You are on page 1of 60

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Persyaratan SNI ISO 37001


Instruksi Umum

No
1

4
haan Listrik Negara (Persero)
an SNI ISO 37001

Deskripsi
Untuk keperluan Perluasan SMAP, setiap Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE diminta untuk menyiapkan beberapa
dokumen yang dapat dilihat pada sheet "Divisi-Unit". Berikut adalah penjelasan untuk setiap kolom yang terdapat pada sheet
tersebut:

A. Klausul: Merupakan nomor klausul yang terdapat pada SNI ISO 37001
B. Deskripsi Persyaratan SNI ISO 37001: Merupakan isi dari butir klausul yang terdapat pada kolom A
C. Kategori: Merupakan keterangan apakah dokumen yang diminta untuk seluruh Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE
atau hanya untuk divisi tertentu
D. Dokumen yang harus disiapkan: Merupakan daftar dokumen yang harus disiapkan oleh Divisi/Unit
Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE
E. Daftar Pertanyaan: Merupakan daftar pertanyaan terkait dokumen yang diminta untuk setiap butir klausul dan harus
dipahami oleh Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE agar dokumen yang diberikan sudah sesuai dengan kriteria yang
diharapkan
F. Dibutuhkan pada Matlev baru: Merupakan keterangan apakah dokumen yang diminta juga akan diminta untuk
kebetuhan Maturity Level yang baru

G. Referensi Matlev baru: Merupakan nomor referensi atas dokumen yang diminta pada Maturity Level yang baru
Setiap Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE diminta untuk menyiapkan dokumen yang tertera pada kolom D sesuai
dengan kategori yang terdapat pada kolom C. Dokumen-dokumen tersebut harus siap untuk ditampilkan pada saat pelaksanaan
walkthrough dengan EY.
Selain dokumen, Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada
kolom E

EY telah memberikan contoh dan template untuk beberapa dokumen yang harus disiapkan pada sheet-sheet berikutnya, yaitu:
1. Daftar isu internal & eksternal
2. Daftar pemangku kepentingan dan harapannya
3. Sasaran SMAP
4. Rencana Komunikasi
5. Pengendalian Keuangan
6. Pengendalian Non-keuangan
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Persyaratan SNI ISO 37001

Klausul Deskripsi Persyaratan SNI ISO 37001

4 Konteks Organisasi
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
4.1 Organisasi harus menentukan isu internal dan eksternal yang relevan yang dapat berpengaruh pada
dan kemampuannya untuk mencapai obyektif dan tujuan utama dari Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Lampiran: (SMAP).
A.13.1.3

4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan


4.2 Organisasi harus menentukan:
a) pemangku kepentingan yang relevan terhadap SMAP;
b) persyaratan yang relevan dari pemangku kepentingan.

4.5 Penilaian Risiko Penyuapan


4.5 Organisasi harus melaksanakan penilaian risiko penyuapan secara teratur, yang harus:
a) mengidentifikasi risiko penyuapan organisasi yang wajar untuk antisipasi faktor yang tercantum
pada 4.1
b) menganalisa, menilai dan memprioritaskan risiko penyuapan yang teridentifikasi
c) mengevaluasi kesesuaian dan keefektifan dari kendali yang ada di organisasi untuk mengurangi
risiko penyuapan yang dinilai.

Organisasi harus menetapkan kriteria untuk mengevaluasi tingkat risiko penyuapan, dan harus
mempertimbangkan kebijakan dan sasaran organisasi.

Penilaian risiko penyuapan harus ditinjau:


a) secara teratur sehingga perubahan dan informasi baru dapat dinilai secara tepat berdasarkan waktu
dan frekuensi yang ditentukan oleh organisasi;
b) pada saat perubahan penting terhadap struktur atau aktivitas organisasi.

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi untuk memperagakan bahwa penilaian risiko
penyuapan telah dilaksanakan dan digunakan untuk merancang atau meningkatkan SMAP.

5 Kepemimpinan
5.3 Peran, tanggung jawab, dan wewenang Organisasi
5.3.3 Organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur pengambilan keputusan yang didelegasikan
oleh Manajemen Puncak agar tepat dan bebas dari konflik kepentingan, terutama pada keputusan
terkait dengan adanya risiko penyuapan di atas batas rendah.

Manajemen Puncak harus memastikan proses ini ditinjau secara berkala sebagai bagian dari peran dan
tanggung jawabnya (pada klausul 5.3.1) dalam penerapan SMAP dalam Organisasi

6 Perencanaan
6.2 Sasaran anti penyuapan dan perencanaan untuk mencapainya
6.2 Organisasi harus menetapkan sasaran SMAP pada fungsi dan tingkat yang relevan.

Sasaran SMAP harus:


a) konsisten dengan kebijakan;
b) dapat diukur;
c) memperhitungkan faktor yang berlaku didalam 4.1, persyaratan didalam 4.2 dan risiko penyuapan
yang teridentifikasi didalam 4.5;
d) dapat dicapai;
e) dipantau;
f) dikomunikasikan sesuai dengan 7.4;
g) diperbaharui jika sesuai.
7 Dukungan
7.2 Kompetensi
7.2.1 Umum

Organisasi harus dapat:


a) Menentukan kompetensi yang cukup bagi personel dalam melakukan pekerjaannya yang
bepengaruh pada kinerja anti penyuapan;

b) Memastikan personel ini berkompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan, atau pengalaman


yang memadai;

c) Jika bisa diterapkan, mengambil tindakan untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi
yang diperlukan, dan mengevaluasi keefektifan dari tindakan yang diambil;
7.2.2.2 dan Sehubungan dengan semua posisi yang terkena risiko penyuapan di atas batas rendah sebagaimana
Lampiran ditentukan dalam penilaian risiko penyuapan, dan untuk fungsi kepatuhan anti penyuapan, organisasi
A.8.1 harus menerapkan prosedur yang berisi tentang:

a) uji tuntas (klausul 8.2) dilakukan pada orang sebelum mereka dipekerjakan, dan personel sebelum
mereka dipindahkan atau dipromosikan organisasi, untuk memastikan sejauh mana hal ini dapat
diterima dan adalah tepat untuk mempekerjakan atau memindahkan mereka dan keyakinan yang wajar
bahwa mereka akan mematuhi kebijakan anti penyuapan dan persyaratan sistem manajemen anti
penyuapan.

b) bonus kinerja, target kinerja dan elemen insentif lainnya dari pemberian upah ditinjau secara
berkala untuk memastikan bahwa ada perlindungan yang wajar diterima untuk mencegah mereka dari
dorongan penyuapan;

c) personel seperti, manajemen puncak, dan dewan pengarah (jika ada), mendeklarasikan dalam
jangka waktu yang wajar sebanding dengan risiko penyuapan yang teridentifikasi, yang
mengonfirmasikan kepatuhan mereka terhadap kebijakan anti penyuapan.

