Professional Documents
Culture Documents
Sujarwo, Tristanti, Widyaningsih PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK & ANORGANIK
Sujarwo, Tristanti, Widyaningsih PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK & ANORGANIK
PENGELOLAAN
SAMPAH ORGANIK & ANORGANIK
Pengembang Program
A. Latar Belakang
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan (manusia)
yang berwujud padat (baik berupa zat organik maupun
anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai) dan
dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke
lingkungan) (Nasih, 2010:1).
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
oleh banyak kota di seluruh dunia. Semakin tinggi jumlah
penduduk dan aktivitasnya, membuat volume sampah terus
meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan
biaya yang tidak sedikit dan lahan yang semakin luas.
Disamping itu, tentu saja sampah membahayakan kesehatan
dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
Permasalahan tentang sampah yang hingga kini belum
ditemukan solusinya secara global. Penanganan sampah yang
ada selama ini bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe),
yakni memindahkan sampah dari satu tempat ke tempat yang
lain (TPS/TPA) (Aliedha, 2010:6). Bila ini terus dilakukan
maka dalam beberapa dekade ke depan bumi akan penuh
dengan sampah.
Pengelolaan sampah dimaksudkan agar sampah tidak
membahayakan kesehatan manusia dan tidak mencemari
lingkungan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk
memperoleh manfaat atau keuntungan bagi manusia. Hal ini
TUJUAN PEMBELAJARAN
DAFTAR ISI
A. BAB I
SAMPAH..................................................................... 1
a. Pengertian Sampah ................................................. 1
b. Sumber Sampah...................................................... 1
c. Jenis Sampah .......................................................... 5
B. BAB II
PENGELOLAAN SAMPAH ..................................... 9
a. Pemilahan Sampah ................................................. 9
b. Pengolahan Sampah ............................................... 10
c. Nilai Ekonomi Sampah .......................................... 10
d. Manfaat Mengelola Sampah................................... 11
C. BAB III
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
(KOMPOS) ................................................................. 12
a. Menggunakan Keranjang Takakura ....................... 12
b. Komposter .............................................................. 15
c. Kompos Rumah tangga Lahan Luas ...................... 15
D. BAB IV
PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
(KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS) ................ 18
a. Pembuatan Bubur Kertas ........................................ 18
b. Aneka Kerajinan dari Bubur Kertas ....................... 20
E. BAB V
ANALISIS EKONOMI ........................................... 25
a. Penghitungan Kompos Menggunakan
Keranjang Takakura............................................. 25
b. Penghitungan Kompos Menggunakan
Komposter............................................................ 25
c. Penghitungan Kompos Menggunakan Lahan
Luas...................................................................... 26
d. Penghitungan Celengan ....................................... 26
e. Penghitungan Bros/Pin ........................................ 27
f. Penghitungan Gantungan Kunci .......................... 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
SAMPAH
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan manusia yang
berwujud padat baik berupa zat organik maupun anorganik
yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai dan dianggap
sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan
(Nasih, 2010:1).
Definisi sampah menurut UU-18/2008 adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
oleh banyak kota di seluruh dunia. Semakin tingginya jumlah
penduduk dan aktivitasnya, membuat volume sampah terus
meningkat. Akibatnya, untuk mengatasi sampah diperlukan
biaya yang tidak sedikit dan lahan yang semakin luas.
Pengelolaan sampah dimaksudkan agar sampah tidak
membahayakan kesehatan menusia dan tidak mencemari
lingkungan. Pengelolaan sampah juga diakukan untuk
memperoleh manfaat atau keuntungan bagi manusia.
B. Sumber Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Proses yang dimaksud adalah
merupakan proses yang dilakukan oleh manusia, dalam proses-
proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk
Gambar 2.
Sampah dari tempat – tempat umum dan perdagangan
Gambar 3.
Sampah dari sarana pelayanan masyarakat
milik pemerintah
5. Sampah Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah
pertanian, misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang
Pengelolaan Sampah Organik & Anorganik
5
C. Jenis Sampah
Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka
ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah
industri, sampah pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian,
sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah
institusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut :
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari
bahan – bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba
atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah
dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah tangga
sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk
sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa – sisa
makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik),
tepung , sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan nonhayati, baik berupa produk sintetik
maupun hasil proses teknologi pengolahanbahan tambang.
Sampah an organik dibedakan menjadi : sampah logam dan
produk – produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas,
sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar
anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme
secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga misalnya botol
plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng (Gelbert dkk,
1996).
