember Desember 2023 S.Pi, M.Sc, Ph.D
Rabu, 06 Rabu, 06 Rabu, 06 Prof. Ahmadi,
Desember 2023 Desember 2023 Desember 2023 S.Pi, M.Sc, Ph.D

Senin, 11
Desember 2023

Banjarbaru, September 2023


Mengetahui,
Ketua Prodi

Ir.H. Iriansyah, M.Si


NIP.196108151988031004
Lampiran 5. Kuisioner Magang
KUISIONER MAGANG

A. Identitas Responden
Nama Responden : ..........................................................................
Jens Kelamin : Pria / Wanita
Umur : ..........................................................................
Pekerjaan : ..........................................................................
Alamat : ..........................................................................
B. Alat Tangkap
Alat Tangkap : ..........................................................................
Status Kepemilikan : ..........................................................................
Lama ketahanan alat tangkap : .............................................................
C. Bagian – Bagian Alat
1. Tali Utama
- Bahan : .....................................................................
- Panjang (m) : ......................................................................
- Fungsi : .....................................................................
2. Tali Cabang
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (m) : ...........................................................................
- Lebar (mm) : ...........................................................................
- Fungsi : .............................................................................
3. Tali Pelampung
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (m) : ...........................................................................
- Lebar mm : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
4. Mata Pancing
- Ba han : .............................................................................
- Panjang (cm) ............................................................................ :
- Lebar (cm) : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
5. Bendera
- Bahan : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
6. Pelampung
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (mm) : ........................................................................
- Lebar (mm) : ...........................................................................
- Berat (g) : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................
7. Pemberat
- Bahan : .............................................................................
- Panjang (mm) : ........................................................................
- Lebar (mm) : ...........................................................................
- Berat (g) : .............................................................................
- Fungsi : .............................................................................

D. Usaha Penangkapan Ikan


1. Persiapan : ........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
.........................................................................................
2. Pengoperasian :
a. Cara pengoperasian : .................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
.................................................................
b. Lama penangkapan (1 trip) : ........................ Jam/hari
c. Waktu Penangkapan : Pukul .............. s/d ....................................
d. Fishing ground : .................................................................
.................................................................
.................................................................
e. Koordinat pengoperasian : .................................................................
f. Frekuensi pengoperasian alat tangkap per hari :......................... kali/hari
3. Pasca Pengoperasian :..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................
..............................................................................

E. Hasil Tangkapan
No. Nama Nama Latin Panjang(cm) Berat (kg) Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

F. Penanganan Hasil : ..................................................................................


...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
G. Pemasaran
- Saluran Pemasaran : ................................................................................
..........................................................................................
- Harga ikan : .........................................................................................

..........................................................................................

You might also like