You are on page 1of 179

VISI PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) JAYAPURA

“Menjadi program studi pendidikan profesi bidan yang unggul dalam


memberikan asuhan kebidanan dengan HIV/AIDS berdasarkan IPTEK dan
budaya hingga tahun 2030”

MISI PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) JAYAPURA

Adapun rumusan misi yang diemban STIKES Jayapura dalam penyelenggaraan


pendidikan tinggi telah di tetapkan sebagai berikut:
1. Memfasilitasi sarana, prasarana terkait dengan peningkatan kualitas
pembelajaran serta peningkatan kualitas tenaga dosen agar berkompeten dan
professional.
2. Melaksanakan program belajar mengajar (PBM) secara mandiri dengan
implementasi kurikulum yang berkompetensi dengan orientasi pada input,
proses dan output
3. Melaksanakan penelitian dalam lingkup kebidanan dan lingkup penanganan
HIV/AIDS sehingga menghasilkan pengetahuan terbaru yang berguna bagi
institusi dan masyarakat
4. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam lingkup kebidanan dan lingkup
penanganan HIV/AIDS.
5. Menjalin Kerjasama dan kemitraan dengan berbagai unsur untuk
menghasilkan mutu pengelolaan kebidanan dengan HIV/AIDS.

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan 1


Semester Ganjil TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Panduan Ajar
Mata Kuliah Praktikum Laboratorium Pemeriksaan Fisik ibu dan bayi ini telah
dapat diperbuat. Mudah-mudahan modul ini bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan bidan di Indonesia umumnya, serta dapat digunakan oleh para
mahasiswa dan staf pengajar dalam menjalankan dan menyelenggarakan proses
belajar-mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Jayapura.
Panduan ini disusun dengan tujuan untuk memudahkan proses
pembelajaran, yang diharapkan mahasiswa banyak membaca dan berlatih untuk
materi dan praktikum asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir
sehingga dapat memberikan service excellent untuk kesehatan ibu dan bayinya.
Setelah mempelajari dan membaca modul ini, diharapkan tujuan dan
kompetensi pembelajaran dapat tercapai dengan baik, kiranya pembaca
mendapatkan hasil yang maksimal dari modul ini.
Selamat belajar. Semoga Tuhan memberikan kemudahan dan memberkati
upaya untuk kita semua.

Penulis

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan 2


Semester Ganjil TA 2023/2024
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI MATA KULIAH


Panduan pratikum ini mengacu pada mata kuliah Askeb kehamilan.
Bidan sebagai ujung tombak pelayanan terampil dalam memberikan
pelayanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir. Maka akan sangat
membantu menurunkan angka kematian Ibu dan bayi. Oleh karenanya,
Anda sebagai calon Strata Satu Kebidanan harus memiliki wawasan,
pengalaman, dan keterampilan yang cukup dalam tatanan pelayanan
Puskesmas maupun Rumah Sakit.
Agar Anda memiliki keterampilan dalam pelayanan ibu dan bayi,
Anda harus melakukan praktik laboratorium. Anda dapat berlatih untuk
mengembangkan dan memadukan pengetahuan, keterampilan yang akan
diperlukan dalam kehidupan profesional sehingga siap sepenuhnya untuk
praktik sebagai bidan yang kompeten dalam kewenangannya. Panduan
praktikum ini diharapkan membantu Anda dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, ketrampilan tentang pemeriksaan fisik pada ibu dan bayi.
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan mampu
memberikan pelayanan kebidanan pada Ibu dan Bayi.

B. SASARAN
Mahasiswi kebidanan semester 3, masing-masing dibagi menjadi 3
kelompok mendapatkan pengarahan prosedur pelaksanaan praktikum
dilaboratorium kelas.

C. BEBAN SKS
SKS Mata Kuliah Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan : 3
SKS

D. TEKNIS BIMBINGAN
1. Pada awal pembelajaran praktek Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan , Anda harus membaca langkah-langkah untuk
memberikan pelayanan.
2. Selanjutnya Anda akan melakukan praktek dengan berkelompok 8-
12 orang.
3. Setiap mahasiswa mempunyai daftar tilik tentang perasat
Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan yang terdapat kemajuan
pembelajaran (terlampir), selanjutnya mahasiswa beserta
kelompoknya membuat kontrak pratikum dengan instruktur.
3
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
E. TATA TERTIB PEMBELAJARAN PRAKTIKUM
Selama Anda menjalankan pembelajaran praktik laboratorium,
wajib mentaati tata tertib yang ada, antara lain:
1. Mahasiswa menyiapkan diri 15 menit di depan laboratorium
sebelum praktikum dimulai
2. Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diijinkan
mengikuti praktikum atau mahasiswa diperbolehkan masuk dengan
catatan mahasiswa dianggap tidak hadir dalam praktikum
tersebut.
3. Mahasiswa menjaga sopan santun dan etika serta tidak
diperbolehkan makan/minum selama proses praktikum berjalan.
4. Mahasiswa WAJIB berpakaian rapi dan menggunakan jas
laboratorium
5. Mahasiswa tidak diperbolehkan keluar masuk ruangan praktikum
tanpa ijin dari instruktur / tutor laboratorium.
6. Mahasiswa tidak diperbolehkan tidur saat praktikum berlangsung,
baik di kursi ataupun di tempat tidur dalam ruang laboratorium
7. Baik mahasiswa maupun dosen tidak diperbolehkan mengunakan HP
di ruangan praktikum
8. Bila mahasiswa memecahkan/merusakkan alat, diwajibkan
mengganti alat tersebut paling lambat 2 hari setelah praktikum
9. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum karena
berhalangan atau gagal dalam praktikum harus menggulang atau
mengganti pada hari lain sesuai dengan jadwal yang telah diatur
(sesuai kebijakan dosen)
10. Mahasiswa wajib mengikuti praktikum 100% dari jumlah
pertemuan setiap mata kuliah praktikum sesuai jadwal.
11. Bila kehadiran mahasiswa kurang dari 100 %, mahasiswa wajib
mengikuti praktik susulan.
12. Syarat praktikum susulan
a. Kehadiran mahasiswa minimal 75% dari masing-masing mata
kuliah praktikum. (Apabila kehadiran kurang dari 75% maka
tidak diperbolehkan mengikuti praktikum susulan.
b. Membayar biaya adminitrasi praktik susulan sesuai ketentuan
yang berlaku.

Agar Anda dapat memperoleh hasil belajar yang optimal,


perhatikanlah petunjuk berikut ini :
1. Bacalah kembali panduan pratikum yang terkait dengan

4
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
pembelajaran.
2. Pahami dulu format penuntun belajar tentang resusitasi untuk
neonatal yang terdapat pada halaman lampiran penuntun belajar
ini
3. Praktik laboratorium dilaksanakan secara terjadwal dengan senior
Anda dan berikan pedoman praktek untuk mendapatkan penilaian
4. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan praktek ulang
bersama teman Anda
5. Untuk mengetahui perkembangan capaian pelaksanaan pratikum,
gunakan lembar penilaian yang sudah Anda gunakan
6. Mintalah teman Anda untuk melakukan penilaian sesuai dengan
tanggal pertemuan
7. Setiap selesai praktek, mintalah masukan untuk perbaikan
praktikum berikutnya
8. Pada akhir kegiatan praktikum, Anda wajib mengumpulkan lembar
penilaian capaian pratikum pada instruktur Anda.
9. Anda dinyatakan trampil apabila telah mendapatkan penilaian :
Nilai minimal kelulusan kuliah praktikum yaitu 100.

Kriteria perolehan nilai tiap perasat praktikum :


0 : Langkah tidak dikerjakan sama sekali
1 : Langkah tidak dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
2 : Langkah dikerjakan dengan benar atau tidak berurutan
3 : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan tidak ragu-ragu
serta berurutan sesuai dengan prosedur
Rumus Penilaian : Nilai jumlah nilai yang diperoleh
100%
Jumlah nilai tertinggi x jumlah item

F. TATA TERTIB PEMAKAIAN ALAT PRAKTIKUM


1. Setiap mahasiswi berhak meminjam/menggunakan alat-alat
laboratorium dengan persetujuan laboratorium
2. Setiap mahasiswi yang akan praktik laboratorium wajib
memberitahu/pesan alat kepada petugas 1 hari sebelum praktik
dilaksanakan
3. Mahasiswi/peminjam wajib mengisi formulir buku peminjamanalat
yang telah disediakan dengan lengkap
4. Mahasiswi/peminjam bertanggung jawab atas kebersihan dan
keutuhan alat-alat yang dipinjam

5
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
5. Mahasiswi wajib merapikan dan membersihkan kembali peralatan
yang dipinjam setelah selesai menggunakan alat laboratorium
6. Alat-alat laboratorium dikembalikan segera setelah melaksanakan
kegiatan praktik
7. Alat-alat laboratorium yang dipinjam dikembalikan tepat waktu dan
dalam keadaan bersih dan utuh
8. Mahasiswi diperbolehkan meninggalkan ruangan setelah serah
terima alat-alat yang dipinjam kepada kepala laboratorium
9. Keterlambatan mengembalikan alat atau mengembalikan alat dalam
keadaan kotor, maka mahasiswi dikenakan denda
Rp.10.000/hari/alat
10. Peminjam alat laboratorium harus mengganti alat yang rusak/hilang
dalam waktu kurang dari dua hari setelah alat rusak/hilang.

G. DOSEN PENGAMPU LABORATORIUM


1. Endah P, S.ST.,M.Tr.Keb
2. Yustika R, S.Tr.Keb., M.Keb
3. Harlinda Widia Putri, S.Tr.Keb., M.Keb

H. JADWAL PRAKTIKUM S-1 KEBIDANAN SEMESTER III


Terlampir

6
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PASIEN SAFETY
( MENCUCI TANGAN DAN MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI )

A. TUJUAN MENCUCI TANGAN DAN MEMAKAI APD

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini, mahasiswa mampu

mencuci tangan, memakai dan melepas APD dengan benar.

B. TEORI DASAR

1. TEKNIK MENCUCI TANGAN

a. Pengertian

Cara mencuci tangan menggunakan sabun untuk

membersihkan jari – jari, telapak dan punggung tangan dari

semua kotoran, kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit.

b. Tujuan

a. Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan

b. Menjaga kebersihan perorangan

c. Persiapan Alat

a. Sabun cuci tangan

b. Air bersih

c. Handuk / lap kering

2. TEKNIK MEMAKAI MASKER

a. Pengertian

Penggunaan masker merupakan tindakan pengamanan dengan

menutup hidung dan mulut dengan menggunakan masker.

b. Tujuan

Mencegah atau mengurangi transmisi / perpindahan droplet

udara mikroorganisme saat merawat pasien.

c. Persiapan Alat

7
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Masker

3. MEMAKAI JUBAH STERIL

a. Pengertian

Pemeliharaan lingkungan steril dengan menggunakan jubah

(pakaian khusus) sebagai cara untuk menutupi daerah tidak steril

tanpa mengkontaminasi bagian luar dari jubah.

b. Tujuan

1) Memelihara lingkungan steril

2) Melindungi diri dari kontaminasi

3) Meminimalisasi resiko infeksi

4) Memungkinkan perawat untuk bekerja secara tertutup di

daerah steril dan menyentuh benda-benda steril dengan

leluasa

5) Melindungi pasien dari kemungkinan terkontaminasi

mikroorganisme oleh tangan, lengan dan pakaian perawat

c. Persiapan Alat

1 set jubah steril

4. TEKNIK MEMAKAI HANDSCOEN / SARUNG TANGAN

a. Pengertian

Penggunaan sarung tangan adalah salah satu cara untuk

mengurangi resiko transmisi mikroorganisme yang dapat

ditularkan melalui cairan tubuh pasien.

b. Tujuan

1. Mencegah terjadinya penularan kuman

2. Mencegah terkena cairan tubuh pasien ( keringat, darah, pus,

air seni dll )

c. Persiapan Alat

1. Handscoen steril untuk tindakan yang steril

2. Handscoen yang bersih untuk tindakan non steril

8
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
3. Bedak tabur

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MENCUCI TANGAN

Nama mahasiswa : NIM :


NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Persiapan Alat
1. Sabun cuci tangan
2. Air yang bersih
3. Handuk kering / lap bersih
4. Masker
5. Jubah steril
6. Handscoen
7. Bedak tabur (kalau perlu dan jika memungkinkan)
Tahap Kerja
TEKNIK MENCUCI TANGAN
8. Lepas cincin dan arloji
9. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan
dengan air yang mengalir
10. Ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan
secara lembut, setiap sisinya selama 4 detik

11. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian

12. gosok sela-sela jari hingga bersih

9
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
13. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan
mengatupkan jari

14. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

15. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok


perlahan

Sikap
1. Sistematis
2. Mempertahankan kebersihan dan kesterilan
TOTAL NILAI

10
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran: :

Sentani, …………………20..
Evaluator

…………………………

11
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KETRAMPILAN
: MEMAKAI DAN MELEPAS APD(SARUNG TANGAN BERSIH,
MASKER,GAUN/CELEMEK) UNTUK MERAWAT KLIEN ISOLASI

Nama mahasiswa :
NIM :
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2 3
PERSIAPAN ALAT
1 Masker
2 Sarung tangan
3 Gaun/celemek
PERSIAPAN PERAWAT
4 Gulung rambut serapih mungkin
Lepaskan jam tangan atau perhiasan yang menempel (misalnya
5
cincin). Yakinkan kuku dalam keadaan bersih dan pendek
TAHAP KERJA
Memakai sarung tangan bersih
6 Cuci tangan 7 langkah
Pasang sarung tangan di tangan kanan terlebih dahulu (jika
7
tangan kanan adalah tangan dominant)
Pasang sarung tangan di tangan kiri
Catatan: Pada pemesangan sarung tangan bersih tidak perlu
8
memperhatikan kesterilan alat seperti pemasangan sarung
tangan steril
Memakai masker

9 Mencuci tangan 7 langkah


Cari ujung atas masker ( masker biasnya mempunyai lempengan
10
logam tipis di sepanjang pinggirnya)
11 Pegang masker pada bagian atas kedua tali atau kait
Talikan kedua tali atas secara pas dibelakang kepala anda.
Dengan tali diatas telinga anda (alternatif selipkan pengikat
12
dimasing – masing telinga). Posisi tali di atas kepala memberikan
ikatan yang kuat.
Dengan lembut tekan bagian atas logam di atas tonjolan hidung
13
anda
14 Cuci tangan 7 langkah
Memakai gaun dan celemek
15 Pakai gaun sampai menutup pakaian perawat

16 Tarik lengan baju sampai ke bagian pergelengan tangan

17 Ikatkan tali gaun (biasanya ada dibagian posterior leher,

12
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
kepala,dada, pinggul
Melepas masker,gaun celemek dan sarung tangan

18 Buka kedua Ikatan masker

Lipat masker dibagian tengahnya dengan kedua permukaan


19
dalamnya bertemu
20 Buang masker ke tempat khusus

21 Buka ikatan gaun celemek

Biarkan gaun jatuh kearah depan dari arah bahu (tapi jangan
22
sampai jatuh ke lantai)
23 Lipat atau gulung gaun tanpa menyentuh bagian luar celemek

24 Masukan kedalam bak cucian medis

Lepaskan sarung tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan.


Perawat hanya menyentuh dan menarik bagian luar sarung
25
tangan kiri agar bagian tangan kiri tidak terkena sisa-sisa
kotoran klien
26 Genggam sarung tangan kiri yang sudah terlepas di tangan kanan

Lepaskan sarung tangan kanan dengan cara tangan kiri menarik


27 sarung tangan dari arah dalam sarung tangan kanan agar tangan
kiri tidak menyentuh bagian luar sarung tangan kanan
Buang sarung tangan ke dalam bengkok atau tempat sampah
28
medis
29 Cuci tangan.7 langkah

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Evaluasi :
Saran :

Sentani ……………….20..

Evaluator

.............................

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KETRAMPILAN:

13
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
MEMAKAI DAN MELEPASKAN SARUNG TANGAN STERIL

Nama mahasiswa :
NIM :
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2 3

PERSIAPAN ALAT

1 Sarung tangan steril

2 Bengkok atau tempat sampah medis

PERSIAPAN PERAWAT

Gulung bagian lengan baju sampai di atas siku atau


3
setengah siku

Lepaskan jam tangan atau perhiasan yang menempel

4 (misalnya cincin). Yakinkan kuku dalam keadaan bersih dan

pendek

Jika sarung tangan steril belum diberi bedak, maka tangan

perawat diberi bedak. Bedak berfungsi sebagai pelumas


5
karena akan memudahkan masuknya tangan perawat

kedalam sarung tangan

6 Berdiri di depan area sarung tangan steril

LANGKAH-LANGKAH

Memakai sarung tangan steril

7 Cuci tangan 7 langkah

Buka pembungkus sarung tangan steril dengan hati-hati.

8 Perawat hanya boleh menyentuh bagian luar karena bagian

dalam masih termasuk area steril

Identifikasi mana sarung tangan bagian kanan dan kiri.

9 Setiap sarung tangan umumnya dalam keadaan terlipat

(kurang lebuh 5 cm)

10 Lakukan pemasangan tangan kanan terlebih dahulu (jika

tangan kanan merupakan tangan yang dominan. Ambil

bagian lipatan dengan menggunakan tangan kiri untuk

14
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
memasang sarung tangan kanan

Masukan tangan kanan kedalam sarung tangan dengan cara

menarik bagian dalam sarung tangan dengan tangan kiri.

11 Lakukan dengan hati-hati. Yakinkan sarung tangan

terpasang rapih dan tidak ada bagian yang terlipat serta

semua jari masuk dengan tepat

Dengan menggunakan tangan kanan yang sudah terpasang

12 sarung tangan, selipkan jari tangan ke lipatan dalam sarung

tangan kiri

Masukan tangan kiri ke dalam sarung tangan kiri. Rapihkan

dengan menggunakan tangan kanan kanan. Ingat, tangan

kanan hanya menyentuh bagian luar sarung tangan kiri.


13
Yakinkan sarung tangan terpasang rapih dan tidak ada

bagian yang terlipat serta semua jari masuk dengan masuk

dengan tepat

Setelah kedua sarung tangan terpasang, kunci kedua

14 tangan untuk meyakinkan tidak ada lipatan diantara sela-

sela jari.

Melepaskan sarung tangan steril

Lepaskan sarung tangan kiri dengan menggunakan tangan

kanan. Perawat hanya menyentuh dan menarik bagian luar


15
sarung tangan kiri agar bagian tangan kiri tidak terkena

sisa-sisa kotoran klien

Genggam sarung tangan kiri yang sudah terlepas di tangan


16
kanan

Lepaskan sarung tangan kanan dengan cara tangan kiri

menarik sarung tangan dari arah dalam sarung tangan


17
kanan agar tangan kiri tidak menyentuh bagian luar sarung

tangan kanan

18 Buang sarung tangan ke dalam bengkok atau tempat

15
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
sampah medis

19 Cuci tangan 7 langkah

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi :

Saran :

Sentani ……………….20
Evaluator

.............................

C. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Sebutkan pengertian dari mencuci tangan?

2. Jelaskan prosedur tindakan mencuci tangan?

3. Sebutkan pengertian dari memakai APD

4. Sebutkan macam-macam APD?

PENGATURAN POSISI ( BODY ALIGMENT )

A. TUJUAN UMUM

16
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Mahasiswa mampu melakukan tehnik pengaturan posisi tubuh dengan

baik dan benar sesuai dengan prosedur dalam SOP

B. TEORI DASAR

1. POSISI FOWLER

a. Pengertian

Posisi fowler merupakan posisi duduk dimana bagian kepala

tempat tidur dinaikkan atau ditinggikan dengan sudut 90

derajat.

b. Tujuan

1) Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi

2) Meningkatkan rasa nyaman

3) Meningkatkan dorongan diafragma sehingga meningkatkan

ekspansi paru dan ventilasi paru

4) Memudahkan perawatan misalnya memberi makan pada pasien

c. Indikasi

1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan

2) Pada pasien yang mengalami immobilisasi

Gambar 3.1 Posisi Fowler


d. Persiapan Alat

1) Handscoen

2) Masker

3) Bantal untuk penopang

2. POSISI SEMI FOWLER

a. Pengertian

17
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Posisi semi fowler merupakan posisi dengan tubuh setengah

duduk dengan sudut 15-60 derajat.

b. Tujuan

1) Mempertahankan kenyamanan

2) Memberikan perasaan lega atau nyaman pada pasien yang

mengalami gangguan pernafasan

3) Memudahkan perawatan misalnya memberi pasien makan

c. Indikasi

Indikasi untuk posisi semi fowler hampir sama dengan

posisi fowler, tergantung tingkat toleransi pasien pada saat

dilakukan pengaturan posisi.

d. Persiapan Alat

1) Handscoen

2) Masker

3) Bantal

Gambar 3.2 Posisi Semi Fowler

3. POSISI SIM

a. Pengertian

Merupakan posisi di mana pasien berbaring miring ke arah

kanan (mika) atau miring ke arah kiri (miki), kaki serta tangan

ditekuk dan ditopang dengan mengunakan bantal.

b. Tujuan

1) Memberikan kenyamanan pada pasien

2) Melakukan huknah atau enema

3) Memberikan obat lewat anus atau supositoria

4) Mencegah dekubitus
18
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
5) Meningkatkan drainase dari mulut pasien dan mencegah

aspirasi

6) Melakukan pemeriksaan lewat anus

c. Indikasi

1) Pasien yang akan melakukan huknah akibat obstipasi

2) Pasien yang mendapat terapi obat supositoria

3) Wanita Hamil

d. Persiapan Alat

Bantal

Gambar 3.3 Posisi Sim (kiri dan kanan)


4. POSISI TRENDELENBURG

a. Pengertian

Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian

kepala lebih rendah dari bagian kaki.

b. Tujuan

Melancarkan peredaran darah ke otak

c. Indikasi

1) Pasien yang mengalami shock

2) Pasien yang mengalami hipertensi

3) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut atau abdomen

4) Pasien yang mendapat fisioterapi dada

d. Persiapan Alat

1) Bantal

2) Tempat tidur khusus (kalau ada)

19
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Gambar 3.4 Posisi Trendelenburg
5. POSISI DORSAL RECUMBENT

a. Pengertian

Posisi di mana pasien ditempatkan di atas tempat tidur pada

posisi terlentang dengan kedua kaki ditekuk atau difleksikan.

b. Tujuan

1) Perawatan daerah genitalia

2) Pemeriksaan genitalia

3) Posisi pada persalinan

c. Indikasi

1) Melakukan vulva hygiene

2) Pemeriksaan leopold I – III

3) Proses persalinan

4) Pemeriksaan dalam / vaginal toucher

5) Pasien yang mendapat perawatan vulva hygiene

d. Persiapan Alat

1) Bantal

2) Selimut

Gambar 3.5 Posisi dorsal recumbent

6. POSISI LITOTOMI

a. Pengertian

20
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Posisi di mana pasien ditempatkan pada posisi terlentang atau

supinasi dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas

abdomen.

