You are on page 1of 18

LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD)

STASE BAYI BARU LAHIR


ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BY NY W USIA 0 HARI
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
TAHUN AKADEMIK 2022-2023

Dosen Pembimbing Pendidikan : Dwi Ernawati,. S.ST., M.Keb

Disusun oleh :
Bella Filia
2210106083

PRODI KEBIDANAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
2022

i
ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulilah segala puji bagi Allah S.W.T., yang Maha menguasai alam semesta. Shalawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad S.A.W., keluarga, sahabat, serta
seluruh kaum muslim yang senantiasa istiqomah mengikuti petunjuk-Nya. Berkat rahmat dan
pertolongan Allah S.W.T., penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran
Karakteristik Ibu Dalam Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif”. Penyusunan Skripsi ini
tidak telepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan semua pihak. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku Rektor Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
„Aisyiyah Yogyakarta.
3. Nidatul Khofiyah, S.Keb.,Bd., M.PH selaku ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana
dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi.
4. Dwi Ernawati, S.ST., M.Keb selaku dosen pembimbing pendidikan yang telah
memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti dalam menyusun reading
jurnal.
5. Fita Dhiah S,Keb,.NS selaku pembimbing Lahan di Ruang Nifas RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
6. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar Pidiansyah yang menjadi support system,
baik berupa bantuan, motivasi, materi maupun doa.
7. Semua teman-teman yang telah membantu dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat serta dukungan.

Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman sehingga


penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb

Wonosobo 16 Januari 2022

iii
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A.Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B.Rumus Masalah ............................................................................................................................... 1
C.Tinjauan........................................................................................................................................... 2
D.Manfaat............... ............................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI.................................................................................................... 3
A.Definisi berat badan lahir rendah (BBLR) ...................................................................................... 3
B.Jenis-Jenis BBLR ............................................................................................................................ 3
C.Karakteristik BBLR......................................................................................................................... 4
D.Tinjauan umum faktor risiko BBLR ............................................................................................... 5
E.Tinjauan Umum tentang Pencegahan Kejadian BBLR ................................................................... 6
BAB III HASIL OBSERVASI ................................................................................................ 8
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 13
A.Kesimpulan......... .......................................................................................................................... 13
B.Saran.................... .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat nya saat
lahir kurang dari 2500 gram (Prawirohardjo, 1999). Sedangkan menurut Kemenkes RI
(2006), BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir. Untuk keperluan bidan di desa berat lahir masih dapat
diterima apabila dilakukan penimbangan dalam 24 jam pertama setelah lahir
(Kemenkes RI, 2011).
UNICEF (2015) mengungkapkan bahwa angka kematian bayi di Indonesia
masih tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya di Asia Tenggara. Angka
kematian bayi Indonesia berada di bawah angka global yaitu 23 per 1000 kelahiran
hidup (Depkes RI, 2016). Namun, angka ini masih lebih tinggi jika dibandingkan
dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia 6 per 1000 kelahiran hidup,
Singapura 2 per 1000 kelahiran hidup, Thailand 11 per 1000 kelahiran hidup dan
Brunei Darussalam 9 per 1000 kelahiran hidup (UNICEF, 2015).
Kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat tingkat global. UNICEF (2015) melaporkan bahwa sepanjang tahun 2009-
2013, BBLR berkontribusi sebanyak 16% dari total kematian neonatal. Diperkirakan
terdapat 15% hingga 20% dari seluruh kelahiran di dunia adalah BBLR, mewakili
lebih dari 20 juta kelahiran dalam setahun (WHO, 2014a). Angka kejadian BBLR di
Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain (Depkes RI, 2012).
Laporan Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan bahwa persentase BBLR tingkat
nasional tahun 2013 adalah 10,2%, lebih rendah dari tahun 2010 yaitu 11,1%.
Persentase BBLR tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi Tengah yaitu 16,9% dan
terendah di Sumatera Utara sebanyak 7,2% (Depkes RI, 2013). Selain Sulawesi
Tengah, masih terdapat beberapa provinsi dengan kejadian BBLR yang berada di atas
angka nasional salah satunya adalah Sulawesi Selatan (Depkes RI, 2013).

B. Rumus Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah adalah asuhan kebidanan
bayi baru lahir pada by ny S umur 0 hari dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.

