You are on page 1of 8
ili i 10, sedangkan da bilangan heksa mewakili nilai 10. Karakter Ay, ae ate ad, tan f= Oe eee ae imal, gunakan : i engonversi heksadesimal ke i eee fa al mga 10" ) dengan A bisa bernilai atau rie ea carlo a dan b = wd, ~3, ~2, “1, 0, 1 A,B,C, 0, E, F ) , ¢ oa ‘tana tulet dalam format desimal yang mewakili posi 3, sou (bil , \ A terhadap koma atau satuan) Contoh konversi bilangan heksadesimal (bulat) ke dalam format desimal. AI3,, = (A x 162) + (1 * 16!) + (3 * 16°) "5 (10 « 256) + (1* 16) + (3 « 1) =2.560+ 16 +3 = 2.5799 : Berikut adalah contoh konversi bilangan heksadesimal (bulat dan pecahan di belakang koma) ke formal desimal. : AN2,21,, = (A * 162) + (1 * 16") + (2 * 16°) + (2 x 16°) + (1 x 162) = (10 « 256) + (1x 16) + (2 « 1) + (2 « 0,0625) + (1 x 0,00391) =2.560 + 16 +2 +0125 + 0,00391 = 2.578,12891,, @ Uji Kemampuan Diri 3 Menurut Anda, apakah bisa operasi penjumlahan dilakukan berbeda format menggunakan komputer? Perhatikan soal berikut, X= 1101, + 34, pada dua jenis bilangan Jika Anda mengatakan operasi tersebut bisa dilakukan, mmelakukan operasi penjumlahan tersebut. Jika Anda mei berikan alasan yang kuat, Jelaskan alasan dan cara 'milih tidak bisa dilakukan, 2. Teknik Konversi Bilangan Konversi.adalah mengubah be -engubah suatu ntuk atau dapat dikatakan teknik bentuk menjad aupeN 6 i bentuk lainnya, dengan tetap enh sy dan nilai yang sama. Teknik konversi bilangan sering igunakan dalam Penghitungan kebutuhan jaringan, dari desimal ke bentuk biner, Ada dua teknik kon) i : Versi bilangan asa di Yaltu teknik penjumtahan dan Pembagian, 2 #58 clgunakan ® 'nformatika Rumpun Teknologi untuk SMK/MAK Kelas x — _ © Dipindai dengan CamScanner a. Teknik penjumtahan Pada teknik penjumlahan, nilai bilangan yang dikonversi merupakan hasil kali nilai bilangan tertentu, dengan bilangan (basis bilangan) berpangkat bulat dengan format penutisan S(A x 8°) b,. Teknik pembagian Conteh penerapan Pada teknik pembagian, bilangan awal yang akan | gejnik penumiahan dikonversi ke format tertentu, dibagi secara berulang. dan pembagian dalam konvers bilangan 3, sistem Penyandi Bilangan Ketika Anda menginputkan operasi penjumlahan antara angka 11 dengan 12 pada aplikasi kalkulator komputer, apakah tangsung dieksekusi dan ditampitkan hasilnya begitu saja? Tentu saja tidak, ingat bahwa komputer memiliki standardisasi operasi aritmetika dengan sistem bit atau binary digit (0 dan 1, nyala dan mati, ON dan OFF). Sederhananya, kalkulator adalah bentuk minimalis fungsi CPU dalam komputer yang menggunakan teknologi rangkaian digital untuk melakukan operasi aritmetika. g—o—. f | Ol cpu |—>| Decoder | >} ‘Sumber: dakumen penerbit Gambar 1.4 Proses konversi bilangan non-biner menjadi biner pada komputer. llustrasi tersebut menjelaskan bahwa ketika seorang user mengetikkan angka 8 dengan keyboard, tombol akan mengubah kode desimal menjadi sebuah angka biner yang dikirim menuju CPU atau processor. Proses tersebut dinamakan tahap encoding, yaitu tahap mengubah bilangan desimal 8 menjadi biner sebelum dikirimkan ke CPU. Nilai biner 1000, pada CPU kemudian diotah dan dikirimkan menuju rangkaian decoder untuk mengubah nilai biner 1000, menjadi nilai desimal 8, Fang. Neri ditampitkan dalam layar monitor. Untuk mempermudah proses aritmetika dalam rangkaian digital atau CPU komputer, dikenal beberapa teknik penyandian Materi teknik bilangan, yang dapat Anda pelajari dengan memindai QR code penyandian di samping, bilangan BCD, BCH, dan ASCit Bab 1/ Berpikir Komputasional @ © Dipindai dengan CamScanner @ WiiviasMandiis)——————~S th A ea ~ U) Fapgeesnie si awal diciptakannya, masih ‘ Diketahul mesin komputer