You are on page 1of 2

Kematian Yesus Memberi Kehidupan

Saudara jika kita renungkan.... kebaikan apalagi yg Tuhan tidak lakukan untuk kita, semua
sudah diberikan, bukan hanya Dia menciptakan kita tetapi Ia juga memelihara, melindungi,
menolong, dan bahkan tidak ingin kita binasa. Bukan hanya tubuhNya Dia berikan untuk disiksa
gantikan kita, tetapi juga darahNya dan nyawaNya Dia serahkan. Kasih Allah kita teramat besar
dan sempurna, Dia mengasihi bukan dengan stengah² tetapi sungguh² tanpa memandang
kepada kehinaan kita yg dikasihiNya.
Semua orang percaya sudah mengetahui ini, bahkan kisah pengorbanan Yesus dlm kitab Injil
sinoptik sudah ada sekian org percaya yg hafal betul. Namun terkadang dalam menjalani
kehidupan kasih Tuhan sering kali dilupakan, diabaikan lebih parahnya jika dianggap sepele.
Contohnya Sering dilupakan ketika dalam berbagai tekanan dan pergumulan hidup
menganggap kasih Tuhan kurang atau tdk ada.
Diabaikan ketika sering tidak mau mendengar suaraNya lewat setiap Firman yg disampaikan.
Sering Disepelekan ketika tetap tenang, bersantai, merasa baik² saja padahal sedang
melakukan dosa dan pelanggaran.
Hal inilah yg diingatkan dalam kitab Ibrani bacaan kita.
Karena dosa maka Kematian adalah ketakutan terbesar bagi manusia, akan tetapi Yesus telah
melaluiNya agar ketakutan terbesar itu menjadi anugerah kehidupan. Oleh karena itu tema
renungan kita dalam kematian Yesus memberi kehidupan dgn kata lain Yesus mati maka kita
jadi hidup. Jika Yesus tdk mati atau sebatas disiksa dan didera maka upah dosa yaitu maut tdk
akan dikalahkan.
Karena itu ada dua hal yg dapat disimpulkan dari bacaan ini untuk menjadi perenungan kita
bersama:
1. (Ayat 18-21) Pengorbanan Yesus lewat curahan darah dan kematianNya, ialah demi
keselamatan kita dan membuka jalan kepada kehidupan yaitu jalan kepada Bapa di sorga.
kematian Yesus menjamin bahwa telah ada hidup baru dalam kehidupan setiap pengikut
Kristus.
oleh karena itu dalam pribadi setiap orang terpancar kehidupan. Kehidupan bukan hanya
sekedar bernapas tetapi ada makna yg tersalurkan dari kehidupan kita.
Kita menjadi bemakna karena kita telah dibuatNya berharga dan diangkat menjadi anak²Nya.
kematiannya yg memberi kehidupan juga menjadi jaminan bahwa ketakutan terbesar manusia
yaitu maut telah dikalahkan,karena itu sekalipun manusia mengalami kematian tetapi kematian
itu tidak lagi menguasai sebab ada kebangkitan dan kehidupan kekal bersama Bapa di sorga
seperti Yesus yang bangkit dan naik ke sorga
2. (ayat 22-29) Respon yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita. Dapat kita temukan
beberapa hal yang disampaikan hendak menjadi respon kita:
1. (ayat 22dan 25) Hubungan yg telah dipulihkan dgn Tuhan mari kita terus bangun dengan hati
yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yg teguh. Hubungan dgn Tuhan di atas segala²Nya
karena itu selama masih ada kesempatan kita terus datang berdoa, beribadah, dan
menyembahNya, jangan kita tukar kesempatan untuk bertemu Tuhan dengan kepentingan
dunia. Setiap kesempatan adalah berharga baik hari Minggu, hari² raya, hari² lain bahkan setiap
hari memanggil kita untuk selalu menyediakan diri bertemu dengan Tuhan mempelajari
firmanNya berdoa dan memuliakanNya. (baca ayat 25)
2. (ayat 23) Berpegang teguh pada iman dan pengharapan. sekalipun berbagai persoalan hidup
menerpa bukan berarti Tuhan tidak lagi mengasihi kita sehingga menjadi alasan kita untuk
meragukan keyakinan kepadaNya. Tuhan memang tidak menjanjikan tidak akan ada persolan
hidup tetapi ia berjanji tetap setia menemani dan menolong kita, sebab itulah caraNya
mengasihi kita.
2 Minggu yg lalu malam Jumat .....
3. (24) Saling mengasihi dan saling memperhatikan
Tuhan mau agar jangan kita saja yg menikmati persekutuan dgn Dia, Tuhan mau agar
kebaikan²Nya bukan hanya kita yg merasakan, akan tetapi Ia mau kita menyalurkannya bagi
orang lain, dan mempengaruhi orang² di sekitar kita agar bersama² dgn kita semakin
mendekatkan diri kepadaNya menjelang hariNya yg semakin dekat.
Jika kita berbuat kebenaran lalu kita melihat orang lain melakukan yg sebaliknya maka jangan
kita mengatakan Anna tangkao rakao patenmammi ya duka', sekalipun mungkin kita akan
dibenci ketika mencoba mempengaruhi org lain juga melakukan yg benar namun itulah tugas
kita dimana pun kita berada.
Saat kita mengalami berkat Tuhan maka berkat itu jangan dinikmati sendiri tapi biarlah juga
dapat dirasakan orang lain.
saat orang lain dalam kesusahan maka kita saling mempedulikan.
4. 26-29 Menjalani hidup dengan kehati-hatian sebab Tuhan tdk akan dua kali dikorbankan
untuk kembali menebus kita.
Kita menjalani hidup yg telah ditebus dan diselamatkan dengan sungguh berhati² agar jangan
jatuh ke dalam lumpur dosa lagi, bukan berarti kita tdk akan berbuat dosa lagi sebab namanya
terbatas masih sering kita jatuh tetapi org yg sengaja berbuat dosa meskipun tahu yg
dilakukannya salah, karena beranggapan pengampunan itu gampang apa lagi ke dikuamo
windipa saluanna Anna madommi' tu io
inilah yg Tuhan sangat tdk suka dan kata Firman hukumannya lebih berat.
Jadi marilah kita sunggu meykini kematian Yesus yg telah memberi kehidupan kepada kita lalu
menghidupi kehidupan itu dengan respon yang dikehendaki Tuhan, yakni hidup dalam
hubungan yg baik dgn Tuhan, iman dan keyakinan tdk akan tergoyahkan, mengasihi dan saling
memperhatikan, hidup dalam kehati²an agar tdk menjadi hamba dosa lagi.
baru² ini ada video beredar khotbah singkat seorang anak kecil, Ia menggambarkan hubungan
dgn Bapa seperti perjalanan kepada suatu tujuan namun harus melewati jembatan, ketika
jembatan itu rusak maka org tdk dapat sampai lagi pada tujuan tersebut. demikianlah Hubungan
yg telah rusak oleh dosa namun diperbaiki oleh pengorbanan Yesus, menjadi jembatan kita
untuk sampai kepada Bapa, karena itu kita menjalani perjalanan hidup ini dengan penuh
kehati²an agar dpt sampai kepada tujuan yaitu kehidupan kekal bersama Bapa di Sorga.

You might also like