1
C. Tjuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu yang memiliki bayi
berat badan lahir rendah
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengkaji data meliputi data subyektif secara lengkap pada
By Ny S umur 0 hari dengna berat badan lahir rendah
b. Agar mahasiswa mampu mengkaji data meliputi data obyektif pada By Ny S
umur 0 hari dengan berat badan lahir rendahI
c. Agar mahasiswa mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa
kebidanan dan masalah pada By Ny S umur 0 hari denganberat badan lahir
rendah
d. Agar mahasiswa mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan secara
komprehensif pada By Ny S umur 0 hari dengan berat bedan lahir rendah

D. Manfaat
a. Bagi Bidan
Memberikan Masukan Terhadap tenaga kesehatan khususnya di ruang peri
Kebidanan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan tindakan yang
diberikan pada bayi berat badan lahir rendah
b. Bagi RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
Untuk meningkatkan asuhan kebidanan pada bayi berat badan lahir rendah
c. Bagi Mahasiswa
Dapat mempergunakan sebagai informasi tambahan khususnya yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada bayi berat badan lahir rendah

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi berat badan lahir rendah (BBLR)


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat nya saat
lahir kurang dari 2500 gram (Prawirohardjo, 1999). Sedangkan menurut Kemenkes RI
(2006), BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir. Untuk keperluan bidan di desa berat lahir masih dapat
diterima apabila dilakukan penimbangan dalam
24 jam pertama setelah lahir (Kemenkes RI, 2011).

B. Jenis-Jenis BBLR
BBLR dibagi menjadi dua golongan yaitu prematur dan dismatur. Bayi
prematur adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu
dan mempunyai berat dan sesuai untuk masa kehamilan, sedangkan bayi dismatur
adalah bayi lahir dengan berat kurang dari berat seharusnya untuk masa kehamilan
dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilan (Jumiarni, et al,1995). Berdasarkan
perawatannya, Kemenkes RI (2011) membagi BBLR dengan berat >2000 kg boleh
dirawat di rumah dengan pengawasan oleh tenaga kesehatan sedangkan bayi yang
beratnya <2000 kg harus dirujuk ke Rumah Sakit karena lebih mudah untuk terkena
berbagai masalah seperti infeksi, hipotermi dan masalah pemberian minum.
a. Bayi Prematur
Bayi prematur umumnya lahir pada umur kehamilan 28-36 minggu.
Biasanya bayi prematur disebabkan karena tidak mampunya uterus menahan
janin, adanya gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat dari
waktunya atau adanya rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi
uterus sebelum mencapai kehamilan aterm (Kemenkes RI, 2011). Bayi prematur
mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan
hidup di luar rahim. Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh
semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik. Kelompok
ini lebih sering mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang
matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (Kemenkes RI, 2011).

3
b. Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK)
Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK) adalah bayi yang tidak tumbuh
dengan baik di dalam kandungan selama kehamilan. Kelompok ini terjadi
karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh
lambat). Retardasi pertumbuhan intrauterin (Intrauterine Growth Retardation /
IUGR) berhubungan dengan keadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi
plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan
umum dan gizi ibu. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi
secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin. Kematangan fungsi organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat
lahirnya rendah (Kemenkes RI, 2011).

C. Karakteristik BBLR
Karakteristik BBLR adalah berat kurang dari 2.500 gram, panjang kurang dari
45 cm, lingkaran dada kurang dari 30 cm, lingkaran kepala kurang dari 33 cm, kepala
tidak mampu tegak, umur kehamilan kurang dari 37 minggu, kepala relatif lebih
besar, kulit terlihat tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot
hipotonik – lemah, pernafasan tak teratur dapat terjadi apnea (gagal nafas), frekwensi
nafas sekitar 45 sampai 50 kali per menit, frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per
menit, paha terlihat abduksi, sendi lutut/kaki fleksi – lurus.
a. Karakteristik Bayi Prematur
Gambaran yang bisa digunakan untuk mengenali bayi prematur adalah
kulit yang tipis dan mengkilap, tulang rawan telinga sangat lunak, lanugo banyak
terutama pada bagian punggung, jaringan payudara belum terlihat dan puting susu
hanya berupa titik, untuk genetalia eksterna bayi perempuan labia mayora belum
menutupi labia minora sedangkan pada bayi laki-laki skrotum belum banyak
lipatan dan testis kadang belum turun, rajah telapak kaki <1/3 bagian atau malah
belum terbentuk, kadang disertai pernafasan tidak teratur, aktifitas tangisan lemah,
refleks menghisap dan menelan tidak efektif/lemah. Hal ini karena bayi premature
dilahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu sehingga proses
pembentukan dan pematangan organ belum sempurna (Kemenkes RI, 2011).
b. Karakteristik Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK)

