Professional Documents
Culture Documents
Syok Obstetrik
Syok Obstetrik
Klasifikasi Perdarahan
Kelas Jumlah Perdarahan Gejala Klinik
I 15% (Ringan) Tekana darah dan nadi normal
Tes Tilt (+)
II 20-25% (sedang) Takikardi-Takipnea
Tekanan nadi < 30 mmHg
Tekanan darah sistolik rendah
Pengisian darah kapiler lambat
III 30-35% (Berat) Kulit dingin, berkerut, pucat
Tekanan darah sangat rendah
Gelisah
Oliguria (<30 ml/jam)
Asidosis metabolic (pH < 7.5)
IV 40-45% (sangat berat) Hipertensi berat
Hanya nadi karotis yang teraba
Syok ireversibel
Pada syok yang ringan gejala-gejala kehamilan. jika perdarahan terus berlanjut,
dan tanda tidak jelas, tetapi adanya syok akan timbul fase-fase syok sebagai berikut.
yang ringan dapat diketahui dengan “tilt
test” yaitu bila pasien didudukan terjadi 1. Fase Kompensasi
hipotensi dan/atau takikardia, sedangkan Rangsangan/reflex simpatis: Respon
dalam keadaan berbaring tekanan darah dan pertama terhadap kehilangan darah
frekuensi nadi masih normal. adalah vasokontriksi pembuluh darah
perifer untuk mempertahankan pasokan
Fase Syok darah ke organ vital
Perempuan hamil normal Gejala klinik: pucat, takikardia, takipnea.
mempunyai toleransi terhadapa perdarahan 2. Fase Dekompensasi
500-1000 ml pada waktu persalinan tanpa Perdarahan lebih dari 1000 ml pada
bahaya oleh karena daya adaptasi fisiologik pasien normal atau kurang karena
kardiovaskular dan hematologik selama factor-faktor yang ada
Gejala klinik: sesuai gejala klinik syok
diatas Penanganan
Terapi yang adekuat pada fase ini Jika terjadi syok, tindakan yang
adalah memperbaiki keadaan dengan harus segera dilakukan antara lain sebagai
cepat tanpa meninggalkan efek samping berikut:
1. Cari dan hentikan segera penyebab
3. Fase Kerusakan Jaringan dan Bahaya perdarahan
Kematian 2. Bersihkan saluran napas dan beri
Penanganan perdarahan yang tidak oksigen atau pasang selang
adekuat menyebabkan hipoksia jaringan endotrakheal
yang lama dan kenatian jaringan dengan 3. Naikkan kaki ke atas untuk
akibat berikut: meningkatkan aliran darah ke sirkulasi
Asidosis metabolik: disebabkan sentral
metabolisme anaerob yang terjadi 4. Pasang 2 set infuse atau lebih untuk
karena kekurangan oksigen transfuse, cairan infuse dan obat-obat
Dilatasi arteriol: akibat penumpukan IV bagi pasien yang syok. Jika sulit
hasil metabolisme selanjutnya mencari vena, lakukan/pasang kanul
menyebabkan penumpukan dan stagnasi intrafemoral.
darah di kapilar dan keluarnya cairan ke 5. Kembalikan volume darah dengan:
dalam jaringan ekstravaskular a. Darah segar (whole blood) dengan
Koagulasi intravaskular yang luas cross-metched dari grup yang sama,
disebabkan lepasnya tromboplastin dari kalau tidak tersedia berikan darah O
jaringan yang rusak sebagai life-saving
Kegagalan jantung akibat berkurangnya b. Larutan kristaloid: seperti ringer
aliran darah koroner laktat, larutan garam fisiologis atau
Dalam fase ini kematian mengancam. glukosa 5%. Larutan-larutan ini
Transfusi darah saja tidak cukup mmempunyai waktu paruh (half life)
adekuat lagi dan jika penyembuhan dari yang pendek dan pemberian yang
fase akut terjadi, sisa-sisa penyembuhan berlebihan dapat menyebabkan
akibat nekrosis ginjal dan/atau hipofise edema paruc. Larutan koloid:
akan timbul dekstran 40 atau 70, fraksi protein
plasma (plasma protein fraction), d. Produksi urin
atau plasma segar e. Tekanan kaviler paru: normal 6-18
Torr
6. Terapi obat-obatan f. Perbaikan klinik: pucat, sianosis,
a. Analgesik: morfin 10-15 mg IV jika sesak, keringat dingin, dan kesadaran
ada rasa sakit, kerusakan jaringan
atau gelisah Komplikasi
b. Kortikosteroid: hidrokortison 1 g Syok yang tidak dapat segera
atau deksametason 20 mg IV pelan- diatasi akan merusak jaringan di berbagai
pelan. Cara kerjanya masih organ, sehingga dapat menjadi komplikasi-
kontroversial, dapat menurunkan komlikasi seperti gagal ginjal akut, nekrosis
resistensi perifer dan meningkatkan hipofise, dan koagulasi intravaskular
kerja jantung vdan meningkatkan diseminata (DIC)
perfusi jaringan
c. Sodium bikarbonat: 100 mEq IV jika Mortalitas
terdapat asidosis Perdarahan 500 ml pada partus
d. Vasopresor: untuk menaikkan spontan dan 1000 ml pada seksio sesarea
tekanan darah dan mempertahankan pada umumnya masih dapat ditoleransi.
perfusi renal. Perdarahan karena trauma dapat
Dopamin: 2,5 mg/kg/menit IV menyebabkan kematian ibu dalam
sebagai pilihan utama kehamilan sebanyak 6-7% dan solusio
Beta-adrenergik stimulant: plasenta 1-5%. Di USA perdarahan obstetric
isoprenalin 1 mg dalam 500 ml menyebabkan angka kematian ibu (AKI)
glukosa 5% IV infuse pelan-pelan sebanyak 13,4%.
Penanganan Syok Hemoragik Dalam
7. Monitoring Kebidanan
a. Central venous pressure (CVP): Bila terjadi syok hemoragik dalam
normal 10-12 cm air kebidanan, segera lakukan resusitasi,
b. Nadi berikan oksigen, infuse cairan, dan transfuse
c. Tekanan darah darah dengan crossmatched.
Diagnosis plasenta previa/solusio oksitosin IV atau per infuse (20-40 U/I), dan
plasenta dapat dilakukan dengan bantuan bila gagal menghentikan perdarahan
USG. Selanjutnya atasi koagulopati dan lanjutkan dengan ligasi a hipogastrika atau
lakukan pengawasan janin dengan histerektomi bila anak sudah cukup. Kalau
memonitor denyut jantung janin. Bila terjadi ada pengalaman dan tersedia peralatan dapat
tanda-tanda hipoksia, segera lahirkan anak. dilakukan embolisasi a.iliaka interna dengan
Jika terjadi atonia uteri pasca persalinan bantuan transkateter. Semua laserasi yang
segera lakukan masase uterus, berikan ada sebelumnya harus dijahit.
suntikan metil ergometrin (0,2 mg) IV dan