You are on page 1of 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA

MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA


KELAS III SD N 181/VII GURUH BARU II

Oleh
Sarminah

ABSTRAK

Kata Kunci : Kemampuan menulis kalimat sederhana, Examples non examples, dan
media gambar

Salah satu aspek keterampilan berbahasa di sekolah dasar adalah


keterampilan menulis kalimat sederhana. Kemampuan menulis kalimat sederhana
merupakan kemampuan belajar anak untuk menghubungkan lambang-lambang
bahasa dalam bentuk kata, frasa, dan klausa menjadi suatu pernyataan yang kongkrit
tentang kalimat. Namun rendahnya kemampuan anak kelas III SD N 181/VII Guruh
Baru II berkenaan dengan hal ini, menuntut refleksi edukasional guru untuk
melakukan pengajaran perbaikan, terutama dalam menyuguhkan pembelajaran
dengan pendekatan yang bervariatif, seperti pendekatan examples non examples
melalui media gambar. Pendekatan Examples merupakan metode pengajaran yang
menghadirkan contoh/kasus dari kompetensi yang relevan, sedangkan media gambar
menjadi media untuk membantu menyalurkan informasi kongkrit kepada siswa.
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa
kelas III SDN 181/VII Guruh Baru II dalam menulis kalimat sederhana pada
pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan Examples Non Examples melalui
media gambar.
Metode penelitian dilakukan di kelas III SD N 181/VII Guruh Baru II
berjumlah 22 orang, yakni terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan Data
penelitian diperoleh dengan cara melakukan tes hasil belajar setelah dilakukan
tindakan penelitian dan observasi terhadap aktifitas siswa dan guru. Data yang
diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dengan rumus persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pembelajaran pada siklus-
siklus penelitian adalah sebesar 36,4% pada siklus I, meningkat sebesar 27,2%
menjadi 63,6% pada siklus II, dan meningkat kembali sebesar 22,8% menjadi 86,4%
pada siklus III. Dan rata-rata persentase sikap pada pembelajaran siklus I adalah
sebesar 47,28%, meningkat sebesar 10,88% hingga menjadi 58,16% pada siklus ke II,
dan meningkat kembali sebesar 17,18% hingga menjadi 75,34% pada siklus III.
Dengan hasil ini, maka saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah agar
kiranya dapat memodivikasi pembelajaran dengan kegiatan mewarnai gambar dan
melengkapi gambar dengan cerita-cerita tertentu. Pemilihan gambar cerita akan
semakin meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi dan meningkatkan imajinasi
mereka. Gambar sebaiknya dipilih dan dipajang secara runtut dan memiliki alur
cerita tertentu.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu

pelajaran pokok yang akan memberikan pondasi bagi kelansungan proses belajar

siswa. Selain merupakan bahasa pengantar dalam proses belajara mengajar di sekolah,

bahasa Indonesia juga merupakan bahasa kesatuan dan bahasa nasional yang

kedudukan dan fungsinya diatur dalam perundangan-undangan negara kesatuan

republik Indonesia.

Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya

dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan

berbudaya adalah keterampilan menulis. Dengan menguasai keterampilan menulis,

peserta didik akan mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara cerdas

sesuai konteks dan situasi pada saat dia sedang menulis. Keterampilan menulis juga

melahirkan suatu tuturan atau ujaran yang komunikatif, jelas, runtut, mudah dipahami

dan sistematis.

Terlebih guru yang memegang peranan dan posisi yang strategis dalam

pembelajaran baik sebagai perancang, pengelola, dan pelaksana pembelajaran

diharapkan dapat menciptakan kondisi, dan dapat melaksanakan berbagai strategi

pembelajaran sehingga siswa merasa senang dan tertarik pada proses pembelajaran

bahasa Indonesia.
Salah satu metode pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi

pembelajaran yang kondusif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pembelajaran

model Examples Non Examples dengan menggunakan media gambar. Dimana melalui

media gambar, siswa di kelas ini akan diajak untuk menulis konteks dan situasi yang

nyata sebagai potret benda, binatang, tumbuhan dan alam dengan menerapkan prinsip

pemakaian bahasa secara komprehensif.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah meningkatkan

kemampuan menulis kalimat sederhana pada siswa kelas III SD N 181/VII Guruh

Baru II melalui metode Examples Non Examples?

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa

kelas III SDN 181/VII Guruh Baru II dalam menulis kalimat sederhana pada

pembelajaran yang dilakukan melalui metode Examples Non Examples.

