Professional Documents
Culture Documents
ID Sifat Fisis Dan Mekanis Papan Partikel D
ID Sifat Fisis Dan Mekanis Papan Partikel D
125-133
Djoko Purwanto
Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjabaru
Jl. P. Batur Barat No.2. Banjarbaru
ABSTRAK
Limbah serutan rotan dan serbuk kayu ditumpuk dan dibakar oleh masyarakat. Penelitian ini mempelajari
pemanfaatan limbah serutan rotan dan serbuk kayu dengan urea formaldehida.sebagai perekat. Limbah serutan
rotan di potong dengan panjang 1 sampai 1,5 cm dan dicampur serbuk kayu dalam perbandingan 100% dan 0%;
75% dan 25%; 50% dan 50%; 25% dan 75%; dan 0% dan 100%. Kemudian ditambah perekat urea
formaldehida sebanyak 11% dari berat bahan. Papan partikel ditekan secara hidrolik pada suhu 110 – 120 0 C
dengan tekanan 15 kg/cm2 selama 15 menit. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa papan partikel yang dibuat dari satu jenis bahan baku limbah serutan rotan (100%) atau serbuk kayu
(100%) menghasilkan sifat fisis mekanis memenuhi syarat SNI. 03- 2105-2006, dan lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan dua campuran limbah serutan rotan dan serbuk kayu.
Kata kunci: Serutan rotan, serbuk kayu, urea formaldehida, papan partikel, fisis, mekanis
ABSTRACT
Waste rattan shavings and sawdust piled up and burned by the public. This research studied the utilization of
waste rattan shavings and sawdust for particle board with urea formaldehida.as adhesive. Waste shavings rattan
pieces with a length of 1 to 1.5 cm and mixed with sawdust. in a ratio of 100% and 0%; 75% and 25%; 50% and
50%; 25% and 75%; and 0% and 100%. Then added urea formaldehyde adhesive of 11% by weight of material.
Hydraulically pressed particle board at a temperature of 110-120 0 C with a pressure of 15 kg / cm2 for 15
minutes. Each treatment was repeated 3 times.The results showed that the particle board is made from one type
of raw material waste rattan shavings (100%) or sawdust (100%) produces mechanical physical properties
qualify SNI. 03- 2105-2006, and better than using two mixed waste rattan shavings and sawdust .
Keywords: rattan shavings, sawdust, urea formaldehyde, particle board, physical, mechanical
125
Sifat Fisis Dan Mekanis... (Djoko Purwanto)
(2004), sifat kimia kayu sama seperti halnya BAHAN DAN METODE PENELITIAN
serbuk kayu yaitu memiliki kandungan kadar
abu, silika, lignin, selulosa dan pentosan. Bahan dan Peralatan
Papan partikel adalah papan tiruan
dapat dibuat dari limbah potongan/partikel Bahan baku yang digunakan dalam
atau limbah industri kehutanan, penelitian ini terdiri atas limbah serutan
perkebunan dan pertanian yang direkat rotan dan serbuk kayu yang diambil dari
dengan bahan perekat organik dengan industri kecil anyaman rotan dan
melalui proses penekanan. Potongan atau penggergajian kayu di daerah Banjarbaru
partikel limbah yang digunakan dapat dari Kalimantan Selatan; dan perekat urea
bahan yang bermutu rendah (sisa bubutan, formaldehida yang diperoleh dari PT Surya
sisa kayu gergajian, cabang-cabang kayu, Satria Timur Plywood di Banjarmasin.
potongan - potongan serat dan lainnya) Peralatan yang digunakan antara lain alat
yang mengandung lignin dan sellulosa. potong limbah kulit serutan rotan, ayakan,
Oh dan Lee (2012) mengatakan pengaduk perekat, alumunium foil, alat
Industri pengolahan kayu secara umum cetakan untuk pembuatan papan, alat press
menggunakan perekat urea formaldehida hidrolik, dan alat uji sifat fisis mekanis kayu
sebagai bahan pengikat pada produk kayu.
Sekitar 90% dari dunia yang berbasis kayu - Metode
produk panel menggunakan resin urea
formaldehida. Sejumlah keuntungan bagi Bahan baku yang berupa limbah
perekat ini diantaranya mudah untuk serutan rotan dipotong – potong dengan
menangani dan ideal untuk aplikasi panel panjang 0,5 – 1,0 cm. Limbah potongan
interior. Rendahnya harga membuat untuk rotan dicampur dengan serbuk kayu dalam
produksi relatif murah. Kemudian Purwanto komposisi 5 taraf (a1, a2, a3, a4, dan a5).