4
Bayi KMK bisa saja cukup bulan, kurang bulan atau malah lebih bulan
hanya saja berat nya kurang dari 2500 gram. Tanda-tanda bayi KMK adalah
gerakannya cukup aktif dan tangisnya cukup kuat, kulit keriput, lemak bawah
kulit tipis, rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian, kuku lebih panjang, reflex
mengisap cukup kuat. Labia mayor sudah menutupi labia minor pada bayi
perempuan dan untuk bayi laki-laki testis sudah turun ke dalam skrotum.
Terutama bagi bayi yang cukup bulan dan lebih bulan (Kemenkes RI, 2011).

D. Tinjauan umum faktor risiko BBLR


faktor-faktor yang terkait dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, ibu dengan anemia, kehamilan pada
umur belasan tahun, jarak waktu kehamilan yang dekat, dan ibu-ibu yang sebelumnya
telah melahirkan lebih dari 4 anak. penyebab BBLR adalah penyakit yang
berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum, taruma
fisis dan psikologis, diabetes militus, dan infeksi. Sedangkan berdasarkan usia, angka
kejadian BBLR ialah usia ibu di bawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak
kelahirannya terlalu dekat. Jika ditinjau dari faktor janin, maka penyebab BBLR
adalah hidramnion dan kehamilan ganda.faktor risiko untuk insidens bayi dengan
berat lahir rendah yaitu usia ibu < 20 tahun atau > 35 tahun, berat sebelum hamil <
50 kg atau >75 kg, merokok, minum alkohol, riwayat bayi sebelumnya dengan berat
lahir rendah, anemia pada ibu, penyakit hipertensi, perdarahan antepartum, kehamilan
multipel, janin dengan defek kongenital, dan infeksi intrauterin.
faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm atau Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah :
a. Faktor Ibu
Faktor-faktor dari ibu seperti umur, jumlah paritas, gizi yang
kurang/malnutrisi, penyakit yang menyertai kehamilan (hipertensi,
jantung,gangguan pembuluh darah), trauma, kelelahan, ibu yang perokok
atau pengguna obat terlarang dan mengkonsumsi alkohol bisa
menyebabkan terjadinya kelahiran BBLR. Umur ibu waktu hamil dan
jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat meyebabkan seorang ibu
melahirkan BBLR yaitu usia <16 tahun atau >36 tahun serta jarak < 1
tahun (Kemenkes RI, 2011).

5
b. Faktor Kehamilan
Hidramnion bisa menyebabkan BBLR. Kehamilan ganda,
perdarahan antepartum dan komplikasi kehamilan seperti pre
eklampsi/eklampsia juga menyebabkan terjadinya BBLR. Hal ini terjadi
karena adanya gangguan sirkulasi yang mengakibatkan kurangnya asupan
nutrisi bagi janin (Kemenkes RI, 2011). Kehamilan ganda yaitu kehamilan
dimana jumlah janin yang dikandung lebih dari satu (Maryunani, 2013).
Laju morbiditas dan mortalitas meningkat secara signifikan pada
kehamilan dengan janin ganda. Laju mortalitas perinatal lebih tinggi dan
adanya peningkata risiko persalinan preterm dengan masalah yang
berhubungan dengan prematuritas. Kehamilan ganda meningkatkan
insidensi IUGR, kelainan congenital dan presentasi
c. Faktor Janin
Faktor dari janin sendiri seperti adanya kecacatan/kelainan bawaan
dan infeksi dalam rahim juga bisa menyebabkan terjadinya BBLR. Cacat
bawaan yaitu keadaan janin yang cacat sebagai akibat pertumbuhan janin
di dalam kandungan tiak sempurna ada banyak faktor yang mempengaruhi
kelahiran prematur/BBLR, antara lain :
a) Faktor ibu seperti riwayat kelahiran prematur sebelumnya,
perdarahan antepartum, malnutrisi, kelainan uterus, hidramnion,
penyakit kronik, hipertensi, umur ibu <20 tahun atau >35 tahun,
jarak kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma, dan lain-lain.

