Nate Aor MetotodologiPenelitan Hukum
Topik
VARIABEL BEBAS, VARIABEL TERIKAT
DAN VARIABEL KONTROL
Dosen:
Dr. Sri Walny Rahayu, S.H., M. Hum
Email. sriwalnyrahayu1@gmail.com
A. Pengertian Variabel Penelitian
Pengertian Variabel Penelitian Menurut Para Ahli
1. Bohnstedt (1982)
Variabel penelitian adalah suatu karakteristik dari orang, objek, atau
kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang,
objek, atau kejadian itu sendiri.
2. Kerlinger (1973)
\Variabel penelitian adalah suatu simbol yang menetapkan angka atau
nilai dari suatu hal.
3. Fraenkel & Wallen (1993)
\Variabel penelitian adalah suatu konsep. Konsep mengenai kata benda
yang berarti variasi dalam suatu kelas pada objek (dalam Yusuf,
2014:102-103).
4, Winarsunu (2006)
Variabel penelitian diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai
variasi atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala
tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri-ciri yang bervariasi
atau beragam dapat disebut dengan variabel. Jadi, variabel adalah
segala sesuatu yang bervariasi (2006:3-4).
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VK5, Sutama (2016)
Variabel penelitian merupakan konsep kata benda yang berarti variasi
dalam suatu Kelas objek, seperti kursi, gender, warna mata, prestasi,
motivasi, atau kecepatan berlari, Selain itu, variabel penelitian juga
merupakan peristiwa, kategori, varietas, jenis, atau kelas, perilaku,
atribut yang menyatakan suatu konstruk dan mempunyai nilai yang
berbeda, tergantung pada bagaimana menggunakannya dalam kajian
khusus (2016:47)
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas mengenai_variabel
penelitian, diketahui variabel penelitian adalah suatu konsep atau.
karakteristik mengenai objek, orang, atau fenomena yang memi
ciri-ciri dan bervariasi yang digunakan untuk penelitian.
B. PENGERTIAN VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL
TERIKAT
Secara garis besar, variabel penelitian dibagi menjadi dua macam, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Winarsunu (2006:4) menjelaskan variabel
bebas dan variabel terikat seperti di bawah ini.
1. Pengertian Variabel Bebas (Variabel X)
Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada
bersamaan dengan variabel lain, maka (diduga) akan dapat berubah dalam
keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga disebut dengan variabel pengaruh,
perlakuan, kuasa, treatment, independent, dan disingkat dengan variabel X.
Yusuf (2014:109) memaparkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang
memengaruhi, menjelaskan, menerangkan variabel yang lain.
2. Pengertian Variabel Terikat (Variabel Y)
Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena pengaruh
variabel bebas (variabel X). Variabel terikat sering disebut juga dengan
variabel terpengaruh atau dependent, tergantung, efek, tak bebas, dan
disingkat dengan nama variabel Y.
Yusuf (2014:109) memaparkan bahwa variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain, tetapi tidak dapat
memengaruhi variabel lainnya.
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VK3. Perbedaan Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Variabel bebas dan variabel terikat memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat bisa dilihat dari judul
suatu penelitian, Penjelasan perbedaan antara variabel bebas dan variabel
terikat dapat dicontohkan dalam penelitian saya di bawah ini sebagai berikut.
“Model Kearifan Lokal Dan Pengetahuan Lokal Masyarakat Hukum Adat
Sebagai Upaya Perwujudan Kedaulatan Pangan Ach Pada Saat Pandemi Covid
19” (Sri Walny Rahayu, 2021)
Judul Penclitian tersebut di atas mencari “Kearifan Lokal Dan Pengetahuan
Lokal Masyarakat Hukum Adat dengan Kedaulatan Pangan Aceh”
Oleh karena itu judul penelitian tersebut ingin berusaha mencari model atau
atau menemukan Kearifan Lokal Dan Pengetahuan Lokal Aceh (Variabel
bebas), sehingga berpengaruh kepada perwujudan kedaulatan pangan Aceh
(Waribel Terikat). Adapun @68i@H adalah merupakan WaHSBEURGHEG! dalam
penelitian tersebut.
Berdasarkan perincian di atas, dapat diambil simpulan bahwa Keatifan Lokal
Dan Pengetahuan Lokal Aceh (Variabel bebas—Variabel X), karena (variabel
X) tersebut menjadi variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yaitu
perwujudan kedaulatan pangan Aceh (Varibel Terikat — variabel Y).
C. Hubungan antara Variabel Bebas dengan
Variabel Terikat
Machfoedz (2007:29), memaparkan bahwa ada 3 (tiga) jenis hubungan
antar variabel penelitian,yaitu, hubungan asimetris, simetris, dan timbal
balik.