Lampiran A.8.1 Uji Kelayakan Personel:


Ketika melaksanakan uji kelayakan pada orang sebelum memperkerjakan mereka, organisasi,
tergantung dari fungsi yang diusulkan dan risiko penyuapannya, dapat mengambil tindakan seperti:
a. membahas kebijakan anti penyuapan organisasi dengan calon personel saat wawancara, dan
menyimpulkan apakah colon tersebut terlihat memahami dan menerima pentingnya kepatuhan;
b. mengambil Iangkah wajar untuk memverifikasi keakuratan kualifikasi calon personel;
c. mengambil Iangkah wajar untuk memperoleh referensi calon personel yang memuaskan dari
majikan sebelumnya;
d. mengambil Iangkah wajar untuk menentukan calon personel pernah terlibat penyuapan;
diterima dan adalah tepat untuk mempekerjakan atau memindahkan mereka dan keyakinan yang wajar
bahwa mereka akan mematuhi kebijakan anti penyuapan dan persyaratan sistem manajemen anti
penyuapan.

b) bonus kinerja, target kinerja dan elemen insentif lainnya dari pemberian upah ditinjau secara
berkala untuk memastikan bahwa ada perlindungan yang wajar diterima untuk mencegah mereka dari
dorongan penyuapan;

c) personel seperti, manajemen puncak, dan dewan pengarah (jika ada), mendeklarasikan dalam
jangka waktu yang wajar sebanding dengan risiko penyuapan yang teridentifikasi, yang
mengonfirmasikan kepatuhan mereka terhadap kebijakan anti penyuapan.

Lampiran A.8.1 Uji Kelayakan Personel:


Ketika melaksanakan uji kelayakan pada orang sebelum memperkerjakan mereka, organisasi,
tergantung dari fungsi yang diusulkan dan risiko penyuapannya, dapat mengambil tindakan seperti:
a. membahas kebijakan anti penyuapan organisasi dengan calon personel saat wawancara, dan
menyimpulkan apakah colon tersebut terlihat memahami dan menerima pentingnya kepatuhan;
b. mengambil Iangkah wajar untuk memverifikasi keakuratan kualifikasi calon personel;
c. mengambil Iangkah wajar untuk memperoleh referensi calon personel yang memuaskan dari
majikan sebelumnya;
d. mengambil Iangkah wajar untuk menentukan calon personel pernah terlibat penyuapan;
e. mengambil Iangkah wajar untuk memverifikasi bahwa organisasi tidak menawarkan untuk
memperkerjakan calon personel sebagai bales jasa atas, tempat kerja sebelumnya, secara tidak patut
menguntungkan organisasi;
f. memverfikasi tujuan penawaran untuk mempekerjakan calon personel tidak untuk mengamankan
perlakuan menguntungkan secara tidak patut organlsasl;
g. mengambil Iangkah wajar untuk mengidentifikasi hubungan calon personel dengan pejabat publik.

7.3 Kepedulian & Pelatihan (Training & Awareness)


7.3 dan Pelatihan untuk Personel Organisasi
Lampiran: Organisasi harus meningkatkan tingkat pengetahuan personelnya mengenai anti-penyuapan yang
A.9 cukup melalui pelatihan dan kepedulian. Pelatihan dan kepedulian personel harus menunjukkan isu
berikut yang sesuai dengan mempertimbangkan hasil penilaian risiko penyuapan:
a) Kebijakan anti penyuapan, prosedur, dan SMAP Organisasi, dan tugas yang harus dipenuhi;
b) Risiko penyuapan dan kerusakan yang diperoleh dari hasil penyuapan;
c) Keadaan dimana kemungkinan terjadi penyuapan terkait tugas mereka dan cara
mengidentifikasi/mengenali keadaan ini;
d) Cara mengenali dan menanggapi permintaan atau penawaran suap;
e) Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari penyuapan serta indikator kunci risiko
penyuapan;
f) Kontribusi yang dapat diberikan dalam efektivitas SMAP, termasuk keuntungan dari peningkatan
kinerja anti penyuapan dan pelaporan dugaan penyuapan;
g) Implikasi dan konsekuensi potensial dari tindakan yang tidak sesuai dengan persyaratan SMAP;
h) Tata cara pelaporan isu/permasalahan yang teridentifikasikan (lihat poin 8.9.);
i) Informasi tentang pelatihan dan sumber daya yang tersedia.

Personel harus dilengkapi dengan kepedulian anti penyuapan dan pelatihan secara teratur (pada selang
waktu terencana yang ditentukan oleh organisasi) yang sesuai untuk peran mereka, risiko penyuapan
di lingkungan mereka berada, dan setiap keadaan yang berubah. Konten pelatihan dapat disesuaikan
b) Risiko penyuapan dan kerusakan yang diperoleh dari hasil penyuapan;
c) Keadaan dimana kemungkinan terjadi penyuapan terkait tugas mereka dan cara
mengidentifikasi/mengenali keadaan ini;
d) Cara mengenali dan menanggapi permintaan atau penawaran suap;
e) Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari penyuapan serta indikator kunci risiko
penyuapan;
f) Kontribusi yang dapat diberikan dalam efektivitas SMAP, termasuk keuntungan dari peningkatan
kinerja anti penyuapan dan pelaporan dugaan penyuapan;
g) Implikasi dan konsekuensi potensial dari tindakan yang tidak sesuai dengan persyaratan SMAP;
h) Tata cara pelaporan isu/permasalahan yang teridentifikasikan (lihat poin 8.9.);
i) Informasi tentang pelatihan dan sumber daya yang tersedia.

Personel harus dilengkapi dengan kepedulian anti penyuapan dan pelatihan secara teratur (pada selang
waktu terencana yang ditentukan oleh organisasi) yang sesuai untuk peran mereka, risiko penyuapan
di lingkungan mereka berada, dan setiap keadaan yang berubah. Konten pelatihan dapat disesuaikan
dengan peran personel dan risiko penyuapan yang ada. Program kepedulian dan pelatihan harus
diperbarui secara berkala jika diperlukan untuk mencerminkan informasi baru yang relevan.

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang prosedur pelatihan, isi pelatihan, dan
kapan dan kepada siapa informasi diberikan.

Pelatihan untuk Rekan Bisnis Organisasi


Organisasi harus menetapkan prosedur yang ditujukan pada peningkatan pengetahuan dan pelatihan
anti penyuapan untuk rekan bisnis yang bertindak atas nama atau untuk keuntungannya yang dapat
menimbulkan risiko penyuapan di atas batas rendah untuk Organisasi. Prosedur ini harus
mengidentifikasi rekan bisnis dimana tingkat pengetahuan dan pelatihan seperti itu diperlukan, isinya,
dan sarana pelatihan harus disediakan.
Peningkatan pengetahuan dan persyaratan pelatihan untuk rekan bisnis dapat dikomunikasian melalui
kontrak atau persyaratan serupa, dan diterapkan oleh Organisasi, rekan bisnis atau pihak lain yang
ditunjuk untuk tujuan itu.

Organisasi harus menyimpan informasi terdokumentasi tentang prosedur pelatihan, isi pelatihan, dan
kapan dan kepada siapa informasi diberikan.

7.4 Komunikasi
7.4.1 Dalam melakukan komunikasi ke pihak internal dan eksternal terkait SMAP, Organisasi harus merinci
informasinya tersebut dengan menjelaskan:
a) Apa yang akan dikomunikasikan;
b) Kapan berkomunikasi;
c) Dengan siapa berkomunikasi;
d) Bagaimana berkomunikasi;
e) Siapa yang akan berkomunikasi;
f) Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.
7.4.1 Dalam melakukan komunikasi ke pihak internal dan eksternal terkait SMAP, Organisasi harus merinci
informasinya tersebut dengan menjelaskan:
a) Apa yang akan dikomunikasikan;
b) Kapan berkomunikasi;
c) Dengan siapa berkomunikasi;
d) Bagaimana berkomunikasi;
e) Siapa yang akan berkomunikasi;
f) Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.

