You are on page 1of 7

SYOK OBSTETRIK

I. Pengertian pengelihatan kabur, gelisah, dan


akhirnya oliguria/anuria.
Syok adalah suatu keadaan
disebabkan gangguan sirkulasi darah ke IV. Komplikasi
dalam jaringan sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan oksigen dan Komplikasi akibat penanganan yang
nutrisi jaringan dan tidak mampu tidak adekuat dapat menyebabkan
mengeluarkan hasil metabolisme. asidosis metabolic akibat metabolisme
anaerob yang terjadi karena kekurangan
oksigen. Hipoksia/iskemia yang lama
pada hipofise dan ginjal dapat
II. Etiologi menyebabkan nekrosis hipofise dan
gagal ginjal akut. Koangulasi
Penyebab terjadinya syok dalam intravaskular yang luas disebabkan oleh
kebidanan yang terbanyak adalah lepasnnya tromboplastin dari jaringan
perdarahan, kemudian neurologenik, yang rusak. Kegagalan jantung akibat
kardiogenik, endotoksik/septic, berkurangnya darah koroner. Dalam
anafilaktik, dan penyebab syok yang fase ini kematian mengancam. Transfusi
lain seperti emboli, komplikasi anastesi, darah saja tidak adekuat lagi dan jika
dan kombinasi. penyembuhan fase akut terjadi, sisa-sisa
penyembuhan akibat nekrosis ginjal
dan/atau hipofise akan timbul.
III. Manifestasi Klinis Penanganan syok terdiri atas 3 garis
utama, yaitu pengembalian fungsi
Gejala klinik syok pada umumnya sirkulasi darah,dan oksigenasi, eradikasi
sama yaitu tekanan darah menurun, nadi infeksi, serta koreksi cairan dan
cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, elektrolit. Akibat kematian ibu karena
sianosis jari-jari, sesak nafas,
perdarahan dalam kebidanan dapat seperti pengangkatan tiba-tiba tumor
mencapai 13,4% di USA. ovarium yang sangat besar.

Jenis dan Etiologi 3. Syok Kardiogenik


1. Syok Hemoragik Yaitu syok yang terjadi karena
Adalah suatu syok yang disebabkan kontraksi otot jantungyang tidak efektif
oleh perdarahan yang banyak. Akibat yang disebabkan oleh infark otot
perdarahan pada kehamilan muda, jantung dan kegagalan jantung. Sering
misalnya abortus, kehamilan ektopik dijumpai pada penyakit-penyakit katup
dan penyakit trofoblas (mola jantung.
hidatidosa); perdarahan antepartum a. Kegagalan ventrikel kiri
seperti plasenta previa, solusio plasenta, • Akibat cardiac arrest atau ventrikel
rupture uteri, dan perdarahan pasca fibrilasi
persalinan karena atonia uteri dan • Infark miokard
b. Kegagalan pengisian vanrikel kiri:
laserasi jalan lahir.
• Tamponade jantung–akibat emboli
pada jantung
• Emboli paru
2. Syok Neurogenik - Lepasnya embolus dari flebitis
Yaitu syok yang akan terjadi karena interna.
rasa sakit yang berat disebabkan oleh - Pada operasi ekstensif pelvis–
kehamilan ektopik yang terganggu, operasi radikal.

