You are on page 1of 15

JARINGAN KOMPUTER

Konsep dan Analisis WAN


(Wide Area Network)

Disusun Oleh :

1. Setia Padrisat (190401037)


2. Doni Novrialdi (190401061)
3. M. Syahrul (190401038)
A. Pengertian WAN

Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang memiliki jarak yang sangat luas,
karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. WAN menggunakan sarana fasilitas
transmisi seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Kecepatan transmisinya beragam dari
2Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 155 Mbps, sampai 625 Mbps (atau kadang-kadang lebih). Faktor
khusus yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi, seperti
jaringan telepon, satelit atau komunikasi pembawa lainnya.
Pada sebagian besar WAN, komponen yang dipakai dalam berkomunikasi biasanya terdiri
dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi berfungsi untuk
memindahkan bit-bit dari suau komputer ke komputer lainnya, sedangkan elemen switching
disini adalah sebuah komputer khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua buah kabel
transmisi atau lebih. Saat data yang dikirimkan sampai ke kabel penerima, elemen switching
harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan paket-paket data tersebut.
Jika dilihat dari fungsinya, sebenarnya WAN tidak jauh berbeda dengan LAN. WAN juga
berfungsi sama seperti LAN mengkoneksikan antar komputer, printer dan juga device lainnya
dalam satu jaringan. WAN pada dasarnya adalah kumpulan LAN yang ada diberbagai lokasi.
Dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkan antara LAN dengan WAN dan device tersebut
adalah router.
B. Kegunaan Wan

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang
lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

Selain itu WAN juga digunakan untuk menghubungkan LAN dan jenis-jenis jaringan
bersama-sama, sehingga pengguna dan komputer di satu lokasi dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi lain. Banyak WAN dibangun untuk satu organisasi tertentu dan
swasta.

C. Topologi WAN

Definisi dan Jenis Topologi WAN - Wide area network (WAN) adalah jaringan yang
menghubungkan letak geografis yang berbeda, yang mungkin dimiliki oleh satu organisasi yang
sama atau bisa saja dimiliki oleh organisasi yang berbeda. Topologi WAN menggunakan kedua
topologi jaringan LAN milik perusahaan yang luas sebagai sebuah blok bangunan jaringan, tapi
dengan kompleksitas yang lebih karena jarak yang harus dilewati oleh jaringan tersebut,
sejumlah besar user yang harus dilayani, dan lalulintas data yang padat yang harus ditangani.
Sebagai contoh, meskipun topologi ring yang simpel dapat melayani kebutuhan kantor yang
kecil dengan 10 user tapi akan menjadi tidak efektif jika yang dilayani sebanyak 1000 user.
Topologi WAN yang kita pilih akan bergantung pada jumlah situs yang harus kita terhubung
dengannya, jarak antara situs, dan tentunya infrastruktur yang sudah ada

1. Peer-to-Peer

WAN dengan satu titik interkoneksi untuk setiap lokasi diatur dalam topologi peer to peer.
Topologi WAN peer-to-peer sama dengan peer-to-peer communications pada LAN dimana
setiap situs bergantung pada situs yang lain dalam jaringan untuk mengirim dan menerima data.
Akan tetapi, peer-to-peer pada LAN menggunakan komputer dengan shared access dengan satu
kabel, sedangkan topologi peer-to-peer pada WAN menggunakan lokasi yang berbeda, masing-
masing terhubung satu sama lain melalui sirkuit khusus.
Topology peer-to-peer WAN sering menjadi pilihan terbaik untuk organisasi yang hanya
memiliki beberapa situs dan dengan kemampuan untuk menggunakan sircuit khusus yang
memiliki saluran komunikasi yang kontinyu antara dua access points yang disewa dari operator
komunikasi, seperti ISP.

2. Ring

Di topologi WAN Ring, setiap situs terhubung ke dua situs lainnya sehingga seluruh WAN
membentuk pola cincin. Arsitektur ini sama dengan topologi ring pada LAN, akan tetapi
topologi ring pada WAN lebih lebih menghubungkan lokasi ketimbang node-node jaringan.
Kelebihan topologi ring dibandingkan topologi peer to peer pada topologi WAN itu dua kali lipat
diantaranya: masalah kabel tunggal tidak akan mempengaruhi seluruh jaringan, dan router di
situs manapun dapat mengarahkan data ke rute lain jika satu rute sedang terlalu sibuk. Disisi lain,
perluasan jaringan peer-to-peer pada WAN karena membutuhkan setidaknya satu link tambahan.
Karena alasan-alasan ini, WAN yang menggunakan topologi cincin lebih praktis untuk hanya
menghubungkan kurang dari empat atau lima lokasi.