ae ey ACH untuk melakukan proses Ik penyandian bilanga jlangan 1AF dan 29 aNReatnale, Ae pengguna mengentrikan dua bilsng operasi ai . dalam satu waktu, berapakah nilai konversi yang harus dliterima Kompute (tu, berapak harus di k I i ja. agar dapat dioperasikan? Jelaskan mekanismeny: oe 2. Berikan alasan yang kuat tentang pentingnya st program komputer? Praktikum ee y \it-conversion.info/texttoo! Buka laman URL http://www.uni : Selanjutnya, masukkan string “SMK Bisa” dan lakukan konversi ke dalam format el 7 ASCII melalui tool online tersebut. : 7 Bandingkan nilai konversi yang diperoleh dengan standar ASCII i i geste tabel sebelumnya. Buatlah laporan dan diskusikan dengan teman sekelas. © Berpikir Algoritmik 1, Jenis Data dalam Penelitian Filosofi berpikir komputasional identik dengan proses berpikit dalam menyelesaikan masalah dengan cara menerapkan model ilmu komputer (informatika). Dengan demikian, Anda dituntut berpola pikir runtut, teratur, detail, jelas, serta memiliki nilai input dan output yang dihasilkan dalam memecahkan suatu permasalahan. Metode ini Sering dikenal dengan istilah berpikir algoritmik, yaitu seolah-olah melakukan penalaran yang mirip dengan cara kerja komputer. Nilai yang diinputkan, diolah, dan dihasilkan merupakan sebuah data yang dapat dibaca, dihitung, dan dianalisis, Secara umum, dikenal dua a. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah jenis data yang direpresentasikan dalam bentuk nominal ang i igka, misalnya data kuantitatif yan memuat model skor antara 1 - 4, a b. Data kualitati¢ Data kualitati Jenis data, yaitu sebagai berikut. if merupakan tipe data i i : yang tidak dapat diukur nilainya dalam bentuk angka, biasanya berupa kalimat, kata, mam aan geet aes Ccontoh, interviu yang dilakukan Pelanggan untuk men jetahui tentang produk yang akan diluncurkan, a eran Informatika Rumpun Teknologi untuk SMK/MAK Kaine. © Dipindai dengan CamScanner 2, Teknologi Computational Thinking : a. Definisi dan karakter « f Istitah berpikir komputasional diadopsi dari konsep CT atau Computational Thinking yang pertama kali diperkenalkan oleh Jeannette Wing pada Maret 2006 sebagai bentuk model dan mekanisme penyelesaian masalah melalui tahapan analisis masalah, desain sistem, dan implementasi menggunakan pendekatan ilmu komputer. Tujuan dari CT adalah efektivitas dan kecepatan pengambilan keputusan. Jika dilihat dari sisi penerapannya, CT memiliki dua aspek penting, yaitu sebagai berikut. 1) CT sebagai tahapan dan mekanisme pemikiran dan penalaran manusia tanpa bantuan teknologi. 2) CT sebagai metode pemecahan masalah (problem solving) yang didesain agar dapat dijalankan manusia atau dengan bantuan mesin komputer atau melibatkan kedua resource tersebut. Ada beberapa karakter yang harus dimiliki oleh CT ketika diimplementasikan sebagai alternatif pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut. 1) Merumuskan dan menentukan permasalahan yang akan diselesaikan dengan bantuan teknologi informasi dan komputer. 2) Menerapkan metode algoritme dalam melakukan Klasterisasi dan proses analisis. 3) Memvisualisasikan data dan informasi melalui model dan simulasi. 4) Proses yang dilakukan bekerja secara otomatis berdasarkan algoritme yang telah diatur. 5) Fase identifikasi, pengumpulan data, proses menganalisis, serta menetapkan keputusan solusi dilakukan secara cepat dan tepat dengan tujuan efisiensi proses. 6) Mendukung proses generalisasi ataupun privatisasi problem solving dalam bentuk umum. Elemen computational thinking Computational thinking memiliki enam bagian penting, yaitu sebagai berikut. 