You are on page 1of 29

MAKALAH

REVOLUSI – REVOLUSI

Diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa indonesia

GURU PEMBIMBING
Sandy Cahya Santosa, S.H.

DISUSUN OLEH
Marvin Kristian (XI-IPS/8)
Laurentia Calantha (XI-IPS/7)
Florence P (XI-IPS/4)
Joiya (XI-IPS/5)

SMA HARAPAN KASIH


BANDUNG
2022/2023

KATA PENGANTAR
puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan berkat sehingga kami dapat menyusun tugas Sejarah Perminatan / Dunia ini
dengan baik dan juga tepat waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru guru yang
telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada kami.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Sejarah Perminatan /
Dunia. Tidak hanya itu, saya juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk
semua yang membacanya. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu untuk
menaikan pengetahuan kita semua menjadi lebih luas lagi. Demikian kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh karna itu, kritik dan saran akan kami terima untuk membuat makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru mata pelajaran Sejarah
Perminatan / Dunia. Atas perhatiannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………….
1.1 latar Belakang ………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………….
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Revolusi Amerika …………………………………………………………………..
2.2 Revolusi Perancis …………………………………………………………………..
2.3 Revolusi Rusia …………………………………………………………………..
2.4 Revolusi Tiongkok …………………………………………………………………..
2.5 Revolusi Indonesia …………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………..
3.2 Saran …………………………………………………………………………………..

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Revolusi adalah perubahan sosial budaya yang berlangsung cepat dan menyangkut
pokok-pokok kehidupan masyarakat. Revolusi terbagi menjadi dua macam, yaitu revolusi
direncanakan dan tidak direncanakan. Keduanya dapat membawa perubahan total dalam
kehidupan masyarakat. Baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, kepribadian manusia,
dan sebagainya.Secara umum, revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat serta tidak
direncanakan. Karena tidak adanya rencana inilah yang akhirnya membuat revolusi dapat
memicu adanya ketegangan atau konflik di awal mulainya revolusi.Seperti yang telah
dijelaskan di atas, revolusi dapat terjadi karena adanya suatu hal baru ataupun adanya
anggapan bahwa sesuatu yang lama tidak berfungsi lagi. Selain itu, kebutuhan manusia yang
tidak terbatas akan membuatnya melakukan suatu hal untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Berikut ini ada beberapa macam-macam revolusi, diantaranya:

1. Revolusi Industri Revolusi Industri merupakan sebuah perkembangan


teknologi yang terjadi antara tahun 1750-1850. Revolusi industri mengubah kegiatan di
bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi.

2. Revolusi Pendidikan Revoluasi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.

3. Revolusi Mental Revolusi mental adalah gerakan nasional yang menekankan pada tiga
nilai utama; yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong. Gerakan revolusi mental harus
dilaksanakan mulai dari diri sendiri, ke keluarga, dan meluas ke lingkungan sekitar.

4. Revolusi Bumi Revolusi bumi adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari. Pergerakan
ini terjadi secara terus menerus dan bumi mengintari matahari sesuai garis orbitnya. Menurut
KBBI, revolusi bumi adalah peredaran bumi dan planet-planet lain dalam mengelilingi
matahari. Sehingga, belahan bumi mengalami perbedaan waktu dan juga posisi. Perbedaan
inilah yang melatarbelakangi adanya perubahan pada alam.

5. Revolusi Budaya Pengertian revoslusi budaya adalah perubahan secara menyeluruh


suatu budaya dan sosial suatu masyarakat dalam jangka waktu yang sangat cepat. Revolusi
kebudayaan dapat terjadi akibat perubahan internal maupun ekternal yang terjadi dalam
masyarakat.

i
1.2 Rumusan masalah

Bersadarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas,maka ada beberapa hal
yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti.

Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan penelitian maka masalah penelitian


tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Apa pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Amerika?

2. Apa pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Prancis?

3. Apa pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Rusia?

4. Apa pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Tiongkok?

5. Apa pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Indonesia?

1.3 Tujuan penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai. Bersumber pada rumusan
masalah yang telah disusun, berikut ini adalah tujuan penelitiannya.

1. Apa keterkaitan Revolusi Amerika dengan Revolusi Indonesia?

2. Apa keterkaitan Revolusi Prancis dengan Revolusi Indonesia?

3. Apa keterkaitan Revolusi Rusia dengan Revolusi Indonesia?

4. Apa keterkaitan Revolusi Tiongkok dengan Revolusi Indonesia?

1.4 Manfaat penulisan

Penilitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita adalah, pembuatan makalah
Revolusi-Revolusi ini diharapkan agar wawasan kita semakin bertambah terhadap

ii
Revolusi-Revolusi yang terjadi, menjadi sarana pembelajaran dan sarana edukasi,
memberikan hiburan dan rekreasi bagi pembaca.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Revolusi Amerika

A. Latar Belakang

Sejak abad XVI , penjelajah berbagai negara seperti Spanyol Belanda, Perancis, dan
Portugis mendatangi Amerika dan diikuti dengan gelombang besar emigrasi disertai
pembangunan koloni tempat itu

Inggris pada mulanya tidak berminat ke Amerika. Daya tarik utama Inggris adalah
Asia atau Hindia timur. Pada 1496 Henry VII (1457-1509) mengutus penjelajah Italia John
cabot untuk menelusuri samudra Atlantik Utara untuk menemukan rute ke Asia melalui
Atlantik Utara. John cabot berlayar pada 1467 dan berlampu di newfoundland (Amerika)
tidak ada lagi penjelajahan seberang laut oleh Inggris sampai 1562.

Minat Inggris ke Amerika juga ke Asia dan Afrika bangkit kembali pada 1562. Ratu
Elizabeth 1 memiliki banyak informasi tentang keuntungan yang diperoleh Spanyol dan
Portugis dari penjelajahan Amerika Asia dan Afrika dan ramainya lalu lintas perdagangan di
samudra Atlantik. Tetapi ratu Elizabet 1 memiliki permasalahan dengan salah satu negara
penguasa Atlantik yaitu Spanyol. Inggris dan Spanyol sedang bermusuhan, permusuhan itu
dipicu oleh raja Spanyol Philip II untuk menduduki Inggris untuk menekan gerakan
protestanisme (anglikanisme) bagi Inggris dominasi Spanyol dan Atlantik akan menghambat
cita-cita untuk memiliki koloni seberang laut.

