Professional Documents
Culture Documents
Modul Teknik Dan Taktik Penyelidikan
Modul Teknik Dan Taktik Penyelidikan
Pengantar
Kompetensi Dasar
PENYELIDIKAN 1
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan 1:
Konsep Penyelidikan.
2. Pokok Bahasan 2:
Teknik dan taktik (metode) penyelidikan.
PENYELIDIKAN 2
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang
penyelidikan.
3. Metode simulasi
Metode ini digunakan untuk menyimulasikan teknik dan taktik
(metode) penyelidikan.
PENYELIDIKAN 3
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
2. Sumber Belajar :
a. Undang-Undang No 8 tahun 1981 tentang KUHAP.
b. Peraturan Kapolri No. 14 tahun 2012 tentang Manajemen
Penyidikan tindak pidana.
Kegiatan Pembelajaran
2. Tahap Inti:
Tahap Inti 1 : penyampaian materi :90 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang teknik dan taktik
(metode) penyelidikan.
b. Pendidik memberikan contoh penggunaan metode dalam
penyelidikan.
c. Peserta didik menyimak dan mencatat hal-hal yang penting.
d. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.
e. Peserta didik bertanya dan menanggapi materi yang
disampaikan pendidik.
PENYELIDIKAN 4
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Tagihan/Tugas
Lembar Kegiatan
SKENARIO
KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA
PENYELIDIKAN 5
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 6
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Bahan Bacaan
POKOK BAHASAN 1
KONSEP PENYELIDIKAN
PENYELIDIKAN 7
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
melakukan penyelidikan.
e. Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya
atau berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana.
f.Saksi adalah seseorang yang dapat memberikan keterangan
guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan
tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat,
dan ia alami.
g. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang
karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang
lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan
bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa
pelakunya.
h. Laporan Informasi adalah informasi tentang suatu peristiwa
dari masyarakat atau yang diketahui sendiri oleh Anggota
Polri untuk dilakukan penyelidikan guna mengetahui apakah
peristiwa tersebut merupakan peristiwa pidana atau bukan.
3. Tujuan Penyelidikan
a. Menurut pasal 104 KUHAP, tujuan penyelidikan adalah :
1) Mendahului guna mempersiapkan tindakan-tindakan
penyidikan yang akan dilakukan;
2) Mencegah terjadinya Pelanggaran HAM;
3) Mengatasi Penggunaan Upaya Paksa dini;
4) Menghindari Penyidik dari kemungkinan timbulnya
resiko Tuntutan Hukum justru karena tindakan
penyelidikan yang dilakukan;
5) Membatasi dan mengawasi pelaksanaan penyelidikan
agar dilakukan secara terbuka.
b. Menurut pasal 1 butir 5 KUHAP, tujuan penyelidikan adalah:
1) Untuk mencari keterangan-keterangan dan bukti guna
menentukan suatu peristiwa yang dilaporkan atau
diadukan, apakah merupakan tindak pidana atau
bukan;
2) Melengkapi keterangan-keterangan dan bukti-bukti
yang telah diperoleh agar menjadi jelas sebelum
dilakukan penindakan selanjutnya;
3) Persiapan pelaksanaan penindakan dan atau
pemeriksaan;
4. Fungsi Penyelidikan
Untuk menjamin terlindunginya hak asasi manusia dalam
PENYELIDIKAN 9
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
5. Sasaran Penyelidikan
a. Orang
1) Siapa dan dimana korban/saksi/pelaku berada;
2) Bagaimana dan apa alibi korban/saksi/pelaka;
3) Bagaimana dan apa hubungan antara
korban/saksi/pelaku;
4) Dengan apa dan bagaimana pelaku melakukan
perbuatannya;
5) Alat bukti/barang bukti apa saja yang mendukung.
b. Benda/barang
1) Benda/barang yang diperoleh apakah ada kaitannya
dengan peristiwa yang dilaporkan;
2) Apa dan dimana Benda/barang tersebut saat peristiwa
terjadi;
3) Apa dan bagaimana hubungan Benda/barang tersebut
sehingga berada ditangan atau dalam kekuasaan
korban/saksi/pelaku.
c. Tempat (termasuk rumah dan tempat-tempat tertutup
lainnya)
Bagaimana dan apa hubungan antara korban/saksi/pelaku
dan bagaimana barang bukti yang ada dengan tempat
kejadian perkara.
d. Peristiwa/kejadian
Dari hasil pelaksanaan kegiatan penyelidikan diharapkan
dapat menentukan peristiwa yang dilaporkan/diketahui
tersebut merupakan peristiwa tindak pidana atau bukan.