b. Tujuan

1) Memudahkan pemeriksaan pada daerah panggul

2) Memudahkan persalinan

c. Indikasi

1) Persalinan normal

2) Pemasangan KB

3) Penanganan Kuret

d. Persiapan Alat

1) Bantal

2) Tempat tidur khusus

3) Selimut / kain penutup

Gambar3.6 Posisi Litotomi


7. POSISI TERLENTANG (SUPINASI)

a. Pengertian

Posisi di mana pasien berbaring terlentang di mana posisi

kepala dan bahu sedikit elevasi atau lebih tinggi menggunakan

bantal.

b. Tujuan

21
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi

penyembuhan terutama pada pasien pembedahan atau dalam

proses anastesi

c. Indikasi

1) Pasien post anastesi

2) Pemeriksaan leopold IV

d. Persiapan Alat

1) Tempat tidur

2) Bantal

3) Selimut

Gambar 3.7 Posisi Supinasi

8. POSISI TELUNGKUP / TENGKURAP (PRONASI)

a. Pengertian

Posisi pasien berbaring terbalik di mana kepala menoleh ke arah

samping.

b. Tujuan

1) Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan

lutut

2) Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan

lutut

3) Membantu drainase dari mulut sehingga berguna bagi pasien

pasca operasi mulut dan tenggorokan

c. Indikasi

1) Pasien post operasi mulut dan tenggorokan

2) Untuk pemeriksaan bokong dan pinggul

3) Postural drainage bagi pasien yang mendapat fisioterapi dada

d. Persiapan Alat

22
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1) Bantal

2) Selimut

Gambar 3.8 Posisi Pronasi


9. POSISI GENU PECTORAL ( KNEE CHEST )

a. Pengertian

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki

ditekuk dan dada menempel pada bagian alas tempat tidur.

b. Tujuan

Memudahkan pemeriksaan daerah rectum, sigmoid

c. Indikasi

1) Postural drainage pada posisi fisioterapi dada

2) Pasien dengan hemoroid

3) Pasien yang mendapat terapi pemberian obat supositoria

d. Persiapan Alat

1) Tempat tidur

2) Bantal

Gambar 3.10 Posisi Genu Pectoral

23
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGATURAN POSISI PASIEN

Nama mahasiswa :
NIM :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Pertimbangan Umum
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Perhatikan tingkat kebutuhan pasien
3. Perhatikan tingkat ketergantungan pasien
Persiapan Alat
4. Bantal
5. Selimut
6. Masker dan handscooen
Tahap Pra-interaksi
7. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
8. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan memasang
sampiran
Tahap Orientasi
9. Berikan salam dan panggil nama klien
10. Perkenalkan nama perawat
11. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga klien
12. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk
bertanya
13. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan
Tahap Kerja
14. Cuci tangan
15. Pasang masker dan handscoen
POSISI FOWLER
16. Tinggikan kepala tempat tidur setinggi 90 derajat
17. Letakkan bantal di bawah kepala
18. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila
pasien sulit menggunakan tangan dan lengan untuk
merubah posisi
19. Tempatkan bantal tipis / kecil di bawah punggung
20. Tempatkan bantal tipis / kecil di bawah paha
24
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
21. Tempatkan bantal tipis / kecil di bawah pergelangan
kaki
22. Pasang pengaman (tergantung jenis tempat tidur)
POSISI SEMI FOWLER
23. Tinggikan kepala tempat tidur setinggi 15-60 derajat
24. Letakkan bantal di bawah kepala
25. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila
pasien sulit menggunakan tangan dan lengan untuk
merubah posisi
26. Tempatkan bantal tipis / kecil di bawah punggung
27. Tempatkan bantal tipis / kecil di bawah paha
28. Tempatkan bantal tipis / kecil di bawah pergelangan
kaki
29. Pasang pengaman (tergantung jenis tempat tidur)
POSISI SIM
30. Tempatkan kepala datar diatas tempat tidur
31. Posisikan pasian dalam posisi terlentang
32. Posisikan pasien dalam posisi miring
33. Letakkan bantal di bawah kepala
34. Letakkan bantal di bawah lengan atas yang difleksikan,
yang menyokong lengan setinggi bahu
35. Letakkan bantal di bawah tungkai atas, yang menyokong
tungkai setinggi panggul
36. Pasang pengaman (tergantung jenis tempat tidur)
POSISI TRENDELENBURG
37. Atur posisi pasien pada posisi terlentang
38. Angkat bantal di bawah kepala pasien
39. Letakkan bantal di bawah lipatan lutut atau tungkai
kaki, sehingga posisi pasien berada di mana kaki lebih
tinggi dari pada kepala
40. Atau atur tempat tidur khusus, yang dapat di atur
ketinggiannya pada bagian kaki
POSISI DORSAL RECUMBENT
41. Atur posisi pasien dalam posisi terlentang
42. Pasang selimut
43. Bantu / anjurkan pasien untuk membuka pakaian bawah
pasien
44. Anjurkan / bantu pasien untuk menekuk kedua lututnya
POSISI LITOTOMI

25
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
45. Atur posisi pasien dalam posisi terlentang
46. Pasang selimut
47. Bantu / anjurkan pasien untuk membuka pakaian bawah
pasien
48. Anjurkan / bantu pasien untuk menekuk kedua lututnya
49. Bantu / anjurkan pasien untuk mengangkat kedua
kakinya ke atas dengan posisi kaki sambil ditekuk /
penyangga kaki di tempat tidur khusus (jika ada tempat
tidur khusus yang tersedia)
POSISI SUPINASI
50. Atur posisi pasien dalam posisi terlentang / supinasi
51. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu
52. Letakkan bantal di bawah punggung. Jika ada celah dan
kaki
53. Pasang selimut dan pengaman sisi tempat tidur
POSISI TELUNGKUP
54. Atur posisi pasien pada posisi terlentang
55. Posisikan lengan pasien dekat dengan tubuhnya, siku
lurus, kedua tangan di atas paha
56. Bantu pasien untuk merubah posisi dari supinasi
menjadi pronasi
57. Anjurkan pasien untuk menolehkan kepala ke salah satu
sisi (kiri/kanan), jika ada drainase dari mulut pasien,
mungkin pemberian bantal bisa dikontaindikasikan
58. Letakkan bantal di bawah kepala
59. Letakkan bantal kecil di bawah abdomen di area antara
diafragma (atau payudara pada pasien wanita) dan
krista iliaka
60. Letakkan bantal di bawah kaki, (jika pasien tidak sadar,
atau mengalami paralisis ekstremitas atas, elevasikan
tangan dan lengan bawah dengan menggunakan bantal )
POSISI GENU PECTORAL
61. Atur posisi pasien pada posisi telungkup / pronasi
62. Anjurkan / bantu pasien untuk menungging /
mengangkat bokong membetuk sudut 90 derajat
63. Bantu / anjurkan pasien untuk menyentuhkan dada ke
tempat tidur
64. Tutup bagian tubuh pasien yang tidak akan diperiksa,
dengan menggunakan selimut

26
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Tahap Terminasi
65. Beri kesan yang positif
66. Akhiri pertemuan
67. Bantu pasien untuk kembali keposisi seperti semula
68. Lepas handscoen dan masker
69. Cuci tangan
Dokumentasi
70. Mencatat respon pasien sesuai tindakan yang dilakukan
Kondisi kulit
Apakah ada keluhan saat perubahan posisi dilakukan
Bagaimana kemampuan pergerakan sendi
e. Penemuan hal–hal penting yang terkait dengan tindakan
medis / kolaborasi yang diberikan sesuai dengan
pengaturan posisi
f. Kelainan yang ditemukan sebelum dan sesudah mengatur
posisi pasien
Sikap
1. Ramah dan sopan
2. Menjaga privacy pasien
3. Tetap menjaga komunikasi dengan pasien selama
tindakan
4. Menjaga kenyamanan dan keamanan pasien
5. Mendengarkan dengan penuh perhatian setiap keluhan
pasien
6. Bersikap empati
7. Mampu memperhatikan tiap kelainan yang ditemukan
selama tindakan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis
3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:
Saran: :
Sentani,,,,,,,,,,,,,,, 202..
Evaluator

……………………………

27
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
KEBUTUHAN OKSIGEN

A. Pengertian Terapi Oksigen

Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang

lebih tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfir lingkungan. Pada

ketinggian laut, konsentrasi oksigen dalam udara ruangan adalah 21 %

( Brunner & Suddarth, 2002)

Terapi oksigen adalah tindakan keperawatan dengan cara memberikan

oksigen ke dalam paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan

alat bantu oksigen ( Lyndon, 2013). Pemberian oksigen pada pasien dapat

dilakukan dengan 3 cara yakni ; kanula nasal, kateter nasal dan masker.

B. Indikasi Pemberian Terapi Oksigen

1) Mencegah atau mengatasi hypoxia

2) Keadaan lain seperti ; gagal nafas akut, shock, keracunan

karbondioksida

C. Bahaya – bahaya Pemberian Oksigen

Pemberian oksigen bukan hanya memberikan efek terapi, tetapi juga

dapat menimbulkan efek merugikan, antara lain :

1) Kebakaran

Oksigen bukan zat pembakar, tetapi oksigen dapat memudahkan

terjadinya kebakaran, oleh karena itu pasien dengan terapi pemberian

oksigen harus menghindari membuka alat listrik dalam area sumber

oksigen.

2) Depresi ventilasi

Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran

yang tepat pada pasien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi

3) Keracunan oksigen

28
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi

tinggi dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur

jaringan paru, akibatnya proses difusi paru akan terganggu.

D. Fokus Pengakajian

1) Tanda – tanda vital, hasil AGD ( Analisis Gas Darah )

2) Tanda hipoxia

3) Suara nafas

4) Status mental / kesadaran umum pasien

E. Metode Pemberian Terapi Oksigen

Metode pemberian oksigen dibagi menjadi 2 teknik yaitu :

1) Sistem aliran rendah

Pemberian terapi oksigen sistem aliran rendah ini ditujukan untuk

pasien yang memerlukan oksigen tetapi masih mampu bernafas dengan

pola pernafasan normal. Sistem aliran rendah dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Low Flow Low Concentration


1. Kanul Nasal

Memberikan konsentrasi oksigen antara 24-44% dengan aliran

1-6 liter/menit.

 Keuntungan

a) Pemberian oksigen stabil

b) Baik diberikan dalam jangka waktu lama

c) Pasien dapat bergerak bebas, berbicara, makan dan minum

d) Efisiensi dan nyaman untuk pasien

 Kerugian

a) Menyebabkan iritasi pada hidung, bagian belakang telinga

tempat tali binasal

29
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
b) Konsentrasi oksigen akan berkurang jika pasien bernafas

dengan mulut

Gambar 2.1 Kanul Nasal

b. Low flow High Concentration


1. Sungkup Muka Sederhana

Aliran oksigen yang diberikan 5-8 liter/menit, dengan

konsentrasi oksigen 40-60%.

 Keuntungan, konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi

dari kateter atau kanul nasal.

 Kerugian, tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen

kurang dari 40%, dikarenakan jika aliran rendah

menyebabkan penumpukan CO2.

Gambar 2.2 Sungkup Muka Sederhana


2. Sungkup Muka dengan Kantong “ reabreathing”

Aliran yang diberikan 8-12 liter/menit dengan konsentrasi

oksigen 60-80%, udara inspirasi sebagian bercampur dengan

udara ekspirasi 1/3 bagian volume ekhalasi masuk ke kantong,

2/3 bagian volume ekhalasi melewati lubang – lubang pada

bagian samping.

30
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
 Keuntungan, konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup

muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir

 Kerugian, tidak memberikan oksigen konsentrasi rendah,

jika aliran lebih rendah menyebabkan penumpukan

karbondioksida, kantong oksigen bisa terlipat.

Gambar 2.3 Sungkup muka dengan kantong “rebreathing”


3. Sungkup Muka dengan kantong “non rebreathing”

Aliran yang diberikan 8-12 liter/menit dengan konsentrasi

oksigen 80-100%, udara inspirasi tidak bercampur dengan

udara ekspirasi, tidak dipengaruhi oleh udara luar.

 Keuntungan, konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat

mencapai 100%, serta tidak mengeringkan selaput lendir.

 Kerugian, kantong oksigen bisa terlipat

31
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Gambar 2.4 (A. masker wajah) , B (sungkup muka dengan kantong
non rebreathing)
Sumber : Asih NGY, Effendy 2003
2) Sistem aliran tinggi

a. High Flow Low Concentration


1. Sungkup Venturi

Prinsip pemberian oksigen dengan alat ini yaitu gas yang

dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan

dihimpit untuk mengatur suplai oksigen sehingga tercipta tekanan

negatif, akibatnya udara luar diisap dan aliran udara yang dihasilkan

lebih banyak. Aliran udara alat ini sekitar 4-14 liter/menit dengan

konsentrasi 30-55%.

 Keuntungan, konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai

dengan petunjuk pada alat, suhu gas dapat dikontrol serta tidak

terjadi penumpukan karbondioksida.

32
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
 Kerugian, pada umumnya kerugian pada alat ini hampir sama dengan

sungkup muka yang lain pada aliran rendah.

b. High Flow High Concentration


1. Head Box
Aliran udara dalam head box berkisar antara 10 liter/menit,

hal ini meyakinkan aliran oksigen yang adekuat, mencegah penumpukan

CO2 dan mencegah terjadinya rebreathing CO 2 (kembalinya CO2 ke

dalam head box)

2. Sungkup CPAP

Continous Airway Positive Pressure (CPAP) merupakan sebuah

metode ventilasi dengan pemberian tekanan positif dalam siklus

respirasi untuk nafas spontan pasien.

33
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
F. Peran Perawat dalam Pemberian Terapi Oksigen

1) Siapkan mental pasien agar pasien kooperatif (mau kerja sama)

2) Memilih jenis terapi yang sesuai dengan kebutuhan pasien

3) Yakinkan posisi dan fungsi peralatan cukup baik / bisa digunakan

4) Monitor AGD dan saturasi oksigen

Tabel 2.1 Tindakan Klinis dan Rasional Memberikan terapi Oksigen

No. Tindakan Rasional

1. Cuci tangan dan pakai Mengurangi penyebaran

handscoen mikroorganisme

2. Jelaskan prosedur tindakan Memberi pemahaman dan menjalin

kerjasama dengan pasien

3. Cek flowmeter dan humidifier Melihat kesiapan peralatan sebelum

pemberian terapi oksigen

4. Hidupkan tabung oksigen dan Mengkaji patensi dan fungsi alat

flowmeter, rasakan aliran

oksigen

5. Atur posisi pasien semi fowler Memberikan kenyamanan saat

atau sesuai dengan kondisi pemberian oksigen

6. Berikan oksigen melalui kanula Memenuhi kebutuhan oksigen pasien

atau masker

34
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
7. Catat pemberian dan lakukan Mengetahui perkembangan pasien

observasi

8. Bereskan alat dan rapikan Memberikan kenyamanan pada

pasien pasien

9. Lepas handscoen dan cuci Mengurangi penyebaran

tangan mikroorganisme

10. Dokumentasi Aspek tanggung jawab perawat

dalam melakukan tindakan

keperawatan

SOP (STANDAR OPERATING PROSEDUR) PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN


KANUL NASAL
Nama Mahasiswa :

NIM / Semester :
35
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Kelas / Kelompok :

No
. Aspek Yang Dinilai Nilai
0 1 2
a. Tahap Pra Interaksi
a. Cek catatan keperawatan & catatan medis pasien
b. Siapkan alat :
1) Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan
humidifier
2) nasal kanul
4) sarung tangan bersih
6) aquadesh

b. Tahap Orientasi
1) Beri salam, perkenalkan nama & panggil pasien sesuai
nama
2) Beritahu pasien & keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan beserta manfaat nya
3) Beritahu prosedur kerja dan lama bekerja

c. Tahap Kerja
1) Beri kesempatan pasien / keluarga untuk bertanya
2) Bawa alat ke dekat pasien
3) Cuci tangan
4) Pakai handscoen dan masker
5) sambung kanul ke selang oksigen dari humidifier
6) putar tombol flow meter sampai kecepatan yang
diprogramkan dan mencoba aliran pada kulit punggung
tangan melalui ujung selang
7) Masukan cabang kanule ke dalam lubang hidung pasien
± 1-2 cm dan kaitkan tali di belakang telinga pasien, lalu
rapatkan pengatur selang oksigen dibawah dagu
8) Minta pasien untuk setiap menarik nafas melalui hidung
9) Menanyakan kepada pasien apakah sesaknya
berkurang/tidak
10) Mengobservasi status pernafasan pasien
d. Tahap Terminasi
1) memberitahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
2) Rapikan alat
3) lepas sarung tangan dan cuci tangan
4) menjelaskan pada klien dan keluarga:
a. Tidak boleh merokok di lingkungan pasien
b. Tidak boleh mengubah flow meter

36
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
c. Segera lapor jika ada reaksi sesak bertambah/ pasien
gelisah
e. Dokumentasi
Catat pada status klien tindakan yang telah dilakukan,
respon pasien serta penemuan – penemuan penting yang
ditemukan selama tindakan ( kecepatan aliran )
f. Sikap

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN SUNGKUP/MASKER OKSIGEN

37
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Nama mahasiswa :
NIM :
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2 3
TAHAP PRAINTERAKSI
1 Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien
Persiapan Alat :
a. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan humudifer
b. Sungkup (RM/NRM) dengan selang penghubung
2 c. Aquadest
d. Bengkok
e. Sarung tangan
f. Masker
TAHAP ORIENTASI
Beri salam, panggil pasien dengan namanya dan perkenalkan nama
3
Memberitahu pasien & keluarga tentang tindakan yang akan
4 dilakukan beserta manfaat nya

Memberitahu prosedur kerja & lama bekerja


5
Memberi kesempatan pasien / keluarga untuk bertanya
6
TAHAP KERJA
7 Dekatkan alat kedekat pasien
8 Cuci tangan
8 Siapkan alat
9 Jaga privasi pasien
10 Pakai masker dan sarung tangan bersih
11 Sambung sungkup ke selang oksigen dari humidifier
Putar tombol flow meter sampai kecepatan yang diprogramkan
12
dan mencoba aliran pada kulit punggung tangan
Bantu klien untuk memakai face mask. Pastikan posisi mulut dan
hidung klien ada di dalam face mask dan terpasang rapat
13
sehingga seminimal mungkin oksigen dapat keluar dari dalam
face mask
14 Ikatkan tali face mask di kepala pasien
15 Menanyakan kepada pasien apakah sesaknya berkurang/tidak
16 Mengobservasi status pernafasan pasien
18 Rapihkan pasien dan alat
19 Lepaskan sarung tangan bersih dan masker
20 Cuci tangan
TERMINASI
21 Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
Menjelaskan pada klien dan keluarga:
Tidak boleh merokok di lingkungan pasien
Tidak boleh mengubah flow meter
Segera lapor jika ada reaksi sesak bertambah/ pasien gelisah
22 Beri kesan yang positif
23 Kontrak waktu
24 Akhiri pertemuan
DOKUMENTASI
25 Tulis tanggal, jam, tindakan yang dilakukan, respon pasien atau

38
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
hasil observasi, tulis nama petugas dan paraf.
SIKAP
26 Melakukan tindakan dengan sistematis
27 Komunikatif dengan klien
28 Percaya diri
Cara penilaian = Jumlah tindakan/jumlah keseluruhan tindakan x 100/25
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi :

Saran :
Sentani, 20
Evaluator

..............................

C. Pertanyaan-pertanyaan

1. Sebutkan indikasi pemasangan oksigen?

2. Jelaskan prosedur kerja pemasangan oksigen masker sederhana?

3. Sebutkan bahaya-bahaya yang terjadi pada pemasangan oksigen?

BED MAKING

( MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR )

39
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
A. TUJUAN TINDAKAN BED MAKING

Mahasiswa mampu meningkatkan rasa aman dan nyaman pada pasien

yang menghabiskan waktu d tempat tidur.

B. TEORI DASAR

1. Menyiapkan Tempat Tidur Tertutup

a. Pengertian

Merupakan tempat tidur yang telah disiapkan, dan masih

dalam keadaan tertutup dengan sprei penutup (over laken) di

atasnya.

b. Tujuan

1) Agar siap pakai sewaktu – waktu

2) Tampak rapi

3) Memberikan perasaan senang dan nyaman

c. Persiapan Alat

1) Handscoen / sarung tangan bersih

2) Masker

3) Bantal

4) Laken / Sprei besar

5) Perlak

6) Stik Laken / Sprei melintang

7) Selimut

8) Sarung bantal

9) Over laken / Sprei penutup

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERTUTUP

40
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Nama mahasiswa :
NIM :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Persiapan Alat
1 Handscoen bersih
2 Masker
3 Bantal
4 Laken / Sprei besar
5 Perlak
6 Stik Laken / sprei melintang
7 Selimut
8 Sarung bantal
9 Over laken / Sprei penutup
Tahap Kerja
10 Cuci tangan 6 langkah
11 Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian
12 Pasang sprei besar / laken dengan ketentuan berikut :
a) Garis tengah lipatan diletakkan tepat di tengah kasur
b) Letakkan sprei, masukkan sprei bagian kepala ke bawah
kasur kurang lebih 30 cm, tarik setegang mungkin
c) Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sudut 90 derajat,
lalu masukkan seluruh tepi sprei ke bawah kasur dengan
rapi dan tegang
13 Letakkan perlak melintang pada kasur kurang lebih 50 cm
dari bagian kepala
14 Letakkan stik laken di atas perlak kemudian masukkan sisi –
sisi nya ke bawah kasur bersamaan dengan sisi perlak
15 Bentangkan selimut di daerah kaki kemudian dilipat
16 Masukkan bantal ke dalam sarung dan letakkan di atas
tempat tidur
17 Bentangkan sprei penutup (over laken)
Tahap Terminasi
18 Rapikan alat, lepas handscooen dan masker
19 Cuci tangan 6 langkah
Sikap
20 Cepat dan cekatan
21 Memperhatikan proteksi diri
22 Mempertahankan kebersihan
23 Mempertahankan kerapian bekerja dan hasil bekerja
TOTAL NILAI

Keterangan:
41
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran: :

Sentani,……………………20..

