Professional Documents
Culture Documents
Laporan Tugas Besar Bengkel Telkom - TE1D - Kelompok 1
Laporan Tugas Besar Bengkel Telkom - TE1D - Kelompok 1
BENGKEL TELEKOMUNIKASI
“AMPLIFIER”
Disusu oleh :
Erine Cindy Ramrosy [4.31.23.3.08]
Raid Nur Akbar Abbid Zuhdi [4.31.23.3.18]
Tyo Sadira Zahir [4.31.23.3.22]
Kelas :
D4 Teknik Telekomunikasi 1-D
KELOMPOK 1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas besar pembuatan Amplifier ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan tugas ini.
Dalam rangka menyelesaikan tugas besar mata kuliah Bengkel Telekomunikasi,
kami menyusun laporan pembuatan Amplifier ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Catur Budi Waluyo, S.T.,M.,T. selaku dosen pengampu mata kuliah, yang telah
memberikan ilmu dalam menyelesaikan tugas ini.
Laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas besar mata kuliah Bengkel
Telekomunikasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Catur Budi Waluyo,
S.T.,M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah, yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan tugas ini.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Latar Belakang
Landasan Teori
PCB LF-055 adalah salah satu dari seri LF Powerelements, yang merupakan kontak
arus tinggi yang bebas timbal dan ramah lingkungan. PCB LF-055 dirancang untuk menahan
arus tinggi hingga 5A dan tegangan balik hingga 60 V. PCB LF-055 juga memiliki ketahanan
termal yang baik, karena dapat beroperasi pada suhu maksimum 175 °C. PCB LF-055 dapat
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Gelang pada resistor dapat digunakan untuk mengidentifikasi nilai resistif dan
persentase, dari toleransinya dengan berpacu pada ukuran fisik resistor yang menunjukkan
peringkat wattnya. Jenis resistors berdasarkan banyak gelang terbagi menjadi 4 gelang
warna, 5 gelang warna, dan 6 gelang warna.
1) Resistor 100 ohm pada rangkaian amplifier dapat digunakan sebagai resistor pengatur
gain atau penguat sinyal. Resistor ini juga dapat digunakan sebagai resistor pembagi
tegangan pada rangkaian amplifier.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
2) Resistor 100K ohm memiliki nilai hambatan sebesar 100,000 ohm. Resistor ini
biasanya digunakan untuk mengatur gain atau penguatan sinyal pada rangkaian
amplifier. Semakin besar nilai resistor, semakin kecil gain yang dihasilkan.
Sebaliknya, semakin kecil nilai resistor, semakin besar gain yang dihasilkan.
3) Resistor 560 ohm, resistor ini berfungsi untuk membatasi arus listrik yang mengalir
pada rangkaian amplifier. Dalam rangkaian amplifier, resistor 560 ohm biasanya
digunakan sebagai bagian dari rangkaian pembagi tegangan atau rangkaian bias.
Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk membagi tegangan input menjadi dua
bagian, sedangkan rangkaian bias digunakan untuk menentukan titik kerja transistor
pada rangkaian amplifier.
4) Resistor tipe 33k ohm pada rangkaian amplifier berfungsi sebagai penahan arus dan
tegangan. Semakin besar nilai ohm suatu resistor, maka semakin besar nilai
tahanannya. Pada rangkaian amplifier, resistor 33k ohm digunakan untuk
menghambat arus AC. Sebagai contoh, ketika kita membuat sebuah frekuensi meter
pada PLN, tegangan 220VAC langsung kita hubungkan ke resistor 33K ohm
kemudian dilanjutkan ke rangkaian optocoupler.
5) Resistor tipe 10k ohm adalah resistor dengan nilai resistansi sebesar 10,000 ohm.
Resistor ini biasanya digunakan pada rangkaian amplifier sebagai bagian dari
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
rangkaian feedback untuk mengatur gain dari amplifier. Nilai resistansi yang tepat
dari resistor ini tergantung pada kebutuhan rangkaian amplifier yang digunakan.