PENYELIDIKAN 10
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
POKOK BAHASAN 2
TEKNIK DAN TAKTIK (METODE) PENYELIDIKAN
PENYELIDIKAN 11
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
efektif;
e) Memiliki keterampilan mengoperasionalkan
komputer.
3) Perlengkapan dan Peralatan
a) Membawa indentitas diri yang jelas (kartu tanda
anggota, tanda kewenangan) disesuaikan
dengan teknis penyelidikan;
b) Kendaraan Roda 2 dan Roda 4 atau alat
transportasi lainnya;
c) Police Line (garis Polisi);
d) Test Kit;
e) Kompas;
f) Sarung tangan;
g) Alat Pengukur Jarak (meteran);
h) Alat Pemotret;
i) Senjata Api, borgol, pisau/gunting.
j) Tali, kapur tulis, label, dan lak.
k) Alat pembungkus barang bukti seperti :
(1) Kertas sampul warna coklat;
(2) Kantong plastik berbagai ukuran;
(3) Tabung plastik berbagai ukuran;
(4) Amplop perlengkapan PPPK;
l) Buku catatan, kertas dan alat tulis untuk
membuat sketsa;
m) Alsus yang diperlukan sesuai dengan jenis tindak
pidana dan situasi TKP.
c. Pelaksanaan Olah TKP
1) Tempat kejadian Perkara (TKP)
TKP adalah :
a) Tempat dimana suatu tindak pidana
dilakukan/terjadi;
b) Tempat lain dimana akibat dari suatu tindak
pidana terjadi;
c) Tempat lain dimana korban dan/atau saksi
dan/atau pelaku serta barang bukti yang
berhubungan dengan tindak pidana tersebut
dapat ditemukan.
2) Penanganan TKP
Penanganan TKP adalah tindakan Kepolisian yang
dilakukan oleh Penyelidik atau Penyidik atau Penyidik
Pembantu yang berkompeten berupa tindakan
PENYELIDIKAN 12
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 13
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Ka Jaga.
(2) Tingkat kepolisian
Resort/Kota/Tabes/Metro.
Penerima laporan melaporkan kejadian
tersebut kepada Perwira Siaga/KaSPKT
4) Tataran Kewenangan
a) Tingkat Polsek/Polsekta/Polsek Metro
(1) Berkewajiban mengamankan TKP berupa
TP.TKP dengan melakukan pertolongan
korban yang memerlukan, penutupan TKP,
pengumpulan dan pengamanan bukti dan
saksi serta TP.TKP lainnya.
(2) Melakukan pengolahan TKP sebatas
kemampuan bila sektor telah memiliki unit
Olah TKP atau sektor yang jauh dari
jangkauan polres dan mampu mengolah
TKP tersebut;
(3) Dapat meminta bantuan/back up
Polres/Polresta/Poltabes berdasarkan
penilaian bahwa Kepala Poslek tidak
mampu menangani seluruh rangkaian
penanganan TKP atau berdasarkan
pertimabangan lain yang memiki kerawanan
sebagai dampak dari Tindak Pidana
tersebut.
b) Bila Polsek tidak mampu karena
keterbatasan/kurangnya kemampuan personil
serta peralatan yang dimiliki untuk menangangi
TKP, maka Polsek menyerahkan sepenuhnya
kepada Perwira Siaga Polres/Ta/Polres Metro/
Poltabes/Tingkat Polres/Ta/Polres Metro/Poltabes
(1) Perwira siaga dengan perangkat Unit TP
TKP berkewajiban melaksanakan TP TKP;
(2) Reskrin dengan unit Olah TKP nya
berkewajiban melakukan Olah TKP;
(3) Dapat meminta bantuan teknis dari fungsi
pendukung teknis bila diperlukan (Labfor,
Dis Identifikasi, Dis Dokkes, Brimob, Satwa
dll.)
c) Tingkat Polwil, polda dan Mabes Polri.
PENYELIDIKAN 14
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 15
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 16
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 17
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 18
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 19
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
pelaku;
(2) Memerintahkan orang yang berada di TKP
pada waktu terjadinya tindak pidana waktu
terjadinya tindak pidana untuk tidak
(dilarang) meninggalkan TKP dan
mengumpulkannya diluar batas yang telas
dibuat;
(3) Menangkap pelaku yang diperkirakan masih
berada di sekitar TKP;
(4) Minta bantuan masyarakat setempat antara
lain (RT, RW dan Pamong Desa) dalam
melakukan pengamanan TKP dan
membubarkan masa yang berkerumunan;
(5) Berupaya mengamankan Barang Bukti dan
jangan sekali-kali menambah/mengurangi
barang bukti yang ada di TKP;
(6) Berusaha untuk mencari barang bukti, saksi
dan keterangan lain tentang peristiwa yang
terjadi.
c) Segera menghubungi/memberitahukan kepada
kesatuan Polri terdekat Perwira Siaga dengan
mempergunakan alat komunikasi yang ada
antara lain telepon dan caraka, tanpa
mengabaikan keamanan TKP dan apabila
petugas kesatuan Polri tiba di TKP harus melapor
segala sesuatu yang telah di kerjakannya.
