You are on page 1of 17

Laporan Praktikum Biologi

Pengaruh Pemberian Pupuk Dengan Jenis Yang Berbeda


Terhadap Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau

Disusun oleh:Qodrat Abdillah

SMAN 5 Tasikmalaya

2024
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau dan biji yang berwarna
putih. Tumbuhan yang termasuk dalam suku polong-polongan ini termasuk sebagai
sumber makanan tinggi protein nabati.

Kacang hijau dapat tumbuh dalam berbagai macam media tanam. Namun
yang paling sering digunakan adalah media tanam tanah. Karena tanah biasanya
mengandung berbagai macam zat hara yang akan sangat bermanfaat terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau.

Dalam proses pertumbuhannya, tanaman termasuk tanaman kacang hijau


memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
Nitrogen berperan untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Terutama pada fase vegetative, khususnya batang, cabang dan daun. Nitrogen juga
memiliki peran penting dalam pembentukan klorofil. Fosfor berperan untuk
mengedarkan energi ke seluruh bagian tumbuhan. Fosfor juga merupakan bahan
mentah untuk pembentukan protein tertentu. Kalium berfungsi untuk pembentukan
protein, karbohidrat dan gula.

Selain ketiga unsur hara tadi, terdapat juga unsur hara lain yang berperan
penting dalam pertumbuhan tanaman. Unsur hara tersebut dibagi ke dalam dua
macam, yaitu unsure hara makro (N, P, k, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro (Fe, Cu,
Mn, Mo, Zn, Cl, B).

Pertumbuhan tanaman kacang hijau juga dapat dipercepat dengan


memberikan pupuk guna membantu memberi asupan nutrisi bagi tanaman kacang
hijau. Hal itu disebabkan karena sebagian besar zat hara yang terkandung di dalam
tanah seringkali tidak tersedia sepenuhnya untuk tanaman. Oleh karena itu tambahan
asupan nutrisi sangat diperlukan dan dapat diberikan melalui pemberian asupan
pupuk.

Berbagai jenis pupuk sebenarnya bisa ditambahkan. Hanya saja hanya


beberapa jenis pupuk yang sering digunakan untuk tanaman kacang hijau. Pada
penelitian ini, penulis akan membahas pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dengan memberikan tiga jenis pupuk
ke beberapa tanaman kacang hijau yang berbeda. Pupuk yang digunakan adalah
pupuk NPK, pupuk kompos dan pupuk urea.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk dengan jenis pupuk yang berbeda
terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau?
2. Dari tiga jenis pupuk yang diberikan, pupuk manakah yang akan memberikan
dampak paling signifikan terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui
pengaruh dari pemberian pupuk terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Serta
mengetahui jenis pupuk yang paling berdampak terhadap pertumbuhan kecambah
kacang hijau.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang, urea
dan kompos terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau. Melalui penelitian ini,
penulis berharap dapat membantu pembaca untuk menentukan jenis pupuk yang akan
digunakan saat hendak bercocok tanam.

1.5. Hipotesis
Tanaman yang diberi pupuk kompos kemungkinan besar akan memiliki
kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan kecambah lainnya yang
diberi pupuk urea ataupun NPK. Hal ini disebabkan karena pupuk kompos sudah
memiliki cakupan gizi yang cukup untuk tanaman. Pupuk kompos sudah memiliki
yang sudah lengkap, baik unsur hara makro (N, P, k, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro
(Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B).

Kandungan Nitrogen dalam pupuk kompos membantu mempercepat


pertumbuhan vegetatif (akar, batang, daun) kecambah kacang hijau. Nitrogen juga
merupakan zat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Kalium berperan
penting dalam penguatan struktur tanaman, sehingga sangat membantu kecambah
kacang hijau agar memiliki struktur tanaman yang kuat. Kandungan kalsium dalam
pupuk kompos berperan dalam keseimbanga ion dan permeabilitas tanah serta
mengatur pembelahan dan perpanjangan sel. Magnesium dalam pupuk kompos
merupakan unsur esensial pembentuk klorofil. Fosfor dalam pupuk kompos berguna
untuk mempercepat serta memperkuat tanaman muda untuk menjadi tanaman
dewasa. Kandungan sulfur dalam pupuk kompos berperan aktif dalam pembentukan
bintil-bintil akar.