Evaluator

………………………

2. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka

a. Pengertian

42
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei

penutup (over laken) yang dilakukan pada pasien baru.

b. Tujuan

1) MempertahakAnkan lingkungan unit yg bersih dan rapi

2) Mengurangi transmisi mikroorganisme

3) Membudayakan kerbersihan

4) Menyedialan ranjang yang rapi dan tidak kusut sehingga

mengurangi iritasi kulit

c. Persiapan Alat

1) Handscoen / sarung tangan bersih

2) Masker

3) Bantal

4) Laken / Sprei besar

5) Perlak

6) Stik Laken / Sprei melintang

7) Selimut

8) Sarung bantal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR TERBUKA

43
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Nama mahasiswa :
NIM :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Persiapan Alat
1 Handscoen
2 Masker
3 Bantal
4 Laken / Sprei besar
5 Perlak
6 Stik Laken / sprei melintang
7 Selimut
8 Sarung bantal
Tahap Kerja
9 Cuci tangan 6 langkah
10 Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai pemakaian
11 Pasang sprei besar / laken dengan ketentuan berikut :
a) Garis tengah lipatan diletakkan tepat di tengah kasur
b) Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala ke
bawah kasur kurang lebih 30 cm, tarik setegang
mungkin
c) Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sudut 90 derajat,
lalu masukkan seluruh tepi sprei ke bawah kasur dengan
rapi dan tegang
12 Letakkan perlak melintang pada kasur kurang lebih 50 cm
dari bagian kepala
13 Letakkan stik laken di atas perlak kemudian masukkan sisi –
sisi nya ke bawah kasur bersamaan dengan sisi perlak
14 Bentangkan selimut di daerah kaki kemudian dilipat
15 Masukkan bantal ke dalam sarung dan letakkan di atas
tempat tidur
Tahap Terminasi
16 Rapikan alat, lepas handscooen dan masker
17 Cuci tangan 6 langkah
Sikap
18 Cepat dan cekatan
19 Memperhatikan proteksi diri
20 Mempertahankan kebersihan
21 Mempertahankan kerapian bekerja dan hasil bekerja
TOTAL NILAI
Keterangan:

44
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran: :
Sentani, ………………20..
Evaluator

…………………………

3. Mengganti Alat Tenun Dengan Pasien dan tanpa Di Atas Tempat

Tidur

a. Pengertian

45
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Mengganti alat tenun yang kotor pada tempat tidur pasien

tanpa memindahkan pasien, dilakukan pada pasien yang tirah

baring total (sakit keras atau tidak sadar/koma).

b. Tujuan

a. Memberikan perasaan senang pada pasien

b. Mencegah terjadinya dekubitus

c. Memelihara kebersihan dan kerapian

c. Persiapan Alat

1) Handscoen / sarung tangan bersih

2)Masker

3)Bantal

4)Laken / Sprei besar

5)Perlak

6)Stik Laken / Sprei melintang

7)Selimut

8)Sarung bantal

9)Tempat kain kotor

10)Ember atau waskom berisi larutan desinfektan

Perhatian
a. Selama tindakan perhatikan keadaan umum pasien
b. Kerjakan tindakan dengan cepat dan rapi
c. Sebaiknya dilakukan dengan 2 orang perawat
d. Jika keadaan pasien tidak memungkinkan untuk tidur miring, pasien
tetap dalam posisi terlentang tetapi posisi pasien sedikit dipinggirkan
ke sisi tempat tidur, jika perlu minta bantuan keluarga untuk menjaga
agar pasien tidak jatuh
e. Rendam bahan tenun yang kotor ke dalam larutan desinfektan selama
24 jam

46
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
SOP ( STANDAR OPERATING PROSEDUR ) MENGGANTI ALAT
TENUN TEMPAT TIDUR (BED MAKING)TANPA PASIEN
DIATASNYA
Nama Mahasiswa :
NIM / Semester : NILAI
Kelas / Kelompok :

47
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
0 1 2 3
A. Tahap Pra Interaksi
a. Cek catatan keperawatan & catatan medis pasien
b. Siapkan alat :
1) Sprei besar
2) Stik Laken
3) Perlak
4) Sarung bantal
5) Selimut
6) Kantong cucian
7) Sarung tangan
8) Larutan disinfektan
9) Masker
B. Tahap Kerja
10) Cuci tangan dengan tehnik 6 langkah
11) Pakai sarung tangan bersih
12) Angkat sprei yang paling atas dan letakan kedalam kantong cucian
dan jangan meletakannya diatas lantai
13) Angkat perlak setelah dibersihkan dengan disinfektan
14) Membalikkan bed
15) Letakkan sprei bersih dan selimut lalu buat sudut membentuk
segitiga
16) Letakkan perlak dan stik laken
17) Pasang sarung bantal
18) Pasang selimut yang dilipat terbalik (bagian dalam selimut berada
dibagian luar)
19) Rapikan alat
20) Lepas sarung tangan masker
21) Cuci tangan 6 langkah
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis
3 = Dilakukan dengan sempurna
Evaluasi:
Saran: Sentani,…………………..20
Evaluator

…………………………

SOP ( STANDAR OPERATING PROSEDUR ) MENGGANTI ALAT


TENUN TEMPAT TIDUR (BED MAKING) DENGAN PASIEN
DIATASNYA

Nama Mahasiswa :
NIM / Semester : NILAI
Kelas / Kelompok :

48
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
No
. Aspek Yang Dinilai Nilai
0 1 2 3
A. Tahap Pra Interaksi
a. Cek catatan keperawatan & catatan medis klien
b. Siapkan alat :
1) Sprei besar
2) Stik laken
4) Perlak
5) Sarung bantal
6) Selimut
7) Kantong cucian / tempat linen kotor
8) Sarung tangan
9) Masker
10) Larutan disinfektan
B. Tahap Orientasi
11) Beri salam, panggil pasien sesuai nama dan
perkenalkan nama perawat
12) Beritahu pasien & keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan beserta manfaat nya
13) Beritahu prosedur kerja & lama bekerja
C. Tahap Kerja
14) Dekatkan alat
15) Cuci tangan dengan tehnik 6 langkah
16) Pakai masker dan sarung tangan bersih
17) Jika selimut akan dipakai lagi, lepaskan dan letakan
selimut diatas troli
18) Pasang pengaman tempat tidur
19) Miringkan pasien ke salah satu sisi
20) Gulung sprei, perlak dan stik laken yang kotor ke
bawah tubuh pasien ke sisi yang berlawanan dan geser
bantal, pasang sprei, perlak dan stik laken yang bersih.
21) Miringkan pasien ke sisi yang berlawanan, gulung sisa
sprei, perlak dan stik laken yang kotor kemudian letakkan
ke dalam kantong cucian
22) Tarik sprei, perlak dan stik laken yang bersih sampai
menutupi seluruh bed
23) Buat sudut membentuk segitiga dengan sudut 30
derajat
24) Ganti selimut kotor dengan selimut bersih
25) Ganti sarung bantal
26) Rapikan pasien dan alat
27) Lepas sarung tangan dan masker

49
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
28) Cuci tangan 6 langkah
D. Tahap Terminasi
29) Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
30) Beri kesan yang positif pada pasien
31) Kontrak waktu
32) Akhiri pertemuan
E. Dokumentasi
33) Tulis tanggal, jam, tindakan yang dilakukan, respon
pasien atau hasil observasi, tulis nama petugas dan paraf.
F. SIKAP
1) Melakukan tindakan dengan sistematis
2) Komunikatif dengan klien
3) Percaya diri

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran:
Sentani,
…………………..20..
Evaluator

…….…………………

C. PERTANYAAN

1. Sebutkan persiapan alat tindakan merapikan tempat tidur?

2. Jelaskan tujuan mempersiapkan tempat tidur pasien?

MEMINDAHKAN PASIEN

A. TUJUAN MEMINDAHKAN PASIEN

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini, mahasiswa mampu

membantu pindah dari satu tempat ke tempat lain

50
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
B. TEORI DASAR

1. Memindahkan pasien dari tempat tidur kekursi roda

a. Pengertian

Aktifitas ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan

untuk berpindah dari tempat tidur ke kursi roda. Beberapa

persiapan untuk memindahkan pasien adalah:

1) Kaji kekuatan otot pasien

2) Mobilisasi sendi

3) Toleransi aktivitas

4) Tingkat kesadaran

5) Tingkat kenyamanan

6) Kemampuan mengikuti instruksi

b. Tujuan

1) Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur

2) Mempertahankan kenyamanan pasien

3) Memindahkan pasien untuk pemeriksaan( diagnostik, fisik,

dll)

4) Memungkinkan perubahan posisi tanpa menimbulkan cedera

c. Persiapan alat

Kursi roda

Gambar memindahkan pasien dari tempat tidur kekursi roda

2. Memindahkan pasien dari kursi roda ketempat tidur

A. Pengertian

51
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Suatu kegiatan yang dilakukan pada pasien dengan kelemahan

kemampuan fungsional untuk berpindah dari kursi roda

ketempat tidur

B. Tujuan

Mengembalikan klien ketempat tidur setelah menjalani

prosedur tertentu atau setelah aktifitas lain

C. Persiapan alat

Hanscoon bila perlu

Gambar Memindahkan pasien dari kursi roda ketempat tidur

3. Membantu pasien berjalan

1) Pengertian

Seperti halnya tindakan lain, membantu pasien berjalan

memerlukan persiapan. Perawat mengkaji toleransi pasien

terhap aktifitas, kekuatan, adanya nyeri. Aktifitas ini mungkin

memerlukan alat, seperti kruk, tongkat dan walker. Namun

pada prinsipnya perawat dapat melakukan aktivitas ini

meskipun tanpa alat.

2) Tujuan

a) Memulihkan kembali toleransi aktivitas

b) Mencegah terjainya kontaraktur sendi dan flasi otot

3) Persiapan alat

52
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi pasien

Gambar Membantu pasien berjalan

Gambar Pasien menggunakan alat bantu jalan

Gambar Membantu pasien berjalan

4. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brancard

1) Pengertian

Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan

pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan sendiri dari

tempat tidur ke brancard

53
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Gambar Cara mengangkat pasien

2) Peralatan

a) Brankar

54
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KEKURSI RODA

Nama mahasiswa : NIM :


NILAI
ASPEK YANG DINILAI
NO. 0 1 2 3
Persiapan Alat
1. Kursi roda
Tahap Pra-interaksi
2. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
3. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan memasang sampiran
Tahap Orientasi
4. Berikan salam dan panggil nama klien
5. Perkenalkan nama perawat
6. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga klien
7. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk bertanya
8. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan
Tahap Kerja
9. Cuci tangan 6 langkah
10. Bantu pasien ketepi tempat tidur. Siapkan kursi roda dalam posisi
45 derajat terhadap tempat tidur
11. Pasang sabuk pemindah bila perlu
12. Pastikan bahwa alas kaki pasien stabil dan tidak licin
13. Renggangkan kedua kaki perawat
14. Fleksikan panggul dan lutut perawat, sejajarkan dengan lutut pasien
15. Genggam sabuk pemindah dari bawah atau rangkul aksila pasien dan
tempatkan tangan perawat di scapula pasien
16. Angkat pasien sampai berdiri pada hitungan ketiga sambil
meluruskan panggul dan tungkai perawat , dengan tetap
mempertahankan lutut agak fleksi
17. Pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau paralisis dengan lutut
18. Tumpukan pada kaki yang jauh dari kursi
19. Instruksikan pasien untuk menggunakan lengan yang memegang
kursi untuk menyokong
20. Fleksikan panggul dan lutut perawat sambil menurunkan pasien ke
kursi
21. Kaji pasien untuk kesejajaran yang tepat untuk posisi duduk
22. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
Tahap Terminasi
23. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan
24. Beri kesan yang positif

55
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
25. Akhiri pertemuan & kontrak waktu selanjutnya
26. Rapikan pasien dan rapikan alat
27. Cuci tangan 6 langkah
Dokumentasi
28. a. Hari/tanggal/bulan/tahun......waktu tindakan
b. Jenis tindakkan yang dilakukkan
c. Catat respon pasien dan penemuan penting yang didapat saat
tindakkan berlangsung
4) Nama perawat dan tanda tangan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna


Evaluasi:

Saran:
Sentani, 20..
Evaluator

………………………

56
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEMINDAHKAN PASIEN DARI KURSI RODA KE TEMPAT TIDUR

Nama mahasiswa : NIM :


NILAI
ASPEK YANG DINILAI
NO. 0 1 2 3
Persiapan Alat
1. Kursi roda
Tahap Pra-interaksi
2. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
3. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan memasang
sampiran
Tahap Orientasi
4. Berikan salam dan panggil nama klien
5. Perkenalkan nama perawat
6. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
klien
7. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk bertanya
8. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan
Tahap Kerja
9. Cuci tangan 7 langkah
10. Atur kursi roda dalam posisi terkunci dan dekatkan dengan
tempat tidur (pastikan juga dalam keadaan terkunci)
11. Angkat kedua tatakan kursi roda dan minta pasien untuk
meletakkan kaki yang kuat di bawah kursi roda sedangkan
kaki yang lemah didepannya
12. Minta pasien untuk berpegangan pada kedua lengan kursi
roda dengan kuat dan setabil, anjurkan pasien untuk
menghentakkan tubuh ( jika tetap tidak mampu, rangkul
tubuh klien dan bantu klien untuk berdiri
13. Minta pasien untuk berpegangan pada tepi tempat tidur
14. Bantu klien duduk di tepi tempat tidur
15. Minta pasien untuk beringsut kebagian tengah tempat tidur
hingga pasien dapat berbaring
16. Atur posisi pasien hingga merasa nyaman di tempat tidur
17. Bawa kursi roda menjauh dari tempat tidur
Tahap Terminasi
18. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan
19. Beri kesan yang positif
20. Akhiri pertemuan & kontrak waktu selanjutnya
21. Rapikan alat
22. Cuci tangan 6 langkah
Dokumentasi

57
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
23. a. Hari/tanggal/bulan/tahun.... waktu tindakkan dilakukan
b. Jenis tindakkan yang dilakukkan
c. Catat respon pasien dan penemuan penting yang
didapatkan saat tindakkan itu dilakukan
d. Nama perawat dan tanda tangan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna


Evaluasi:

Saran:
Sentani, 20..
Evaluator

………………………

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

58
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
MEMBANTU PASIEN BERJALAN

Nama mahasiswa : NIM :


NILAI
ASPEK YANG DINILAI
NO. 0 1 2 3
Persiapan Alat
1 Hanscoon
2 Masker
Tahap Pra-interaksi
3 Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
4 Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan memasang
sampiran
Tahap Orientasi
5 Berikan salam dan panggil nama klien
6 Perkenalkan nama perawat
7 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
klien
8 Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk bertanya
9 Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan
Tahap Kerja
10 Cuci tangan 6 langkah
Minta pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau
11
memegang telapak tangan perawat
Berdiri di samping pasien dan pegang telapak tangan dan lengan
12
tangan pada bahu pasien
13 Bantu pasien untuk berjalan
14 Observasi respon pasien saat berdiri
Tahap Terminasi
Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
15
yang diharapkan
16 Beri kesan yang positif
17 Akhiri pertemuan & kontak waktu selanjutnya
18 Cuci tangan 6 langkah
Dokumentasi
a. Hari/tgl/bulan/tahun...........Waktu tindakan
b. Jenis tindakkan yang dilakukkan
19
c. Catat respon pasien
d. Nama perawat dan tanda tangan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
59
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran:
Sentani, 20
Evaluator

………………

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANCARD

60
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Nama mahasiswa : NIM :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
NO. 0 1 2 3
Persiapan Alat
1. Hanskun
2. Masker
3. Brancard
Tahap Pra-interaksi
4. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
5. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan memasang
sampiran
Tahap Orientasi
6. Berikan salam dan panggil nama klien
7. Perkenalkan nama perawat
8. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
klien
9. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk bertanya
10. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan
Tahap Kerja
11. Cuci tangan 6 langkah
12. Atur posisi brancard dalam posisi terkunci
13. Bantu pasien dengan 2-3 perawat
14. Berdiri menghadap pasien
15. Silangkan tangan pasien didepan dada
16. Tekuk lutut perawat, kemudian masukkan tangan kebawah
tubuh pasien
Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/ bahu dan
bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan dibawah
17.
pinggang dan pinggul pasien, sedangkan perawat ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki
18. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke brancard
Tahap Terminasi
19. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan

61
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
20. Beri kesan yang positif
21. Akhiri pertemuan& kontak waktu selanjutnya
22. Rapikan alat & Cuci tangan 6 langkah
Dokumentasi
23. a. Catat respon pasien
b. Waktu tindakan
c. Nama perawat dan tanda tangan
TOTAL NILAI

Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran:

Sentani, 20
Evaluasi

……………………

MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

62
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
A. TUJUAN TINDAKAN MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT

TIDUR

Agar setiap mahasiswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilan

tentang pengertian, tujuan, dan tehnik memandikan pasien yang tepat

dan benar.

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Memandikan pasien adalah suatu tindakan membersihkan

seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat

tidur dengan menggunakan air bersih, sabun dan larutan

antiseptic. Memandikan pasien merupakan suatu tindakan

keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi

secara sendiri dengan cara memandikannya di tempat tidur.

2. Tujuan

a. Menyingkirkan mikroorganisme, produksi sekresi, ekskresi

tubuh, serta sel-sel kulit yang mati

b. Merangsang sirkulasi

c. Memberikan perassan segar pada pasien

d. Memberikan rasa nyaman dan relaks

e. Menigkatkan harga diri

f. Mencegah atau menghilangkan bau tidak sedap

3. Indikasi

a. Pada pasien bed rest

b. Pada pasien yang tidak dapat dan tidak diizinkan mandi sendiri

c. Pada pasien baru yang dalam keadaan kotor.

63
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
SOP ( STANDAR OPERATING PROSEDUR ) MEMANDIKAN PASIEN DI
TEMPAT TIDUR
Nama Mahasiswa :
NIM / Semester : NILAI
Kelas / Kelompok :

No. Aspek Yang Dinilai Nilai


0 1 2
A. Tahap Pra Interaksi
a. Cek catatan keperawatan & catatan medis klien
b. Siapkan alat :
1) 2 buah handuk mandi
2) 3 buah washlap
3) Sabun mandi
4) Air hangat
5) Selimut mandi
6) Lotion, bedak, Deodorant
7) Pakain ganti (1 set)
8) Sarung tangan bersih

9) Masker
10) Baskom (2)
11) Standar baskom
12) Sprei penganti
B. Tahap Orientasi
1) Beri salam, perkenalkan nama & panggil pasien sesuai nama
2) Beritahu klien & keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
beserta manfaat nya
3) Beritahu prosedur kerja & lama bekerja
C. Tahap Kerja
1) Jaga privasi klien
2) Bawa alat ke dekat klien
3) Cuci tangan, pakai masker dan handscoen
4) Memasang selimut mandi sambil menurunkan selimut klien
5) Bantu klien membuka pakaian di bawah selimut
6) Memasang handuk di bawah bagian kepala pasien
7) Periksa suhu air pada baskom
8) Jadikan waslap sebagai sarung tangan lalu Membasahi washlap dan
membasuh wajah dan leher klien, dimulai dari dahi
9) Tanyakan apakah klien mau menggunakan sabun pada daerah
muka(hindari pada pasien tidak sadar
10) Membasuh dan membersihkan bibir dengan arah melingkar
11) Membasuh kelopak mata dari arah dalam keluar

64
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
12) Membersihkan daun telinga
13) Mengeringkan wajah
14) Meletakkan handuk memanjang pada lengan yang terjauh dari
perawat
15) Membasahi dan menyabuni lengan dari arah pergelangan tangan
sampai pangkal lengan (aksila) lakukan perlahan-lahan pada aksila yang
terdapat jalur infuse pada lengan.
16) Merendam tangan dan membersihkan telapak dan kuku dengan
menggunakan sikat lembut
17) Membilas dan membersihkan seluruh lengan dengan air bersih dan
keringkan dengan handuk. Setelah kering letakkan lengan ke arah
atas
18) Memindahkan handuk pada lengan yang terdekat dengan perawat.
Lakukan dengan cara di atas
19) Memindahkan handuk memanjang menutupi bagian dada dan perut
klien
20) Membasahi dan menyabuni bagian dada hingga atas simfisis pubis
dari arah dada ke bawah atau dari bagian yang bersih ke kotor.
21) Membilas, membersihkan dan mengeringkan. Setelah kering, tutup
dengan baju atau selimut bersih
22) bersihkan juga area punggung dengan posisikan miring atau
tengkurap lalu letakkan handuk secara memanjang di sepanjang
punggung. Cuci, bilas dan keringkan.
23) Ganti air bila dingin dan kotor atau bersabun
29) Meletakan handuk dibawah kaki yang terjauh dengan perawat
30) Membasahi dan menyabuni kaki dari arah paha ke telapak kaki
atau dari bagian yang bersih ke kotor
31) Merendam dan membersihkan telapak kaki dan kuku kaki
menggunakan sikat lembut dan sabun
32) Membilas, membersihkan dan mengeringkan. Setelah kering,
tutup dengan baju atau selimut bersih
33) Meletakkan handuk di kaki yang terdekat dengan perawat.
Bersihkan dengan cara yang sama
34) Dengan menggunakan washlap tersendiri, basahi dan sabuni bagian
genetalia klien (bila klien dapat melakukan sendiri, berikan di tangan
kiri klien)
35) Bilas, bersihkan dan keringkan. Setelah kering, tutup dengan baju
atau selimut bersih/ pakaikan sarung
36) Lakukan masase 3-5 menit dengan menggunakan lotion. Lakukan
gerakan melingkar pada area tulang yang menonjol (scapula, vertebra,
sacrum). Observasi adanya tanda-tanda luka tekan
37) Berikan bedak, lotion dan deodorant (sesuai kebiasaan klien)
38) Bantu klien memakai pakaian ganti
D. Tahap Terminasi

65
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1) Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai tujuan yang diharapkan
2) Beri kesan yang posistif
3) mengakhiri pertemuan & kontrak waktu selanjutnya
4) Rapikan alat
5) lepas sarung tangan dan cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat pada status klien tindakan yang telah dilakukan, respon klien
serta penemuan – penemuan penting yang ditemukan selama tindakan (
kecepatan aliran )
F. Sikap
1) Melakukan tindakan dengan sistematis
2) Komunikatif dengan Klien
3) Percaya diri
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

saran: :

Sentani 20..
Evaluator

……………………
C. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jelaskan pengertian dari memandikan pasien di tempat tidur?

2. Sebutkan indikasi dari tindakan memandikan pasien di tempat

tidur?

3. Sebutkan alat dan bahan memandikan pasien di tempat tidur?

66
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PEMERIKSAAN TANDA – TANDA VITAL

(VITAL SIGN)

A. TUJUAN TINDAKAN PEMERIKSAAN TTV

Agar mahasiswa mampu melakukan pengukuran TTV (Tekanan Darah,


Suhu, Pernapasan, Nadi)

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Pemeriksaan tanda vital adalah merupakan suatu cara untuk

mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi :

tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan frekuensi pernafasan.

Tanda vital mempunyai nilai yang sangat penting bagi fungsi tubuh.

Adanya perubahan tanda vital maka mempunyai arti sebagai indikasi

adanya kegiatan organ-organ di dalam tubuh.

Misal suhu tubuh meningkat berarti ada metabolisme yang

terjadi dalam tubuh atau sebagai respon imun tehadap bakteri dan

virus. atau jika denyut nadi meningkat maka pasti ada perubahan

pada sisitem kardiovaskuler dan seterusnya.

2. Macam Tanda – Tanda Vital

a. Suhu Tubuh

1) Pengertian

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang

diproduksi oleh proses dan jumlah panas yang hilang ke

lingkungan luar.

2) Tujuan

Untuk mengatahui rentang suhu tiap waktu pengkajian

3) Tempat pengukuran suhu tubuh

Oral ( mulut ) sekitar 5 – 8 menit

67
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
 Keuntungan : mudah diambil dan didapat

 Kerugian :

a. Termometer mudah pecah jika tergigit

b. Tidak boleh diberikan pada bayi dan anak dibawah

umur 6 tahun

c. Pasien yang kejang

d. Tidak akurat hasilnya bila pasien makan atau minum

yang panas atau dingin

e. Kontra indikasi untuk yang bedah hidung atau bedah

mulut

Axilla ( Ketiak ) sekitar 2-5 menit

 Keuntungan :

a. Paling aman dan non invasive ( tidak melukai )

b. Pengukurannya lebih lama untuk mendapatkan hasil

yang akurat

Rectal ( Anus ) sekitar 10 menit

 Keuntungan : pengukuran lebih cepat dan dipercaya

 Kerugian :

a. Tidak nyaman untuk pasien

b. Akan melukai bila pasien dengan bedah rectal

c. Feses akan mempengaruhi peletakan termometer

d. Kontraindikasi pada pasien yang mengalami diare

4) Rentang normal suhu tubuh

Usia Nilai Normal


Baru lahir 36,8 °C
1 tahun 36, 8 °C
5-8 tahun 37, 0 °C
10 tahun 37, 0 °C
Remaja 37, 0 °C
Dewasa 37, 0 °C
Lansia 36, 0 °C

68
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
5) Faktor mempengaruhi suhu tubuh

 Usia

Saat bayi lahir, mekanisme kontrol suhu tubuh masih

imatur, pengeluaran suhu tubuh nya 30% melalui kepala,

karena itu bayi perlu menggunakan penutup kepala untuk

mencegah pengeluaran panas. Regulasi suhu tubuh tidak

stabil sampai anak mencapai masa pubertas, dan suhu tubuh

akan turun berangsur – angsur sampai mendekati lansia.

Suhu tubuh pada lansia rendah dikarenakan adanya

kemunduran mekanisme kontrol terutama pada kontrol

vasomotor, penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan

aktivitas kelenjar keringat dan penurunan metabolisme.

 Olahraga

Aktifitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dan

pemecahan karbohidrat dan lemak. Ini menyebabkan

peningkatan metabolisme dan produksi panas. Olahraga

meningkatkan produksi panas sehingga meningkatnya suhu

tubuh.

 Kadar Hormon

Wanita mengalami fluktuasi / peningkatan suhu tubuh

lebih besar dibandingkan pria. Variasi hormonal selama silus

menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh

 Stress

Stress fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui

stimulasi hormonal dan persyarafan.

 Lingkungan

b. Pengukuran Denyut Nadi

1) Pengertian

69
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Nilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai

system kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa dengan

mudah menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi

perifer yang lain.

2) Tujuan

a) Mengetahui denyut nadi ( irama, frekuensi, dan

kekuatan )

b) Menilai kemampuan fungís kardiovaskuler

3) Tempat pemeriksaan denyutan nadi

No. Tempat Letak


1. Temporal Di atas tulang tengkorak, dan lateral terhadap
mata
2. Karotid Sepanjang tepi medial otot sternokledomastoid
di leher
3. Apikal Rongga interkostal ke 4 – 5 pada garis
midklavikula sisnistra
4. Brachialis Alur di antara otot bisep dan trisep
5. Radialis Radial atau sisi ibu jari pada pergelangan
tangan
6. Ulnaris Bagian luar ulnar dari pergelangan tangan
7. Femoral Di antara simpisis pubis dan spina iliaka
anterior posterior
8. Poplitea Di belakang tumit pada fossa poplitea
9. Tibia Posterior Bagian dalam pergelangan kaki
10. Pedis Dorsal Sepanjang bagian atas kaki, di antara tendon
ekstensi dari jari kaki pertama dan besar

4) Tempat Pemeriksaan Denyutan Nadi

No Usia Frekuensi Nadi (x/menit)


1. Bayi 120-160 x/menit
2. Toddler 90-140 x/menit
3. Pra sekolah 80-110 x/menit
4. Sekolah 75-110 x/menit
5. Remaja 60-90 x/menit
6. Dewasa 60-100 x/menit

70
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
c. Pernafasan

1. Pengertian

Pernapasan adalah mekanisme tubuh meningkatkan

pertukaran udara antara atmosfir dengan darah serta darah

dengan sel.

2. Komponen pernafasan

a) Ventilasi : pergerakan udara masuk dan keluar dari paru

b) Difusi : pergerakan oksigen dan karbondioksida antara

alveoli dan sel darah merah

c) Perfusi : distribusi sel darah merah ke dan dari kapiler

paru

3. Tujuan

a) Mengetahui frekuensi irama, kedalaman dan tipe atau pola

pernafasan

b) Menilai kemampuan fungsi nafas

d. Tekanan Darah

1) Pengertian

Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding

arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung.

2) Tujuan

Untuk mengetahui keadaan hemodinamik pasien dan

keadaan kesehatan secara menyeluruh.

3) Posisi saat dilakukan pengukuran tekanan darah

a) Posisi berdiri

b) Posisi duduk

c) Posisi berbaring

4. Rentang nilai normal tekanan darah

71
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
No. Usia Tekanan Darah (mmHg)
1. 1 bulan 85/54
2. 6 bulan 90/60
3. 1 tahun 95/65
4. 2 tahun 99/65
5. 4 tahun 99/65
6. 6 tahun 100/60
7. 8 tahun 105/60
8. 10 tahun 110/60
9. 12 tahun 115/60
10. 14 tahun 118/60
11. 16 tahun 120/75
12. Dewasa 120/80
13. Lansia 140/100

72
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MENGUKUR TANDA – TANDA VITAL

Nama mahasiswa :

NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Pertimbangan Umum
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Perhatikan tingkat kebutuhan pasien
3. Melakukan pemeriksaan TTV dilakukan saat pasien
sedang duduk atau berbaring terlentang
Persiapan Alat
4. Stetoskop
5. Spighmomanometer / tensimeter
6. Termometer air raksa atau digital
7. Arloji / jam tangan yang berdetik
8. Handscoen
9. Masker
10. Kapas Alkohol
11. Bengkok
12. Kassa / tissu
Tahap Pra-interaksi
13. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
14. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan
memasang sampiran
Tahap Orientasi
15. Berikan salam dan panggil nama klien
16. Perkenalkan nama perawat
17. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga klien
18. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk
bertanya
19. Kontrak waktu berapa lama pemeriksaan dilakukan

73
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Tahap Kerja
20. Dekatkan alat ke dekat klien
21. Cuci tangan
22. Pasang masker dan handscoen
Mengukur Suhu Tubuh
23. Minta pasien duduk atau berbaring, pastikan pasien
merasa nyaman
24. Gulung lengan baju pasien sampai axilla terlihat
25. Keringkan axilla dengan kassa atau tissu
26. Pasang termometer pada axilla, lalu minta pasien
menurunkan lengan atas dan meletakkan lengan
bawah d atas dada
27. Jelaskan kepada pasien atau keluarga, pengukuran
akan berlangsung 5 menit atau sampai alarm berbunyi
jika yang digunakan adalah thermometer digital
28. Ambil termomter dan baca hasilnya
29. Suntik pada jari tersebut dengan menggunakan blood
lancet lalu teteskan darah secukupnya pada stick
glukometer
30. Bersihkan termometer dengan menggunakan kapas
alkohol
Mengukur Frekuensi Perafasan
31. Anjurkan pasien untuk membuka baju
32. Anjurkan pasien menyilangkan lengan ke atas
abdomen
33. Palpasi pergelangan tangan pasien dan mulai
observasi siklus pernafasan ( sekali inspirasi dan
sekali ekspirasi ) selama 1 menit
34. Observasi irama pernafasan dan pergerakan otot
bantu nafas
35. Lihat hasil
Menghitung Denyut Nadi
36. Gunakan 2 sampai 3 jari ( jari tengah, jari telunjuk,
jari manis ) untuk meraba arteri, biasanya arteri
radialis
37. Palpasi pergelangan tangan pasien dan letakkan di
atas abdomen
38. Mulai menghitung nadi selama 1 menit, rasakan
kekuatan denyut nadi

74
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Mengukur Tekanan Darah
39. Atur posisi pasien ( duduk atau terlentang )
40. Gulung lengan baju pada lengan yang akan diukur
tekanan darahnya
41. Palpasi arteri brachialis. Letakkan manset 2,5 cm di
atas nadi brachialis. Jangan mengukur tekanan darah
pada tangan yang terpasang infus
42. Palpasi arteri radialis atau brachialis dengan
menggunakan satu atau dua jari
43. Tutup bulb screw
44. Pasang earpiece stetoskop di telinga
45. Pasang diafragma stetoskop pada perabaan pulsasi
atau denyutan arteri brachialis
46. Pompa tensimeter atau spighmomanometer dengan
cepat sampai 30 mmHg di atas hilangnya pulsasi atau
denyutan
47. Turunkan / buka bulb screw pelan – pelan sambil
dengarkan melalui stetoskop, jika terdengar bunyi
”DUG” yang pertama itulah tekanan SISTOLIK, jika
terdengar bunyi ”DUG” yang terakhir itulah tekanan
diastolik
48. Lepas manset
49. Rapikan baju pasien
Tahap Terminasi
50. Beri kesan yang positif
51. Akhiri pertemuan
52. Rapikan alat, lepas handscooen dan masker
53. Cuci tangan
Dokumentasi
54. Mencatat temperature suhu tubuh
55. Mencatat frekuensi pernafasan, irama nafas, tarikan
otot Bantu nafas
58. Mencatat frekuensi denyut nadi dan kekuatan pulsasi
59. Mencatat hasil pengukuran tekanan darah
60. Memperhatikan dan mencatat keadaan umum
Waktu tindakan dilakukan
Nama perawat dan tanda tangan
Sikap

75
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1. Ramah dan sopan
2. Menjaga privacy pasien
3. Cepat dan cekatan, Tidak terburu buru
TOTAL NILAI
Keterangan:
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran: :
Sentani………………….20
Evaluator

……………………………

C. Pertanyaan-pertanyaan

1. Sebutkan apa saja yang di nilai dalam pemeriksaan TTV?

2. Sebutkan batas-batas normal pada pemeriksaan TTV?

3. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan

fisik?

76
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PERAWATAN LUKA

A. TUJUAN TINDAKAN PERAWATAN LUKA

Mahasiswa mampu melakukan perawatan luka sesuai standar

operasional

B. TEORI DASAR

1. Tujuan Perawatan Luka

a. Melindungi luka dari trauma mekanik

b. Mengimobilisasi luka

c. Mengabsorbsi drainase

d. Mencegah kontaminasi dari kotoran – kotoran tubuh

e. Membantu hemostatis

f. Menghambat atau membunuh mikroorganisme

g. Memberikan lingkungan fisiologis yang sesuai untuk penyembuhan

luka

2. Macam – Macam Luka Menurut Penyebab

a. Mekanik

1) Tumpul

2) Tajam

3) Ledakan / Tembak

 Vulnus scissum (luka sayat) : tersayat benda tajam

 Vulnus Contusum (luka memar) : cedera pada jaringan

bawah kulit, terbentur benda tumpul

 Vulnus Laceratum (luka robek) : jaringan yang rusak

dengan luka agak dalam, tergilas mesin

 Vulnus Punctum (luka Tusuk) : luka bagian luar kecil tetapi

bagian dalam besar, terkena bagian runcing

77
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
 Vulnus Selofedarum (luka tembak) : luka (pinggir) kehitam

– hitaman, tembakan peluru

 Vulnus Abrasio (luka terkikis) : luka hanya bagian luar

kulit/belum mengenai pembuluh darah

b. Non Mekanik

1) Kimia

2) Thermik

3) Radiasi

3. Macam – Macam Luka Berdasar Terjadinya

a. Intentional trauma / luka disengaja : dikarenakan fisioterapi

b. Unintentional trauma / luka tidak disengaja : karena

kesalahan / kecelakaan dapat berupa :

1) Luka tertutup, jika kulit tidak robek atau hanya memar,

dapat terjadi kerusakan berat pada jaringan lunak dan

pembuluh darah yang menyebabkan warna biru

2) Luka terbuka, jika kulit atau jaringan di bawahnya robek.

4. Penyembuhan Luka

Bila terjadi injuri atau trauma pada kulit, yang disebabkan

kecelakaan atau luka disengaja, maka akan diikuti dengan proses

penyembuhan dari luka tersebut. Penyembuhan tingkat I :

a. Devensife ( pertahanan ), dimulai pada saat terjadi luka,

berakhir 4-6 hari

b. Rekonstruktive ( membangun kembali )

Terjadi sebelum proses defensive selesai / sempurna,

fibroblast dalam luka mensintea mukopolisakarida,

glukoprotein dan kol.

c. Maturatuve / matang

Jaringan parut berubah dalam bentuk dan ukuran

Penyembuhan tingkat II :

78
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1) Waktu penyembuhan lebih lama

2) Jaringan parut yang terjadi lebih besar

3) Kemungkinan terjadi infeksi lebih besar

5. Tipe Balutan dan Cara Membalut / Merawatnya

a. Kering – Kering

1) Terutama digunakan untuk menutup luka dengan

penyembuhan primer

2) Melindungi luka, absorbsi drainase dan estetik bagi pasien

serta memberikan tekanan ( jika diperlukan )

3) Kerugian : melekat pada permukaan luka ketika drainase

telah kering. Pada saat dilepas menimbulkan rasa nyeri dan

merusak jaringan granulasi

Contoh : Luka jahitan

1. Untuk luka jahitan yang masih basah :

a) Bersihkan dengan normal saline

b) Oleskan bethadine

c) Beri supratule

d) Tutup dengan kassa kering 2 lapis

e) Plester

Catatan : kalau tidak ada supratulle, bisa gunakan bethadine

2. Untuk luka jahitan yang tidak ada eksudatnya :

a) Bersihkan dengan normal saline

b) Tutup langsung dengan kassa kering 2 lapis

c) Plester

Catatan : oleskan bethadine di sini tidak prinsip diberikan

karena fungsinya lebih ke arah proteksi.

79
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
b. Basah – Kering

1) Digunakan untuk luka yang tidak teratur atau terinfeksi

yang harus di debridement dan ditutup dengan

penyembuhan primer

2) Kassa dibasahi dengan normal saline, ditutupkan pada luka

menghilangkan rongga mati

3) Kassa basah ditutup dengan kassa kering

4) Jika telah kering, jaringan nekrotik akan terabsorbsi oleh

kassa

Cara membalutnya :

a) Bersihkan dengan normal saline

b) Beri kassa yang sudah dibasahi dengan normal saline atau

bethadine

c) Tutup dengan kassa kering

d) Plester

c. Basah – Basah

1) Digunakan pada luka terbuka yang bersih atau permukaan

yang sedang bergranulasi

2) Memberikan lingkungan yang fisiologis, yang dapat

membantu proses penyembuhan lokal dan meningkatkan

rasa nyaman bagi pasien. Eksudat yang tebal akan lebih

mudah dihilangkan

3) Kerugian : jaringan disekitarnya menjadi lecet, resiko

infeksi semakin tinggi

Cara membalutnya : Untuk luka yang bergranulasi

a) Bersihkan dengan normal saline

b) Beri kassa basah bethadine atau normal saline

c) Tutup dengan kassa basah

80
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
d) Bebat ( fungsinya hanya untuk fiksasi dan menjaga

lingkungan tidak kotor

Contoh : Luka jahitan

1. Untuk luka jahit yang masih basah :

a) Bersihkan dengan normal saline

b) Oleskan bethadine

c) Beri supratulle

d) Tutup dengan kasa kering 2 lapis

e) Plester

Catatan : Kalau tidak ada supratulle, bisa gunakan bethadine

2. Untuk luka jahitan yang tidak ada eksudatnya :

a) Bersihkan dengan normal saline

b) Tutup langsung dengan kassa kering 2 lapis

c) Plester

Catatan : Oleskan bethadine di sini tidak prinsip di berikan

karena fungsinya lebih ke arah proteksi

d. Basah – Kering

a) Digunakan untuk luka yang tidak teratur atau terinfeksi yang

harus di debridement dan ditutup dengan penyembuhan

primer

b) Kasa dibasahi dengan normal salin, ditutupkan pada luka

menghilangkan rongga mati

c) Kasa basah ditutup dengan kassa kering

d) Jika telah kering, jaringan nekrotik akan terabsorbsi oleh

kasa

Cara membalut
a) Bersihkan dengan normal saline
b) Beri kassa yang sudah di basahi dengan normal saline atau

bethadine

c) Tutup dengan kassa kering

d) Plester

81
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERAWATAN LUKA

Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
Pra Interaksi
1 Cek catatan keperawatan
Siapkan Alat :
2 Handscoen steril
3 Handscoen bersih
4 Bengkok
5 Tromol
6 Kassa steril
7 Korentang dan forsep
8 Kom 2 buah
9 Gunting verban/Plester
10 Set GV di dalamnya ; gunting arteri, pinset anatomi
2 buah, pinset sirugis 1 buah
11 Nacl 0,9%
12 Plester/hipafiks
13 Perlak
14 Masker
15 Penggaris
16 Cotton swabs
17 Bak instrumen
18 Baki
19 Kantong plastic/tempat sampah aseptik dan non
aseptik
Tahap Orientasi
20 Beri salam, panggil pasien dengan namanya
21 Perkenalkan nama perawat
22 Memberitahukan tindakan serta tujuan tindakan
yang akan dilakukan
23 Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya
24 Kontrak waktu tindakan
Tahap Kerja
25 Membawa alat ke dekat pasien
26 Cuci tangan

82
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
27 Mengatur posisi pasien
28 Mendekatkan kantong plastik di sekitar pasien agar
muda di jangkau
29 Mengunting plester yang ukurannya di sesuaikan
dengan panjang, luas luka
30 Gunakan masker
31 Pake handscoen bersih
32 Pasang perlak di bawah area luka
33 Melepaskan plester/balutan luka dengan
menggunakan pinset bersih
34 Membuka balutan luka dengan mengguyur luka
menggunakan Nacl 0,9% agar tidak lengket saat
balutan di angkat
35 Sambil membuka balutan amati apakah ada pu/nana,
apakah ada darah, warnanya, apakah ada nekrotik
36 Mengukur panjang luka dengan menggunakan
penggaris
37 Mengukur kedalaman luka dengan menggunakan
cotton swabs
38 Melepaska handscoen
39 Membuka set GV dengan memperhatikan teknik
aseptik
40 Mengambil/mengeluarkan kom dari bak instrumen
dengan menggunakan forsep dan meletakannya di
atas kain steril
41 Menuangkan larutan Nacl 0,9% ke dalam kom
42 Memakai handscoen steril
43 Mengambil kassa menggunakan pinset dan basahi
kassa dengan Nacl 0,9% lalu peras sedikit kassa
tersebut biar tidak terlalu basa
44 Mulai membersihkan luka, dari dalam keluar secara
sirkuler/melingkar
45 Membersihkan luka sampai area luka
46 Jika ada jaringan yang mati, angkat jaringan
tersebut dengan cara tangan satu menjepit jaringan
tersebut dengan pinset sirugis, dan tangan satunya
menggunting jaringan tersebut
47 Membersihkan luka sampai benar-benar bersih
48 Jika banyak pus/nana pada luka, lakukan

83
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
pengompresan pada luka
49 Menutup luka dengan menggunakan kassa
50 Memasang/plester
51 Membereskan peralatan
52 Merendam peralatan ke larutan desinfeksi
53 Melepaskan masker dan sarung tangan
54 Cuci tangan
Tahap Terminasi
55 Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai tujuan yang
diharapkan
56 Memberi kesan yang positif
57 Mengakhiri pertemuan
58 Kontrak waktu selanjutnya
Tahap Dokumentasi
59 Catat pada status pasien tindakan yang dilakukan,
respon pasien, serta penemuan – penemuan penting
yang ditemukan selama tindakan termasuk
perkembangan kondisi luka
Sikap

1 Ramah dan sopan

2 Menjaga privacy pasien

3 Tetap menjaga komonikasi dengan pasien selama


tindakan

4 Menjaga kenyamanan dan keamanan pasien

5 Peka/tanggap terhadap respon pasien

6 Sistematis

7 Rapi dan bersih/mempertahankan tingkat


kesterilan

TOTAL NILAI

Cara penilaian = Jumlah tindakan/jumlah keseluruhan tindakan x


2/100%
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1= Dilakukan tapi tidak sempurna

84
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran:
Sentani, ........................ 20
Evaluator

........................................
F. Pertanyaan-pertanyaan

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam perawatan luka?

2. Sebutkan prinsip dari perawatan luka?

3. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan luka?

85
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
VULVA DAN PENIS HYGIENE

A. TUJUAN TINDAKAN PERAWATAN GENITALIA

Agar setiap mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan

tentang pengertian, tujuan, dan tehnik dalam perawatan genitalia.

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Membersihkan daerah kemaluan dan sekitar nya pada pasien

yang tidak dapat melakukannya sendiri.

2. Tujuan

a. Memberikan kenyamanan dan kebersihan pada pasien

b. Mencegah terjadinya infeksi pada resiko tinggi

3. Indikasi

a. Pasien yang tidak mampu merawat dirinya sendiri

b. Pasien yang terpasang kateter

c. Pasien dengan inkontinensia urine dan feses

d. Pasien yang mengeluarkan secret vagina secara berlebihan

e. Pasien yang menjalani pemulihan setelah operasi rectum atau

genitalia

f. Setelah melahirkan (Pada Wanita)

4. Persiapan Alat

Sebuah nampan berisi :

a. Baskom untuk mencuci

b. Sabun pada tempatnya

c. Waslap (2)

d. Handuk besar

e. Handuk kecil

f. Pispot

86
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
g. Sarung tangan seksali pakai

h. Kapas usap

i. Bengkok

j. Tissue toilet / kain pembersih

k. Masker

87
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASONAL PROSEDUR

VULVA HYGIENE

Nama mahasiswa : NIM:

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Pertimbangan Umum
1 Perhatikan keadaan umum pasien
2 Perhatikan tingkat kebutuhan pasien
Tahap Pra-interaksi
3 Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
Siapkan alat-alat :
Sebuah nampan berisi :
a. Baskom untuk mencuci
b. Sabun pada tempatnya
c. Waslap (2)
d. Handuk besar
4 e. Handuk kecil
f. Pispot
g. Sarung tangan sekali pakai
h. Kapas usap
i. Bengkok
j. Tissue toilet / kain pembersih
k. Masker
Tahap Orientasi
5 Berikan salam dan panggil nama klien
6 Perkenalkan nama perawat
7 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
klien
8 Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk bertanya
9 Kontrak waktu berapa lama pemeriksaan dilakukan
Tahap Kerja
10 Dekatkan alat ke dekat klien,
11 Jaga privasi klien
12 Cuci tangan 6 langkah
13 Pakai masker dan sarung tangan
14 Posisikan pasien mengangkang
15 Buka pakaian bawah(celana pasien)
16 Bantu pasien menekuk lututnya dan lebrakan tungkainya
17 Lipat sprei atas ke bawah kea rah kaki ranjang dan lipat pakaian
pasien area genitalia
Ambil kapas atau kassa kemudian celupkan ke air DTT dan peras
18
kedalam bengkok

88
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Bersihkan meatus uretra dengan larutan DTT
Wanita:
a. Dengan tangan yang tidak dominan, lebarkan labia secara total dan
perlahan dan paparkan meatus uretra. Pertahankan posisi tangan
selama prosedur dilakukan.
19
b. Dengan tangan yang dominan, ambil kapas usap yang dicelup dalam
larutan DTT dan bersihkan area vulva dengan urutan sebagai
berikut: labia mayora kedua area, labia minora kedua area, maetus
mulai dari klitoris menuju anus. Gunakan satu usapan untuk setiap
usapan.
20 Inspeksi pengeluaran secret dan luka jika ada pada area vulva
21 Keringkan area genitalia dengan handuk bersih
22 Pasang pakaian bawah/ celana pasien
23 Rapikan alat yang telah digunakan
24 Kembalikan pasien pada posisinya yang membuat pasien nyaman
25 Lepas sarung tangan dan masker dan buang ke nampan ginjal
atau bengkok
26 Cuci tangan 6 langkah
Tahap Terminasi
27 Beri kesan yang positif
28 Akhiri pertemuan
Dokumentasi
29 Catat prosedur dan hasil pemantauan pada vulva apabila ada
pengeluaran secret berlebih dan ada luka pada area vulva
TOTAL NILAI
Keterangan:

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran:

Sentani…………………20..

