Professional Documents
Culture Documents
DETERMINAN
Mata Kuliah: Aljabar Linier
Puji Syukur penulis senantiasa panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan judul “Determinan”. Penulis sangat bersyukur sekali karena dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi sebagian persyaratan untuk
memperoleh nilai tugas mandiri Aljabar Linier pada Fakultas Teknik Informatika
Universitas Putera Batam.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,untuk itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dan di harapakan
sebagai umpan balik yang positif demi perbaikan di masa mendatang.Harapan
saya semoga Makalah ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khusunya di bidang ilmu Aljabar Linier secara khusus di dalam memberikan cara-
cara menghitung suatu determinan dengan mudah.
Akhir kata,penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . 1
BAB II ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 1
DETERMINAN
B. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 14
A. SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . 14
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan
itulah banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat
kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti
menggunakan Matematika. Oleh karena itu saya membuat makalah ini dengan
maksud membantu pemahaman mahasiswa agar mereka tidak menilai Matematika
adalah sesuatu yang buruk.Secara khusus dalam ilmu pengetahuan Aljabar Linear.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi Tugas Mandiri
mata kuliah Aljabar Linear, yang diberikan oleh dosen saya Ibu Neni Marlina.
Dan tujuan berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang saya harapkan
bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca makalah ini.
BAB II
ISI
DETERMINAN
A. Fungsi Determinan
Definisi
Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1, 2, 3, …, n} adalah penyusunan
bilangan bilangan tersebut dengan urutan tanpa pengulangan.
Contoh:
Permutasi dari {1, 2, 3} adalah
(1, 2, 3) (2, 1, 3) (3, 1, 2)
(1, 3, 2) (2, 3, 1) (3, 2, 1)
Secara umum, bilangan-bilangan pada {1, 2, …, n} akan mempunyai n!
permutasi.
Sub Bahasan Determinan
1. Menghitung determinan dengan perkalian elementer
2. Menghitung determinan dengan operasi baris elementer
3. Sifat-sifat determinan suatu matriks
4. Menghitung determinan dengan expansi kofaktor
5. Penyelesaian SPL dengan aturan cramer
4. Definisi
Hasil perkalian elementer matriks A yang berukuran n x n adalah hasil perkalian
elemen-elemen tersebut berasal dari baris yang sama atau kolom yang sama.
Contoh :
Hasil perkalian elemen matriks A yang berukuran 4 x 4 adalan a31 a22 a43 a14.
Sementara itu ,a11,a12,a23,a34 adalah bukan hasil perkalian elementer sebab bentuk
a11,a12,a23,a34 mempunnyai elemen pada baris yang sama,yaitu elemen a 11 dan a12
terletak pada baris yang sama.
Cara mencari seluruh hasil perkalian elementer dalam matriks A yang berukuran n
x n adalah sebagai berikut.
1. Tulislah bentuk a1.,a2.,a3.,....,an.
2. Tanda dalam bentuk tersebut di ganti dengan seluruh permutasi
(j1,j2,j3,....jn) maka tentulah di dapat n.
Hasil perkalian elementer.
Contoh : a11 a12 a13
Dipunyai matriks a = a21 a22 a23
a31 a32 a33
A21 a22
permutasi invers hasil perkalian elementer
bertanda
(1,2) 0 a11 a22
(2,1) 1 -a12 a21
Jadi,det (A) = a11 a22 – a12 a21
1 -2 3 4
det -2 2 4 4 =0
1 1 -1 2
1 -2 3 4
Teorema 3.
Jika A adalah matriks segitiga (atas/bawah) yang berukuran n x n,maka det(A)
adalah hasil dari perkalian elemen-elemen di agonal utama,yaitu det (A) = a 11 a22 a
a .
33 ... nn
Contoh :
1 0 0 0 0
1 1 -1 2 -1 -1 0 0 0
0 3 2 -2 = (1)(2)(-3)(2) = - 12 det -3 2 -1 0 0
0 0 -3 1 2 3 -1 2 0
0 0 0 2 7 6 4 2 1
= (1)(-1)(-1)(2)(1) =2
Teorema 4.
Apabila A1 adalah matriks sebagai hasil dari matriks A yang sebuah
baris/kolomnya di kalikan dengan konstanta k,maka det A1) = kdet(A).
Contoh :
1 1 1
Bila A 2 -1 2 ,maka kita dapat menghitung det(B)
1 -2 2
1 1 1
Untuk B 4 -2 4
1 -2 -4
Jelas di hitung bahwa det (A) = 15,maka det (B) = 30 (sebab matriks B di peroleh
dari A dengan baris ke dua dari matriks A di kalikan 2).
Teorema 5.
Apabila B1 adalah matriks sebagai hasil dari matriks B ( bila dua baris matriks B
di pertukarkan letak tempatnya,maka det(B1) = -det (B).