1. Hubungan Asimetris
Hubungan asimetris antar variabel penelitian adalah hubungan antara
satu variabel dengan beberapa variabel bebas atau dengan variabel
terikat. Ada 2 jenis hubungan asimetris, yaitu sebagai berikut.
a. Hubungan variabel bivariat
Hubungan variabel bivariat adalah hubungan antar dua variabel
Contohnya adalah “Hubungan antara Kecerdasan__Intelektual
mahasiswa DIH dengan Prestasi Belajar Mahasiswa’’
Kecerdasan Intelektual adalah variabel bebas (X) dan prestasi
belajar adalah variabel terikat (Y).
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VKb. Hubungan variabel muttivariat
Hubungan variabel multivariat adalah hubungan antara tiga variabel
atau lebih. Contohnya adalah
“Hubungan antara Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional,
dan Motivasi Mahasiswa DIH FH USK dengan Prestasi Belajanyar’.
\Variabel bebasnya adalah kecerdasan intelektual (X1),
kecerdasan emosional (X2),
dan motivasi belajar (X3),
variabel terikatnya adalah prestasi belajar (Y).
2. Hubungan Simetris
Hubungan variabel simetris adalah hubungan yang terjadi antara dua
variabel, namun variabel satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Dapat dikatakan bahwa salah satu variabel tidak
terpengaruh oleh variabel lain.
Contohnya adalah
variabel IPK yang Tinggi Mahasiswa DIH FH USK (Y1) dan variabel
Mahasiswa Rajin Ke Kampus atau masuk kelas online (Y2) merupakan.
variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel IPK yang tinggi (X).
Kedua variabel terikat tersebut berhubungan, akan tetapi satu variabel
tidak bisa dipengaruhi oleh variabel lain
3. Hubungan Timbal balik
Hubungan variabel timbal balik adalah hubungan yang terjadi ketika
salah satu variabel mempengaruhi variabel lainnya, dan sebaliknya.
Contohnya adalah variabel rajin belajar dan rasa percaya diri (X)
mempengaruhi prestasi belajar (Y), dan sebaliknya prestasi belajar (Y)
juga mempengaruhi rajin belajar rasa percaya diri (X)
4. llustrasi Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat
llustrasi mengenai interaksi antara variabel bebas, terikat, dan kontrol
dapat dipahami pada contoh di bawah ini.
Misalnya penelitian dengan judul “Analisis Dampak Kebakaran Hutan
(ADKH—disebut variabel bebas) dikaitkan dengan Hak Masyarakat
selaku Konsumen (HMSK—disebut Variabel terikat) di Kabupaten
‘Aceh Barat’.
Jika judul penelitian diubah ditambah dengan variabel kontrol di
dalamnya, maka judulnya diubah menjadi “Analisis Dampak
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VKKebakaran (variabel bebas) dikaitkan dengan Hak Masyarakat
selaku Konsumen (variabel terikat) ditinjau dalam Perspektif
Penegakan Hukum Berbasis keadilan Pancasila", maka Penegakan
Hukum Berbasis keadilan Pancasila (variabel kontrol) dalam
penelitian tersebut di atas.
D. Jenis Variabel berdasarkan Data
Berdasarkan jenis datanya, variabel dibagi menjadi dua jenis, yakni
variabel deskrit dan variabel kontinu. Penjelasannya menurut Yusuf
(2014:104-106) adalah sebagai berikut.
1. Variabel Deskrit (Descrete Variable)
\Variabel deskrit adalah variabel yang termasuk pada variabel kategorikal
yang pemilahannya ~dilakukan secara_kategorikal_ dengan
memperhatikan perbedaan kualitatif. Variabel ini tidak mempunyai angka
pecahan. Jumlah kategori variabel bisa dua atau lebih. Pada variabel
deskrit ini, data yang dihasilkan adalah data-data berupa ordinal dan
nominal.
Variabel deskrit disebut juga dengan variabel kategori. Variabel kategori
adalah variabel yang digunakan untuk menggolongkan subjek, objek
entitas ke dalam dua golongan atau lebih. Jenis variabel kategorikal
paling sederhana yang memiliki dua kelas yang disebut dengan ‘variabel
dikotomi”.
Contoh variabel dikotomi adalah seperti, laki-laki — perempuan, kawin-
bujang, janda-perawan, kiri-kanan, dan sebagainya (Sutama, 2016:47).
Contoh variabel deskrit seperti di bawah ini
= Seks: Laki-laki, perempuan
= Agama: Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Kongucu
= Tempat tinggal: Kos, Rumah, Apartemen
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VK2. Variabel Kontinu (Continuous Variable)
\Variabel kontinu adalah variabel yang berkesinambungan, yaitu memiliki
nilai berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan yang sinambung
dari “Kurang hingga lebih” serta dapat menerapkan angka terhadap
individu atau objek yang berbeda untuk menunjukkan berapa banyak
variabel yang dimiliki. Pada variabel ini sekurang-kurangnya memiliki
nilai tata jenjang, sehingga dapat dinyatakan dalam pecahan. Variabel
ini sering disebut juga dengan VARaBSURUARELaET. Hal yang perlu diingat
adalah variabel ini menghasilkan data interval dan rasio.
