Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 7 - Generator Induksi
Kelompok 7 - Generator Induksi
“GENERATOR INDUKSI”
Disusun oleh:
Kelompok 7
Ardizal (2210952007)
KELAS C
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
GENERATOR INDUKSI
A. KONSEP DASAR
Terdiri dari
Rumah stator dari besi tuang: bagian luar dari stator yang
berfungsi untuk memberikan dukungan pada mesin untuk
bagian inti dan bagian dalam.
inti stator: bagian dari stator yang terbuat dari laminasi baja
paduan berstatus tinggi untuk mengurangi kerugian arus
eddy. Fungsi utamanya adalah untuk menahan medan
magnet yang tidak seimbang untuk menghasilkan arus eddy
dan kerugian histerisis
Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat
meletakkan belitan.
Belitan stator dari tembaga: bagian dari stator yang terdiri
dari belitan tiga fasa. Lilitan ini mendapatkan suplai dari
sistem suplai tiga fasa. Fungsi utamanya adalah untuk
menyediakan medan magnet putar untuk menggerakkan
rotor
b. konstruksi Rotor :
Terdiri dari
inti rotor (bahannya sama dengan inti stator): berperan dalam
membentuk dan mengarahkan medan magnet yang
diperlukan untuk menghasilkan arus listrik dalam kumparan
rotor. Fungsi utamanya adalah memperkuat medan magnet,
meningkatkan induksi arus listrik, dan meningkatkan
efisiensi keseluruhan generator.
Alur dan gigi materialnya sama dengan inti, alur tempat
meletakkan belitan
Belitan rotor : bahannya dari tembaga, untuk menciptakan
medan magnet yang bergerak relatif terhadap belitan stator,
yang kemudian menghasilkan arus listrik pada belitan stator.
Dari konstruksi lilitan akan memberikan 2 macam rotor,
yakni;
o Generator induksi dengan rotor sangkar
o Generator induksi dengan rotor belitan
dimana
Dalam aplikasinya, generator induksi memiliki dua jenis utama, yaitu generator
induksi masukan ganda atau biasa disebut Doubly Fed Induction Generator (DFIG)
dan generator induksi berpenguat sendiri atau biasa disebut Self Excited Induction
Generator (SEIG). Pengelompokan ini didasarkan pada sumber eksitasi yang
digunakan oleh generator. Eksitasi diperlukan dalam generator induksi untuk
menciptakan medan magnet di rotor, yang kemudian menginduksi arus listrik di
stator melalui prinsip elektromagnetik, yang pada akhirnya menghasilkan energi
listrik. Fungsi eksitasi juga penting untuk menyeimbangkan daya reaktif yang
diperlukan oleh generator dalam proses pembangkitan listrik.
C. Rangkaian Ekivalen
Rangkaian ekivalen generator induksi dapat dikembangkan dari
rangkaian ekivalen motor induksi. Untuk generator induksi eksitasi sendiri
(GIPS), rangkaian ekivalen harus ditambahkan dengan reaktansi kapasitor
eksitasi Xce yang dipasang secara paralel dengan terminal mesin. Arah arus
stator 1, dan arus rotor / pada generator induksi masing-masing berlawanan
arah dengan arah arus rotor. Rangkaian ekivalen generator induksi eksitasi
sendiri yang membangkitkan tegangan dengan frekuensi sinkron (50 Hz)
diperlihatkan pada gambar di bawah. Pada rangkaian ekivalen ini, tegangan
induksi kumparan stator E, pada generator induksi diistilahkan dengan
tegangan celah udara, yang disimbolkan dengan E. Selain itu, rangkaian
ekivalen ini dilengkapi dengan resistansi beban RL.
Jika frekuensi yang dibangkitkan oleh generator tidak sama dengan
frekuensi sinkron f. hal ini akan mempengaruhi semua nilai reaktansi pada
rangkaian ekivalen gambar di bawah.
Jika diasumsikan variabel a sebagai berikut:
𝜔𝑟
Jika, 𝑏 = , maka slip pada generator induksi dapat dinyatakan
𝜔𝑠
dalam fungsi a, b sebagai berikut.
𝜔𝑔 −𝜔𝑟 𝑎−𝑏
𝑠= = , sehingga 𝑎𝑠 = 𝑎 − 𝑏
𝜔𝑔 𝑎
Jika persaman diterapkan pada gambar di atas, maka diperoleh
rangkaian ekivalen generator induksi dalam variabel a dan b pada gambar
di bawah.
Ra : tahanan jangkar
Xa : reaktansi jangkar
Keterangan:
R1 : resistansi stator S : slip
𝑉 = 𝐸1 − 𝐼1(𝑅1 + 𝑗𝑋1)
𝐸2 = 𝐼2(𝑅2 + 𝑗𝑋2)
𝐼1 = 𝐼𝑐 + 𝐼𝐿
Dimana:
Pengujian rangkaian dilakukan untuk dua kondisi pengujian yaitu kondisi tanpa
beban dan kondisi berbeban, yang data-data hasilnya diberikan pada tabel 1 dan
tabel 2.
Tabel 1. Hasil pengujian generator induksi tanpa beban
Hasil Perhitungan.
Tabel 3. Hasil Perhitungan
No Beba Vou Vek Ieks n ϕ e C
n t s (am (rp (wb) (volt (µF
(watt (volt (volt p) m) ) )
) ) )
1 100 220 240 1,55 160 0,00685 219,29 32,
0 30 6 3
2 100 195 240 1,40 159 0,00619 196,84 29,
0 20 2 3
3 100 175 240 1,25 159 0,00552 176,31 26,
5 70 1 1
4 100 150 240 1,10 160 0,00486 155,61 22,
0 30 6 4
5 100 130 240 0,95 159 0,00420 133,98 19,
5 02 6 8
Dari tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa dengan adanya penurunan arus
eksitasi yang diatur dari arus pada kapasitor, maka akan mengakibatkan penurunan
fluksi pada penguatan medan, dan juga penurunan tegangan keluaran generator,
sehingga kapasitas kapasitor yang terisi juga akan menurun.
Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar kurva- kurva berikut berikut
: