Professional Documents
Culture Documents
D.111.14.0100 05 Bab Ii 20200908025930
D.111.14.0100 05 Bab Ii 20200908025930
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telur
dikategorikan sebagai bahan makanan bergizi tinggi. Zat – zat gizi yang ada pada
telur sangat mudah dicerna dan dimanfaatkan oleh tubuh. Maka dari itu telur
sangat dianjurkan untuk dikonsumsi anak – anak yang sedang dalam masa tumbuh
kembang, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses
Telur ayam ras adalah salah satu sumber pangan protein hewani yang
protein hewani. Hal ini dikarenakan telur ayam ras relatif murah dan mudah
diperoleh serta dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diharapkan (Lestari, 2009).
keluarnya gas karbondioksida CO2 pada telur. Ada beberapa kerusakan telur yang
(Shofiyanto, 2008). Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
umur simpan telur adalah dengan cara pengawetan. Oleh sebab itu usaha
4
5
Koswara, 1991). Dengan metode ini, telur dapat disimpan lebih lama, dapat
CO2 pada telur dan dapat mencegah masuknya mikroba pada telur. Pengawetan
telur yang paling mudah dan umum dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
Mutu telur dapat dinilai secara candling yaitu dengan meletakkan telur
pada kulit telur, ukuran serta gerakan kuning telur, ukuran kantong udara, bintik-
bintik darah dan daging, kerusakan oleh mikroba dan pertumbuhan embrio
(Tabel 1).
1. Kerabang Telur
Kerabang telur merupakan bagian terluar yang membungkus isi telur dan
terdiri atas 98,2% kalsium, 0,9% magnesium, dan 0,9% fosfor. Kerabang telur
dilindungi oleh lapisan kutikula luar dan membran kerabang dalam. Pada bagian
6
kerabang telur ditemukan dua selaput membran, yaitu membran kerabang telur
(Outer shell membrane) dan membran putih telur (Inner shell membrane) yang
berfungsi melindungi isi telur dari infiltrasi bakteri dari luar. Pada kerabang telur
terdapat pori-pori. Ukuran pori-pori besar dan kecil pada permukaan kerabang
telur itik masing-masing yaitu 0,036 x 0,031 mm dan 0,014 x 0,012 mm. Jumlah
bagian yang tumpul dari kerabang memiliki pori-pori lebih banyak serta tebal
kerabang telur lebih tipis dibandingkan dengan bagian yang lainnya. Fungsi pori-
pori kerabang adalah Sebagai tempat pertukaran gas-gas dari dalam dan luar
yang memiliki warna lebih tua menunjukan ketebalan kerabang yang relatif lebih
tebal dibandingkan dengan warna kerabang yang lebih muda. Hal ini dapat
mempengaruhi besarnya pori-pori kerabang dari telur, sehingga pada warna yang
lebih tua memiliki pori-pori yang lebih kecil dan rendah terjadinya penguapan
biokimianya sehubungan dengan kualitas telur. Putih telur atau disebut juga
riboflavin.Warna jernih atau kekuningan pada putih telur di sebabkan oleh pigmen
ovoflavin. Bagian putih telur terdiri atas 4 lapisan yang berbeda kekentalannya,
7
yaitu lapisan encer luar, lapisan encer dalam, lapisan kental luar, dan lapisan
Kuning telur merupakan emulsi dalam air dan merupakan bagian yang lebih
dari pada putih telur. Kuning telur terdiri atas 3 bagian, yaitu membran vitelin,
germinalde, dan kuning telur. Membran vitelin memiliki ketebalan 6-1 mm dan
terdiri dari 4 lapis, yaitu plasma membran, inner layer, continuous membrane, dan
outer layer. Membran vitelin sebagian terbentuk di ovarium, dan lainnya dibentuk
di oviduct, beratnya sekitar 50 mg. Germinaldsc adalah bagian kecil dari ovum
yang setelah terjadi ovulasi mengandung inti diploid zygote dan jika tidak dibuahi
blastoderm jika dibuahi dan blastodisc jika belum dibuahi oleh sperma.
dalam makanan. Selam penyimpanan, air dapat berpindah dari putih telur ke
B. Sereh
Dari berbagai tanaman obat yang ada, sereh wangi (Cymbopogon nardus
L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat. Hasil
penyulingan daun dan batang sereh wangi diperoleh minyak atsiri yang dalam
8
dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil. Menurut Burdock (2002)
komponen senyawa utama minyak sereh wangi ini terdiri dari sitronelal,
kandungan sitronelal, geraniol, dan sitronelol dalam minyak sereh wangi juga
minyak atsiri daun sereh wangi lebih besar terhadap bakteri S. aureus. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Brugnera et al. (2011), minyak atsiri daun sereh wangi
aureus serta mampu menghambat aktivitas bakteri Gram negatif yaitu E. coli dan
P. aeruginosa.
C. Telur Asin
Telur asin adalah suatu hasil olahan telur dengan metode penggaraman.
Fungsi garam disini yaitu menarik air sampai kadar air tertentu sehingga bakteri
tidak dapat berkembang lagi. Telur asin merupakan pengawetan telur dengan cara
immersion liquid yaitu pengawetan telur dengan cara merendam telur dengan
cairan yang dapat menutup pori-pori kulit telur sekaligus juga bersifat antiseptik,
cairan yang digunakan ini antara lain larutan garam, larutan air kapur, dan ekstrak
dapat dilakukan dengan perendaman larutan jenuh dan dibalut adonan garam yang
dicampur dengan komponen lain antara lain abu gosok, serbuk bata merah atau
tanah liat (Winarti, 2004). Selain itu pengasinan telur juga dapat dilakukan dengan
menggunakan media cair yaitu dengan larutan garam jenuh (Sahria, 2017).
telur asin dengan penambahan larutan ekstrak daun teh dapat memperkecil
kehilangan berat dan meningkatkan cita rasa lebih baik. Hal ini dimungkikan
karena ekstrak daun teh merupakan larutan yang mengandung tanin yang dapat
penambahan ekstrak jahe pada larutan garam dan lama perendaman sangat
berpengaruh nyata terhadap warna kuning telur, tekstur putih telur dan aroma
tetapi tidak berpengaruh pada warna putih telur. Penetrasi larutan garam dengan
penambahan ekstrak jahe tidak akan terlihat berbeda terutama setelah telur
dilakukan proses perebusan yang akan adanya peningkatan rasa pedas dan aroma
yang khas serta adanya rasa asin pada telur yang telah direbus.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan didalam pengawetan telur
adalah mutu awal telur yang akan mengalami proses pengawetan. Tujuan dari
pengasinan telur adalah menunda kerusakan kualitas fisik dan kimia serta
10
mutu awal yang masih masuk dalam kelas AA. Ciri-ciri telur yang masuk dalam
kualitas AA adalah kulit telur bersih, tidak retak, bentuk normal, kedalaman
kantung udara 0,3 cm atau kurang, putih telur kental dan jemih, kuning telur
terletak dipusat dengan baik, kuning telur jemih dan bebas dari noda (Kadar,
2011).
Membran vitellin adalah salah satu bagian dari kuning telur yang amat
penting selama proses pengasinan. Membran vitellin mendorong air keluar dari
kuning telur dan mencegah air masuk, mendorong NaCl masuk ke dalam kuning
telur dan mencegah NaCl keluar. Untuk memiliki karakteristik telur asin yang
1. Air
Air pada bahan pangan digunakan Sebagai media yang mendukung reaksi
kimia dan merupakan reaktan langsung pada proses hidroksi. Penambahan garam
mikroorganisme dan dapat memperpanjang waktu simpan. Air juga bereaksi fisik
signifikan pada tekstur makanan atau bahan pangan. Menurut Winarno dan
Koswara (2002) air merupakan komponen utama dalam bahan pangan yang
mempengaruhi rupa, tekstur, dan cita rasa bahan, kadar air suatu bahan sangat
2. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat
beberapa contoh garam, antara lain : NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.
