You are on page 1of 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KAPASITAS PARU-PARU

KELOMPOK 1 – XI IPS 1
Azzahra Salma Asyifa (7)
Anita Merviana (4)
Destri Aghniya Qintarani (9)
Tri Ariesta (32)
Tyra Lutfiah Dewi (33)

TAHUN AJARAN 2021/2022


SMA NEGERI 3 CIMAHI
Jl. Pesantren No.161, Cibabat, Kec. Cimahi Utara,
Kota Cimahi, Jawa Barat 40513 Telp. (022)6652807
Website : sman3cmi.sch.id e-mail : divisi_ict@sman3cmi.sch.id

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII

1
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kapasitas Paru-Paru dengan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga laporan praktikum ini dapat menambah wawasan dan memberi
manfaat bagi pembaca.

Cimahi, 2 Februari 2022

2
Daftar isi

1. Cover & Daftar nama anggota..............................................................1


2. Kata Pengantar......................................................................................2
3. Daftar Isi................................................................................................3
4. Bab I : Pendahuluan ...........................................................................4
1.1 Judul.................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................4
1.3 Latar Belakang.................................................................4
1.4 Landasan Teori................................................................4
1.5 Alat dan Bahan.................................................................5
1.6 Cara Kerja........................................................................5
5. Bab II : ISI...........................................................................................7
2.1 Hasil Pengamatan dan Pembahasan.................................7
2.2 Pertanyaan dan Jawaban...................................................7
6. Bab III : Penutup................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................10
3.2 Daftar Pusaka................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum


Mengukur Kapasitas Paru-Paru
1.2 Tujuan Praktikum
Mengidentifikasi kapasitas paru-paru setiap individu dalam kelompok yang
telah ditentukan.
Mengetahui faktor yang mempengaruhi besarnya volume pada pernapasan
manusia.

1.3 Latar Belakang


Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara
pernapasan. Dalam keadaan normal paru mengandung sekitar 2 - 2,5 liter udara
selama siklus respirasi, tetapi dapat diisi sampai 5,5 liter atau dikosongkan sampai
tersisa 1 liter. Pada orang dewasa sehat, rata-rata jumlah maksimum udara yang dapat
dikandung oleh kedua paru adalah sekitar 5,7 liter pada pria dan 4,2 liter pada wanita.
Bentuk dan distensibilitas paru, usia dan ada atau tidaknya penyakit pernapasan
mempengaruhi kapasitas paru total ini.
1.4 Landasan Teori
Salah satu alat pernapasan manusia adalah paru-paru. Paru-paru merupakan
tempat terjadinya penyerapan oksigen dan karbondioksida yang terletak dalam rongga
dada, dibagian bawah yang di batasi oleh diafragma yang kuat.
Pada umumnya, manusia mampu bernapas 15-22 kali setiap menitnya. Hal ini
di pengarhui oleh beberapa factor, yaitu: factor umur, jenis kelamin, suhu tubuh,
posisi tubuh dan kegiatan tubuh. Volume paru-paru orang dewasa berkisar antara 5-6 liter
yang terdiri dari:
A. Volume Tidal (Tidal Volume)
Volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas normal,
besarnya biasanya kurang lebih 500 cc atau 500 ml.
B. Volume Cadangan Inspirasi (Inspiratory Reserve Volume)
Udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke paru-paru setelah
melakukan inspirasi biasa, besarnya kurang dari 1.500 cc atau 1.500 ml.
C. Volume Cadangan Ekspirasi (Expiratory Reserve Volume)
Udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal ke paru-paru setelah
melakukan ekspirasi biasa, besarnya kurang dari 1.500 cc atau 1.500 ml.

4
D. Volume Sisa atau Volume Residu (Residual Volume)
Volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan
ekspirasi maksimal, besarnya kurang lebih 1.000 cc atau 1.000 ml.
E. Kapasitas Vital (Vital Capacity)
Volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah
melakukan inspirasi maksmimal, besarnya kurang lebih 3.500 cc atau 3.500 ml.
F. Volume Total Paru-Paru (Total Lung Volume)
Volume udara yang dapat di tamping oleh paru-paru semaksimal mungkin,
besarnya kurang lebih 4.500 cc atau 4.500 ml.

Sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang


menghubungkan udara ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan antara lain:
1. Rongga Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Bronkiolus
7. Alveolus
8. Paru-paru

1.5 Alat dan Bahan


a. Baskom
b. Selang plastik 1 meter
c. Botol plastik 1,5 liter
d. Gelas ukur 100 mL
e. Spidol permanen

1.6 Cara Kerja


1. Isilah botol plastik dengan air sebanyak 100 ml. Tandai botol plastik sesuai dengan
volume air yang dimasukkan ke dalamnya.
2. Isi pula baskom dengan air hingga setengahnya

5
3. Tutup mulut botol plastik dengan tangan kemudian balikkan posisi botol tersebut
dan secepatnya letakkan ke dalam baskom. Usahakan air di dalam botol tidak
berkurang dan tidak ada udara dalam botol.
4. Masukkan selang ke dalam botol plastik melalui mulut botol.
5. Untuk mengetahui volume tidal, siswa melakukan inspirasi biasa dan melakukan
ekspirasi biasa. Catat hasilnya.
6. Untuk mengetahui kapasitas vital paru-paru, siswa melakukan inspirasi sekuat
mungkin dan melakukan ekspirasi sekuat mungkin. Catat hasilnya.
7. Untuk mengetahui volume cadangan inspirasi, siswa melakukan inspirasi maksimal
dan melakukan ekspirasi biasa. Catat hasilnya.
8. Untuk mengetahui volume cadangan ekspirasi, siswa melakukan inspirasi biasa dan
melakukan ekspirasi maksimal. Catat hasilnya.

6
BAB II
ISI

2.1 Hasil Pengamatan dan Pembahasan

BB Volume Volume Volume Kapasitas


No Nama Jenis (kg) Tidal Cadangan Cadangan Vital Paru-
. Kelamin (ml) Inspirasi Ekspirasi paru (ml)
(ml) (ml)
1. Tri Perempuan 43 350 1.050 1.250 1.150
2. Azzahra Perempuan 57 470 1.100 1.000 1.400
3. Tyra Perempuan 50 490 850 1.250 1.500
4. Destri Perempuan 47 390 980 1.100 1.450
5. Anita Perempuan 54 500 1.450 1.500 1.550

Dari hasil data diatas, dapat dilihat bahwa kapasitas paru-paru tiap orang berbeda-
beda, baik itu volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, maupun
kapasitas vital paru-paru nya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan faktor berat badan,
tinggi badan, usia, jenis kelamin, kegiatan yang dilakukan, kondisi Kesehatan, Riwayat
penyakit, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, dan faktor suhu tubuh.

2.2 Pertanyaan dan Jawaban

1) Apa saja faktor yang mempengaruhi besarnya volume pada pernapasan manusia?
Jelaskan!
Jawab:
A. Umur
Usia manusia yang semakin tua ternyata menyebabkan frekuensi pernapasan
semakin lambat. Hal tersebut terjadi karena orang yang lebih tua akan
melakukan aktivitas yang lebih sedikit dibanding manusia muda.
B. Jenis Kelamin
Secara umum, laki-laki diklaim membutuhkan kadar energy yang lebih
banyak dibanding dengan perempuan. Hal ini menyebabkan kebutuhan
udara (oksigen) dengan frekuensi lebih banyak dibutuhkan laki-laki,
sedangkan perempuan lebih sedikit.
C. Suhu Tubuh
Suhu dikatakan bisa mempengaruhi frekuensi karena semakin rendahnya
suhu tubuh seseorang maka kebutuhan metabolisme akan semakin tinggi.
Kestabilan panas tubuh manusia (36-37 derajat) dipengaruhi oleh kegiatan
metabolismenya. Jika suhu kurang, maka untuk meningkatkannya adalah
mempercepat laju metabolisme dan ini memerlukan oksigen yang lebih
banyak.
D. Aktivitas
Dalam faktor ini, segala pergerakan dan posisi tubuh ternyata bisa
mempengaruhi frekuensi pernapasan. Ketika berlari misalnya, manusia akan
perlu otot yang kontraksi. Ketika itu terjadi, oksigen yang dibutuhkan akan

7
semakin tinggi dengan pola pernapasan yang cepat. Frekuensi pun akhirnya
meningkat dibanding orang yang berjalan biasa atau berdiri.
E. Tinggi Badan dan Berat Badan
Pengaruh tinggi badan terhadap kapasitas paru-paru yaitu berbanding lurus,
semakin tinggi badan seseorang maka kapasitas paru-parunya juga akan
semakin tinggi karena memiliki rongga dada yang besar. Sedangkan, untuk
berat badan semakin seseorang memiliki besar berat badan seseorang maka
akan semakin rendah kapasitas paru-parunya. Orang yang memiliki berat
badan berlebih akan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih rendah karena
penimbunan massa lemak meningkatkan elastisitas dan kemampuan sistem
pernapasan, sehingga meningkatkan kerja otot-otot pernapasan.
F. Riwayat penyakit
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang.
Karena kekuatan otot-otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit.

2) Apakah terdapat keterkaitan antara besarnya volume dengan jenis kelamin?


Jelaskan!
Jawab:
Ada, volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda karena
tergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas.
Hubungan antara jenis kelamin dengan volume udara pernafasan adalah pria
lebih cepat dari pada wanita. Pada umumnya laki-laki memiliki aktivitas lebih
banyak dibanding wanita. Laju pernapasan laki – laki akan lebih cepat untuk
mendapatkan pasokan oksigen. Demikian juga dengan masa otot tau tubuh
laki-laki lebih besar sehingga memerlukan banyak energi dalam beraktivitas.

