Professional Documents
Culture Documents
PUSKESMAS : SUKAWALI
DESA : KRAMAT
POS KELAS IBU BALITA : NYIUR III
2. Penyampaian Materi
Disampaikan oleh Bidan Puskesmas yaitu tentang 1000 hari pertama kehidupan,
pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan, pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil dan
perilaku sehari-hari ibu hamil dirumah.
A. 1000 Hari Pertama Kehidupan
Seribu hari pertama merupakan saat terpenting dalam tumbuh kembang anak.
Seribu hari diawali ketika sang bayi dalam kandungan hingga ulang tahun kedua anak.
Kehamilan 270 hari ditambah tahun pertama 365 hari dan tahun kedua 365 hari sama
dengan 1.000 hari. Seribu hari itu merupakan kesempatan emas untuk membentuk anak
yang sehat dan pintar hingga kemudian hari. Pada seribu hari pertama itu yang harus
diperhatikan ialah nutrisi.
Berikut perkembangan anak dimulai sejak janin
Pada delapan minggu pertama di dalam kandungan.
Terbentuk bakal janin yang akan berkembang menjadi otak, hati, jantung, ginjal,
tulang, tangan dan lengan, kaki, serta organ tubuh lainnya.
Pada sembilan minggu hingga lahir.
Organ tubuh janin yang ada dalam rahim bertumbuh dan berkembang sehingga siap
untuk hidup di dunia baru, yakni di luar kandungan ibu.
Setelah lahir
Sebagian organ masih berkembang sampai usia dua hingga tiga tahun, misalnya
otak.
Janin memiliki sifat plastisitas atau fleksibilitas selama dalam periode perkembangan.
Janin akan menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi pada ibunya, termasuk apa yang
diasup oleh ibunya selama mengandung. Jika nutrisi kurang, perkembangan sel-sel tubuh
bayi akan terhambat.
Periode perkembangan ini merupakan masa yang penting. Apa yang terjadi jika
janin/bayi mengalami malnutrisi. Jika nutrisi yang dibutuhkannya tak terpenuhi, maka
plastisitas dan kapasitas fungsional yang ada pada janin akan hilang.
Seorang ibu hamil yang menderita gizi buruk, bayinya akan beresiko
Nutrisi yang diterima anak pada periode 1.000 hari pertama kehidupan berpengaruh pada
kemampuan anak untuk belajar dan bekerja. Pengaruh nutirsi baik terhadap masyarakat
ialah terbentuk masyarakat yang sehat dan sejahtera dalam jangka panjang.
Kekurangan gizi masih menjadi penyebab nomor satu kematian anak. Kekurangan
gizi pada anak di bawah usia dua tahun akan menimbulkan dampak buruk yang sulit
dikembalikan ke kondisi semula dan cenderung berpengaruh sampai dewasa.
Akibat gizi buruk pada anak usia di bawah 1.000 hari pertama ialah sebagai berikut.
Menimbulkan kematian;
Melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga anak rentan menderita penyakit
pneumonia, diare, dan malaria.
Dampak positif jika anak mendapat nutrisi yang benar selama 1.000 hari pertama ialah
Menyelamatkan lebih dari 1 juta nyawa setiap tahun yang akan meninggal akibat
gizi buruk
Mengurangi beban masyarakat dan ekonomi karena terbebas dari penyakit
tuberkolosis, HIV/AIDS, dan malaria
Mengurangi resiko berkembangnya penyakit tidak menular seperti diabetes dan
kondisi kronis lainnya pada usia lanjut
Meningkatkan pencapaian dalam bidang pendidikan dan potensi pendapatan
Meningkatkan Gross Dosmetic Bruto, yaitu besarnya pendapatan negara, setidaknya
dua hingga tiga persen per tahun
Ibu hamil bisa mendapatkan tablet tambah darah pada bidan atau tenaga gizi
melalui perjanjian dengan menerapkan prinsip pencegahan infeksi.
Ibu hamil yang berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien dalam
Pengawasan) atau Positif Covid 19, pemberian TTD harus ditunda dan
dikonsultasikan kepada dokter untuk jadwal pemberiannya.
Ibu hamil dapat mengonsumsi TTD mandiri dengan kandungan zat besi sekurang-
kurangnya 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat (sama dengan TTD
program), yang dapat dibeli di apotik atau toko obat.
Ibu hamil harus mencatat di kartu control minum TTD dalam Buku KIA, atau
mencatat secara manual untuk dilaporkan ke bidan atau tenaga gizi.
Melakukan komunikasi dengan cara menghubungi bidan atau tenaga gizi melalui
telepon, SMS, sosial media atau aplikasi chat bila ada pertanyaan.
Bidan atau tenaga gizi dapat melakukan kunjungan rumah ke ibu hamil untuk
mendistribusikan TTD melalui perjanjian sebelumnya dengan tetap menerapkan
prinsip pencegahan infeksi
D. Perilaku Sehari – hari Ibu Hamil di rumah
1) Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang dan 1 porsi
lebih banyak dari pada sebelum hamil
Makanlah dengan pola gizi seimbang dan bervariasi, satu porsi lebih banyak
dari sebelum hamil
Tidak ada pantangan makanan selama hamil
Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil, kebutuhan air minum ibu hamil
yakni 10 gelas perhari
Jika mual dan muntah pilihlah makanan yang tidak berlemak dalam porsi kecil
tetapi sering
Jangan minum minuman beralkohol dan kosultasikan ke tenaga kesehatan jika
meminum obat
2) Istirahat yang Cukup
Tidur malam paling sedikit 6 – 7 jam dan usahakan siangnya tidur atau
berbaring 1 – 2 jam
Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri
Pada daerah endemis malaria, gunakan kelambu berinsektisida
Bersama dengan suami lakukan rangsangan / stimulasi pada janin dengan sering
mengelus – elus perut ibu dan ajak janin bicara sejak usia kandungan 4 bulan
3) Menjaga kebersihan Diri
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan, setelah
buang air besar dan buang air kecil
Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan dan sebelum
tidur
Mandi 2 kali sehari
Bersihkan payudara dan daerah kemaluan
Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari
Periksa gigi ke fasilitas kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan
4) Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil
5) Aktivitas Fisik
Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sehari – hari dengan
memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin yang dikandungnya
Suami membantu istrinya yang sedang hamil untuk melakukan pekerjaan sehari –
hari
Ikuti senam ibu hamil sesuai dengan anjuran petugas kesehatan.
setiap harinya, rutin berolahraga, serta mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran
dan buah-buahan.
3. Tanya jawab
1) Apakah boleh minum tablet tambah darah dan kalsium secara bersamaan?
Jawaban : Tablet tambah darah tidak boleh diminum secara bersaman dengan kalsium
karena akan menghambat penyerapan zat besi .
2) Apakah normal jika ibu hamil mengalami sembelit ?
Jawaban : Selama hamil, kadar hormon dalam tubuh akan berubah dan hal tersebut dapat
memengaruhi beberapa organ tubuh, salah satunya adalah sistem pencernaan. Masalah
pencernaan yang sering terjadi yaitu sembelit, ini merupakan hal yang normal. Untuk
meringankan konstipasi atau sembelit, ibu hamil bisa memperbanyak minum air putih
setiap harinya, rutin berolahraga, serta mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran
dan buah-buahan.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Sukawali Pelaksana Kegiatan
dr. H. ABDUL YAYI Neneng, Amd.Keb
Penata Tk. 1
NIP. 19731203 200801 1 008