You are on page 1of 6

NASKAH DRAMA

ULAH DARI NARKOBA


Tema : Pergaulan BebasAlur : MajuLatar :- Tempat = Di ruang
kelas,Di dalam Rumah dan Kantor Polisi- Waktu = Malam hari
dan Siang hariGenre :
Tragedi,Drama,Moral.Pemain :· Yola sebagai Polisi· Mulia seb
agai Polisi· Sintiya sebagai Bandar Narkoba· Welda sebagai An
ak Idiot,Teman Sintiya· Regina sebagai teman Sintiya· Devira s
ebagai Ibu Sintiya· Yetri sebagai Pelajar S i n t i y a : “ i
b u , a k u m i n t a u a n g , B u . . ” Sintiya
sekarang duduk di bangku SMA. Masa kecil Sintiya dulu
adalah seorang anak yang baik dan rajin.Tapi setelah ia duduk
di bangku SMA,ia berubah menjadi seorang anak yangMalas
dan sering pulang tengah malam.dimana seorang pelajar
seharusnya sudah tidur ..“Uang lagi..??? Dua hari yang lalu
Uang,Kemarin Uang,sekarang uang lagi..??Buat apa uang-uang
itu semua. Nak..??” tanya Sang Ibu yang mengeluh.
Karena anaknyaselalu meminta uang kepadanya dengan tujuan
tidak jelas“Ah,Ibu!Penting,Bu. 500 ribu aja dah..” ucapnya
lagi meminta uang“Nak,sekarang Ayah sudah tidak ada
lagi..Kita harus menghemat. Bagaimana dengan kehidupan
selanjutnya..??” ucap ibu menceramahi“Ah, Ibu..Terakhir
deh,Bu. Sekarang aku masih minta uang.. Nanti kalau aku
sudah lulus dan kerja aku juga bisa kok ngasilin uang buat
hidup kita”ucapnya mencari alasan agar sang Ibu memberinya
uang.Ibunya menurut lalu menguarkan dompet dari saku
roknya..Ia membuka dompetnya dan memberikan uang
kepada Sintiya.“Makasih. Ibu aku pergi dulu ya..” pamit
Sintiya“iya, Hati-hati. Nak..” ucap ibunya..Sintiya lalu pergi ke
sekolah . Sesampainya Sintiya di sekolah..Ia bertemu dengan
teman akrabnya yaitu Regina.Mereka berteman cukup dekat
sejak SMP..“Eh, hari ini jadikan ..??” ajak Regina yang entah
apa tujuannya“Pastilah…” jawab Sintiya“Hari ini di tempat
mana..??”“Biasa…Samping sekolah..” ucap Regina
santai“iyadah. Lo udah bawa uangkan..?”
“pastilah..” tak lama gurupun datang dan memulai pelajaran
sampai sore hari Bel berbunyidan Murid di sekolah itu di
bubarkan..-------------------------Regina dan Sintiya pergi
bersama berjalan kaki ke suatu tempat di samping sekolah
mereka.Tempatnya sangat terpojokdi pedalaman.sehingga tak
banyak orang yang mengenal tempatitu“heii, bang.Pesen 5
dong.. biasa ” ucap Sintiya santai yang duduk di kursi dekat
seseorang“gue juga pesen 4 aja..Sama minumnya yang biasa..
botolan bang..” sahut Regina yang ikut duduk di
sampingSintiya“Sippppp… Nih..” ujar seseorang bernama
Sintiya yang memberikan sebuah botol minuman keras
dan beberapa obat terlarang narkoba yang di bungkus di dalam
plastic..“nih, bang uangnya..” Sintiya memberikan uang kepada
Sintiya“besok ada kiriman dari Negara tetangga
sebelah.Obatnya lebih mantep dari pada yang ini.Tapi harganya
lebih mahal. Soalnya kan barang luar..” Ujar Sintiya yang
memberitahukansuatu hal kepada temannya.“siippp dahh..Tapi
ada diskon kali bang..Kan kita udah langganan disini” rayu
Regina agar mendapatkan potongan harga“iya,bang ..Setengah
harga boleh kali bang..’ sahut Sintiya“sip dah..Tapi kalian bawa
satu orang lagi dong..Biar ikut beli juga.. nanti bayarnya
setengah harga gapapa dah..”“satu orang ..??Susah bang. Kalo
ngajak orang lagi mah..”“ya. Rayulah….Entarkan bayarnya