11) Perwira Siaga
Setelah menerima pemberitahuan/laporan tentang
terjadinya tindak pidana. Perwira Siaga beserta
anggota segera datang ke TKP untuk memimpin dan
mengendalikan TP.TKP yang dilakukan, sebagai
berikut:
a) Apabila sudah dilakukan TP.TKP, maka tindakan
selanjutnya adalah sebagai berikut:
(1) Menyempurnakan penutupan dan
pengamanan TKP (mempertahankan status
quo) dengan meminta bantuan unsur-unsur
Polri lainnya;
(2) Membuat tanda-tanda yang ditemukan di
TKP (tanda bekas penyidikan jari atau kaki);
PENYELIDIKAN 20
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 21
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 22
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 23
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 25
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
pertanyaan kepada
orang-orang/pihak-
pihak yang
diperkirakan/ diduga
melihat, mendengar
dan mengetahui
kejadian tersebut.
Berdasarkan
keterangan-
keterangan yang
didapat dari hasil
interview yang
dilakukan dapat
diperoleh beberapa
orang yang
digolongkan sebagai
saksi dan atau orang-
orang yang diduga
sebagai tersangka.
Melakukan
pemeriksaan singkat
terhadap saksi dan
orang-orang yang
diduga
sebagaitersangka
guna mendapatkan
keterangan dan
petunjuk-petunjuk
lebih lanjut.
Melakukan
Pemeriksaan
terhadap korban,
keadaan korban,
penampilan korban,
sikap korban atau
dibawa ke Rumah
Sakit/Dokter Ahli
untuk dimintai Visum
et Repertum.
Penanganan Tersangka
PENYELIDIKAN 28
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
- Melakukan penangkapan,
penggeledahan badan dan
pengamanannya.
- Meneliti dan mengamankan
bukti-bukti yang terdapat
pada pelaku dan atau
melekat pada pakaiannya.
- Melakukan pemeriksaan
singkat untuk memperoleh
keterangan sementara
mengenai hal-hal baik yang
diakukan sendiri maupun
keterlibatan orang lain
sehubungan dengan
kejadian.
Penanganan Barang Bukti
- Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam
penananganan barang
bukti:
Setiap terjadi kontak
fisik pada kedua obyr
akan selalu terjadi
pemindahan material
dari masing-masing
obyek, walaupun
jumlahnya mungkin
sangat keci/sedikit.
Karenanya pelaku
pasti meninggalkan
jejak/bekas di TKP,
dan atau pada tubuh
korban.
Makin jarang dan
tidak wajar suatu
barang di tempat
kejadian, makin tinggi
nilainya sebagai
barang bukti.
Barang-barang yang
PENYELIDIKAN 29
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 31
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
menjadi 4
bagian, jadi
masing-masing
bagian 1/16 dari
luas tempat
kejadian perkara
seluruhnya.
Untuk tiap-tiap
1/16 bagian
tersebut di tunjuk
2 sampai 4 orang
petugas untuk
mnggeledahnya.
Metode ini baik
untuk
pekarangan,
rumah atau
tempat tertutup.
Metode Strip dan
Metode Strip Ganda
(Strip Methoda and
Double Strip Methoda)
Caranya : 3
orang petugas
masing-masing
berdampingan
yang satu
dengan yang lain
dalam jarak yang
sama dan
tertentu (sejajar)
kemudian
serentak dari sisi
lebar yang satu
sisi lain ketempat
kejadian perkara.
Apabila dalam
gerakan tersebut
sampai diujung
sisi lebar yang
PENYELIDIKAN 32
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
lain maka
masing-masing
berputar kearah
semula.
Metode ini baik
untuk daerah
yang berlereng.
Metode Roda (Wheel
Metode)
Caranya :
beberapa
petugas
bersama-sama
bergerak ke arah
luar dimulai dari
titik tengah
kejadian. Dimana
masing-masing
petugas menuju
ke arah
sasarannya
sendiri-sendiri
sehingga
merupakan arah
delapan penjuru
mata angin.
Metode ini baik
untuk ruangan
(hall).
