You are on page 1of 10

MACAKKA Journal.

EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA


DI DESA MAKORO
Safarudin1, Helmy Syamsuri2, Abdul Sumarlin3
1,2,3
Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1
safarsarif65@gmail.com, 2chemysyamsuri@gmail.com, 3semmabdulsumarlin@gmail.com

ABSTRACT

This study aimed to find out how effective and efficient the Village Fund Allocation (ADD)
management is in Makoro Village, Binongko District, Wakatobi Regency in 2018–2022. This study
used a quantitative method. The instrument is statistical data analysis and documentation. The
population and sample of this study are the financial statements of Makoro village for 2018–2022.
Data collection techniques using efficiency and effectiveness ratio analysis. The results of the data
analysis showed that the average level of efficiency in managing the allocation of funds for the
village of Makoro in 2018–2022 is 93%, which reaches the criteria of being less efficient, and the
average level of effectiveness in managing the allocation of funds for Makoro Village in 2018–
2022 is 95%, which is included in the category effective. Based on the results of the research, it
can be concluded that the efficiency in managing the allocation of funds for Makoro village,
Binongko sub-district, and Wakatobi Regency in 2018–2022 is still inefficient and is considered
unable to save funds in managing the expenditure budget. Meanwhile, at the level of effectiveness
in managing the allocation of funds for Makoro Village in 2018-2022, it has an average level of
95%, namely the effectiveness of the Makoro Village government in realizing spending with
predetermined spending targets.

Keywords: Analysis of efficiency and effectiveness, management of village fund allocations

PENDAHULUAN 6 Tahun 2014, desa adalah kesatuan


masyarakat hukum yang memiliki batas –
Menurut Undang – Undang nomor 23
batas wilayah yuridis, berwenang untuk
tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
mengatur dan menggurus kepentingan
mengatur tentang kewenangan baik ditingkat
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/kota, dan
adat istiadat setempat yang diakui dan/atau
ini mengisyaratkan adanya desentralisasi atau
dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional
penyerahan wewenang pemerintah oleh
dan berada di Kabupaten/Kota. Karena
Pemerintah Pusat kepada daerah otonom
keberagaman, partisipasi, otonomi asli,
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
democratisasi, dan pemberdayaan masyarakat,
Indonesia. Otonomi Daerah adalah alat
ini adalah alasan utama untuk keputusan
gagasan yang memberi setiap distrik lebih
pemerintahan desa. Desa adalah daerah buatan
banyak kekuasaan untuk melakukan semua
manusia yang membentang dari titik tertinggi
tugas dan tanggung jawab teritorial dengan
ke titik terendah dan memiliki kemampuan
tenang, tetapi juga memungkinkan masing-
untuk mengatur diri sendiri. Desa memiliki
masing distrik untuk dikembangkan ke potensi
kekuasaan atau kewajiban untuk mengatur
penuhnya. Berdasarkan Undang – Undang No.