E. Tinjauan Umum tentang Pencegahan Kejadian BBLR


beberapa saran dalam upaya menurunkan angka kejadian BBLR antara lain:
a. Pelayanan Antenatal Care Berkualitas
Antenatal care memberikan manfaat penting untuk menemukan berbagai
kelainan yang menyertai kehamilan sejak dini, sehingga dapat diperhitungkan dan
dipersiapkan langkah-langkah untuk menanganinya secara tepat Pemeriksaan
kehamilan (ANC) yang adekuat dipercaya dapat menurunkan kejadian BBLR.
ANC yang adekuat bukan hanya dilihat dari frekwensi, tapi pada kemampuan
mendeteksi adanya kelainan, komplikasi dan faktor risiko bagi ibu janin.
b. Meningkatkan Status Gizi

6
Meningkatkan gizi masyarakat dapat mencegah terjadinya persalinan
dengan berat lahir rendah. Sangat penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan
asupan nutrisi yang baik selama hamil sehingga perlu meningkatkan kesadaran
masyarakat agar ibu hamil cukup makan berbagai jenis makanan yang bergizi
(Kemenkes RI, 2011).

c. Keluarga Berencana
Menyarankan agar ibu hamil dan melahirkan antara umur 20-35 yang
merupakan usia yang aman untuk hamil dan melahirkan (Wiknjosastro, 2005).
Konseling kepada pasangan suami istri agar mengusahakan jarak kehamilan 2-
3 tahun dan mendorong penggunaan kontrasepsi modern dan sesuai untuk
menjarangkan kehamilan (Kemenkes RI, 2011).
d. Istirahat Yang Cukup
Anjurkan lebih banyak istirahat, bila kehamilan mendekati aterm atau
istirahat baring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari keadaan normal
kehamilan (Manuaba, 2006). Aktifitas fisik yang dilakukan selama beberapa jam
tanpa istirahat bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR
(Kemenkes RI, 2011).
e. Kemitraan Bidan Dukun
Tingkatkan kerjasama dengan Dukun Kampung yang masih mendapat
kepercayaan masyarakat untuk menjangkau ibu hamil yang sulit untuk
mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan Yang paling penting adalah
setiap ibu hamil harus mempunyai akses ke tempat pelayanan kesehatan untuk
menemukan dan mendapatkan penanganan masalah-masalah kesehatan dan
kehamilannya. Juga pentingnya bagi ibu hamil untuk dapat mengenali tanda-
tanda bahaya dalam kehamilan (Kemenkes RI, 2011).

7
BAB III
HASIL OBSERVASI

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL PADA BY NY W


USIA 0 HARI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH BBLR
DI RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

PENGKAJIAN DATA, Oleh : Bella Filia


Tanggal/Jam : 16 Januari 2023
Pukul : 20.00 WIB
No. RM : 115089

SUBYEKTIF
A. Identitas bayi
a. Biodata bayi
1. Nama :By Ny W
2. Umur :0 Hari
3. Tanggal lahir : 31 Desember 2022
a. Biodata orang tua Ibu Ayah
1. Nama :Ny W :Tn A
2. Umur :35 tahun : 37 tahun
3. Agama :Islam :Islam
4. Suku :Jawa : Jawa
5. Bangsa :Indonesia : Indonesia
6. Pendidikan :SMA : SD
7. Pekerjaan :IRT :petani
8. Alamat :kertek Wonosobo
B. Riwayat Kehamilan
a. Riwayat Obstetrik ibu : P3A0H3
b. Prekuensi ANC : 8 kali
c. Imunisasi TT : imunisasi TT lengkap
d. Kenaikan BB hamil : 13 kg
e. Keluhan yang dialami :
1. TM I : Mual, Pusing, Muntah