setengah.. biar cepet laku juga..Soalnyakan produknya baru
ini..”“okeh deh bang..Gua pulang dulu ya..” pamit Regina lalu
pergi pulang.Sementara Sintiya masih di tempat itu dan
mengkomsumsi obat-obat terlarang itu yangmembuat matanya
sayu. Wajahnya juga sudah tidak segar lagi, dan tubuhnya
benar-benarmabuk yang membuat kadang ia terjatuh saat
berjalan pulang..Kepala juga terasa sangat pusing setelah
meminum itu. bicaranyajuga sudah ngawursepanjang perjalan
ia pulang. Ckkkkrrrrrriiiikkkkk…Sintiya masuk kedalam rumah
dengan keadaan masih mabuk dan sempoyongan“Sintiya..
kenapa kamu pulang selarut ini..??” tanya sang ibu yang
menghawatirkan keadaananaknya.“Itu bukan urusan ibu..”
jawab Sintiya dengan nada bicara ngawur “Sintiya..!! kamu ini
kenapa..???” tanya sang ibu dengan nada agak sedikit kesal
juga“Hanya sedikit pusing. Besok juga sudah tidak apa-
apa,Bu..” ucapnya yang langsung”Sintiya! Apa kau
mabuk..??”“Ini bukan urusan Ibu!! Aku pergi dulu.. Aku
mengantuk…” ucap Sintiya yang langsung memasuki
kamarnya meninggalkan ibunyasendiri..Ibunya mengambil
telepon genggam di saku celananya. Jari tangannya lalu
memencettombol-tombol pada keypad teleponnya dan
menelepon seorang polisi“Hallo. Assalamu alaikum ..” sahut
Ibunya di rumah“Walaaikum salam. Apa yang bisa saya
bantu..??” Tanya seorang polisi dari seberang sana“Apa kau
bisa memata-matai anakku..??dia murid SMA Di daerah
Bekasi. Namanya Sintiya..”“Memangnya apa yang salah
dengan anak itu..?”“Akhir-akhir ini dia sering pulang
malam,Setiap pulang matanya terlihat sayu bicaranya juga
ngawur..”“oh. Mungkin anak itumengikuti pergaulan bebas di
sekolahnya..Baik,Bu. Saya akan mengawasi anak ibu..”“Ya.
Terima kasih..Maaf telah mengganggu waktu anda di malam
hari”“ya. Tidak apa-apa.Ini sudah tugas saya sebagai polisi..”
ucap polisi itu lalu menuntup telepon.
**************
Pagi hariSintiya dan Ibunya berantam lagi dengan
permasalahan yang sama terus menerus..Yaitu masalah
uang..“Ibu. Aku minta 500 ribu dong,Bu..” ucap Sintiya“500
ribu lagi,nak..??Buat apa semua uang itu kamu pakai..??
kemarin apa tidak cukup..??Ibu bukan seorang direktur
sehingga kamu bisa meminta uang sebanyak itu setiap
hari..!!”ceramah ibunya lagi“jika itu tugas sekolah apa Ibu
tidak akan memberikan uang..??”“Guru mana yang meminta
uang muridnya sampai sebesar itu setiap hari nak..??”“Ibu..Ini
beneran tugas sekolah… Ibu telepon Bu Avifah saja jika tidak
percaya…”“Baiklah.. kamu tunggu disini.Ibu mau ke ruang
tamu dulu mengambil telepon..” ucap ibunya lalu pergi mencari
teleponnyaSementara itu Sintiya justru pergi mengendap-endap
ke kamar ibunya..Pertama,ia pergi mencari dompet ibunya di
meja. Tapi tidak ada disanaIa lalu mencari lagi ke Kolong meja
itu tapi hasilnya tetap sama.Ia kemudian mencari di lemari
pakaian kamar ibunya..Lalu di temukan sebuah dompet dan
beberapa perhiasan emas milik ibunya,
mengambilnyadan segera pergi untuk berangkat sekolah..
*******
Sesampainya di sekolah..Regina dan Sintiya bertemu di
kelas..“Eh, hari ini jadi lagikan..??!!” tanya ajak Regina kepada
Sintiya“ iyalah,Bro..”“Eh,tapi terus kita ajak siapa nih..??Biar
dapet potongan hargakan lumayan..”“Ajak mayang aja
gimana..??”“jangan.. dia gak bakalan mau minum gitu-
gituann..”“yaudah. Si culun aja..sihh.”