3. Star

Topologi star pada WAN meniru aturan main pada topologi star pada LAN. Satu situs
berperan sebagai titik pusat koneksi untuk beberapa titik koneksi lainnya. Pengaturan ini
menyediakan rute terpisah untuk data antara dua situs. Sebagai hasilnya, topologi star pada
WAN lebih bisa diandalkan dibandingkan topologi peer-to-peer atau ring pada WAN.
Keuntungan lain dari topologi star pada WAN adalah ketika semua sirkuit terdedikasi berfungsi,
topologi star pada WAN bintang menyediakan jalur data yang lebih pendek antara dua situs.

4. Mesh

Seperti halnya jaringan perusahaan yang luas, maka sebuah topologi mesh pada WAN
menggabungkan banyak node yang terhubung secara langsung dalam hal ini lokasi geografis.
Karena setiap situs saling terkoneksi, data bisa dikirim secara langsung dari lokasi aslinya
menuju destinasinya. Jika salah satu koneksi sedang bermasalah, router bisa me-redirect data
dengan mudah dan cepat. Topologi Mesh pada WAN adalah jenis konfigurasi WAN yang paling
toleran karena menyediakan beberapa rute untuk data bisa dikirim dari satu titik ke titik lainnya.

Satu kelemahan dari topologi Mesh pada WAN adalah masalah biaya; menghubungkan
setiap titik ke setiap titik yang lainnya memerlukan leasing sejumlah besar sircuit terdedikasi.
Dengan jaringan WAN yang luas, biaya yang dibutuhkannya pun bisa menjadi besar sekali.
Untuk mereduksi masalah biaya, kita bisa memilih untuk menerapkan topologi ini secara parsial,
dimana node WAN yang kritis secara langsung diinterkoneksikan dan node sekunder bisa
dikoneksikan melalui topologi star atau ring. Penerapan topologi Partial-mesh pada WAN lebih
praktis, dan lebih umum dalam dunia bisnis saat ini daripada topologi full-mesh pada WAN.

5. Tiered

Topologi Tiered pada WAN sama dengan topologi hibrid hierarkis yang ada pada LAN.
Pada topologi tiered WAN, situs WAN yang terhubung dalam topologi star atau ring terkoneksi
pada level atau tingkatan yang berbeda, dengan titik interkoneksi yang diatur dalam layer-layer
jaringan.

Variasi pada topologi ini berlimpah. Dan memang, fleksibilitas membuat pendekatan
topologi tiered cukup praktis. Seorang arsitek jaringan dapat menentukan penempatan terbaik
dari router tingkat atas didasarkan pada pola lalu lintas atau jalur data penting. Selain itu, sistem
berjenjang atau tiered memungkinkan untuk ekspansi yang mudah dan masuknya link berlebihan
untuk mendukung pertumbuhan. Di sisi lain, fleksibilitas yang sangat pada topologi ini berarti
bahwa pembuatan topologi WAN berjenjang atau tiered memerlukan pertimbangan cermat
tentang geografi, pola penggunaan, dan potensi pertumbuhan.

D. Perangkat Jaringan WAN

Berikut ini adalah perangkat-perangkat dari WAN :

1. CO [ Central Office ]

CO (Control Operator/Office) bagiann pusat yang mengendalikan/mengatur perangkat


perangkat agar bekerja, bagian yang menjadi pusat Penyedia Layanan.CO berfungsi
mengendalikan sebuah jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.

2. CPE [ Costumer Promises Equipment ]

Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.

3. DTE [ Data termination Equipment ]

Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi
mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE merupaka sebuah peralatan atau
subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang
diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE
adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat
lain milik operator.

4. DCE [ Data Communication Equipment ]

Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment
dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator
peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan
dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
Contoh perangkat – perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
1. DTE Device : – Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
2. DCE Device : – Hub, Switch, Modem, dll
3. CPE Device : – Telepon, ADSL Modem
4. CO Device : -- ISP
E. PERBEDAAN LAN DAN WAN

Jika Anda bekerja dengan computer yang tidak berhubungan dengan komputer lain, maka
Anda dikatakan bekerja secara Stand Alone. Jika komputer Anda berhubungan komputer dan
peralatan lain, atau membentuk suatu grup, maka bentuk hubungan ini diistilahkan dengan
jaringan atau network. Bagaimana komputer dapat saling berhubungan dan mengatur sumber
data yang ada disebut system jaringan (Networking).