8
2. TM II : Tidak ada keluhan
3. TM III : sering buang air kecil, sakit pinggang
f. Kejadian selama kehamilan :
1. Riwayat penyakit kehamilan : ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit
preeklamsi, eklamsi, janrung, diabetes militus, dan penyakit lainya
2. Kebiasaan waktu hamil : ibu mengatakan tidak mengkonsumsi makanan
yang jang food, jamu-jamuan, obat-obatan, serta minum-minuman
berakohol.
3. Riwayat persalinana :
a) Lama persalinan : 2 jam
b) Warna air ketuban : jernih
c) Jenis persalinan : spontan
d) Komplikasi bersalin : ketuban pecah dini
e) Penolong : bidan
f) Jam / tanggal lahir : 17.30 / 31 desember 2023
g) Jenis kelamin : laki-laki
h) BB/PB : 2300kg / 48cm
i) Imd : tidak dilakukan
g. Pola kebutuhan sehari-hari
1. Pemberian asi : diberikan
2. Lama : 30 menit -1 jam
3. Frekuensi : 2-3 kali
h. Eleminasi
1. BAK : bayi sudah buang air kecil
2. BAB : bayi sudah buang air besar

DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Penilaian sepintas :
a) Warna kulit : pucat
b) Bayi menangis : menangis kuat
c) Berat badan : 2300 g

9
d) Panjang badan : 48 cm
e) Lingkar kepala : 30 cm
f) Lingka dada : 29 cm
g) Lila : 9 cm
h) Tanda-tanda vital : Nadi 129x/m, pernafasan 28x/m, spO2 98%
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : simetris, pucat, tidak ada kelainan
b. Ubun-ubun : tidak ada caput suksedenum, tidak ada chepal hematoma, uub datar,
tidak ada molase, tidak ada pembengkakan
c. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
d. Bibir : tidak ada sianusis, tidak ada labioskisis, pelatum tidak lunak
e. Telingan :tidak ada kelainan, kedua telinga berlobang
f. Leher: tidak ada pembengkakan, dapat digerakkan ke kiri dan kanan
g. Dada : semitris, puting susu normal
h. Andomen : simetris tidak ada perdarahan tali pusat
i. Genetalia : jenis kelamin laki-lqki, tidak ada kelainan
j. Anus : anus berlobang
k. Ekstermitas atas : jari jari tangan normal, tidak ada kelainan lahir
l. Ekstermitas nawah : simetris, jumlah jari kaki normal
3. Refleks
a. Refleks moro : ada
b. Refleks rooting : ada
c. Refleks sucking :ada
d. Refleks tonic neck : belom ada
4. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

ANALISA

Bayi ny W usia 0 hari dengan berta badan lahir rendah BBLR

PENATALAKSANAAN
tanggal : 16 desember 2023 jam : 20.00 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya yaitu a;


Nadi : 129x/m, pernafasan 28x/m, suhu 36,6oC, berat badan : 2300g, panjang badan :
48cm, lingkar kepala : 30cm, lingkar dada: 29mcm, lila : 9 cm

10
(ibu mengerti apa yang bidan sampaikan)
2. Memberitahu ibu bahwa bayinya sudah di imunisasi vitamin K, HB 0 dan pemberian
salep mata
(ibu mengerti apa yang bidan sampaikan)
3. Menginpormasikan ke ibu untung sesering mungkin menyusui bayinya minimal setiap
2 jam sekali selama 30 menit dan menganjurkan ibu untuk asi eksklusif
( ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan dan bersedia menyusui bayinya
minimal 2 jam sekali selama 30 menit, dam memberikan asi eksklusif)
4. Menjelaskan ke ibu cara menjaga kehangatan tubuh bayi yaitu selimuti bayi dengan
kain kering dan hangat, ganti pakaian dan kain bayi ketika kering dan jangan letakakn
bayi ditempat yang dingin
( ibu mengerti apa yang bidan sampaikan )