B. Faktor umum;

Sebab umum revolusi yaitu dibebankannya pajak kepada rakyat koloni untuk menggantikan
biaya " Perang Tujuh Tahun " (1756-1763) dengan Prancis.

i
Pajak tersebut terdiri dari berbagai undang-undang seperti;

 sugar act (undang-undang gula)


 currency act (undang-undang mata uang)
 stamp act (undang-undang perangko)
 Quartering act (undang-undang tempat tinggal)
 townshend acts (undang-undang Townshend yang mengatur pajak impor untuk
komoditas tertentu)
 tea act (undang-undang teh)

rakyat amerika melawan kebijakan tersebut dibawah pimpinan Samuel adams,yang menamai
organisasinya sons of liberty(putra-putra kebebasan).ada dua alasan utama penolakan,yaitu
sebagai berikut.

• penerapan pajak yang tidak dimusyawarahkan oleh pemerintah Inggris dengan


masyarakat di 13 koloni.oleh karena itu mereka menuntut adanya wakil di parlemen
(London), dengan semboyan”tolak pajak tanpa perwakilan”(no taxation without
representation)wakil mereka diparlemen diharapkan dapat menyuarakan kepentingan
mereka,terutama terkait kebijakan-kebijakan terhadap rakyat koloni. Sebelum
memiliki wakil,mereka tak akan membayar pajak

• perang 7 tahun dengan Perancis dianggap tidak ada hubungannya dengan nasib ke-
13 koloninya. Perang itu murni untuk perluasan wilayah koloni inggris, bukan untuk
melindungi rakyat amerika

Rakyat koloni bersikukuh menolak segala bentuk pajak sebelum Inggris menyetujui
keberadaan wakil koloni mereka di parlemen. Rakyat Amerika melampiskan kekecewaan
dalam Boston pada 16 Desember 1773 dengan membuang ke laut peti peti yang berisi teh di
kapal dagang Inggris yang sedang berlabuh di Boston peristiwa pembuangan teh itu dikenal
sebagai " the Boston tea party".

C. Factor khusus;

 Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, rakyat Amerika hanya diperbolehkan untuk


membeli barang-barang hasil produksi inggris
 Adanya kebijakan dari pemerintah Inggris agar rakyat Amerika menjual hasil
buminya seperti tembakau, gula, dan kapas hanya kepada pemerintah Inggris.

ii
 Terbitnya pamflet Common Sense (Akal Sehat) pada 10 Januari 1776, karya Thomas
Paine (1737-1809).

D. deklarasi Kemerdekaan (Declaration of Independence) Amerika, 4 Juli 1776

Deklarasi Kemerdekaan, yang sebagian besar ditulis oleh Thomas Jefferson, menyatakan
bahwa tiga belas koloni merdcka dari Inggris. Di dalam deklarasi tersebut, dijelaskan alasan-
alasan (justifikasi) tiga belas koloni melepaskan diri dari Inggris. Pada Agustus 1776,
rumusan naskah deklarasi ditandatangani oleh 56 orang perwakilan dari tiga belas koloni.

E. perang Kemendekaan Amerika Serikat (1775-1783)

Proklamasi kemerdekaan tanggal 4 Juli 1776 tidak mengakhiri perang antara Amerika Serikat
yang baru berdiri dengan inggris. inggris tidak rela koloni-koloninya merdeka. Perang terus
berlangsung selama kurang lebih enam tahun (1775-1783) yang kenal dengan sebutan Perang
Revolusi Amerika atau Perang Kemerdekaan Amerika. Dalam perang ini, Amerika
mendapatkan bantuan dari Prancis, Belanda, dan Spanyol. Sejak 1776, Prancis, Spanyol, dan
Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner
Amerika. Perang secara keseluruhan baru berakhir pada 3 September 1783, ketika Inggris dan
Amerika menandatangani pada 3 september 1789,Ketika inggris dan amerika
menandatangani Traktat Paris atau Paris Treary, yang isinya sebagai berikut.

 Inggris mengakui kemerdekaan tiga belas koloninya di Amerika,


 Inggris harus menyerahkan semua jajahan di Amerika kepada Amerika Serikat
kecuali Kanada,
 Inggris diwajibkan membayar semua kerugian akibat perang.

i
1. Apa pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Amerika?

 PahamKebebasan dalam Perdagangan (Ekonomi) Rakyat Amerika atau kaum koloni


menganut paham kebebasan dalam perdagangan. Mereka bebas menjual dan membeli
barang dagangan dengan siapa saja dengan harga yang disepakati bersama tanpa
tekanan. Hal ini bertentangan dengan kehendak Inggris yang memerintah kan orang
menjual barang dan membeli barang kepada Inggris. orang di Amerika hanya.

 Paham kebebasan dalam Politik Koloni Inggris di Amerika tidak didirikan oleh
pemerintah Inggris, melainkan diciptakan oleh pelarianpelarian agama yang tidak
tahan hidup tertekan di Inggris, karena agamanya dilaang oleh pemerintah Inggris.
Kaum koloni ini menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang
membangun koloni di dunia baru. Paham kebebasan kaum koloni ini bertentangan
dengan pendapat Inggris yang mengklaim b ahwa koloni adalah jajahannya. Faktor ini
yang juga menyebabkan Amerika Serikat menjunjung tertinggi Hak Asasi Manusia
dalam konstitusinya.

2. keterkaitan Revolusi Amerika dengan Revolusi Indonesia

Pada masa Revolusi Amerika, pemimpin rakyat koloni di Amerika mengadakan


kongres pada 1776.Kongres ini mengesahkan Declaration of Independent atau deklarasi

ii
kemerdekaan Amerika dari Inggris. Paham-paham yang dituliskan dalam deklarasi itu
memuat tentang hak-hak asasi manusia.

Dengan adanya Semangat reformasi Amerika memengaruhi jg pergerakan nasional di


Indonesia mendorong untuk ikut menuntut kemerdekaan dari Belanda. Karena ada Semangat
untuk meraih kebebasan pada Rakyat Indonesia terdorong untuk melakukan perlawanan
terhadap para penjajah untuk melepaskan diri dari jajahan belanda.

2.2 Revolusi Prancis

A. Latar Belakang

Kekuasaan raja yang absolut Sejak abad ke-13, raja-raja Perancis berusaha
menyingkirkan tuan-tuan feodal dan memusatkan pemerintahannya. Langkah itu membuat
kekuasaan raja menjadi absolut, yang mengalami puncaknya pada masa Louis XIV (1643-
1715). Raja Louis XIV melaksanakan pemerintahan dengan sewenang-wenang, bahkan tanpa
undang-undang, hukum, parlemen, dan tanpa anggaran belanja yang pasti. Ia juga memiliki
semboyan "le'etat cest moi" atau "negara adalah saya". Dengan demikian, hukum tertinggi
adalah hukum raja. Untuk mempertahankan keabsolutan raja, Louis XIV menggunakan
Penjara Bastille untuk siapa saja yang berani menentang raja. Orang-orang yang dianggap
berbahaya dan tidak disenangi raja akan ditahan dengan sebab kurang jelas. Berikut factor-
faktor terjadinya Revolusi Prancis;

 Krisis keuangan. Menjelang meletusnya revolusi, keuangan negara Perancis


dalam keadaan kosong. Krisis keuangan di Perancis salah satunya disebabkan
oleh kebiasaan permaisuri Raja Louis XVI, Marie Antoinette, yang suka
berfoya-foya dan hidup dalam kemewahan. Karena kegemarannya
menghamburkan uang negara, Marie Antoinette bahkan dijuluki sebagai
"Madame Deficit" atau nona yang senantiasa tekor.

