You are on page 1of 78

REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

PEKERJAAN : PENAMBAHAN RUANG KELAS BARU (SMP)


LOKASI : SMP NEGERI 4 TOMBARIRI
TAHUN ANGGARAN : 2023

Nilai Gabungan Barang/Jasa (Rp.) TKDN


Total
Uraian Pekerjaan
DN LN Ribu % Barang/Jasa Gabungan
Rp. KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material Langsung
580,768,320.66 - 580,768,320.66 65.31 580,768,320.66 580,768,320.66
(Bahan Baku)
II. Peralatan (Barang Jadi) - - - - - -
A. Sub Total Barang 580,768,320.66 - 580,768,320.66 65.31 580,768,320.66 580,768,320.66
Jasa
III. Manajemen Proyek dan Perekayasaan - - - - - -
IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja - - - - - -
V. Konstruksi dan Fabrikasi - - - - - -
VI. Jasa Umum 308,500,000.00 - 308,500,000.00 34.69 308,500,000.00 308,500,000.00
B. Sub Total Jasa 308,500,000.00 - 308,500,000.00 34.69 308,500,000.00 308,500,000.00
C. TOTAL Biaya (A+B) 889,268,320.66 - 889,268,320.66 100.00 889,268,320.66 889,268,320.66

Formulasi Perhitungan : 580,768,320.66 TONDANO, 08 MEI 2023


889,268,320.66
= 100 % PENAWAR,
308,500,000.00 CV. SINAR KASIH
889,268,320.66

MEIHARD WAROUW
DIREKTUR
METODE PELAKSANAAN

SATUAN KERJA : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) BESERTA PERABOTNYA
LOKASI : SMP NEGERI 4 TOMBARIRI
TAHUN ANGGARAN : 2023

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pas. Papan Proyek
Tahap awal adalah menyiapkan material untuk membuat papan proyek. Balok kayu kls II
di potong dengan panjang yang sesuai kemudian dirakit menjadi tiang dan bingkai untuk
papan nama. Papan nama yang berisikan informasi utama mengenai paket pekerjaan
dipesan dan dibawah ke lokasi pekerjaan untuk dipasang pada bingkai yang telah dibuat.
Papan proyek dipasang pada titik dekat lokasi pekerjaan yang tidak terhalangi dan tidak
menggangu aktivitas pelaksanaan pekerjaan maupun aktivitas masyarakat disekitar
lokasi pekerjaan.

2. Biaya Pekerjaan Penyelenggaraan keamanan, kesehatan kerja dan


keselamatan konstruksi
Kontraktor diwajibkan menyediakan peralatan/ perlengkapan penyelenggaraan protokol
kesehatan Covid 19 seperti masker dan tempat untuk mencuci tangan.
Kontraktor juga menyediakan helmet kerja, sepatu boot karet, rompi jala dan kotak P3K
untuk para pekerja konstruksi

3. Pembersihan Awal
Pembersihan awal dilokasi pekerjaan dilakukan secara manual dengan menggunakan
tenaga orang. Para pekerja dibawah arahan mandor melakukan pembersihan lokasi
pekerjaan menggunakan alat bantu. Pembersihan dilakukan dengan mengangkat dan
memindahkan barang – barang atau material yang dapat menghalangi kelancaran
pekerjaan nanti. Pembesihan awal juga mencakup pembersihan lahan tempat
pembangunan dari semak atau tumbuhan liar yang ada. Material/tumbuhan liar hasil
pembersihan dikumpulkan kemudian dibuang ke tempat pembuangan yang telah
ditentukan.

4. Pengukuran dan pematokan/ Bouwplank


Sebelum bouwplank dipasang, dilakukan pengukuran awal secara bersama – sama
dengan Direksi Pekerja. Metode kerja pemasangan bouwplank adalah sebagai berikut :
• Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
• Siapkan balok kayu kls III untuk pembatas.
• Ukur bagian yang akan dikerjakan.
• Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
• Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan pak
• Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
• Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
• Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
• Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
• Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.

5. Pas. Steger/ Perancah


Metode kerja Pas. Steger/ Perancah adalah sebagai berikut :
• Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
• Siapkan bambu dan gebalan ijuk atau tali plastik
• Potong bagian bambu sesuai tinggi bangunan dan kelas
• Rancang perancah sesuai kenyamanan para pekerja dan di ikat dengan simpul
yang kuat
• Pastikan kekuatan steger/ perancah sebelum bolak balik naik turun.