Evaluator

……………………

89
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PENIS HYGIENE

Nama mahasiswa: NIM:

ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2 3
Pertimbangan Umum
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Perhatikan tingkat kebutuhan pasien
Tahap Pra-interaksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat :
Sebuah nampan berisi :
 Baskom untuk mencuci
 Sabun pada tempatnya
 Waslap (2)
 Handuk besar
 Handuk kecil
 Pispot
 Sarung tangan sekali pakai
 Kapas usap
 Bengkok
 Tissue toilet / kain pembersih
 Masker
Tahap Orientasi
1. Berikan salam dan panggil nama klien
2. Perkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
klien
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien/keluarga sebelum
kegiatan dilakukan
5. Kontrak waktu berapa lama pemeriksaan dilakukan
Tahap Kerja
1. Dekatkan alat – alat pada klien
2. Tutup pintu dan jendela/ tirai kamar pasien
3. Atur tempat tidur klien untuk posisi kerja kita
4. Mencuci tangan
5. Ganti selimut dengan selimut mandi, dengan 1 ujung selimut
diantara kaki klien dan 2 ujung yang lain ke sisi tempat tidur,
1 ujung lain pada dada klien
6. Atur posisi klien dorsal recumbent (ngangkang), lepas baju
bawah (celana)
7. Lilitkan ujung selimut ke sekeliling tungkai terjauh dengan
menarik ujung selimut dan melipatnya ke bawah panggul.
lakukan pada keduanya
8. Perlahan-lahan angkat penis dan letakkan handuk dibawahnya.
Pegang ujung penis. Bila klien tidak disirkumsisi (sunat),
90
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
retraksikan kulup. Tunda prosedur jika klien ereksi
9. Bersihkan ujung penis pada meatus uretra pertama kali.
Lakukan gerakan memutar, bersihkan dari meatus uretra kea
rah luar
10. Kembalikan kulup pada posisinya
11. Basuh batang penis perlahan, tetapi kuat dengan menggosok
kearah pangkal penis, gunakan waslap dan air hangat
12. Basuh dan keringkan penis secara menyeluruh. Minta klien
untuk meragangkan kakinya
13. Dengan perlahan bersihkan skrotum. Angkat testis dengan
hati-hati dan cuci lipatan kulit dibawahnya. Basuh dengan
waslap dan keringkan
14. Lipat selimut manid ke belakang perineum dan bantu klien
untuk miring
15. Bersihkan daerah anal dari perineum ke anus dengan satu
gosokan, ulangi dengan waslap dan keringkan
16. Bantu klien terlentang
17. Lepaskan handscone
18. Ganti selimut mandi dengan selimut tidur
19. Rapikan dan atur posisi klien
20. Tanyakan apaka sudah merasa nyaman dan bersih
21. Bereskan alat dan cuci tangan
Tahap Terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Mencuci tangan
5. Dokumentasikan kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

C. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Sebutkan tujuan dari perawatan genitalia?

2. Sebutkan indikasi dari perawatan genitalia?

3. Sebutkan persiapan alat pada tindakan perawatan genitalia ?

4. Sebutkan hal-hal yang perlu di kaji sebelum melakukan perawatan

genitalia?

91
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PEMASANGAN NASO GASRIC TUBE

( N G T )

A. TUJUAN UMUM

Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemasangan NGT sesuai

dengan prosedur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Naso terdiri dari 2 kata yaitu dari bahasa latin dan yunani.
Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung, sedangkan
dari bahasa yunani gaster yang artinya perut gendut (berhubungan

dengan perut).

Nasogastric tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi


lambung, juga memasukkan obat-obatan dan makanan.

Ukuran NGT dibagi 3 kategori yaitu: dewasa berukuran 14-20

Fr (French size), anak – anak berukuran 8-16 Fr, bayi berukuran 5-7

Fr.

2. Tujuan

a. Untuk memasukkan nutrisi cairan

b. Untuk memasukkan obat

c. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada di

dalam lambung (cairan, udara, darah dan racun )

d. Mencegah terjadinya atropi lambung pada pasien tidak sadar

e. Untuk membantu memudahkan diagnose klinik melalui analisa

subtansi isi lambung

3. Indikasi

a. Kepada pasien yang tidak mampu mengkonsumsi makanan dan obat

secara oral

b. Pasien tidak sadar / koma

92
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
c. Pasien yang mengalami kesulitan menelan

d. Pasien yang keracunan

e. Pasien pra dan post operasi mulut

f. Pasien dengan masalah pencernaan atas misalnya tumor mulut

g. Bayi premature atau tidak mampu menghisap ASI

4. Kontraindikasi

a. Pasien dengan tumor di rongga hidung

b. Pasien dengan fraktur fasialis

93
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN NGT

Nama Mahasiswa : NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
PertimbanganUmum
1. Prioritaskan dan perhatikan tanda-tanda kegawatan
2. Kaji kebutuhan klien
3. Kaji tempat pemasangan (pernafasan, reflek, gag,
operasi dan perdarahan)
4. Menjaga privasi klien
PersiapanAlat
5. Selang NGT (8-12 Fr)
6. Masker (k/p)
7. Handscooen steril
8. Dispo (20 atau 50 ml)
9. Piala ginjal
10. Jelly
11. Penlight (k/p)
12. Plesterhipo alergik
13. Spatel (k/p)
14. Handuk ukuran sedang
15. Tissue
16. Stetoskop
17. Gunting (k/p)
18. Kertas lakmus (k/p) atau strip indicator pH (0-14.0)
19. Waskom kecil/plastic penampung
TahapPra-interaksi
20. Cek catatan keperawatan dan catata nmedis klien
21. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
TahapOrientasi
22. Berikan salam dan panggil nama klien
23. Perkenalkan nama perawat
24. Jelaskanprosedurdantujuantindakankepadaklien/
keluargaklien
25. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk
bertanya
26. Kontrakwaktutindakan
TahapKerja

94
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
27. Dekatkan alat ke dekat klien
Cuci tangan
28. Bantu klien dengan posisi Fowler atau Semi Fowler
29. Bersama dengan klien menentukan kode yang akan
digunakan
30. Memasanghanduk di atas dada klien, meletakkan tisu
dan piala ginjal dalam jangkauan klien
31. Persiapan intubasi:
32.  Siapkan dispo 20 cc atau 50 cc
33.  Siapkan 5-7.5 cm plester hipo alergik
34.  Tempatkan piala ginjal disisi tubuh klien yang
terdekat dengan perawat/pemasang
35. Cuci tangan
36. Pakai handscooen
37. Buka selang NGT
38. Tentukan batas selang yang akandimasukkan kegaster.
39.  Metoda tradisional: selang diukur mulai dari ujung
hidung keujung telinga, kemudian
40. keprocesusxipoideus (px)
 Metoda Hanson: tandai pada selang sepanjang 50
cm, lalu lakukan metoda tradisional. Panjang selang
yang dimasukkan berada di tengah antara titik 50
41.
cm dan titik pengukura nmetoda tradisional
 Tandai titik dengan plester
42. Beri jelly pada ujung selang 10-20 cm (atau sesuaikan
dengan metode)
43. Minta klien untuk relaks dan bernapas normal
44. Masukkan selang kehidung sampai nasofaring posterior
dengan perlahan tapi tegas
45 Mungkin klien akan muntah. Siapkan Waskom sedang
. atau plastic untuk menampung muntahan tersebut
46. Fleksikan kepala klien setelah selang melewati
nasofaring.
47. Minta klien menelan salivanya untuk memudahkan
selang masuk kegaster.
48. Sambil memantau apakah selang sudah masuk dengan
benar atau tidak, dengan menggunakan bantuan spatel
(bila perlu) dan penlight
49. Masukkan selang sampai titik yang telah ditandai.
50. Cek tempat pemasangan dengan cara:
51.  Aspirasi isi lambung, kemudian cek keasaman cairan
lambung menggunakan kertas lakmus/strip indicator
52. pH
 Atau lakukan x-ray, terutama untuk selang NGT
diameter kecil.
53. Gunting plester hipo alergik sesuai ukuran
95
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
54. Lakukanfiksasidenganplesterhipoalergik
 Potong 10 cm plester,
bagiduapadasatuujungsepanjang 5 cm.
tempatkanujungplester yang lain di
atasbatanghidungklien
 Balutkan 1.3 cm plestermelingkari slang
dibagianluarhidung
55. Kembalikan klien dengan posisi yang nyaman dan aman

TahapTerminasi
56. Observasi reaksi klien

57. Beri kesan yang positif

58. Akhiri pertemuan

59. Rapikan pasien dan rapikan alat

60. Lepas handscooen dan Cuci tangan

Sikap
1. Menjaga privasi

2. Berkomunikasi

3. Ramah dan sopan

4. Tanggap terhadap respon pasien

5. Telitidansistematis

6. Rapi dan bersih dalam bekerja

Dokumentasi
61. a. Waktu pemasangan NGT
b. Warna isi lambung
c. Ukuranselang NGT
d. Posisi pasien
e. Respon pasien setelah pemasangan NGT
f. Nama dan tandatangan perawat yang melakukan
tindakan
g. Surat persetujuan dari keluarga/pasien
h. Lain – lain yang ditemukan dalam pemasangan NGT
TOTAL NILAI

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

96
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

…………………

C. SOAL-SOAL

1. Jelaskan pengertian dari NGT

2. Kenapa pasien disarankan untuk memasang NGT

3. Sebutkan indikasi dari pemasnagan NGT

4. Sebutkan kontra indikasi dari pemasangan NGT

97
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM MELALUI NGT

A. TUJUAN TINDAKAN MEMBANTU PASIEN MAKAN MINUM.

Mahasiswa mampu membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan

keseimbangan nutrisi.

B. TEORI DASAR

4. Pengertian

Proses memberikan makanan melalui saluran cerna dengan

menggunakan selang NGT kearah lambung. Nutrisi enteral

direkomendasikan bagi pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi

kebutuhan nutrisinya secara volunteer melalui asupan oral. Klien yang

dapat diberikan nutrisi enteral adalah mereka yang tidak bisa

makan, tidak dapat makan, dan tidak cukup makanan.

Pemberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12 jam

sampai 48 jam setelah pasien masuk ke dalam perawatan intensif

(ICU) lebih baik dibandingkan pemberian nutrisi parentral.

Pemberian makan via NGT akan lebih murah dibandingkan dengan

pemberian nutrisi parenteral.

Manfaat dari pemberian makanan via NGT (enteral) adalah:

a. Mempertahankan fungsi usus

b. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna

c. Mempertahakan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna

d. Mengurangi proses katabolic

e. Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna

f. Mempercepat penyembuhan luka

98

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
g. Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek

dibandingkan Nutrisi Parenteral.

5. Tujuan

a. Terpenuhinya status nutrisi klien

b. Mempertahankan fungsi usus

c. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna

d. Mempertahakan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna

6. Indikasi

a. Klien yang tidak mampu makan per oral (klien dengan kesadaran

koma yang mengalami gangguan gastrointestinal, klien yang

memakai bantuan ventilator, klien manula, klien yang tampak

bingung)

b. Klien yang tidak mendapatkan intake oral yang adekuat (misalnya

klien dengan kanker, sepsis, infeksi, trauma, injury kepala)

c. Peningkatan Kebutuhan metabolic – luka bakar, kanker dll.

7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

a. Jika bunyi usus tidak normal ataupun tidak ada, laporkan ke

dokter sebelum pemberian makanan via NGT

b. Tinggikan kepala pada saat pemberian makanan untuk

menghindari aspirasi dan muntah

c. Tinggikan kepala 1 jam setalah makan

d. Berikan makanan sesuai dengan suhu ruangan

e. Nutrisi enteral harus langsung dihentikan dan di konsultasikan

ke dokter, bila terjadi muntah-muntah yang berat, diare yang

berat dan diduga aspirasi

f. Lakukan hal di bawah ini jika terjadi beberapa masalah seperti

dibawah ini :Pemecahan masalah pada saat pemasangan NGT

99

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Masalah yang Solusi

umum terjadi

Diare dan Kram  Cek konsentrasi manakan formula yang

diberikan, apakah terlalu pekat atau terlalu

encer

 Jangan campurkan jenis makanan yang satu

dengan yang lain

 Ataur kecepatan aliran makanan lebih lambat

untuk sementara waktu

 Kolaborasi dengan dokter jika masalah tidak

teratasi
Nausea  Atur kecepatan aliran makanan lebih lambat

untuk sementara waktu

 Hentikan makanan via NGT ganti dengan cara

atau rute yang lain

 Kolaborasi dengan dokter jika masalah tidak

teratasi
Muntah  Hentikan pemberian makanan

 Bila muntah sudah berhenti , berikan makanan

dengan kecepatan lambat melalui NGT

 Kolaborasi dengan dokter jika masalah tidak

teratasi
Klien merasa  Hentikan pemberian makanan selama 1 jam

kembung dan  Kolaborasi dengan dokter jika masalah tidak

tidak nyaman teratasi

g. Memasukkan makan via NGT juga dapat menyebabkan komplikasi,

seperti:

100

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
1) Komplikasi mekanis seperti sondenya tersumbat atau

dislokasi dari sond, misalnya kurang melekatnya sonde

dengan plester di sayap hidung

2) Komplikasi pulmonal, misalnya aspirasi dikarenakan

pemberian makanan via NGT yang tertalu cepat

3) Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya

kedudukan sonde yang menyerupai jerat atau simpul. Apabila

sonde masuk ke dalam duodenum atau jejunum maka dapat,

menyebakan diare.

4) Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi

8. Pengkajian

a. Identifikasi adanya malnutrisi

b. Kaji adanya alergi makan tertentu

c. Kaji kebutuhan pemasangan NGT

d. Auskultasi bising usus sebelum memasukkan makan via NGT

e. Review catatan medis dokter berkaitan dengan macam diet dan

frekuensi pemberian

101

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM PER NGT

Nama mahasiswa :

NIM :

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2 3
TAHAP PRAINTERAKSI
1 Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien
Persiapan Alat :
a. Makanan cair sesuai kebutuhan klien
b. Spuit besar ukuran 20-50 cc
c. Bengkok
d. Sarung tangan bersih
2
e. Alat pengukur Ph (kertas latmus) jika diperlukan
f. Stetoskop
g. Air minum
h. Handuk kecil / serbet
i. Masker
TAHAP ORIENTASI
Beri salam, panggil pasien dengan namanya dan
3 perkenalkan nama

Memberitahu pasien & keluarga tentang tindakan yang


4 akan dilakukan beserta manfaat nya

5 Memberitahu prosedur kerja & lama bekerja

6 Memberi kesempatan pasien / keluarga untuk bertanya

TAHAP KERJA
7 Dekatkan alat
8 Jaga privasi pasien
9 Cuci tangan dengan 6 langkah
10 Pakai masker dan sarung tangan bersih
11 Atur Posisi pasien semi fowler / fowler
12 Pasang handuk atau serbet di dada pasien
13 Cek ketepatan letak selang di lambung dengan cara :
a. Buka klem NGT atau spuit NGT dan masukkan ke
dalam gelas yang berisi air. Posisi tepat jika tidak
102
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
ada gelombang udara
b. Buka klem dan aspirasi cairan lambung dengan
menggunakan spuit NGT. Cek cairan lambung dengan
mnggunakan strip indicator Ph. Posisi tepat jika Ph <
6
c. Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop.
Masukkan 30 cc udara dalam spuit NGT dan
masukkan ke dalam lambung dengan gerakan cepat.
Posisi tepat jika terdengar suara udara yang di
masukkan (seperti gelembung udara yang pecah)
Klem selang NGT selama pengisian air, makanan cair dan
14
obat yang dilarutkan ke dalam spuit
15 Masukan makanan cair ke dalam spuit
Buka klem Masukan minuman, makanan cair dan obat
16 yang dilarutkan perlahan-lahan, kemudian dibilas dengan
air minum sampai selang bersih
Selama pemberian makan observasi adanya batuk, bersin
17 dan sianosis, bila ada pemberian makan dihentikandan di
cek kembali posisi NGT
18 Rapihkan pasien dan alat
19 Lepaskan sarung tangan bersih dan masker
20 Cuci tangan dengan 6 langkah
TERMINASI
21 Beritahu pasien bahwa tindakan sudah selesai
22 Beri kesan yang positif
23 Kontrak waktu
24 Akhiri pertemuan
DOKUMENTASI
Tulis tanggal, jam, tindakan yang dilakukan, respon
25 pasien atau hasil observasi, tulis nama petugas dan
paraf.
SIKAP
26 Melakukan tindakan dengan sistematis
27 Komunikatif dengan klien
28 Percaya diri
Cara penilaian = Jumlah tindakan/jumlah keseluruhan tindakan x 100/25

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

103
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi :

Saran :

Sentani,

20……

Evaluator

..............................

C. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jelaskan proses pencernaan makanan!

2. Sebutkan tujuan pemberian makanan melalui NGT?

3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makan per

NGT?

104
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM PER ORAL

A. TUJUAN TINDAKAN MEMBANTU PASIEN MAKAN DAN MINUM

Mahasiswa mampu membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan

keseimbangan nutrisi.

B. TEORI DASAR

1. Definisi

Proses memberikan makan/minum untuk klien yang mampu

makan/minum via oral

2. Tujuan

a. Tercukupinya keseimbangan nutrisi klien

b. Sosialisasi antara klien perawat

3. Indikasi

Klien yang tidak mampu makan secara mandiri yang disebabkan

karena sakit atau trauma tubuh, misalnya hemiplegia, quadriplegia,

fraktur lengan, adanya kecacatan anggota tubuh bagian atas atau

kelemahan karena usia manusia.

4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

a. Jika klien mendapatkan jumlah kalori yang telah ditetapkan oleh

konselor gizi, maka cacat intake yang dihabiskan dalam format

keperawatan

b. Pada klien yang menerima suplemen oral tambahan(misalnya

Ensure, Isocal, dan lain-lain), catat kapan pemberianmakanan

(misalnya antara waktu makan atau bersamaan dengan makanan

inti), jumlah yang harus dikonsumsi dan kemampuan toleransi

klien terhadapsuplemen yang diberikan (misalnya apakah

suplemen tersebut disukai atau tidak adanya mual dan muntah


105
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
sesudah mengkonsumsi suplemen tersebut). Jangan lupa untuk

mengevaluasi keefktifan dan suplemen yang diberikan.

c. Pada klien dengan kondisi tertentu, seperti klien dengan

dekubitus, pemasangan trkasi atau post pembedahan dengan

anastesi spinal, hindari member makan dengan kepala elevasi

(seperti posisi semi fowler) karena akan

mengakibatkanpenekanan yang lebiih besar pada area tubuh

posterior. Akan lebih baik menggunakan posisi supine (mendatar).

5. Pengkajian

a. Kaji fungsi gastrointestinal dan tipe diet yang dapat di toleransi

oleh klien

b. Kaji kemampuan menelan. Jika kliem mengalami gangguan

neurologi, kaji gag refleks

c. Kaji kemampuan klien untuk makan secara mandiri, kemampuan

motorik, tingkat kesadaran, kekuatan visual dan mood.

d. Kaji nafsu makan, tolenransi terhadap makanan, jenis makanan

yang disukai dan yang tidak disukai

e. Kaji adanya alergi makanan.

106
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
MEMBERIKAN MAKAN/ MINUM MELALUI ORAL

Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3
FASE ORIENTASI
1. Cek Kebutuhan pasien sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan
2. Menyiapkan alat-alat:
 Peralatan makan menurut kebutuhan (Piring, sendok, garpu,
gelas, minum, serbet dan jika perlu pisau dan mangkok)
 Makanan dan minuman disiapkan dan dibawa ketempat pasien
 Lingkungan sekitar pasien dirapikan
3. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
dengan pasien dibantu untuk memiringkan tubuh
4. Cuci tangan
FASE KERJA
5. Serbet dibentangkan dibawah dagu pasien
1. Makanan diperiksa apakah sesuai dengan daftar makanan atau
diet pasien
2. Petugas duduk dengan posisi yang memudahkan pekerjaan
3. Pasien diberikan minum dengan menggunakan sedotan
4. Suapkan makanan sedikit demi sedikit sambil berkomunikasi
dengan pasien. Perhatikan apakah makanan sudah ditelan
5. Setelah selesai makan pasien diberi minum, dilanjutkan pemberian
obat
6. Mulut pasien dan sekitarnya dibersihkan kemudian pasien
dirapikan kembali
FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien dan alat
2. Melakukan evaluasi tindakan
3. Mencuci tangan
4. Berpamitan
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan selama melakukan tindakan
2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3. Ketelitian selama tindakan
TOTAL

107
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
KATETERISASI

A. TUJUAN UMUM

Mahasiswa mampu melakukan tindakan memasang dan melepas

kateter urin pada pria dan wanita sesuai dengan prosedur dan

memperhatikan instruksi dokter.

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter kedalam

kandung kemih melalui uretra.