8 Operasi
8.2 Uji Tuntas (Due Dilligence)
8.2 Bila penilaian risiko penyuapan di organisasi melewati batas rendah, organisasi harus menilai sifat dan
dan tingkatan risiko penyuapan yang terkait dengan:
Lampiran: a) Transaksi, proyek, dan aktivitas (mencakup struktur, sifat, dan kompleksitas, pengaturan
A.8.1 pembiayaan dan pembayaran, lingkup keterikatan organisasi dan ketersediaan sumber daya, tingkat
A.10 kendali dan visibilitas, rekan bisnis dan pihak ketiga lain yang terlibat, hubungan antar pihak dan
pejabat publik, kompetensi dan kualifikasi tiap pihak, reputasi klien, lokasi, laporan di pasar atau pers)
b) Rekan bisnis (legalitas, kualifikasi, pengalaman, sumber daya, SMAP milik rekan bisnis, reputasi,
identitas pemegang saham, serta struktur transaksi dan pengaturan pembayaran)
Penilaian ini harus mencakup setiap uji tuntas yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang
cukup untuk menilai risiko penyuapan. uji tuntas harus diperbaharui pada frekuensi yang ditentukan
sehingga perubahan dan informasi baru dapat diperhitungkan dengan sebaik-baiknya.
c) Personel yang termasuk dalam kategori tersebut.

Penilaian ini harus mencakup setiap uji tuntas yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang
cukup untuk menilai risiko penyuapan

uji tuntas harus diperbaharui pada frekuensi yang ditentukan sehingga perubahan dan informasi baru
dapat diperhitungkan dengan sebaik-baiknya.

8.3 Pengendalian Keuangan


8.3 Organisasi harus menerapkan pengendalian keuangan yang mengelola risiko penyuapan.
8.4 Pengendalian Non-Keuangan
8.4 dan Organisasi harus menerapkan pengendalian non keuangan untuk mengelola risiko penyuapan yang
lampiran berhubungan dengan area seperti aktivitas pengadaan, operasional, penjualan, komersial, SDM,
A.12 hukum, dan regulasi.

8.5 Penerapan pengendalian anti penyuapan yang dikendalikan organisasi dan rekan bisnisnya

8.5.2 Sehubungan dengan rekan bisnis yang tidak dikendalikan oleh organisasi yang penilaian risiko
penyuapan atau uji tuntas telah mengidentifikasi risiko penyuapan di atas batas rendah, dan dimana
kendali anti penyuapan dilaksanakan oleh rekan bisnis akan membantu mengurangi risiko penyuapan
yang relevan, organisasi harus menerapkan prosedur sebagai berikut:
a) Organisasi harus menentukan apakah rekan bisnis telah mempunyai pengendalian anti penyuapan
yang mengelola risiko penyuapan yang relevan;
b) Di mana rekan bisnis tidak mempunyai pengendalian anti penyuapan, atau tidak mungkin untuk
memeriksa apakah pengendalian sudah ada:
1) bila dapat diterapkan, organisasi harus mensyaratkan rekan bisnis melaksanakan pengendalian
anti penyuapan sehubungan dengan transaksi, proyek atau aktivitas yang relevan, atau
2) jika tidak dapat diterapkan, mensyaratkan rekan bisnis melaksanakan pengendalian anti
penyuapan, hal ini harus menjadi faktor yang diperhitungkan dalam mengevaluasi risiko penyuapan
yang berhubungan dengan rekan bisnis ini dan cara di mana organisasi mengelola risiko tersebut.
yang mengelola risiko penyuapan yang relevan;
b) Di mana rekan bisnis tidak mempunyai pengendalian anti penyuapan, atau tidak mungkin untuk
memeriksa apakah pengendalian sudah ada:
1) bila dapat diterapkan, organisasi harus mensyaratkan rekan bisnis melaksanakan pengendalian
anti penyuapan sehubungan dengan transaksi, proyek atau aktivitas yang relevan, atau
2) jika tidak dapat diterapkan, mensyaratkan rekan bisnis melaksanakan pengendalian anti
penyuapan, hal ini harus menjadi faktor yang diperhitungkan dalam mengevaluasi risiko penyuapan
yang berhubungan dengan rekan bisnis ini dan cara di mana organisasi mengelola risiko tersebut.

8.6 Komitmen Anti Penyuapan


8.6 Untuk rekan bisnis dengan risiko di atas batas rendah, organisasi harus melaksanakan prosedur,
sedapat mungkin mencakup:
a) Komitmen rekan bisnis untuk mencegah penyuapan oleh atau atas nama atau untuk keuntungan
rekan bisnis sehubungan dengan transaksi, proyek, aktivitas, atau hubungan yang relevan;
b) Mampu mengakhiri hubungan dengan rekan bisnis apabila ada penyuapan oleh atas nama dan
untuk kepentingan rekan bisnis sehubungan dengan transaksi, proyek, aktivitas, atau hubungan yang
relevan.

8.7 Hadiah, kemurahan hati, sumbangan, dan keuntungan serupa


8.7 Organisasi harus menerapkan prosedur yang dirancang untuk mencegah tawaran, penyediaan atau
penerimaan hadiah, kemurahan hati, sumbangan dan keuntungan serupa yang layak dianggap sebagai
penyuapan.

Organisasi perlu peduli bahwa hadiah, kemurahan hati, donasi, dan keuntungan lain dapat
dipersepsikan oleh pihak ketiga (misal kompetitor bisnis, pers, jaksa, atau hakim) untuk tujuan
penyuapan walaupun baik yang memberi maupun yang menerima tidak bermaksud untuk tujuan ini.
Suatu mekanisme pengendalian yang bermanfaat adalah untuk mencegah sejauh mungkin setiap
hadiah, kemurahan hati, donasi dan keuntungan lain dapat dipersepsikan oleh pihak ketiga untuk
tujuan penyuapan.