BAB II
PENGELOLAAN SAMPAH
A. Pemilahan Sampah
Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah
organik dan non organik dan ditempatkan dalam wadah yang
berbeda. Pemilahan sampah menjadi sangat penting untuk
mengetahui sampah yang dapat digunakan dan dimamfaatkan.
B. Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah dengan menerapkan konsep 3R
yaitu:
1. Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan
sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan
untuk dipakai (penggunaan kembali botol-botol
bekas).
2. Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi
segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah
serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
3. Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-
sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang
lebih berguna (daur ulang sampah organik menjadi
kompos atau sampah anorganik menjadi aneka
kerajinan).
Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam
lingkup sekolah, dikumpulkan ke Tempat
Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan
untuk selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
BAB III
PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
(KOMPOS)
3. Cara Perawatan
Cara perawatan pembuatan kompos dengan
menggunakan keranjang antara lain:
a. Hindarkan dari terik sinar matahari langsung
b. Hindari dari air hujan/ditaruh ditempat yang
teduh
c. 4-5 hari sekali keranjang dilihat apakah
komposnya sudah kering
Kalau sudah kering dibasahi lagi dengan air lakukan
terus sampai seluruh sampah menjadi hitam, hancur.
4. Cara Memanen
Cara memanen kompos dari keranjang takakura
sebagai berikut:
a. Kalau sudah menjadi seperti tanah
dipanaskan/dijemur sebentar kemudian diayak
b. Kemudian dipak dalam plasik sesuai dengan
kebutuhan
c. Ditempatkan di tempat yang teduh
d. Bisa digunakan sebagai stater awal pembuatan
kompos
B. Komposter
Cara pembuatan kompos dengan menggunakan komposter
sangat sederhana seperti gambar berikut ini:
BAB IV
PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK
(KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS)
2. Bros/Pin
Alat dan Bahan
a. Peniti untuk bros
b. Lem tembak
c. Cat air/acrylic
d. Kuas
e. Palet
f. Cetakan kue
g. Sendok, garpu
h. Bubur kerta
Cara Membuat
a. Bentuk bubur kertas dengan menggunakan
cetakan kue atau sesuai dengan selera. Bisa
menggunakan sendok dan garpu untuk
membuat bentuk bunga.
3. Gantungan Kunci
Alat dan Bahan
a. Gantungan/ kawat/ tali
b. Cat air/acrylic
c. Kuas
d. Palet
e. Cetakan kue/puding
f. Bubur kertas
Cara Membuat
a. Siapkan cetakan kue, atau buat cetakan sendiri dengan
bentuk sesuai dengan keinginan.
b. Cetak bubur kertas ke dalam cetakan.
c. Lepaskan bubur kertas dari cetakan, lalu beri
gantungan. Gantungan dapat berupa tali atau kawat
halus.
d. Angin-anginkan gantungan kunci dari bubur kertas
hingga kering. Hindari menjemur gantungan kunci di
bawah sinar matahari langsung karena bubur kertas
dapat retak-retak.
BAB V
ANALISIS EKONOMI
Sekam = Rp 2000,-
Karton = Rp 3000,-
Keuntungan :
Penjualan – Modal
Rp 15.000,- – Rp 5000,- = Rp 10.000,-
Pralon = Rp 15.000,-
Kran plastik = Rp 10.000,-
Drum bekas = Rp 30.000,-
Keuntungan :
Penjualan – Modal
Rp 150.000,- - Rp 55.000,- = Rp 95.000,-
Keuntungan :
Penjualan – Modal
Rp 450.000,- - Rp 55.000,- = Rp 395.000,-
D. Perhitungan Celengan
Lem kanji = Rp 1.000,-
PVA = Rp 2.000,-
Kuas = Rp 7.000,-
Acrylic = Rp 10.000,-
Hasil = 5 biji
Harga celengan dipasar = Rp 10.000,-
Keuntungan :
Penjualan – Modal
Rp 50.000,- – Rp 27.500,- = Rp 22.500,-
E. Perhitungan Bros/Pin
Lem kanji = Rp 1.000,-
PVA = Rp 2.000,-
Kuas = Rp 7.000,-
Acrylic = Rp 10.000,-
Hasil = 25 biji
Harga bros/pin dipasaran = Rp 2.500,-
Keuntungan :
Penjualan – Modal
Rp 62.500,- – Rp 20.000,- = Rp 42.500,-
Acrylic = Rp 10.000,-
Hasil = 25 biji
Harga gantungan kunci di pasaran = Rp 3.000,-
Keuntungan :
Penjualan – Modal
Rp 75.000,- – Rp 20.000,- = Rp 55.000,-