You are on page 1of 3

Hidup dalam penyertaan Tuhan

Shalom Saudara, pada hari ini kembali kita akan menikmati kebenaran Firman Tuhan yang
terambil di dalam injil Matius:

Matius 28:20,

dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman

Alkitab memberikan kita suatu pengarahan yang jelas melalui perkataan Tuhan Yesus. Yesus
memberikan perintah untuk mengajar, melakukan segala sesuatu yang telah memang Yesus
berikan dan diajarkan kepada murid-murid. Alkitab juga mengatakan ketahuilah bahwasanya
Yesus menyertai saya dan Anda sampai kepada akhir zaman.

Perintah-perintah Yesus selalu disertai dengan jaminan. Setiap kali saya dan Anda melakukan
perintah-Nya dengan benar maka jaminan itu kita dapatkan. Yesus tidak seperti pribadi yang lain
di muka bumi yang memberikan perintah, memberikan nasihat, memberikan sesuatu kepada kita
dalam bentuk menyuruh dan di belakangnya tidak ada apa-apa. Jaminan Tuhan Yesus adalah
diri-Nya sendiri, pribadi-Nya sendiri. Dia mengatakan bahwa “Aku menyertai engkau”. Bagi
saya dan Anda, hidup dalam penyertaan Tuhan itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibandingkan
dengan hal yang lain. Hari ini kita dengar suatu janji dari Kristus Yesus sendiri, Dia mengatakan
bahwa “Akulah sendiri yang akan menyertai engkau”, pasti saya dan Anda merasa sangat
ringan, sangat senang, sangat berbahagia, sangat diberkati oleh jaminan ini. Untuk itu kita dapat
melihat bagaimana seharusnya saya dan Anda hidup dalam penyertaan Tuhan.

#1 Sikap diri
Matius 28:16,

Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus
kepada mereka.

Di sini kita dapat melihat suatu perkara yang Tuhan berikan contoh pada kita yaitu leadership.
Dalam kepemimpinan Tuhan kita dapat melihat sikap diri untuk bertanggung jawab atas apa
yang diperintahkan. Dengan jelas Alkitab mengatakan “ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus
kepada mereka”. Yesus berkata kepada murid-murid dengan jelas.

Hari ini kalau saya dan Anda ingin disertai oleh Tuhan maka kepemimpinan Tuhan, tanggung
jawab Tuhan kepada kita harus juga kita tularkan kepada orang lain. Jadi saya dan Anda harus
mempertontonkan diri kita, keteladanan kita. Ini bukan bicara tentang roh dan jiwa, tapi bicara
tentang tubuh, sikap diri kita. Oleh sebab itu jadilah Kristen yang jelas. Hidup disertai oleh
Tuhan adalah hidup yang memiliki kejelasan. Ada tanggung jawab di situ Saudara. Bukan hanya
sekedar berkata-kata, dan teori. Tapi tanggung jawabnya jelas.
#2 Sikap hati
Matius 28:17,

Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.

Tadi saya bicara tentang leadership, yang kedua ini berbicara tentang worship. Alkitab berkata
ketika murid-murid melihat Yesus, mereka menyembah-Nya. Tapi ada beberapa orang ragu-ragu
karena mereka tidak mengenal secara dekat. Selanjutnya Alkitab katakan Yesus langsung
mendekati mereka. Hidup kita akan disertai Tuhan, selama saya dan Anda memiliki
penyembahan yang benar, fokus kepada pribadi yang kita sembah.

Kita tidak menyembah barang, kita tidak menyembah benda, tapi kita menyembah Yesus
Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Kehidupan kepemimpinan Yesus menjadi kerangka dasar
dan menjadi keteladanan. Sikap dalam penyembahan jika kita melihat dalam Kejadian 22:5}},
dikatakan Abraham berkata kita akan sembahyang', artinya worship, bicara tentang sikap hati.
Bukan hanya lagu yang dibawakan dengan nada pelan tetapi bagaimana sikap hati untuk
menyembah dan menghormati dia. Jika mau disertai Tuhan tidak hanya memiliki sikap diri tetapi
juga sikap hati, yang selalu fokus dan memiliki kedalaman dengan Tuhan.

Tuhan layak menerima penyembahan kita, Dia layak menerima sikap hati kita yang suci, yang
kudus, yang bersih, karena hanya Dia yang mampu untuk menerima penyembahan kita. Di dalam
kehidupan kita bisa melihat Yesus memiliki sikap hati selalu ada dalam penyembahan, Dia selalu
bersyukur, Dia selalu berdoa, Dia selalu memuji, Dia selalu menyembah, Bapa-Nya yang di
sorga dan Dia memberikan contoh itu kepada kita.