8.8 Mengelola ketidakcukupan pengendalian anti penyuapan


8.8 Ketika uji tuntas dilakukan pada transaksi, proyek, aktivitas tertentu atau hubungan dengan rekan
bisnis menentukan bahwa risiko penyuapan tidak dapat dikelola oleh pengendalian anti penyuapan
yang ada, dan organisasi tidak dapat atau tidak ingin menerapkan tambahan atau peningkatan
pengendalian anti penyuapan atau mengambil tindakan yang tepat lainnya (seperti mengubah sifat
transaksi, proyek, aktivitas atau hubungan) agar organisasi dapat mengelola risiko penyuapan yang
relevan, organisasi harus:
a) dalam hal transaksi, proyek, aktivitas atau hubungan yang ada, ambil tindakan sesuai terhadap
risiko penyuapan dari sifat transaksi, proyek, aktivitas atau hubungan untuk mengakhiri,
menghentikan, menunda atau menarik secepat yang bisa dilakukan;
Kategori Dokumen yang harus disiapkan

Semua Daftar isu internal dan eksternal Divisi/Unit


Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE yang memuat isu umum dan spesifik
dan relevan untuk mencapai obyektif dan tujuan utama dari SMAP

Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:


1. Isu Internal Eksternal

Semua Daftar pemangku kepentingan yang relevan terhadap SMAP dan


harapan dari masing-masing pemangku kepentingannya

Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:


2. Pemangku Kepentingan

Semua 1. Kertas Kerja / Laporan hasil FRA/BRA

2. Dokumen-dokumen pendukung yang relevan


3. Laporan monitoring mitigasi FRA
4. Daftar Proses Bisnis pada Divisi/Unit
Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE
Semua 1. Matriks otorisasi yang relevan untuk setiap Divisi/Unit
Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

2. Job Description Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

Semua Daftar Sasaran SMAP

Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:


3. Sasaran SMAP

HCM & Talenta 1. Daftar kompetensi yang dibutuhkan untuk setiap posisi pada
Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

2. Contoh dokumen pendukung untuk membuktikan bahwa


personel yang terdapat pada suatu posisi telah memenuhi
kompetensi yang dibutuhkan

HCM & Talenta 1. Kebijakan / juknis uji tuntas atas rekrutmen yang dilakukan
untuk posisi yang terkena risiko penyuapan di atas batas rendah
2. Kebijakan terkait bonus kinerja, target kinerja dan elemen
insentif lainnya

3. Form rekrutmen yang harus diisi oleh calon pegawai baru dan
form serah terima jabatan untuk pegawai yang akan dimutasi /
dipromosikan

4. Form/Laporan Background check / uji tuntas

5. Dokumentasi perencanaan dan anggaran Sumber Daya Manusia


yang mencakup kebutuhan seluruh divisi dan Unit
Semua 6. Daftar nama pegawai dan pasangannya

7. Pakta integritas personil

Semua 1. Dokumentasi atas sosialisasi atau pelatihan terkait SMAP pada


Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE terkait yang mencakup:
-Daftar hadir
-Foto
-Slide / materi presentasi
-Agenda
-Agenda

2. Perencanaan pelaksanaan pelatihan SMAP (Hanya untuk divisi


/ fungsi yang menyelenggarakan pelatihan - FKAP & HCM)

Semua (kecuali Prosedur terkait pelatihan (collective actions) untuk rekan bisnis
divisi / unit yang
tidak memiliki
Dokumentasi atas sosialisasi atau pelatihan terkait SMAP pada
rekan bisnis)
Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE untuk rekan bisnis
terkait yang mencakup:
-Daftar hadir
-Foto
-Slide / materi presentasi
-Agenda

Daftar Mitra dan rekap mitra yang telah mengikuti pelatihan


(collective actions)

Corporate Rencana komunikasi dengan pihak internal dan eksternal pada


Communication Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE terkait

Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:


4. Rencana Komunikasi
Corporate Rencana komunikasi dengan pihak internal dan eksternal pada
Communication Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE terkait

Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:


4. Rencana Komunikasi

Semua 1. Daftar populasi dan Rekap pelaksanaan uji tuntas untuk:


-Transaksi, proyek, dan aktivitas
-Rekan bisnis

2. Dokumentasi hasil uji tuntas / due diligence

Semua (kecuali Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:
divisi) 5. Pengendalian Keu

Peraturan / prosedur yang berlaku terkait dengan pengendalian


keuangan yang mengatur:
1. Pemisahan tugas antara yang melakukan pengecekan verifikasi
dan persetujuan

2. Pemisahan tugas antara yang mengeluarkan dana, pemberian


persetujuan, serta pencatatan
3. Matriks otorisasi untuk persetujuan yang berjenjang
4. Adanya persetujuan lebih dari 1 orang untuk pengeluaran uang
5. Bukti verifikasi terkait jumlah yang dibayarkan, rekening
penerima pembayaran, dokumen pendukung yang dibutuhkan
sesuai dengan kontrak, dan detil item apa yang ditagihkan

6. Bukti pengecekan keakuratan deskripsi pembayaran dan


pencatatan pada akun yang sesuai

Semua Untuk template pengisian dokumen dapat merujuk pada Sheet:


6. Pengendalian Non Keu

1. Dokumentasi pengendalian non-keuangan untuk mengelola


risiko penyuapan yang berhubungan dengan area seperti aktivitas
pengadaan, operasional, penjualan, komersial, sumber daya
manusia, hukum dan regulasi, atau area lainnya

Pengadaan
Apakah terdapat kebijakan yang mengatur tentang:
2. Dokumentasi justifikasi/evaluasi dalam perencanaan pengadaan
barang atau jasa?

3. Dokumentasi evaluasi atas barang atau jasa yang diberikan oleh


Mitra sesuai dengan kontrak?
4. Dokumentasi verifikasi atas pembayaran yang akan dilakukan
adalah wajar dan sesuai dengan barang atau jasa yang diberikan?

5. Dokumentasi penentuan metode pengadaan didukung oleh


dokumen pendukung/justifikasi yang relevan?
6. Persetujuan pemenang lelang sesuai dengan hasil evaluasi
pejabat pelaksana pengadaan?
7. Pemisahan tugas antara pejabat yang menyetujui pemenang
kontrak dan yang meminta atau yang mengelola kontrak?

Semua (kecuali 1. Populasi Mitra pada Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE


divisi / unit yang terkait
tidak memiliki
rekan bisnis)
2. Rekap dan dokumentasi atas pengendalian anti penyuapan yang
dimiliki / untuk mitra-mitra tersebut

Semua (kecuali Daftar mitra dan rekap mitra yang telah mendeklarasikan
divisi / unit yang komitmen anti penyuapan (contoh: penandatanganan pakta
tidak memiliki integritas)
rekan bisnis)

Dokumentasi pendeklarasian komitmen anti penyuapan mitra

Corporate 1. Peraturan / prosedur yang mengatur tentang pemberian atau


Communication & penerimaan Hadiah, kemurahan hati, sumbangan, dan keuntungan
UPG serupa

2. Daftar pemberian atau penerimaan Hadiah, kemurahan hati,


sumbangan, dan keuntungan serupa

3. Dokumentasi pemberian atau penerimaan Hadiah, kemurahan


hati, sumbangan, dan keuntungan serupa

Semua 1. Daftar seluruh kontrak

2. Rekap kontrak yang telah memiliki klausul anti penyuapan per


Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE
3. Dokumentasi contoh pencantuman klausul anti penyuapan
dalam kontrak.
Daftar Pertanyaan

1. Apakah isu internal dan eksternal yang dibuat telah mempertimbangkan hal-hal dibawah ini?
(minimal 2)
a) Ukuran, struktur dan pendelegasian wewenang pengambil keputusan dari organisasi;
b) Lokasi dan sektor dimana organisasi itu beroperasi atau antisipasi pengoperasian;
c) Sifat, skala dan kompleksitas dari aktivitas dan operasi organisasi;
d) Model bisnis organisasi;
e) Entitas dimana organisasi mempunyai kendali dan entitas yang menerapkan kendali terhadap
organisasi;
f) Rekan bisnis organisasi;
g) Sifat dan jangkauan interaksi dengan pejabat publik;
h) Peraturan perundang-undangan, regulasi kontrak serta kewajiban dan tugas profesional
2. Apa kaitan isu internal dan eksternal tersebut terhadap SMAP / anti penyuapan?
3. Apakah dokumen isu internal dan eksternal yang dibuat menggunakan format yang sebelumnya EY
telah berikan?
4. Apakah dokumen isu internal dan eksternal telah disetujui oleh personel yang berwenang (misal:
GM/Div. Head)?

