You are on page 1of 5

HARGA DIRI RENDAH

I. MASALAH UTAMA
Harga Diri Rendah

II. PROSES TERJADINYA


A. Definisi
Harga diri adalah penilaian harga diri pribadi seseorang, berdasarkan seberapa
baik perilakunya cocok dengan ideal diri. Seberapa sering seseorang mencapai
tujuan secara langsung memengaruhi perasaan kompeten 9harga diri tinggi) atau
rendah diri (harga diri rendah) (Keliat, 2016).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi negative diri sendiri dan kemampuan diri
(Budi Anna Keliat, 2011).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri (Fajariyah, 2012).
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negative yang dapat secara langsung atau tidak langsung
diekspresikan (Townsend, 2001)
B. Klasifikasi
1. Harga diri rendah kronik
Evaluasi diri atau perasaan negative tentang diri sendiri atau kemampan diri
yang berlangsung lama
2. Harga diri rendah situasional
Munculnya persepsi negative tentang makna diri sebagai respons terhadap
situasi saat ini (T. Heather Herdman, 2015).

C. Etiologi
1. Masa kecil
a. Sering disalahkan
b. Tidak pernah mendapatkan pujian ketika berhasil melakukan sesuatu

2. Masa remaja
a. Tidak pernah dianggap ada keberadaannya oleh lingkungan sekitar
b. Tidak pernah diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu
c. Tidak diterima oleh keluarga, teman, dan guru disekolah
3. Masa dewasa
Sering mengalami kegagalan (di sekolah, tempat kerja, dan pergaulan)

D. Manifestasi Klinis
1. Mengkritik diri sendiri
2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Penurunan produktivitas
5. Penolakan terhadap kemampuan diri
6. Kurang memperhatikan perawatan diri
7. Berpakaian tidak rapih
8. Selera makan kurang
9. Tidak berani menatap lawan bicara
10. Lebih banyak menunduk
11. Bicara lambat dengan suara nada lemah. (Keliat, 2016).

E. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart dan Laraia (2008), faktor predisposisi yang menyebabkan
timbulnya harga diri rendah meliputi :
1. Biologis
Faktor herediter (keturunan) seperti adanya riwayat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa selain itu adanya riwayat penyakit kronis atau
trauma kepala merupakan salah satu faktor penyebab gangguan jiwa.
2. Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya harga diri rendah
adalah pengalaman masa lalu yang ridak menyenangkan, penolakan dari
lingkungan dan orang terdekat serta harapan yang tidak realistis. Kegagalan
berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal dan memiliki
ketergantungan yang tinggi pada orang lain merupakan faktor lain yang
menyebabkan gangguan jiwa. Selain itu pasien dengan harga diri rendah
memiliki penilaian yang negative terhadap gambaran dirinya, mengalami
krisis identitas, peran yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis
3. Faktor sosial budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri rendah adalah
adanya penilaian negative dari lingkungan terhadap klien, sosial ekonomi
rendah, pendidikan yang rendah serta adanya riwayat penolakan lingkungan
pada tahap tumbuh kembang anak.

F. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart dan Laraia (2008), faktor predisposisi yang menyebabkan
timbulnya harga diri rendah meliputi :
1. Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan pengalaman
psikologis yang tidak menyenangkan, menyaksikan peristiwa yang
mengancam kehidupan, menjadi pelaku, korban maupun saksi dari perilaku
kekerasan
2. Ketegangan peran : Ketegangan peran dapat disebabkan karena
a. Transisi peran perkembangan : perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbiuhan seperti transisi dari masa kanak – kanak ke remaja
b. Transisi peran situasi : terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian
c. Transisi peran sehat-sakit :merupakan akibat pergeeran dari kondisi sehat
ke sakit. Transisi ini dapat dicetuskan antara lain karena kehilangan
sebagian anggota tubuh, perubahan ukuran, bentuk penampilan, atau
fungsi tubuh atau perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh
kembang normal, prosedur medis dan keperawatan.

G. Rentang Respon

(Keliat, 2016).
H. Pohon Masalah
Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :
DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna Keliat, A. N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC.

Keliat, B. A. (2016). Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Jakarta:
Elsevier.

T. Heather Herdman, S. K. (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015 -


2017. Jakarta: EGC.

You might also like