B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan galian tanah pondasi dikerjakan setelah bouwplank terpasang. Galian tanah
dikerjakan secara open cut dengan metode kerja sebagai berikut:
• Siapkan peralatan bantu pekerjaan galian yang dibutuhkan.
• Ukur bagian yang akan dikerjakan
• Dengan menggunakan alat bantu tersebut gali tanah sesuai lebar dan kedalaman
yang tertera dalam gambar.
• Galian dikerjakan disepanjang jalur dimana akan dikerjakan pondasi.
• Material galian ditumpuk disamping area galian. Material ini akan digunakan
kembali untuk pekerjaan timbunan.
• Material hasil galian yang tidak terpakai dikumpulkan, dimuat di dumptruck dan
dibuang ke area pembuangan yang telah ditentukan.
• Ukur kembali lebar dan kedalaman lubang galian.
• Lakukan perapihan lubang galian.

2. Urugan Tanah Kembali Bekas Galian


Pekerjaan timbunan tanah bekas galian merupakan pekerjaan timbunan tanah dengan
menggunakan material bekas penggalian yang dikerjakan sebelumnya. Metode kerja
timbunan tanah bekas galian adalah sebagai berikut:
• Siapkan peralatan yang dibutuhkan
• Penimbunan tanah dilakukan lapis demi lapis sampai dicapai ketebalan sesuai
gambar.
• Setiap lapis tidak boleh melebihi 20cm
• Pemadatan dilakukan untuk setiap lapis timbunan tanah yang selesai dikerjakan.
• Lakukan penyiraman pada saat pemadatan untuk hasil timbunan dengan
kepadatan/density yang sesuai dengan spesifikasi.
• Terakhir lakukan perapihan hasil timbunan
3. Urugan Pasir bawah Lantai
Pekerjaan urugan pasir dibawah lantai dilaksanakan setelah timbunan tanah bawah
lantai selesai dikerjakan. Metode kerja timbunan pasir di bawah lantai adalah sebagai
berikut:
• Pekerja menyiapkan peralatan bantu yang dibutuhkan.
• Material pasir diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dumptruk dan
ditempatkan di dekat lokasi penimbunan pasir untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan.
• Pekerja mengambil pasir dari stock pile dan menghampar diatas tanah timbunan
pada area lantai.
• Lakukan pemadatan dengan alat pemadatan mekanis lapis demi lapis.
• Penimbunan dilakukan sampai dicapai ketebalan sesuai gambar.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil timbunan pasir.

4. Timbunan Tanah dan Pemadatan


Pekerjaan ini ialah penimbunan tanah di area lantai bangunan untuk meningkatkan
elevasi lantai bangunan :
• Pekerja menyiapkan material tanah timbunan. Material yang digunakan harus
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
• Material tanah timbunan diangkut ke lokasi/area pekerjaan dengan menggunakan
dumptruck.
• Pekerja menghampar tanah diarea timbunan/area lantai bangunan dengan
mengacu pada bouwplank yang telah terpasang. Penimbunan tanah dilakukan
lapis demi lapis sampai dicapai ketebalan sesuai gambar.
• Lakukan pemadatan dengan alat pemadatan tanah mekanis atau alat berat
sambal disiram air agar dicapai kepadatan hasil timbunan sesuai dengan
spesifikasi.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil timbunan.

C. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON

1. Pasangan Pondasi Batu Belah SP. 1:4


Pekerjaan pasangan pondasi batu gunung dilaksanakan setelah pekerjaan
pasangan batu kosong selesai dikerjakan. Metode kerja timbunan pasir pondasi adalah
sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan bantu yang dibutuhkan.
• Material batu gunung, pasir dan semen diangkut ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dumptruk dan ditempatkan di dekat lokasi lubang galian pondasi
jalur untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan.
• Pekerja mengambil pasir dan semen dari stock pile material serta air dan
membuat campuran mortar dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir.
• Batu gunung dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya .
• Pasang landasan dari adukan semen diatas pasangan batu kosong setebal 3 cm.
• Pasang batu diatas landasan adukan semen dan batu ditanam dengan kuat
sehingga satubatu berdekatan dengan lainnya.
• Rongga yang terdapat diantara batu diisi dengan adukan semen dan pasir.
• Pemasangan batu dan adukan semen diteruskan sampai dicapai ketinggian dan
bentuk pondasi seperti gambar kerja.
• Terakhir dilakukan perapihan pasangan batu pondasi jalur.

2. Pas. Batu Kosong


Pekerjaan timbrisan batu kosong dilaksanakan setelah timbunan pasir pondasi jalur
selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Pekerja menyiapkan peralatan bantu yang dibutuhkan.
• Material batu belah diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dumptruk
dan ditempatkan di dekat lokasi lubang galian pondasi jalur untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan.
• Pekerja mengambil batu belah dari stock pile dan menyusun dengan diatas
urugan pasir sehingga menjadi kokoh .
• Terakhir dilakukan perapihan pasangan batu kosong.

3. Cor Lantai Beton Mutu F’c= 7,4 MPa


Pekerjaan cor lantai bagunan/selasar dilaksanakan setelah urugan pasir pada area
lantai bangunan/selasar selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Pekerja mengambil semen, pasir, kerikil dan air dengan komposisi campuran 1
semen : 3 pasir : 5 kerikil.
• Campuran diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke area lantai
bangunan dan daerah selasar.
• Selama pengecoran beton digetarkan dengan vibrator agar hasil pengecoran
benar – benar padat.
• Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.

4. Cor Sloof Beton mutu F’c=14,5 MPa, uk 12x15

5. Pas. Bekisting Sloof

6. Pembesian Sloof
Pekerjaan cor sloof beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
• Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
• Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
• tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
• Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
• Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
• Campuran beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran dan komposisi campuran beton mutu f’c=14,5 MPa setara camp
(1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.
• Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
• Selama pengecoran beton digetarkan dengan vibrator agar hasil pengecoran
benar – benar padat.
• Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
• Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

7. Cor Kolom Beton Mutu F’c= 14,5 MPa uk. (20x20 cm)

8. Pas. Bekisting Kolom 20x20

9. Pembesian Kolom
Pekerjaan cor kolom beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan sloof selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
• Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
• Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bender
• Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
• Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-
sempurnaan hasil pengecoran.
• Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran beton mutu F’c=14,5 MPa atau setara camp
(1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.
• Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
• Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
• Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

10. Cor Ring Balok Beton Mutu F’c=14,5 MPa setara Camp. 1:2:3 (12x15 cm)

11. Pas. Bekisting Ring Balok

12. Pembesian Ring Balok


Pekerjaan cor ring balok beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan kolom selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
• Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
• Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
• Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
• Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
• Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran (1:2:3), diangkut dengan memakai alat angkut
untuk dicorkan ke media cor.
• Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak ada
kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya bekisting.
• Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
• Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

13. Pas. Balok Latai uk. 11x11


Pekerjaan cor balok latai beton bertulang dilaksanakan setelah pekerjaan kolom
selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Buat bekisting dari kayu kelas III. Papan dan balok kayu dirangkai menjadi
bekisting sesuai dengan ukuran/dimensi seperti pada gambar kerja.
• Bekisting dipasang secara kuat dan kaku agar menghasilkan bidang permukaan
beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara panel bekisting dibuat
rapat agar tidak bocor pada saat pengecoran
• Besi yang telah diangkut ke lokasi dipotong dan dibengkokkan di loos kerja oleh
tukang besi sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar. Besi dipotong
dengan alat bar cutter dan dibengkokkan dengan bar bendder
• Besi dipasang dengan jarak antar besi mengacu pada gambar kerja. Sambungan
antar besi diikat dengan kawat beton.
• Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
• Campuran Beton yang dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur
pencampuran komposisi campuran (1:2:3), diangkut dengan memakai alat
angkut untuk dicorkan ke media cor.
• Bekisting maupun perancah diperiksa secara kontinu untuk memastikan tidak
ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat tidak kokohnya
bekisting.
• Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.
• Bekisting dan perancah dilepas ketika umur beton memenuhi spesifikasi.

D. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1. Pasangan Dinding Fullbrick Sp. 1:4


Pekerjaan pasangan Fullbrick dikerjakan untuk pasangan dinding bangunan. Metode
kerjanya adalah sebagai berikut:
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Dipasang tanda jalur pemasangan dinding fullbrick dengan benang pada kedua
sisi dinding.
• Pasang fulbrick di atas sloof dan pada jalur yang ditandai.
• Pasang fullbrick lapis demi lapis sampai mencapai tinggi dinding sesuai gambar
kerja.
• Fullbrick dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1:4.
• Adukan mortar diratakan dipermukaan fullbrick kemudian lapisan fullbrick
berikutnya disusun diatas campuran beton.
• Tekan fullbrick atau dipukul dengan palu karet sampai mencapai elevasi yang
sesuai.
• Setelah fullbrick terpasang seluruhnya periksa kelurusan pasangan secara vertical
dan horizontal.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pasangan fullbrick

2. Plesteran Dinding Sp. 1:4


Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan fullbrick selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diatur rapih di daerah dekat lokasi
pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan diplester dari kotoran yang dapat menyebabkan
adukan plesteran tidak menempel dengan sempurna.
• Basahi dengan air permukaan yang akan diplester.
• Campur semen, pasir dan air dengan komposisi 1 semen : 4 pasir.
• Ratakan adukan mortar pada seluruh permukaan dengan menggunakan roskam
kayu.
• Periksa kerataan dan tebal plesteran agar sesuai dengan persyaratan
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan plesteran.

3. Acian Dinding
Pekerjaan acian dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan. Metode
kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan di atur rapih di daerah dekat lokasi
pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan diaci dari kotoran yang dapat menyebabkan
adukan air semen tidak menempel dengan sempurna.
• Campur semen dan air sedemikian rupa agar menghasilkan permukaan acian
bagus, tidak terjadi retak dan agar mudah dikerjakan.
• Ratakan adukan air semen pada seluruh permukaan dengan menggunakan
roskam baja.
• Padatkan acian dengan roskam baja sampai benar – benar rata dan halus.
• Periksa kerataan agar sesuai dengan persyaratan.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan acian.

4. Pasangan Lantai keramik uk. 40x40


Pekerjaan pasangan tegel lantai dikerjakan setelah cor beton lantai selesai dikerjakan,
sesuai dengan gambar. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Tegel direndam terlebih dahulu.
• Bersihkan lantai dasar dari kotoran/debu dan basahi dengan air sebelum
diratakan adukan pasangan keramik.
• Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan tegel yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
• Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat.
• Buat kepalan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m
• Pasang tegel untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
diratakan pada permukaan lantai dengan perekat mortar semen.
• Lanjutkan pemasangan tegel lainnya dengan cara ditekan atau dipukul dengan
palu karet untuk menghasilkan pasangan yang rata.
• Periksa kerataan pasangan agar sesuai dengan persyaratan.
• Lakukan perapihan garis nad
• Terakhir bersihkan permukaan tegel dari kotoran dan sisa-sisa material yang
menempel.
5. Pasangan Lantai keramik 40x40 selasar, anti selip
Pekerjaan pasangan tegel lantai dikerjakan setelah cor beton lantai selesai dikerjakan,
sesuai dengan gambar. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Tegel direndam terlebih dahulu.
• Bersihkan lantai dasar dari kotoran/debu dan basahi dengan air sebelum
diratakan adukan pasangan keramik.
• Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan tegel yang
rata dan garis siar/nat yang lurus.
• Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat.
• Buat kepalan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m
• Pasang tegel untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
diratakan pada permukaan lantai dengan perekat mortar semen.
• Lanjutkan pemasangan tegel lainnya dengan cara ditekan atau dipukul dengan
palu karet untuk menghasilkan pasangan yang rata.
• Periksa kerataan pasangan agar sesuai dengan persyaratan.
• Lakukan perapihan garis nad
• Terakhir bersihkan permukaan tegel dari kotoran dan sisa-sisa material yang
menempel.

E. PEKERJAAN ATAP

1. Pas. Rangka atap baja ringan C.75.75

Kontruksi rangka atap baja ringan dikerjakan diworkshop kemudian diangkut ke lokasi
untuk dilakukan pemasangan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
• Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan
dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
• Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
• Mengukur jarak antar kuda-kuda.
• Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .
• Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan
kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-
kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja
disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
• Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting).
• Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
• Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
• Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai
dengan posisinya dalam gambar kerja.
• Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,5 meter).
• Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
• Memasang balok nok.
• Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
• Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw
ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.

2. Pas. Penutup Spandek tbl 0,3 Warna


Pekerjaan pemasangan atap seng spandek dilaksanakan setelah rangka atap selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Spandek dipasang dengan cara dibaut pada rangka atap yaitu pada balok reng.
Sebelum baut dipasang, balok reng dan spandek dibor pada titik pemasangan
baut.
• Pasang baut dan mur dengan jarak disesuaikan pada setiap lembarnya, agar
spandek tersebut lebih rapat dan menempel dengan kuat pada permukaan
rangka atap (balok reng).
• Berikan sealent pada setiap lubang yang telah dipasangkan mur.
• Periksa kembali kerapihan pasangan atap dan lakukan uji terhadap kebocoran.

3. Pasangan Bubungan
Pekerjaan pemasangan bubungan dilaksanakan setelah penutup atap spandek selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Nok aluminium dipasang pada garis pertemuan atap yaitu bubungan dan jurai
luar dengan paku ulit diatas sayap nok bagian samping.
• Periksa kembali kerapihan pasangan bubungan dan lakukan uji terhadap
kebocoran.

4. List plank GRC L = 30 cm


Pekerjaan pemasangan list plank dilaksanakan setelah bubungan selesai dikerjakan.
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Potong papan GRC sesuai dengan ukuran list plank
• Tandai letak/posisi pemasangan dengan memperhatikan kerataan pasangan
listplank.
• Pasang listplank pada tepi atap dengan menggunakan paku skrup sesuai dengan
posisi yang telah ditandai sebelumnya.
• Terakhir lakukan pemeriksaan kerataan dan kerapian pasangan listplank.

F. LANGIT – LANGIT

1. Pas. Rangka Plafond besi hollow 40.40.20 mdl 60x60


Pekerjaan pemasangan rangka plafond besi hollow 40.40.20 dilaksanakan setelah
penutup atap selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Ukur sisi –sisi dinding ruangan yang akan dipasang rangka plafond
• Potong besi hollow sesuai dengan panjang sisi – sisi dinding.
• Dipasang tanda jalur pemasangan besi hollow dengan benang pada kedua sisi
dinding.
• Pasang rangka hollow pada keempat sisi dinding dengan cara dibor.
• Pasang rangka besi hollow memanjang pada bagian tengah yang menumpu pada
rangka bagian depan dan belakang.
• Pasang rangka besi hollow melintang bagian tengah yang menumpu pada rangka
bagian kiri dan kanan.
• Pasang rangka plafond besi hollow dengan modul 60x60 dan sesuai gambar
perencanaan.

2. Pas. Plafond GRC tbl 3,5mm


Pekerjaan pemasangan plafond GRC 3,5 mm dilaksanakan setelah rangka plafond besi
hollow selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Dipasang tanda jalur pemasangan plafond GRC dengan benang pada kedua sisi
• Pasang papan GRC mulai dari tepi ruangan dengan cara dibor pada rangka plafon
• Isi celah sambungan antara papan GRC dengan compound GRC.
• Tempelkan pita kertas yang sudah diolesi compound GRC pada lapisan compound
bagian sambungan plafon.
• Lapis kembali dengan compound sehingga menutupi pita kertas.
• Haluskan lapisan compound dengan kertas ampelas.

3. Pasang List Plafon SP. 4


Pekerjaan pemasangan list plafon dilaksanakan setelah pemasangan plafond dan
selesai dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Ukur sisi –sisi dinding ruangan yang akan dipasang list plafon
• Potong list profil kayu sesuai dengan panjang sisi – sisi dinding.
• Pasang list plafon dengan cara dipaku pada kerangka plafon.
• Terakhir periksa kerataan dan kerapihan pasangan plafon.

G. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan Dinding Baru
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan dicat.
• Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol untuk bidang yang lebar/luar dan kwas
menjangkau daerah yang sempit.
• Lakukan pengecatan lapis berikutnya dengan jenis dan warna cat sesuai dengan
spesifikasi
• Jumlah lapis cat dan pemakaian jenis cat sesuai dengan spesifikasi yang melekat
pada kontrak.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pengecatan dinding.

2. Pengecatan Mengkilat Kayu


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan dicat.
• Lakukan pengecatan dengan menggunakan cat mengkilat kayu. Pengecatan
menggunakan alat rol untuk bidang yang lebar/luar dan kwas menjangkau daerah
yang sempit.
• Lakukan pengecatan lapis berikutnya dengan jenis dan warna cat sesuai dengan
spesifikasi
• Jumlah lapis cat dan pemakaian jenis cat sesuai dengan spesifikasi yang melekat
pada kontrak.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pengecatan kayu.

3. Pengecatan Plafon
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan dicat.
• Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol untuk bidang yang lebar/luar dan kwas
menjangkau daerah yang sempit. Untuk pengecatan plafon digunakan perancah
agar permukaan plafon yang tinggi dapat dijangkau.
• Lakukan pengecatan lapis berikutnya dengan jenis dan warna cat sesuai dengan
spesifikasi
• Jumlah lapis cat dan pemakaian jenis cat sesuai dengan spesifikasi yang melekat
pada kontrak.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pengecatan plafon.

H. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Pas. Kusen Pintu dan Jendela Kayu kls. II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Balok kayu kelas II dipotong dan dibentuk sesuai dengan ukuran kusen yang
disyaratkan
• Lakukan penyambungan sesuai dengan bentuk dan ukuran kusen. Sambungan
menggunakan jenis pen dan lubang.
• Tentukan kedudukan kusen dengan cara merentangkan benang berjarak separuh
dari tebal kusen terhadap as bouwplank.
• Pasang angker pada kusen secukupnya.
• Dengan menggunakan unting – unting, atur kedudukan kusen pintu dan jendela
agar berdiri tegak.
• Pasang skur agar kedudukan kusen stabil dan kokoh
• Terakhir periksa kerapihan pasangan kusen.

2. Pasang Daun Pintu Panel Kayu Kls II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Papan kayu kls II dipotong dan dibentung menjadi 2 rangka tiang (kiri dan kanan)
dan 3 rangka ambang yaitu ambang atas, ambang tengah dan ambang bawah.
• Rakit rangka tiang dan rangka ambang dengan jenis sambungan kayu pen dan
luang.
• Pasang papan kayu yang sudah dibentuk menjadi panel – panel pada bagian
tengah rangka dengan menggunakan sambungan alur dan lidah.
• Pasang pintu panel yang sudah jadi pada kusen pintu dengan cara digantung
menggunakan engsel pintu

3. Pasang Daun Jendela Kayu Kls II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
•Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Papan kayu kelas II dibentuk menjadi 4 rangka jendela, 2 rangka tiang dan 2
rangka ambang.
• Sambungkan keempat rangka hingga terbentuk bingkai jendela.
• Potong kaca sesuai ukuran bagian dalam bingkai.
• Pasang kaca pada bingkai dengan hati-hati
• Pasang lis pada keempat sisi bingkai untuk menahan kaca agar tidak mudah lepas.
• Pasang jendela kaca yang telah selesai dibuat pada kusen dengan cara
digantungkan menggunakan engsel.
4. Pasang Kaca Polos 5mm
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Potong kaca sesuai ukuran bagian dalam bingkai. Haluskan bagian tepi kaca.
• Pasang kaca pada kusen dengan hati-hati
• Pasang lis pada keempat sisi kusen untuk menahan kaca agar tidak mudah lepas.
letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu
untuk menghindari goresan pada kaca.

5. Pasang Jalusi Kayu Kelas II


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Papan kayu kls II dipotong sesuai ukuran agar tinggal di pasang pada kusen sesuai
spononya.

6. Pasang Engsel Pintu (1 Pintu 3 bh)


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Beri tanda titik pemasangan engsel pintu pada kusen dan daun pintu
• Pasang engsel dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
• Periksa kembali apakah engsel sudah terpasang kuat dan tidak mudah bergeser.

7. Pasang Kunci Tanam Pintu


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Beri tanda titik pemasangan kunci pintu pada kusen dan daun pintu
• Pasang kunci pintu dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
• Periksa kembali apakah kunci pintu sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

8. Pasang Engsel Jendela


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Beri tanda titik pemasangan engsel jendela pada kusen dan daun jendela.
• Pasang engsel jendela dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
• Periksa kembali apakah engsel jendela sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

9. Pasang Grendel Jendela


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Beri tanda titik pemasangan grendel jendela pada kusen dan daun jendela.
• Pasang grendel jendela dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
• Periksa kembali apakah grendel jendela sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

10. Pasang Hak Angin


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Beri tanda titik pemasangan kait jendela pada kusen dan daun jendela
• Pasang kait jendela dengan cara disekrup pada titik yang telah ditandai.
• Periksa kembali apakah kait jendela sudah terpasang kuat dan tidak mudah
bergeser.

I. PEKERJAAN MECHANICAL ELEKTRIKAL

1. Pas. Instalasi Listrik


Pertama disediakan gambar-gambar sistem instalasi listrik yang menunjukan secara
umum tata letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga
kemudahan service/maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan instalasi titik lampu, stop kontak dan
saklar. Semua hantaran (kabel) ditarik dalam pipa/cabelduct dan diusahakan tidak
tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pengecoran.

Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas balok dan kolom beton dipasang
terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel dimasukkan bersamaan dengan
pemasangan sparing. Penempatan sambungan/percabangan pada daerah yang
mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan). Sambungan menggunakan klem / isolasi
kabel supaya terlindung dengan baik dan tidak tersentuh. Jaringan arde harus
dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir. Pemasangan stop kontak
setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (atau sesuai
dengan spesifikasi).

2. Pasang Saklar Tunggal


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Pasang saklar tunggal pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
• Box saklar dipasang menempel pada dinding
• Pasang panel saklar pada box yang telah ditempelkan pada dinding.
• Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

3. Pasang Stop Kontak


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Pasang stop kontak pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
• Box stop kontak dipasang menempel pada dinding
• Pasang panel stop kontak pada box yang telah ditempelkan pada dinding.
• Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

4. Pasang Lampu LED Tampal 7 Watt


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Buatlah lubang pada plafond sesuai dengan besaran lubang lampu
• Pasang Lampu Led pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
• Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

5. Pasang Lampu LED Tampal 12 Watt


Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan untuk
memudahkan pelaksanaan.
• Buatlah lubang pada plafond sesuai dengan besaran lubang lampu
• Pasang Lampu Led pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
• Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik
J. PEKERJAAN MEBELER

1. Meja guru ½ Biro ( p=120 cm X l=60 cm X t=71 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Penyedia jasa memesan Meja guru dengan jenis dan spesifikasi sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
• Meja Guru yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
• Meja Guru diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

2. Kursi guru ( p=45 cm X l=40 cm X t=45 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Penyedia jasa memesan Kursi Guru dengan jenis dan spesifikasi sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan
• Kursi Guru yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
• Kursi Guru diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

3. Papan Tulis White Board ( 120 cm X 240 cm )


Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Penyedia jasa memesan Papan Tulis White Board dengan jenis dan spesifikasi
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
• Papan Tulis yang telah dipesan diangkut ke lokasi pekerjaan.
• Papan tulis diletakkan pada tempat yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan

K. PEKERJAAN SALURAN
1. Galian Tanah Saluran
Pekerjaan galian tanah saluran dikerjakan setelah pekerjaan dinding bangunan selesai
dikerjakan. Galian tanah dikerjakan secara open cut dengan metode kerja sebagai
berikut:
• Siapkan peralatan bantu pekerjaan galian yang dibutuhkan.
• Ukur bagian yang akan dikerjakan
• Dengan menggunakan alat bantu tersebut gali tanah sesuai lebar dan kedalaman
yang tertera dalam gambar.
• Galian dikerjakan disepanjang jalur dimana akan dikerjakan saluran.
• Material galian ditumpuk disamping area galian. Material ini akan digunakan
kembali untuk pekerjaan timbunan.
• Material hasil galian yang tidak terpakai dikumpulkan, dimuat di dumptruck dan
dibuang ke area pembuangan yang telah ditentukan.
• Ukur kembali lebar dan kedalaman lubang galian.
• Lakukan perapihan lubang galian.

2. Pasangan Dinding Fullbrick Sp. 1:4


Pekerjaan pasangan Fullbrick dikerjakan untuk pasangan dinding saluran. Metode
kerjanya adalah sebagai berikut:
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Dipasang tanda jalur pemasangan dinding fullbrick dengan benang pada kedua
sisi dinding saluran.
• Pasang fullbrick lapis demi lapis sampai mencapai tinggi saluran sesuai gambar
kerja.
• Fullbrick dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1:4.
• Adukan mortar diratakan dipermukaan fullbrick kemudian lapisan fullbrick
berikutnya disusun diatas campuran beton.
• Tekan fullbrick atau dipukul dengan palu karet sampai mencapai elevasi yang
sesuai.
• Setelah fullbrick terpasang seluruhnya periksa kelurusan pasangan secara vertical
dan horizontal.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan pasangan fullbrick

3. Plesteran Dinding Sp. 1:4


Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan fullbrick selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diatur rapih di daerah dekat lokasi
pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan diplester dari kotoran yang dapat menyebabkan
adukan plesteran tidak menempel dengan sempurna.
• Basahi dengan air permukaan yang akan diplester.
• Campur semen, pasir dan air dengan komposisi 1 semen : 4 pasir.
• Ratakan adukan mortar pada seluruh permukaan dengan menggunakan roskam
kayu.
• Periksa kerataan dan tebal plesteran agar sesuai dengan persyaratan
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan plesteran.

4. Acian Dinding
Pekerjaan acian dilaksanakan setelah pekerjaan plesteran selesai dikerjakan. Metode
kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan di atur rapih di daerah dekat lokasi
pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Bersihkan permukaan yang akan diaci dari kotoran yang dapat menyebabkan
adukan air semen tidak menempel dengan sempurna.
• Campur semen dan air sedemikian rupa agar menghasilkan permukaan acian
bagus, tidak terjadi retak dan agar mudah dikerjakan.
• Ratakan adukan air semen pada seluruh permukaan dengan menggunakan
roskam baja.
• Padatkan acian dengan roskam baja sampai benar – benar rata dan halus.
• Periksa kerataan agar sesuai dengan persyaratan.
• Terakhir dilakukan perapihan hasil pekerjaan acian.
5. Cor Lantai Saluran Beton Mutu F’c= 7,4 MPa
Pekerjaan cor lantai saluran dilaksanakan setelah pas. dinding saluran selesai
dikerjakan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan disusun menjadi stock pile di daerah
dekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan pelaksanaan.
• Pekerja mengambil semen, pasir, kerikil dan air dengan komposisi campuran 1
semen : 3 pasir : 5 kerikil.
• Campuran diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke area lantai
saluran.
• Setelah pengecoran selesai beton dirawat dengan cara dibasahi dengan air.

K. PEKERJAAN AKHIR/ LAIN-LAIN

1. Pembersihan Akhir
Pembersihan akhir dilakukan di akhir masa pelaksanaan proyek, pada pekerjaan ini
termasuk membersikan lokasi pekerjaan dari sampah-sampah bekas pelaksanaan
konstruksi dan di buang ke disposal area.

2. Administrasi/Dokumentasi
Pekerjaan administrasi dilakukan pada awal pelaksanaan proyek, akhir pelaksanaan
dan selama masa pelaksanaan proyek yaitu pembuatan pelaporan yang dilakukan
secara berkala sesuai dengan persyaratan dalam kontrak. Sedangkan dokumentasi
dilaksanakan sepanjang jalannya proyek sebagai rekaman bukti pelaksanaan
pekerjaan.
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) BESERTA PERABOTNYA

LOKASI : SMP NEGERI 4 TOMBARIRI


ANGGARAN : Rp. 997.089.000
TAHUN ANGGARAN : 2023

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN PROSENT


NO JENIS PEKERJAAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ASE

a PEKERJAAN PERSIAPAN
b PEKERJAAN TANAH
c PEKERJAAN PONDASI & BETON
d PEKERJAAN LANTAI & DINDING
e PEKERJAAN ATAP
f PEKERJAAN LANGIT - LANGIT
g PEKERJAAN PENGECATAN
h PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
i PEKERJAAN MECHANICAL ELECTRICAL
j PEKERJAAN MEBELER
k PEKERJAAN SALURAN
l PEKERJAAN AKHIR/ LAIN-LAIN
RENCANA KEMAJUAN PEKERJAAN