Dalam kehidupan sehari–hari tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh
garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan
akan menarik air dari bahan pangan sehingga mikroorganisme pembusuk tidak
dapat berkembang biak karena menurunnya aktivitas air. Garam digunakan untuk
Proses osmosis berupa larutan garam (NaCl) akan masuk kedalam telur
melali pori-pori kulit menuju kebagian putih telur dan akhirnya kebagian kuning
telur. Garam NaCl mula-mula akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion klor
(Cl-). Selama proses perendaman larutan garam, telah terjadi proses osmosis yang
lebih besar dari pada proses difusi (Apriadjie, 2008). Garam juga mempengaruhi
pada konsentrasi garam tinggi) dapat tumbuh pada larutan garam hampir jenuh,
tetapi membutukan waktu penyimpanan yang lama untuk tumbuh dan selanjutnya
3. Sereh
Sereh atau Cymbopogon citratus merupakan tumbuhan yang masuk ke
golongan yaitu, sereh lemon atau sereh dapur (Cymbopogon citratus) dan sereh
panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 25 cm, berwarna hijau muda.
Sereh sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis (Oyen dan Dung,
yaitu :
tanaman sereh antara lain minyak atsiri sebanyak 0,4% dengan komponen yang
bornil asetat, geranil format, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat dan β-
kariofilen oksida.
13
utama yaitu sitral dan sitronelal. Sereh dapur kandungan utamanya adalah sitral,
senyawa utama yang terkandung dalam sereh jumlah berkisar 65-85% dari jumlah
menyebabkan sereh beraroma seperti lemon (Machado et al., 2009, Saddiq dan
Khayyat 2010). Aroma seperli lemon tersebut memiliki khasiat sebagai antijamur
dan antibakteri.
(Rahman et al., 2012). Penelitian dari Darjono, (2010) menyatakan bahwa sereh
sereh juga dapat digunakan untuk mengawetkan telur asin dalam penelitian
menggunakan ekstrak sereh dan garam sebagai pengawet alami. Komponen utama
yang terkandung di dalam sereh yang berperan sebagai pengawet alami adalah
sitral dan sitronelal yang dapat membunuh mikroba gram positif dan negatif,
meningkatkan flavor dan cita rasa yang lebih baik pada telur asin.
14
E. Variabel Pengamatan
1. Kualitas Interior
Menurut Kurtini et al., 2014 Indeks putih telur adalah perbandingan antara
tinggi putih telur kental (mm) dan rata-rata diameter terpanjang dan terpendek
dari putih telur kental (mm). Pada telur yang baru ditelurkan, indeks putih telur
berkisar antara 0,050 - 0,174 atau 0,91 - 0,120; dan indeks ini menurun karena
cara mengukur tinggi albumin kental (thick albumin) menggunakan rol kecil dan
(Koswara, 2009) dan terjadinya difusi CO2. Sejak telur ditelurkan terjadi difusi
beberapa komponen, antara lain difusi CO2 dari putih telur melalui pori-pori
kerabang telur dan difusi H2O dari putih telur ke kuning telur. Putih telur sebagian
besar mengandung unsur anorganik natrium dan kalium bikarbonat, saat terjadi
penguapan CO2 selama penyimpanan maka putih telur menjadi alkalis yang
maka tinggi lapisan kental putih telur akan menurun. Penurunan kekentalan putih
telur terutama disebabkan oleh terjadi perubahan struktur gelnya akibat adanya
berbentuk serabut dan dapat mengikat air membentuk struktur gel. Sesuai dengan
dengan ekstrak kulit kayu akasia memiliki indeks albumen sebesar 0, 0179.
Indeks kuning telur adalah perbandingan tinggi dan diameter kuning telur
yang diukur setelah dipisahkan dari kerabangnya. Indeks kuning telur berkisar
antara 0,33-0,50. (Kurtini et al., 2014). Menurut Koswara, 2009 Standar untuk
indeks kuning telur adalah 0,22 (jelek), 0,39 (rata-rata), dan 0,45 (tinggi).
kuning telur. Tinggi kuning telur diukur dengan tripod micrometer, sedangkan
kekuatan dan menurunnya elastisitas, sehingga indeks kuning telur turun dari
menunjukkan bahwa telur yang direndam dengan kulit kayu aksia memiliki indeks
bahwa indeks kuning telur pada lama penyimpanan 30 hari yang direndam
menggunakan kulit kayu akasia adalah 0,16. Penurunan indeks kuning telur
disebabkan oleh elastisitas membran vitelin semakin lemah atau menurun. Hal ini
terjadi karena perbedaan tekanan osmosis akibat adanya proses evaporasi air dari
aliran air secara terus-menerus dari bagian albumen ke bagian yolk melewati
Menurut Kurtini et al., 2014, Haugh Unit merupakan satuan yang digunakan
untuk mengetahui kualitas telur menyatakan hubungan antara berat telur dengan
tinggi putih telur. Penentuan kualitas internal telur yang paling baik adalah
berdasarkan haugh unit (HU). Semakin tinggi nilai HU, semakin baik kualitas
putih telur, ini menandakan bahwa telur masih segar, Nilai HU untuk telur yang
baru ditelurkan adalah 100, telur dengan mutu yang baik mempunyai nilai HU >
70, sedangkan telur yang tidak layak dikonsumsi mempunyai HU < 30 (Koswara,
2009).
