You are on page 1of 4

RESUME BAHASA INDONESIA

“KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA”

Disusun Oleh:

Ridho Astri Dewantoro

A810221137

REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL)


PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2024
A. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Kedudukan sebagai bahasa nasional ini disandang oleh bahasa indonesia
sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Sebagaimana diketahui,
isi bagian ketiga sumpah itu berkenaan dengan “menjunjung bahasa persatuan, bahasa
indonesia”. Istilah “Indonesia” yang dicantumkan di belakang kata “bahasa” pada
sumpah itu jelas – jelas berkonotasi politik, sejalan dengan cita – cita kaum
pergerakan bangsa Indonesia pada masa itu. Sesungguhnyalah, yang dimaksud
sebagai “bahasa indonesia” pada saat itu tidak lain dari pada bahasa melayu. Slamet
mulyana (1965), S. Suharyanto (1981), J.S. Badudu (1993), dan Anton M. Moelyono
(2000) mengemukakan adanya empat faktor yang menjadi penyebab, yaitu faktor
historis (kesejarahan, bahasa melayu sebagai Lingua fanca), Faktor psikologis
(semangat mengutamakan kepentingan bersama), faktor demokratisasi
(kesederhanaan) bahasa, dan faktor reseptif (kemudahan bahasa menerima pengaruh
untuk pengembangannya).

Hasil perumusan seminar bahasa nasional (Jakarta, 25 -28 Februari 1975,


yang kemudian dikukuhkan dalam seminar politik bahasa (Cisarua, Bogor, 8 – 12
November 1999), antara lain, menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, bahasa indonesia berfungsi sebagai:

 Lambang kebanggaan nasional


 Lambang identitas nasional
 Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda – beda latar belakang
sosial, budaya dan bahasanya
 Alat perhubungan antar budaya dan antar daerah
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa indonesia mencerminkan sekaligus
memancarkan nilai – nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran
nilai sosial budaya yang dicerminkan bahasa indonesia, bangsa Indonesia harus
bangga terhadapnya, bangsa Indonesia harus menjunjungnya, memelihara,
mengembangkan, dan mempertahankannya. Kebanggaan pemakainya senantiasa
harus ditumbuh kembangkan dalam diri setiap insan Indonesia. Sebagai realisasi
kebanggaan itu, bangsa Indonesia harus menggunakannya tanpa rasa rendah diri
tanpa rasa malu dan tanpa rasa acuh tak acuh. Sebagai lambang identitas nasional,
bahasa indonesia merupakan “lambang” Indonesia. Dalam hal ini, bahasa indonesia
dapat dikatakan memiliki kedudukan yang setara dan serasi dengan lambang
kebangsaan yang lain, seperti bendera merah putih, garuda pancasila, dan lagu
kebangsaan Indonesia raya. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia, bahasa indonesia
menyatakan jati dirinya, menyatakan sifat, perangai dan wataknya sebagai bangsa
Indonesia. “Bahasa menunjukkan bangsa”, kata pepatah. Melalui bahasa indonesia,
bangsa Indonesia menyatakan kepribadian dan harga dirinya. Karena fungsinya yang
demikian itu, bangsa Indonesia harus menjaganya; jangan sampai ciri kepribadian
bangsa Indonesia tidak tercermin di dalamnya; jangan sampai bahasa indonesia tidak
menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya. Implikasinya adalah
bahwa bahasa indonesia harus memiliki identitasnya sendiri. Identitas itu baru bisa
dimiliki hanya jika masyarakat pemilik dan pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga ia bersih dari unsur – unsur bahasa
lain, terutama bahasa asing (seperti bahasa inggris) yang tidak benar – benar
dibutuhkan.

B. Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pemersatu dan Alat Perhubungan

Fungsi bahasa indonesia sebagai lambang kebanggaan dan identitas


nasional berkaitan erat dengan fungsinya yang ketiga, yaitu sebagai alat yang
memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa yang mempunyai latar
belakang sosial, budaya, dan bahasa daerah yang berbeda – beda ke dalam satu
kesatuan kebangsaan yang bulat, bersatu dalam cita – cita dan rasa nasib yang sama.
Dalam hubungan dengan hal ini, bahasa indonesia memungkinkan berbagai suku
bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu
meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial, budaya,
dan latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Malahan lebih daripada itu,
dengan bahasa nasional itu, bangsa Indonesia dapat meletakkan kepentingan nasional
jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.

Latar belakang sosial budaya dan latar belakang bahasa daerah yang
berbeda – beda itu tidak pula menghambat adanya perhubungan antardaerah dan
antarbudaya. Berkat adanya bahasa nasional, mereka (masyarakat yang berbeda –
beda latar belakang etnis, budaya, dan bahasa daerah) dapat berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar
belakang itu tidak perlu dikhawatirkan. Setiap orang dapat bepergian dari pelosok
yang satu ke pelosok yang lain di tanah air ini dengan hanya memanfaatkan bahasa
Indonesia sebagai satu – satunya alat komunikasi. Kenyataan ini dan meningkatnya
penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya telah dimungkinkan pula oleh peningkatan
sarana perhubungan darat, laut, dan udara; oleh bertambah luasnya penggunaan
sarana komunikasi massa seperti radio, televisi, internet, surat kabar, dan majalah;
oleh peningkatan arus perpindahan penduduk, baik dalam perantauan perseorangan
maupun dalam bentuk transmigrasi yang berencana; oleh peningkatan jumlah
perkawinan antarsuku; serta oleh pemindahan pejabat-pejabat negara, baik sipil
maupun militer, dari satu daerah ke daerah lain.

Sejalan dengan fungsinya sebagai alat perhubungan antardaerah dan


antarbudaya, bahasa indonesia telah berhasil pula melaksanakan fungsinya sebagai
alat pengungkapan perasaan. Jika pada awalnya, ada yang merasa bahwa seni sastra
dan drama – baik yang dituliskan maupun dilisankan – serta dunia perfilman dan
sinematografi elektronik (sinetron) telah pula berkembang sedemikian rupa sehingga
nuansa perasaan yang betapa pun halusnya dapat diungkapkan memakai bahasa
indonesia. Kenyataan ini tentunya menambah tebalnya rasa bangga insan Indonesia
akan kemampuan bahasa nasionalnya.

You might also like