1) Abstraction ‘Abstraction adalah proses mengidentifikasi permasalahan dan mengumpulkan potongan-potongan informasi yang belum bisa terbaca menjadi data yang siap dijadikan Bab 1 | Berpikir Komputasional © Dipindai dengan CamScanner dasar melakukan proses selanjutnya. Kemampuan dalam, abstraksi ini harus dapat menentukan beberapa pilihan solug pemecahan masalah yang sulit menjadi lebih mudah. mic thinkin, i gaia thinking merupakan langkah terstruktu, dan sistematis untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan. 3) Automation Automation merupakan bagian penting dalam CT yang bekerja secara otomatis dalam mengeksekusi setiap instruks) yang diberikan komputer secara berulang-ulang, cepat, dan efisien. Decomposition Decomposition merupakan proses penguraian komponen- Komponen dalam permasalahan agar mudah dipahami, dipecahkan, kemudian dikembangkan dan dilakukan Percobaan serta evaluasi. Debugging Debugging adalah tahapan melakukan analisis dan evaluasi secara menyeluruh terhadap kemampuan, kapabilitas, serta performa sistem. Contohnya, melakukan Pengujian, penelusuran, dan penalaran logika sistem untuk Tremprediksi dan memvalidasi keluaran yang telah sesual dengan desain atau belum. Generalization Generalization dapat dikatakan sebagai langkah untuk mengenali, mengidentifikasi pola, kesam hubungan antarmodul serta sistem, ov* 4) a aan, dan korelasi Menganalisis fitur-fitur dalam “LY ©. Artificial intelligence (Al) Artificial intelligence atau kecerdasan buatan adalah salah satu implementasi dar; i berpikir komputasi atau CT od Dertujuan memprogram komputer agar mampu berpikir, meeebertimbangkan dan memutuskan, serta mengeksekusi Pekerjaan layakny, a manusia. Definisi Al dapat dibedakan dari beberapa Persepsi, antara lain sebagai berikut, 1) Persepsi kecerdasan Pendekatan dalam sisi kecerdasan akan mengacu pada Potensi pi dan sebagainya, © Dipindai dengan CamScanner 2) Persepsi riset . Sisi pendekatan Al sebagai disiplin ilmu baru yang mampu menciptakan software, hardware, atau perpaduan keduanya menjadi cerdas layaknya manusia atau bahkan melebihi kepandaian manusia. 3) Persepsi potensi bisnis Dari sisi bisnis, Al mampu memberikan dukungan layanan dan analisis yang cepat, tepat, dan andal sehingga berpotensi meningkatkan keuntungan bisnis yang dijalankan. 4) Persepsi logika pemrograman Sudut pandang Al dalam teknik pemrograman merupakan salah satu bentuk implementasi dalam menciptakan rule- rule logika yang dapat dimasukkan ke database kecerdasan mesin ketika menjalankan pekerjaannya. Untuk membuat Al dalam sebuah aplikasi, ada dua komponen utama yang harus disediakan, yaitu knowledge base atau berbasis pengetahuan yang mengandung fakta, teori, konsep, logika, metode penalaran, serta inference engine atau motor inferensi yang berperan membuat konklusi berdasarkan pengalamen yang disimpan dalam data variabel. Keberadaan Al sebagai salah satu alat bantu manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kecerdasan alami (manusia), antara lain bersifat permanen, mudah untuk diduplikasi dan disebarkan, lebih murah biaya pembuatannya dibanding kecerdasan alami, konsisten, mudah dalam pendokumentasian, serta lebih cepat dan lebih baik dalam pengerjaannya. Terdapat beberapa perbedaan antara kecerdasan buatan dan pemrograman terstruktur yang dapat dilihat pada tabel berikut. TTabel 1.7 Perbandingan kecerdasan buatan dan pemrograman terstruktur. ‘Artificial Pemrograman ie peek Intelligence Konvensional 1. | Metode proses | Menggunakan —_| Menerapkan algoritme _| pengerjaan metode simbolis | Kelengkapan Boleh tidak Harus lengkap |__| input data lengkap | Fitur pencarian | Heuristik Menggunakan el oe Konsentrasi__| Knowledge _ Data dan informasi