Metode kotak yang
diperluas
Dimulai/dari titik
tengah TKP
dalam bentuk
kotak sesuai
kekuatan
personil yang
kemudian dapat
dikembangkan/di
perluas sesuai
PENYELIDIKAN 33
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
dengan
kebutuhan
sampai seluruh
TKP dapat
ditangani.
Pengambilan dan Pengumpulan
Barang Bukti.
- Pengumpulan dan
pengambilan barang bukti
harus dilakukan dengan
cara yang benar
disesuaikan dengan
bentuk/macam barang bukti
yang akan
diambil/dikumpulkan yang
dapat berupa benda padat,
cair dan gas.
- Pengumpulan dan
pengambilan barang bukti
dalam kasus-kasus.
Tindak pidana
denga/disertai
pembongkaran dan
memasuki tempat
tertutup.
Pada jalur
masuk/keluar pelaku.
Bekas ban
kendaraan
Bekas
kaki/sepatu/sand
al
Ceceran
puntung/bungkus
rokok, sandal,
saputngan dan
lain-lain
Tetesan/bekas
tetesan darah
Pada tempat
PENYELIDIKAN 34
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
masuk/keluar
(jendela/pintu)
Penyidikan jari
Bekas jari
Bekas alat
pembongkar
(obeng, linggis
dan lain-lain).
Rambut
Didalam TKP
(ditempat-tempat
diperkirakan terjadi
kontak dengan
pelaku).
sidik jari
bekas kaki
barang-barang
yang tertinggal
dari pelaku
puntung/bekas
rokok,
saputangan,
korek api,
kancing pakaian,
rambut tanah,
dan lain-lain.
Bekas gigitan
pada
makanan/buah-
buahan
Peluru, senjata
tajam/senjata
api, tali pemukul
dan lain-lain.
Pakaian
Bekas-bekas
perlawanan
seperti rambut,
hasil goresan
kuku, serat
PENYELIDIKAN 35
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
pakaian.
Luka-luka atau
cedera pada
korban.
Benda-benda
asing bukan
berasal dari
tubuh korban
Pengambilansidi
k jari pada kulit
tangan, badan
dan bekas
cekikan pada
leher.
Pada pelaku/orang
yang dicurigai
(termasuk tempat
kediamannya)
Darah
Pakaian-pakaian,
sepatru, sandal
(termasuk tanah,
rumput yang
melekat).
Penyidikan jari,
cakaran kuku
dan bekas
gigitan
Rambut dan
bekas-bekas
luka.
Kendaraan
tersangka
Alat-alat senjata
yang ada
kaitannya
dengan
pelaku/tersangka
yang dicurigai.
Pembakaran
PENYELIDIKAN 36
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
(kebakaran yang
disengaja), kebakaran
(kelalaian), antara lain
harus diambil barang
bukti sebagai berikut.
Dijalur
mendekat/keluar
Ceceran bahan
bakar : minyak
tanah, bensin,
thiner dan lain-
lain.
Ceceran alat
pembakar . korek
api, kayu kain.
Ceceran tempat
bahan
bakar:Kaleng,bot
ol kaca/plastik
Jejak
kaki/sepatu/sand
al,puntung rokok
Di TKP
Bekas/sisa
bahan bakar :
Minyaktanah,ben
sin,thinner,bahan
peledak.
Bekas/sisa obat
pembara : korek
api,detonator/fus
e
Potongan kawat
listrik yang
sambungannya
tidak sempurna
Sambungan pipa
gas/klep
pengaman yang
bocor.
PENYELIDIKAN 37
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Gas sisa/hasil
bahan bakar
Sisa
kompor/lampu/ob
at nyamuk
Pada tersangka
(termasuk tempat
kediaman)
Bekas/sisa dan
bau bahan bakar
Sisa alat
pembakar
Rokok
Rokok
Tindak pidana
narkotika/obat bius
Pada Korban :
Bahan/obat-
obatan yang
diduga narkotika
baik jenis
maupun wujud
Obat-obatan
yang diduga
bahasa (dftar G)
Alat-alat suntik
Bekas-bekas
suntikan
Di TKP
Catatan-catatan
tiker serta hal-hal
lainnya
Bahan/obat-
obatan yang
diduga narkotika
baik jenis
maupun wujud
Obat-obatan
yang diduga
bahasa (daftar
PENYELIDIKAN 38
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
G)
Alat-alat suntik
Bekas
bungkus/sampul
obat
Alat isap(sedot)
Pada tersangka
9termasuk
tempat
kediaman)
Bahan/obat-
obatan yang
diduga narkotika
baik jenis
maupun wujud
Obat-obatan
yang diduga
bahasa (daftar
G)
Alat-alat suntik
Bekas
bungkus/sampul
obat.
