You are on page 1of 24

PROPOSAL

ANALISIS KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA


VOLI EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 13 MAKASSAR

ANALIYSIS OF TOP EFFORTS TO IMPROVE DOWN PASSING SKILLS IN


VOLLEYBALL GAMES AT STATE HIGH SCHOOL 13 MAKASSAR

NUR ISRAJ LUTHFY


200301502153

PENDIDIKAN JASMANI
KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
2024
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PENELITIAN : ANALIS KEMAMPUAN SERVIS ATAS


DALAM PERMAINAN BOLA VOLI
EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 13
MAKASSAR
NAMA : NUR ISRAJ LUTHFY
NIM : 200301502153
JURUSAN : PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN
DAN REKREASI
FALKUTAS : ILMU KEOLAHRAGAAN DAN
KESEHATAN

Makassar, 12 januari 2024

Pembimbing 1 Pembimbing II

Dr. hasbunallah As, M.Pd


NIP. 197108172005011003

Mengetahui :

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmnani Kesehatan dan Rekreasi


Dr. Juhanis, S.Pd, M.Pd
NIO. 19760709 200604 1 002

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL JUDUL PENELITIAN ……………………………………… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………...... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….. iv
A. Latar Belakang Masalah ..………………..………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian ……….……………………………….. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………. 6
A. Kerangka Teori …………………………………………….. 8
1. Pengertian persepsi …………………………………….. 8
2. Syarat-syarat mengadakan persepsi ………………….. 8
3. Pengertian masyarakat …………………………………. 10
4. Pengertian persepsi masyarakat ………………………. 10
B. Kerangka Fikir ………………………………………………… 12
C. Hipotesis ………………………………………………………. 13
BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………… 14
A. Lokasi dan waktu penelitian ………………………………… 15
B. Populasi ………………………………………………………. 15
C. Variabel Penelitian ………………………………………….. 15
D. Rencana Pengukuran Variabel …………………………….. 15
E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional …………….. 16
F. Sumber Data …………………………………………………. 17
G. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….
H. Teknik analisis data …………………………………………..
DAFTAR PUSATA ………………………………………………………

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam

kehidupan seseorang, karena melalui pendidikan seseorang dapat

meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan mengembangkan potensi dalam

diri dan dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang lebih bertanggung

jawab, cerdas, kreatif. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 yang dikutip oleh Dwi

Siswoyo (2007:19), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


Sekolah merupakan jalur pendidikan formal yang mempunyai program

memajukan dan mencerdaskan anak didiknya. Lingkungan sekolah

menentukan terbentunya siswa yang berprestasi. Sekolah diharapkan

mempunyai program-program yang dilaksanakan di sekolah maupun di luar

sekolah yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek

kognitif, afektif, psikomotorik, dan mengembakan bakat serta minat siswa

dalam upaya membentuk pribadi menjadi manusia yang baik.

Program pendidikan formal di Indonesia terdapat tiga program yaitu :

intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan ko-kurikuler. Yudha M. Saputra (1998:6-

7) menjelaskan bahwa kegiatan intrakurikuler adalah program pengajaran

yang tersusun berupa label mata pelajaran, penjatahan waktu, dan

penyebarannya disetiap kelas dan satuan pelajaran. Kegiatan ko-kurikuler

adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa, yang bertujuan agar siswa lebih

memahami apa yang dipelajari pada kegiatan intrakurikuler.

Pendidikan jasmani adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari

suatu proses pendidikan secara keseluruhan melalui kegiatan fisik yang dipilih

untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan organik,

neuromuskuler, interperatif, sosial, dan emosional. Seperti halnya di SMP

Negeri 2 Gamping, pendidikan jasmani masuk dalam mata pelajaran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan yang terfokus pada

pengembangan aspek nilai-nilai dalam pertumbuhan, perkembangan dan sikap

perilaku anak didik serta membantu siswa meningkatkan kesegaran jasmani


dan kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap dan perilaku positif

serta melalui pengembangan gerak dasar dan berbagai aktifitas jasmani.