Ada 2 cara pemasangan kateter yaitu:

a. Intermiten (straight kateter)

b. Indwelling (foley kateter)

2. Tujuan

a. Membantu memenuhi kebutuhan eliminasi

b. Sebagai pengambil bahan pemeriksaan

3. Persiapan Alat

a. Sarung tangan steril

b. Kateter steril ( sesuai ukuran dan jenis)

c. Duk steril

d. Jelly

e. Kapas sublimat

f. Spuit 10- 20 cc

g. Cairan aquades

h. Perlak

i. Pinset anatomi

j. Urinal bag

k. Sampiran

108
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN KATETER PADA PRIA

Nama mahasiswa :

NIM :

VARIABEL YANG DI NILAI NILAI


0 1 2 3

Tahap pra interaksi


a. Cek catatan pasien

b. Siapkan alat

1. Sarung tangan steril

2. Kateter steril

3. Duk steril

4. Jelly

5. Kapas sublimat

6. Spuit 10-20 cc

7. Cairan aquades

8. Perlak

9. Pinset anatomi

10. Bengkok

11. Urinal bag

12. Sampiran

TAHAP ORIENTASI
1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya

2. Perkenalkan nama perawat

3. Beritahukan tujuan tindakan

4. Beritahukan prosedur kerja dan lama kerja

TAHAP KERJA
Dekatkan alat kedekat pasien

1. Cuci tangan

2. Atur ruangan, pasang sampiran

3. Pasang perlak

109
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
4. Gunakan sarung tangan steril

5. Pasang duk steril

6. Pegang penis dengan tangan sebela kiri, lalu preputium ditarik


sedikit kepangkalnnya dan bersikan dengan kapas sublimat
7. Beri minyak pelumas atau jelly pada ujung kateter (12,5-17.5
cm), lalu masukkan pelan-pelan (kurang lebih 17,5-20 cm)
sambil menganjurkan untuk menarik nafas.
8. Jika tertahan jangan dipaksa

9. Setelah kateter masuk, isi balon dengan untuk yang dipasang


tetap.
10. Sambung kateter dengan urinal bag dan fiksasi kearah atas
paha atau paha bagian luar
11. Rapikan pasien dan rapikan alat

12. Lepaskan sarung tangan

13. Cuci tangan.

TAHAP TERMINASI
2. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diharapkanj
3. Beri kesan yang positif

4. Mengakhiri pertemuan dan kontrak waktu selanjutnya

DOKUMENTASI
Catat pada status pasien tindakan yang dilakukan, respon klien
serta penemuan penting yang ditemukan selama tindakan

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

…………………

110
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN KATETER PADA WANITA

Nama mahasiswa :

NIM :

VARIABEL YANG DI NILAI NILAI

0 1 2 3

A. TAHAP PRAINTERAKSI

1. Cek catatan pasien

2. Siapkan alat:

a. Sarung tangan steril

b. Kateter steril (sesuai ukuran dan jenis)

c. Duk steril

d. Minyak pelumas /jeli

e. Larutan pembersih antiseptic (kapas sublimat)

f. Spuit

g. Cairan aquades

h. Perlak dan alasnya

i. Pinset anatomi

j. Bengkok

k. Urinal bag

l. Sampiran

B. TAHAP ORIENTASI

1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya

2. Perkenalkan nama pasien

3. Beritahukan tujuan tindakan

4. Beritahukan prosedur kerja dan lama kerja

C. TAHAP KERJA

111
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Dekatkan alat kesamping pasien

1. Cuci tangan

2. Atur ruangan / pasang sampiran

3. Pasang perlak /alas.

4. Gunakan sarung tangan steril

5. Pasang duk streril

6. Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dari atas kebawa


(kurang lebih 3 kali hingga bersih)
7. Buka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
lalu bersihkan bagian dalam
8. Beri minyak pelumas atau jeli pada kateter (2,5- 5 cm), lalau
masukkan pelan-pelan sambil anjurkan pasien untuk menarik
nafas, masukkan (2,5-5cm) atau hingga urin keluar.
9. Setelah selesai, isi balon kateter dengan cairan aquades
untuk dipasang tetap
10. Sambung kateter dengan urinal bag dan fiksasi ke arah
samping
11. Rapikan alat

12. Lepas sarung tangan

13. Cuci tangan

D. TAHAP TERMINASI

1. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan


yang diharapkan
2. Beri kesan yang positif

3. Mengakhiri pertemuan dan kontrak waktu selanjutnya.

E. DOKUMENTASI

Catat pada status klien tindakan yang telah dilakukan, respon


klien serta penemuan penting yang ditemukan selama tindakan.

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

112
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

Evaluasi :

Saran :

113
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PELEPASAN KATETER

Nama mahasiswa :

NIM :

VARIABEL YANG DINILAI NILAI


0 1 2 3
A. TAHAP PRAINTERAKSI
1. Cek catatan pasien
2. Siapkan alat
a. Sarung tangan steril
b. Spuit
c. Bengkok 2 buah
d. Kapas sublimat
e. Bethadin
B. TAHAP ORIENTASI
1. Beri salam panggil pasien dengan namanya
2. Perkenalkan nama perawat
3. Beritahukan tujuan tindakan
4. Beritahukan prosedur kerja dan lama kerja.
C. TAHAP KERJA
Dekatkan alat kesamoing pasien

1. Cuci tangan
2. Pasang sampiran
3. Gunakan sarung tangan
4. Buka plester menggunakan kapas alcohol agar plester muda
dilepas
5. Keluarkan isi balon kateter dengan spuit, banyaknya air
yang dikeluarkan harus sama dengan air yang dimasukkan
ke balon kateter.
6. Menarik kateter secara perlahan dan anjurkan klien untuk
menarik nafas panjang.
7. Buang kateter pada bengkok
8. Olesi area meatus uretra dengan bethadin
9. Bereskan alat
10. Lepaskan sarung tangan
11. Cuci tangan.
D. TAHAP TERMINASI
2. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
yang diharapkan
3. Beri kesan yang positif

114

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
4. Mengakhiri pertemuan dan kontrak waktu selanjutnya
E. DOKUMENTASI
Catat pada status klien tindakan yg teleh dilakukan,
respon klien
Serta penenemuan yang penting.

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

…………………

C. SOAL-SOAL

1. Jelaskan pengertian dari memasang kateter pada pria dan wanita

2. Sebutkan tujuan dari pemasangan kateter pria dan wanita

3. Berapakah ukuran kateter urin pada pria dan wanita

115

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
PEMASANGAN DAN PELEPASAN INFUSE

A. TUJUAN UMUM

Mahasiswa mampu melakukan tehnik pemasangan infus dengan baik

dan benar sesuai dengan prosedur dalam SOP.

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Pemasangan infus merupakan tindakan yang dilakukan pada

pasien yang memerlukan masukan cairan atau obat langsung ke

dalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu

dengan menggunakan infus set.

2. Indikasi

a. Pada keadaan emergency resusitasi jantung paru

memungkinkan pemberian obat secara langsung kedalam

intravena.

b. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian

obat.

c. Terus menerus melalui infus

d. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan

mengurangi kebutuhan dengan injeksi intramuskuler

e. Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara

oral atau intramuskuler

3. Persiapan Alat

Gambar 8.1 Peralatan Infus


1) Handscoen 1 pasang

2) Masker

116

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
3) Infus Set ( makro untuk pasien dewasa ) dan ( mikro untuk

pasien anak )

4) Cairan infus sesuai kebutuhan

5) Abocath sesuai ukuran

6) Kapas alkohol + Kassa steril

7) Tourniquet

8) Perlak + Standar / tiang infus

9) Bengkok

10) Plester ( isoplast / micropore / hipafix , Gunting

117

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN INFUS

Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Pertimbangan Umum
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Perhatikan tingkat kebutuhan pasien
3. Perhatikan usia pasien
4. Perhatikan pencahayaan ruangan
5. Perhatikan / cek tanggal kadaluarsa cairan infuse,
abocath dan infus set
Persiapan Alat
1. Handscoen 1 pasang
2. Masker
3. Infus set
4. Cairan infus
5. Abocath sesuai ukuran
0-6 tahun: No 22-24
6-12 tahun: No 18-24
6. Kapas alkohol
7. Tourniquet
8. Perlak
9. Bengkok
10. Plester ( Isoplast / micropore / hipafix )
11. Kassa steril
12. Gunting
13. Standar infus / tiang infus
Tahap Pra-interaksi
20. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
21. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan dengan memasang
sampiran
Tahap Orientasi
22. Berikan salam dan panggil nama klien
23. Perkenalkan nama perawat
23. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga klien
24. Beri kesempatan kepada klien/keluarga klien untuk
bertanya
25. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan

118

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Tahap Kerja
26. Dekatkan alat ke dekat klien
27. Cuci tangan
28. Pasang masker dan handscoen
29 Lakukan desinfeksi pada tutup botol cairan
30. Hubungkan infus set dengan cairan infus lalu gantung di
standar infus
31. Isi tabung reservoir infus
32. Alirkan cairan sampai tidak ada udara di selang infus lalu
klem regulator
33. Atur posisi pasien
34. Pasang perlak
35. Pilih vena yang akan ditusuk / insersi
36. Pasang perlak di bawah tangan yang akan di infus
37. Pasang tourniquet kurang lebih 5cm dari area penusukan /
insersi
38. Pasang handscoen
39. Desinfeksi area insersi secara sirkuler (dalam ke luar)
dengan menggunakan kapas alkohol, lalu biarkan hingga
mengering (jangan ditiup)
40. Pegang abocath dengan sudut 15-30 derajat, lalu tusuk
vena
41. Saat abocath sudah masuk ke dalam vena, maka darah
akan terlihat pada mandrin
42. Tekan / deep vena dengan 1 tangan, lalu tangan yang
satunya menarik jaruk keluar dan mendorong mandrin
kedalam pembuluh darah vena
43. Sambungkan dengan selang infus
44. Lepas tourniquet
45. Alirkan cairan infus
46. Lakukan fiksasi
47. Atur tetesan infus sesuai program
Tahap Terminasi
48. Beri kesan yang positif
49. Akhiri pertemuan
50. Rapikan alat, lepas handscooen dan masker
51. Cuci tangan
Dokumentasi
52. Hari/tanggal dan waktu pemasangan infus
53. Jenis cairan dan jumlah tetesan
54. Obat bila ada
55. Nama perawat dan tanda tangan
Sikap
1. Ramah dan sopan
119

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
2. Menjaga privacy pasien
3. Cepat dan cekatan
4. Tidak gugup
6. Tetap menjaga komunikasi dengan pasien selama tindakan

TOTAL NILAI

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

120

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
PELEPASAN INFUSE

Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3
.
Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan tujuan
4. Menyampaikan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan pasien
6. Cuci tangan
Persiapan Alat
1. Handscoen 1 pasang
2. Masker
3. Infus set
4. Cairan infus
5. Abocath sesuai ukuran
0-6 tahun: No 22-24
6-12 tahun: No 18-24
6. Kapas alkohol
7. Tourniquet
8. Perlak
9. Bengkok
10. Plester ( Isoplast / micropore / hipafix )
11. Kassa steril
12. Gunting
13. Standar infus / tiang infus
Tahap Kerja
26. Dekatkan alat ke dekat klien
27. Memasang perlak dan pengalas
28. Memakai sarung tangan
29 Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas
alkohol
30. Melepas plester dan kassa dari kulit
31. Menekan tempat tusukan dengan kapas alkohol dan
mencabut infus pelan-pelan
32. Menekan kapas alkohol dengan plester
33. Membereskan alat dan merapikan pasien
34. Melepas sarung tangan
Tahap Terminasi
48. Melakukan evaluasi tindakan
49. Berpamitan pada pasien

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan 121


Semester Ganjil TA 2023/2024
50. Mencuci tangan
51. Mendokumentasikan tindakan

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

C. PERTANYAAN - PERTANYAAN

1. Jelaskan pengertian dari pemasangan infuse mikro dan makro

2. Sebutkan tujuan dilakukan pemesangan infuse

3. Apakah nama alat yang dimasukkan kedalam pembuluh darah vena pasien

4. Jelaskan secara singkat implementasi dari tahap terminasi

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan 122


Semester Ganjil TA 2023/2024
MEMBANTU KLIEN UNTUK
BAK DAN BAB DI TEMPAT TIDUR

A. TUJUAN TINDAKAN MEMBANTU PASIEN BAK DAN BAB D TEMPAT


TIDUR.

Mahasiswa mampu membantu pasien dalam kebutuhan eliminasi pasien yg

mengalami keterbatasan aktifitas

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

a. Definisi BAK

Membantu klien untuk BAK di tempat tidur dengan menggunakan

bedpan (untuk wanita) atau urinal (untuk laki-laki) dimana klien

mengalami kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk pergi ke

toilet. Urinal / bedpan adalah suatu alat untuk menampung urin yang

umumnya terbuat dari plastic atau besi tipis. Pada wanita, bedpan

tidak hnya digunakan untuk menampug urine tetapi juga untuk

menampung feses pada saat klien wanita ingin BAB ditempat tidur

b. Definisi BAB

Membantu klien untuk BAK di tempat tidur dengan menggunakan

bedpan (untuk wanita dan laki-laki) dimana klien mengalami kondisi-

kondisi yang tidak memungkinkan untuk pergi ke toilet.

2. Tujuan

e. Membantu klien yang mengalami keterbatasan aktivitas

f. Mengurangi aktivitas klien ( pada klien yang harus bedrest atau

imobilisasi

g. Mengurangi nyeri akibat pergerakan

h. Mendapatkan bahan dasar urin ataupun feses sebagai media

pemeriksaan specimen urin ataupun feses.

i. Mengetahui karakteristik urin/feses klien (meliputi jumlah, bau,

warna, kejernian untu urin, konsistensi untuk feses.

j. Mengetahui jumlah urine yang akurat pada klien yang membutuhkan

pencatatan intake output yang akurat

123
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
3. Indikasi

Efektif dilakukan pada:

a. Klien yang harus bedrest total atau imobilisasi, spereti klien dengan

fraktur ekstermitas yang parah dan luas

b. Klien yang mengalami inkontinensia tetapi mampu BAK secara spontan

4. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan

Untuk BAK

a. Klien laki-laki lebih mudah jika BAK dalam keadaan berdiri atau duduk

di sisi tempat tidur (jika memungkinkan)

b. Tetap jaga privacy klien, terutama pada klien dewasa

c. Untuk klien wanita, ajarkan membersihkan perineum dari arah atas kea

rah anus untuk meminimalisir resiko infeksi saluran kemih dan

mengurangi resiko transmisi kuman yang ada di anus berpindah ke

meatus uretra

Untuk BAB

a. Tetap jaga privasi klien selama perawat membantu klien. Izinkan klien

untuk membilas dan mengeringkan bokong sendiri sehabis BAB jika

kliem merasa lebih nyaman untuk melakukannya sendiri. Perawat dapat

membantu untuk menuangkan air dan menawarkan handuk mandi

b. Pada klien dengan masalah inkontinensia fekal, tawarkan bedpan setiap

2 jam sekali atau setiap habis makan

c. Perawat mungkin akan memerlukan bantuan perawat lain jika klien yang

dibantu merupakan klien yang perlu dibantu total atau dibantu

sebagaian.

d. Bila klien mengalami konstipasi, anjurkan klien untuk :

1) Menambah junkah untake cairan, terutama minuman hangat dan

jus buah

2) Makan makanan yang mengandung tinggi serat

e. Bila klien mengalami diare, anjurkan klien untuk :

1) Menambah intake cairan minimal 8 gelas perhari untuk

menghindari terjadinya dehidrasi

124
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
2) Menghindari alcohol, kopi, minuman yang mengandung sodium dan

postasium. Postasium banyak ditemukan di sayuran dan buah-

buahan, seperti buah peach, tomat dan nanas.

3) Meningkatkan makanan yang mengandung serat soluble, seperti

oatmeal, kentang dan buah yang mempunyai sedikit kulit uah

(skinless fruit)

4) Membatasi makanan yang mengandung lemak, seperti daging atau

makanan dengan olahan daging

f. Jika terjadi iritasi kulit di area bokong klien, gunakan tisu toilet atau

handuk yang lembut. Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian

krim atau minyak (misalnya zinc oxide atau petrolatum). Lakukan juga

Perineal care setiap 4 jam sekali atau setiap habis BAB.

g. Kolaborasikan dengan dokter untuk penghentian atau menganti terapi

obat jika ternyata terdapat obat-obatan yang dapat menyebabkan

diare

h. Jiak diare sudah berhenti, anjurkan klien untuk mengkonsumsi

minuman fermentasi (seperti Yoghurt atau buttermilk untuk

mengembalikan flora normal di saluran pencernaan.

5. Pengkajian

Untuk BAK

f. Kaji kebiasaan BAK klien untuk mengidentifikasi pola berkemih klien

sekaligus perawat dapat mengestimasi kapan klien membutuhkan

bantuan perawat untuk berkemih

g. Kaji periode inkontinensia

h. Kaji adanya distensi abdomen yang mengindikasikan bahwa kandung

kemih klien telah penuh

i. Kaji tingkat kesadaran klien, kemampuan kognitif dan status fisik

j. Kaji tingkat pengetahuan klien terhadappenggunaan urinal

Untuk BAB

a. Kaji pola eliminasi fekal klien, kebiasaan rutin

b. Kaji adanya kemungkinan makanan, minuman, obat, atau stress yang

dapat menyebabkan masalah eliminasi fekal

125
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
c. Kaji tingkat mobilisasi klien untuk menentukan apakah klien butuh

bantuan BAB di tempat tidur atau tidak

d. Kaji kemungkinan apakah klien dapat melakukan posisi SIT-UP atau

hanya dapat berbaring untuk menentukan jenis / tipe bedpan

e. Kaji adanya nyeri rectal, nyeri abdomen atau adanya hemoroid di

daerah sekitar anus.

126
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
MEMBANTU ELIMINASI BAB/BAK DIATAS TEMPAT TIDUR

Nama mahasiswa :
NIM :

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3
FASE ORIENTASI
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
5. Menjelaskan langkah prosedur
6. Menanyakan kesiapan pasien
7. Mencuci tangan
FASE KERJA
7. Menjaga privasi klien
8. Memasang selimut atau kain penutup bagian bawah tubuh
pasien
9. Membantu membuka pakaian dalam bagian bawah pasien,
lalu ditutup dengan selimut.
10. Anjurkan pasien menekuk lutut dan mengangkat bokong
11. Pasang perlak dan pispotnya
12. Beri penjelasan pada pasien untuk mulai BAB / BAK dan
bila sudah selesai dapat memberitahu perawat dengan
menekan bel yang sudah didekatkan sebelumnya pada
pasien atau jika tidak tersedia bel anjurkan keluarga
pasien untuk memanggil perawat
13. Bila pasien sudah selesai BAB/BAK, perawat memakai
handschoen, bilas genetalia pasien dengan air bersih bila
perlu bilas menggunakan sabun dan bersihkan vulva
menggunakan kapas cebok dengan sekali hapus dari atas
sampai ke anus, lalu angkat pispot
14. Anjurkan pasien untuk miring
15. Bersihkan daerah anus dan bokong dengan
menggunakan tissue
16. Mengambil perlak pengalas
17. Kenakan pakaian bagian bawah, rapikan tempat tidur
18. Pispot di bawa ke WC, perhatikan sifat urine dan
konsistensi feces, warna, bau,lender, dan darah lalu
bersihkan pispot
FASE TERMINASI

127
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
19. Merapikan pasien dan alat
20. Melakukan evaluasi tindakan
21. Mencuci tangan
22. Berpamitan
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan selama melakukan tindakan
2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan pasien selama tindakan
TOTAL

128
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
PENGUKURAN ANTROPOMETRI KLIEN DAN PENGUKURAN IMT

A. TUJUAN UMUM

Diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan untuk melakukan

pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri ini erat relevansinya

dengan pertumbuhan anak dan untuk menentukan diagnosis kekurangan

atau kelebihan zat gizi.

B. TEORI DASAR

Secara umum antropometri memiliki pengertian pengukuran tubuh

manusia. Antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran

dimensi tubuh dan komposisi tubuh untuk berbagai tingkat umur. Pada

saat ini antropometri sering digunakan untuk melakukan skrining kasus

kurang gizi karena penggunaannya relatif mudah, murah dan praktis.

Sekalipun terkesan mudah, ada banyak hal yang harus diperhatikan agar

mendapatkan hasil pengukuran antropometri yang akurat.

Pengukuran antropometri pada dasarnya ada dua macam, yakni

antropometri statis yang dilakukan dalam keadaan diam, dan

antropometri dinamis yang dilakukan dalam keadaan bergerak. Untuk

kepentingan klinis, yang digunakan adalah antropometri statis.

Antropometri dapat digunakan untuk mengukur dimensi:

1. Berat: pengukuran berat badan

2. Panjang: meliputi pengukuran tinggi/ panjang badan, panjang bagian

badan

3. Lingkar: pengukuran lebar bagian badan, pengukuran lingkar kepala,

lingkar dada, lingkar pinggang, lingkar pinggul, lingkar lengan atas

4. Tebal bagian tubuh: pengukuran tebal lemak tubuh.

Data dari pengukuran-pengukuran tunggal tersebut selanjutnya

dapat dipergunakan

129

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
untuk menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT), persentase lemak tubuh,

pola distribusi lemak, estimasi massa otot serta somatotyping.

Untuk kepentingan pembelajaran Skills Lab STIKES Jayapura,

latihan pengukuran dilakukan terbatas pada aspek berat badan (dewasa

dan bayi/balita), panjang/ tinggi badan (dewasa dan bayi/balita), lingkar

lengan atas, lingkar pinggang dan lingkar panggul (dewasa).

C. INSTRUMEN ANTROPOMETRI

Instrumen yang digunakan dalam pengukuran antropometri ada berbagai

macam yang masing-masing memiliki kepekaan dan prosedur penggunaan

yang berbeda. Timbangan digital pada umumnya memiliki kepekaan lebih

tinggi. Sesuai dengan tujuan pengukuran, maka harus dipilih alat yang

sesuai. Alat yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran berat badan: timbangan injak, timbangan dacin,

timbangan geser, bed scale

2. Pengukuran tinggi/ panjang dan berat badan : stadiometer,

microtoise, antropometer, alat

3. ukur panjang badan bayi, kaliper geser

4. Pengukuran lingkaran tubuh: metline

5. Pengukuran tebal lemak: skinfold caliper

130

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
D. KETENTUAN UMUM

Sebelum melakukan setiap pengukuran lakukan sambung rasa pada

subjek yang akan diukur dan jelaskan tujuan pengukuran.

1. Subjek yang ditimbang menggunakan pakaian khusus atau pakaian

seminimal mungkin. Untuk bayi diukur dalam keadaan telanjang.

131

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Lepaskan semua asesori kepala yang dapat mempengaruhi hasil

pengukuran.

2. Posisi pengukuran adalah posisi antropometri, yaitu subjek berdiri

pada posisi berdiri tegak lurus, kepala menghadap kedepan; tungkai,

pantat, punggung dan kepala merupakan satu garis; dengan kedua

tangan relaks di samping badan.

3. Kenali titik antropometri yang akan diukur.

4. Pilih alat yang sesuai dengan tujuan pengukuran.

5. Letakkan alat, khususnya timbangan pada bidang datar dan keras.

Lakukan kalibrasi pada alat setiap kali akan digunakan.

6. Ulangi setiap pengukuran sebanyak 3 kali.

7. Lakukan pembacaan hasil pada posisi yang benar (tegak lurus) untuk

menghindari kesalahan parallax.