Kemampuan menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar

dewasa ini diarahkan pada pembinaan bahasa Indonesia di tingkat sekolah yang

selengkapnya tertuang dalam tujuan-tujuan pengajaran bahasa Indonesia. Secara

eksplisit tujuan yang dimaksud telah tercantum dalam kurikulum. Dimana secara garis

besar, tujuan utama pengajaran bahasa Indonesia adalah agar anak-anak dapat

berbahasa Indonesia dengan baik.

Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,

budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi

dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta

menggunakan kemampuan analistis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Dalam menulis kalimat yang benar, seseorang harus memperhatikan adanya

unsur pokok permasalahan yang akan disampaikan, adanya sistem gramatikal, dan
penggunaan tanda baca yang tepat. Unsur pokok permasalahan adalah apa yang ingin

disampaikan penulis yang biasanya berada pada unsur utama kalimat, berupa kata

benda atau yang dibendakan, dan pola kalimat dasar S, P, O, Pel, Ket., dan tanda baca.

Metode pembelajaran examples non examples merupakan salah satu metode

yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Metode ini merupakan metode yang

menghadirkan contoh dari kasus atau gambar yang relevan dengan kompetensi dasar

(Maison, tanpa tahun dan halaman).

Pada pelaksanaannya, metode ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut yaitu :

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP

3. Guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan atau menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicacat pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

7. Kesimpulan.

Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilakukan di kelas III berjumlah 22 orang, yakni terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14

siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus , masing-masing siklus

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, refleksi dan revisi.

Berdasarkan hasil penelitian, maka secara simultan dapat dideskrisikan bahwa

pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada


siswa kelas III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II pada topik menulis kalimat

sederhana telah menunjukkan hasil yang memuaskan dan dianggap berhasil.

Adapun besaran tingkat keberhasilan pembelajaran pada siklus-siklus

penelitian adalah sebesar 36,4% pada siklus I, meningkat sebesar 27,2% menjadi

63,6% pada siklus II, dan meningkat kembali sebesar 22,8% menjadi 86,4% pada

siklus III.

Dengan hasil yang demikian, maka dapat dideskripsikan bahwa

pembelajaran Examples Non Examples dengan metode gambar telah terbukti dan

berkontribusi secara positif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas

III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II pada topik menulis kalimat sederhana.

Hal ini sesuai dengan apa yang dijabarkan Hamalik (1998:12 yang

menyatakan bahwa ketika seseorang memperhatikan gambar, dia akan termotivasi

untuk mengamati, menanggapi, atau mengomentarinya. Seseorang akan bereaksi

untuk membangun hubungan dengan benda yang ada pada gambar dan

menghubungkan dengan pengalaman hidupnya sehari-hari. Walaupun

mengandalkan panca indra penglihatan, namun kekuatan gambar terletak pada

kemampuan visualnya yang dapat menimbulkan kreatifitas berpikir dan

berkomentar lebih banyak.

Dengan hasil yang demikian pula, maka fungsi gambar dalam mendukung

pembelajaran menulis kalimat sederhana dapat tercapai. Sesuai dengan pendapat

Hamalik (1998:14), yang menyatakan bahwa beberapa kelebihan yang dapat

diperoleh dari penggunaan menggunakan media gambar dalam pembelajaran

yaitu :
1) gambar merupakan rekaman realitas,

2) gambar menarik mata untuk mengamati fokusnya,

3) memiliki dimensi ruang yang jelas,

4) bisa dibawa atau dipindahkan ke tempat lain,

5) menimbulkan motivasi untuk mengomentarinya dan apresiasinya.

6) objek yang diamati bersifat langsung.

7) dapat diperbesar dan diminimumkan dalam wujudnya.

Hasil belajar yang dicapai siswa selama pembelajaran dengan pendekatan

media gambar menandakan bahwa kemampuan belajar siswa berkenaan dengan

kemampuan menulis kalimat sederhana sudah baik dan siswa berkompeten dalam

menulis kalimat sederhana serta tujuan pembelajaran telah tercapai.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sujiono (2005:16) yang menyatakan bahwa

kamampuan belajar merupakan suatu usaha untuk mampu beradaptasi terhadap

perubahan lingkungan (ilmu pengetahuan) dan mampu mengubahnya untuk

mengoptimalkan kecerdasan intelektuan/ kognitif untuk memecahan masalah.

Kemampuan belajar juga dapat mengkombinasikan fakta-fakta yang tidak

berhubungan menjadi suatu analisis yang komperhensif, memahami kelemahan dan

kelebihan suatu konsep untuk dipecahkan secara cepat .