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam

pelajaran tetapi guna memperluas wawasan serta peningkatan dan penerapan

nilai-nilai pengetahuan dan kemampuan dalam berbagai hal, seperti olahraga

dan seni. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan salah satu cara

menampung dan mengembangkan potensi siswa yang tidak tersalurkan saat di

sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya pembinaan

yang diselenggarakan di lingkungan sekolah. Pada gilirannya keterampilan

siswa akan ditingkatkan dengan bentuk-bentuk latihan khusus sesuai cabang

olahraga yang diikuti dan diminati. Hal ini sangat penting agar pembibitan

dan pembinaan olahraga dikalangan siswa akan terus meningkat dan mencapai

hasil yang maksimal. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, sekolah juga

memberikan dukungan untuk menunjang keberhasilan program tersebut,

antara lain mengadakan alat dan fasilitas olahraga yang akan digunakan guna

mendukung proses kegiatan yang telah dipilih oleh siswa agar dapat berjalan

sesuai dengan harapan. Dengan adanya pelatih yang berkompeten sesuai

dengan bidangnya, serta kejelian dari guru pembimbing agar siswa atau

peserta kegiatan lebih mudah menerima materi yang telah diberikan 4

memberikan motivasi tersendiri kepada siswa untuk meningkatkan potensi

dan bakat yang telah dimiliki. Sehingga bakat yang telah mereka miliki bisa
tersalurkan dan bisa mereka kembangkan saat mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah terdiri dari dua

macam yaitu ekstrakurikuler akademik dan non akademik. Ekstrakurikuler

akademik biasanya bersangkutan dengan mata pelajaran yang ada di sekolah

contohnya; bahasa inggris, komputer, dll. Kegiatan ekstrakurikuler non

akademik contohnya: PMR, pramuka, sepak bola, bola basket, bulutangkis,

bola voli, dll. Siswa bebas memilih kegiatan ekstrakurikuler manakah yang

sesuai dengan bakat dan bidangnya. Ekstrakurikuler yang paling diminati

siswa biasanya adalah ekstrakurikuler olahraga, misalnya bola voli.

SMA Negeri 13 Makassar merupakan salah satu sekolah yang

menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang

diselenggarakan di SMA Negeri 13 Makassar diantaranya: pramuka, sanggar

seni, PMR, modeling, dan olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga yang

diselenggarakan di SMA Negeri 13 Makassar diantaranya adalah bela diri,

futsal, bola basket, dan bola voli.

Permainan bola voli merupakan salah satu cabang permainan bola

besar yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat

Indonesia. Permainan ini menduduki deretan olahraga paling digemari setelah

sepak bola. Permainan bola voli ini sangat digemari oleh kalangan tua ataupun

muda, baik laki- laki maupun perempuan tak terkecuali oleh anak– anak

remaja. Bagi mereka yang sudah lanjut usia dengan kondisi fisik yang sudah
terbatas dan yang sudah tidak memungkinkan mereka untuk ikut bermain,

mereka masih tertarik untuk mengikuti permainan ini walaupun hanya sebagai

penonton di pinggir lapangan yang ikut menikmati permainan ini. Menurut

mereka permainan ini merupakan permainan yang menarik dan dapat menjadi

hiburan tersendiri untuk menghilangkan rasa penat setelah lelah bekerja .

Permainan bola voli diciptakan oleh Wiliam G, Morgan pada tahun 1895 di

kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat. Permainan ini dimainkan oleh

dua regu yang pada tiap regunya berjumlah enam orang pemain. Permainan

ini dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan. Sasaran dari

permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net

yang tinggi dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan). Permainan ini

dapat dimainkan disegala bentuk lapangan seperti lapangan rumput, lapangan

pasir, lapangan kayu, permukaan lantai buatan dan dapat dimainkan di dalam

maupun di luar gedung.