Jaringan komputer digolongkan dalam dua kelompok utama. Jaringan komputer yang terdiri
dari beberapa komputer sampai ratusan komputer di perkantoran atau gedung disebut Local Area
Network (LAN). LAN merupakan suatu jaringan komputer yang cukup banyak di pakai dalam
perkantoran, perusahaan modern, atau bank dan kampus karena pada LAN hubungan yang
dipakai tidak dapat jauh. Jika anda ingin menggunakan jaringan untuk jarak jauh, maka sistem
WAN (Wide Area Network) solusinya. LAN yang terpisah dapat dihubungkan dengan
menggunakan jalur komunikasi tertentu, misalnya jalur telepon, sehingga terbentuk jaringan area
luas atau Wide Area Network (WAN).

UNIX secara de facto telah menjadi sistem operasi baku (standar) pada berbagai jenis
komputer, terutama komputer mini dan stasiun kerja (work stasiun). Sebelumnya, setiap pembuat
komputer mengembangkan sendiri sistem operasinya. Bahkan pada saat tersebut tidak
merupakan suatu keanehan jika sistem tidak dapat saling berinteraksi, walau pun berasal dari
pembuat yang sama. Kini, berpindah kerja dari satu jenis komputer ke komputer lainnya tidak
sulit jika masing-masing telah menggunakan UNIX.

F. Alat-Alat yang digunakan dalam WAN

Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran
informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan
infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah:
Ø Router
Ø ATM Switch
Ø Modem and CSU/DSU
Ø Communication Server
Ø Multiplexer
Ø X.25/Frame Relay Switches
Ø Antena Grid
Ø Access Point Radio Senao
Ø Kabel Pigtail
Ø Kabel UTP
Ø PC
1. Router

Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur
(route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara
otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

2. Switch ATM

ATM Switch adalah perangkat dalam ATM Network yang bertanggungjawab untuk transit
cell. ATM Switch menerima cell masuk dari ATM endpoint atau ATM Switch yang lain. Lalu,
ATM Switch akan membaca dan memperbarui informasi cell header dan langsung mengalihkan
cell tersebut ke output interface sebagai tujuannya. Switch ATM menyediakan transfer data
berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.

3. Modem (modulator / demodulator)


Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal
digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui
fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima,
modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.

4. CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)

CSU/DSU merupakan perangkat digital-interface yang digunakan untuk menghubungkan


sebuah router dengan digital circuit, seperti T1. Dan menyediakan timing signal untuk
komunikasi antar perangkat.

CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital
melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua
unit yang terpisah : CSU atau DSU.

5. Multiplexer.

Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit).
Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video,
sound, text, dan lain-lain.

Multiplexer adalah perangkat yang menggabungkan dua sinyal atau lebih dari beberapa
perangkat ke dalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan
sinyal – sinyal gabungan tersebut.
A. Multiplexer Statistical menggunakan channel – channel virtual berbeda pada medium fisik
yang sama untuk mengirimkan beberapa sinyal yang berbeda sekaligus.

B. Multiplexer Time – Division mengirim paket data dari sinyal – sinyal yang berbeda pada
interval waktu yang berbeda.

6. Communication Server

Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat
melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.

7. Switch X.25 / Frame Relay

Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan data,
mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya
lebih rendah dibanding dengan ATM.

8. Antena Grid
Fungsi dari antenna Grid sendiri adalah untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless
untuk melakukan koneksi point to point atau point to multipoint. dimana antenna ini berfungsi
menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.

9. Access Point Radio Senao

Fungsi sebagai Hub atau Switch yang berguna untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless atau nirkabel, di access point inilah koneksi data dipancarkan atau dikirim
melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi, semakin besar kekuatan
sinyal semakin luas jangkauannya.

10. Kabel Pigtail

Fungsi Kabel Pigtail yaitu untuk menghubungkan antena grid dengan Access Point Radio
Senao

11. Kabel UTP


Fungsinya yaitu untuk menghubungkan radio dengan Komputer

12. PC ( Personal Computer )

Fungsinya yaitu Sebagai Server dan Client dalam jaringan tersebut


G. PENGERTIAN DTE DAN DCE

DTE [ Data termination Equipment ]

Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk


dikonversikan/coding.Berfungsi mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTE
merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan
yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi.
Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah
sebuah modem atau perangkat lain milik operator.

DCE [ Data Communication Equipment ]

Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal
Equipment dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan
operator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis
clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.

H. Menguji Wide Area Network

Alat yang digunakan untuk mengujinya itu ada beberapa yaitu :

1. Spectrum Analyzer

Alat ini digunakan untuk mengetahui spektrum frekuensi yang telah digunakan oleh jaringan
WaveLAN lainnya. Dengan alat ini juga dapat diketahui apakah channel yang kita gunakan
sesuai dengan alokasi frekuensi yang seharusnya.

2. OTDR (Optical Time Domain Reflectometers)

Alat ini digunakan untuk menguji serat optik. Dengan alat ini dapat diketahui apakah sinyal serat
optik dapat diterima dengan baik oleh penerima. Alat ini juga dapat menghitung kehilangan
energi yang didapat dari serat optik

3. Loss Power Meter

Alat ini digunakan untuk menghitung kehilangan energi yang didapat dari serat optik. Hasilnya
dapat dibandingkan dengan teori optical link loss budget.
4. Software Client Utility Status

Software ini merupakan bawaan dari perangkat client WaveLAN yang kita beli. Dari software ini
kita dapat melihat kekuatan sinyal dan kualitas sinyal.Menguji WAN Instalasi Perangkat
Jaringan Berbasis Luas

5. Software Link Test

Software ini juga merupakan bawaan dari perangkat client WaveLAN. Dengan software ini kita
dapat mengukur level noise yang didapat pada sebuah jaringan WaveLAN.

I. PENGERTIAN ROUTING DAN MACAM MACAM NYA

Routing adalah proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang
dikirim dari jaringan satu ke jaringan jainnya.

Proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi
informasi yang diperlukan untuk kemana datagram harus dikirim. Datagram dapat dikirim
langsung ke host tujuan atau harus melalui host lainvterlebih dahulu pada tabel routing.

Konsep dasar routing Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya
TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman
paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas masing-
masingmulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam sistem sehingga
jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik.
Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi routing lansung dan routing tidak
langsung.

Routing langsung merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan
tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data
ke komputer dengan alamat 192.168.1.3

Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui alamat host lain
sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer dengan alamat 192.168.1.2 mengirim
data ke komputer dengan alamat 192.1681.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan
alamat 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat 192.168.1.5 k
J. PENGERTIAN RIP, OSPF , EGP , ARP

1. Routing Information Protocol (RIP)

Adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area
Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai
Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa
kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai
sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang
lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah
diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next
Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima Bellman-Ford.
Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada
ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal
Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama
menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.

2. Open Short Path First (OSPF)

OSPF merupakan sebuah routing protokol yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal di mana masih memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. OSPF juga
merupakan routing protokol yang berstandar terbuka, yaitu routing protokol ini bukan
ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya,
perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini
dapat diimplementasikan. OSPF menggunakan protokol routing link-state, yang memiliki
titik berat pada kinerja processor, kebutuhan memori dan konsumsi bandwidth.

Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Routing


Information Protocol (RIP) dan OSPF salah satu dari dynamic routing. Namun OSPF lebih baik
daripada RIP, karena RIP dapat menimbulkan routing loop dan menggunakan bandwith yang
lebih besar (Syafrizal, 2008).

OSPF bekerja berdasarkan algoritma Shortest Path First yang dikembangkan


berdasarkan algoritma Dijkstra. Sebagai Interior Gateway protocol (IGP). Interior Gateway
protocol atau Interior RoutingProtokol dikembangkan untuk menghubungkan router-router
dibawah kendali administrator jaringan (Sofana, 2008). OSPF mendistribusikan informasi
routing-nya di dalam router-router yang tergabung ke dalam suatu AS.

AS adalah jaringan yang dikelola oleh administrator setempat. OSPF menggunakan


protokol routing link-state, didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses
pengiriman update informasi rute. OSPF merupakan protokol alternatif untuk menutupi
kelemahan RIP. OSPF juga merupakan protokol routing yang menggunakan prinsip
multipath (multi path protokol) dapat mempelajari berbagai rute dan memilih lebih dari satu
rute ke host tujuan.

3. EGP atau Exterior Gateway Protocol

merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang
jaringan yang berada dibawahnya. Maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan
dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melakukannya sebagai router utama.
Akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket
data.

4. ARP atau Address Resolution Protocol

merupakan suatu bentuk protokol untuk lapisan transfer data yang bekerja pada Lapisan OSI
ke 2. Dalam pemakaiannya ARP akan menghubungkan antara lapisan transfer dengan Interface
dari hardware sambil menjalankan/melayani lapisan yang lebih tinggi (Network Layer).

Sumber :

Modul Jaringan Komputer Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Riau


Modul Jaringan Komputer Teknik Informatika Politeknik Surabaya

You might also like