kelembaban, dan penyakit yang akan menyebabkan encernya putih telur, serta
besar kecilnya telur (Kurtini et al., 2014). Faktor lain yang mempengaruhi haugh
2. Kadar Air
Kadar air telur ayam menurut Dirjen Gizi Departemen Kesehatan RI (1989)
yaitu putih telur 87, 8 % ; kuning telur 49, 04 % dan pada telur utuh 74, 0 % dan
pada telur utuh 74, 0 %. Hasil penelitian Wardhana (2012) menunjukan bahwa
rata-rata kadar air telur twisted asin yang dilakukan penyimpanan selama 8 hari
17
yaitu untuk bakteri 0, 090; kamir 0, 80 – 0, 90; dan kapang 0, 60 – 0, 70. Menurut
Buckle et al., (2010) air berperan dalam reaksi metabolik dan pengangkut zat –
zat gizi atau bahan limbah kedalam dan keluar sel. Semua kegiatan ini
membutuhkan air dan apabila air tersebut mengalami kristalisasi atau terikat
secara kimia dalam larutan gula atau garam, maka air tersebut tidak dapat
digunakan oleh mikroba. Menurut Winarno dan Koswara, (2004) air merupakan
komponen utama dalam bahan pangan yang mempengaruhi rupa, tekstur, dan cita
rasa bahan, kadar air suatu bahan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
mikroba. Pada prinsipnya penentuan kadar air suatu bahan dilakuakan dengan
menguapkan air yang terdapat dalam bahan. Ada 3 metode penentuan kadar air
(Sudarmadji, 1997).
Kadar air sangat mempengaruhi daya simpan bahan, berkurangnya kadar air
menyebabkan telur menjadi lebih awet. Air berperan sebgai alat angkut gizi bagi
mikroba. Penentuan kadar air telur homogen dilakukan dengan metode oven.
3. Tekstur
kekuatan materi dalam bentuk kurva. Tekstur digunakan untuk menentukan sifat
18
fisik bahan yang berhubungan dengan daya tahan atau kekuatan suatu bahan
terhadap deformasi.
3. Kelekatan, menyangkut daya tarik materi dalam mulut seperti lidah, gigi, dan
3. Kekenyalan, energi yang digunakan untuk mengunyah suatu materi yang padat
pada saat makanan siap ditelan. Kekenyalan sukar untuk diukur degan tepat
dari kunyahan.
4. TPC
telur. Terdapat beberapa bakteri dan jamur yang dapat ditahan oleh putih telur,
tetapi ada juga dapat menembus hingga ke bagian kuning telur sehingga
Jumlah mikroba bagian dalam telur berkisar antara 102 - 107 atau rata-rata
105 koloni/ml (Anonim, 2009). Proses kontaminasi tergantung pada suhu dan
ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi perbedaan jenis ayam, kandungan zat gizi
pakan ayam, dan penyakit. Untuk faktor ekstrinsik yang mempengaruhi adalah
suhu penyimpanan, pH, kadar air, kelembaban, tekanan gas, dan cahaya.
larutan daun jambu biji dapat menghambat bakteri telur asin. Telur asin yang
disimpan selama 20 dan diuji total bakterinya sebanyak 2,4 x 107 CFU/gram,
dibandingkan control yang total bakterinya sebanyak 3,4 x 109 CFU/gram. Hal
tersebut dipengaruhi karena adanya kandungan zat yang terdapat dalam daun
20
jambu biji yaitu tanin yang dapat mengawetkan telur. Proses perendaman telur
asin dalam ekstrak larutan daun salam mampu menyamakan kulit telur yang dapat