Kecambah yang tumbuh di tanah yang diberi pupuk kompos akan tumbuh
dengan asupan nutrisi yang lengkap. Seluruh unsur hara makro dan unsure hara mikro
yang terkandung dalam pupuk kompos akan bekerja secara sinergi sehingga dapat
memaksimalkan pertumbuhan kecambah kacang hijau menjadi tanaman muda. Pupuk
kompos yang dibuat dari bahan-bahan alami juga akan membuat tanah menjadi lebih
ramah lingkungan.

Untuk kecambah kacang hijau yang diberi pupuk NPk juga akan tumbuh
dengan cepat, hanya saja hasil dari kecambah kacang hijau yang diberi pupuk NPk
akan menjadi lebih pendek dan juga tidak maksimal. Hal itu dikarenakan pupuk NPk
hanya mampu mencukupkan kebutuhan dari tiga unsur hara utama yang berperan
dalam pertumbuhan tanaman, yaitu Nitrogen, Fosfor, dan kalium.

Sedangkan untuk kecambah yang diberi pupuk urea hanya akan terlihat cepat
bertumbuh, hanya saja tidak memiliki kesehatan tumbuhan yang sebaik dengan
kecambah yang ditanam di tanah yang mengandung pupuk NPk ataupun pupuk
kompos. Karena pupuk urea hanya mencukupi kebutuhan Nitrogen dari tanaman.
Sehingga sekalipun pertumbuhan vegetatif tanaman terlihat berjalan dengan baik,
namun tanaman tidak mendapat suplai nutrisi penunjang yang lain, sehingga
sebenarnya pertumbuhan tanaman tidaklah maksimal.

Jadi kemungkinan besar kecambah yang ditanam di tanah yang diberi pupuk
kompos, kemungkinan besar akan menjadi kecambah yang mengalami pertumbuhan
yang paling maksimal. Karena mendapat asupan nutrisi yang seimbang.
BAB 2
Dasar Teori
2.1. Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio. Hasil
perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji.

Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan dikenal dua macam tipe
perkecambahan, yaitu hipogeal dan epigeal.

a. Perkecambahan hipogeal

Pada perkecambahan hipogeal, terjadi pertumbuhan memanjang dari epikotil yang


menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah.Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh: kacang kapri.

b. Perkecambahan epigeal

Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon


dan plumula terdorong ke permukaan tanah.Pada perkecambahan epigeal, kotiledon
berada di atas tanah. Contoh: kacang hijau, kacang tanah.

2.2. Pengertian kacang hijau


Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi.Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah keledai dan kacang tanah.

Kacang Hijau.

Klasifikasi:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : (Tracheobionta)

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiates

2.3. Pengertian pupuk


Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
dengan tujuan mencukupkan zat hara yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh.
Pemberian pupuk harus juga memperhatikan kebutuhan tanaman. Terlalu banyak atau
terlalu sedikit zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.

Secara umum, pupuk dibedakan ke dalam dua jenis yaitu:

1. Pupuk organik

Merupakan pupuk yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami.


Bersifat lebih ramah terhadap lingkungan dan cenderung lebih aman bagi tumbuhan.
Contoh pupuk organik adalah pupuk kompos.

2. Pupuk anorganik/buatan

Merupakan pupuk yang dibuat dari bahan-bahan sintetis. Biasanya memiliki


limbah dan kurang ramah terhadap lingkungan. Contoh pupuk buatan adalah pupuk
NPk dan pupuk urea.
Bab 3
Metode Penelitian
3.1. Jenis Penelitian
Penyusunan laporan penelitian ini menggunakan metode praktikum. Metode
praktikum adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap
objek penelitian serta adanya kontrol terhadap objek. Praktikum dilakukan dengan
menggunakan objek penelitian kacang hijau pada media tanam tanah dan diberi tiga
jenis pupuk yang berbeda yaitu pupuk kompos, NPk dan juga urea.

