You are on page 1of 6

KAJIAN TEKNIS

JARAK TITIK TANAM POHON ASEM


PADA PLAZA UTARA
1.1 PENDAHULUAN
Penentuan jenis-jenis pohon peneduh di jalan telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2012 tentang pedoman penanaman pohon pada
sistem jaringan jalan. Tanaman peneduh adalah jenis tanaman berbentuk pohon
dengan percabangan yang tingginya lebih dari 2 meter dan dapat memberikan
keteduhan dan penahan silau cahaya matahari bagi pengguna jalan. Tanaman Jalan
adalah tanaman yang digunakan di dalam perencanaan lansekap jalan, yang
mempunyai akar yang tidak merusak konstruksi jalan percabangan tidak mudah patah,
dan mudah dalam pemeliharaannya. Tajuk adalah merupakan keseluruhan bentuk dan
kelebaran maksimal tertentu dari ranting dan daun suatu tanaman secara visual.. Titik
Tanam adalah tempat penanaman suatu jenis tanaman pada lokasi tertentu.. Jarak
Titik Tanam adalah jarak antara pada penanaman tanaman pada lokasi tertentu.
Tanaman memiliki beberapa bentuk tajuk (canopy). Bentuk tajuk tanaman yang
umum ditanam pada jalan antara lain adalah Tajuk Bulat, Tajuk Memayung, Tajuk
Oval, Tajuk Krucut, Tajuk Menyebar Bebas,Tajuk Persegi Empat, Tajuk Kolom dan
Tajuk Vertikal.
Beberapa kriteria pohon peneduh jalan yang baik adalah: memiliki batang kayu yang
kuat, tinggi pohon tidak lebih dari 15 meter, daunnya rimbun dan rapat serta tidak
mudah gugur, berbau harum, cabang dan ranting tidak mudah patah, batang tegak
lurus dengan daerah bebas cabang di atas 3 meter, sistem perakaran yang kuat dan
dalam serta tidak melebar sehingga tidak merusak jalan/saluran air
Pada penempatan tanaman pada areal / jalur linear, seperti tepi jalan raya, dengan pola
berbaris, dengan Jarak titik tanam tidak rapat dan jarak titik tanam jarang. Penentuan
jarak titik tanam ini diharapkan memenuhi kebutuhan tanaman agar seluruh tajuk
dapat sinar untuk pertumbuhan serta secara visual menciptakan estitika pada
lingkungan. Jarak titik tanam peneduh jalan dapat diatur sesuai jenis tajuk tanaman
tesebut.
Pada Tanaman Trembesi dan Beringin yang dapat memiliki diameter sampai 1 m,
ditanam ideal dengan jarak 15 – 20 m, dua kali lipat dari jenis tanaman peneduh
lainnya (8 - 10 m) seperti Pohon Tanjung, Ketapang Kencana, Glodokan Tiang,
Kinara Payung, Mahoni, Mangga, Angsana, Pule, Kersen, Akasia, Plamboyan,
Bungur, Cemara Bundel, Johar, Palem Raja, Palem Putri, Matoa, dan Pohon Asam
Jawa.
Pohon Asam Jawa atau dalam bahasa latin dikenal sebagai Tamarindus indica
L.memiliki jenis tajuk lebat dan menyebar. Tanaman asam jawa yang
direkomendasikan untuk peneduh jalan yaitu tinggi pohon 10 -15 m. dengan diameter
tajuk (Canopy) 10 -15 m.

Diameter Tajuk ( Ø) = DTj


= 20 x Dbt

Pada beberapa pengamatan pohon asam


yang tumbuh dialam bebas, dapat diamati
dari berbagai ukuran diameter
berpengaruh pada diameter tajuknya.
Pada hasil pengamatan diameter tajuk
pohon asam sama dengan 20 kali dari
diameter batangnya.
Dengan demikian untuk menentukan

Diameter Batang( Ø) = jarak titik tanam pohon asam dapat


DBt dilakukan dengan pendekatan pendekatan
tersebut, agar tanaman tersebut bisa
Pendekatan Pohon Asam
Pada alam bebas tumbuh dengan baik, tajuknya tidak

Diameter Tajuk Bonsai ( Ø) = DTB saling berimpit, dan dapat menciptakan


= (30-50%) X (20 x Dbt) estetika yang baik bagi lingkungan
disekitarnya
Pada saat ini Tanaman asam jawa dapat
dibentuk dalam bentuk bonsai ukuran
raksasa. Dalam pembentukan Bonsai
tersebut hanya 30 - 50% cabang / tajuk
yang dipakai, untuk mendapat bentuk
sesuai yang diinginkan.
Diameter Batang( Ø) = DBt