Alkitab juga mengatakan Dia tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Tuhan itu menjadi satu
alasan bagi Dia untuk mempertahankan, tapi Dia menyerahkan tubuh, jiwa, dan roh-Nya untuk
menyelamatkan saya dan Anda, dan menurut saya Dia layak menerima penyembahan itu. Orang
yang hidup disertai Tuhan, adalah pribadi-pribadi yang selalu memiliki sikap hati menyembah
Tuhan dalam situasi dan kondisi apapun.

#3 Sikap memberi
Matius 28:18,

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di
sorga dan di bumi.

Dia tidak berbicara hanya sepotong, kepada-Ku telah diberikan kuasa di sorga, atau kepada-Ku
telah diberikan kuasa di bumi, tapi dia berkata dengan jelas baik kuasa di sorga dan juga kuasa di
bumi Yesus punya. Saya dan Anda tidak ada di dalam satu posisi untuk memilih, apakah kuasa
di sorga atau kuasa di bumi. Tetapi karena dikatakan demikian dengan jelas, “kepadaku telah
diberikan segala kuasa”, artinya saya dan Anda berhak menerima dua-duanya, menikmati dua-
duanya di sorga dan di bumi. Jadi di bumi kita diberkati, di sorga juga kita diberkati.
Orang yang hidup dalam penyertaan Tuhan dia memiliki sikap memberi. Saya dan Anda hidup
dalam pemberian cuma-cuma. Yesus tidak menjadi pribadi yang pelit atau berhitung, Dia tidak
katakan: meskipun Bapaku memberikan dua kuasa, tetapi biarlah Aku memberikan satu kepada
engkau. Tapi Dia beri semuanya!

Sikap memberi kita juga mempertontonkan siapa diri saya dan Anda. Tuhan bahkan berikan
nyawa-Nya kepada kita, kenapa kita berhitung untuk beribadah kepada Tuhan. Mari Saudara
sikap memberi kita yang bukan hanya mementingkan diri sendiri tetapi juga ada orang lain yang
perlu saya dan Anda beri. Ada pribadi-pribadi, bahkan kepada Tuhan sendiri, kepada pekerjaan
Tuhan, kita harus memiliki sikap memberi.

#4 Sikap bakti
Matius 28:19,

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Yesus memerintahkan kepada saya dan Anda untuk pergi, dengan tujuan menjadikan semua
bangsa murid-murid Tuhan. Ini adalah sikap bakti.

Bagaimana saya dan Anda harus bekerja di muka bumi, bukan hanya mencari uang, bukan hanya
menikah, bukan hanya bergaul, tetapi tujuan utamanya adalah bagaimana saya dan Anda
berbakti, memberdayakan apa yang Tuhan sudah beri kepada kita. Saya dan Anda harus bekerja
dengan giat karena Dia sudah baik buat kita. Dia sudah memberikan segalanya buat kita. Saya
dan Anda harus bekerja untuk kemuliaan Tuhan.

Saya dan Anda diselamatkan oleh Tuhan, saya dan Anda telah diberkati oleh Tuhan, orang lain
pun juga harus memiliki hal yang sama dengan kita. Bagaimana mereka bisa menikmati dan
memiliki selama mereka tidak mengetahui, karena saya dan Anda tidak mengatakannya. Ini
adalah pekerjaan kita, Saudara, pekerjaan Tuhan yang dititipkan kepada kita: untuk menjadikan
semua bangsa, siapapun yang kita kenal, bukan hanya berbisnis atau berdagang dengan mereka,
tetapi lebih daripada itu kita menangkan mereka. Selama ibadah itu masih ada, siapapun Anda, di
manapun Anda berada, hendaklah juga berbakti kepada Tuhan, entah itu dalam peribadatan,
entah itu di dalam aktivitas kita sehari-hari.

Penutup
Tuhan Yesus memberkati Saudara, maju terus di dalam Tuhan dan biarlah hidup Anda dan
Saudara disertai oleh Tuhan, sampai akhir zaman. Bukankah hal itu menyenangkan bagi kita?
Amin. Sikap diri kita, sikap hati kita, sikap memberi kita, dan sikap bakti kita itu
mempertontonkan bagaimana Tuhan menyertai hidup kita.

You might also like