 Ketidakadilan Politik. Rakyat diperas bangsawan dan raja Ketika menyadari


negara dalam keadaan krisis, golongan bangsawan menolak untuk ditarik
pajak dan menyatakan bahwa yang pantas membayar pajak adalah rakyat. raja
Louis XVI menyadari bahwa masalah keuangan negara dapat teratasi apabila
setiap golongan membayar pajak. Namun, karena golongan bangsawan tetap
memiliki hak-hak istimewa, mereka bebas dari pajak. Sedangkan rakyat yang

i
telah menderita semakin diperas untuk mengatasi krisis negara yang lebih
banyak disebabkan oleh golongan bangsawan.

 Munculnya paham baru Munculnya filsuf-filsuf pembaru yang berpaham


rasionalis juga turut andil dalam mendorong meletusnya Revolusi Perancis.
Paham rasionalis hanya mau menerima kebenaran yang dapat diterima oleh
akal. Paham ini telah melahirkan renaissance dan humanisme, yang menuntun
manusia untuk bebas berpikir dan mengemukakan pendapat. Hasilnya, muncul
tokoh-tokoh pemikir yang karyanya berpengaruh besar terhadap masyarakat
Perancis saat itu, seperti John Locke, Montesquieu, dan JJ Rousseau.

B. Naiknya Napoleon Bonaparte

tewasnya Robespierre memberi angin bagi kaum Gircondin melakukan pembalasan terhadap
orang-orang kelompok Jacobin. Tindakan pembalasan tersebut dikenal nama teror putih
(white terror). Akan tetapi, pemerintahan mendapat gangguan dari sisa-sisa kaum Jacobin
serta para pendukung monarki. Mereka rerlibat dalam gerakan-gerakan kontra-revolusi yang
kemudian emicu kerusuhan dan kekacauan. Gerakan-gerakan in dapat ditumpas oleh seorang
prajurit muda bernama Napoleon bonaparte (1769-1821). Dengan pencapaiannya tersebut
Napoleon Bonaparte kemudian menjadi tokoh baru dan cepat Pada 9 November 1799,
Napoleon melancarkan kudeta. la berhasil menggulingkan Directoire dan membentuk
konsulat. Sejak itu, pemerintahan Prancis menjadi pemerintahan konsulat (1799-1802). Hal
ini menandai awal dari kediktatoran Napolcon. Pada 1804, Napoleon memproklamasikan diri
sebagai kaisar (1804-1814), sekaligus mengakhiri fase republik dari Revolusi Prancis. Pada
tahun itu juga, Napoleon memberlakukan Undang- Undang Napoleon (Napoleonic Code).
Sebelumnya, Prancis tidak memiliki undang-undang sipil seperti ini. Undang-undang yang
disusun oleh empat orang ahli hukum terkemuka atas perintah Napoleon ini menegaskan dan
memperkuat apa yang menjadi cita-cita umum revolusi cita-cita tersebut di antaranya
privilese (hak istimewa) tidak diberikan dari lahir, adanya pengakuan terhadap kebebasan
beragama, dan penegasan bahwa hanya orang-orang yang paling bermutu yang dapat
menduduki jabatan pemerintahan. Feodalisme pun secara de jure berakhir. Pada masa
kekuasaannya, Napoleon tak terkalahkan dalam beberapa kali perang melawan tiga musuh
utamanya yaitu Austria,dan Prussia, juga Italia. Ia menguasai hampir Sebagian wilayah
Eropa. Hanya Inggris yang tak berhasil diraklukkannya. Di bawah Napoleon, semangat

ii
nasionalisme di Prancis berkembang, Ia menanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara
kepada seluruh rakyat, terutama nasional (national pride) terhadap kepada angkatan
bersenjata. Ia menanamkan rasa kebanggaan hasil-hasil Revolusi Prancis terutama dengan
semboyan liberte, egalite, dan fraternite, seraya menginginkan agar semangat dan hasil
revolusi itu menyebar pula ke negara-negara Eropa lain. Semangat nasionalisme yang
dikembangkannya menjadi factor dilakukan Prancis di Eropa. Nasionalisme dan liberalisme
di Prancis yang kemudian menyebar ke Eropa kelak memengaruhi tumbuhnya semangat
nasionalisme di negara- negara jajahan di Asia dan Afrika.

1. pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Prancis

 Rasionalisme dan AufklarungAbad XVIII adalah abad yang sangat kaya akan aliran-
aliran faham yang bersimpang siur memenuhi alam fikiran manuisa sebagai akibat
dari Renaissance dan Humanisme. Rasionalisme dan Aufklarung memegang peranan
yang terpenting dalam hal ini. Pikiran yang sehat memancarkan sinarnya yang
gemilang hingga Nampak dengan jelas kepincangan-kepincangan dan kesalahan-
kesalahan yang sampai ketika itu tidak dirasakan oleh umat manusia. Dengan kritik-
kritik yang pedas orang-orang Rasionalisme dan Aufklarung menghantam segala
kepincangan dan kesalahan untuk dilenyapkan. Dalam hal ini besar pengaruhnya
Rasionalisme dan Aufklarung sebagai pendorong timbulnya Revolusi Perancis,
karena Perancis ketika itu memang penuh kepincangan-kepincangan dan kesalahan.
Tokoh-tokoh Rasionalisme dan Aufklarung di Perancis antara lain: Denis Diderot,
Charles Secondat, Francois Marie Arouet

 Romantisme Romantisme yang mulai timbul pada tahun 1750 sebagai reaksi dari
rasionalisme, juga banyak pengaruhnya dalam Revolusi Perancis. romantisme
menjunjung perasaan dan menghargai insting. Justru insting inilah yang nanti
merajalela diantara rakyat jelata dan meneruskan perjuangan dimana kaum rasionalis
tidak berani lagi karena menruut perhitungan secara rational tidak mungkin dapat
diselesaikan. Bukan perhitungan secara rasional, secara kepala dingin, tetapi tekad
yang irasional dari rakyat jelata (digerakkan oleh pemimpin-pemimpin rakyat
penganut Rousseau, seperti Marat) yang nanti pada tahun 1792-1794 menyelamatkan
Revolusi dari ancaman dahsyat tentara-tentara asing yang mengepung Perancis.
Sentimen pun terbukti merupakan faktor yang penting dalam Revolusi Perancis.