1. Apakah daftar pemangku kepentingan serta harapan yang dibuat sudah terkait dengan SMAP/anti
penyuapan?

2. Apakah dokumen daftar pemangku kepentingan serta harapan yang dibuat menggunakan format yang
sebelumnya EY telah berikan?
3. Apakah dokumen daftar pemangku kepentingan serta harapannya telah disetujui oleh personel yang
berwenang (misal: GM/Div. Head)?

1. Apakah terdapat update untuk kebijakan pelaksanaan FRA/BRA? Apakah kebijakan tersebut berlaku
untuk seluruh entitas PLN?
2. Apakah telah terdapat risiko penyuapan dalam FRA yang telah dilakukan?
3. Apakah penyebab untuk setiap risiko penyuapan yang teridentifikasi telah diketahui?
4. Apakah terdapat kontrol untuk memitigasi setiap risiko penyuapan yang teridentifikasi? Apakah
kontrol yang disebutkan sudah spesifik? (contoh: Kepdir 1025.K/DIR/2011 Pasal xx tentang xx)

5. Bagaimana metode pengukuran untuk FRA/BRA yang dilakukan? (basis prosedur nya apa, misal E-
Dir/Perdir)
6. Bagaimana frekuensi monitoring evaluation yang dilakukan untuk hasil FRA/BRA? - diatur dimana
(basis prosedur nya apa, misal E-Dir/Perdir).
7. Bagaimana proses FRA/BRA dilakukan dari awal hingga akhir?

8. Apakah hasil laporan FRA/BRA telah disetujui oleh pejabat yang berwenang? (CMP, dll)
1. Apa kaitan sasaran yang telah dibuat dengan SMAP?

2. Apakah sasaran yang dibuat dapat diukur, dicapai, dan dipantau?


3. Apakah sasaran yang ditentukan telah mencakup:
a) apa yang akan dikerjakan;
b) sumber daya apa yang dipersyaratkan;
c) siapa yang akan bertanggung jawab;
d) kapan sasaran akan dicapai;
4. Apakah sasaran SMAP telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan FKAP?

1. Apakah terdapat update untuk kebijakan rekrutmen? Apakah kebijakan tersebut mencakup seluruh
entitas PLN?

2. Apakah Divisi/unit melakukan atau terlibat dalam proses rekrutmen? jika ya, Bagaimana memastikan
pegawai div/unit yang akan dipekerjakan telah memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan?

1. Jika div/unit terlibat dalam proses rekrutmen:


- bagaimana kordinasi dengan divisi Talenta/SDM?
- rekrutmen untuk pegawai yang seperti apa (level, penempatan, jabatan)?
- sejauh apa uji tuntas di lakukan atas calon pegawai tersebut?
- adakah prosedur yang memastikan pegawai aware/paham atas kebijakan anti penyuapan/kebijakan anti
kecurangan yang dimiliki oleh Perusahaan?
2. Bagaimana dengan proses promosi/mutasi, sejauh apa div/unit terlibat dalam proses tersebut? jika,
terlibat:
- bagaimana kordinasi dengan divisi Talenta/SDM?
- bagaimana memastikan pegawai yang akan di promosi/mutasi adalah orang yang tepat? (memenuhi
kompetensi, tidak ada potensi benturan kepentingan)?

3. Bagaimana penilaian kinerja dilakukan? (siapa yang memberi nilai, bagaimana memastikan tidak ada
benturan kepentingan)
- bagaimana target kinerja tersebut dievaluasi untuk memastikan masih relevan?
- bagaimana kordinasi dengan divisi talenta/SDM?

4. Apakah penilaian yang dilakukan telah mempertimbangkan: (terkait dengan permintaan dokumentasi
no.2)
-Kompetensi
-Conflict of Interest
-Pelanggaran Disipliner

5. Apakah pada form rekrutmen telah terdapat pertanyaan mengenai:


-Conflict of Interest (mencakup hubungan dengan PLN, vendor PLN, dan pejabat publik)
-Keterlibatan dalam kasus hukum: pidana, perdata, korupsi/penyuapan)

1. Apakah terdapat kebijakan yang mengharuskan pelatihan secara berkala untuk Divisi/Unit
Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE? jika tidak ada bagaimana koordinasi dengan divisi di pusat?
2. Apakah pelatihan yang diberikan telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Kebijakan anti penyuapan, prosedur, dan SMAP Organisasi, dan tugas yang harus dipenuhi;

b) Risiko penyuapan dan kerusakan yang diperoleh dari hasil penyuapan;

c) Keadaan dimana kemungkinan terjadi penyuapan terkait tugas mereka dan cara
mengidentifikasi/mengenali keadaan ini;

d) Cara mengenali dan menanggapi permintaan atau penawaran suap;

e) Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menghindari penyuapan serta indikator kunci risiko
penyuapan;

f) Kontribusi yang dapat diberikan dalam efektivitas SMAP, termasuk keuntungan dari peningkatan
kinerja anti penyuapan dan pelaporan dugaan penyuapan;

g) Implikasi dan konsekuensi potensial dari tindakan yang tidak sesuai dengan persyaratan SMAP;

h) Tata cara pelaporan isu/permasalahan yang teridentifikasikan (lihat poin 8.9.);

i) Informasi tentang pelatihan dan sumber daya yang tersedia.

Apakah kebijakan untuk rekan bisnis telah mengatur tentang:


1. pelatihan secara berkala
2. penentuan rekan bisnis yang akan mengikuti pelatihan
3. tindakan yang akan diambil oleh perusahaan untuk rekan bisnis yang menolak untuk mengikuti
pelatihan

jika tidak ada bagaimana kordinasi dengan divisi di pusat?

1. Jika tidak ada perencaanaan komunikasi oleh divisi/unit secara mandiri, bagaimana koordinasi dengan
divisi pusat?
2. Apakah rencana komunikasi yang dibuat telah mencakup:
a) Apa yang akan dikomunikasikan;
b) Kapan berkomunikasi;
c) Dengan siapa berkomunikasi;
d) Bagaimana berkomunikasi;
e) Siapa yang akan berkomunikasi;
f) Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi;
g) Sasaran SMAP.
3. Apakah dokumen rencana komunnikasi telah ditandatangani oleh personel yang berwenang (misal:
GM/Div. Head)?

1. Apakah uji tuntas telah dilakukan secara berkala? (mengacu pada aturan mana)

2. Apakah Form IDD yang digunakan telah sesuai dengan pedoman yang ada?

Apakah terdapat pengendalian keuangan lainnya terkait risiko penyuapan?

Apakah terdapat pengendalian keuangan terkait petty cash (bila ada)?


Bagaimana koordinasi dengan UPG terkait penerimaan dan pemberian Hadiah, kemurahan hati,
sumbangan, dan keuntungan serupa?