6) Tipe resistor 4k7 ohm adalah salah satu jenis resistor yang sering digunakan pada
rangkaian amplifier. Resistor ini memiliki nilai resistansi sebesar 4.7 kilo ohm.
Resistor pada rangkaian amplifier berfungsi sebagai pembatas arus listrik dan juga
sebagai pembagi tegangan. Resistor 4k7 ohm biasanya digunakan pada rangkaian
amplifier sebagai bagian dari rangkaian pembagi tegangan untuk menurunkan level
sinyal audio. Resistor ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari rangkaian
pembatas arus listrik untuk melindungi komponen lain pada rangkaian amplifier dari
kerusakan akibat arus listrik yang terlalu besar.
7) Resistor kapur AA5W0.47RJ ohm adalah resistor keramik dengan nilai tahanan 0.47
ohm dan daya 5 watt. Resistor kapur biasanya digunakan pada rangkaian yang
memiliki daya tinggi, seperti power amplifier. Resistor kapur memiliki bentuk kotak
dan lebih besar dari resistor pada umumnya, dan dapat memiliki rating daya hingga 20
W. Resistor kapur memiliki ketahanan panas yang baik sehingga cocok digunakan
untuk rangkaian daya besar.
1) Kapasitor tipe 47µ 50v adalah komponen elektronik yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik. Kapasitor tipe ini memiliki kapasitansi sebesar 47
mikrofarad (47 µF) dan tegangan kerja maksimum sebesar 50 volt (50 V). Kapasitansi
adalah ukuran kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik, sedangkan
tegangan kerja adalah batas tegangan yang aman untuk diberikan pada kapasitor.
Kapasitor tipe 47micro 50v biasanya berbentuk silinder atau persegi panjang dengan
dua kaki yang terhubung dengan papan sirkuit. Kapasitor tipe ini dapat berupa
kapasitor elektrolitik, yang menggunakan elektrolit cair atau padat sebagai dielektrik,
atau kapasitor polimer, yang menggunakan polimer konduktif sebagai dielektrik.
2) Kapasitor tipe 100p adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi sebesar 100
pikoFarad (pF). Kapasitansi adalah ukuran kemampuan sebuah komponen untuk
menyimpan muatan listrik. Semakin besar kapasitansi, semakin banyak muatan listrik
yang dapat disimpan.
3) Kapasitor tipe 100nF adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi sebesar 100
nanofarad. Kapasitor tipe nF umumnya digunakan dalam rangkaian elektronik
sebagai penyimpan muatan listrik sementara. Kapasitor tipe 100 nF memiliki
kemampuan menyimpan muatan listrik yang lebih besar dibandingkan dengan
kapasitor tipe pF, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan kapasitor tipe uF. Untuk
mengonversi satuan kapasitansi, 1 nanofarad (nF) sama dengan 0.001 mikrofarad
(μF).
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
2) Transistor MJ2955 adalah transistor daya silikon PNP yang biasanya digunakan dalam
rangkaian amplifier audio, linear daya, dan aplikasi switching. Transistor ini memiliki
arus kolektor maksimum sebesar 15A dan tegangan kolektor-emitor maksimum
sebesar 60V. Dalam rangkaian amplifier, transistor MJ2955 biasanya digunakan
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
sebagai transistor keluaran (output) untuk mengontrol arus yang mengalir ke speaker.
Untuk memperoleh performa yang optimal, transistor MJ2955 harus dipasangkan
dengan transistor NPN yang sesuai, seperti transistor 2N3055.
3) Transistor BD139 adalah transistor NPN yang dirancang untuk digunakan sebagai
penguat audio dan driver yang memanfaatkan rangkaian komplementer. Nilai gain
BD139 berkisar antara 40 hingga 160. Dalam rangkaian amplifier, BD139 digunakan
sebagai penguat daya.