solusio plasenta, persalinan dengan


4. Syok Endotoksik/septic
forceps atau persalinan letak sungsang
Merupakan suatu gangguan
di mana pembukaan serviks belum
menyeluruh pembuluh darah
lengkap, versi dalam yang kasar,
disebabkan oleh lepasnya toksin.
firasat/tindakan crede, ruptura uteri,
Penyebab utama adalah infeksi bakteri
inversio uteri yang akut, pengosongan
gram nagatif. Sering dijumpai pada
uterus yang terlalu cepat (pecah ketuban
abortus septic, korioamnionitis, dan
pada polihidramnion), dan penurunan
infeksi pascapersalinan.
tekanan tiba-tiba daerah splanknik
a. Infeksi dengan masuknya endotoksin vasokontriksi pembuluh darah kulit menjadi
yang berasal dari dinding bakteri pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari
gram-negatif. kemudian diikuti sesak nafas, pengelihatan
b. Endotoksin dapat menimbulkan mata kabur, gelisah dan oligouria/anuria dan
rantai gangguan pada berbagai organ
akhirnya dapat menyebabkan kematian ibu.
sehingga menimbulkan sindrom
Syok sepsis.
c. Komplikasi yang paling sering
berkaitan dengan syok sepsis: Penanganan Syok Dalam Kebidanan
• Abortus infeksius Prinsip pertama dalam penanganan
• Korioamnionitis kedaruratan medic dalam kebidanan atau
• Pielonefritis setiap kedaruratan adalah ABC yang terdiri
• Endometritis postpartum
atas menjaga saluran nafas (airway),
pernafasan (Breathing), dan sirkulasi darah
5. Syok Anafilatik
(Circulation). JIka situasi tersebut terjadi di
yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi
luar Rumah Sakit, pasien harus dikirim ke
/hipersensitif terhadap obat-obatan.
rumah sakit dengan segera dan aman.
1. Syok Hemoragik
Penyebab syok yang lain seperti
Syok Hemoragik merupakan syok
emboli air ketuban, udara atau thrombus,
yang disebabkan oleh perdarahan yang
komplikasi anastesi dan kombinasi seperti
banyak yang dapat disebabkan oleh
pada abortus inkompletus (hemoragik dan
perdarahan antepartum seperti plasenta
ensotoksin) dan kehamilan ektopik
previa, solusio plasenta, dan rupture uteri,
terganggu dan rupture uteri (hemoragik dan
juga disebabkan oleh perdarahan
neurogenik).
pascapersalinan seperti atonia dan laserasi
serviks/vagina. gejala klinik syok hemoragik
Gejala Klinik Syok
bergantung pada jumlah perdarahan yang
Gejala klinik syok pada umumnya
terjadi mulai dari yang ringan sampai berat
sama pada semua jenis syok antara lain
seperti terlihat pada tabel berikut.
tekanan darah menurun, nadi cepat, dan
lemah akibat perdarahan. Jika terjadi

Klasifikasi Perdarahan
Kelas Jumlah Perdarahan Gejala Klinik
I 15% (Ringan) Tekana darah dan nadi normal
Tes Tilt (+)
II 20-25% (sedang) Takikardi-Takipnea
Tekanan nadi < 30 mmHg
Tekanan darah sistolik rendah
Pengisian darah kapiler lambat
III 30-35% (Berat) Kulit dingin, berkerut, pucat
Tekanan darah sangat rendah
Gelisah
Oliguria (<30 ml/jam)
Asidosis metabolic (pH < 7.5)
IV 40-45% (sangat berat) Hipertensi berat
Hanya nadi karotis yang teraba
Syok ireversibel