i
 Paham-Paham Dalam Perang Kemerdekaan Amerika Pada tahun 1771 meletuslah
Perang Kemerdekaan Amerika (1774-1783). Dalam perang ini Perancis membantu
Amerika dan mengirimkan tentara Perancis dibawah Lafayette ke Amerika. Setelah
perang selesai, tentara Perancis pulang ke Perancis. Tentara Perancis yang kembali
dari Amerika ini selama berperang di Amerika telah mengenal dan meresapkan
faham-faham baru tentang hak-hak asasi manusia dan demokrasi. Bukankah mereka
mereka bertempur bersama-sama orang-orang Amerika untuk mempertahankan
Declaration of Independence yang mengatakan bahwa manusia itu dilahirkan sama
dan dengan hak-hak asasi: bahwa pemeritnahan dibentuk untuk menjamin hak-hak itu
dan mendapatkan kekuasaannya dari rakyat: bahwa rakyat berhak menggantikan
sesuatu pemerintahan yang melanggar asasi ini dengann pemerintahan lain yang lebih
sesuai dengan kehendak rakyat.

2. keterkaitan Revolusi Prancis dengan Revolusi Indonesia

Revolusi Prancis membawa penyebaran paham nasionalisme di daratan Asia dan


Afrika, tidak terkecuali Indonesia dalam melawan negara imperialis Barat. Boedi Oetomo
adalah salah satu organisasi nasional yang telah mengikuti paham nasionalisme dan berdiri
pada 20 Mei 1908. Dari organisasi nasional pertama di Indonesia ini, paham nasionalisme
semakin terkenal dan menyebar di Indonesia sehingga bermunculan pergerakan nasional di
Indonesia.

Selain itu, pengaruh lain yang dibawa oleh Revolusi Prancis adalah paham persatuan.
Paham persatuan dibuktikan secara nyata dalam Sumpah Pemuda yang menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Nilai persatuan sendiri sangat berarti bagi perjuangan
pahlawan untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Dengan bersatunya Indonesia,
kemerdekaan bisa dicapai setelah 350 tahun dijajah oleh bangsa lain.Revolusi Prancis terjadi
jauh sebelum Indonesia mencapai kemerdekaan. Namun, penggunaan landasan demokrasi
untuk menjalankan sebuah negara menjadi sebuah bukti bahwa pengaruh Revolusi Prancis
tersebar keseluruh dunia, bahkan bertahan hingga abad ke-20.

Bukti paham demokrasi muncul di Indonesia setelah adanya Revolusi Prancis ialah
adanya tuntutan Indonesia Berparlemen. Bentuk perjuangan dan asas yang dianut dalam
sistem parlemen tetunya sedikit banyak terinspirasi oleh perjuangan rakyat Prancis pada masa
Revolusi Prancis.Dengan adanya paham ini kemudian partai-partai politik di Indonesia
bergabung membentuk wadah baru yaitu Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Dalam

ii
perjuangannya, GAPI menyerukan bahwa Indonesia Berparlemen, hal ini dilakukan guna
menghindari paham fasisme yang pada saat itu sangat meresahkan dunia khususnya pada
masa Perang Dunia II.

2.3 Revolusi Rusia

A. Latar Belakang

Pada awal tahun 1900-an atau awal abad ke-20, Kekaisaran Rusia mengalami permasalahan
sosial dan ekonomi. Permasalahan ekonomi ini disebabkan oleh praktek kapitalisme yang
membangkitkan kesadaran kaum pekerja di Rusia akan pentingnya berpolitik. Kemudian
permasalahan ekonomi ini diperparah dengan kekalahan Rusia dalam perang melawan
Jepang.Selain itu, Tsar Nicholas II merupakan pemimpin Kekaisaran Rusia yang
menjalankan roda pemerintahannya secara otoriter. Permasalahan tersebut kemudian
berdampak pada keresahan yang dialami oleh masyarakat Rusia saat itu. Sebelumnya,
muncul Partai Sosial Demokrat (PSD) yang didirikan oleh George Plekhanov pada 1898.
Pembentukan PSD bertujuan untuk melawan pemerintahan Tsar Nicholas II yang otoriter.

B. Pecahnya Revolusi Rusia

Berbagai permasalahan yang terjadi di Kekaisaran Rusia kemudian memicu gerakan


demonstrasi pada 9 Januari 1905. Gerakan ini berakhir dengan pada tewasnya 1.000
demonstran akibat tembakan aparat keamanan. Aksi 9 Januari 1905 tersebut kemudian
dikenal dengan Bloody Sunday. Pecahnya tragedi Bloody Sunday ini kemudian memicu
gerakan revolusi di Rusia. Revolusi ini diwujudkan dengan cara pemogokan politik dan
ekonomi pada 7 Oktober hingga 13 Oktober 1905. Beberapa tempat, seperti sekolah, kantor
pos, telegraf, bank, dan beberapa lembaga lainnya tidak berfungsi karena mogok masal.

Gerakan mogok ini kemudian memaksa Tsar Nicholas II menandatangani manifesto


perbaikan tatanan negara pada 17 Oktober 1905. Akan tetapi, manifesto yang ditandatangani
oleh Nicholas II menyebabkan perpecahan dalam gerakan revolusioner. Kaum borjuis liberal

i
Rusia kemudian membentuk partai-partai dan menarik diri dari gerakan revolusi. Hal itu
menyebabkan pemberontakan bersenjata di Moskwa pada Desember 1905. Revolusi Rusia
berlangsung pada tahun 1917 terbagi dalam dua fase.

 Revolusi Februari 1917

Revolusi ini dimotori oleh orang-orang Kadet, Mensheviks, dan Bolsheviks. Tujuannya
adalah untuk menggulingkan Tsar. Revolusi dimulai di Petrograd (sekarang Leningrad)
berupa demonstrasi yang menuntut turunnya Tsar, diikuti oleh pemogokan di perusahaan-
perusahaan.

Tentara yang diperintahkan menembaki para pemogok dan demonstran berbalik menembaki
opsir-opsirnya sendiri. Revolusi berdarah pun meletus. Tsar ditawan dan dipaksa turun
takhta.Usai revolusi, pemerintahan sementera dibentuk. Kaum Kadet memegang pimpinan.
Akan tetapi, kaum Kadet tidak mengadakan perubahan-perubahan yang sesuai seperti
tuntutan rakyat.Alasannya adalah kekhawatiran bahwa perubahan-perubahan itu hanya akan
menambah kacau keadaan. Kaum Mensheviks dipimpin Karensky lalu menggulingkan kaum
Kadet dan memegang pimpinan pemerintahan.