kasus yang ada
hubungannya dengan
racun
pada korban
Muntahan
Data kesehatan
(medical history)
yang bisa
didapat pada RS
dimana korban
pernah berobat
Obat-obatan/
racun (pada
badan/pakaian)
Di TKP
Obat-obatan
yang diduga
PENYELIDIKAN 39
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
bahasa (daftar
G)
Sisa
makanan/minum
an
Sisa racun
termasuk racun
tikus/sarang/tum
buh-tumbuhan
Desinfektan
(karbol,Riysol)
Pada Tersangka :
Obat-obatan
yang diduga
bahasa (daftar
G)
Sisa racun
Kejahatan susila
Pada Korban
Noda
darah,sperma
Rambut,serta
pakaian
Pakaian
termaksuk
pakaian dalam
Bekas
perlawanan
seperti : benda
yang melekat di
kuku/tangan
Di TKP
noda
darah,sperma
sidik jari,bekas
kaki
rambut,tanah
yang tercecer
barang-barang
yang tertinggal
PENYELIDIKAN 40
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
seperi : sapu
tangan,kertas-
kertas,puntung
rokok,korek
api,botol
minuman.
Bekas-bekas
perlawanan.
Pada Tersangka
(termasuk tempat
kediaman)
noda
darah,sperma
pakaian yang
dicurigai
rokok dan korek
api
bekas-bekas
perlawanan
korban
rumput,tanah
yang melekat
pada
pakaian/sepatu
sidik jari dan
vetakan
kali,sepatu/sanda
l
Tindak Pidana
Pemalsuan surat
alat tulis menulis
bekas-bekas
kertas korban
klise-klise untuk
cetakan
tinta-tinta kanvas
dokumen
cap-cap palsu
(stempel)
alat-alat cetak
PENYELIDIKAN 41
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Pengambilan dan
pembungkusan
barang bukti yang
memerlukan bantuan
teknis (indetifikasi)
Kepolisian, Labfor
Polri dan Dokter Polri.
PENYELIDIKAN 42
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 43
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 44
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
segel
Jumlah besar
Keriklah sebanyak
mungkin dengan
pisau/siletMasukan
kedalam bejana/botol
tuangkan cairan saline
secukupnya tutup
rapat bungkus beri
label dan segel
sisanya masukan
kedalam lipatan kertas
putih masukan dalam
amplop beri label dan
segel
Cairan yang lain
Cara pengambilan dan
pengawetan dapat
dilakukan sama
dengan cara
pengambilan darah
dan sperma
sisa makan/muntahan
makanan pindahkan
kedalam botol/kantong
palstik yang diangkat
dengan cara menggunakan
sendok atau alat lain
kemudian ditutup/diikat dan
disegel
Jejak Jari
Jejak jari nyata
(langsung dapat
dilihat, misalnya jejak
jari berasal dari jari-jari
yang kotor karena
tanah, oli darah dan
sebagainya)
Jejek jari plastic
(akibat dari pada
PENYELIDIKAN 51
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
barang-barang lunak
yang terpegang
misalnya: coklat,
mentega, sabun,
sehingga
menimbulkan lakukan-
lakukan yang
menggambarkan jari
yang garis-garis
pepilarnya)
Jejak jari latent (jejak
jari yang perlu
dikembangkan terlebih
dahulu sebelum dapat
dilihat) jenis ini
merupakan jejak jari
terbanyak yang dapat
di jumpai di TKP jejak
jari ini sangat tinggi
nilai buktinya dalam
suatu perkara pidana
karena :
Tidak ada orang yang
memiliki sidik jari yang
sama
Sidik jari tidak pernah
berubah seumur hidup
Sidik jari dapat
dirumus
Cara pengambilan
jejak jari yang
ditemukan di TKP
dilakukan sebagai
berikut:
Potret jejak jari yang
ditemukan (bila lataent
harus dikembangan
terlebih dahulu dengan
metode serbuk atau
metode kimia)
PENYELIDIKAN 52
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
kejahatan, hamper
selalu meninggalkan
bekas di TKP pada
umumnya berupa
goresan goresan atau
lekukan pada benda-
benda tertentu yang
menjadi sasaran
tindak kejahatan
Jejak jejak
alat/perkakas ini
membawa segala ciri
atau tanda-tanda
istimewa yang ada
pada alat/perkakas
aslinya (obeng yang
telah rusak ujungnya
meninggalkan jejak
berkas yang berbeda
dengan obeng lain
yang masih baru atau
yang kerusakannya
berbeda)
Cara mengambil jejak
alat/perkakas ini
dengan cara
menuang/mencetakny
a dengan silicon
jejak kaki/sepatu ban mobil
Di atas permukaan
tanah yang lembek
gembur atau berpasir
injakan kaki/sepatu
dan gilasan roda
kendaraan
meninggalkan bekas
