Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tujuan Proyek
Menurut Larson yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:3-4), tujuan
utama dari suatu proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan. Disamping
kemiripan, karakteristik dari sebuah proyek membantu membedakan proyek
6
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut dari yang lainnya dalam organisasi. Proyek juga memiliki beberapa
karakteristik utama, diantaranya yaitu:
a. Penetapan tujuan
b. Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir
c. Melibatkan beberapa departemen dan profesional
d. Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya
e. Waktu, biaya, dan kebutuhan yang spesifik
3. Jenis Pekerjaan Proyek
Menurut Soeharto (1999) , terdapat banyak jenis pekerjaan proyek. Proyek terdiri
dari beberapa jenis yang dibedakan oleh spesifikasi kebutuhan serta tujuannya
tersendiri pekerjaanya proyek dapat diklasifikasikan antara lain, beberapa
diantaranya sebagai berikut:
a. Proyek Konstruksi
Proyek ini biasanya berupa pekerjaan membangun atau membuat produk
fisik, misalnya pembangunan jalan, gedung atau jembatan.
b. Proyek Penelitian dan Pengembangan
Proyek ini bisa berupa penemuan baru, temuan alat baru, atau penelitian
mengenai ditemukannya bibit unggul untuk suatu tanaman. Proyek ini bisa
muncul dilembaga komersial maupun lembaga pemerintah.
c. Proyek Manajemen Jasa
Proyek ini sering muncul dalam perusahaan maupun instansi pemerintah,
misalnya perancangan struktur organisasi atau pembuatan sistem informasi
manajemen.
4. Tahapan Proyek
Tahapan dalam proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak
proyekdisepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat
tahapankegiatan utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu (Dimyati
&Nurjaman, 2014:16-17):
a. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek adalah tahap awal dari kegiatan proyek. Kegiatan ini
dihitung sejak kesepakatan sebuah proyek untuk dapat dikerjakan. Pada tahap
7
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Organisasi proyek
Tahap ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum proyek selesai.
Namun tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, dimana proyek dapat
dihentikan sebelum mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti
perencanaan terstruktur atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui
langkah 2, 3, dan 4 beberapa kali.
Tahapan tersebut menjadi tolak ukur penting bagi penyelenggaraan proyek
yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Manajemen proyek dapat
dikatakan baik jika sasaran tersebut tercapai. Sebuah proyek memerlukan
penjadwalan untuk mengalokasikan / mengatur waktu untuk dapatmelaksanakan
dan menyelesaikan setiap pekerjaan.
Penjadwalan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan proyek beserta
permasalahannya. Proses monitoring serta updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan
penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Secara umum
penjadwalan proyek mempunyai manfaat sebagai berikut:
Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan atau kegiatan mengenai
batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari tiap-tiap pekerjaan.
Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.
Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan
proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan
Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.
5. Pelaku Proyek
Pelaku proyek merupakan orang-orang atau pihak-pihak yang terlibat didalam
sebuah proyek konstruksi. Pihak-pihak yang terlibat secara umum dikategorikan
sebagai berikut:
a. Pemilik Proyek (Owner)
Menurut Ervianto : 2005, pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang /
badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pemberi tugas
dalam surat perjanjian pemborongan adalah sebagai pihak pertama dan dapat
9
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Konsultan
Konsultan adalah badan usaha atau individu yang memiliki spesifikasi /
kompetensi dalam sebuah pekerjaan tertentu yang dapat memnerikan feedback
/ masukan dalam suatu proyek. Secara umum dalam pembangunan proyek
teknik atau fasilitas fisik, konsultan dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai
berikut:
a) Konsultan Perencana
Merupakan perseorangan atau perseorangan dengan badan hukum atau
badan hukum yang bergerak dibidang perencanaan pekerjaan
pembangunan. Konsultan perencana bertugas untuk membuat
perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil,
maupun bidang lain yang melekat erat dan membentuk sebuah sistem
bangunan. Berikut ini adalah hak dan kewajiban konsultan perencana:
Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya.
Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-
hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-
syarat.
Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
b) Konsultan Pengawas
Merupakan orang atau badan yang melakukan pengawasan terhadap
pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor. “Pengawas Konstruksi
adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang
dinyatakan ahli di bidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu
melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sampai selesai dan diserah terimakan. Berikut ini adalah hak
dan kewajiban konsultan pengawas:
11
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Hubungan Kerja
Pengertian dari hubungan kerja yang dimaksud adalah hubungan dalam
pelaksanaan pekerjaan antara keempat unsur pelaksanaan proyek konstruksi.
Semua pihak dari setiap unsur pelaksana harus tunduk dan patuh kepada peraturan-
peraturan yang telah disusun baik dari segi teknis maupun administratif. Berikut
adalah bagan dari hubungan kerja antar pihak dalam penyelenggaraan
pembangunan dalam proyek menurut Ir. Samsudi, M. T., (2011):
bagan
Gambar 2. hubungan
Bagan
2.1. 11.
struktur hubungan
struktur
kerja kerja
otganisasi
pelaku proyek
sumber : Ir. Marsudi, M.T (2011)
(sumber : Ir. Marsudi M.T (2011)
13
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
proses pelaksanaan tetap berjalan yang benar sesuai dengan sasaran yang
akan dicapai.
4. Struktur organisasi
bagan
Gambar
Bagan 2. 2. 2. Struktur
2.2struktur
struktur manajemen
organisasi
organisasi proyek
manajemen
manajemenproyek
proyek
sumber : ilmuproyek.com
Berikut merupakan penjelasan dari setiap jobdesc / pekerjaan divisi :
a. Project Manager
Memimpin proyek secara keseluruhan
Berkoordinasi dengan owner atau wakil owner mengenai masalah-
masalah non teknis ataupun teknis.
Project Manager tidak diwajibkan standby di proyek tiap saat.
b. Site Manager
Harus standby di proyek tiap saat.
Bertanggung jawab terhadap seluruh permasalahan teknis di proyek
Mengkoordinasi seluruh staf proyek di lapangan agar bekerja sesuai
dengan jobdesknya
Bertanggung jawab terhadap BMW (Biaya, Mutu dan Waktu)
Membuat time schedule proyek yang dibantu oleh cost control
proyek
c. Cost Control & Logistic
Menghitung estimasi volume material struktur dan arsitektur secara
keseluruhan.
Mencari penawaran-penawaran harga terbaru dari supplier atau
vendor
17
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
g. Surveyor
Setting out bangunan
Marking level pinjaman
h. Drafter
Super impose antara gambar arsitek dan struktur
Membuat shopdrawing gambar arsitek, struktur, dan MEP sebelum
dimulai pekerjaan
Melakukan perubahan gambar perencana apabila diperlukan
Membuat asbuilt drawing ketika bangunan sudah dikerjakan
i. Admin Keuangan
Membuat laporan pajak tiap bulannya.
Membuat laporan keuangan yang meliputi biaya pengeluaran dan
pemasukan
Menerima invoice atau tagihan dari supplier atau subkon
Berhubungan dan berkoordinasi dengan akuntan dari owner dengan
sepengetahuan cost conrol dan site manager.
j. Gudang
Menerima dan seleksi bahan material yang datang ke proyek.
Melakukan pembukuan tentang barang yang masuk dan barang yang
keluar.
Selalu berkoordinasi dan persetujuan dari cost control
2.3 TIJAUAN BIRO KONSULTAN
1. Pengertian Biro Konsultan Perencana
a. Konsultan Perencana
Konsultan Perencana Pengertian Konsultan Perencana Bangunan menurut
Priyanto (2012) Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan
atau badan hukum yang dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor
pelaksana untuk melakukan perencanaan.Konsultan perencana arsitektur
yang ditunjuk oleh owner berada langsung dibawah owner karena
memegang peran penting untuk perencanaan awal / konsep desain dari segi
arsitektur dan estetika ruangan.
19
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23