You are on page 1of 3

Nama: Aulia Rahmi Etika

Npm : 2010013411076

Tugas 10.2

Bahaya alam terbuka dan mengatasi nya

Bahaya alam terbuka adalah potensi risiko yang mungkin terjadi saat melakukan
kegiatan di alam bebas. Beberapa bahaya yang mungkin timbul meliputi:

Kecelakaan: Bagian dari alam terbuka seperti bebatuan, sungai, dan tanah yang
berlumpur bisa menyebabkan kecelakaan seperti jatuh atau tergelincir.

Cuaca buruk: Perubahan cuaca yang tiba-tiba dan ekstrem seperti hujan, angin
kencang, atau badai bisa berpotensi mengancam keselamatan. Rantai gunung dan
tanah longsor juga bisa menjadi bahaya yang serius.

Binatang berbahaya: Pertemuan dengan binatang berbisa atau buas seperti ular
berbisa, beruang, atau harimau dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan
kematian.

Kekurangan persediaan: Kehilangan atau kehabisan persediaan air, makanan, dan


peralatan dapat menyebabkan dehidrasi, kelaparan, dan hipotermia.

Penyakit: Pergantian lingkungan yang ekstrem juga bisa meningkatkan risiko


terinfeksi penyakit yang dapat ditularkan oleh serangga atau hewan di alam
terbuka.
Untuk mengatasi bahaya alam terbuka dalam pembelajaran pramuka, berikut
adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Pelatihan: Memberikan pelatihan dan pengetahuan yang memadai tentang


keamanan dan keselamatan dalam alam terbuka kepada anggota pramuka. Ini
meliputi pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, pertolongan pertama, dan
keterampilan dasar di alam terbuka.

Pemilihan lokasi yang aman: Memilih lokasi yang aman dan ramah bagi kegiatan
pramuka, termasuk memastikan tidak ada bahaya yang signifikan seperti binatang
berbahaya atau terjangan cuaca yang ekstrem.

Pengawasan dan perlindungan: Memastikan ada pengawasan yang memadai dari


pengajar atau pemimpin pramuka selama kegiatan di alam terbuka. Juga,
memastikan adanya perlindungan fisik seperti tenda yang baik, perlengkapan
pelindung, dan peralatan yang sesuai.

Perencanaan yang matang: Melakukan perencanaan yang cermat sebelum


kegiatan pramuka di alam terbuka, termasuk memperhitungkan cuaca, peralatan,
persediaan, dan kebutuhan khusus kelompok.

Monitoring kondisi: Selalu memantau kondisi cuaca dan lingkungan selama


kegiatan di alam bebas dan siap mengambil tindakan darurat jika diperlukan.
Komunikasi darurat: Memastikan adanya sistem komunikasi yang dapat
diandalkan di lokasi, seperti walkie-talkie atau telepon genggam, agar anggota tim
dapat dengan cepat menghubungi bantuan jika terjadi keadaan darurat.

Kerjasama tim: Mendorong kerjasama dan saling membantu di antara anggota


pramuka sehingga mereka dapat saling membantu dalam mengatasi potensi
bahaya atau kesulitan di alam terbuka.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan risiko bahaya alam terbuka dapat


diminimalkan dan kegiatan pramuka dapat berjalan dengan aman dan sukses.

You might also like