Dengan demikian, dapat pula dideskrisikan bahwa siswa di kelas III SD Negeri

181/VII Guruh Baru II telah memiliki daya nalar linguistik yang baik dari

sebelumnya. Mereka juga telah memiliki kompetensi dalam mengorganisasikan

pikiran, keinginan, ide atau pendapat, serta gagasan dalam bahasa lisan atau tulis.
Hasil itu menunjukkan bahwa siswa di kelas III SD Negeri 181/VII Guruh

Baru II telah memiliki kemampuan dalam menghubungkan lambang-lambang bahasa

dalam bentuk kata, frasa, dan klausa menjadi suatu pernyataan yang kongkrit tentang

kalimat. Skenario pembelajaran juga telah berhasil dalam menumbuhkembangkan

sikap-sikap positif siswa dalam kegiatan belajar.

Berdasarkan data penelitian sebagaimana tersebut di atas, dapat dideskripsikan

bahwa terjadi prosentase peningkatan sikap positif siswa III SD Negeri 181/VII Guruh

Baru II selama pembelajaran pada siklus-siklus yang dilangsungkan. Dimana rata-rata

persentase sikap pada pembelajaran siklus I adalah sebesar 47,28%, meningkat

sebesar 10,88% hingga menjadi 58,16% pada siklus ke II, dan meningkat kembali

sebesar 17,18% hingga menjadi 75,34% pada siklus III.

Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran Examples Non

Examples dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana pada

siswa kelas III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II telah pula berkontribusi secara

positif dalam menumbuhkembangkan sikap-sikap positif siswa terhadap

pembelajaran. Sikap-sikap positif yang dimaksud dapat berupa sikap aktif terhadap

pembelajaran, partisipasi terhadap kelompok, kerjasama dalam kelompok, dan

kemampuan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan terhadap kelompok.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (1998:26-27) yang menyatakan

bahwa keberlangsungan penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran

menulis kalimat sederhana akan memiliki beberapa keuntungan berupa memudahkan

siswa dalam menulis kalimat yang runtut, media gambar dapat memusatkan perhatian

siswa, dan mempermudah siswa dalam menafsirkan tema/topik pada gambar.


Dengan demikian, maka pendekatan examples non examples melalui media

gambar yang dilangsungkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III SD

Negeri 181/VII Guruh Baru II telah berdayaguna dalam meningkatkan hasil belajar

siswa antara lain :

1. Siswa telah mampu menulis kalimat-kalimat sederhana sesuai dengan kaidah-

kaidah yang bahasa Indonesia.

2. Siswa kelas III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II telah berkompeten dalam

menulis kalimat-kalimat sederhana pada pelajaran bahasa Indonesia sesuai

dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.

3. Hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II berkenaan

dengan kemampuan menulis kalimat sederhana telah meningkat dari

sebelumnya.

4. Media Gambar yang dilangsungkan dalam pembelajaran Examples Non

Examples menjadikan siswa memiliki daya tangkap dan imajinatif yang lebih

baik yang diindikasikan pada kemampuan mereka dalam memaknai gambar

dan menentukan kalimat yang cocok pada suatu gambar tertentu.

5. Pengembangan belajar dengan menggunakan diskusi kelompok juga telah

mampu membentuk sikap toleransi yang baik siswa dalam memaknai

perbedaan pendapat dan menghargai pendapat orang lain.

Berdasarkan hasil penenlitian yang telah dilakukan bahwa melalui metode

Examples Non Examples dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana

pada siswa kelas III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II yakni sebesar 36,4% pada
siklus I, meningkat sebesar 27,2% menjadi 63,6% pada siklus II, dan meningkat

kembali sebesar 22,8% menjadi 86,4% pada siklus III.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas III SD Negeri 181/VII Guruh Baru II

telah memiliki kompetensi dalam menulis kalimat sederhana bahasa Indonesia. Selain

itu, siswa juga diinterpretasikan telah memiliki kemampuan untuk menulis dengan

rapih, bersih, dan menulis dengan menggunakan tanda baca yang baik dan benar

sesuai dengan EYD.

Daftar Pustaka

Anonim, 2007. Kurikulum SD. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan

Damyati, 1998. Pendidkan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar di Kelas Rendah. Jakarta
: Dirjen Dikti.

Chaeer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Gani, 1998. Dasar dasar Pembelajaran keterampilan Bahasa : menulis Dasar. Jakarta
: Bumi Aksara.

Hamalik, Umar. 1998. Media Pengajar. Jakarta : Gramedia.

Moliono, Anton. 1998. Tatabahasa Baku Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.

Ramlan. 1989. Sintaksis bahasa Indonesia. Yogyakarta : CV. Aksara

Ramlan, 1990. Seri Pegajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Angkasa.

Santosa, 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Slemet, 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa. Surakarta : Universitas Sebelas


Maret.
Sujiono, 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar Baru
Algensida

Tarigan, H.G. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

You might also like