Program kaum Mensheviks adalah, pertama-tama, menjunjung kembali kehormatan Rusia


yang telah merosot karena kekalahan-kekalahan dalam perang, dan kemudian baru
mengadakan perombakan atas sistem pemerintahan dalam negeri. Bentuk negara diubah
menjadi republik, kemudian diadakan serangan besar-besaran terhadap Jerman. Sayangnya,
serangan tersebut gagal sama sekali. Rakyat yang jenuh pada peperangan kehilangan
kepercayaan pada pemerintahan Mensheviks. Memanfaatkan keadaan ini, kaum Bolsheviks
tampil ke muka dan memberi janji-janji kedamaian serta pembagian bahan makanan dan
tanah kepada rakyat.

 Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)

Pada tanggal 10 April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perantauannya ke Jerman, Prancis,
Inggris, Austria, dan Swiss sejak tahun 1907. Pada tahun yang sama, Leon Trotsky
(Bronstein) tiba di Rusia dari Amerika. Kedua orang ini lalu menjadi motor penggerak kaum
Bolsheviks yang berpaham komunis di Rusia.

ii
C. Akhir Revolusi Rusia

Revolusi Rusia berlangsung terjadi hingga pertengahan tahun 1907. Akhir dari Revolusi
Rusia ini kemudian menghasilkan reformasi konstitusional yang meliputi: Pendirian Duma
Negara: Majelis legislatif Kekaisaran Rusia Sistem Multi Partai: Sistem demokrasi yang
meliputi banyak partai-partai Konstitusi Rusia 1906

1. pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Rusia

A. Liberalisme

Pada permulaan abad XIX (masa sesudah Kongres Wina) keadaan Rusia masih sangat
terbelakang jika dibandingkan dengan keadaan Eropa Barat. Masyarakat Rusia terbagi atas
dua golongan saja, ialah : tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata). Industry belum
ada dan karena itu belum ada kaum pertengahan (atau kaum borjuis). Rusia masih merupakan
negara agraris yang kolot. Tidak adanya kaum pertengahan ini mempersukar masuknya
liberialisme ke Rusia, karena lazimnya kaum pertengahanlah yang meruakan pendukung
liberialisme.

B. Pan-Slavisme

Rakyat Rusia Ingin membangun Rusia atas dasar kulutur Slavia. Menurut pendapatnya,
Negara itu adalah badan moral. Dan karena moral bangsa Slavia terletak dalam agama
Katholik –Yunani, maka Negara harus disusun menurut konsepsi agama Katholik-Yunani.
Menurut pendapat mereka, pemerintahan Rusia yang terbaik adalah pemerintahan otokrasi,
karena bentuk pemeritnahan inilah yang sejak dulu selalu dipakai oelh bangsa Slavia. Aliran
Slavia atau Slavophil ini merupakan pendekar dari faham otokrasi, orthodoxy dan
nasioanlisme. Slavophil inilah yang nanti menimbulkan gerakan Pan-Zlavisme.

3. Nihilisme

Nihilism adalah faham yang mengatakan bahwa masyarakat ini telah terlanjur rusak dan tidak
mungkin lagi dapat diperbaiki, karena itu harus dilenyapkan sama sekali (nihil=nol=lenyap

i
sama sekali). Kemudian setealh lenyap sama sekali, baru disusun masyarakat baru
berdasarkan atas ratio.

4.Anarchism

faham yang mengatakan bahwa masyarakat yang bahagia itu adalah masyarakat yang tidak
berpemerintahan (anarchi=an-archi=tidak pemerintah=tidak berpemerintahan). Pokok dari
kebahagiaan adalah kebebasan . dalam masyarakat yang berpemerintahan orang belum bebas
sama sekali, sebab pemerintah itu merupakan badan yang memaksa terhadap warga Negara.

5. Sosialisme dan Komunisme

Dengan timbulnya industry, timbullah golongan buruh (proletar) dan timbul pula gerakan
sosialisme. Pemerintahan Nicholas II yang bermuka dua (reaksioner dalam politik, namun
progresif dalam ekonomi) menimbulkan ketegangan di dalam negeri. Rekasionalisme politik
tidak mengakui adanya hak-hak politik bagi rakyat, sebaliknya progresivisme ekonomi
dengan industrialisasinya menciptakan golongan buruh yang menuntut hak-hak politik bagi
rakyat. Ketegangan makin berkembang dengan semakin majunya industry, bertambahnya
jumlah kaum buruh dan tetap tidak maunya Nichola II melepaskan politik reaksionernya.
Revolusi tinggal soal waktu saja. Terorisme mulai timbul lagi pada tahun 1900.

2. keterkaitan Revolusi Rusia dengan Revolusi Indonesia

Revolusi Rusia menyebabkan berkembangnya ideologi komunis dan sosialis di Indonesia.


Pada awal abad ke-20 Masehi, beberapa tokoh Sarekat Islam menganut paham komunis
seperti Semaoen, Alimin dan Darsono. Hal tersebut menyebabkan pecahnya Sarekat Islam
menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah. SI Merah lalu berkembang menjadi Partai Komunis
Indonesia pada tahun 1924. Meletusnya Revolusi Rusia juga memberikan dampak yang
signifikan terhadap dunia, tak terkecuali bagi Indonesia. Dampak utama dari Revolusi Rusia
adalah munculnya ideologi alternatif, yaitu komunisme. Ajaran komunisme ini kemudian

ii
berpengaruh dalam ruang lingkup pergerakan nasional di Indonesia. Ajaran komunisme
dibawa oleh partai komunis Hindia Belanda bernama Indische Social-Democratische
Vereeniging (ISDV) yang didirikan oleh Henk Sneevliet yang kelak berubah menjadi Partai
Komunis Indonesia (PKI). Perjuangan kaum Bolshevik yang meruntuhkan pemerintahan
monarki kemudian menginspirasi kaum kiri Indonesia untuk terbebas dari belenggu
kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan oleh Belanda

2.4 Revolusi Tiongkok

A. Latar Belakang

Revolusi Tiongkok terjadi karena factor internal dan eksternal, dan penyebab-penyebabnya
adalah sebagai berikut;
 Perang Candu 1 dan 2