3.2. Variabel Penelitian


1. Variabel Bebas :
 Jenis pupuk (pupuk kompos, pupuk urea, pupuk NPk)
2. Variabel Terikat :
- Tinggi kecambah kacang hijau
- Jumlah daun dalam kecambah kacang hijau
3. Variabel Kontrol:
- Pemberian air ( 30 ml sekali pemberian, pemberian dilakukan setiap sore hari)
- Takaran pupuk ( 15 gram, sekali pemberian di awal menanam)
- Media tanam ( tanah)
- Penggunaan biji kacang hijau yang sama

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu

Jumat, 1 September 2017 – Jumat, 8 September 2017 (1 Minggu)

2. Tempat penelitian

Di halaman rumah penulis.

3.4. Alat dan Bahan


3.4.1. Alat

1. Kapas

2. 1 buah paku untuk melubangi gelas


3. 9 buah gelas plastik

4. 9 buah label untuk menandai gelas

5. 1 buah baskom sebagai wadah untuk perendaman biji kacang hijau

6. 1 buah gunting

7. 1 buah penggaris untuk mengukur panjang kecambah

8. kamera untuk mendokumentasikan hasil pengamatan

3.4.2. Bahan

1. 36 biji kacang hijau

2. Total 1200 gram tanah

3. Total 45 gram pupuk kompos

4. Total 45 gram pupuk urea

5. Total 45 gram pupuk NPk

6. Total 270 ml air per hari selama 7 hari

3.5. Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan

2. Rendam biji kacang hijau selama 24 jam

3. Lubangi 9 gelas plastik dengan paku pada bagian bawahnya

4. Masukkan 200 gram tanah ke dalam setiap gelas plastik

5. Tanam 4 biji kacang hijau ke dalam setiap gelas, dengan perlakuan :

a. Gelas berlabel Urea diberi pupuk urea sebanyak 15 gram di hari pertama
penanaman.

b. Gelas berlabel Kompos diberi pupuk kompos sebanyak 15 gram di hari pertama
penanaman.

c. Gelas berlabel NPk diberi pupuk NPk sebanyak 15 gram di hari pertama
penanaman.
6. Sirami seluruh gelas setiap hari, setiap sore sebanyak 30 ml sekali penyiraman

7. Amati pertumbuhan yang terjadi

3.6. Pengambilan Data


Data diambil setiap hari selama 7 hari dengan cara mengukur pertumbuhan
panjang kecambah kacang hijau dan mengamati jumlah daun yang tumbuh. Data
diambil dari tiga kondisi yang ada. Setiap kondisi terdapat tiga gelas. Juga dilakukan
dokumentasi.

Data yang diperoleh akan diolah secara sederhana yaitu dengan menghitung
rata-rata pertumbuhan kecambah dari hari ke hari. Lalu membuat perbandingan dari
ketiga kondisi yang ada dalam bentuk grafik.
Bab 4
Hasil dan Pembahasan
4.1. Data hasil pengamatan

1. Tabel pertumbuhan panjang batang dalam satuan cm

a. Diberi pupuk kompos

Pupuk Kompos
Hari Ke
Kompos 1 Kompos 2 Kompos 3 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4, 3.45454545
2 3 4 2 1 7 4 4 3 4 5 5 1 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 5 2 2 5 3 1 0 5 16 5 7 11.75
1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 17.9166666
4 6 8 0 9 8 6 7 7 0 21 8 5 7
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21.0833333
5 0 9 1 1 0 2 0 1 3 24 2 0 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24.0833333
6 2 1 3 4 3 5 4 5 6 27 4 5 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26.9166666
7 5 4 6 7 5 7 6 8 9 30 8 8 7

b. Diberi pupuk urea

Pupuk Urea
Hari Ke
Urea 1 Urea 2 Urea 3 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1.41666666
2 2 0 0 0 4 3 2 1 2 2 1 0 7
7.83333333
3 12 1 0 0 14 12 12 10 11 11 11 0 3
4 18 3 2 2 20 14 18 16 14 15 16 0 11.5
13.9166666
5 20 4 3 3 19 20 19 20 22 18 17 2 7
15.9166666
6 24 5 3 4 22 24 21 22 23 20 19 4 7
7 27 6 5 7 25 26 24 25 24 23 21 6 18.25
c. Diberi pupuk NPk