1
MACAKKA Journal.
Efisiensi Dan Efektivitas Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Makoro

kepentingan daerah dalam bentuk penerimaan, 798.655,000, pada tahun 2020 naik menjadi
dukungan, atau tanggung jawab terhadap Rp. 821.403.000, kemudian pada tahun 2021
daerah setempat. Desa menyediakan beberapa menjadi, Rp. 1.182.611.000, dan pada tahun
pemberitahuan hukum, seperti yang berkaitan 2022 kembali mengalami penurunan menjadi
dengan administrasi keuangan dan penunjukan Rp. 1.081.211.000. adanya kenaikan ini
kepala eksekutif desa. Saat memulai otonomi, menunjukan bahwa pemerintah desa Makoro
pemerintah desa memiliki dana yang dana desa dengan baik.
diperlukan untuk melaksanakan proyek yang Desa Makoro Kecamatan Binongko
sebelumnya diumumkan. Kemampuan masing- Kabupaten Wakatobi merupakan salah satu
masing desa dalam hal menganalisis data dan kawasan pedesaan yang memperoleh Alokasi
melakukan transaksi sangat berbeda. Semua Dana Desa setiap tahunnya. Alokasi Dana
ini dapat dilihat dengan jelas dalam laporan Desa tersebut kemudian digunakan untuk
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. membiayai operasional dan rencana anggaran
Menurut PP No. 60 Tahun 2014, uang desa Desa Makoro Kecamatan Binongko
adalah uang yang berasal dari Anggaran Kabupaten Wakatobi selama satu tahun.
Pendapatan dan Belanja Negara dan digunakan Dalam penggunaan dana tersebut, Pemerintah
untuk desa yang telah ditransfer melalui Desa Makoro Kecamatan Binongko
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Wakatobi diharapkan untuk
Kabupaten. mengelola keuangan dengan efektif dan efisien
Tabel 1. Besaran alokasi dana desa Makoro agar dapat memaksimalkan alokasi dana
tahun 2018 – 2022
tersebut untuk pembangunan dan kemakmuran
Tahu Alokasi Penerimaan
n Dana Tahap I Tahap II masyarakat.
Desa
Kajian mengenai dana desa ini
2018 791.335.0 415.955.0 375.400.0
00 00 00 merupakan kajian yang baru dan menarik
2019 822.460.0 528.265.0 294.195.0 mengingat penyaluran dana desa baru
00 00 00
2020 825.260.0 497.368.0 327.892.0 diberlakukan pada tahun 2015. Berdasarkan
00 00 00 pertimbangan dan kenyataan di atas,
2021 1.182.611 698.455.0 484.156.0
.000 00 00 diharapkan keseluruhan Pemdes dapat
2022 1.081.211 586.341.0 484.870.0 mengoptimalkan anggaran Dana Desa yang
.000 00 00
Juml 4.702.877 2.726.384 1.966.513 dimiliki sehingga penggunaan Dana Desa ini
ah .000 .000 .000 dapat menggerakkan roda perekonomian desa,
Sumber: Anggaran Pendapatan Belanja Desa
maka pembangunan desa akan semakin
Makoro Kecamatan Binongko 2023
meningkat. Pembangunan yang meningkat ini
Seperti yang ditunjukkan dalam data
diharapkan akan mengurangi disparitas
tabel 1. Pada tahun 2018, pagu anggaran desa
pertumbuhan antar desa
sebesar Rp. 791.335.000, pada tahun 2019
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
mengalami kenaikan menjadi Rp.
penulis tertarik untuk meneliti tentang Analisis

2 Safarudin, Helmy Syamsuri, & Abdul Sumarlin


Efisiensi Dan Efektivitas Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Makoro

Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Makoro tahun 2018 - 2022”.

Adapun tujuan yang dilakaukan peneliti suatu unit organisasi, seperti biaya
adalah untuk mengetahui seberapa efektif dan administratif, upah, dan staf. Teknik
efisien pengelolaan Alokasi Dana Desa di tertentu, seperti Data Envelopment
Desa Makoro, Kecamatan Binongko, Analysis, dapat digunakan untuk
Kabupaten Wakatobi Tahun 2018 - 2022. mengukur efisiensi implementasi
organisasi sektor publik. Menurut
TINJAUAN LITERARATUR
Jumati, J. B. A., Nacikit, N. F., &
Efisiensi didefinisikan sebagai Digdowiseiso, K. (2023) untuk
penggunaan sumber daya yang mengukur tingkat rasio efisiensi
minimal untuk mencapai hasil terbaik. keuangan ialah dengan menggunakan
Menurut efisiensi, tujuan yang tepat rumus sebagai berikut:
telah ditentukan dan dicari cara terbaik Realisasi belanja
Rasio Efisiensi ¿ x
untuk mencapainya. Menurut Realisasi pendapatan
Mardiasmo (2018), terkait dengan 100%