Kemampuan dasar bolavoli seperti melakukan servis, umpan dan

smash merupakan bagian dari keterampilan dasar bermain bolavoli yang perlu

dimiliki bagi seorang pemain bolavoli, tanpa mempunyai kemampuan

tersebut, seseorang tidak akan mampu bermain dengan baik. Apalagi bagi

pemain pemula, seperti halnya siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Gamping Sleman. Terdapat empat teknik bermain bolavoli yang perlu

dikuasai oleh pemula. Keempat teknik dasar bermain bolavoli tersebut, antara
lain: (1) teknik melakukan servis, (2) teknik melakukan umpan atau passing,

(3) melakukan blok, dan (4) teknik melakukan smash

Keterampilan teknik bermain bolavoli adalah cara memainkan bola

secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku

untuk mencapai hasil yang optimal. Teknik bermain yang baik selalu

berdasarkan pada teori dan hukum-hukum yang sudah teruji dalam ilmu dan

pengetahuan yang menunjang pelaksanaan teknik tersebut. Permainan

bolavoli terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai untuk melakukan

permainan, salah satunya yaitu servis. Sebagai salah satu modal utama dalam

permainan bolavoli maka kemampuan melakukan servis perlu untuk dikuasai

dengan baik oleh pemain supaya permainan bisa dilakukan. Gerakan yang

benar dan tepat saat melakukan servis kemungkinan besar akan menghasilkan

sebuah gerakan bola yang benar dan menguntungkan bagi pemain yang 4

melakukan servis. Sering kali servis tangan atas digunakan sebagai andalan

untuk mendapatkan poin, karena dari sudut tenaga pemukulan bola dengan

teknik servis tangan atas lebih kuat dan pukulan lebih menukik ke arah lawan.

Sedangkan teknik servis bawah jarang dilakukan oleh pemain dikarenakan

tenaga yang digunakan tidak terlalu berlebihan, akan tetapi mudah diterima

oleh lawan dari pada teknik servis atas.

Permainan bola voli disampaikan secara bertahap dari keterampilan

yang mudah dan sederhana menuju ke tingkat yang lebih kompleks. Hal itu

dilakukan supaya siswa mampu menerima dengan baik dan memahami


keterampilan yang diberikan dengan mudah. Namun demikian meskipun

sudah diberikan pemahaman secara bertahap, masih banyak siswa di SMA

Negeri 13 Makassar yang mengalami kesulitan dalam menguasai teknik

servis, umpan dan smash dalam bolavoli, terutama pada siswa kelas X.

Ditambah dengan peralatan seperti bola yang hanya 4 buah dan hanya

beberapa yang standar membuat siswa tidak bisa maksimal dalam menguasai

teknik-teknik yang diberikan sehingga belum bisa dilihat sampai dimana

tingkat kemampuan siswa dalam menguasai teknik-teknik dasar bolavoli

tersebut khususnya servis. Dari pengamatan yang peneliti lakukan dalam

pembelajaran penjas khususnya bolavoli, siswa banyak mengalami kesulitan

dalam melakukan teknik servis. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:

Pertama, dalam melakukan servis banyak siswa yang kesulitan dalam

melambungkan bola sehingga bola jauh dari jangkauan. Kedua, beberapa dari

5 siswa saat perkenaan bola tidak tepat sehingga servis tidak sampai atau

keluar lapangan. Ketiga, posisi awal kaki siswa yang kurang tepat serta tangan

yang tidak lurus ketika memukul bola membuat bola yang dipukul tidak

mempunyai tenaga. Dari kesulitan yang didapat siswa kita baru bisa melihat

kesalahan dari teknik yang dilakukan oleh siswa, dan belum mengetahui

seberapa kemampuan siswa yang didapat dari hasil materi yang diberikan oleh

pelatih.