Contoh :
Coba tunjukkan dengan perkalian elementer bertanda
apakah benar :
1 -2 -4 1 1 1
det 2 -1 2 = -det 2 -1 2 = 15
1 1 1 1 -2 -4
Teorema 6.
Jika C1 adalah matriks yang di hasilkan bila sebuah kelipatan suatu konstanta k ≠ 0
dari 1 baris (kolom) matriks C yang di tambahkan ke baris atau (kolom) yang
lain,maka det (C1) = det (C).
Contoh :
1 1 1 1 1 1
det 0 -3 0 = det 2 -1 2 = 15
1 -2 -4 1 -2 -4
Sebab matriks di atas di hasilkan dari matriks A dengan operasi baris elementer
yang ke tiga,yaitu R2 R2 + (2) R1 atau perkalian konstanta (2) terhadap baris satu
yang di tambahkan ke baris 2.
Dan akhirnya dari teorema 1 sampai dengan teorema 6,kita akan dapat
menghitung determinan matriks dengan lebih cepat secara manual.
3. Sifat-Sifat Determinan Suatu Matriks
Pada bagian berikut ini akan di bahas beberapa sifat determinan sebagai
lanjutan dari ke enam sifat determinan yang telah di berikan pada bagian
sebelumnya.
Teorema 1.
Bila A adalah matriks yang berukuran n x n,maka :
Det (AT) = det (A)
Contoh :
Elemen matriks ini menggunakan perkalian elementer bertanda
1 2 3 1 -1 2
det -1 0 -1 dan det 2 0 1
2 1 -2 3 -1 -2
Teorema 2.
Misalkan A,A1 dan A2 adalah matriks yang berukuran n x n yang berbeda di dalam
sebuah baris/kolom saja (katankanlah baris/kolom b) dan baris/kolom b dari A 2 di
peroleh dari penjumlahan elemen-elemen yang bersesuaian di dalam baris/kolom
b dari matriks A dan matriks A1,maka :
Det (A2) = det (A) + det (A1)
Contoh :
2 1 3 2 1 3 2 1 3
A= 1 1 4 A1= 1 -1 -3 A2= 2 0 1
2 1 1 2 1 1 2 1 1
Teorema 3.
Jika A dan B adalah matriks bujur sangkar dengan ukuran n x n,maka det(AB) =
det (A) + det (B).Contoh :
1 3 1 -1 3 1
A= -1 1 0 B= -1 0 0
0 -1 1 1 -1 2
Teorema 4.
Sebuah matriks A yang berukuran n x n merupakan matriks invertilbe jika dan
hanya jika det (A) ≠ 0.
Teorema 5.
Jika A merupakan matriks invertible,maka
det (A-1) = 1
det (A)
Teorema 6.
Diberikan E adalah matriks elementer yang berukuran n x n.
a) Jika E di hasilkan dari pertukaran 2 baris In,maka det (E) = -1.
b) Jika E di hasilkan dari mengalikan satu baris In dengan konstanta k,maka
det (E) = k.
c) Jika E di hasilkan dari penambahan k kali baris kepada baris yang lain dari
In,maka det (E) = 1.
Definisi 1.
Bila A adalah sebuah matriks bujur sangkar,maka minor elemen a ij
(disimbolkan dengan Mij) di definisikan sebagai determinan dari submatriks
yang ada setelah baris ke –i dan kolom ke –j di coret dari A.
Nilai (-1)i+j di tuls sebagai Cij dan dinamakan kofaktor elemen aij.
Jadi,Cij = (-1)i+j Mij.
Contoh :
1 2 1
Diberikan A -1 3 -3 ,maka
2 -2 1
1 2 1
M32 = det -1 3 -3 = det 1 1 = (1)(-3)-(1)(-1) = -3 += -2
2 2 1 -1 -3
Det(A) = (1) 2 3 -2 1 3 +1 1 2
1 1 3 1 3 1
. . .
Cn1 Cn2 Cnn
Contoh 1. 3 1 -4
Tentukan A-1,bila A = 6 9 -2 Dengan menggunakan Adj (A).
1 2 1
Jawab : 3 1 -4 maka
6 9 -2
1 2 1
( )
A= a11 a12 a13
a21 a22 a23
a31 a32 a33
BAB III
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diambil dari keseluruhan isi
dari makalah ini yang telah di teliti dan di pelajari untuk di ambil kesimpulan dan
saran.
A. Kesimpulan
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu
bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar.Determinan memiliki
penyelesaian, yaitu himpunan angka yang akan memenuhi suatu determinan
matriks.Ada beberapa macam penyelesaian determinan di antaranya dengan
Ekspansi Kofaktor,Adjoin,Matirks segi tiga,metode cramer dan metode –metode
lainnya,dan yang paling sering di gunakan yaitu dengan Ekspansi Kofaktor
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Dasar-Dasar Aljabar Linear Jilid 1
Dasar-Dasar Aljabar Linear Jilid 2
Sumber Lain :
www.wikipedia.com
www.google.co.id