efisiensi. Untuk menilai efisiensi, Tabel 3. Kriteria Efisiensi


Persentasi Efisiensi Rasio Efisiensi
masukan yang digunakan juga dikenal Di Atas 100 % Tidak Efisien
sebagai biaya keluaran dibandingkan 91% - 100 % Kurang Efisien
81% - 90 % Cukup Efisien
dengan keluaran yang dicapai. Jika
60% – 80 % Efisien
produk atau kegiatan tertentu Kurang dari 60 % Sangat Efisisen
Sumber: Tim Litbang Depdagri Fisipol
dilakukan dengan menggunakan
Universitas Gajah Mada dalam dalam Susanto
sedikit sumber daya dan sarana,
(2014)
kegiatan operasional dianggap efisien.
Efektivitas pada umumnya
Menurut Peraturan Menteri Keuangan
sering dihubungkan dengan efisiensi
Nomor 214/PMK.02/2017 Republik
dalam pencapaian tujuan baik tujuan
Indonesia, efisiensi dapat diukur
individu, kelompok dan organisasi.
dengan membandingkan perbedaan
Menurut Pasolong (2018) bahwa
antara pengeluaran yang sebenarnya
efektivitas berasal dari kata “efek”
dan pendapatan yang sebenarnya.
yang mengandung makna hubungan
Anggaran yang disediakan. Keluaran
kausalitas. Seseorang dapat dikatakan
program atau aktivitas.
bertindak secara efektif jika
Indikator efisiensi menunjukkan
melakukan kegiatan dengan disertai
seberapa efisien proses internal atau
tujuan tertentu atau memiliki tujuan
konversi masukan menjadi keluaran;
yang dikehendaki. Berdasarkan
ini menunjukkan hubungan antara
pendekatan tujuan maka untuk
keluaran dan input sumber daya dalam
merumuskan dan mengukur

3 Safarudin, Helmy Syamsuri, & Abdul Sumarlin


Efisiensi Dan Efektivitas Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Makoro

keefektifan melalui pencapaian tujuan Nomor 60/2014 tentang Dana Desa


ditetapkan dengan usaha kerjasama. yang bersumber dari Anggaran
Sedangkan pendekatan teori sistem Pendapan dan Belanja Negara, Pasal
menekankan pentingnya adaptasi 1, ayat 2: Dana Desa adalah Dana
terhadap tuntutan ekstern sebagai yang bersumber dari Anggaran
kriteria penilaian keefektifan. Pendapan Belanja Negara (APBN)
Tingkat efektivitas juga dapat yang diperuntukkan bagi Desa yang
diukur dengan membandingkan antara ditransfer melalui Anggaran
rencana yang telah ditentukan dengan Pendapatan Belanja Daerah
hasil nyata yang telah diwujudkan. Kabupaten
Menurut Jumati, J. B. A., Nacikit, N. Kota dan digunakan untuk
F., & Digdowiseiso, K. (2023) dalam membiayai penyelenggaraan
penelitiannya mengatakan untuk pemerintahan, pelaksanaan
mengukur tingkat rasio Evektifitas pembangunan, pembinaan
keuangan ialah dengan menggunakan kemasyarakatan, dan pemberdayaan
rumus sebagai berikut: masyarakat. Dana Desa (DD), menurut
Realisasi belanja PP No. 43/2014 tentang Peraturan
Efektivitas ¿ x 100%
Target Belanja Pelaksanaan UU No. 6/2014 Tentang
Tabel 4. Kriteria Efektivitas Desa, adalah dana yang diberikan
Persentasi Rasio Efektivitas
Efektivitas kepada desa melalui anggaran
Diatas 100 % Sangat Efektif pendapatan dan belanja negara dan
91 % - 100 % Efektif
81 % - 90 % Cukup Efektif ditransfer melalui anggaran
60 % - 80 % Kurang Efektif pendapatan belanja daerah (APBD)
Kurang dari 60 % Tidak Efektif
kabupaten atau kota.
Sumber: Tim Litbang Depdagri Fisipol
Dalam peraturan pemerintah
Universitas Gajah Mada dalam dalam Susanto
Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa
(2014)
pasal 68 ayat 1 poin c, disebutkan
Menurut Asmawati & Basuki
bahwa bagian dari dana perimbangan
(2019) teori Stewardship dalam
pusat dan daerah yang diterima oleh
konsep pengelolaan dana desa, yakni
Kabupaten/Kota untuk desa paling
pemerintah sebagai eksekutif
sedikit 10% yang pembagiaannya
(steward) dan rakyat sebagai prinsipal.
untuk setiap desa secara proporsional
Dimana pemerintah desamemiliki
yang merupakan alokasi dana desa.
kewajiban untuk mengelola dan
Ramdhani, (2017), bahwa pelaksanaan
mempertanggungjawabkan keuangan
kebijakan adalah implementasi atau
desa kepada prinsipal atas setiap
penerapan suatu kebijakan melalui
programnya. Peraturan Pemerintah
program, aktifitas, aksi, atau tindakan

