You are on page 1of 5

STANDARD OPERATING PROCEDURES No.

002-SOP-MSM-OPS-ENG
Tgl Penerbitan : 05 Jan 2022
PENGUKURAN TOPOGRAFI Tgl Persetujuan : 05 Jan 2022
No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 1 dari 5
Department : ENGINEERING

PROSEDUR
PENGUKURAN TOPOGRAFI

Kolom Pengesahan

Dibuat oleh, Diperiksa oleh, Disetujui oleh,

M. Arif Zaenuri Rusdiansyah Hardi Djabbiry


Mine Engineering PJS / PJO Project Manager
STANDARD OPERATING PROCEDURES No. 002-SOP-MSM-OPS-ENG
Tgl Penerbitan : 05 Jan 2022
PENGUKURAN TOPOGRAFI Tgl Persetujuan : 05 Jan 2022
No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 2 dari 5
Department : ENGINEERING

Riwayat Revisi

No Revisi Tanggal Penjelasan Perubahan

DAFTAR ISI
Halaman

1 Judul …………………………………………… 1

2 Kolom Pengesahan & Riwayat Revisi …………………………………………… 1

3 Daftar Isi …………………………………………… 2

4 Tujuan …………………………………………… 3

5 Ruang Lingkup …………………………………………… 3

6 Definisi …………………………………………… 3

7 Tanggung Jawab …………………………………………… 3-4

8 Diagram Alir .............................................................. 4


.
9 Uraian Prosedur …………………………………………… 4-5

10 Dokumen Terkait …………………………………………… 5

11 Referensi …………………………………………… 5
STANDARD OPERATING PROCEDURES No. 002-SOP-MSM-OPS-ENG
Tgl Penerbitan : 05 Jan 2022
PENGUKURAN TOPOGRAFI Tgl Persetujuan : 05 Jan 2022
No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 3 dari 5
Department : ENGINEERING

1. TUJUAN
1.1. Memberikan petunjuk kepada setiap karyawan perusahaan dan kontraktor yang bekerja pada
bidang survey dalam melaksanakan pengukuran lapangan secara umum dengan
menggunakan alat ukur Total Station dan sebagainya, sehingga didapatkan hasil yang
diinginkan.
1.2. Meningkatkan ketelitian pengukuran, keamanan karyawan dan alat ukur.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup kondisi pengukuran dilapangan dan ditinjau sesuai dengan keperluan
minimal setiap satu bulan diarea kerja PT. Multi Service Mining.

3. DEFINISI
1.3. Total Station adalah instrumen yang memiliki kemampuan total untuk memenuhi semua
kebutuhan pengukuran di lapangan. Secara fisik alat ini merupakan gabungan dari 3 (tiga)
elemen yaitu : alat ukur sudut (Theodolite), alat ukur jarak elektronik (EDM – Electronic
Distance Measurement) dan alat hitung (Calculator Plus) yang disertai dengan fasilitas
perekaman pengukuran (Record).
1.4. Sumbu Vertical adalah bagian dari alat Total Station yang berfungsi untuk pengukuran sudut
vertical dengan nilai 0 nya tegak vertical dan nilai 90 nya rata – rata air/darat.
1.5. Sumbu Horizontal adalah bagian dari alat Total Station yang berfungsi untuk pengukuran
sudut horizontal atau azimuth dengan nilai 0 nya sesuai dengan back sight yang diukur atau
nilai azimutnya akan terekam apabila nilai input back sight berbentuk koordinat.
1.6. Centerring Optis adalah pengaturan pada alat Total Station supaya posisi level pada posisi
horizontal dan vertical searah patok tempat berdiri alat.
1.7. Traverse adalah metode penentuan posisi horizontal (X,Y), banyak titik dengan melakukan
pengukuran sudut dan jarak dengan pengamatan lebih dari 1 kali.
1.8. Surface adalah bentuk permukaan tanah/lahan.
1.9. Back Sight adalah titik pengunci sebelum pengukuran untuk setting azimuth/sudut horizontal.

4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Production Manager
4.1.1.Memberikan dukungan seluruh fasilitas serta perlengkapan yang diperlukan sesuai
dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan.
4.1.2.Memastikan bahwa prosedur ini telah dipahami oleh seluruh karyawan survey
perusahaan dan kontraktor dan telah dijalankan dengan baik dan benar agar bekerja
aman.
4.2. Head Department
4.2.1.Memastikan bahwa persyaratan pelaksanaan prosedur ini telah diketahui, dimengerti dan
dijalankan dengan baik oleh karyawan.
STANDARD OPERATING PROCEDURES No. 002-SOP-MSM-OPS-ENG
Tgl Penerbitan : 05 Jan 2022
PENGUKURAN TOPOGRAFI Tgl Persetujuan : 05 Jan 2022
No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 4 dari 5
Department : ENGINEERING

4.2.2.Membantu Supervisor dan Foreman dalam hal pengawasan untuk memastikan


persyaratan dalam prosedur ini diimplementasikan dengan baik dan benar.
4.2.3.Mengevaluasi semua perlengkapan dan petunjuk teknis ini serta memberi masukan guna
perbaikan untuk penyempurnaannya.
4.3. Surveyor
4.3.1.Bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran dan pengolahan data dengan benar
dan sesuai prosedur.
4.3.2.Memastikan bahwa prosedur pengukuran telah dipahami oleh seluruh karyawan survey
Perusahaan dan Kontraktor.

