You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN BRONKOPENEUMONIA

DI RUANG ANAK LT.I RSUP Dr. KARIADI


Disusun untuk memenuhi penugasan stase keperawatan anak

Dosen pembimbing:
Pembimbing Klinik: Bina, S.Kep., Ns
Pembimbing Akademik: Dr.Ns.Meira Erawati, M.Si.Med

Disusun Oleh:
Yufenty Christin Harsel
22020123210076

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN 42


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis Pneumonia, yaitu infeksi yang
mengakibatkan terjadinya peradangan pada paru- paru. Menurut laporan United Nations
Chlidren’s Fund (UNICEF) bahwa angka kematian anak akibat penyakit
bronkopneumonia sebanyak 802.000 anak diseluruh dunia atau 39 anak per detik, angka
ini lebih tinggi dibandingkan penyakit lainnya seperti diare sebanyak 437.000 anak
dan malaria sebanyak 272.000 anak (UNICEF, 2020). Indonesia masuk dalam urutan ke-
7 yaitu membunuh sebanyak 808,694 kematian anak dibawah usia 5 tahun (WHO, 2019).
Kemenkes RI mengemukakan dalam data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019
menyebutkan bahwa pneumonia merupakan penyakit menular dengan angka
kematian tertinggi pada balita usia 1 bulan -59 bulan dibandingkan dengan penyakit
kelainan saluran cerna, kelainan saraf, malaria, tetanus dan lainnya.
Klasifikasi pneumonia yang banyak terjadi di anak yaitu
bronkopneumonia. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 menyebutkan
bahwa penyebab utama kematian di Indonesia terbanyak pada kelompok anak balita
usia 12-59 bulan adalah brokopneumonia sebesar 9,4%.Bronkopneumonia sering juga
disebut sebagai penyakit “Pandemi yang terlupakan” karena kurang perhatiannya pada
penyakit tersebut. Penyakit ini sering kali tidak diobati sehingga menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada anak (Purba et al., 2020). Berdasarkan
hasil data dari Riskesdas (2013) kelompok anak usia 1-4 tahun atau yang sering
disebut dengan kelompok usia toddlerdan anak usia dibawah 1 tahun (bayi) merupakan
periode Bronkopneumonia yang tinggi.
Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang terjadi pada bronkus dan alveolus
yaitu peradangan atau infeksi akibat virus bakteri atau jamur. Bronkus adalah saluran
udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus. Sementara itu,
alveolus adalah kantong udara kecil yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen
dan karbon dioksida. Meski sama-sama menyerang paru-paru, khususnya saluran udara
atau bronkus, bronkopneumonia berbeda dengan bronkitis (peradangan pada bronkus).
Bronkopneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada bronkus dan alveolus, sedangkan
pada bronkitis, infeksi terjadi hanya pada bronkus. Bronkopneumonia dapat dipicu
juga oleh beberapa faktor resiko yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas
kejadian Pneumonia terbagi atas dua kelompok besar yaitu faktor instrinsik dan
faktor ekstrinsik. Terjadinya Bronkopneumonia merupakan hasil antara virulensi
organisme patogen dan kerentanan pasien terhadap infeksi . faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya Bronkopneumonia pada anak-anak usia 1-5 tahun
yaitu fakor ekonomi, faktor imunisasi, faktor ASI eksklusif, faktor pencemaran
udara, faktor pengetahuan dan faktor ventilasi udara, sedangkan untuk faktor
kepadatan hunian tidak berpengaruh terhadap terjadinya Bronkopneumonia terhadap
anak-anak usia 5 tahun. ( Wardani et al, 2023)
Anak tidak hanya mengalami penyakit bronkopneumonia satu kali saja, namun
apabila tidak dilakukan pengobatan dengan tepat dan pencegahan yang baik, anak dapat
menderita kembali penyakit brokopneumonia yang biasanya terjadi dalam setahun
sebanyak dua hingga 6 kali episode kekambuhan, hal ini dikarenakan tidak berfungsi
secara normal saluran pernapasan bagian bawah sehingga anak mudah untuk menderita
penyakit bronkopneumonia berulang yang dimana kondisi ini dapat terjadi pada bagian
paru-paru yang sama atau berbeda dengan kondisi paru-paru anak yang sebelumnya
(Sudriman et al, 2023).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran secara umum terkait asuhan keperawatan pada anak dengan
diagnosis medis bronkopneumonia.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian terhadap anak dengan diagnosa bronkopneumonia.
b. Melakukan perumusan diagnosis keperawatan berdasarkan data fokus yang
terkumpul pada anak dengan diagnosis bronkopneumonia.
c. Menentukan tujuan dan merencanakan tindakan keperawatan pada anak dengan
diagnosis bronkopneumonia
d. Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada anak dengan diagnosis
bronkopneumonia.
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada anak dengan diagnosis
bronkopneumonia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ( MIND MAPPING)


DAFTAR PUSTAKA

Behrman, Kliegman & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Vol.2. Ed.15. Jakarta:
EGC
NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2009-2011.Jakarta: EGC
Ngastiyah.(2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik .Jakarta: EGC
Misnadiarly, 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumoni pada Anak Orang Dewasa, Usia
Lanjut Edisi 1. Jakarta. Pustaka Obor Populer.
Smeltzer, Suzanne.2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal bedah.Vol 1.Jakarta : EGC

UNICEF. (2020). Fakta Tentang Pneumonia Pada Anak & Lembaga Kesehatan dan Anak
Memperingatkan Satu Anak Meninggal Akibat Pnuemonia
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/lembaga-kesehatan-dan-anak-
memeringatkan-satu-anak-meninggal-akibat-pneumonia-setia

Kemenkes RI. (2021). ProfilKesehatan Indonesia 2021. Kementerian Kesehatan RI.

Wardani, A. C., Kalsum, U. ., & Andraimi, R. . (2023). The Analysis of Factors Associated
with Bronchopneumonia in Children Aged 1-5 Years. Formosa Journal of Science and
Technology, 2(5), 1215–1230. https://doi.org/10.55927/fjst.v2i5.

Sudirman, A. A., Modjo, D. & Isradianty, F. (2023). Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku
Orang Tua Terhadap Penyakit Bronkopneumonia Pada Anak Di Rsud Tani Dan
Nelayan Boalemo. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan (JURRIKES), 2(1), 125–
138. https://doi.org/10.55606/jurrikes.v2i1.969

You might also like