4 Safarudin, Helmy Syamsuri, & Abdul Sumarlin


Efisiensi Dan Efektivitas Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Makoro

dalamsuatu mekanisme yang terikat


pada suatu sistem tertentu. Alokasi
Dana Desa berasal dari formulasi
Dana Alokasi Umum dengan beberapa
proposisi tambahan. Dalam beberapa
kasus, tujuan keadilan dalam
pembagian dana menarik untuk
diterima karena mendorong semangat
desentralisasi, tidak diskriminatif,
transparan, dan sederhana, serta
mendorong kemajuan desa penerima.
Dengan mengacu pada rumusan
masalah dan landasan teori yang
dikemukakan maka rumusan hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut diduga bahwa pengelolaan
Alokasi Dana Desa di Desa Makoro
Kecamatan Binongko Kabupaten
Wakatobi tahun 2018 – 2022 sudah efisien
dan efektif.

5 Safarudin, Helmy Syamsuri, & Abdul Sumarlin


MACAKKA Journal.
Gambar 1. Model Penelitian dana desa Makoro Kecamatan Binongko
Kantor
Kabupaten Binongko tahun 2018 – 2022.
Desa Makoro
Adapun pengumpulan data pada
Laporan Keuanagan
penelitian ini adalah: 1). Analisis Rasio
Efisiensi ialah perbandingan antara besarnya
Rasio Efisiensi Rasio Efektivitas
biaya yang dikeluarkan atau belanja untuk
Kinerja Keuangan
memperoleh penerimaan dengan realisasi
penerimaan yang diterima. Menurut Jumati, J.
MODEL PENELITIAN
B. A., Nacikit, N. F., & Digdowiseiso, K.
Penelitian ini mengunakan model (2023) untuk mengukur tingkat rasio keuangan
penelitian kuantitatif. Untuk menganalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
efisiensi dan efektivitas pengelolaan Alokasi Realisasi belanja
Rasio Efisiensi ¿ x
Dana Desa di Desa Makoro. Menurut Realisasi pendapatan
Sugiyono (2018) berpendapat bahwa 100%
pendekatan kuantitatif merupakan penelitian
Tabel 5. Kriteria Efisiensi
yang berlandaskan pada filsafat positivisme Persentasi Rasio Efisiensi
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu Efisiensi
Di Atas 100 % Tidak Efisien
dan pengambilan sampel secara random
91% - 100 % Kurang Efisien
dengan pengumpulan data menggunakan 81% - 90 % Cukup Efisien
60% – 80 % Efisien
instrumen, analisis data bersifat statistik.
Kurang dari 60 % Sangat Efisisen
Penelitian ini akan dilakukan di Desa Sumber: Tim Litbang Depdagri Fisipol
Makoro di Kecamatan Binongko, Kabupaten Universitas Gajah Mada dalam dalam Susanto
Wakatobi, yang melaksanakan program (2014)
Pengalokasian Alokasi Dana Desa. Lokasi 2). Rasio Efektivitas adalah rasio yang
penelitian ini dipilih karena merupakan menggambarkan kemampuan Pemerintah
representasi dari wilayah tersebut. Daerah dalam merealisasikan pendapatan asli
Jenis data yang digunakan dalam daerah yang direncanakan dibandingkan
penelitian ini adalah Data Sekunder, data yang dengan target yang ditetapkan berdasarkan
diperoleh secara tidak langsung dari subjek potensi riil daerah. Menurut Jumati, J. B. A.,
penelitian disebut data sekunder. Ini dapat Nacikit, N. F., & Digdowiseiso, K. (2023)
diperoleh melalui penelitian kepustakaan, untuk mengukur tingkat rasio keuangan
literatur, dan laporan keuangan atau arsip. dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Adapun pengumpulan data pada penelitian ini Realisasi belanja
Efektivitas ¿ x 100%
adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan data Target Belanja
dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
Tabel 6. Kriteria Efektivitas
serta arsip-arsip pemerintahan desa yang ada Persentasi Efektivitas Rasio Efektivitas
kaitanya dengan masalah yang akan di bahas. Diatas 100 % Sangat Efektif
Populasi dan Sampel dari penelitian ini 91 % - 100 % Efektif
81 % - 90 % Cukup Efektif
adalah Laporan keuangan pengelolaan alokasi