(2015) mengemukakan penggunaan Ditambahkan perekat urea formaldehida
perekat urea formaldehida minimal dalam konsentrasi 11% dari jumlah bahan
konsentrasi 11% cukup ideal untuk (spesifikasi perekat urea formaldehida yaitu
menghasilkan sifat fisis dan mekanis papan viscositas/kekentalan: 70 cp, pH: 8, Solid
partikel dari limbah kulit kayu galam. Lias et content /kadar zat padat perekat: 50%).
al. (2014), mengatakan papan patikel yang Dicetak dalam ukuran panjang, lebar dan
dibuat dengan bahan baku yang homogen tebal 30 x 30 x 1 cm. Ditekan dalam suhu
dengan ukuran partikel 2.0 mm dengan 120 0 C selama 15 menit dengan tekanan 16
konesentrasi perekat 11% urea kg/cm2. Papan partikel yang dihasilkan
formaldehida menunjukkan hasil yang lebih (Gambar 1) dikeringkan alami. Dilakukan
baik untuk sifat fisis dan mekanis. pengujian sifat sifis dan mekanis (kadar air,
Untuk meningkatkan pemanfaatan pengembangan tebal, kerapatan,
limbah serutan rotan dan serbuk kayu maka keteguhan patah/ MOR, keteguhan
limbah berupa potongan serutan rotan lentur/MOE, keteguhan cabut sekrup dan
tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai keteguhan tarik. Prosedure pengujian
bahan baku papan partikel. Diantara salah mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI)
satu keuntungan pembuatan papan partikel 03-2105-2006.
adalah dapat memanfaatkan berbagai Data hasil penelitian diolah
macam bahan berligno selulosa dengan menggunakan rancangan percobaan acak
ukuran yang kecil, sedangkan produk yang lengkap 1 faktor (A), dan analisa sidik
dihasilkan dapat diperoleh dalam ukuran ragam. Model rancangan yang digunakan
yang besar. menurut Sudjana (2002) yaitu :
Tujuan penelitian ini mempelajari sifat Yij = μ + Ai + E ij , dalam hal ini :
fisis dan mekanis papan partikel dari Yij = respon pengaruh faktor campuran
campuran limbah serutan rotan, serbuk limbah rotan dan serbuk kayu pada taraf
kayu dan perekat urea formaldehida. ke-i dan ulangan ke-j ; μ = Rata-rata
Produk papan partikel yang dihasilkan pengamatan; A i = pengaruh perlakuan
dibandingkan dengan persyaratan papan campuran limbah rotan dan serbuk kayu
partikel menurut BSN/SNI 03-2105-2006. pada taraf ke-i; E ij = pengaruh acak
126
Jurnal Riset Industri Vol. 10 No. 3, Desember 2016, Hal. 125-133
a5
127
Sifat Fisis Dan Mekanis... (Djoko Purwanto)
Nliai rata – rata pengembangan tebal Nilai rata – rata kerapatan papan
papan partikel setelah direndam dalam air partikel berada diantara 0,571 sampai 0,602
selama 24 jam berada diantara 17,78 g/cm3 (Gambar 3). Semua nilai kerapatan
sampai 24,24% (Gambar 2). Persyaratan papan partikel yang dibuat nilai
nilai pengembangan tebal papan partikel kerapatannya memenuhi syarat SNI. 03 –
dalam SNI 03 – 2105 - 2006 tidak 2105 – 2006 (0,4 - 0,9 g/cm3). Hasil analisis
dipersyaratkan. Dari analisis sidik ragam sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan
menunjukkan bahwa perlakuan campuran campuran bahan serutan rotan dan serbuk
bahan baku serutan rotan dan serbuk kayu kayu tidak menunjukan berpengaruh nyata
berpengaruh sangat nyata terhadap nilai terhadap nilai kerapatan papan partikel
pengembangan tebal papan partikel (Tabel (Tabel 1). Nilai kerapatan papan partikel
1). Hasil uji beda nyata diperoleh bahwa yang dibuat dari satu jenis bahan partikel
ada perbedaan nyata antar perlakuan.. menghasilkan nilai kerapatan papan partikel
Namun tidak semua perlakuan yang lebih besar dibandingkan yang dibuat
menghasilkan perbedaan nyata (Tabel 2). menggunakan campuran dua jenis bahan
Papan partikel yang dibuat dari satu jenis baku (Gambar 3). Diharapkan campuran
bahan baku menghasilkan nilai kedua jenis bahan baku dapat memperkecil
pengembangan tebal yang lebih rendah rongga – rongga antar partikel sehingga
dibandingkan papan partikel yang dibuat meningkatkan nilai kerapatan papan
dari dua jenis bahan baku yang berbeda. partikel, namun hasilnya sebaliknya.