8. Catat hasil pengukuran pada form antropometri yang tersedia setiap

kali selesai melakukan satu tahap pengukuran

132

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Pemeriksaan Berat Badan

Nama mahasiswa: NIM:

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan:
 Baby scale (untuk anak dibawah usia 2 tahun)
 Timbangan injak detecto atau timbangan injak pegas
(untuk anak usia 2 tahun atau lebih)
 Form antropometri
 Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran
FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menempatkan alat ke dekat pasien
FASE KERJA
Pemeriksaan Berat Badan balita dan anak di bawah usia
2 tahun
1. Pastikan bahwa pakaian dan aksesoris yang digunakan
tidak mempengaruhi timbangan agar mendapatkan hasil
timbangan yang akurat (Popok basah, sepatu, jeans)
2. Letakkan timbangan di tempat yang rata dan datar
3. Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol
4. Timbang balita/ anak
5. Baca hasil ketika bayi atau balita dalam keadaan tenang
dan catat berat badan anak sesuai dengan angka yang
ditunjuk oleh jarum timbangan
Pemeriksaan Berat Badan pada anak berusia 2 tahun
atau lebih
1. Pastikan bahwa pakaian dan aksesoris yang digunakan
tidak mempengaruhi timbangan agar mendapatkan hasil
timbangan yang akurat (Sepatu, jeans)
2. Letakkan timbangan di tempat yang rata dan datar
3. Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol

133

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
4. Posisikan anak di atas timbangan
5. Baca hasil ketika anak dalam keadaan diam dan catat
berat badan anak sesuai dengan angka yang ditunjuk
oleh jarum timbangan
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan selama melakukan tindakan
2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3. Ketelitian selama tindakan
4. Keamanan pasien selama tindakan
TOTAL

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis

3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis

Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

134

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Pemeriksaan Panjang/ Tinggi Badan

Nama mahasiswa: NIM:

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan:

 Papan pengukur panjang badan (untuk anak dibawah

usia 2 tahun)

 Microtoice (untuk anak usia 2 tahun atau lebih)

 Form antropometri

 Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran


FASE ORIENTASI

1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan tindakan

4. Menjelaskan langkah prosedur

5. Menempatkan alat ke dekat pasien

6. Siapkan alat pengukuran


FASE KERJA

Pemeriksaan Panjang Badan balita dan anak di bawah

usia 2 tahun

1. Pastikan bahwa pakaian dan aksesoris yang digunakan

tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan (Sepatu, jeans,

pernak pernik jepitan rambut)


2. Terlentangkan balita diatas papan pengukur dengan

posisi kepala menempel pada bagian papan yang datar

dan tegak lurus (papan yang tidak dapat bergerak)


3. Pastikan bagian puncak kepala menempel pada bagian

papan yang statis

135

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
4. Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan

tumit menempel secara tepat pada papan pengukur


5. Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh

bagian kedua telapak kaki menempel pada bagian papan

yang dapat digeser (dengan cara menekan bagian lutut

dan mata kaki)


6. Baca dan catat panjang badan anak dari angka kecil ke

angka besar

Pemeriksaan Tinggi Badan pada anak berusia 2 tahun

atau lebih

1. Pastikan bahwa pakaian dan aksesoris yang digunakan

tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan (Sepatu, jeans,

pernak pernik jepitan rambut)


2. Posisikan balita atau pasien berdiri tegak lurus

dibawah microtoise membelakangi dinding

136

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
3. Posisikan kepala balita atau pasien berada dibawah

alat geser microtoise, pandangan lurus ke depan


4. Posisikan balita tegak bebas, bagian belakang kepala,

tulang belikat, pantat dan tumit menempel ke dinding.

Karena posisi ini sulit dilakukan pada anak obesitas,

maka tidak perlu keempat titik tersebut menempel ke

dinding, asalkan tulang belakang dan pinggang dalam

keseimbangan (tidak membungkuk ataupun tengadah)


5. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat
6. Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala

(vertex) balita atau pasien


7. Baca angka pada jendela baca saat balita atau pasien

menarik nafas (inspirasi) dan mata pembaca harus

sejajar dengan garis merah. Angka yang dibaca adalah

yang berada pada garis merah dari angka kecil ke

arah angka besar


8. Catat hasil pengukuran tinggi badan
9. Lakukan pengukuran sebanyak tiga kali untuk

meningkatkan akurasi pengukuran.


PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN

1. Ketenangan selama melakukan tindakan

2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan

3. Ketelitian selama tindakan

5. Keamanan pasien selama tindakan


TOTAL

137

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LILA)

Nama mahasiswa: NIM:

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan:

 Metline atau pita pengukur LILA

 Form antropometri

 Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran


FASE ORIENTASI

1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan tindakan

4. Menjelaskan langkah prosedur

5. Menempatkan alat ke dekat pasien


FASE KERJA

1. Tentukan lengan pasien yang akan diukur.

Jika pasien kidal, maka LILA diukur pada lengan kanan.

Jika pasien tidak kidal, maka pengukuran dilakukan di

lengan kiri.

Lakukan pengukuran pada posisi antropometri, yaitu

subjek berdiri pada posisi tegak lurus, kepala

menghadap kedepan

2. Tentukan titik-titik antropometri yang digunakan

dalam pengukuran LILA yaitu acromion dan radiale.


3. Ukur jarak acromion-radiale tangan pada posisi lengan

ditekuk 90° dan beri tanda pada titik tengah acromion-

radiale
4. Luruskan lengan dan dalam posisi relaks lilitkan pita

138

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
pengukur melewati titik tengah lengan
5. Tarikan pita pengukur harus cukup erat, tidak menekan

dan posisi lurus segaris


6. Baca hasil dan catat
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN

1. Ketenangan selama melakukan tindakan

2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan

3. Ketelitian selama tindakan

6. Keamanan pasien selama tindakan


TOTAL

Keterangan:

0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna tetapi tidak sistematis
3 = Dilakukan dengan sempurna dan sistematis
Evaluasi :

Saran :

Sentani,………………20…

Evaluator

139

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
MELAKUKAN PEMBERIAN OBAT TOPIKAL, ORAL DAN SUBLINGUAL

A. TUJUAN

Diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan untuk melakukan

pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri ini erat relevansinya

dengan pertumbuhan anak dan untuk menentukan diagnosis kekurangan

atau kelebihan zat gizi.

B. TEORI DASAR

PEMBERIAN OBAT TOPIKAL

1. Pengertian

Pemberian obat melalui kulit dan membrane mukosa pada prinsipnya

menimbulkan efek local. Pemberian topical dilakukan dengan

mengoleskannya di suatu daerah kulit, memasang balutan lembab,

merendam bagian tubuh dengan larutan, atau menyediakan air mandi

yang dicampur obat. Efek sistemik timbul

2. Tujuan

a. Mempertahankan hidrasi,

b. Melindungi permukaan kulit,

c. Mengurangi iritasi kulit, atau

d. Mengatasi infeksi

PEMBERIAN OBAT ORAL

1. Pengertian

Pemberian obat melalui mulut bertujuan untuk mencegah, mengobati,

dan mengurangi rasa sakit sesuai efek terapi dari jenis obat

PEMBERIAN OBAT SUBLINGUAL

1. Pengertian

140

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Pemberian obat secara sublingual yaitu dengan meletakkan obat

dibawah lidah.

2. Tujuan

a. Memperoleh efek local dan sistemik.

b. Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan oral.

c. Menghindari kerusakan obat oleh hepar

3. Indikasi dan Kontraindikasi

a. Indikasi

1) Untuk pasien dengan penyakit iskemi jantung

2) Untuk pasien yang membutuhkan obat secara cepat

b. Kontraindikasi

1) Pada pasien dengan lesi pada mulut

2) Obat yang bersifat unlipofil

141

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
SOP PEMBERIAN OBAT TOPIKAL

Nama mahasiswa: NIM:

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3
ALAT DAN BAHAN
1. Obat yang ditentukan dalam tempatnya
2. Tissue
FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
6. Mencuci tangan
FASE KERJA
Oles
1. Mengatur posisi pasien
2. Inspeksi kondisi kulit
3. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kerak
pada kulit (gunakan sabun basah ringan).
4. Keringkan atau biarkan area mengering.
5. Gunakan sarung tangan
6. Oleskan salep dengan cara Letakkan satu sampai dengan
dua sendok teh obat di telapak tangan kemudian lunakkan
dengan menggosokkan obat secara lembut diantara kedua
tangan
7. Usapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan gerakkan
memanjang searah pertumbuhan bulu
8. Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa berminyak
setelah pemberian obat
Tetes
1. Mengatur posisi klien
2. Pakai sarung tangan steril
3. Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata dari
dalam ke luar
4. Minta klien untuk melihat ke langit-langit

142

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
2. Dengan tangan dominan Anda di dahi klien, pegang
penetes mata yang terisi obat ± 1 – 2 cm (0,5 – 0,75 inchi)
diatas sakus konjungtiva dan jari tangan nondominan
menarik
6. Teteskan sejumah obat yang diresepkan ke dalam sakus
konjungtiva
7. Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk
menutup mata dengan perlahan
8. Berikan tekanan yang lembut pada duktus nasolakrimal
klien selama 30 – 60 detik
FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien dan alat
2. Melakukan evaluasi tindakan
3. Mencuci tangan
4. Berpamitan
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan selama melakukan tindakan
2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3. Ketelitian selama tindakan
7. Keamanan pasien selama tindakan
TOTAL

PEMBERIAN OBAT ORAL


143

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2 3
ALAT DAN BAHAN
3. Obat yang ditentukan dalam tempatnya
4. Air minum
5. Sendok obat
FASE ORIENTASI
1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
6. Mencuci tangan
FASE KERJA
Tablet
1. Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per
oral (kemampuan menelan, mual atau muntah, adanya
program NPO/ tahan makan dan minum, akan
dilakukan penghisapan lambung, tidak terdapat bunyi
usus)
2. Periksa kembali order pengobatan (nama klien, nama
dan dosis obat, waktu dan cara pemberian), periksa
tanggal kadaluwarsa obat. Jika ada keraguan pada
order pengobatan, laporkan pada perawat berwenang
atau dokter sesuai dengan kebijakan masing-masing
institusi
3. Ambil obat sesuai keperluan (baca order pengobatan
dan ambil obat dialmari, rak atau lemari es sesuai
diperlukan)
4. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan
jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang
diperlukan tanpa mengontaminasi obat (gunakan
teknik aseptic untuk menjaga kebersihan obat)
5. Tuangkan tablet, kapsul takaran sesuai kebutuhan ke
dalam mangkuk sekali pakai tanpa menyentuh obat,

144

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
jika pasien mengalami kesulitan menelan maka gerus
obat
Cair
1. Putar/ bolak-balik obat agar tercampur rata sebelum
dituangkan
2. Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas
3. Pegang botol obat sehingga sisa labelnya akan berada
pada telapak tangan anda kemudian tuangkan obat
jauh dari label.
4. Tuangkan obat dengan takaran sesuai kebutuhan ke
dalam mangkuk obat berskala
5. Sebelum menutup botol, usap bagian bibir botol
dengan kertas tisu
6. Jika jumlah obat yang diberikan hanya sedikit
(kurang dari 5 ml), gunkan spuit steril tanpa jarum
untuk mengambilnya dari botol
FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien dan alat
2. Melakukan evaluasi tindakan
3. Mencuci tangan
4. Berpamitan
PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Ketenangan selama melakukan tindakan
2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
3. Ketelitian selama tindakan
8. Keamanan pasien selama tindakan
TOTAL

145

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
OBAT SUBLINGUAL

Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2

ALAT DAN BAHAN

6. Obat yang ditentukan dalam tempatnya

7. Tong Spatel (bila perlu)

8. Kasa untuk membungkus tong spatel


FASE ORIENTASI

1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan tindakan

4. Menjelaskan langkah prosedur

5. Menanyakan kesiapan pasien

6. Mencuci tangan
FASE KERJA

1. Pasang Tong Spatel (Jika pasien tidak sadar), pada pasien

sadar anjurkan pasien untuk mengangkat lidahnya


2. Berikan obat pada pasien (dibawah lidah)
3. Menganjurkan pasien untuk menutup mulut dan tidak

memasukkan makanan apapun hingga obat terlarut


FASE TERMINASI

1. Merapikan pasien dan alat

2. Melakukan evaluasi tindakan

3. Mencuci tangan

4. Berpamitan
TAHAP DOKUMENTASI

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN

146

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
1. Ketenangan selama melakukan tindakan

2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan

3. Ketelitian selama tindakan

4. Keamanan pasien selama tindakan


TOTAL

C. PERTANYAAN

147

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
MELAKUKAN PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

A. TUJUAN UMUM

Mahasiswa mampu melakukan pemberian obat secara parenteral dengan

baik dan benar sesuai dengan prosedur dalam SOP.

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan

dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat

melalui parenteral dapat dilakukan dengan cara:

a. Subcutaneous (SC) yaitu menyuntikkan obat ke dalam jaringan yang

berada dibawah lapisan dermis.

b. Intradermal (ID) yaitu menyuntikkan obat ke dalam lapisan dermis,

dibawah epidermis

c. Intramuscular (IM) yaitu muenyontikkan obat ke dalam lapisan otot

tubuh

d. Intravenous (IV) yaitu menyuntikkan obat ke dalam vena

2. Prinsip 5 benar pemberian obat

a. Benar Klien: Periksa nama klien, nomer RM, ruang, nama dokter

yang meresepkan pada catatan pemberian obat, catatan pemberian

obat, kartu obat dan gelang identitas pasien

b. Benar Obat: Memastikan bahwa obat generik sesuai dengan nama

dagang obat, klien tidak alergi pada kandungan obat yang didapat.

memeriksa label obat dengan catatan pemberian obat

c. Benar Dosis: Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan

rentang pemberian dosis untuk cara pemberian tersebut, berat

badan dan umur klien; periksa dosis pada label obat untuk

148

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
membandingkan dengan dosis yang tercatat pada catatan

pemberian obat; lakukan penghitungan dosis secara akurat.

d. Benar Waktu: periksa waktu pemberian obat sesuai dengan waktu

yang tertera pada catatan pemberian obat (misalnya obat yang

diberikan 2 kali sehari, maka pada catatan pemberian obat akan

tertera waktu pemberian jam 6 pagi, dan 6 sore)

e. Benar Cara: memeriksa label obat untuk memastikan bahwa obat

tersebut dapat diberikan sesuai cara yang diinstruksikan, dan

periksa cara pemberian pada catatan pemberian obat.

3. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat

menyiapkan obat

a. Saat menyiapkan beberapa obat seperti heparin, insulin, digoxin

lakukan pemeriksaan ulang.

b. Jangan membuka bungkus obat jika dosis obat belum pasti. Buka

sebelum diberikan pada klien.

c. Ketika menyiapkan obat topikal, nasal, opthalmic dan obat-obat dan

kardus obat, ambil obat dari kotaknya dan periksa label untuk

memastikan isinya sesuai.

d. Saat mengambil pil dan botol, tuangkan pil tersebut pada tutupnya

kemudian letakkan pada tempat obat.

e. Tuangkan obat cair tidak pada bagian labelnya. Baca jumlah obat

yang dituang pada dasar meniscus.

f. Pisahkan obat-obat yang memerlukan data pengkajian awal, seperti

tanda vital.

g. Periksa tanggal kadaluarsa obat saat menyiapkannya

149

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

Nama mahasiswa : NIM :

NILAI
VARIABEL YANG DINILAI
0 1 2

FASE ORIENTASI

1. Memberi salam dan menanyakan nama pasien

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan tujuan tindakan

4. Menjelaskan langkah prosedur

5. Beri kesempatan klien untuk bertanya

6. Tanyakan keluhan klien dan kaji adanya alergi

7. Menanyakan kesiapan pasien

8. Jaga privasi klien

9. Mencuci tangan

10. Gunakan sarung tangan


11. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman dan mudah

untuk perawat melihat tempat penusukan


Injeksi Intradermal

1. Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan

tangan dominan, masukkan jarum tepat di bawah kulit dengan

sudut 10-15 derajat*

2. Jika jarum telah masuk ke bawah kulit dan terlihat, masukkan

lagi sekitar 1/8 inci

3. Cabut jarum dengan sudut yang sama saat disuntikkan Jika

terdapat darah, usap dengan lembut menggunakan kapas alkohol

lain.

4. Observasi kulit adanya kemerahan atau bengkak. jika test

alergi, observasi adanya reaksi sistemik (misalnya sulit

bernafas, berkeringat, pingsan, berkurangnya tekanan darah,

150
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
mual, muntah, sianosis)

5. Kaji kembali klien dan tempat injeksi setelah 5 menit, 15 menit

dan selanjutnya secara periodic.

6. Buat lingkaran 1 inci di sekeliling jendalan dan instruksikan

klien untuk tidak menggosok daerah itu


Injeksi intramuskular

ii. Bebaskan pakaian dari tempat penusukan

iii. Bersihkan tempat yang akan digunakan dengan kapas alcohol

iv. Buka tutup jarum

v. Regangkan kulit di tempat penusukan dengan cara: Tempatkan

ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan di atas tempat

penusukan(hati-hati jangan sampai mengenai daerah yang telah

dibersihkan) hingga membentuk V

vi. Regangkan ibu jari dan jari telunjuk dengan arah berlawanan,

memisahkan jari sepanjang 3 inci

vii. Cepat masukkan jarum dengan sudut 90° dengan tangan yang

dominan

viii. Pindahkan ibu jari dan jari telunjuk jari non dominan dan kulit

untuk mendukung barrel spuit, jari sebaiknya ditempatkan pada

barrel sehingga saat mengaspirasi, anda dapat melihat barel

dengan jelas

ix. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit

x. Jika terdapat darah, tarik jarum keluarkan, berikan tekanan

pada tempat tusukan dan ulangi langkah ke C6 hingga C14 Jika

tidak ada darah, dorong plunger dengan perlahan, ajak klien

berbicara*

xi. Tarik jarum dengan sudut yang sarna saat penusukan

xii. Usap dan bersihkan tempat penusukan dengan kapas alkohol lain

(Jika kontra indikasi untuk obat, berikan penekanan yang

lambat saja)

151
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
Injeksi subcutan

1. Pilih tempat penusukan pada lengan atas atau abdomen. Jika

kedua tempat tersebut tidak memungkinkan pilih tempat

altematif lainnya (lihat gambar 3). Rotasikan tempat penusukan.

2. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman sesuai

tempat yang dipilih

3. Letakkan alas di bawah bagian tubuh yang akan dilakukan terapi

intravena

4. Bersihkan tempat yang akan digunakan dengan kapas alcohol

5. Buka tutup jarum

6. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan

non dominan

7. Dengan tangan yang dominan, masukkan jarum dengan sudut 45

° dan untuk orang gemuk dengan sudut 90 °

8. Lepaskan tarikan tangan non dominan

9. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit

10. Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan.

Jika ada darah: Tarik kembali jarum dari kulit Biarkan tempat

penusukan selama 2 menit Observasi adanya hematoma atau

memar. Jika perlu berikan plester*

Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah awal, pilih tempat

yang baru

11. Tarik jarum dengan sudut yang sama saat penusukan

12. Bersihkan tempat penusukan dengan kapas alkohol lain, tekan

dengan lembut. Setelah injeksi heparin jangan di tekan

13. Jika perlu, berikan plester


Intravena

1. Letakkan pasien pada posisi semi fowler atau supine jika tidak

memungkinkan

2. Letakkan alas di bawah bagian tubuh yang akan di lakukan

152
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
tindakan terapi intravena

3. Bebaskan lengan pasien dari baju/kemeja

4. Letakkan tourniquet 5 cm diatas tempat tusukan

5. Kencangkan tourniquet

6. Anjurkan pasien untuk mengepalkan telapak tangan dan

membukanya beberapa kali, palpasi dan pastikan tekanan yang

akan ditusuk.

7. Bersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alkohol, lalu

diulangi dengan menggunakan kapas betadin. Arah melingkar

dari dalam keluar lokasi tusukan

8. Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm

dibawah tempat tusukan

9. Pegang Jarum dalam posisi 30 derajat sejajar vena yang akan

ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti

10. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke

dalam vena.

11. Lakukan aspirasi

12. Lepaskan tourniquet

13. Masukkan obat ke dalam pembuluh vena perlahan-lahan

14. Keluarkan jarum dari pembuluh vena

15. Tutup tempat tusukan dengan kasa steril yang diberi

betadin
FASE TERMINASI

1. Merapikan pasien dan alat

2. Melakukan evaluasi tindakan

3. Mencuci tangan

4. Berpamitan
TAHAP DOKUMENTASI

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN

153
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
1. Ketenangan selama melakukan tindakan

2. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan

3. Ketelitian selama tindakan

5. Keamanan pasien selama tindakan


TOTAL

154
Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan
Semester Ganjil TA 2023/2024
MELAKUKAN TRANSFUSE DARAH & HITUNG TETESAN CAIRAN

A. TUJUAN UMUM

Mahasiswa mampu melakukan tehnik transfusi darah dengan baik dan benar

sesuai dengan prosedur dalam SOP

B. TEORI DASAR

1. Pengertian

a. Transfusi darah adalah memasukkan darah yang berasal dari donor

kedalam tubuh pasien melalui vena.

b. Tranfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk

berbasis darah dari satu orang ke sistim peredaran darah orang

lainnya.

c. Transfusi darah adalah pemindahan darah atau suatu komponen

darah dari seseorang kepada orang lain. (donor darah)

2. Tujuan Transfusi Darah

a. Meningkatkan hemoglobin klien dan hematokrit

b. Untuk memperbaiki sirkulasi dan distribusi oksigen.

c. Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan pasien

terhadap darah sesuai dengan program pengobatan.

d. Memepertahankan volume darah yang normal pada peredaran

darfah (stabilitas peredaran darah).

e. Memperbaiki fungsi hemostatis.

f. Meningkatkan oksigenasi jaringan.

3. Indikasi Transfusi Darah

a. Defisit volume cairan

b. Pasien yang banyak kehilangan darah


155

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
c. Pasien dengan penyakit kelainan darah tertentu misalnya anemia,

leukemia.

d. Gangguan pembekuan darah

e. Defisit volume cairan

f. Pasien yang banyak kehilangan darah

g. Pasien dengan penyakit kelainan darah tertentu misalnya anemia,

leukemia.

h. Gangguan pembekuan darah

Jenis-jenis golongan darah :

1. Golongan darah A

2. Golongan darah B

3. Golongan darah AB

4. Golongan darah O

Transfusi darah harus diberikan lebih ketat pada anak karena

kadar hemoglobin normal pada anak lebih rendah dibanding dewasa,

kecuali pada beberapa keadaan tertentu berhubungan dengan penyakit

kardiopulmonal yang mendasarinya akan mengganggu tubuh

mengkompensasi kehilangan eritrosit. Pada masa pre operatif misalnya,

tidak perlu bagi anak untuk mempertahankan hemoglobin (Hb) ³ 8 g/dL

yaitu suatu tingkat yang diinginkan pada orang dewasa. Demikian juga

pemberian eritrosit pasca operasi harus mempunyai alasan yang kuat

karena anak mampu memulihkan massa eritrositnya bila diberi terapi

zat besi. Untuk anemia yang timbul perlahan-lahan, pemberian

transfusi eritrosit tidak selalu didasarkan atas pemeriksaan Hb karena

anak dengan anemia kronis mungkin tidak menampakkan gejala dengan

Hb sangat rendah. Faktor lain yang harus diperhatikan selain kadar Hb

adalah gejala atau tanda dan kapasitas fungsional tubuh penderita,

dijumpai atau tidak penyakit kardiovaskuler dan susunan saraf pusat,

156

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
penanganan anemia, dan kemungkinan untuk diterapi dengan

recombinant human eryhtropoietin (EPO) pada anak dengan insufisiensi

ginjal.