7
MACAKKA Journal.
MACAKKA Journal.

60 % - 80 % Kurang Efektif Tabel 7. Kriteria Efisiensi


Kurang dari 60 % Tidak Efektif Persentasi Efisiensi Rasio Efisiensi
Di Atas 100 % Tidak Efisien
Sumber: Tim Litbang Depdagri Fisipol
91% - 100 % Kurang Efisien
Universitas Gajah Mada dalam dalam Susanto 81% - 90 % Cukup Efisien
60% – 80 % Efisien
(2014)
Kurang dari 60 % Sangat Efisisen
Variabel yang digunakan dalam Sumber: Tim Litbang Depdagri Fisipol
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Universitas Gajah Mada dalam dalam Susanto
Alokasi Dana Desa adalah dana yang (2014)
dialokasikan Pemerintah Kabupaten Wakatobi Table 8. Rasio Efisiensi Pengelolaan Alokasi
untuk Desa Makoro Kec. Binongko yang Dana Desa Makoro
Realisas Realisas Rasi
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku Tah i i o Krit
yang dinyatakan dalam skala rasio. 2). Rasio un Belanja Pendap Efisi eria
Rp atan Rp ensi
efisiensi dapat dihitung dengan 201 653.788. 791.335. 82% Cuk
membandingkan masukan dengan keluaran. 8 000 000 up
Efisi
Tingkat efisiensi suatu organisasi berkorelasi en
negatif dengan jumlah keluaran dibandingkan 201 802.630. 822.460, 97% Kura
9 000 000 ng
dengan masukan. Untuk mengetahui seberapa Efisi
efisien pengelolaan keuangan suatu desa, Anda en
202 822.520. 825.260. 99% Kura
harus menghitung perbandingan antara 0 000 000 ng
pendapatan dan belanja desa, lalu dikalikan Efisi
en
dengan 100%. 3). Rasio efektivitas 202 1.084.23 1.182.61 91% Kura
menunjukkan kemampuan pemerintah desa 1 0.000 1.000 ng
Efisi
untuk membagi realisasi belanja desa dengan en
target belanja desa dan dikalikan 100% dan 202 1.012.56 1.081.21 93% Kura
2 5.000 1.000 ng
dipresentasikan. Tingkat rasio efektivitas yang Efisi
lebih tinggi menunjukkan kemampuan desa en
Jum 4.375.73 4.702.87 93% Kur
yang lebih baik.
lah 3.000 7.000 ang
Efisi
HASIL DAN PEMBAHASAN en
Sumber: Data Diolah 2023
Rasio efisiensi pemerintah akan
dikatakan efisien apabila antara 60% - 80%
semakin kecil rasio efisiensi maka akan
semakin baik dan semakin besar maka akan
semakin buruk
Realisasi belanja
Rasio Efisiensi ¿
Realisasi pendapatan
x100%