Pupuk NPk
Hari Ke
NPk 1 NPk 2 NPk 3 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2.08333333
2 2 3 4 1 4 2 1 1 4 1 1 1 3
1 1 1 1 1 1 1 1 11.1666666
3 0 1 0 2 9 9 3 7 6 2 7 8 7
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15.4166666
4 0 7 6 5 6 2 7 8 6 6 9 3 7
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 20.6666666
5 2 4 0 1 0 2 3 4 0 8 6 8 7
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
6 5 6 2 4 2 4 5 7 3 0 8 0 23
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25.1666666
7 8 9 4 6 4 6 7 9 5 2 0 2 7

d. Perbandingan partumbuhan kecambah pada tiga kondisi yang berbeda

Perbandingan Pertumbuhan Panjang


30

25

20 Kompos
Urea
15 NPk

10

0
1 2 3 4 5 6 7
e. Keterangan

Hari Ke Kompos
1 Hipokotil mulai tumbuh
2 Plumula mulai terlihat
3 Hipokotil tumbuh semakin tinggi
4 Sudah tumbuh daun, epikotil mulai tumbuh
5 Epikotil tumbuh menjauhi kotiledon
6 Epikotil tumbuh lebih cepat dari hipokotil
7 Semua sudah tumbuh daun

Hari Ke NPk
1 Hipokotil mulai tumbuh
2 Kotiledon tumbuh, Plumula belum tumbuh
3 Hipokotil terus tumbuh
4 Epikotil mulai tumbuh, daun tumbuh
5 Hipokotil masih tumbuh lebih cepat
6 Epikotil tumbuh menjauhi kotiledon
7 Semua sudah tumbuh daun

Hari Ke Urea
1 Hipokotil mulai tumbuh
2 Beberapa sudah tumbul plumula
3 Hipokotil terus tumbuh
4 Plumula mulai lepas dari kotiledon
5 Daun tumbuh
6 Pertumbuhan epikotil lebih cepat
7 Semua sudah tumbuh daun

f. Tabel jumlah daun

Kompos

Pupuk Kompos
Hari Ke
Kompos 1 Kompos 2 Kompos 3 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.33333333
3 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3
1.16666666
4 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 7
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Urea

Pupuk Urea
Hari Ke
Urea 1 Urea 2 Urea 3 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.33333333
4 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 3
5 2 2 0 0 2 2 2 0 0 0 0 2 1
1.66666666
6 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 7
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

NPk

Pupuk NPk
Hari Ke
NPk 1 NPk 2 NPk 3 Rata-rata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0.5
1.16666666
5 2 2 0 0 2 0 0 0 2 2 2 2 7
1.83333333
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 3
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

g. Grafik perbandingan Jumlah daun


2.5

1.5
Kompos
Urea
1 NPk

0.5

0
1 2 3 4 5 6 7

4.2. Pembahasan

Pemberian pupuk yang berbeda kepada kecambah kacang hijau ternyata


terbukti menunjukkan pertumbuhan kecambah kacang hijau yang berbeda. Hal ini
dapat dilihat dari gelas kompos, gelas NPk dan gelas urea di mana gelas berlabel
kompos memiliki laju pertumbuhan panjang batang dan jumlah daun yang paling
cepat. Gelas berlabel kompos memiliki rata-rata laju pertumbuhan 4,48 cm per hari.
Sedangkan gelas berlabel urea memiliki rata-rata laju pertumbuhan 2,60 cm per hari.
Gelas berlabel NPk memiliki rata-rata laju pertumbuhan 3,59 cm per hari.

Dalam gelas berlabel kompos, kecambah kacang hijau mendapatkan asupan


nutrisi lengkap. Baik makronutrien dan juga mikronutrien. Sehingga pertumbuhan
tanaman kacang hijau menjadi optimal. Dalam gelas berlabel kompos, batang kacang
hijau terlihat cukup kuat karena asupan Nitrogen, kalium dan fosfor yang cukup.
Daun juga terlihat sangat hijau karena asupan Nitrogen dan juga mangnesium yang
cukup.