berupa cetakan dari
pada bentuk asalnya
Jejak jeja iini
merupakan alat bukti
PENYELIDIKAN 54
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 57
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 58
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 59
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 60
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
(7) Umur
(8) Bentuk Warna Rabut
(9) Bentuk Hidung
b) Ciri-ciri Khusus,misalnya :
(1) Bentuk Kepala
(2) Wajah
(3) Bentuk Mata
(4) tanda/cacat/ciri pada badan atau muka
(5) Gerak-gerik dan Tingkah Laku
(6) Kebiasaan
c) Ciri-ciri yang dapat berubah,misalnya
(1) Cara Berpakaian
(2) Potongan Rambut
(3) Pemakaian Kosmetik
(4) Raut Muka (Operasi)
d) Dalam rangka melakukan observasi terhadap
orang harus diperhatikan :
(1) Gerak-gerik orang yang sembunyi-sembunyi
perlu mendapat perhatian khusus
(2) Sikap dan tingkah laku orang yang terlalu
ingin tahu perlu diamati
(3) Sikap seseorang yang menunjukan pura-
pura tidak tahu, yang terlalu dibuat-buat
Biasanya mengandung maksud tertentu yang
perlu diperhatikan oleh penyelidik.
3) Observasi terhadap benda, dimulai dari ciri-ciri umum
kemudian ke ciri-ciri khusus yang membedakan
dengan yang lain,misalnya :
a) Jenis/bentuk umum termasuk ukuran dan warna
b) Ciri-ciri khusus yang membedakan dengan yang
lain
4) Observasi terhadap tempat
a) Untuk menentukan tempat yang pasti dari suatu
tindak pidana
b) mengenali bukti, saksi, tersangka, korban yang
berkaitan dengan tindak pidana.
5) Observasi terhadap tempat yang dilakukan ditempat
terbuka atau tempat tertutup.
a) Tempat Terbuka
Tempat terbuka biasanya tidak mempunyai batas
PENYELIDIKAN 61
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 62
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 63
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
a) anggota Polri.
memiliki komitmen dan integritas.
c) memiliki kemampuan komunikasi yang baik
d) memiliki daya ingat dan penggambaran.
e) memiliki kemampuan teknis dan taktis
wawancara.
f) memiliki kesabaran, keuletan, ketekunan,
kewaspadaan dan ketahanan yang baik.
g) memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi
3) Perlengkapan dan Peralatan
a) membawa indentitas diri yang jelas (kartu tanda
anggota, tanda kewenangan) disesuaikan
dengan teknis penyelidikan.
b) kendaraan Roda 2 dan Roda 4 atau alat
transportasi lainnya.
c) alat komunikasi, handphone/handytalky.
d) alat utama (alut).
e) alat Khusus (alsus : alat perekam).
f) logistik.
Metode
a) Mempelajari, mengkaji, dan menganalisis
informasi yang diperlukan serta menentukan
orang-orang yang patut diduga memiliki
informasi.
b) Menentukan teknik wawancara yang akan
dilakukan apakah melalui terbuka, tertutup atau
kombinasi antar Keduanya, disesuaikan dengan
objek, situasi dan kondisi
c) Menyiapkan daftar pertanyaan yang akan
diajukan kepada objek yang akan
diwawancarai.
d) Menyiapkan barang atau dokumen yang patut
diduga terkait dengan tindak pidana, untuk
mendukung pelaksanaan wawancara.
Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara.
f) Menentukan alat yang akan digunakan untuk
melakukan kegiatan wawancara.
d. Pelaksanaaan SOP wawancara
Interview/wawancara adalah salah satu rangkain
penyelidikan yang dilakukan sebagai upaya untuk
PENYELIDIKAN 64
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 65
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 66
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
tertekan.
2) wawancara yang dilakukan diluar kantor penyidik
dengan pertimbangan:
a) Kondisi yang diwawancara sakit/tidak dapat hadir
kekantor penyidik.
b) Faktor keamanan orang yang diperiksa.
c) Kondisi ekonomi orang yang diperiksa.
4. Metode Pembuntutan (Surveillance)
a. Pengertian Surveillance
Adalah pengamatan secara sistimatis terhadap orang,
apabila dilakukan terhadap benda atau tempat, sebagai
upayauntuk mencari hubungan dengan orang tertentu yang
diamati.
