Professional Documents
Culture Documents
Laporan Modul 5
Laporan Modul 5
SISTEM DIGITAL
1. Tujuan
A. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja pencacah.
B. Mahasiswa dapat merangkai pencacah mundur asinkron modulo 8 (3
bit) menggunakan JK FLIP – FLOP.
C. Mahasiswa dapat merangakai pencacah maju asinkron 8 (3 bit)
menggunakan JK FLIP – FLOP.
2. Landasan Teori
Pencacah (Counter) adalah rangkaian logika sekuensial yang
dappat berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa yang masuk dalam
bentuk bilangan biner. Mencacah dapat diartikan menghitung, hampir
semua sistem logika menerapkan pencacah. Fungsi dasar pencacah adalah
mengingat beberapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada
masukkan, sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah sistem
memori.
Pencacah termasuk dalam kelompok rangakaian sekuensial yang
merupakan gabungan antara rangkaian kombinasional dan flip – flop.
Dengan demikian flip – flop merupakan komponen utama dalam
rangakaian pencacah. Menurut cara kerja masukkan pulsa kedalam setiap
flip -flop, maka counter. Menurut urutan hitungan yang terbentuk pada
outputnya, counter dibagi kedalam Up counter, Down counter dan Up –
Down counter.
A. Asynchronous counter
Asynchronous counter disebut ripple through counter, karena
output masing – masing flip – flop yang digunakan akan berubah
kondisi dari 0 ke 1 atau sebaliknya secara berurutan. Hal ini karena flip
– flop yang paling ujung saja yang dikendalikan sinyal lainnya diambil
dari masing flip – flop sebelumnya.
B. Synchronous Counter
Pencacah sinkron biasa dinamakan dengan juga pencacah jajar.
Synchronous Counter memiliki pemicuan dari sumber clock yang sama
dan susunan flip – flop nya adalah paralel. Dalam Synchronous
Counter ini sendiri terdapat perbadaan atau manipulasi gerbang
dasarnya yang menyebabkan perbedaan waktu tunda yang disebut
carry propagation delay.
Pada Counter Sinkron, sumber clock nya diberikkan pada masing –
masing input clock dari flip – flop penyusunnya, sehingga apabila ada
perubahan pulsa dari sumber, maka perubahan tersebut akan men-
trigger seluruh flip – flop secara bersama – sama.
2) Pencacah Asinkron
a) Masukkan clock dikembalikan secara tak serempak atau tidak
secara berurutan.
b) Waktu penundaan counter adalah waktu semua penundaan flip
– flop dijumlahkan.
c) Seringjuga dinamakan pencacah seri atau pencacah biner.
BAB II
PEMBAHASAN
PRODEDUR PERCOBAAN
SE RESE 7-
T T SEGMENT
0 0 0
0 1 0
1 0 7
1 1 0
Tabel 1.1 Tabel Hasil Percobaan
Pada percobaan tabel 1.1 yaitu diminta untuk mengisi SET dan RESET:
A. Pertama diminta memasukkan SET dan RESET dengan nilai 0, maka
hasilnya adalah 0 dan dalam keadaan tidak berubah. Karena
masukkannya tidak merubah nilai dari awal atau tetap.
B. Kedua diminta memasukkan SET = 0 dan RESET = 1, maka hasilnya
adalah 0 dan dalam keadaan tidak berubah. Karena masukkannya
RESET jadi nilai yang awalnya 0 direset akan menjadi 0.
C. Ketiga diminta memasukkan SET = 0 dan RESET = 0, maka hasinya
adalah 7 dan dalam keadaan set. Karena nilai yang dimasukkan adalah
SET dan me- preset nilai yang awalnya 0 menjadi 7.
D. Keempat diminta memasukkan SET dan RESET dengan nilai 1, maka
hasilnya adalah 0 dan dalam kedaaan reset. Karena nilai yang
dimasukkan sebelumnya menghasilkan 7 lalu berubah ke 0 sebab
masukkan SET pada langkah sebekumnya dan tinggal tambah input
RESET dan hasilnya yang dari 7 kereset ke 0.
7-
SET RESET SIKLUS CLOCK
SEGMENT
0
1 7
1
0
2 6
1
0
3 5
1
0
4 4
1
0
5 3
1
0 1
0
6 2
1
0
7 1
1
0
8 0
1
0
9 7
1
0
10 6
1
Tabel 1.2 Tabel Hasil Percobaan
SE RESE 7-
T T SEGMENT
0 0 7
0 1 7
1 0 0
1 1 7
Tabel 1.3 Tabel Hasil Percobaan
Pada percobaan tabel 1.3 yaitu diminta untuk mengisi SET dan RESET:
A. Pertama diminta memasukkan SET dan RESET dengan nilai 0, maka
hasilnya adalah 7 dan dalam keadaan tidak berubah. Karena masukkan
nilainya tidak merubah 7-segment.
B. Kedua diminta memasukkan SET = 0 dan RESET = 1, maka hasilnya
adalah 7dan dalam keadaan tidak berubah. Karena masukkannya nilai
reset jadi angka 7 akan tetap 7 sebab ini pencacah maju jadi resetnya di
7 bukan di 0.
C. Ketiga diminta memasukkan SET = 1 dan RESET = 0, maka hasilnya
adalah 0 dan dalam keadaan set. Karena nilai masukkannya set jadi
angka yang awalnya 7 akan berubah ke angka 0.
D. Keempat diminta memasukkan SET dan RESET dengan nilai 1, maka
hasilnya adalah 7 dalam keadaan reset. Karena nilai masukkan yang
sebelumnya adalah SET dan hasilnya 0 lalu masukkan SET ditambah
dengan masukkan RESET dan hasilnya berubah yang dari 0 ke 7.
7-
SET RESET SIKLUS CLOCK
SEGMENT
0
1 0
1
0
2 1
1
0
3 2
1
0
4 3
1
0
5 4
1
0 1
0
6 5
1
0
7 6
1
0
8 7
1
0
9 0
1
0
10 1
1
Tabel 1.4 Tabel Hasil Percobaan
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu, pada pencacah baik maju
maupun mundur sama – sama menggunakan rangkaian 7-Segment yang memiliki
input 4 (A, B, C) dan satu menggunakan ground dan output (a, b, c, d, e, f, g).
Pada rangkaian pencacah mundur menggunakan ouput Q pada JK (A, B,
C) dan ground untuk menjadi input untuk rangkaian 7-Segment dan akan diproses
lalu di salurkan ke panel 7-Segment. Sedangkan pada rangkaian pencacah maju
menggunakan output Q` JK (A, B, C) dan ground untuk menjadi input untuk
rangkaian 7-Segment dan akan diproses lalu disalurkan ke panel 7-Segment. Dan
maksimal angka yang muncul di panel 7-Segment adalah sampai 7, kecuali input d
pada rangkaian 7-Segment bernilai 1 atau 0 maka angka yang mucul sampai 9.
Nilai yang terdapat pada ketiga rangkaian JK FLIP – FLOP tidak
menentukan angka berapa yang muncul, contoh JK (A) = 1 dan JK (C dan B) = 0,
maka dirutkan seperti bilangan biner 001 dari kanan maka nilainya adala 1.
DAFTAR PUSTAKA