Berdasarkan uraian di atas alasan ketertarikan peneliti meneliti

Kemampuan Teknik dasar servis atas, merupakan keterampilan dasar


bermain bola voli dan faktor yang penting yang harus dikuasai dalam

permainan bola voli. Selain itu dari pihak guru maupun pelatih ekstrakurikuler

permainan bola voli di SMA Negeri 13 Makassar ini belum pernah melakukan

tes pengukuran tingkat keterampilan dasar bermain bola voli peserta

ektrakurikuler. Sehingga tingkat keterampilan dasar bermain bola voli siswa

peserta ektrakurikuler di SMA Negeri 13 Makassar belum diketahui. Tes ini

diharapkan dapat dikuasai dengan baik oleh siswa tim bola voli di SMA

Negeri 13 Makassar dan memberi manfaat memberi pengetahuan kepada

siswa tentang tingkat keterampilan bermain bola voli, memberikan motivasi

untuk menjadi bahan perbaikan diri agar dapat bermain bola voli dengan lebih

baik dihari kemudian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana analisis kemampuan servis

atas siswa ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 13 Makassar”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

keterampilan servis atas siswa peserta ektrakurikuler bola voli di SMA Negeri

13 Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang berkaitan.

1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

menjadi tambahan kajian mengenai permainan bola voli.

2. Secara Praktis

a. Bagi Siwa Peserta Ekstrakurikuler

Siswa sebagai subjek penelitian dapat mengetahui tingkat

keterampilan servis atas bola voli dirinya dan akan termotivasi untuk giat

berlatih meningkatkan keterampilannya dalam bermain bola voli agar

menjadi lebih baik kedepannya.

b. Bagi Pelatih

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi pelatih tentang tingkat keterampilan servis atas siswa

peserta ekstrakurikuler bola voli di SMA Negeri 13 Makassar.

c. Bagi Sekolah

Diharapkan penelitian ini memberikan gambaran tentang

keterampilan bermain bola voli siswa putra peserta peserta

ekstrakurikuler di SMA Negeri 13 Makassar.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) analisis adalah

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan

sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-

musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). Senada dengan

pendapat dari Fatmawati yang mendefinisikan analisis adalah

kemampuan untuk melakukan pengolahan informasi lebih lanjut

(Saputra & Wardani, 2019).

2. Hakikat Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa,

sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti

kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemampuan (ability) berarti

kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam

suatu pekerjaan. Robbins & Judge, (2012). Dari pengertianpengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan


atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu keahlian dan

digunakan untuk mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.

Lebih lanjut, Robbins & Judge (2012) menyatakan bahwa

kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas

dua kelompok faktor, yaitu :

a) Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), merupakan

kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

aktifitas mental (berfikir, menalar dan memecahkan

masalah).

b) Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan

kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut

stamina,ketrampilan,kekuatan, dan karakteristik serupa.

3. Hakikat Permainan Bola Voli

Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun

1895 di kota Holyoko, Massachusettes, Amerika Serikat. Dia adalah

seorang guru pendidikan Jasmani pada Young Man Christian Association

(YMCA). Nama permainan ini semula “Minonette”, dimana permainannya

hampir serupa dengan badminton. Kemudian nama permainan itu dirubah

oleh Dr. Halstead menjadi “Volley-ball” yang artinya kurang lebih

memvoli (melambung bola melintasi net) berganti- ganti.

A. Pengertian Bola Voli


Mengutip Teknik Pembelajaran Permainan Bola Voli Mix (2021), bola

voli merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu

lapangan dan dipisahkan sebuah net.Tujuan permainan ini adalah berupaya

agar bola melewati net dan jatuh ke lantai lawan, juga mencegah

usaha yang sama dari lawan.Dalam voli, regu yang mencapai angka

hingga 25 merupakan pemenang. Voli dimainkan oleh dua tim dengan

jumlah satu tim sebanyak enam orang. Kedua tim ini dipisahkan oleh net

yang bertujuan mendapatkan pemenang.

https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230221150446-569-915871/me

mahami-pengertian-bola-voli-menurut-para-ahli.

Menurut Ahmadi (2013) “bahwa permainan bola voli merupakan

permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang.

Permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa

diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan

bola voli”

Denardi dan Romero Cla (2017) memaparkan bola voli merupakan

permainan resmi dalam ruangan FIVB yang dimainkan antara dua tim

yang masing-masing terdiri dari enam orang di lapangan kecil berukuran

18 x 9 m dan dipisahkan oleh jaring. Pemain perempuan menggunakan net


setinggi 2,24 m dan pemain pria dengan jaring 2,43 m. Bola yang

digunakan memiliki keliling 65-67 cm dan berat 260-280 g.

PBVSI (2004) menegaskan bahwa bola voli adalah olahraga yang

dinamakan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan melewatkan bola

diatas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan 7 untuk

mencegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga

pantulan untuk mengembalikan bola”

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

bola voli adalah permainan yang terdiri atas dua regu yang beranggotakan

enam pemain, dengan diawali memukul bola untuk dilewatkan di atas net

agar mendapatkan angka, namun tiap regu dapat memainkan tiga sentuhan

untuk mengembalikan bola. Permainan dilakukan di atas lapangan

terbentuk persegi empat dengan ukuran 9 m x18m dan dengan net di

tengah-tengah lapangan.
B. Sejarah Bola Voli

Bolavoli berkembang di luar Amerika Serikat da dunia setelah meletus

Perang Dunia II karena anggota Angkatan Perang Amerika memainkan

bolavoli di tempat mereka bertugas, kermudian mencoba mengikuti

permainan bolavoli dan lama kelamaan bolavoli tersebar di seluruh dunia.

Bolavoli berkembang di luar Amerika Serikat terutama Benua Eropa,

khususnya Eropa Timur, seperti Uni Soviet, Cekoslowakia, Rumania, dan

Benua Asia, seperti Jepang, China, Korea Utara, dan Kamboja. Menurut

(Pardijono., Hidayat, 2011) bolavoli masuk ke Indonesia pada tahun 1928

yang dibawa oleh serdadu-serdadu Belanda dan guru (pelatih) yang

didatangkan dari Belanda sewaktu mereka bertugas di Indonesia.

Pada PON III tahun 1953 di Medan (Sumatra Utara), bolavoli mulai

dipertandingkan. Setelah diadakan pertemuan IBVOS (Surabaya) dan

PERVID (Jakarta), bersepakat membentuk organisasi bola voli nasional. Dan

pada tanggal 22 Januari 1955 lahirlah Organisasi Persatuan Bola Volley

Seluruh Indonesi (PBVSI) dengan ketua W.J. Latumeten. Prestasi yang

pernah dicapai Indonesia adalah Juara Asia dalam Asian Games IV tahun

1962 dan Ganefo (Games ofd The New Emerging Forces) 1 di Jakarta.
C. Teknik Dasar Bola Voli

Teknik dasar permainan bola voli merupakan aktifitas jasmani yang

menyangkut cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan

peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang

optimal. Menurut Yunus dalam Abduh (2016: 4) “Teknik adalah cara

melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu

secara efektif dan efisien. Menurut Yunus dalam Fallo dan Hendri (2016:

11) menyatakan “Dalam permainan bola voli terdapat 5 teknik dasar yang

harus di kuasai meliputi, servis, passing, umpan ( set up), smash (spike),

bendungan (blocking).

Dalam permainan bola voli terdiri atas beberapa teknik, diantaranya

teknik dengan menggunakan bola. Berikut adalah ternik permainan bola

voli yang meliputi :

a) Servis, adalah pukulan awal dari luar lapangan untuk memulai relly

dalam pertandingan.

b) Passing, adalah usaha untuk memberikan umpan kepada rekan satu

tim ataupun mengarahkan bola secara langsung ke daerah lapangan

lawan.

c) Smash (Spike), adalah suatu teknik menyerang dengan cara

memukul bola sekeras mungkin agar bola tersebut jatuh ke daerah

lapangan regu lawan.


d) Blok/Blocking, adalah teknik untuk menghalau serangan smash

lawan agar bola tidak melewati net.