Namun penambahan serbuk kayu 50% Kondisi ini dimungkinkan karena
terjadi sebaliknya yaitu penurunan penggunaan satu jenis bahan baku memiliki
pengembangan tebal dari 18,39% menjadi sifat fisis lebih homogen, sehingga makin
17,78%. Kondisi ini dimungkinkan terjadinya rapat antara partikel. Abdurachman dan
distribusi yang merata partikel serbuk kayu Nurwati (2011), mengemukakan bahwa
yang memiliki ukuran lebih kecil mengisi kerapatan papan partikel dipengaruhi oleh
celah – celah antar partikel sehingga ikatan struktur bentuk fisik bahan baku partikel
kedua partikel dengan perekat makin solid yang digunakan. Kelley (1997) melaporkan
dan daya serap air makin berkurang. bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
Surdiding dan Erwinsyah (2011) nilai kerapatan papan partikel diantaranya
mengemukakan bahwa tingginya nilai jenis partikel kayu, tekanan kempa, jumlah
pengembangan tebal papan partikel dapat partikel, jumlah perekat dan aditif.
disebabkan oleh tingkat absorpsi air oleh
sifat fisik bahan baku dan sifat perekat yang Kerapatan (g/cm3)
digunakan. Menurut Olufemi et al (2012),
penyerapan air dan pengembangan tebal
SNI. Papan partikel 0,4 - 0,9 g/cm3)
adalah sifat fisik terkait dengan stabilitas
dimensi papan.
Hasil analisa Kadar air dan 0,602 0,6
Pengembangan tebal (%)
Kadar air (%) 0,579 0,577
SNI Papan partikel max. 14% 0,571
Pengembangan tebal (%)
SNI. Papan partikel tidak dipersyaratkan
a1 a2 a3 a3 a5
24,24
21,8 19,95
18,39 17,78
11,67
9,27 8,47 9,17 9,3 Campuran serutan rotan dengan serbuk kayu (%)
a1 a2 a3 a4 a5
campuran serutan rotan dan serbuk kayu (%)
Gambar 2. Grafik hasil pengujian kadar air Gambar 3. Grafik hasil pengujian kerapatan
dan pengembangan tebal
128
Jurnal Riset Industri Vol. 10 No. 3, Desember 2016, Hal. 125-133
Nilai rata – rata keteguhan patah Nilai rata – rata keteguhan lentur
papan partikel berada diantara 42,10 papan partikel berada diantara 8443,36
sampai 90,70 kg/cm2 (Gambar 5). Papan sampai 21364,73 kg/cm2 (Gambar 4). Dari
partikel yang dibuat dengan perlakuan a1 analisis sidik ragam pada Tabel 1 diperoleh
(serutan rotan 100%) menghasilkan nilai bahwa perlakuan campuran serutan rotan
keteguhan patah 84,52 kg/cm2, dan papan dan serbuk kayu menunjukkan berpengaruh
partikel yang dibuat dari perlakuan a5 sangat nyata terhadap nilai keteguhan
(serbuk kayu 100%) menghasilkan nilai lentur papan partikel. Hasil uji beda nyata
keteguhan 90,70 kg/cm2 dan memenuhi menunjukkan bahwa semua antara
persyaratan SNI. 03-2105-2006 (diatas 82 perlakuan menghasilkan perbedaan sangat
kg/cm2). Dari analisis sidik ragam nyata terhadap nilai keteguhan lentur papan
menunjukkan bahwa perlakuan campuran partikel (Tabel 2). Papan partikel yang
serutan rotan dan serbuk kayu berpengaruh dibuat dari satu jenis bahan baku
sangat nyata terhadap nilai keteguhan menghasilkan nilai keteguhan lentur lebih
patah (Tabel 1). Hasil uji beda nyata besar dibandingkan dari papan partikel yang
menunjukkan bahwa semua antar perlakuan dibuat dari campuran dua jenis bahan baku.