“anak culun siapa..??”“itu si Welda…”“emang dia mau


begituan..??”“Paksa aja sihhh..dia kan juga anak orang
kaya..Pasti berduitlahh..”“O aja dah bang. Abis pulang
dah..” ucap SintiyaWaktupun berlalu..Bel Pulang pun
berbunyi..Welda bersiap untuk pulang,tapi kedua
temannya Sintiya dan Regina menadangnya sehingga jalannya
terhenti..“Ada-ada-ada apa kamu..??” tanya Welda dengan
gagap.. selain dia anak yang culun ia jugasedikit gagap ketika
sedang berbicara.tapi prestasinya cukup baik dalam belajar “Lo
bisa ikutkan sekarang..??” tanya Regina“Memangnya, kita-kita-
kita mau kemana..??”“lo bawa uang banyak gak hari ini..??”
tanya Sintiya“aku-aku Cuma bawa uang 400 ribu..Uang-uang
itu,itu juga buat bayar SPP bulan ini”“Udah.. lo ikut aja..” acap
Sintiya memaksa sambil menarik salah satu tangannya“Tapi-
tapi kita,kita-kita mau pergi kemana..??” tanya Welda menurut
sambil berjalan yang diseret Sintiya dan Regina“Diem aja lu..”
marah Regina kesal. Mereka lalu pergi bersama dengan
mengendap-endaptakut ketahuan orang lain..Di sisi lain..Kedua
polisi masih mengikuti mereka sejak pulang sekolah sampai ke
tempat ini..Sintiya,Regina dan Welda juga tidak sadar kalau
mereka sedang di buntuti..
**********
“Weeiiii, bang..Gua bawa korban nih bang..” ucap
Sintiya“Bagus dah. Tunggu disini ya..Mau ngambil barangnya
dulu..”“Siipppp…” sahut Regina“Sintiya,Regina…Kita-kita
ada dimana..??ini namanya tempat-tempat apa..??” tanya
Welda penasaranSintiya datang membawakan beberapa obat
terlarang itu di tangannya“Nihh… barangnya” ucap Sintiya
memberikan obat terlarang itu kepada mereka“Mana keluarin
uang lu..!!” suruh Regina“Tapi-tapi.. uang aku buat bayar-
bayar SPP bulan ini..” jawab Welda member alasan“Udah!!
Cepetan..!! mana uang lu…??” tanya Sintiya kesal“Ah! lama
lu!!” lanjut Sintiya yang kesal lau membongkar tas yang di
bawa Welda..“Jangan. Aku-aku-aku gak punya uang lagi
nanti..”“Alah.. berisik lu..” sahut Herizha yang kesal.Sintiya
menemukan dompet milik Welda dan mengambil uang di
dalamnya lalu memberikankepada Sintiya..Sintiya dan Regina
meminum obat-obat terlarang itu sampai membuat dirinya
menjadimabuk..Sementara ketika di sungguhi obat itu kepada
Welda. Ia tidak meminumnya karena ia tahu ituadalah benda
haram dan juga ia takut di marahi kedua orang tuanya.Ia
mengambil telepon genggam dari saku bajunya dan menelpon
polisi disana..“Hallo. Polisi.. tolong-tolong aku..” sahut
Welda menelpon
Tapi Regina yang termabuk menyadari bahwa Welda sedang
menelpon seorang polisi itulangsung mengambil ponselnya dan
membuangnya sembarangan..“Kenapa-kenapa kamu
membuang ponselku..?” tanya Welda“Udah.. lu diem aja..”
ucapnya dengan nada mabuk
BRRRRRRUUUUUKKKKKKKKKKK……
Kedua polisi datang dengan mendobrak pintu menggunakan
kakinyaa..Tembakan peringatan pertama di tembakan sehingga
semua orang yang berada disanamenunduk
ketakutan…“Angkat tangan!!!!” Teriak salah satu polisi itu
yang bernama YolaSemua orang disana menundukan kepalanya
..Dan salah satu polisi itu sempat menghubungi polisi
lainnya..Kedua polisi tersebut menangkap dan memborgol
kedua tangan Regina ,Sintiya serta sangBandar Narkoba
Sintiya.Mereka semua di bawa ke kantor polisi..
************
Sesampainya di Kantor polisi. Polisi Yola menghubungi Ibu
dari Sintiya sehingga ia datang.Kedua polisi itu menanyai para
tersangka..“Coba jelaskan, sudah berapa lama kamu
mengkomsumsi Narkoba..??” tanya tegas polisiYola“Saya baru
meminumnya seminggu ini pak..” jawab Regina“Apa kamu
juga ikut meminumnya..??” tanya Polisi Mulia kepada
Welda“Tidak pak.. saya-saya belum pernah minum..” jawabnya
ketakutan“Darimana kamu mendapatkan obat-obat seperti
itu..??” tanya tegas Polisi Yola lagi“saya mendapatkan dari
Negara sebelah..” jawabnya tidak terus terang“Jawab yang
JUJUR!!!” tanyanya dengan teriak dan tegas“saya
mendapatkan dari Malaysia dan Singapura..” jawab
SintiyaSetelah mereka di tanya beberapa pertanyaan. Polisi itu
langsung menahan mereka lagi di sel-sel penjara..Tak lama Ibu
dari Sintiya datang
menemuinya..PRRRRAAAAAAKKKKKKK……Tamparan
keras mendarat di pipi Sintiya..“Ibu, aku minta maaf…” ucap
Sintiya sambil menangis tersedu-sedu“Kau tahu…?? Kau
menghabiskan Rp.5.000.000 uang ibu hanya untuk mabuk-
mabukansaja!!” marah ibunya kecewa“Ibu aku menyesal.. aku
minta maaf ibu…” ucap Sintiya lagi..Sintiya dan Regina pun di
rehabilitasi untuk beberapa nulan. Sementara Sintiya di
Vonisselama 5 tahun penjara .. Namun,Welda terbebas karena
tidak terlibat dengan masalah Narkoba..Untuk itu. Kita harus
bergaul dengan orang yang tepat! Agar kita tidak terjerumus ke
jalanyang sesat ..
The End

You might also like