PENYELIDIKAN 67
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 68
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 69
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 71
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 72
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 73
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b) Berkendaraan
Pada dasarnya sama dengansurveilant berjalan
kaki, tetapi perlu memperhatikan jumlah team
dalamkendaraan untuk menghadapi segala
kemungkinan, serta perhatikan pula kesibukan
danrambu-rambu lalu lintas yang jadi
penghalang, dan jalan buntu yang memungkinkan
surveilant diketahui subyek.
(1) Bila kendaraan subyek berhenti, dan subyek
turun dari kendaraan, maka salah satu
surveilant harus turun untuk mengikuti
subyek.
(2) Bila kendaraan surveilant dua atau lebih,
pengawasanya hampir samadengan jalan
kaki.
2) SurveillanceTetap
a) Dilakukan dr satu tempat atau lebih dalam posisi
yang tetap telah subyek, dilakukan dengancara
menghadap langsung kearah subyek.
b) Tempat pengintaian dapat berupa rumah, toko,
mobil atau bangunan lainnya.
c) Apabila subyek mempunyai kebiasaan pindah
tempat, makasurveilant dapat mengikuti subyek
dengan tekniksurveillance sbgmn tsb di atas, pilih
yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat waktu itu.
d) Siapkan segala sarana dan prasarana
surveillanceyang diperlukan.
3) Electronic Surveillance
Surveillancedengan menggunakan sarana electronic
berupa penyadapan pembicaraan melalui tilpun
maupun email, untuk :
a) Mengetahui posisi dan mobilitas subyek secara
PENYELIDIKAN 74
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
pasti.
b) Mengetahui hubungan antara subyek dengan
orang lain.
c) Mengetahui tempat-tempat yang dikunjungi oleh
subyek.
d) Mengetahui pembicaraan antar subyek dengan
orang lain tentang jaringan, barang bukti,
rencana subyek lebih lanjut.
e) Untuk mendapatkan data tentang sesuatu yang
ada kaitannya dengan tindak pidana tersebut.
PENYELIDIKAN 75
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
kecurigaan.
4) hindari gerakan-gerakan yang mendadak atau kurang
wajar, agar tidak menarik perhatian.
PENYELIDIKAN 76
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
4) Metode
a) Mempelajari data sasaran dengan cermat dan
detail.
b) kelengkapan administrasi yang meliputi :
(1) Surat perintah yang diterbitkan, akan tetapi
tidak dibawa oleh yang bersangkutan.
(2) Surat-surat identitas diri seperti KTP, SIM
dan lain sebagainnya disesuikan dengan
covernya.
c) Menyembunyikan segala catatan/arsip resmi baik
yang berada dirumah maupun yang dibawa
seperti berpakaian dinas yang dapat menunjukan
identitas anggota Polri.
d) Apabila petugas undercover bertempat tinggal
dalam komplek perumahan Polri maka yang
bersangkutan harus berpindah keluar komplek
hingga tugas selesai.
e) Mengingatkan kepada semua anggota
keluarga/teman/handal taulan untuk tidak
mengatakan/meceritakan tentang identitas yang
sebenarnya sebagai anggota Polri kepada orang
lain yang belum dikenal.
f) Melatih, membiasakan diri dengan identitas baru.
g) Merencanakan tempat-tempat pertemuan tertentu
sebagai meeting place atau sefty place serta
alat-alat komunikasi dan trasportasi yang akan
dipergunakan untuk menyampaikan bahan-bahan
keterangan yang diperoleh kepada pimpinan.
h) Mencari dan memilih orang-orang yang dapat
membantu dalam pelaksanaan undercover bila
diperlukan.
i) Memperhitungkan segala kemungkinan adanya
hambatan tintangan bagi pelaksanaan kegiatan
undercover untuk dapat di atasi (alam, petugas
sendiri maupun sasaran).
j) Mempersiapkan suatu skenario/cerita
penyamaran (cover story, cover job) yang
dilakukan dalam kegiatan undercover guna
mendekati sasaran ataupun bila terjadi
kegagalan. Persiapan dapat dilakukan petugas
PENYELIDIKAN 77
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 78
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 79
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 80
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 81
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 82
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 83
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 84
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 85
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 86
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 87
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 88
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 89
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
sasaran (pengecekan
posisi/lokasi).
Orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
Topik pembicaraan yang dibahas
bersama pihak-pihak yang
berbungan dengan sasaran.
(b) Mendalami akun media sosial yang
dimiliki / digunakan oleh sasaran.
(3) Metode sebagaimana dimaksud dalam poin
a) dan b) dapat dikombinasikan sesuai
dengan situasi dan kondisi.