1. Apakah terdapat klausul mengenai Kepatuhan terhadap Tata Kelola Anti Penyuapan di Perusahaan
pada Kontrak?
2. Apakah terdapat klausul mengenai pemutusan atau penundaan transaksi bisnis jika terdapat indikasi
kecurangan pada kontrak?
3. Apakah terdapat klausul mengenai right to audit pada Kontrak?
Dibutuhkan pada Referensi Matlev
Matlev baru baru

Y Matlev No. 63

Y Matlev No. 77

Y Matlev No. 115

Y Matlev No. 115


Y Matlev No. 128
Y Matlev No. 115
N

Y Matlev No. 65

N
N

Y Matlev No. 24

Y Matlev No. 22

Y Matlev No. 22

Y Matlev No. 36
N

Y Matlev No. 146

Y Matlev No. 146

Y Matlev No. 71
Y Matlev No. 71

Y Matlev No. 139

Y Matlev No. 139

Y Matlev No. 81
Y Matlev No. 92

Y Matlev No. 144


Y Matlev No. 144

Y Matlev No. 146

Y Matlev No. 146

Y Matlev No. 106

Y Matlev No. 156

Y Matlev No. 156

Y Matlev No. 156


Kriteria ISO 37001: 4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Permintaan Data: Daftar Isu Internal dan Eksternal - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

Penjelasan:
Isu Internal dan Eksternal adalah isu-isu yang dapat mempengaruhi tercapainya Sasaran SMAP
Beberapa aspek yang
wewenang dapat dipertimbangkan
pengambil keputusan dari untuk membuat Isu Internal dan Eksternal:
1 organisasi
Lokasi dan sektor dimana Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE
2 beroperasi
Sifat, skala dan kompleksitas dari aktivitas
3 dan operasi organisasi
4 Model bisnis organisasi (Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE)
5 Rekan bisnis
Sifat dan organisasi
jangkauan (Divisi/Unit
interaksi denganInduk/Pusat/SPI/SekPer/COE)
pejabat publik
6 kontrak serta kewajiban dan tugas
7 profesional

Contoh Isu Internal & Eksternal:


No Aspek
Divisi GBM
Isu Internal
1 Lokasi Operasi

2 Operasional

Isu Eksternal
1 Interaksi dengan pejabat
pemerintahan

Divisi TRE
Isu Internal
1 Lingkup dan
tanggung jawab

Isu Eksternal
1 Rekan Bisnis dan Mitra Kerja
Divisi TRE
Instruksi:
1 Mohon diisi dengan Isu Internal dan Eksternal untuk masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/CO
2 Jumlah Isu Internal dan Eksternal adalah minimum 2 untuk masing-masing Isu Internal dan Isu Eksternal.
No Aspek
Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE: …..........
Isu Internal
1
2
3

Isu Eksternal
1
2
3
: 4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
tar Isu Internal dan Eksternal - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

ternal adalah isu-isu yang dapat mempengaruhi tercapainya Sasaran SMAP


dapat dipertimbangkan
gambil keputusan dari untuk membuat Isu Internal dan Eksternal:
or dimana Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE
kompleksitas dari aktivitas
anisasi
ganisasi (Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE)
ganisasi
auan (Divisi/Unit
interaksi denganInduk/Pusat/SPI/SekPer/COE)
ewajiban dan tugas

& Eksternal:
Deskripsi

Divisi berlokasi di Kantor pusat Perusahaan di Jakarta Selatan

Secara struktur organisasi, Divisi berada dibawah Direktorat Energy Primer

Beberapa isu operasional Divisi GBM antara lain:


1. Gas dan Bahan Bakar Minyak (GBM) adalah sumber Energi Primer operasional
perusahaan,
2. Gas bumi lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang lebih
rendah dibandingkan batubara.
3. Biaya Pokok Produksi (BPP) pembangkitan dengan gas masih lebih mahal dibandingkan
BPP pembangkitan dengan batubara.
Dalam melaksanakan fungsinya, Divisi GBM berinteraksi dengan pejabat pemerintahan
berikut ini:
1. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai koordinator dari
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
2. Kementerian ESDM sebagai pembuat kebijakan terkait pengelolaan sumber daya
mineral di bidang ketenagalistrikan, khususnya penetapan tarif listrik, harga jual komoditas
bahan bakar pembangkit listrik, penetapan dan pemantauan rasio eletrifikasi.
3. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pembuat kebijakan tata
kelola BUMN di Indonesia, khususnya terkait pemantauan kinerja Perusahaan.
4. Kementerian Perdagangan sebagai pembuat kebijakan terkait perdagangan, salah
satunya di bidang perdagangan GBM dan transportasi.
5. Kantor Staf Presiden
6. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII, atas interaksi tidak langsung dalam
mendukung Kementerian ESDM untuk merespon persoalan energi dan peran DPR dalam
persetujuan APBN.
7. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite II Energi sebagai pengaju usul rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pengelolaan di bidang ESDM pusat dan daerah
kepada DPR dan pengawas pelaksanaan undang-undang terkait pengelolaan ESDM.
8. Pemerintah Daerah, terkait pengoperasian bisnis berdasarkan peraturan-peraturan
daerah, serta perizinan, pengembangan dan pengoperasian instalasi ketenagalistrikan.
9. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai pembuat peraturan daerah bersama
dengan Pemerintah Daerah dan pengawas pelaksanaan peraturan daerah.

Lingkup dan tanggung jawab Divisi TRE adalah memimpin, menyusun rencana,
melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan pembinaan fungsi Divisi TRE meliputi tetapi
tidak terbatas pada pengelolaan likuiditas korporat, pengelolaan pendapatan dan
pembelanjaan serta administrasi treasury dengan tugas pokok:
a. Memastikan penyusunan kebijakan dan strategi serta pengelolaan penerimaan
pembayaran penjualan tenaga listrik dan lainnya secara terintegrasi dan terpusat melalui
sistem online korporat;
b. Memastikan penyusunan kebijakan dan strategi serta pengelolaan likuiditas perusahaan;
c. Memastikan penyusunan kebijakan dan strategi serta pengelolaan penerimaan dana
pembayaran pelanggan terpusat;
d. Merencanakan, menyusun kebijakan dan strategi serta pengelolaan pembayaran
pembelanjaan operasi dan investasi;

1. Mitra Perbankan
2. PT Pos Indonesia
3. Konsultan Hukum
4. Konsultan Pengembangan Teknologi dan Konsultan pengembangan lainnya
5. Tentara Nasional Indonesia
6. Kepolisian Negara Republik Indonesia
7. Penyedia barang dan jasa
8. Semua Divisi dan unit PLN
ngan Isu Internal dan Eksternal untuk masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggunakan format dibawah ini
rnal dan Eksternal adalah minimum 2 untuk masing-masing Isu Internal dan Isu Eksternal.
Deskripsi
SPI/SekPer/COE: …..........
Keterangan dengan tujuan SMAP

Divisi merupakan salah satu divisi dengan nilai pengadaan terbesar dalam
Direktorat Energy Primer. Pengelolaan Risiko Penyuapan di divisi akan
memberikan kontribusi signifikan dalam direktorat Energy Primer

Operasional supply chain gas dan bahan bakar minyak mempunyai tantangan yang
unik dan dinamis. Setiap perkembangan dalam
perencanaan dan pengadaan kebutuhan energi memerlukan pendekatan yang
didasarkan pada aktifitas aktual di lapangan
dan pengendalian yang memadai
Dinamika politik nasional dan interaksi secara berkala dengan instansi dan pejabat
pemerintah memberikan dampak yang tidak terprediksi terhadap potensi
keterjadian Risiko Penyuapan.