11
BAB IV
PEMBAHASAN

Bayi lahir spontan 6 jam dengan berat badan lahir rendah Bayi baru lahir
rendah atau BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram
tanpa memandang masa gestasi. Berat badan adalah berat bayi yang ditimbang dalam
satu timbang dalam satu jam setelah lahir Faktor-faktor yang mempengaruhi BBLR
adalah ibu hamil pada umur (kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun), jarak
kehamilan yang terlalu pendek, ibu dengan keadaan (mempunyai riwayat BBLR
sebelumnya, mengerjakan pekerjaan fisik beberapa jam tanpa istirahat, sangat miskin,
berat badan yang tidak normal dan kurang gizi), dan masalah pada ibu hamil seperti
(Anemia, hipertensi, infeksi selama kehamilan, kekurangan energi kronik (KEK),
hepatitis, HIV/AIDS, TORCH dan kehamilan ganda) (Manuaba, 2012)
Pada langkah ini peneliti melakukan pengkajian untuk mendapatkan data
obyektif dengan cara memeriksa pasien secara langsung. Data obyektif yang di
dapatkan dari kasus ini yaitu keadaan umum pasien baik, kesadaran composmentis,
nadi 129x/m. Respirasi 28x/m. Berat badan 2300g, panjang badan 48cm suhu,
36,6oC, dan lingkar kepala : 30cm, lingkar dada 29 cm, lila 9cm.
Dari hasil pengkajian data obyektif didapatkan diagnosa pada kasus ini adalah
Bayi Ny W usia 0 hari dengan berat badan lahir rendah BBLR.
Penggunaan kontong plastik pada bayi yang lahir premature atau BBLR
merupakan salah satu cara mencegah hipotermi yang direkomendasikan oleh The
Neonatal Resuscitation Programe. Penggunaan plastik wrap dapat mencegah
terjadinya hipotermi pada bayi BBLR, dengan cara menutupi dan menyelimuti
seluruh bagian tubuh bayi menggunakan kantong plastik (Jacqueline Smith 1 2013).
Kantong plastik mengurangi penguapan dan kehilangan panas. Plastik sebagai
golongan polimer yang bersifat termoplastik dapat mencegah kehilangan panas yang
disebabkan penguapan dan radiasi, sehingga dapat meningkatkan suhu bayi
dibandingkan dengan perawatan termoregulasi standar. Selain itu penggunaan
kantung plastik juga tidak menyebabkan hipertermia dan mudah didapatkan serta
murah (American Academy of Pediatrics 2016).

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mmapu melakukan pengkajian data subyektif pada By Ny.W
2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data obyektif pada BY Ny.W
3. Mahasiswa telah mampu menegakkan data dasarpengambilan data dasar yang
sudah dilakukan. Sehingga mampu menegakkan diagnosa kebidanan pada By
Ny.W
4. Mahaiswa telah mampu memantau penataksanaan dari asuhan yang sudah
ditetapkan pada By NY.W

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa
tentang bagaimana pencegahan berat badan lahir rendah
2. Bagi Bidan
Diharapkan dari hasil penulis dapat memberikan masukan terhadap tenaga
kesehatan khususnya bagi bidan ruang vk kebidanna RS PKU muhammadiyah
Wonososbo untuk meningkatkan tindakan yang diberikan pada bayi baru lahir
dengan berat badan lahir rendah
3. Bagi RS PKU Muhammadiyah Wonosoba
Diharapkan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Menggali lagi tentang
faktor penyebab lainya dari bayi berat badan lahir rendah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Afrida, A., 2022, Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah, Nasya Expanding Management, Pekalongan.
American Academy of Pediatrics, 2016, Textbook of Neonatal Resuscitation 7th ed,
7th edn., Northwest Point Blvd.
Asmarini, T.A. & Rustina, Y., 2021, „Polietilen Mencegah Hipotermia Neonatus
Prematur Pada Proses Transportasi Di Rumah Sakit‟, Journal of Telenursing
(JOTING), 3(1).
Cutland, C.L., Lackritz, E.M., Mallett-Moore, T., Bardají, A., Chandrasekaran, R.,
Lahariya, C., Nisar, M.I., Tapia, M.D., Pathirana, J., Kochhar, S. & Muñoz,
F.M., 2017, Low birth weight: Case definition & guidelines for data
collection, analysis, and presentation of maternal immunization safety data,
Vaccine, 35(48), 6492–6500.
Dainty Maternity, A.D.A.N.E., 2018, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan
Anak Prasekolah, ANDI, Yogyakarta.
Daniele Trevisanuto, D.T.M.F.B. de A., 2018, Maintaining normothermia: Why and
how?, Semin Fetal Neonatal Med, 333–339, Elsevier.
Nugraheni Kosma Heryati Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Bengkulu, D. & Bengkulu, I., 2019, „Comparison Of Imd Method, Plastic
Wrap, And Conventional Care On Prevention Of Reduction Of Body
Temperature Of New Babyy‟.

14

You might also like