Professional Documents
Culture Documents
Titrasi HCL
Titrasi HCL
Disusun Oleh:
TAHUN 2023
A. Nomor:
B. Hari/ Tanggal
Kamis, 20 Oktober 2023
C. Judul:
Titrasi HCL dengan NaOH 0,1 N
D. Tujuan:
Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi suatu larutan
asam
E. Dasar Teori
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi
larutan suatu zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat
yang diketahui konsentrasinya secara tepat. Prinsip dasar titrasi asam basa
didasarkan pada reaksi netralisasi asam basa. Titik ekuivalen pada titrasi
asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam dinetralkan oleh
sejumlah basa. Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH. Pada titik
ekuivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari netralisasi
asam basa.
Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang
memiliki rentang pH dimana titik ekuivalen berada. Pada umumnya titik
ekuivalen tersebut sulit diamati, yang mudah diamati adalah titik akhir
yang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik ekuivalen tercapai. Titrasi
harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi dicapai yang ditandai dengan
perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan
titik ekuivalen. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat
memperkecil kesalahan titrasi.
Pada titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa kuat
dalam air terurai dengan sempurna. Oleh karena itu, ion hidrogen dan ion
hidroksida selama titrasi dapat langsung dihitung dari jumlah asam atau
basa yang ditambahkan. Pada titik ekuivalen dari titrasi asam kuat dan
basa kuat, pH larutan pada temperatur 25C sama dengan pH air yaitu
sama dengan 7. Titik akhir adalah titik di mana titrasi selesai, yang
ditentukan dengan indikator. Dalam titrasi asam-basa kuat, titik akhir dari
titrasi adalah titik pada saat pH reaktan hampir mencapai 7, dan biasanya
ketika larutan berubah warna menjadi merah muda karena adanya
indikator pH fenolftalein.
G. Cara Kerja
1. Pertama bilas semua alat-alat yang akan di gunakan menggunakan aquades
sebanyak 3x, bekas bilasan aquades di buang ke gelas kimia 500 ml
2. Tuang larutan HCL ke gelas ukur, lalu pindahkan ke dalam labu
Erlenmeyer menggunakan pipet volume
3. Tambahkan larutan aquadest sebanyak 25 ml menggunakan gelas ukur,
lalu beri indicator fenolftalein (PP) sebanyak 3-5 tetes
4. Siapkan buret yang berisi larutan NaOH dibawah angka 0 diatas 1, catat
angka awal yang tertera
5. Titrasikan larutan HCL tadi dengan larutan NaOH
6. Tunggu hingga warna larutan berubah, lalu catat angka akhir yang tertera
pada buret
7. Ulangi titrasi sebnyak 3 kali
8. Setelah semuanya selesai, cuci semua alat yang telah digunakan
menggunakan air sabun kemudian kembalikan semua alat ke tempat
semula.
H. Data Hasil
a) Menentukan normalitas HCL dalam titrasi
Titrasi 1
Volume awal = 0,55 ml
Volume akhir = 25,35 ml
Volume titrasi = 25,35 – 0,55 = 24,8 ml
V1 . M1 = V2 . M2
25 ml . 0,1 = 24,8 . M2
2,5 = 24,8 . M2
2,5
M2 = 24 , 8
= 0,1008
Titrasi 2
Volume awal = 0,63 ml
Volume akhir = 24,53 ml
Volume titrasi = 24,53 – 0,63 = 23,9 ml
V1 . M1 = V2 . M2
25 ml . 0,1 = 23,9 . M2
2,5 = 23,9 . M2
2 ,5
M2 = 23 , 9
= 0,1046
Titrasi 3
Volume awal = 0,87 ml
Volume akhir = 25,35 ml
Volume titrasi = 25,35 – 0,87 = 24,48 ml
V1 . M1 = V2 . M2
25 ml . 0,1 = 24,48 . M2
2,5 = 24,48 . M2
2,5
M2 = 24 , 48
= 0,1021
b) Rata-rata
= ( 0,1008 + 0,1046+ 0,1021) : 3 = 0,1025)
Rata-rata selisih
= (0,1008 - 0,1025) + (0,1046 - 0,1025) + (0,1021 - 0,1025) : 3
= 0,0011
I. Kesimpulan
Diperoleh normalitas rata-rata 0,1025 dan deviasi rata-rata ppt dengan
angka 10,7317