menghasilkan perbedaan sangat nyata Persyaratan nilai keteguhan lentur papan
terhadap nilai keteguhan patah (Tabel 2). partikel menurut SNI. 03 – 2105 – 2006
Papan partikel yang dibuat menggunakan adalah 2,04. 104 kg/cm2. Perlakuan yang
satu jenis bahan baku menghasilkan nilai memenuhi syarat menghasilkan nilai
keteguhan patah lebih besar dibandingkan keteguhan lentur yaitu papan partikel yang
menggunakan campuran dua jenis bahan dibuat dari serbuk kayu 100% dengan nilai
baku yang berbeda. Kondisi ini 21364,73 kg/cm2. Perlakuan a1 (serutan
dimungkinkan oleh homogenitas sifat fisis rotan 100%) menghasilkan nilai keteguhan
kimia bahan baku penyusun papan partikel lentur belum memenuhi persyaratan SNI 03
yang digunakan. Nuryaman et al. (2009), – 2105 - 2006. Kondisi ini dapat ditingkatkan
menyatakan bahwa keteguhan patah dengan menambah ukuran panjang partikel
produk kayu termasuk papan partikel limbah serutan rotan diatas 1,5 cm. Lias et
cenderung berkurang seiring dengan al. (2014), mengemukakan bahwa
mengecilnya elemen penyusun kayu dalam penggunaan partikel berupa serutan
hal ini penyusun papan partikel. Lias et al. ( (shaving) yang kasar menghasilkan
2014) menyatakan bahwa partikel ukuran kekuatan lentur yang lebih tinggi
2.0 mm lebih tinggi nilai MOR, MOE, dan dibandingkan menggunakan yang halus.
pengembangan tebal dari pada ukuran Abdurachman dan Nurwati (2011),
partikel 1,0 mm. mengemukakan bahwa partikel kasar
mempunyai MOE lebih tinggi dibandingkan
sifat papan partikel dari bahan partikel
Keteguhan patah/MOR (kg/cm2) halus. Kemudian Maloney (1993),
SNI. Papan partikel min. 82 kg/cm2 menyatakan bahwa nilai MOE dipengaruhi
oleh kandungan dan jenis bahan perekat
90,7
84,52 81,43 yang digunakan, daya ikat perekat dan
45,98 42,1 panjang serat serta jenis partikel kayu.
Sedangkan Rudi and Andriati (2012),
a1 a2 a3 a4 a5
mengemukakan kekuatan lentur/MOE dan
patah/MOR memiliki hubungan linier
campuran serutan rotan dan serbuk kayu (%) dengan sifat peningkatan kerapatan papan.
129
Sifat Fisis Dan Mekanis... (Djoko Purwanto)
a1 a2 a3 a4 a5
130
Jurnal Riset Industri Vol. 10 No. 3, Desember 2016, Hal. 125-133
kan zat kimia dalam hal ini, sellulosa dan memenuhi syarat. Sifat fisis dan mekanis
lignin dalam kulit dan kayu memiliki papan partikel yang dibuat dari satu jenis
pengaruh terhadap kekuatan mekanik bahan baku lebih baik dibandingkan dengan
(kekuatan patah/ MOR, kekuatan lentur/ papan partikel yang dibuat menggunakan
MOE dan kekuatan tarik papan partikel, dua campuran limbah serutan rotan dan
lebih lanjut dikemukakan makin besar kadar serbuk kayu. Perlakuan campuran bahan
sellulosa makin bertambah kekuatan patah/ baku serutan rotan dan serbuk kayu
MOR, kekuatan lentur/ MOE dan kekuatan menunjukkan berpengaruh nyata terhadap
tarik papan partikel, dan makin besar kadar sifat fisis dan mekanis papan partikel
lignin mengakibatkan penurunan kekuatan kecuali nilai kerpatan.
patah/ MOR, kekuatan lentur/ MOE, dan
kekuatan tarik papan partikel. Saran
131
Sifat Fisis Dan Mekanis... (Djoko Purwanto)
Tabel 2. Hasil uji beda nyata jujur perlakuan terhadap parameter uji sifat fisis mekanis Papan
partikel
PERLA
PARAMETER UJI NILAI RATA-RATA YANG DIBANDINGKAN
KUAN
Kadar air (%) A a2 a5 a1 a4 a3
11,67 9,30 9,22 9.17 8,47
Pengembangan A a2 a3 a5 a1 a4
Tebal (%) 24,24 21,80 19,95 18,39 17,78
Keteguhan a5 a1
patah/MOR a2 a3 a4
A 90,70 84,52
81,43 45,98 42,10
(kg/cm2)
Keteguhan
lentur /MOE a5 a1 a2 a3 a4
A
(103 kg/cm2) 21364,73 18961,44 16392,96 9739,27 8443,36
Keteguhan cabut A a3 a1 a4 a2 a5
Sekrup (kg) 86 65,67 47,34 45 40,67
Keteguhan A a1 a2 a5 a3 a4
Tarik (kg/cm2) 4,14 3,81 3,25 3,15 2,95
132
Jurnal Riset Industri Vol. 10 No. 3, Desember 2016, Hal. 125-133
133