Pada syok yang ringan gejala-gejala kehamilan. jika perdarahan terus berlanjut,
dan tanda tidak jelas, tetapi adanya syok akan timbul fase-fase syok sebagai berikut.
yang ringan dapat diketahui dengan “tilt
test” yaitu bila pasien didudukan terjadi 1. Fase Kompensasi
hipotensi dan/atau takikardia, sedangkan Rangsangan/reflex simpatis: Respon
dalam keadaan berbaring tekanan darah dan pertama terhadap kehilangan darah
frekuensi nadi masih normal. adalah vasokontriksi pembuluh darah
perifer untuk mempertahankan pasokan
Fase Syok darah ke organ vital
Perempuan hamil normal Gejala klinik: pucat, takikardia, takipnea.
mempunyai toleransi terhadapa perdarahan 2. Fase Dekompensasi
500-1000 ml pada waktu persalinan tanpa Perdarahan lebih dari 1000 ml pada
bahaya oleh karena daya adaptasi fisiologik pasien normal atau kurang karena
kardiovaskular dan hematologik selama factor-faktor yang ada
Gejala klinik: sesuai gejala klinik syok
diatas Penanganan
Terapi yang adekuat pada fase ini Jika terjadi syok, tindakan yang
adalah memperbaiki keadaan dengan harus segera dilakukan antara lain sebagai
cepat tanpa meninggalkan efek samping berikut:
1. Cari dan hentikan segera penyebab
3. Fase Kerusakan Jaringan dan Bahaya perdarahan
Kematian 2. Bersihkan saluran napas dan beri
Penanganan perdarahan yang tidak oksigen atau pasang selang
adekuat menyebabkan hipoksia jaringan endotrakheal
yang lama dan kenatian jaringan dengan 3. Naikkan kaki ke atas untuk
akibat berikut: meningkatkan aliran darah ke sirkulasi
Asidosis metabolik: disebabkan sentral
metabolisme anaerob yang terjadi 4. Pasang 2 set infuse atau lebih untuk
karena kekurangan oksigen transfuse, cairan infuse dan obat-obat
Dilatasi arteriol: akibat penumpukan IV bagi pasien yang syok. Jika sulit
hasil metabolisme selanjutnya mencari vena, lakukan/pasang kanul
menyebabkan penumpukan dan stagnasi intrafemoral.
darah di kapilar dan keluarnya cairan ke 5. Kembalikan volume darah dengan:
dalam jaringan ekstravaskular a. Darah segar (whole blood) dengan
Koagulasi intravaskular yang luas cross-metched dari grup yang sama,
disebabkan lepasnya tromboplastin dari kalau tidak tersedia berikan darah O
jaringan yang rusak sebagai life-saving
Kegagalan jantung akibat berkurangnya b. Larutan kristaloid: seperti ringer
aliran darah koroner laktat, larutan garam fisiologis atau
Dalam fase ini kematian mengancam. glukosa 5%. Larutan-larutan ini
Transfusi darah saja tidak cukup mmempunyai waktu paruh (half life)
adekuat lagi dan jika penyembuhan dari yang pendek dan pemberian yang
fase akut terjadi, sisa-sisa penyembuhan berlebihan dapat menyebabkan
akibat nekrosis ginjal dan/atau hipofise edema paruc. Larutan koloid:
akan timbul dekstran 40 atau 70, fraksi protein
plasma (plasma protein fraction), d. Produksi urin
atau plasma segar e. Tekanan kaviler paru: normal 6-18
Torr
6. Terapi obat-obatan f. Perbaikan klinik: pucat, sianosis,
a. Analgesik: morfin 10-15 mg IV jika sesak, keringat dingin, dan kesadaran
ada rasa sakit, kerusakan jaringan
atau gelisah Komplikasi
b. Kortikosteroid: hidrokortison 1 g Syok yang tidak dapat segera
atau deksametason 20 mg IV pelan- diatasi akan merusak jaringan di berbagai
pelan. Cara kerjanya masih organ, sehingga dapat menjadi komplikasi-
kontroversial, dapat menurunkan komlikasi seperti gagal ginjal akut, nekrosis
resistensi perifer dan meningkatkan hipofise, dan koagulasi intravaskular
kerja jantung vdan meningkatkan diseminata (DIC)
perfusi jaringan
c. Sodium bikarbonat: 100 mEq IV jika Mortalitas
terdapat asidosis Perdarahan 500 ml pada partus
d. Vasopresor: untuk menaikkan spontan dan 1000 ml pada seksio sesarea
tekanan darah dan mempertahankan pada umumnya masih dapat ditoleransi.
perfusi renal. Perdarahan karena trauma dapat
Dopamin: 2,5 mg/kg/menit IV menyebabkan kematian ibu dalam
sebagai pilihan utama kehamilan sebanyak 6-7% dan solusio
Beta-adrenergik stimulant: plasenta 1-5%. Di USA perdarahan obstetric
isoprenalin 1 mg dalam 500 ml menyebabkan angka kematian ibu (AKI)
glukosa 5% IV infuse pelan-pelan sebanyak 13,4%.
Penanganan Syok Hemoragik Dalam
7. Monitoring Kebidanan
a. Central venous pressure (CVP): Bila terjadi syok hemoragik dalam
normal 10-12 cm air kebidanan, segera lakukan resusitasi,
b. Nadi berikan oksigen, infuse cairan, dan transfuse
c. Tekanan darah darah dengan crossmatched.
Diagnosis plasenta previa/solusio oksitosin IV atau per infuse (20-40 U/I), dan
plasenta dapat dilakukan dengan bantuan bila gagal menghentikan perdarahan
USG. Selanjutnya atasi koagulopati dan lanjutkan dengan ligasi a hipogastrika atau
lakukan pengawasan janin dengan histerektomi bila anak sudah cukup. Kalau
memonitor denyut jantung janin. Bila terjadi ada pengalaman dan tersedia peralatan dapat
tanda-tanda hipoksia, segera lahirkan anak. dilakukan embolisasi a.iliaka interna dengan
Jika terjadi atonia uteri pasca persalinan bantuan transkateter. Semua laserasi yang
segera lakukan masase uterus, berikan ada sebelumnya harus dijahit.
suntikan metil ergometrin (0,2 mg) IV dan

You might also like