You are on page 1of 4

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : MUH ERWIN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 050338064

Tanggal Lahir : 29 Desember 2002

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4212

Kode/Nama Program Studi : 72/ILMU KOMUNIKASI

Kode/Nama UT-Daerah : 80/ UT MAKASSAR

Hari/Tanggal UAS THE : 19 Desember 2023

Tanda Tangan Peserta


Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran


Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : MUH ERWIN


NIM : 050338064
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4212
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Komunikasi-S1
UT-Daerah : 80/Makassar

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS
THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan
oleh Universitas Terbuka.
Pangkep, 19 Desember 2023

Yang Membuat Pernyataan

MUH ERWIN
1. Berdasarkan studi kasus diatas, jelaskan pasal dalam UUD 1945 yang menaungi hak asasi
manusia yang berkenaan dengan studi kasus diatas! dan jelaskan alasan anda memilih pasal
tersebut.

Jawab :
Studi kasus ini dapat terkait dengan beberapa pasal dalam UUD 1945 yang menaungi hak asasi manusia.
Salah satunya adalah Pasal 28H ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Dalam
konteks pandemi Covid-19, ketersediaan fasilitas kesehatan yang merata di antara daerah perkotaan dan
pedesaan menjadi esensial untuk menjaga hak tersebut.
Alasan pemilihan Pasal 28H ayat (1) adalah karena pasal tersebut secara luas mencakup hak hidup yang
sejahtera, termasuk aspek kesehatan dan lingkungan hidup. Keberagaman fasilitas kesehatan dan
pendidikan yang disoroti dalam studi kasus menunjukkan ketidakmerataan hak tersebut di berbagai
wilayah Indonesia.
Referensi:
a.(https://theconversation.com/kesenjangan-fasilitas-dan-layanan-antar-rumah-sakit-di-indonesia-
meningkatkan-risiko-covid-19-di-kalangan-tenaga-kesehatan-161205)

2. Di era demokrasi saat ini, partai politik banyak bermunculan dimana setiap pemilu selalu ada partai
politik baru dan beragam partai yang mengajukan keikutserataannya dalam pemilu , tidak ada lagi
partai yang setiap pemilu selalu menjadi pemenang mutlak atau dikenal dengan istilah “mayoritas
tunggal”, masyarakat Indonesia bebas menentukan pilihan atas calon yang dipilih dalam pemilu.
Pertanyaan:
a. Berdasarkan kasus diatas, jika merujuk pada konsep budaya politik oleh Almond dan Powell,
Indonesia berada pada kategori budaya politik yang mana? Jelaskan tentang budaya politik
tersebut!
b. Terkait contoh kasus diatas, jelaskan alasan Anda mengapa kategori budaya politik yang anda
pilih tersebut tidak dapat tumbuh pada era orde baru?

Jawab :
a. Berdasarkan kasus di atas, Indonesia dapat dikategorikan dalam budaya politik partisipan. Budaya
politik partisipan ditandai oleh partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik, seperti pemilihan
umum. Dalam konteks ini, masyarakat Indonesia bebas menentukan pilihan politiknya dalam
pemilu, menciptakan variasi partai politik dan menghindari dominasi "mayoritas tunggal."

Referensi: Almond, G., & Powell, G. (1966). Comparative Politics: A Developmental Approach.

b. Kategori budaya politik partisipan cenderung sulit tumbuh pada era Orde Baru karena pada masa
tersebut, terdapat kendali politik yang kuat dan otoriter. Sistem politik yang cenderung otoriter di
bawah rezim Orde Baru tidak mendukung partisipasi politik yang bebas dan pluralistik. Adanya
pembatasan politik dan kontrol terhadap partai politik serta opini publik membuat masyarakat sulit
untuk secara bebas menentukan pilihannya tanpa risiko.

Referensi: Levitsky, S., & Way, L. (2002). The Rise of Competitive Authoritarianism. Journal of
Democracy, 13(2), 51-65.
3. Pertanyaan
a. Fenomena seperti yang dilakukan Donald Trump dan Marine Le Pen, telah menjadi
persoalan klasik di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Persoalan ini telah menjadi pemikiran
kritis seorang ilmuwan di ranah politik identitas, sebutkan siapa? Jelaskan apa kritik dan
pemikirannya mengenai praktek-praktek politik di Amerika Serikat dan Eropa Barat
tersebut?
b. Carilah contoh kasus melalui pemberitaan di media online mengenai praktek yang
dilakukan seperti Donald Trump dan Marine Le Pen yang pernah terjadi di Indonesia. Beri
argumentasi Anda. Lengkapi argumen Anda dengan merujuk pada materi yang telah Anda
pelajari dan diperkuat dengan sumber referensi dari media online/jurnal ilmiah online yang
relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan tautan (link) sumber rujukan online tersebut.

Jawab :
a. Fenomena seperti yang dilakukan Donald Trump dan Marine Le Pen telah menjadi perhatian
ilmuwan politik identitas, salah satunya adalah Francis Fukuyama. Fukuyama mengkritik praktek
politik identitas yang memanfaatkan isu-isu kontroversial seperti deportasi etnis Hispanik dan
diskriminasi terhadap imigran. Ia menekankan bahwa hal ini dapat merusak solidaritas sosial dan
mengancam nilai-nilai demokrasi.

b. Di Indonesia, terdapat kasus-kasus yang mencerminkan praktek serupa, meskipun konteksnya


berbeda. Sebagai contoh, beberapa kebijakan terkait etnis atau agama tertentu dapat menciptakan
polarisasi dan meningkatkan ketegangan dalam masyarakat. Sebagai argumen, perhatikan berita
atau laporan media online yang membahas kebijakan atau tindakan yang memiliki dampak serupa,
dan rujuklah pada literatur yang membahas dampak politik identitas di konteks Indonesia. Sumber :
“Laporan hak asasi manusia”.

4. a. Jelaskan hak-hak yang dimiliki oleh fungsi legislatif sebagai pengawas eksekutif?
b. Jelaskan secara singkat praktek penggunaan hak-hak yang dimiliki oleh legislatif dalam
pengawasan eksekutif dalam sistem demokrasi saat ini. Beri contoh dari sumber media massa baik
cetak ataupun online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan tautan (link) sumber online
tersebut.
Jawab :
a. Fungsi legislatif sebagai pengawas eksekutif memiliki beberapa hak yang penting, termasuk hak
interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. Hak interpelasi memungkinkan legislatif untuk
mengajukan pertanyaan kepada pemerintah terkait kebijakan atau program tertentu. Hak angket
memberikan wewenang legislatif untuk menyelidiki suatu masalah tertentu. Hak menyatakan pendapat
memungkinkan legislatif menyampaikan pandangan atau penolakan terhadap kebijakan pemerintah.

b. Dalam praktiknya, fungsi legislatif sering menggunakan hak-hak tersebut untuk mengawasi eksekutif.
Sebagai contoh, media massa sering melaporkan interaksi antara parlemen dan pemerintah yang
mencerminkan penggunaan hak interpelasi atau angket. Sebagai contoh konkret, pada tahun 2023,
DPR RI menggunakan hak interpelasi terkait kebijakan ekonomi pemerintah, dengan liputan media
seperti yang dilaporkan oleh [CNN Indonesia]

(https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230110180745-78-818086/dpr-diminta-gelar-interpelasi-
soal-kebijakan-ekonomi-pemerintah).

You might also like