2) Pelacakan Sasaran Bergerak
a) Penyelidik yang bertugas untuk melakukan
pelacakan bergerak mengikuti sasaran.
b) Membawa peralatan yang bersifat portable untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan pelacakan.
c) Melakukan identifikasi terhadap sasaran
pelacakan:
(1) Orang. identitas, pekerjaan, alamat rumah,
nomor telepon/handphone, alamat tempat
bekerja, ciri-ciri khusus, kebiasaan-
kebiasaan yang sering dilakukan, identitas
orang-orang terdekat (keluarga/teman),
identitas kendaraan yang dimiliki.
(2) Barang: jenis, jumlah, ukuran, warna, ciri-
ciri khusus barang, nomor registrasi barang
d) Melakukan pelacakan dengan metode :
(1) Manual.
(a) pengecekan data identitas diri ke
inafis.
(b) Menanyakan kepada orang-orang
terdekat tentang:
Kebiasaan sasaran:
Keluarga sasaran (bapak, Ibu,
istri, anak, saudara).
Orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
Tempat-tempat yang sering
PENYELIDIKAN 91
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
dikunjungi sasaran.
Kendaraan yang sering
digunakan
Rute perjalanan.
(c) Meminta transaksi keuangan (inquiry)
ke PPATK:
(2) Modern.
(a) Bekerja sama dengan pihak provider
telekomunikasi untuk:
mengetahui keberadaan
handphone yang digunakan
sasaran.
Orang-orang yang sering
berhubungan dengan sasaran.
Topik pembicaraan yang dibahas
bersama pihak-pihak yang
berbungan dengan sasaran.
(b) Mendalami akun media sosial yang
dimiliki/digunakan oleh sasaran.
d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
1) Pelacakan dilakukan dengan cermat dan tepat
sehingga dapat diperoleh gambaran yang lengkap dan
jelas tentang sasaran
2) Hal-hal kelihatan kecil atau sepele perlu diamati
dengan baik, karena hal terserbut mungkin tidak
berarti bagi orang awam,tetapi sangat berharga bagi
penyelidik.
3) Observasi sebaiknya dilakukan secara sistematis dan
terus menerus untuk membantu meningkatkan apa
yang telah diamati perlu disediakan
4) Sebelum melaksanakan pelacakan kapasitas terhadap
penentuaan sasaran harus dikaji dan dianalisis secara
cermat dan tepat.
5) Dalam rangka melakukan pelacakan terhadap
seseorang harus diperhatikan :
a) Gerak-gerik orang yang sembunyi-sembunyi
perlu mendapat perhatian khusus
b) Sikap dan tingkah laku orang yang terlalu ingin
PENYELIDIKAN 92
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 93
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PENYELIDIKAN 95
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
b) Cara tertutup:
(1) berdasarkan LP dilengkapi dengan surat
perintah tugas.
(2) pengamatan, wawancara, pembuntutan,
penyamaran dan pelacakan.
(3) meneliti dan menganalisa dokumen yang
diperoleh guna menyusun anatomi perkara
tindak pidana serta modus operandinya.
(4) seluruh kegiatan penelitian dan analisa
dokumen yang dilakukan penyelidik harus
dicatat dan dimasukkan dalam Laporan
PENYELIDIKAN 96
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Rangkuman
1. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik
untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang
diduga sebagai tindak pidana guna menentukan
dapat tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara
yang diatur dalam undang-undang.
2. Penyelidik adalah Pejabat Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh
KUHAP untuk melakukan penyelidikan.
3. Tujuan penyelidikan sebagai salah satu kegiatan
penyidikan bertujuan untuk mempersiapkan dan
menunjang kegiatan-kegiatan yang lain untuk
mendapatkan keterangan, data, atau fakta secara
optimal.
4. Fungsi penyelidikan untuk menjamin terlindunginya
hak asasi manusia dalam penggunaan upaya paksa
dalam pelaksanaan penyidikan, sehubungan dengan
adanya persyaratan dan pembatasan yang ketat
dalam penggunaan upaya paksa, ketatnya
pengawasan telah pelaksanaan penyidikan serta
adanya lembaga pra peradilan, ganti rugi dan
rehabilitasi maupun tuntutan hukum lainnya.
5. Sasaran penyelidikan
a. Orang.
b. Benda/barang.
c. Tempat (termasuk rumah dan tempat-tempat
tertutup lainnya).
6. Cara penyelidikan.
Penyelidikan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Cara terbuka.
b. Cara tertutup.
7. Teknik dan taktik (metode) penyelidikan
a. Metode pengolahan TKP.
PENYELIDIKAN 97
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
Soal Latihan
PENYELIDIKAN 98
DIKBANGSPES BINTARA DASAR FUNGSI TEKNIS RESKRIM