Dalam gelas berlabel urea, kecambah kacang hijau mendapatkan asupan


Nitrogen yang cukup banyak. Namun tidak terkandung nutrient lain dalam pupuk
urea. Sehingga pertumbuhan vegetative tanaman tetap baik, namun kurang maksimal.
Batang tumbuh dengan baik namun kurang kuat dan mudah patah. Karena kurangnya
unsure fosfor dan kalium. Daun hijau hanya saja lemas, kemungkinan karena
kurangnya unsure magnesium yang bisa didapat oleh tanaman.

Dalam gelas berlabel NPk, kecambah kacang hijau mendapatkan asupan 3


unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yaitu Nitrogen, Kalium dan Fosfor.
Tapi tidak ada berbagai macam mikronutrien lain yang terkandung. Sehingga
pertumbuhan tanaman cukup bagus, cukup cepat hanya saja kurang maksimal. Batang
kuat dan daunpun tumbuh dengan kuat. Tapi pertumbuhan lebih lambat jika
dibandingkan dengan tanaman dalam gelas berlabel kompos.

Pertumbuhan tanaman antara gelas berlabel kompos dan npk hanya berbeda
sedikit, karena pupuk npk tetap mencukupi kebutuhan dari 3 unsur hara utama
tanaman. Sedangkan pupuk kompos memenuhi juga kebutuhan mikronutrien
tanaman. Sehingga kondisi fisik tanaman di gelas kompos terlihat lebih sehat.

Sedangkan pupuk urea hanya mampu mencukupi kebutuhan nitrogen,


sehingga pertumbuhan menjadi jauh lebih lambat dan kondisi fisik tanaman jauh
berbeda dan cenderung lebih ringkih.

Pertumbuhan daun pada ketiga kondisi hanya berbeda sedikit. Disebabkan


karena waktu penelitian yang hanya tujuh hari, sehingga perbedaan laju pertumbuhan
daun tidak terlihat. Tanaman juga belum bercabang, sehingga jumlah daun maksimal
hanya berjumlah dua daun.

Yang berbeda hanyalah kondisi daun. Yaitu daun dalam gelas berlabel
kompos berwarna hijau dan sehat. Daun terlihat cukup berisi dan kuat. Disebabkan
oleh asupan Nitrogen dan Magnesium yang merupakan bahan esensial pembentuk zat
hijau daun.

Daun dalam gelas berabel NPk, terlihat cukup hijau, namun tidak terlihat
terlalu sehat, tidak seperti daun yang terdapat dalam gelas kompos. Daun hijau tapi
tipis dan kelihatan mudah sobek. Karena pupuk NPk tidak membantu mencukupi
kebutuhan magnesium.

Sedangkan dalam gelas berlabel urea, daun terlihat hijau, namun terlihat tidak
sehat, sedikit layu dan juga mudah sobek. Hal tersebut karena urea hanya
mencukupkan kebutuhan Nitogen yang juga digunakan bagian tubuh lain untuk
tumbuh.
Bab 5
Kesimpulan
Dari praktikum pemberian pupuk dengan jenis yang berbeda terhadap
perttumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau dapat disimpulkan bahwa
perbedaan pemberian jenis pupuk dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kecambah kacang hijau. Proses pertumbuhan dan juga perkembangan
membutuhkan asupan zat hara yang cukup. Namun kebutuhan tiap tanaman berbeda-
beda, begitu juga dengan tumbuhan kacang hijau.

Dari penelitian yang dilakukan, biji kacang hijau yang ditanam di gelas
berlabel kompos memiliki laju pertumbuhan yang paling tinggi yaitu 4,48 cm per
hari. Disusul oleh gelas berlabel NPk dengan laju pertumbuhan 3,59 cm per hari dan
yang terakhir gelas berlabel urea dengan laju pertumbuhan 2,60 cm per hari.

Hal itu terjadi karena pupuk kompos memenuhi kebutuhan makronutrien dan
juga mikronutrien tanaman, sedangkan pupuk npk hanya memenuhi kebutuhan 3
nutrisi pokok penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan urea hanya
memenuhi kebutuhan nitrogen tanaman. Jadi dapat disimpulkan kalau hipotesis yang
telah dibuat sebelumnya adalah benar.

You might also like