3) Apakah terdapat keterkaitan antara besarnya volume dengan berat badan siswa?
Jelaskan!
Jawab:
Ada, karena jika orang yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki
kapasitas paru-paru yang lebih rendah karena penimbunan massa lemak
meningkatkan elastisitas dan kemampuan sistem pernapasan, sehingga
meningkatkan kerja otot- otot pernapasan. Peningkatan kecepatan metabolik pada
overweight akan meningkatkan konsumsi o2 dan produksi CO2 dan
perubahan ini menghasilkan peningkatan ventilasi. Jadi pada orang dengan berat badan
berlebih, penyesuaian dinding dada menurun, kerja pernapasan meningkat dan volume
residu pernapasan serta kapasitas vital menurun.

4) Sebutkan dan jelaskan penyakit yang dapat menyerang system pernapasan pada
manusia!
Jawab:
A. Asma
Penyakit tersebut merupakan penyakit yang menyerang organ pernapasan
manusia sehingga menyebabkan terganggunya manusia saat bernapas.
Asma terjadi karena penyumbatan pada saluran pernapasan yang dikarenakan
banyak hal yakni perubahan cuaca, alergi debu hingga alergi bulu yang
diderita si penderita asma. Penyakit asma dapat diturunkan melalui genetika.
Cara menguranginya yakni dengan menghindari alergi yang diderita. Gejala
yang dialami penderita biasanya merasa sesak napas.

8
B. Kanker Paru-Paru
Penyakit kanker paru-paru merupakan penyakit pada sistem pernapasan
manusia yang mematikan meski juga kemungkinan untuk sembuh juga masih
ada. Salah satu penyebab penyakit ini adalah merokok. Saat sel kanker
menyebar ke seluruh paru-paru, maka sel tersebut juga dapat menyebar ke
seluruh tubuh. Untuk menghindarinya yakni dengan bergaya hidup sehat.
C. Emfisema
Penyakit ini merupakan penyakit yang berupa pembengkakan paru-paru.
Pembengkakan ini terjadi karena pembuluh darah dalam paru-paru kemasukan
udara.
D. Bronkitis
Penyakit ini dikarenakan adanya peradangan pada selaput lendir di saluran
bronkial. Penyebabnya beragam dan salah satunya yakni bakteri hingga
lingkungan yang tidak sehat.
E. Flu
Flu merupakan penyakit pada sistem pernapasan manusia yang sering terjadi.
Penyumbatan pada hidung menyebabkan si penderita mengalami susah
bernapas. Flu juga sering disertai dengan demam dan sakit tenggorokan.
Batuk serta pilek merupakan gejala penyakit tersebut. Penyakit ini biasanya
menjangkiti si penderita dalam rentang waktu hingga satu minggu.
F. Asfiksi
Masalah sistem pernapasan yang berupa gangguan pengangkutan dan
penggunaan oksigen oleh jaringan akibat tenggelam, pneumonia, atau
G. Asidosis
Asidosis adalah gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh
peningkatan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah.
H. Wajah adenoid
Wajah adenoid merupakan penyempitan saluran pernapasan karena adanya
pembengkakan kelenjar limfa, pembengkakan di tekak atau amandel.
I. Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Diplococcus pneumonia.
J. Difteri
Difteri adalah gangguan sistem pernapasan berupa penyumbatan faring/laring
oleh lendir akibat infeksi bakter Corynebacterium diphteriae.
K. Emfisema
Emfisema adalah gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh
perluasan alveolus yang berlebihan hingga menyebabkan paru-paru
menggelembung.
L Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume udara paru-paru
seseorang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan faktor berat badan,
tinggi badan, usia, jenis kelamin, kegiatan yang dilakukan, kondisi Kesehatan, Riwayat
penyakit, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, dan faktor suhu tubuh.

3.2 Daftar Pusaka


https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/28/120200623/14-penyakit-yang-
menyerang-organ-pernapasan?page=2
https://portalpurwokerto.pikiran-rakyat.com/pendidikan/amp/pr-
1152447854/sebutkan-5-penyakit-pada-sistem-pernapasan-manusia-penjelasan-
terkait-penyakit-pada-sistem-pernapasan-manusia
https://roboguru.ruangguru.com/question/bagaimana-pengaruh-tinggi-dan-berat-
badan-terhadap-kapasitas-paru-paru-seseorang-jelaskan_QU-QNZ5GRID
https://tirto.id/sistem-pernapasan-cara-mengetahui-frekuensi-volume-pernapasan-gbl1
http://lib.unnes.ac.id/18357/1/6450408011.pdf

10

You might also like