Kedatangan bangsa-bangsa Barat mulanya diawali dengan perdagangan, komoditas


perdagangan tiongkok saat itu adalah OPIUM, komoditas ini dipilih karena mendatangkan
keuntungan besar bagi Inggris. Sebetulnya opium dilarang oleh kaisar karena banyak dampak
buruk, tapi pihak Inggris memaksa untuk memperjual belikan Opium. Akhirnya kaisar
memutuskan untuk menghentikan perdagangan itu, akibatnya Inggris memberi perlawanan
dengan mengirim armada Angkatan laut dan berhasil menguasai Pelabuhan Hongkong, DLL.
Tiongkok harus mengakui keunggulan Inggris melalui perjanjian Nanking pada 1842. Tak
sampai disitu pada 1856-1860 terjadi perang candu 2 antara Dinasti Qing dengan Bangsa
Barat berambisi memperluas kekuasaan sampai ke Tiongkok, untuk mengakhiri perang
terjadilah perjanjian Treaty Of Nanjing pada juni 1858

 Invasi Jepang

Tiongkok dan Jepang terlibat dalam perang selama setahun? Tepatnya 1894-1895, perang ini
disebabkan karena Pemberontakan Donghak. Perlu jadi catatan, pemberontakan ini terjadi di
Korea Pemberontakan dilakukan oleh petani-petani Korea yang marah dan pengikut agama
Donghak, suatu agama panteisme yang dipandang sebagai ideologi politik. Mereka marah

i
karena dibuat hukum palsu bagi mereka untuk membangun waduk, padahal tujuannya hanya
untuk mendapatkan pajak. Akhirnya, para petani mengamuk dan pemerintah Korea yang
ketakutan meminta bantuan pada Dinasti Qing (Tiongkok). Pemberontakan dilakukan oleh
petani-petani Korea yang marah dan pengikut agama Donghak, suatu agama panteisme yang
dipandang sebagai ideologi politik. Mereka marah karena dibuat hukum palsu bagi mereka
untuk membangun waduk, padahal tujuannya hanya untuk mendapatkan pajak. Akhirnya,
para petani mengamuk dan pemerintah Korea yang ketakutan meminta bantuan pada Dinasti
Qing Tiongkok Setelah Tiongkok mengirimkan bantuan, Jepang marah karena posisi Jepang
saat itu sedang menguasai Semenanjung Korea. Tiongkok dianggap tidak menghormati
Jepang karena mengirim bantuan untuk Korea tanpa meminta izin Jepang. Akhirnya perang
tidak bisa dihindari. Tiongkok mengalami kekalahan dalam perang ini dan harus
menandatangani Perjanjian Shimonoseki pada 19 Maret 1895. Akibatnya, Tiongkok harus
menyerahkan Pulau Formosa (Taiwan) kepada Jepang. Masuknya paham-paham baru seperti
nasionalisme dan liberalisme memunculkan kaum terpelajar. Salah satunya adalah dr. Sun
Yat-Sen (1866-1925).

B. Perlawanan dari Dalam

Selain menghadapi perlawanan atas dominasi asing, Tiongkok harus menghadapi perlawanan
dari dalam, yaitu rakyatnya sendiri. Di antaranya adalah:

1. pemberontakan Taiping (1850-1864), merupakan perang saudara di Tiongkok yang


berlangsung dari tahun 1850 hingga 1864. Terjadi antara Dinasti Qing yang dipimpin
oleh suku Manchu dan gerakan milenarianisme Kristen dari Kerajaan Surgawi
Perdamaian.
2. Pemberontakan Nian (1853-1868), merupakan pemberontakan senjata. Meski gagal
menjatuhkan Dinasti Qing, pemberontakan ini menyebabkan kekacauan dalam
berbagai aspek.
3. Pemberontakan Panthay (1855-1873), adalah gerakan separatis yang terdiri dari suku
Hui dan Muslim Tiongkok yang menentang Dinasti Qing di Yunnan barat daya.
Gerakan ini muncul sebagai bagian dari gelombang ketidakpuasan etnis.
4. Gerakan Boxer (1900-1901), merupakan pemberontakan terhadap kekuasaan asing di
sektor perdagangan, politik, agama, dan teknologi. Boxer memulai aksinya sebagai
gerakan antiasing, antiimperialis, dan merupakan pergerakan berdasarkan petani di
Tiongkok utara. Mereka menyerang orang asing yang membangun jalur kereta api dan

ii
melanggar Feng Shui, dan juga orang Kristen yang dianggap bertanggung jawab
untuk dominasi asing di Tiongkok.

C. Proses Terjadinya Revolusi Tiongkok

Proses Revolusi Tiongkok terjadi pada 11 Oktober 1911 dipimpin oleh dr. Sun Yat-Sen dan
berhasil meruntuhkan Dinasti Qing. Revolusi ini terjadi sebab rakyat kecewa dengan
kepemimpinan Dinasti Qing, seperti kekalahan perang atas bangsa Barat, ketidakcakapan
kaisar-kaisar dalam memimpin, serta penderitaan rakyat yang semakin berat menyebabkan
revolusi tak terhindarkan lagi.

Pada 1 Januari 1912, dr. Sun Yat-Sen diangkat sebagai presiden dan Republik Tiongkok
dianggap mulai berdiri pada tanggal tersebut. dr. Sun Yat-Sen mengundurkan diri dan
mendirikan partai Kuo Min Tang lalu digantikan oleh Yuan Shih Kai pada 12 Februari 1912.
Masa pemerintahan Yuan Shih Kai tak berlangsung lama karena tahun 1916 ia meninggal
dunia.

Pemerintah kembali dipimpin oleh dr. Sun Yat-Sen, namun hanya sampai tahun 1924.
Kedudukannya digantikan Chiang Kai Shek dan berhasil mempersatukan Tiongkok bagian
utara dan selatan. Sayangnya, masa pemerintahannya harus menghadapi perlawanan dari Mao
Zedong yang berpaham komunis. Mao Zedong berhasil memenangkan perlawanan sehingga
pada 1949 ia mendirikan Republik Rakyat Tiongkok yang berpaham komunis sedangkan
Chiang Kai Shek mendirikan negara Taiwan. Akibatnya, paham komunis semakin
berkembang, terutama di Asia

i
1. pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Tiongkok

1. Dinasty Manchu Adalah Dinasty Asing

Dari zaman kuno hingga 1912, Tiongkok selalu diperintah oleh dinasti raja dari satu
keturunan). Dynasty yang terakhir adalah Dinasty Mandinasti (raja chuatau Dinast i Qing
(16441912). Dynasty ini dianggap asing oleh bangsa Tionghoa, karena dynasty ini bukan
keturunan bangsa Tionghoa. Dinasty Ma nchu berasal dari Ma yaitu daerah yang berbatasan
dengan Tiongkok Utara. Dibawah dynasty ini, Tiongkok (Cina) diperintah dengan cara
churia, cara yang kolot. Tiongkok adalah negara yang tertutup rapatrapat bagi bangsa asing
yang dianggapnya lebih rendah dan belum beradab (barbar) dar ipada bangsa Tinghoa.
Adanya anggapan bahwa Dinasty Manchu adalah dynasty asing ini menjadi salah satu
pendorong rakyat Cina untuk melawan Kaisar Ratu Tze Syi/Cixi (Kaisar Terakhir Dinasty
Mansyu

