You are on page 1of 3
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM MINGGU KE 2 BULAN APRIL 2023. |. DATA PENYULUHAN AGAMA DAN KELOMPOK BINAAN A. Penyuluh Agama ILIS SA'IDAH, S. Pd. 1 1. Nama S 2 NIP + 197204042009012001 3. Pangkat/Golongan HMI /D 4, Jabatan ENYULUH 5. Unit Kerja : KECAMATAN CURUGKEMBAR 8. Kelompok Binaan 1. Klasifikasi : MT BINAAN 2. Nama + Saidul Huda 3. Jumlah Jama’ah 218 Orang 4. Alamat Kp. Sikluk: 5. Hari /tanggal amis, 13 April 2023, II TUJUAN , TARGET DAN TEMA BIMBINGAN DAN PENYULUH 1. Tema : Hak Istri Atas Suami Istri 2. Target = Ibu-tbu 3. Tujuan + Istri harus bisa mandiri WL MATERI DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN PENYULUH 1. Materi + Hak Istri Atas Suami 2. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan a. Jumlah Jam sam b. Metode *Ceramalt c. Alat Bantu : Pengeras Suara IV. EVALUASI DAN PELAKSANAAN DAN PENYULUH 1. Materi : Hak Istri Atas Suami 2. Peserta 2 FAsif 3. Penyelen; :Tepat Waktu 4, Masalah yang ditemukan : Mustami FAsif 5. Alternatif Penceramah : Ceramah harus menguasai metode V. PESERTA 1. Jumlah Laki—laki is 2, Jumlah Perempuan 218 Orang Jumlah Total 218 Orang vi. PENUTUP Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Sukabumi, 13 Apriil 2023, P.197264042009012001 LAPORAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM Minggu 2 Bulan APRIL 2023 LOKASI PENYULUHAN MT BAETUROHMAN SASARAN : Saidul Huda ALAMAT + Kp. Sikluk Rt. 01/02 DESA Curugkembar KABUPATEN + SUKABUMI \. KEGIATAN NO| HARI, TANGGAL URAIAN/ MATERI SUMBER MATERI 2 | Kamis, 13 April 2023 Hak istri Atas Suami M1, AMALIAH DAN PERMASALAHAN I. HAMBATAN — HAMBATAN = Medan yang sulit dijangkau - Mustami kurang aktif Iv. SOLUSI - Metode Ceramah yang paratif i, 13 April 2028 Penyyfuh Agama Istam lis Sa'idah, S.Pa, NIP. 197204042009012001 HAK ISTERI ATAS SUAMI Apakah hanya pemenuhan kebutuhan material seperti makan, minum, paksian, dan tempat tinggal Saja yang menjadi kewajiban suami tethadap isterinya menurut hukum syara'? Apakah aspek kejivaan tidak ada nilainya dalam pandangan syar‘t Islam yang cemertang ini2dengan fitrah saya dan pengetshuan ‘saya yang rendah ini, tidak percaya kalau ajaran Islam demikian. Karena itu,untuk menjelaskan aspek Psikologis ini dalam Kehidupan suami ister, Karena hal itu mempunyai dampak yang besar dalam meraih ebahagiaan dan kesakinahan sebuah rumah tanga. Syariat mewajibkan kepada suami untuk memenuhi kebutuhan isterinya yang berupa kkebutuhan material seperti nafkah, paksian, tempat tinggal, pengobatan dan sebagainya, sesuai dengan kondisi ‘masing- masing, atau seperti yang dikatakan olch Al Qur'an "bil ma‘ruf" (menurut cara yang ma'ruffpatut) Namun, Syariat tidak pernah melupakan akan kebutuhan-kebutuhan spiritual yang manusia tidaklah bemama manusia kecuali dengan _adanya kebutuhan-kebutuhan tersebut, sebagaimana kata seorang Pujangga kuno: "Maka karena jiwamu itulah engkau sebagai manusia, bukan cuma dengan badanmu.” Bahkan Al Qur'an menyebut perkawinan ini sebagai salah satu ayat diantara ayat-ayat Allah di alam semesta dan salah satu nikmat yang diberikan-Nya kepada hambs-hamba-Nya. Firman-Nya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan Sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (ArRum21) Ayat ini menjadikan sasaran atau tujuan hidup bersuami ister ialah ketenteraman hati, cinta, dan kasih sayang fantara Keduanya, yang semua ini merupakan aspek Kejiwaan, bukan material. Tidak ada artinya kehidupan bersuami isteri yang sunyi dari aspek-aspck maknawi ini, sehingga badan berdekatan tetapi rub berjauban. Dalam hal ini banyak suami yang kelira - padahal diri mereka sebenamya baik - ketika mereka mengira bahwa kewajiban mereka tethadap isteri mereka ialah memberi nafkah, pakaian, dan tempat tinggal, ‘tidak ada yang lain lagi. Dia melupakan bahwa wanita (isteri) itu bukan hanya membutubkan makan, ‘minum, pakaian, dan Iain-lain kebutuhan material, tetapi juga membutuhkan perkataan yang baik, wajah yang ceria, senyum yang manis, sentuhan yang lembut, ciuman yang mesra, pergaulan yang penuh kasih sayang, dan belaian yang lembut yang menyenangkan hati dan menghilangkan kegundahan, Imam Ghazali mengemukakan sejumlah hak suami isteri dan adab pergaulan diantara mereka yang Kehidupan berkeluarga tidak akan dapat harmonis tanpa semua itu, Diantara adab-adab yang

You might also like