Keterangan Tersedia Kadang ada, kadang penjelas a tidak Bab 1| Berpikir Komputasional © © Dipindai dengan CamScanner ‘tific mrograman taitan MOT rr ve STi Jodul atau fungsi tur Modul atu fungst | Modal atau fungs mul terpisah dari penutsan sumer | teria? for bs = anita litatif Karakter output Kuantitatif | | Kual ‘ cae oa 4 nance dan | latif sulit “Maintenance dan | Mudah Rel ee ee = | penalaran Tersedia _—_| Kadang tidal 4, Sistem pakar sistem pakar Expert system atau sistem pakar merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu artificial intelligence dalam menyediakan data informasi serta menyelesaikan permasalahan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman manusia yang dianggap memiliki tingkat pakar yang tinggi, seperti kedokteran, teknik, dan lainnya. Fitur-fitur yang dimiliki oleh sistem pakar meliputi beberapa aspek, antara lain sebagai berikut. a) b) 0 d 2) Pekerjaan sehari-hari meliputi hal a) b) °) a) e) f) 'nformatika Rumpun Teknologi untuk SMic saa Mempunyai pengetahuan dan keahlian setingkat pakar manusia. Memiliki modul atau fungsi yang dapat mempertimbangkan keputusan menggunakan model simbolis. Keberagaman dan tingkat kedalaman pengetahuan berasal dari kumpulan para pakar. Mempunyai kemampuan self knowledge, yaitu dapat menganalisis secara otomatis setiap mengetahui Parameter input masalah. Kelebihan sistem Pakar Kelebihan penggunaan sistem pakar dalam menunjang seperti berikut. lan relatif besar, pan data pakar dalam jangka waktu Memiliki basis data pengetahu Mampu menyim, yang lama, Mampu metakukan perhitungan Secara cepat dan tepat. Mampu menyajikan data dan informasi dengan akurat. Memperbaiki Performa kerja sistem, Mengurangi dela, ji Tesponsibilitas sisters aan Sep aninakatkap © Dipindai dengan CamScanner Pada dasarnya, sistem pakar adalah sistem yang menampung, menyimpan, dan mengolah setiap data yang berisi kepakaran atau keahlian seorang atau tim pakar ke dalam sistem komputer. Oleh karena itu, dalam pembuatannya melibatkan tiga jenis sumber daya manusia, antara lain pakar, perekayasa sistem, dan pengguna itu sendiri. Komponen sistem pakar Untuk mendukung proses kerja sistem pakar, ada beberapa elemen penting yang harus tersedia, yaitu sebagai berikut. a) Sistem akuisisi pengetahuan Sistem akuisisi pengetahuan bertugas melakukan akuisisi pengetahuan, keahlian, dan data kepakaran dari para pakar ke dalam sistem komputer. b) Knowledge base Knowledge base merupakan data atau sistem penyimpanan data kepakaran yang telah diakuisisi sebelumnya. Basis pengetahuan yang tersimpan tersebut terdiri atas fakta dan heuristik (special rule) tentang pemanfaatan basis pengetahuan yang telah tersimpan. ©) Inference machine Mesin inferensi menjadi core atau inti sistem yang berperan sebagai pengontrol dan penerjemah aturan, metodologi, fungsi pertimbangan, analisis, dan perumusan konklusi. d) User interface User interface merupakan antarmuka yang digunakan untuk menjembatani interaksi antara user dan sistem pakar, misalnya dalam bentuk GUI. e) Blackboard atau tempat kerja Blackboard adalah ketersediaan ruang memori yang bertugas menyimpan database knowledge atau aturan baru dan bahkan berperan sebagai penyimpan hipotesis dan simpulan sementara. f) Justifier atau subsistem penjelas Justifier merupakan fitur yang dapat menelusuri validitas simpulan atau keputusan yang diambil berdasarkan rujukan yang jelas. g) Subsistem perbaikan pengetahuan ‘ Subsistem merupakan sistem yang disediakan untuk \ mengevaluasi dan memperbaiki proses pengelolaan \ kepakaran dalam sistem itu sendiri, Bab 1 | Berpikir Komputasional © © Dipindai dengan CamScanner

You might also like