2. Rasa Malu dalam Kekalahan Perang Candu (1839-1843)

Inggrislah yang pertama kali berjasa membuka Tiongkok bagi orang asing. Jalan yang
dipakai adalah “Jalan Candu”. Sejak tahun 1800 Inggris menyeludupkan candu kedalam
Tiongkok. Segera perdagangan candu gelap merajalela di Tingokok. Rakyat menjadi korban
tetapi Inggris mendapat supaya candu diberantas. Di kota kanton sebagai pusat candu, 20.000
peti candu Inggris seharga $90.000.000 dibakar habis. Inggris marah dan Angkatan Lautnya
menyerang Nanking. Tiongkok kalah dan menandatangani Perjanjian Nanking, 1842., yang
isinya : a. Lima pelabuhan Tiongkok dibuka untuk perdagangan asing (disebut Treaty Ports)
ii
b. Inggris mendapatkan Hongkong (1842) c. Inggris mendapatkan hak ekstratitorial
(kemudian negara-negara lainnya minta juga) Perjanjian Nanking berarti awal pembukaan
Tiongkok untuk dunia luar. Pembukaan Cina bagi dunia luar dianggap merupakan tanda
kelemahan pemerintahan Ratu Tze Syi.

3. Keinginan untuk Membangun Masyarakat Baru yang Bahagia

Hung-Siu-Tsjwan adalah seorang Tionghoa yang beragama masehi. Menurut Hung-Siu-


Tsjwan, agamanya mengajarkan bahwa masyarakat Masehi pertama dibawah pimpinan
Petrus merupakan masyarakat yang sosialistis, dimana berlaku sama rata sama rasa. Hung-
Siu-Tsjwan ingin mendirikan Tiongkok yang sangat menderita itu, menjadi suatu masyarakat
Masehi zaman Petrus itu. Oleh karena itu Hung-Siu-Tjwan menggalakkan pertanian dan
memajukan kemiliteran yang memegang disiplin dan tanggung jawab yang tinggi. Hung-Siu-
Tjwan bergerak melawan Kaisar Manchu dan bangsa asing.

4. Paham Moderanisasi Tiongkok Selatan

Di Tiongkok Selatan telah masuk dan meresap faham baru dari Barat. Menurut mereka,
pemberontakan bukan satu-satunya jalan untuk membebaskan diri dari bangsa asing. Bangsa
asing terbukti lebih kuat karena lebih maju. Jika ingin mengusir bangsa asing dari Tiongkok
jalan yang harus dipakai adalah memodernisasi Tiongkok agar dapat
mengimbangi kekuatan asing.

2. keterkaitan Revolusi Tiongkok dengan Revolusi Indonesia

revolusi ketiga terjadi pada tahun 1949 dibawah pimpinan Partai Komunis Tiongkok dengan
pimpinan Mao Zedong. Revolusi yang terjadi berdampak kepada kehidupan China dimana
wilayahnya terpecah menjadi dua karena perbedaan ideologi. Dampak lainnya ialah dengan
adanya revolusi ini menyadarkan negara-negara di dunia terutama di Asia turut mengadakan
perubahan dalam pemerintahan, serta paham komunis yang semakin berkembang dan
memengaruhi peta politik di dunia terutama Asia termasuk di Indonesia. Etnis Tiongkok
merupakan bagian dari entitas budaya Indonesia. Hubungan ini terjalin sejak jaman Kerajaan
Hindu-Budha di Nusantara. Rekatnya hubungan Tiongkok secara keseluruhan dengan
Indonesia diawali oleh faktor ekonomi. Hiruk pikuk jalur Sutra pada masa Dinasti Han

i
hingga perdagangan di Malaka menambah kedekatan dua negara ini hingga sekarang. Letak
geografis yang strategis dalam peta perdagangan dunia menjadikan Tiongkok lahir sebagai
kekuatan tandingan Barat dari Asia. Melalui metode studi pustaka dengan menggunakan
berbagai sumber diharapkan dapat memberi gambaran pengaruh ekonomi signifikan
Tiongkok di kancah dunia Tiongkok hadir keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara
lain. Kekuatan nilai-nilai tradisional-budaya diiringi perkembangan IPTEK merupakan modal
Tiongkok menghadapi persaingan peradaban dunia. Tiongkok dapat bertahan dalam berbagai
macam tekanan dan perubahan jaman. Kini pada abad 21, Tiongkok dengan segala
kesiapannya telah masuk keseluruhan bagian lini kehidupan masyarakat Indonesia.

2.5 Revolusi Indonesia

A. Latar Belakang

Pergerakan nasionalis untuk mendukung kemerdekaan Indonesia, seperti Budi Utomo, Partai
Nasional Indonesia, Sarekat Islam, dan Partai Komunis Indonesia bertumbuh cepat di abad
20. Gerakan nasionalis tersebut memprakarsai strategi kerja sama dengan mengirim wakil
mereka ke Volksraad (Dewan Rakyat) dengan harapan Indonesia akan diberikan hak
memerintah sendiri tanpa ada campur tangan dari Belanda. Sedangkan gerakan nasionalis
yang dipimpin oleh Soekarno, Moh. Hatta, dan dua orang mahasiswa nasionalis memilih cara
nonkooperatif. Mereka menuntut kebebasan Indonesia dari Belanda. Sekutu termasuk
Belanda membentuk suatu badan komando militer bernama Allied Forces for Netherland
Indies (AFNEI) untuk kembali merebut kekuasaan di Indonesia. Mengetahui hal tersebut,
Tanah Air tentu tidak tinggal diam, masyarakat mulai bergerak untuk melakukan perlawanan

B. Jalannya Revolusi

Kedatangan NICA yang membonceng Sekutu (Inggris)

mengundang ketegangan karena rakyat dan pejuang Indonesia yakin bahwa sejak awal
Belanda berniat menduduki kembali Indonesia. Namun, Belanda juga sadar bahwa hal itu
tidak dapat mereka lakukan sendirian. Mereka mengandalkan bantuan Inggris. Kecurigaan ini
semakin nyata ketika NICA mempersenjatai kembali bekas anggota Koninklijk Nederlands

ii
Indies Leger (KNIL) yang baru saja bebas dari tahanan Jepang. Di berbagai daerah, NICA
dan KNIL yang didukung Sekutu (Inggris) melancarkan provokasi dan teror terhadap para
pemimpin nasional. Hal ini memicu ketegangan-ketegangan baru.