Pendekatan Pohon Asam


Bentuk Bonsai
1.2 TUJUAN
a. Mendapatkan jarak titik tanam yang tepat, agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik
b. Jarak titik tanam agar dapat menciptakan estetika lingkungan, tajuk tidak saling
berimpit.
1.3 KAJIAN / ANALISA JARAK TITIK TANAM POHON ASAM
NO TINJAUAN ANALISA JARAK TITIK
TANAM
1 Peraturan Menteri  Penanaman pohon ukuran 8 – 10 m
Pekerjaan Umum Nomor:
05/PRT/M/2012 tentang sedang dengan tinggi antara 10
pedoman penanaman – 15 m.
pohon pada Sistem
Jaringan Jalan  Lokasi yang Tepat Untuk
Penanaman Pohon Ukuran
Sedang yaitu Sepanjang jalan
dan jalan tol dimana jalur
penanaman minimal selebar
1,50 m dan tanpa berbatasan
dengan gedung minimal
sepanjang 8,00 – 10,00 m jalur
2 Karakter Tajuk/ Kanopy Pohon Beringin dan Trembesi yang 8 – 10 m
bisa memiliki diameter batang 1 m,
memiliki jarak titik tanam ideal 15
– 20 m, hampir 2x dari jarak tanam
peneduh lainnya (8 – 10 m) seperti,
asam jawa, mahoni, angsana, dll
3 Diameter pohon 50 cm Pohon asem dengan diameter 50 8 – 10 m
cm (Dbh), memiliki diameter tajuk
/ kanopy kurang lebih 10 m. Jarak
titik tanam agar tajuk tidak
bersinggungan minimal 10 m. Jika
Tanaman asam ini dibuat boansai,
maka maksimal 50% dari tajuk
tanaman tersisa. Sehingga Diameter
tajuk dalam bentuk bonsai kurang
lebih 5 m. Jika ditanam dengan
jarak 8 m, maka jarak antar tajuk
kurang lebih 3 m (tajuk tidak
bersinggungan)
4 Proyeksi Diameter Pohon Pohon asem dengan diameter 100 ≥10 m
Sampai 100 cm cm (Dbh), memiliki diameter tajuk
/ kanopy kurang lebih 20 m. Jarak
titik tanam agar tajuk tidak
bersinggungan minimal 20 m. Jika
Tanaman asam ini dibuat bonsai,
maka maksimal 50% dari tajuk
tanaman tersisa. Sehingga Diameter
tajuk dalam bentuk bonsai kurang
lebih 10 m. Jarak titik tanam yang
dibutuhkan minimal 10 m.
5 Fungsi dan Estetika
a Jarak Tanam Tidak rapat  Jarak titik tanam dimana <10 m
kanopy luar pohon saling
bertemu / bersentuhan.
 Kurang optimalnya
pencahayaan pada seluruh
tajuk, pertumbuhan pohon
kurang baik
 Fungsi Peneduh baik, namun
kurang pencahayaan pada
halaman / plaza.
 Secara estetika, kesan
kesatuan ruang kuat. terkesan
berat
 Menutup penuh view
background
b Jarak Tanam Jarang  Jarak titik tanam dimana > 10 m
kanopy luar antar pohon ada
jarak yang cukup lebar
 Kebutuhan tajuk terhadap
cahaya maksimal,
pertumbuhan pohon sangat
baik
 Fungsi peneduh kurang,
karena prosentase cahaya
masuk lebih besar.
 Secara estetika, kesan
kesatuan ruang ringan.
 View background jelas
c Tranformasi Proporsi  Jarak titik tanam dimana 10 m – 15 m
dalam Arsitektur kanopy luar antar pohon ada
Tradisional Bali jarak yang tidak terlalu lebar.
Untuk tinggi pohon 10 m – 15
m, maka jika kita
menggunakan konsep proporsi
“Atebahan” dari tinggi
pohon, maka jarak titik tanam
pohon sama dengan tinggi
Pohon yaitu 10 m – 15 m
• Kebutuhan tajuk terhadap
cahaya optimal, pertumbuhan
pohon baik
• Fungsi peneduh dan
kebutuhan cahaya pada plaza,
sangat berimbang.
• Secara estetika, dapat
menciptakan kesatuan ruang
yang baik
 Keseimbangan view landscape
dan view background
1.4 KESIMPULAN
Berdasrkan beberapa pendekatan kajian tersebut diatas maka Jarak titik tanam pohon
asem dengan diameter 50 cm sampai proyeksi diameter batang 100 cm dalam bentuk
bonsai maka jarak tanam ideal antara 8 m - 10 m dengan tinggi antara 10 m – 15 m
sebagai peneduh jalan.

Mengetahui/Menyetujui Dibuat oleh,


Konsultan Perencana Konsultan Pengawas

Ir. I Ketut Budiarsa, MM, MT, IAI I Made Widana, ST


Team Leader Team Leader

Mengetahui/Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

I Dewa Gede Putra Hartawan K., ST


Penata TK. I
NIP.19780313 200501 1 019

You might also like