4) Transistor BD140 adalah transistor jenis PNP yang sering digunakan pada rangkaian
penguat audio. Beban arus kolektor maksimum yang dapat diterapkan pada transistor
ini adalah sekitar 1,5 A. Sementara tegangan maksimum kolektor – emitor mencapai
80 V. Kemampuan menangani arus sebesar ini membuat transistor tipe BD140 ini
dapat difungsikan pada rangkaian driver relay. Nilai disisipasi kolektor transistor
BD140 adalah sebesar 12,5 watt.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang
masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda dan tambahan material
konduktor untuk mengalirkan listrik.
Diode 1N4148 adalah dioda switching silikon standar yang sering digunakan dalam
rangkaian elektronik. Dioda ini memiliki spesifikasi yang dapat diandalkan dan biaya yang
rendah. Dioda 1N4148 dapat digunakan dalam aplikasi switching hingga sekitar 100 MHz
dengan waktu pemulihan mundur tidak lebih dari 4 ns. Dioda ini biasanya digunakan dalam
rangkaian deteksi, kliping, klem, dan perlindungan tegangan transien.
Speaker adalah perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang suara
yang dapat didengar oleh manusia. Speaker biasanya terdiri dari beberapa komponen utama,
yaitu:
a) Kone: bagian yang berbentuk kerucut dan bergetar sesuai dengan sinyal listrik.
b) Koil: kumparan kawat yang mengalirkan arus listrik dan berinteraksi dengan medan
magnet.
c) Magnet: benda yang menghasilkan medan magnet yang mempengaruhi gerakan koil
dan kone.
d) Frame: bingkai yang menopang dan melindungi komponen lainnya.
Kebanyakan amplifier HiFi dirancang untuk impedansi beban speaker 4-16 ohm.
Dengan begitu impedansi speaker minimum 4Ω. Semakin rendah impedansinya, semakin
besar arus yang mengalir melalui speaker dan semakin besar pula daya yang tersedia. Namun,
jangan gunakan speaker dengan impedansi di bawah 4 ohm.
Analisis
2) Timah
3) Cutter
4) Dudukam solder
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
5) Flux/Pasta Solder
6) Tang
7) Multimeter
8) PCB
9) Resistor
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
10) Kapasitor
11) Transistor
12) Dioda
13) Speaker
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
14) Trafo
b. Langkah Kerja
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
1. Pertama-tama siapkan software proteus untuk membuat skematik dari amplifier yang
akan dirakit.
2. Setelahnya mulai membuat skematik rangkaian amplifier pada proteus. Dan berikut
skematik dari rangkaian amplifier kelompok kami.
3. Kedua, persiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktek
pembuatan rangkaian Amplifier.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
4. Selanjutnya mulai susun satu-persatu komponen pada PCB sesuai keterangan yang
ada dalam PCB.
5. Setelah semua komponen sudah terpasang, mulailah menyolder pada bagian bawah /
kaki komponen menggunakan timah lalu rapikan kaki-kakinya dengan cara
memotongnya.
6. Setelah semua komponen terpasang dan tersolder semua, lalu sambungkan kabel
serabut ke input, output, dan ground lalu solder kabel serabut pada PCB.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
7. Setelah komponen sudah terpasang dan tersolder semua, hubungkan kabel serabut
dengan speaker dan trafo.
Melalui cara :
Pertama, pasangkan kabel kanan kiri ke 12V dan untuk kabel yang ditengah
hubungkan ke CT pada trafo.
Lalu, sambungkan kabel output speaker (+) ke bagian (+) pada speaker dan kabel
output speaker (-) ke bagian (-) pada speaker.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
8. Dan yang terakhir hubungkan kabel audio ke handphone untuk menghasilkan output
suara berupa musik.
1. Trafo -
2. Multimeter -
Total Rp 67.300
d. Throubleshooting
1. Mengganti kabel output dengan kabel Jack 3.5mm dikarenakan pada sebelumnya
kami salah memasang kabel output.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
2. Suara yang dihasilkan oleh amplifier kelompok kami sangat pelan, sehingga kami
perlu troubleshooting dengan mengecek komponennya satu persatu
e. Dokumentasi
PCB Layout
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro
Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Bengkel Telekomunikasi
Kesimpulan
Daftar Pustaka