5. DIAGRAM ALIR
- Tidak ada

6. URAIAN PROSEDUR
4.4. Ketentuan Umum
4.4.1. Alat Total Station yang digunakan harus teruji akurasi sumbu vertical, sumbu
horizontal, EDM/jarak, centering optis dan masih berlaku sertifikat kalibrasinya.
4.4.2. Membawa radio komunikasi/handy talky dan memastikan peralatan tersebut bisa
digunakan tanpa ada gangguan.
4.4.3. Parkirkan mobil ditempat yang aman/sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan.
4.5. Tahap Persiapan
4.5.1. Cek perlengkapan kerja dan sarana pendukung seperti radio, mobil dan perlengkapan
safety (Helmet, Safety Shoes, Safety Vest).
4.5.2. Cek kondisi area yang akan diukur ditinjau dari sisi kesehatan dan keselamatan kerja.
4.5.3. Peralatan dan titik kontrol beserta nilai koordinat sudah dipersiapkan terlebih dahulu.
4.5.4. Menginformasikan kepada Supervisor Operasional Tambang jika pengukuran
dilakukan di area tambang.
4.6. Tahap Pelaksanaan
4.6.1. Waktu yang ideal dalam pengukuran adalah 07.00 – 11.30 Wita dan 13.00 – 17.00
Wita.
4.6.2. Tidak ada getaran yang keras, yang dapat mengganggu kestabilan alat ukur.
4.6.3. Juru ukur dan alat total station pada posisi yang aman.
4.6.4. Alat ukur Total station didirikan pada titik control yang sudah ada dengan jarak tidak
lebih dari 500 m dari area yang akan diukur, check kembali hasil pengamatan
terhadap koordinat back sight, maksimal kesalahan titik terhadap koordinat backsight
adalah 2 cm.
4.6.5. Perpindahan dari titik utama (titik polygon utama) hanya diperbolehkan sebanyak dua
kali, dan tidak boleh lagi di bawa ke lain kecuali dilakukan traverse terhadap titik
tersebut.
STANDARD OPERATING PROCEDURES No. 002-SOP-MSM-OPS-ENG
Tgl Penerbitan : 05 Jan 2022
PENGUKURAN TOPOGRAFI Tgl Persetujuan : 05 Jan 2022
No. Revisi : 00
Divisi : OPERATION Halaman : 5 dari 5
Department : ENGINEERING

4.6.6. Jarak antar titik pengambilan data adalah 5 - 8 m pada daerah yang datar, pada
daerah slope kerapatan disesuaikan dengan bentuk topografinya.
4.6.7. Pada saat pengukuran, posisi target harus tegak, lebih khusus lagi pengukuran pada
daerah yang sudah final atau pada daerah slope, menggunakan nivo dengan cara
menempatkan prisma target tepat pada slope.
4.6.8. Setiap titik detail pengukuran harus diberi kode/description sesuai dengan kode
standar yang berlaku.
4.6.9. Setiap 15 menit harus dilakukan pengecekan ke back sight, catat dan record datanya
dengan description (BS_”menit”, contoh = BS_15).
4.6.10. Apabila ada kesalahan yang melebihi 2 cm terhadap koordinat back sight harus
dilakukan pengukuran ulang terhadap data yang diambil dalam 15 menit sebelumnya
(terakhir pengecekan backsight). Instrument Man harus mencatat data yang salah
berdasarkan nomor recordnya, dan harus di reject waktu di download ke computer.
4.6.11. Pengukuran detil lapangan termasuk creek, sungai, bangunan, dalam arti setiap
bentuk topografi harus terukur.
4.6.12. Jika karena alasan kesehatan dan keselamatan kerja, seperti pada genangan air atau
lumpur dan longsoran, sehingga tidak bisa diukur, maka harus dibuat berita acara yang
ditandatangani oleh mine survey, mine planning dan safety officer.
4.7. Tahap Akhir
4.7.1. Setiap kegiatan pengukuran dilakukan pencatatan pada buku laporan kegiatan yang
meliputi waktu pengukuran, kondisi cuaca, lokasi pengukuran, juru ukur dan alat ukur
yang dipergunakan.
4.7.2. Proses download hasil pengukuran di copy dan disimpan pada folder yang sesuai
dengan objek pengukuran.

7. DOKUMEN TERKAIT
4.8. Form Perlengkapan Harian Survey
4.9. Form Laporan Aktivitas Harian Tim Survey
4.10. Form Pemeriksaan Pekerjaan Tim Survey

8. REFERENSI
8.1. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman
pelaksanaan kaidah teknnik pertambangan yang baik.
8.2. Peraturan Menteri ESDM No. 26, Tahun 2018 tentang kaidah pertambangan yang baik
8.3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

You might also like