157

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TRANSFUSI DARAH

Nama mahasiswa :

NIM :

VARIABEL YANG DINILAI NILAI

0 1 2

A. TAHAP PRA INTERAKSI

1. Cek catatan pasien

2. Siapkan alat:

a. Baki bersih

b. Set transfusi darah

c. Produk darah sesuai instruksi

d. Kateter IV besar ukuran 18-19 G

e. Cairan NaCL 0,9%

f. Kassa steril

g. Gunting plester

h. Sarung tangan

i. Kapas alcohol

j. Tourniquet

k. Bengkok

l. Tiang infuse

Periksa instruksi dokter, kondisi pasien, dan riwayat

transfusi/reaksi infus, alasan transfusi saat ini.

Identifikasi pasien

Periksa persediaan pada bank darah

3. Ambil darah dari bank darah sesuai peraturan institusi.

Jika transfusi tidak dapat segera dilakukan,

kembalikan ke bank darah. Darah yang berada di luar


158

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
lemari es selama lebih dari 30 menit, di atas 10 ° C

tidak dapat digunakan kembali. Jangan pernah

menyimpan darah dalam tempat yang tidak seharusnya

seperti lemari es di bangsal. Darah harus disimpan

dalam unit pendingin dalam suhu yang terkontrol ketat

(4°C)
B. TAHAP ORIENTASI

1. Ucapkan salam, perkenalkan diri, tanyakan nama

pasien
2. Tanyakan kondisi / perasaan pasien

3. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

4. Kontrak waktu selama tindakan yang diperlukan.

C. TAHAP KERJA

1. Dekatkan alat kedekat pasien

2. Cuci tangan
3. Memakai sarung tangan

4. Periksa tanda-tanda vital sebelum dan sesudah

transfuse berlangsung
5. Pasangkan infuse dengan menggunakan kanul I.V

(18/19G), bila belum dipasang sebelumnya, ke dalam

vena perifer yang besar dan mulai infus cairan NaCl

0,9% dengan menggunakan set transfusi darah


6. Inspeksi produk darah, (oleh 2 perawat) untuk

melihat:

a. Nomor identitas

b. Tanggal kadaluarsa

c. Kompatibilitas

d. Nama pasien

e. Warna yang tidak normal, bekuan, sisa udara, dll

159

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
7. Hangatkan darah jika diperlukan dengan

menggunakan penghangat darah khusus atau rendam

sebagian dalam air susam-suam kuku


8. Jika produk darah sudah benar, hentikan aliran

NaCl dengan menutup klem rol. Pindahkan taji

penusuk dari wadah NaCl dan tusukan taji ke wadah

darah
9. Mulai infus produk darah secara perlahan, denga

kecepatan 25 sampai 50 ml perjam selama 15 menit.

Tetaplah bersama pasien selama 15 menit pertama.

Periksa tanda vital setiap 15 menit selama 30 menit

pertama atau sesuai peraturan institusi


10. Tingatkan kecepatan infus. Kecepatan infus tetap

harus berada dalam batas aman


11. Periksa kondisi pasien setiap 30 menit dan bila

timbul efek samping, hentikan transfusi dan mulai

alirkan kembali NaCl. Kirimkan bahan urin, bahan

darah dan sisa produk darah dalam wadah dengan

set transfusi, kembali ke bank darah


12. Selesaikan tranfusi dan berikan NaCl jika tidak ada

efek samping yang timbul


13. Kontrol tanda-tanda vital

14. Bereskan alat, dan kantong darah. Etiket darah

disimpan dan dikembalikan pada bank darah.


15. Rendam alat –alat dan buang sampah dalam sampah

medis.
16. Lepaskan sarung tangan dan masker

17. Cuci tangan

D. TAHAP TERMINASI

160

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
1. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai tujuan

yang diharapkan
2. Beri kesan yang positif

3. Mengakhiri pertemuan dan kontrak waktu

selanjutnya
E. DOKUMENTASI

Catat hal-hal berikut: produk dan volume darah

yang ditransfusi, nomor identitas dan kelompok

darah, waktu pemberian dan waktu selesai

pemberian

Keterangan:

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan tapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Evaluasi:

Saran: :

Sentani………………….20…

Evaluator

………….……………………..

C. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Sebutkan pengertian tranfusi darah?

2. Sebutkan tujuan dari transfusi darah?

3. Sebutkan indikasi dilakukannya transfusi darah?

HECTING DAN ANASTESI LOKAL

Luka

161

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh (diskontinuitas

jaringan). Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau

tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan

hewan. Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak ini ialah

penyembuhan luka yang dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi,

poliferasi dan penyudahan yang merupakan perupaan kembali (remodelling)

jaringan.

Klasifikasi penyembuhan luka:

Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar, berjalan secara alami.

Luka akan terisi jaringan granulasi dan kemudian ditutup jaringan epitel.

Penyembuhan ini disebut penyembuhan sekunder (sanatio per secundam)

cara ini biasanya makan waktu cukup lama dan meninggalkan parut yang

kurang baik, terutama kalau lukanya menganga lebar.

Jenis penyembuhan yang lain adalah penyembuhan primer ( sanatio per

primam) yang terjadi bila luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan

bantuan jahitan. Parut yang terjadi biasanya lebih halus dan kecil. Namun

penjahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka yang

terkontaminasi berat dan/ atau tidak berbatas tegas. Luka yang compang-

camping seperti luka tembak sering meninggalkan jaringan yhang tidak

dapat hidup yang pada pemeriksaan pertama sukar dikenal. Keadaan ini

diperkirakan akan menyebabkan infeksi bila luka langsung dijahit. Luka

yang demikian sebaikmya dibersihkan dan dieksisi (dedridemen) dahulu dan

kemudiam dibiarkan selama 4-7 hari. Baru selanjutnya dijahit dan akan

sembuh secara primer. Cara ini umumnya disebut penyembuhan primer

tertunda. Terjadinya infeksi pada luka pascaeksisi umumnya terjadi karena

eksisi luka tidak cukup luas dan teliti. Jika setelah debridemen luka

langsung dijahit, dapat diharapkan terjadi penyembuhan primer.

162

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
Gangguan penyembuhan luka

Penyembuhan luka dapat terganggu oleh penyebab dari dalam tubuh

(endogen) atau oleh penyebab dari luar tubuh (eksogen). Penyebab endogen

terpenting adalah gangguan koagulasi yang disebut koagulopati dan gangguan

sistem imun. Semua gangguan pembekuan darah akan menghambat

penyembuhan luka sebab hemostasis merupakan titik tolak dan dasar fase

inflamasi. Gangguan sistem imun akan menghambat dan mengubah reaksi

tubuh terhadap luka, kematian jaringan, kontaminasi. Bila sistem daya tahan

tubuh, baik humoral maupun selular tenganggu, pembersihan kontaminan dan

jaringan mati serta penanahan infeksi tidak berjalan baik. Gangguan sistem

imun dapat terjadi terjadi pada infeksi virus, terutama HIV, keganasan

tahap lanjut, penyakit menahun berat seperti tuberkulosis, hipoksia

setempat seperti ditemukan pada arteriosklerosis, diabetes melitus, morbus

Raynoud, morbus Burger, kelainan pendarahan (hemangioma, fistel

arteriovena), atau fibrosis. Sistem imun juga dipengaruhi oleh gizi kurang

akibat kelaparan, malabsorbsi, juga oleh kekurangan asam amino esensial,

mineral maupun vitamin, serta oleh gangguan dalam metabolisme makanan,

misalnya pada penyakit hati. Selain itu fungsi sistem imun ditekan oleh

keadaan umum yang kurang baik, seperti pada usia lanjut dan penyakit

tertentu, misalnya penyakit Cushing dan penyakit Addison.

Penyebab eksogen meliputi penyinaran sinar ionisasi yang akan

mengganggu mitosis dan merusak sel dengan akibat dini maupun lanjut.

Pemberian sitostatik, obat penekan reaksi imun, misalnya setelah

transplantasi organ, kortikosteroid juga akan mempengaruhi penyembuhan

luka. Pengaruh setempat seperti infeksi, hematom, benda asing, serta

jaringan mati sangat menghambat penyembuhan luka.

163

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

HECTING DAN ANASTESI LOKAL

Nama mahasiswa : NIM :

VARIABEL YANG DINILAI NILAI

0 1 2

Pertimbangan Umum

Kaji kebutuhan yang akan

dilakukan

Tahap Pra-Interaksi

1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien

2. Siapkan alat dan bahan:

a. Baki/trolly

b. Alat set steril, terdiri dari:

 wadah dari logam 1 buah

 needle holder/ pemegang jarum 1 buah

 jarum dengan ujung segi tiga 1 buah

 jarum dengan ujung bulat 1 buah

 Pinset anatomi 1 buah

 Pinset chirrurgis 1 buah

 Gunting Benang 1 buah

 Gunting jaringan 1 buah

 Klem arteria berujung lurus/ bengkok 3 buah

 Kain steril 1 buah

c. NaCl fisiologis

d. Povidon Iodine 10%

e. Perhidrol 3%

f. Lidocain 2%

g. Klorin 0,5%

164

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
h. Kasa steril Plester

i. Spuit 3cc

j. Benang side no 3.0

k. Benang catgut no. 3.0


Tahap Orientasi

3. Berikan salam dan panggil nama pasien

4. Perkenalkan nama

5. Jelaskan prosedur, tujuan, serta persetujuan tindakan

kepada pasien /keluarga pasien

6. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan


Tahap Kerja

7. Tentukan jenis luka

menilai bentuk luka: teratur/tidak

menilai tepi luka: teratur/tidak, jembatan jaringan

menilai luas luka: panjang dan lebar dalam cm

menilai kedalaman luka: dalam cm

8. Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam keadaan

steril

9. Menentukan jenis benang dan jarum yang diperlukan

10. Memilih antiseptik, desinfektan yang diperlukan

11. Melakukan cuci tangan

12. Memakai sarung tangan steril

13. Melakukan tindakan aseptik anti septik

dimulai dari tengah ke tepi secara sentrifugal

menggunakan kasa dan povidon iodine

14. Melakukan anestesi lokal (secara infiltrasi atau lapangan)

cara: menusukkan jarum sub kutan menyusuri tepi luka

sampai seluruh luka teranestesi dengan baik. Lakukan

aspirasi untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak

165

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
masuk pembuluh darah (terlihat cairan darah dalam

spuit). infiltrasikan lidokain bersamaan waktu menarik

mundur jarum 2-4 cc (tergantung luas luka)

15. Melakukan debridemen luka

cara: Setelah luka teranestesi dengan baik, desinfeksi

luka menggunakan perhidrol 3%, agar kotoran yang

menempel terangkat. Untuk mengangkat tanah/ pasir

yang melekat dapat menggunakan kasa atau sikat halus.

Lanjutkan dengan irigasi menggunakan NaCl fisiologis

sampai semua kotoran terangkat.

16. Pasang kain steril.

17. Lakukan eksplorasi luka untuk mencari perdarahan aktif,

jaringan-jaringan mati/ rusak. Perdarahan dari vena

cukup dihentikan dengan penekanan menggunakan kasa

steril beberapa detik. Perdarahan arterial dihentikan

dengan jahitan ligasi. Jaringan mati/ rusak dibuang

menggunakan gunting jaringan. Lakukan aproksimasi tepi

luka. Buang tepi luka yang mati, tidak teratur.

18. Desinfeksi menggunakan povidon Iodine

19. Menjahit luka

a. Gunakan needle holder untuk memegang jarum. Jepit

jarum pada ujung pemegang jarum pada pertengahan

atau sepertiga ekor jarum. Jika penjepitan kurang dari

setengah jarum, akan sulit dalam menjahit. Pegang

needle holder dengan jari-jari sedemikian sehingga

pergelangan tangan dapat melakukan gerakan rotasi

dengan bebas.

b. masukkan ujung jarum pada kulit dengan jarak dari tepi

luka sekitar 1cm, membentuk sudut 90˚

166

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
c. dorong jarum mengikuti kelengkungan jarum.

d. Jahit luka lapis-demi lapis dari yang terdalam.

Aproksimasi tepi luka harus baik.

e. Penjahitan luka bagian dalam menggunakan benang yang

dapat di serap atau monofilament.

f. Jarak tiap jahitan sekitar 1cm. Jahitan yang terlalu

jarang luka kurang menutup dengan baik. Bila terlalu

rapat meningkatkan trauma jaringan dan reaksi

inflamasi.

20. Melakukan dressing

Setelah penjahitan selesai, lakukan eksplorasi. Jahitan

yang terlalu ketat/kendor diganti. Desinfeksi luka dengan

povidone iodine. Tutup dengan kasa steril beberapa lapis

untuk menyerap discharge yang mungkin terbentuk. Dan

diplester

21. Melakukan dekontaminasi:

Untuk menghindari penularan penyakit yang menular lewat

serum/cairan tubuh. Alat-alat direndam dalam larutan

klorin 0,5% selama 10 menit.

22.Memberikan edukasi perawatan luka

Berikan edukasi tentang makanan, cara merawat luka,

mengganti kasa. Waktu kontrol.

23.Menentukan prognosis penyembuhan

Menjelaskan lama penyembuhan, waktu pengangkatan

jahitan, hasil jahitan, penyulit-penyulit yang

mempengaruhi penyembuhan luka

Tahap Terminasi

24.Beri kesan yang positif

25.Berikan HE (health education)

167

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
26.Akhiri pertemuan
Dokumentasi

27.Waktu pelaksanaan (tanggal, jam)

28.Jenis tindakan yang dilakukan

29.Respon pasien selama tindakan dilakukan

30.Nama perawat dan tanda tangan


Sikap

31. Care terhadap pasien

32.Sistematis

33.Rapi dan bersih / mempertahankan tingkat kesterilan


TOTAL NILAI

168

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
MENGAMBIL SAMPEL PEMERIKSAAN LAB

A. TUJUAN TINDAKAN

Mahasiswa mampu mengambil sampel untuk pemeriksaan penunjang

dalam mengambil diagnosis.

B. TEORI DASAR

1. Pengambilan Sampel Darah

a. Pengertian

Pengambilan darah tepi (perifer) atau darah vena untuk bahan

pemeriksaan.

b. Tujuan Pengambilan Sampel Darah

Untuk berbagai pemeriksaan seperti:

1) Pengambilan darah tepi (perifer) golongan darah,

hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), lekosit, eritrosit, gula

darah, billirubin.

2) Pengambilan darah vena: pemeriksaan widal, fungsi hati,

kultur, dll.

e. Pengambilan Sampel Urine

Pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi

tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi juga berguna untuk organ

tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas dsb. Untuk

mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat diperlukan spesimen

yang memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, teknik

pengumpulan sampai dengan pemeriksaan harus dilakukan dengan

prosedur yang benar.

Jenis sampel urine:

a. Urine sewaktu/urine acak (random) adalah urine tidak

ditentukan secara khusus

b. Urine pagi adalah pengumpulan sampel pada pagi hari setelah

bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau menelan cairan

169

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
apapun. Urine pagi baik untuk pemeriksaan rutin serta tes

kehamilan berdasarkan adanya HCG (Human chorionic

gonadothropin) dalam urine.

c. Urine tampung 24 jam adalah urine tampung 24 jam adalah

urine yang dikeluarkan selam 24 jam terus-menerus dan

dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya

digunakan untuk menganalisa kuantitatif suatu zat dalam urine,

misalnya ureum, kreatinin, natrium dsb. Urine dikumpulkan

dalam suatu botol besar bervolume 1,5 Liter dan biasanya

dibubuhi bahan pengawet misalnya toluene.

Pengambilan spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri

(kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan). Sebelum

pengambilan spesimen, penderita harus diberi penjelasan tentang

tata cara pengambilan yang benar. Spesimen urine yang ideal

adalah urine pancaran tengah (midstream), di mana aliran pertama

urine dibuang dan aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah

yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum aliran

urine habis. Aliran pertama urine berfungsi untuk menyiram sel-

sel dan mikroba dari luar uretra agar tidak mencemari spesimen

urine. Sebelum dan sesudah pengumpulan urine, pasien harus

mencuci tangan dengan sabun sampai bersih dan mengeringkannya

dengan handuk, kain yang bersih atau tissue. Pasien juga perlu

membersihkan daerah genital sebelum berkemih. Wanita yang

sedang haid harus memasukkan tampon yang bersih sebelum

menampung spesimen. Pasien yang tidak bisa berkemih sendiri

perlu dibantu orang lain (mis. keluarga atau perawat).

Orang-orang tersebut harus diberitahu dulu mengenai cara

pengumpulan sampel urin, mereka harus mencuci tangannya

sebelum dan sesudah pengumpulan sampel, menampung urine

170

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
midstream dengan baik. Untuk pasien anak-anak mungkin perlu

dipengaruhi/dimativasi untuk mengeluarkan urine. Pasien bayi

dipasang kantung penampung urine pada genitalia. Pada kondisi

tertentu, urine kateter juga dapat digunakan. Dalam keadaan

khusus, misalnya pasien dalam keadaan koma atau pasien gelisah,

diperlukan kateterisasi kandung kemih melalui uretra. Prosedur ini

menyebabkan 1 - 2 % risiko infeksi dan menimbulkan trauma

uretra dan kandung kemih. Untuk menampung urine dari kateter,

lakukan desinfeksi pada bagian selang kateter dengan

menggunakan alkohol 70%. Aspirasi urine dengan menggunakan

spuit sebanyak 10 – 12 ml. Masukkan urine ke dalam wadah dan

tutup rapat. Segera kirim sampel urine ke laboratorium. Untuk

mendapatkan informasi mengenai kadar analit dalam urine

biasanya diperlukan sampel urine 24 jam.

171

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH VENA

Nama mahasiswa : NIM :

VARIABEL YANG DINILAI NILAI

0 1 2

Pertimbangan Umum

Kaji kebutuhan pemeriksaan yang akan

dilakukan

Tahap Pra-Interaksi

3. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien

4. Siapkan alat:

l. Baki/trolly

m. Lanset darah/spuit 1cc, 3 cc, 5 cc (sesuai kebutuhan)

n. Kapas alkohol pada tempatnya

o. Nierbeken/bengkok

p. Plester

q. Gunting plester

r. Pengalas/perlak

s. Tempat bahan pemeriksaan (botol kecil, objek glass)

t. Torniquet/pembendung

u. Masker

v. Sarung tangan bersih


Tahap Orientasi

34.Berikan salam dan panggil nama pasien

35.Perkenalkan nama

36.Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien

/keluarga pasien

37.Beri kesempatan kepada pasien/keluarga pasien untuk

bertanya

172

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
38.Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan
Tahap Kerja

39.Dekatkan alat ke pasien

40.Jaga privasi pasien

41. Cuci tangan

42.Pakai masker dan sarung tangan

43.Siapkan plester

44.Ambil spuit sesuai ukuran yang akan digunakan

45.Beri label pada spuit (nama pasien, jenis pemeriksaan)

46.Tentukan vena yang akan diambil darahnya

47.Pasang perlak

48.Lakukan pemasangan tourniket/karet pembendung di

bagian atas vena yang akan diambil darahnya

49.Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas

alkohol 70% secara sirkuler

50.Lakukan pengambilan darah dengan cara menusukkan

vena dengan jarum spuit menghadap ke atas dengan

sudut 30 – 45 derajat terhadap kulit, kemudian lepas

tourniket dan lakukan pengambilan darah sesuai dengan

kebutuhan pemeriksaan

51. Menekan daerah penusukan dengan kapas alkohol 70%

dan di plester

52.Masukkan/teteskan darah ke tempat yang telah

disediakan

53.Rapikan pasien dan alat

54.Lepas sarung tangan dan masker

55.Cuci tangan
Tahap Terminasi

56.Beri kesan yang positif

57.Berikan HE (health education)

173

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
58.Akhiri pertemuan
Dokumentasi

59.Waktu pelaksanaan (tanggal, jam)

60.Jenis tindakan yang dilakukan

61. Respon pasien selama tindakan dilakukan

62.Nama perawat dan tanda tangan


Sikap

63.Care terhadap pasien

64.Sistematis

65.Rapi dan bersih / mempertahankan tingkat kesterilan


TOTAL NILAI

174

Panduan Praktikum Laboratorium Keterampilan Dasar Praktikum Kebidanan


Semester Ganjil TA 2023/2024
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGAMBILAN SAMPEL URINE

Nama mahasiswa : NIM :

VARIABEL YANG DINILAI NILAI

0 1 2

Pertimbangan Umum

1. Kaji kebutuhan pemeriksaan yang akan dilakukan

2. Kaji keadaan umum pasien


Tahap Pra-Interaksi

5. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien

6. Siapkan alat:

a. Baki/trolly

b. Kantong Urine (pada anak)

c. Pispot/urinal

d. Nierbeken/bengkok

e. Botol/Tempat penampung urine dan labelnya

f. Masker

g. Sarung tangan bersih

h. Perlak/pengalas
Tahap Orientasi

5. Berikan salam dan panggil nama pasien

6. Perkenalkan nama

7. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien /keluarga

pasien

8. Beri kesempatan kepada pasien/keluarga pasien untuk bertanya

9. Kontrak waktu berapa lama tindakan dilakukan


Tahap Kerja

10. Dekatkan alat ke pasien

11. Jaga privasi pasien

12. Cuci tangan

13. Pakai masker dan sarung tangan

1
14. Siapkaan botol/Tempat penampung urine dan labelnya

15. Atur posisi pasien (dorsal recumbent) bila pasien

bedrest/kesadaran menurun atau pada pasien anak

16. Pasang pengalas pada daerah bokong

17. Membuka pakaian bawah pasien

18. Lakukan vulva/penis hygene

19. Pasien dianjurkan buang air kecil dalam pispot/urinal, tampung

urin pada pertengahan aliran dalam botol (10 – 15 cc). biarkan

pasien BAK sampai selesai

20.Rapikan pasien dan alat

21. Lepas sarung tangan dan masker

22.Cuci tangan
Tahap Terminasi

23.Beri kesan yang positif

24.Berikan HE (health education)

25.Akhiri pertemuan
Dokumentasi

26.Waktu pelaksanaan (tanggal, jam)

27.Jenis tindakan yang dilakukan

28.Respon pasien selama tindakan dilakukan

29.Nama perawat dan tanda tangan


Sikap

30.Care terhadap pasien

31. Sistematis

32.Rapi dan bersih / mempertahankan tingkat kesterilan


TOTAL NILAI

You might also like