Professional Documents
Culture Documents
Tugas Ilmu Hukum
Tugas Ilmu Hukum
OLEH:
NIM: 3203111030
2020
1.Tuliskan 10 pendapat para ahli mengenai pengertian hukum dan pegertian
Jawab:
memiliki kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain dan menuruti peraturan hukum tentang
kemerdekaan.
benar dan salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah, baik
yang tertuang dalam aturan tertulis maupun yang tidak, terikat dan sesuai
serta semua asas yang mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan
masyarakat.
7. S.M. Amin; Hukum adalah sekumpulan peraturan yang terdiri dari norma
manusia dalam suatu masyarakat, sehingga ketertiban dan keamanan terjaga dan terpelihara
8. J.C.T. Simorangkir; Hukum merupakan segala peraturan yang sifatnya
memaksa dan menentukan segala tingkah laku manusia dalam masyarakat dan
peraturan yang di dalamnya berisi tentang perintah dan larangan, yang mengatur
tata tertib kehidupan dalam bermasyarakat dan harus ditaati oleh setiap individu
peraturan yang tidak hanya mengikat tetapi juga hakim bagi masyarakat.
hukum.
Jawab: Hubungan hukum dengan masyarakat ialah hukum secara harfiah adalah peraturan yang
bersifat mengikat baik ditujukan kepada perseorangan, berkelompok, maupun bernegara
hubungannya dengan masyarakat yaitu, hukum mengatur tingkah laku bermasyarakat agar tidak
berlaku seenaknya saja. Seperti contohnya, pada saat lampu merah kita dilarang melaju ,itu
adalah salah satu contoh bukti bahwa hukum mengikat dan wajib di patuhi
Jawab: Dalam hal ini, yang disebut kaedah sosial lainnya adalah kaedah kepercayaan/agama,
kaedah kesusilaan dan kaedah sopan santun/adat. Menurut Ishaq (Ibid : 35), perbedaan antara
kaedah hukum dengan kaedah sosial lainnya dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu :
kaedah hukum bertujuan untuk menciptakan tata tertib masyarakat dan memberi perlindungan
terhadap manusia beserta kepentingannya. Kaedah agama, kaedah kesusilaan bertujuan
memperbaiki pribadi manusia agar menjadi manusia baik. Sedangkan kaedah kesopanan
bertujuan untuk menertibkan masyarakat agar tidak ada korban.
Dari Segi Isi
Kaedah hukum memberikan hak dan kewajiban (atributif dan normatif). Mengatur tingkah laku
dan perbuatan lahir manusiadi dalam hukum akan dirasakan puas kalau perbuatan manusia itu
sudah sudah sesuai dengan peraturan hukum. Kaedah agama, kaedah kesusilaan hanya
memberikan kewajiban saja (normatif), dan berisi aturan yang ditujukan kepada sikap batin
manusia. Kaedah kesopanan hanya memberikan kewajiban saja, yang isi aturannya ditujukan
kepada sikap lahir manusia.
Kaedah hukum asal usul sanksinya berasal dari luar dan dipaksakan oleh kekuasaan dari luar diri
manusia (heteronom), yaitu alat perlengkapan negara. Kaedah agama asal usul sanksinya juga
berasal dari luar dan dipaksakan oleh kekuatan dari luar diri manusia (heteronom), yaitu Tuhan.
Kaedah kesusilaan asal-usul sanksinya berasal dari diri sendiri dan dipaksakan oleh suara hati
masing-masing pelanggarnya (otonom). Kaedah kesopanan asal usul sanksinya juga berasal dari
kekuasaan luar yang memaksa, yaitu masyarakat.
Kaedah hukum sanksinya dipaksakan oleh masyarakat secara resmi. Kaedah agama sanksinya
dipaksakan oleh Tuhan. Kaedah kesusilaan sanksinya dipaksakan oleh diri sendiri. Kaedah
kesopanan sanksinya dipaksakan oleh masyarakat secara tidak resmi.
Kaedah hukum dan kaedah kesopanan sasaran aturanya ditujukan kepada perbuatan konkret
(lahirian). Kaedah agama dan kaedah kesusilaan sasaran aturannya ditujukan kepada sikap batin.
• Tujuannya, kaidah hukum bertujuan untuk menciptakan tata tertib masyarakat dan melindungi
manusia beserta kepentingannya. Sedangkan kaidah agama dan kesusilaan bertujuan untuk
memperbaiki pribadi agar menjadi manusia ideal.
• Sasarannya, kaidah hukum mengatur tingkah laku manusia dan diberi sanksi bagi setiap
pelanggarnya, sedangkan kaidah agama dan kaidah kesusilaan mengatur sikap batin manusia
sebagai pribadi. Kaidah hukum menghendaki tingkah laku manusia sesuai dengan aturan
sedangkan kaidah agama dan kaidah kesusilaan menghendaki sikap batin setia pribadi itu baik.
• Sumber sanksinya, kaidah hukum dan kaidah agama sumber sanksinya berasal dari luar dan
dipaksakan oleh kekuasaan dari luar diri manusia (heteronom), sedangkan kaidah kesusilaan
sanksinya berasal dan dipaksakan oleh suara hati masing2 pelanggarnya (otonom).
• Kekuatan mengikatnya, pelaksanaan kaidah hukum dipaksakan secara nyata oleh kekuasaan
dari luar, sedangkan pelaksanaan kaidah agama dan kesusilaan pada asasnya tergantung pada
yang bersangkutan.
• Isinya, kaidah hukum memberikan hak dan kewajiban (atribut dan normatif) sedang kaidah
agama dan kaidah kesusilaan hanya memberikan kewajiban saja (normatif).
- Kaidah hukum memberi hak dan kewajiban, kaidah kesopanan hanya memberikan kewajiban
saja.
- Sanksi kaidah hukum dipaksakan dari masyarakat secara resmi (negara), sanksi kaidah
kesopanan dipaksakan oleh masyarakat secara tidak resmi.
- Asal kaidah kesopanan dari luar diri manusia, kaidah agama dan kaidah kesusilaan berasal dari
pribadi manusia
- Kaidah kesopanan berisi aturan yang ditujukan kepada sikap lahir manusia, kaidah agama dan
kaidah kesusilaan berisi aturan yang ditujukan kepada sikap batin manusia
- Tujuan kaidah kesopanan menertibkan masyarakat agar tidak ada korban, kaidah agama dan
kaidah kesusilaan bertujuan menyempurnakan manusia agar tidak menjadi manusia jahat