Divisi TRE adalah pihak yang melakukan pembayaran uang kepada pihak
eksternal, yang rawan dengan berbagai modus pengeluaran uang untuk tujuan
Penyuapan

Semakin banyak rekanan bisnis yang bekerja demi kepentingan Divisi TRE akan
berdampak pada luas area terjadinya penyuapan dan cakupan penerapan Tata
Kelola Anti Penyuapan. Tantangan bagi Divisi TRE adalah bagaimana
mengomunikasikan Tata Kelola Anti Penyuapan dan memantau pelaksanaannya
secara menyeluruh dan kepada seluruh rekanan bisnis.
PI/SekPer/COE menggunakan format dibawah ini.

Keterangan dengan tujuan SMAP

Diketahui / Disetujui oleh

(Pejabat yang berwenang)


Kriteria ISO 37001: 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
Permintaan data: Daftar Pemangku Kepentingan dan Harapannya - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPe

Penjelasan:
Pengidentifikasian daftar pemangku kepentingan (stakeholders) beserta harapannya terhadap divisi Divisi/Unit Induk/Pusat/S

Contoh Pemangku Kepentingan:


No Pemangku Kepentingan Harapan dan Persyaratan
(terhadap Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE)
Divisi GBM
1 Rekanan Penyedia Barang dan Jasa - Melakukan proses pengadaan gas dan bahan bakar minyak secara
objektif, transparan dan akuntabel baik dalam proses perencanaan,
pelaksanaan maupun evaluasi pekerjaan rekanan penyedia barang/jasa.
- Menjalin hubungan kerja sama yang saling menghargai dan
berkesinambungan.
- Tidak ada permintaan pembayaran uang/pemberian apapun yang
bernilai (anything of value) secara tidak resmi dalam berhubungan
dengan Perusahaan.

Divisi TRE
1 Satuan, Departemen, dan Unit yang Melakukan proses pembayaran secara benar dan akurat sesuai dengan
Terkait ketentuan yang berlaku.

Instruksi:
1 Mohon diisi dengan Daftar Pemangku Kepentingan dan Harapannya untuk masing-masing Divisi/Unit Induk
2 Jumlah Pemangku Kepentingan dan Harapannya adalah minimum 2.
No Pemangku Kepentingan Harapan dan Persyaratan
(terhadap Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE)
Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE : …..........
1
2
3
4

Diketahui / Disetujui oleh

(Pejabat yang berwenang)


nit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

si Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggunakan format dibawah ini.


Kriteria ISO 37001: 6.2 Sasaran anti penyuapan dan perencanaan untuk mencapainya
Permintaan data: Sasaran SMAP - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

Penjelasan:
Sasaran SMAP adalah penetapan sasaran yang relevan dengan SMAP dan konsisten dengan Tata Kelola Anti Penyuapan (
Sasaran SMAP dibuat untuk tahun 2021.
*Untuk template sasaran yang diberikan oleh Compliance sebelumnya masih relevan dan dapat digunakan, namun, Divisi/U
Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE juga diperbolehkan untuk membuat Sasaran SMAP yang terkait dengan Divisi/Unit
Induk/Pusat/SPI/SekPer/COEnya masing-masing

Contoh Sasaran SMAP:


Sasaran
Divisi GBM:
Melakukan Integrity Due Diligence kepada Mitra dan calon Mitra

Melakukan transaksi dengan Mitra yang tidak masuk dalam daftar


blacklist.

Melakukan transaksi dengan Mitra yang telah menandatangani


Pakta Integritas.

Pegawai atau Direksi yang terlibat dalam proses pengadaan GBM


telah menandatangani Pakta Integritas Pegawai.

Evaluasi Kontrol Eksisting dan Melaksanakan Mitigasi Risiko.

Sosialisasi terkait Kontrol Eksisting dan Mitigasi Risiko

Divisi TRE:
Melakukan Integrity Due Diligence kepada Mitra

Melakukan transaksi dengan Mitra yang telah menandatangani


Pakta Integritas.
Pembayaran dilakukan dengan dokumen pendukung yang jelas dan
lengkap.
Pembayaran dilakukan dengan persetujuan yang sesuai dengan
matriks otorisasi.
Semua pembayaran dilakukan dengan transfer rekening.

Instruksi:
1. Mohon diisi dengan Sasaran SMAP (beserta dengan informasi Indikator, Sumber Dokumentasi dan Sasaran, Targe
Sasaran
Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE : …..........
apan dan perencanaan untuk mencapainya
asing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

elevan dengan SMAP dan konsisten dengan Tata Kelola Anti Penyuapan (Perdir 0048.P/DIR/2020)

mpliance sebelumnya masih relevan dan dapat digunakan, namun, Divisi/Unit


untuk membuat Sasaran SMAP yang terkait dengan Divisi/Unit

Indikator

Jumlah Mitra dan calon Mitra yang dilakukan Integrity Due Diligence.

Jumlah transaksi pembelian dengan Mitra yang tidak masuk dalam daftar
blacklist dibandingkan dengan seluruh transaksi dengan Mitra.

Jumlah Mitra yang bertransaksi dengan Perusahaan yang menandatangani


Pakta Integritas dibandingkan dengan seluruh transaksi dengan Mitra.

Jumlah Pegawai atau Direksi yang terlibat dalam proses pengadaan GBM
yang telah menandatangani Pakta Integritas Pegawai dibandingkan dengan
seluruh proses pengadaan.
Jumlah temuan terkait kegagalan kontrol eksisting.

Jumlah Sosialisasi

Jumlah Mitra yang dilakukan Integrity Due Diligence.

Jumlah Mitra TRE yang menandatangani Pakta Integritas dibandingkan


dengan seluruh Mitra TRE.
Jumlah transaksi pembayaran yang dilakukan dengan dokumen pendukung
yang jelas dan lengkap.
Jumlah transaksi pembayaran yang dilakukan dengan persetujuan yang
sesuai dengan matriks otorisasi.
Jumlah transaksi pembayaran dilakukan dengan Transfer rekening.

dengan informasi Indikator, Sumber Dokumentasi dan Sasaran, Target Pencapaian dan Periode Pencapaian) untuk masing-masing
Indikator
Diketahui / Disetujui oleh

(Pejabat yang berwenang)


an (Perdir 0048.P/DIR/2020)

Sumber Dokumentasi Sasaran Target Pencapaian Periode Pencapaian

Daftar Mitra dan calon Mitra dan lembar 50% Tahunan (Desember 2020)
dokumentasi Integrity Due Diligence Mitra.
100% Juni 2021
Daftar transaksi pembelian GBM beserta Mitra 100% Tahunan (Desember 2020)
terkait dan daftar Mitra yang di-blacklisted.