8
MACAKKA Journal.
MACAKKA Journal.
Berdasarkan hasil analisis terhadap 60 % - 80 % Kurang Efektif
efisiensi pengelolaan alokasi dana desa di Kurang dari 60 % Tidak Efektif
Sumber: Tim Litbang Depdagri Fisipol
Desa Makoro Kecamatan Binongko
Universitas Gajah Mada dalam dalam Susanto
Kabupaten Wakatobi ditemukan bahwa pada
(2014)
tahun 2018 sebesar 82% yaitu cukup efisien.
Table 10. Rasio Efektivitas Pengelolaan
kemudian Pada tahun 2019 sebesar 97% yaitu Alokasi Dana Desa (ADD) Makoro
kurang efisien sehingga dapat dikatakan Realisa Target Rasio
Tah si Belanja Efekti krit
mengalami penurunan. Pada tahun 2020 un Belanja Rp vitas eria
sebesar 99%, yaitu kurang efisien. Dan pada Rp
201 653.788 723.870 90% Cuk
tahun 2021 Rasio efisiensi mencapai 91% juga 8 .000 .000 up
masih kurung efisien. Dan begitupun pada Efek
tif
tahun 2022 yang juga masih mencapai 93% 201 819.240 798.655 97% Efek
yaitu masih dalam kategori kurang efektif, 9 .000 ,000 tif
202 824.560 821.203 100% Efek
Hasil tersebut mengindikasikan bahwa 0 .000 .000 tif
Tingkat rata-rata pengelolaan alokasi dana 202 1.084.2 1.172.6 92% Efek
1 30.000 11.000 tif
desa Makoro kecamatan Binongko Kabupaten
202 1.012.5 1.064.5 95% Efek
Wakatobi tahun 2018-2022 mencapai angka 2 65.000 80.000 tif
jum 4.375.7 4.605.0 95% Efe
93% yang termasuk dalam kategori kurang
lah 33.000 70.000 ktif
efisien. artinya, pemerintah Desa Makoro Sumber: Data Diolah 2023
Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi Berdasarkan hasil analisis terhadap
masih kurang maksimal dalam menggunakan efektivitas pengelolaan alokasi dana Desa
sumberdayanya untuk menghasilkan Makoro Kecamatan Binongko Kabupaten
pendapatan yang maksimum. Wakatobi ditemukan bahwa pada tahun 2018
Rasio efektivitas menggambarkan sebesar 90% cukup efektif. pada tahun 2019
kemampuan pemerintah desa dalam sebesar 97% yaitu Efektif. Pada tahun 2020
merealisasikan belanja desa dengan target sebesar 99% juga masih efektif. Dan pada
belanja desa yang ditetapkan pemerintah desa, tahun 2021 Rasio efektivitas turun mencapai
kinerja pegelolaan alokasi dana desa akan 92% namun masih dalam kategori efektif.
dikatakan efektif apabila rasio antara 90% - Kemudian pada tahun 2022 Rasio efektivitas
100% semakin tinggi rasio efektivitas maka mencapai 95% yang juga masih Efektif.
kinerja akan lebih baik dan semakin rendah Hasil tersebut mengindikasikan bahwa
rasio efektifitas semakin buruk. pengelolaan dana Desa Makoro Kecamatan
Realisasi belanja Binongko Kabupaten Wakatobi tahun 2018 –
Rasio Efektivitas ¿ x
Target Belanja 2022 mencapai tingkat rata-rata efktivitas 95%
100% yaitu efektif. Pemerintah desa Makoro mampu
Table 9. Kriteria Efektivitas memenuhi seluruh target belanja yang telah
Persentasi Rasio Efektivitas
Efektivitas ditetapkan pada rencana Anggaran Pendapatan
Diatas 100 % Sangat Efektif dan Belanja Desa dengan maksimal. Dalam
91 % - 100 % Efektif
81 % - 90 % Cukup Efektif hal ini, bahwa pemerintah Desa Makoro