Untuk meredakan ketegangan, pada tanggal 1 Oktober 1945 panglima AFNEI menyatakan
memperlakukan pemerintahan Republik Indonesia yang ada di daerah-daerah sebagai
kekuasaan de facto. Karena pernyataan tersebut, pemerintah Republik Indonesia menerima
AFNEI dengan tangan terbuka, bahkan memerintahkan para pejabat daerah untuk membantu
tugas- tugas AFNEI.

Dalam kenyataannya, kedatangan tentara Sekutu di daerah-daerah selalu menimbulkan


insiden. Tentara Sekutu menunjukkan sikap yang tidak menghormati kedaulatan bangsa
Indonesia. Lebih dari itu, tampak semakin jelas bahwa NICA ingin mengambil alih
kekuasaan di indonesia.

C. revolusi fisik

1. Pertempuran Medan Area

dimulai ketika kedatangan pasukan Sekutu dengan tim Recovery of Allied Prisoners of War
and Internees yang bertugas membebaskan para tawanan perang di berbagai daerah Sumatra
Utara .

2. Pertempuran Ambarawa

pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mengurus
tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Ambarawa dan Magelang .

3. Pertempuran Surabaya

terjadi pada 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang
pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia
dan juga pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

4. Peristiwa Merah-Putih di Manado

aksi perlucutan senjata dan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang.

5. Peristiwa Bandung Lautan Api

i
pada 23 Maret 1946, para pejuang Indonesia membumihanguskan Bandung bagian selatan
untuk mencegah tentara Sekutu dan NICA menggunakan semua fasilitas sebagai markas
strategis mereka.

6. Pertempuran Margarana atau Puputan Margarana

Pertempuran ini terjadi disebelah utara kota Tabanan, Bali, yang dipicu oleh hasil
perundingan Linggajati.

7. Peristiwa Westerling di Makasar

Terjadi pada 5 Desember 1946, untuk menumpas pemberongakan para pejuang dan rakyat
Makasar yang menentang pembentukan Negara Indonesia Timur.

1. pemikiran-pemikiran yang melandasi terjadinya Revolusi Indonesia

Nasionalisme Nasionalisme lahir dan berkembang di Indonesia didorong oleh berbagai


faktor baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal pendorong lahirnya nasionalisme di Indonesia antara lain:

a. Adanya kenangan kejayaan masa lampau di masa kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Demak,
Mataram Islam yang menjadi sumber inspirasi untuk mencapai kemajuan, kemegahan, dan
kemakmuran yang sama

b. Penderitaan dan kesengsaraan akibat kolonialisme dan imperalisme asing

c. Munculnya golongan terpelajar yang berfikir kritis dan berani menentang kekuasaan para
penjajah

Faktor eksternal pendorong lahirnya nasionalisme di Indonesia antara lain:

a. Kemenangan perang Jepang terhadap Rusia (1905) telah memberikan semangat dan
kepercayaan diri bangsa Indonesia untuk berani menentang kekejaman penjajah asing

b. Pergerakan kebangsaan India, Philipina, Cina, Turki, nasionalisme Mesir telah


menginspirasi bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penjajah

c. Masuknya paham-paman liberalisme, demokrasi, nasionalisme, Pan-Islamisme

ii
2. Demokrasi

Dominasi dan otoriter pemerintah penjajahan di Indonesia mendorong orang Indonesia untuk
dapat bersuara, berpendapat, menyerukan ide orangide dan fikiran untuk kemajuan
bangsanya. Di dalam pemerintahan Belanda telah ada sebuah lembaga semacam Dewan
Perwakilan Rakyat (Volksraad) yang berdiri tahun 1918. Sejatinya DPR buatan Belanda itu
berisi perwakilanperwakilan dari seluruh rakyat Indonesia, namun keanggotaan Volksraad
didasarkan atas penunjukan oleh Gubernur Jenderal bukan atas pilihan rakyat. keanggotan
Volksraad didominasi oleh bangsa Eropa terutama Belanda. Volksraa d didirikan bukan
sebagai parlemen perwakilan rakyat melainkan hanya sebagai penasehat Gubernur Jenderal
Hindia Belanda. Para tokoh politik terus berjuang agar ada perwakilan dari rakyat Indonesia
yang duduk dalam dewan Volksraad yang mensuarakan kehendak rakyat

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap revolusi punya sebab dan akibatnya sendiri, revolusi dilakukan karena pemerintahan
yang tak becus, meyengsarakan rakyat, dan hanya peduli pada kaum atas/bangsawan.
Revolusi dilakukan agar masyarakat dinegara tersebut dapat hidup lebih baik dan setiap
Revolusi di suatu negara dapat menginspirasi Revolusi di suatu negara, dapat menginspirasi
Negara lain juga. Revolusi dapat mendatangkan Perubahan baik dalam bentuk budaya,
ideologi, politik, DLL. Revolusi juga dilakukan untuk memerdekakan sebuah negara yang
terjajah, dengan bersatunya rakyat dan semangat nasionalisme, mereka dapat memerdekakan
negara mereka dari negara penjajah

i
LAMPIRAN

Napoleon Bonaparte

ii
Sun yat sen

Bandung lautan api

DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/sejarah-peristiwa-bandung-lautan-api-penyebab-kronologi-tokoh-gajf

https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/15/120000679/sun-yat-sen-biografi-dan-
pemikirannya?page=all

https://www.idntimes.com/science/discovery/amelia-solekha/fakta-tak-terduga-tentang-
napoleon-bonaparte-c1c2

https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/172940179/revolusi-indonesia-latar-
belakang-diplomasi-konflik-dan-dampak?page=all

https://www.materiedukasi.com/2017/02/tokoh-tokoh-sebab-dampak-akibat-dan-pengaruh-
jalannya-revolusi-rusia-bolshevik-1917-terhadap-dunia.html

https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/04/172940179/revolusi-indonesia-latar-
belakang-diplomasi-konflik-dan-dampak?page=all

https://www.academia.edu/44484631/Revolusi_Tiongkok

https://www.militanindonesia.org/teori-4/sejarah/lain-lain/8047-revolusi-tiongkok.html

https://www.ruangguru.com/blog/revolusi-perancis

https://repositori.kemdikbud.go.id/21695/

i
http://p2k.unugha.ac.id/id1/2-3050-2947/Revolusi-Perancis_25733_p2k-unugha.html

ii

You might also like