4. Servis Atas

Menurut (Toho Cholik Mutohir dkk, 2013) Servis atas atau sering

disebut dengan float service paling sering digunakan dalam berbagai

pertandingan bola voli, selain servis jenis ini tajam dan keras dan penempatan

bola cukup akurat yang menyebabkan lawan sulit mengembalikan bola. Saat

melakukan pukulan diikuti dengan lompatan dengan bertujuan agar bisa

mengarahkan tenaga dan memukul bola dengan keras sehingga bisa melesat

dengan kecepatan tinggi. Dengan fokus pada penguasaan servis atas yang baik

dan terarah maka hal tersebut sekaligus merupakan penyerangan pada lawan

agar mendapatkan skor.

Servis atas merupakan bentuk teknik dasar bola voli dengan memukul

bola menggunakan lengan yang pelaksanaanya bola dipukul di atas kepala dan

jalannya bola hasil pukulan mengandung putaran ke depan (Nuril Ahmadi,

2007:22).

Menurut Suharno H.P. ( 1979: 25) ada beberapa macam atas dalam permainan

bola voli, diantaranya:


a) Tenis Service

1) Sikap permulaan:

- Ambil sikap berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan daripada

kaki kanan, kedua lutut ditekuk - Tangan kiri dan kanan bersama-

sama memegang bola.

- Tangan kiri menyangga bola sedangkan tangan kanan memegang

bagian atas bola. - Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas

sampai ketinggian kurang lebih setengah meter di atas kepala.

- Tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala, dengan

telapak tangan kanan menghadap ke depan.

2) Sikap saat perkenaan:

- Setelah tangan kanan berada di atas belakang kepala dan bola

berada sejangkauan tangan maka segera bola dipukul dengan cara

memukul seperti pada smash.

- Setelah bola dipukul bola akan menjadi top spin selama melewati

lintasannya.
b) Servis Floating/ mengapung

1) Sikap permulaan:

- Berdiri dalam petak servis dengan posisi kaki seperti tersebut di

dalam sikap persiapan tenis servis.

- Bola dipegang dengan tangan kiri, tangan kanan berada di samping

atas setinggi pelipis.

2) Sikap saat perkenaan:


- Bola dilambungkan dengan tangan sedikit ke samping atas kanan

depan tidak terlalu tinggi

- Setelah bola melambung ke atas setinggi kepala maka segera

tangan kanan memukul bagian tengah belakang bagian bola.

- Gerakan memukul diikuti gerakan pergelangan tangan agar

menghasilkan bola yang float .

3) Sikap akhir:
Setelah memukul bola dilanjutkan dengan melangkah ke depan.
Gambar 1. Servis floating (mengapung)
Suharno H.P. (1979: 26)

C ) Servis Cekis

1. Sikap permulaan:

- Ambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian

kiri berada lebih dekat kepada jaring.

- Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola.

- Pada saat akan dilambungkan maka badan diliutkan kearah

belakang sedikit lutut ditekuk.

- Kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan masih

dalam keadaan memegang bola

- Bola dilambungkan ke atas kepala agak tinggi dengan kedua

tangan.

- Setelah bola lepas dari tangan maka tangan kanan ditarik ke

samping kanan, berat badan berada dikaki kanan. Telapak

tangan menghadap ke atas.

- Bila bola sudah setinggi jangkauan tangan kanan maka

secepatnya badan bersama-sama lengan kanan dibawa meliuk

ke samping kiri

2. Sikap saat perkenaan:


- Perkenaan bola berada dibagian bawah belakang bola.

- Pukulan tangan pada bola dibantu dengan liukan badan,

lecutan lengan dan gerakan pergelangan tangan sedemikian

hingga bola dipukul mental dengan keras dan top spin.

- Pada saat tangan mengenai bola berat badan terletak pada

kedua

kaki.

3. Sikap akhir:

Setelah bola dipukul berat badan dipindahkan kekaki kiri

dan terus diikuti dengan gerakan maju masuk ke dalam lapangan

permainan

You might also like