9
MACAKKA Journal.
MACAKKA Journal.

Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi belanja langsung dan belanja tidak langsung
mampu menggunakan Alokasi Dana Desa dengan skala prioritas.
sesuai dengan perencanaan yang telah
DAFTAR PUSTAKA
ditetapkan sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan untuk kesejahteraan masyarakat. Abdul halim. 2016. Teori, Konsep, dan
Aplikasi Akuntansi Sektor Publik.
PENUTUP
Salemba Empat: Jakarta
Berdasarkan hasil analisis dan Analisis Efisiensi Dan Efektifitas Pengelolaan
pembahasan yang dapat disimpulkan sebagai Dana Desa (Study Empiris Dana Desa
berikut: 1). Efisisensi kinerja pengelolaan di Desa Tegalarum Kabupaten Demak
Alokasi Dana Desa Desa Makoro Kecamatan Tahun 2016-2020). Jurnal Ilmiah
Binongko Kabupaten Wakatobi sepanjang Bidang Ilmu Ekonomi Vol. 19, No. 2
periode 2018 - 2022 memiliki tingkat Hal. 49-64. Kusrawan. 2021.
presentase rata-rata mencapai angka rasio 94% Endah, K. (2018). Penyelenggaraan
yaitu kurang efisien. 2). Efektivitas kinerja pemerintahan Desa menurut Undang-
pengelolaan Alokasi Dana Desa Desa Makoro Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Kecamatan Binongko Kabupaten Wakatobi Desa. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu
sepanjang periode 2018 - 2022 memiliki Administrasi Negara, 5(1), 76-82.
tingkat presentase efektivitas rata-rata Jumati, J. B. A., Nacikit, N. F., &
mencapai 95%. yaitu efektif. Digdowiseiso, K. (2023). Analisis
Adapun saran berdasarkan hasil Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
penelitian yang telah diuraikan oleh peneliti Di Era Otonomi Daerah Kabupaten
maka terdapat beberapa saran yang diajukan Jayawijaya Tahun Anggaran 2016-
sebagai berikut: 1). Pemerintah desa Makoro 2020. Jurnal Ilmiah Global
sebaiknya tetap meningkatkan dan Education, 4(1), 167-175.
mengoptimalkan pendapatan daerahnya Kemenkeu. (2017). Buku saku dana desa.
dengan memaksimalkan hasil pajak daerah, Kementerian Keuangan Republik
retribusi daerah, dan pengelolaan kekayaan Indonesia, 7.
daerah yang dipisahkan dan lain-lain Khadlirin, A., Mulyantomo, E., & Widowati,
Pendapatan Asli Desa yang sah. 2). S. Y. (2021). Analisis Efisiensi Dan
Pemerintah desa Makoro sebaiknya lebih Efektifitas Pengelolaan Dana Desa
mengoptimalkan semua sumber daya yang ada (Study Empiris Dana Desa Di Desa
untuk memperbaiki pengelolaan dalam
penggunaan anggaran belanja agar lebih
ditingkatkan efisiensinya. Hal yang dapat
dilakukan adalah dengan menilai kembali

10
MACAKKA Journal.
MACAKKA Journal.
Tegalarum Kabupaten Demak Tahun 2016- Nasional FEKON 2015.Fakultas
2020). Solusi, 19(2). Ekonomi Universitas Terbuka. Jakarta
Listari, I. I., Harianto, K., & Widuri, T. (2022). Yustisia, T. V. (2015). Undang-Undang
analisis rasio efektivitas, rasio efisiensi, Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
dan rasio kemandirian dalam dan Peraturan Terkait. Visimedia.
pengelolaan keuangan alokasi dana
desa (2018-2021). Jurnal Mahasiswa:
Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian
Mahasiswa, 4(3), 129-140.

Mahmudi. (2016). Akuntansi Sektor Publik.


Edisi Revisi. Yogyakarta: UII PREES
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik.
Edisi Terbaru. ANDI, Yogyakarta

Pasolong, H. (2018). Teori Administrasi


Publik. 10 -27
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 214/PMK.02/2017
tentang Pengukuran dan Evaluasi
Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan
NRencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga. 29
Desember 2017. Menteri Keuangan
Republik Indonesia. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014.Tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara
PP No 43/2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 6/2014
Tentang Desa
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Susanto, Hery. (2015). Prediksi Kemungkinan
Financial Distress Pada Pemerintah
Daerah Menggunakan Analisis Rasio
Keuangan. Buku Program Seminar

11
MACAKKA Journal.

You might also like