Variabel kontinu selain disebut dengan variabel kuantitatif, sering juga
disebut juga dengan variabel terukur. Variabel ini adalah variabel yang
sifat atau atribut objek, subjek, atau entitasnya diukur secara numerik
dan dapat menerima bilangan tak terhungga dalam suatu jarak. Pada
bidang pendidikan, variabel-variabel terukur ini adalah seperti, prestasi,
kemampuan verbal, bakat, sikap, dan kemahiran spesifik (Sutama,
2016:48),
Contoh variabel kontinu seperti di bawah ini.
= Tinggi badan: 160-170 om
=> Lama pendidikan: 4 tahun, 8 tahun, 12 tahun
E. JENIS VARIABEL BERDASARKAN POSISI DAN FUNGSINYA
DALAM PENELITIAN
Berdasarkan posisi dan fungsinya dalam penelitian, variabel dibagi
menjadi 7 jenis, yaitu, variabel bebas dan terikat, variabel kontrol,
variabel antara, variabel extraneous, variabel anteceden, variabel
penekan, dan variabel pengganggu. Penjelasannya menurut Yusuf
(2014:108-125) adalah seperti di bawah ini.
1. Variabel Bebas dan variabel terikat
Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang memberikan pengaruh
pada variabel yang lain, sedangkan variabel terikat (variabel Y) adalah
variabel yang dikenai pengaruh dari variabel bebas.
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VK2. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi atau
diubah, dan digunakan sebagai salah satu cara untuk meminimalkan,
menetralkan, atau mengontrol pengaruh aspek tersebut.
3. Variabel antara
Variabel antara adalah variabel yang terjadi karena akibat variabel bebas
dan merupakan sebab utama terjadinya perubahan pada variabel terikat.
Namun, kadang-kadang juga hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat bisa secara langsung apabila akibat variabel bebas yang
dipilih tidak lagi membutuhkan kegiatan perantara dalam memengaruhi
variabel terikat.
4. Variabel extraneous
Variabel extraneous adalah variabel-variabel lain yang ada di luar dari
variabel bebas dan moderator, yang mungkin dapat memengaruhi
variabel terikat pada suatu penelitian. Untuk menghilangkan penafsiran
yang salah arah pada analisis, maka solusinya adalah dengan cara
mengontroinya di dalam uji faktor atau test factor.
5. Variabel anteceden
\Variabel anteceden adalah variabel yang berfungsi untuk melacak hasil
yang lebih baik dan tepat dalam suatu rangkaian hubungan sebab akibat
di antara variabel yang diteliti. Variabel anteceden ini hampir mirip
dengan variabel antara, namun perbedaan yang jelas terlihat adalah
posisi variabel antara berada di antara variabel bebas dan terikat,
sedangkan varlabel anteceden ini mendahului variabel variabel bebas.
6. Variabel penekan
Variabel penekan adalah variabel yang digunakan ketika peneliti salah
arah dalam mengartikan, yaitu dengan cara menghilangkan hubungan
yang salah arah tersebut karena adanya penekanan oleh variabel lain
yang memasukkan faktor uji dalam penelitiannya. Variabel penekan
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VKberguna untuk melemahkan hubungan atau menyembunyikan hubungan
yang sesungguhnya
7. Variabel pengganggu
Variabel pengganggu adalah variabel yang dapat mengganggu atau
menimbulkan terwujudnya simpulan yang salah arah. Variabel ini dapat
mengungkapkan bahwa penafsiran yang benar adalah kebalikannya dari
saran tersebut.
F. Defi
i Operasional Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian kuantitatif haruslah didefinisikan
secara operasional, supaya dapat memudahkan untuk memahami
penelitian tersebut dengan cara dinyatakan secara tertulis.
1. Pengertian Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian kuantitatif bertujuan untuk
memberikan atau menentukan makna bagi suatu variabel dengan
spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan yang dibutuhkan untuk mengukur,
mengkategorikan, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional
mengatakan pada peneliti atau pembaca apa yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan atau pengujian hipotesis (Sutama, 2016:52).
2. Manfaat Operasionalisasi Variabel
Setidaknya ada 3 (tiga) manfaat yang didapat dari operasionalisasi
variabel.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
= Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang
didefinisikan;
= Menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek tersebut mungkin
mempunyai lebih dari satu definisi operasional;
=>Mengetahui bahwa definisi operasional itu bersifat unik dalam
situasi ketika definisi tersebut digunakan.
Sri Walny Rahayu MPH DIH FH USK VB, VT dan VK