Daftar transaksi pembelian GBM beserta nama 100% Tahunan (Desember 2020)
Mitra terkait dan lembar dokumentasi Pakta
Integritas pada kontrak.
Pakta Integritas Pegawai dan Direksi. 100% Tahunan (Desember 2020)

Dokumen evaluasi kontrol eksisting 100% Tahunan (Desember 2020)

Dokumentasi Sosialisasi 2 Kegiatan Sosialisasi per Tahunan (Desember 2020)


tahun

Daftar Mitra TRE dan lembar dokumentasi 50% Tahunan


Integrity Due Diligence Mitra. (Desember 2020)
100% Juni 2021
Daftar nama Mitra terkait TRE dan lembar 100% Tahunan
dokumentasi Pakta Integritas pada kontrak. (Desember 2020)
Buku Monitoring Kas dan dokumen pendukung. 100% Tahunan
(Desember 2020)
Buku Monitoring Kas dan dokumen pendukung. 100% Tahunan
(Desember 2020)
Buku Monitoring Kas dan dokumen pendukung. 100% Tahunan
(Desember 2020)

arget Pencapaian dan Periode Pencapaian) untuk masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggunakan format di
Sumber Dokumentasi Sasaran Target Pencapaian Periode Pencapaian
Mengetahui

(Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan)


OE menggunakan format dibawah ini.
Kriteria ISO 37001: 7.4 Komunikasi
Permintaan data: Rencana Komunikasi dengan pihak internal dan eksternal - masing-masing Divisi/Unit Ind

Penjelasan:
Rencana Komunikasi dengan pihak internal dan eksternal yang dibuat harus mencakup:
a) Apa yang akan dikomunikasikan;
b) Kapan berkomunikasi;
c) Dengan siapa berkomunikasi;
d) Bagaimana berkomunikasi;
e) Siapa yang akan berkomunikasi;
f) Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi;
g) Sasaran SMAP.
Rencana Komunikasi dibuat untuk rentang waktu 1 tahun ke depan.

Contoh Rencana Komunikasi:

Kebijakan / Prosedur / Klausul Target (Tanggal) Eksternal /


No
Kegiatan terkait terkait Pelaksanaan Internal

1 Sosialisasi Awareness SMAP Umum 28-29 April 2020 Internal


bagi Penerap SMAP

2 Management Workshop Umum 20 Mei 2020 Internal

3 Sosialisasi Rencana Umum 23-Apr-20 Eksternal


Penerapan SMAP

Juni 2020 Eksternal

Instruksi:
1. Mohon diisi dengan Rencana Komunikasi untuk masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggun

Kebijakan / Prosedur / Klausul Target (Tanggal) Eksternal /


No
Kegiatan terkait terkait Pelaksanaan Internal

Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE : …..........


rnal - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

Target Penerima Media Bahasa yang Referensi Dokumen


Pihak yang terlibat
Informasi Komunikasi digunakan Pendukung

Personil Divisi Sesi Sosialisasi Bahasa Indonesia Divisi Compliance, Materi dan Daftar Hadir
GBM dan Divisi melalui Zoom Divisi GBM dan Divisi Peserta
TRE Meeting TRE

Level setara EVP Sesi Sosialisasi Bahasa Indonesia Divisi Compliance, dan Materi dan Daftar Hadir
melalui Zoom EVP dari Penerap Peserta
Meeting SMAP dan Pendukung

Pemangku Media Sosial Bahasa Indonesia Divisi Compliance dan Link/tautan Website
Kepentingan Perusahaan Divisi Corporate Media Sosial yang
Eksternal (Youtube, dll) Communication terkait

https://youtube.com/
watch?v=0acnrR8SE5s

Pemangku Laporan Tahunan Bahasa Indonesia Divisi Compliance dan Laporan Tahunan 2019
Kepentingan 2019 Divisi Corporate
Eksternal Communication

Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggunakan format dibawah ini.

Target Penerima Media Bahasa yang Referensi Dokumen


Pihak yang terlibat
Informasi Komunikasi digunakan Pendukung
Diketahui / Disetujui oleh

(Pejabat yang berwenang)


Status Pelaksanaan

Selesai dilaksanakan
pada tanggal 28-29
April 2020

Selesai dilaksanakan
pada tanggal 20 Mei
2020

Selesai dilaksanakan
pada tanggal 23
April 2020

Status Pelaksanaan
Kriteria ISO 37001: 8.3 Pengendalian Keuangan
Permintaan data: Daftar Pengendalian Keuangan (termasuk Perdir atau kebijakan terkaitnya) - masing-mas

Penjelasan:
Pengendalian Keuangan adalah aktivitas-aktivitas pengendalian/kontrol keuangan yang dilakukan untuk mengelola risiko p

Contoh Pengendalian Keuangan:


No Pengendalian Referensi
Divisi GBM
1 Melakukan verifikasi atas invoice yang ditagihkan BPM Verifikasi Tagihan Energi Primer
kepada Divisi GBM sebelum dilakukan
pembayaran oleh Divisi TRE
Divisi TRE
1 Melakukan pemisahan tugas dalam melakukan BPM Pengeluaran Kas dan Bank - Pembayaran
pengecekan, verifikasi dan persetujuan kepada Vendor

2 Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen Keputusan Direksi No. 161.K/DIR/2011 tentang


pendukung pembayaran menggunakan lembar Pedoman Proses Pembayaran di Tingkat PLN Unit
verifikasi ceklis pembayaran yang harus Induk Pembangunan dan PLN Pusat Bab IV
ditandatangani oleh orang yang melakukan
pengecekan dan orang yang melakukan persetujuan

Instruksi:
1. Mohon diisi dengan semua Pengendalian Keuangan (termasuk Perdir atau Kebijakan terkaitnya) yang dilakukan o
No Pengendalian Referensi
Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE : …..........
1
2
3
4
an terkaitnya) - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

lakukan untuk mengelola risiko penyuapan

n terkaitnya) yang dilakukan oleh masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggunakan format dibawah ini.
kan format dibawah ini.
Kriteria ISO 37001: 8.4 Pengendalian Non-Keuangan
Permintaan data: Daftar Pengendalian Non-Keuangan (termasuk Perdir atau kebijakan terkaitnya) - masing-masing D

Penjelasan:
penjualan, komersial, sumber daya manusia,
hukum dan regulasi yang dilakukan untuk mengelola risiko penyuapan

Contoh Pengendalian Non-Keuangan:


No Pengendalian Referensi
GBM
1 Menerapkan pemisahan tugas antara yang Job description EVP GBM
menyetujui kontrak, yang meminta pekerjaan dan
yang mengelola kontrak
2 Penilaian atas kebutuhan dilakukan oleh Komite Peraturan Direksi No. 022.P.DIR.2020 Bab I
Value for Money untuk prioritas pengadaan poin 1.8.4.3
sebelum rencana pengadaan disahkan

TRE
1 Pemisahan tugas antara yang menyetujui pemilihan Buku Uraian Jabatan Divisi Treasury
bank dan yang menandatangani Perjanjian kerja

Instruksi:
1. Mohon diisi dengan semua Pengendalian Non-Keuangan (termasuk Perdir atau Kebijakan terkaitnya) yang dilakuk
1
2
3
4
kaitnya) - masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE

an terkaitnya) yang dilakukan oleh masing-masing Divisi/Unit Induk/Pusat/SPI/SekPer/COE menggunakan format dibawah ini.
akan format dibawah ini.

You might also like