TONDANO, APRIL 2023

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DONNY ELEAN
NIP. 19740614 200501 1 014
CY. SINARKASIH
KONTRAKTOR - LEYERAI\TSIR - PERI}AGANGAN UMUM
Alamat : Kel*rahan WmYslin{sxre& Li$gil{xrrrgefi
! K***rn*tam T*ndamo Sarat Kab. ft#inat*asa
{qp\q{p s1"ffi4.?11**?3"8m Bank s*iut &ab" Toud*no

SPESIFIKASI TEKNIS
DAN
GAMBAR

PAKET PEKERJAAN PENAI\IBAFIAN RUANG KELAS BARU (SfuIP)


KEN-ONdPOK KERJA PE'\TiLIHAN PENGADAAN BARANG/JASA PEilfi ERiNTAH
KABUPATEN K]INAHASA TAHUN 2023
TAHUT{ ANGGARAN 2023

$ffiTUJU MILAK$ANAKAN

Tondano, 0B lVlei 2023


CV. $INAR KASIH

Direktur
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA
DINAS PENDIDIKAN

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB )


BESERTA PERABOTNYA

TAHUN ANGGARAN :
2023

1
PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB )
BESERTA PERABOTNYA
SMP NEGERI 4 TOMBARIRI

Pasal 1
SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan pelaksana harus berpedoman kepada ketentuan yang terdapat di
dalam :
1. Peraturan – peraturan umum (Algemene Voorwarden) disingkat A. V. Tahun 1941.
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI. 1971) N.1.2.
3. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung tahun 1983.
4. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961 N.1.5.
5. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia N.1.3.
6. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
7. Peraturan Cement Portland N.1.8.
8. Peraturan Batu Merah / Conblok sebagai bahan bangunan N.1.10.
9. Peraturan Bangunan Nasional.
10. Peraturan Bangunan Setempat.
11. Peraturan Umum mengenai Instalasi Listrik.
12. Peraturan Umum mengenai Instalasi Air Bersih.
13. Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1994, serta lampiran – lampiran.
14. Petunjuk – petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan Direksi/ Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat – syarat Pekerjaan dan Risalah Penjelasan.


1. Jika ternyata di dalam RKS terdapat kelainan/ penyimpangan dengan peraturan–peraturan
tersebut, maka RKS inilah yang mengikat.
2. Jika tidak ditentukan lain dalam RKS, maka semua Peraturan–Peraturan sebagaimana yang
tersebut dan segala perubahan–perubahannya tetap berlaku.
3. Gambar–gambar pelaksanaan
Meliputi gambar–gambar perencanaan, gambar–gambar detail dan gambar–gambar yang dibuat
oleh pemborong (yaitu Work Shop Drawing, As Build Drawing) yang telah disetujui oleh Direksi/
Pengawas.

2
SPESIFIKASI BAHAN, MATERIAL DAN PERALATAN

1. Bahan / Material
JENIS BAHAN /
SPESIFIKASI
MATERIAL

Pasir Urug harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil, tidak
mengandung lumpur dan kotoran serta memenuhi SNI-1968-1990 F dan
Pasir Urug
SKSNI S-04-1989.
Tidak diperkenankan menggunakan pasir laut.
Pasir Pasang/Beton harus tajam, kasar, bebas
dari butiran kerikil, tidak mengandung lumpur dan kotoran serta memenuhi
Pasir Pasang/Beton
SNI-1968-1990 F dan SKSNI S-04-1989.
Tidak diperkenankan menggunakan pasir laut.

Batu kali/Batu Pecah ukuran 15-20 cm untuk pasangan harus keras tidak
Batu Kali/Pecah keropos dan harus bersih dari lumpur, kotoran dan bahan organik lainnya
sesuai dengan PBI 1971/1983 SNI 03- 2816-1992.

Kerikil harus keras tidak mudah hancur, bebas dari tanah, kotoran dan
Kerikil
bahan organik lainnya

Fullbrick Ukuran Standart, Kualitas Baik dan tidak mudah patah

Besi / Kawat Beton Ukuran Standar, tidak mengandung Karat > 5% sesuai SK. SNI S-05-1989
Paku, Bendrat

Kayu/Papan yang dipakai harus yang sudah kering dan memakai kayu
kelas I & II sedangkan untuk papan mal (bekisting) dipakai kayu kelas III.
Kayu
Sesuai SNI 03-2445-1991 / SK. SNI S-05-1990-F, SNI 4.3-53.1987/UDC
674.048.004.1

Semen PC produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru, tidak
Portland Cement (PC) ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, Serta memenuhi
syarat S11 0013-81 dan SKSNI T-28-1991-0.3.

3
Cat :
• Dinding/Plafond Cat produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru, tidak ada
• Dasar bagian yang membatu/kering, dalam kaleng, serta tahan terhadap segala
• Meni cuaca, air, dan jamur.
• Kayu

Ukuran Standar, tidak mengandung Karat sesuai


Besi
SK. SNI S-06-1989-F

Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan, spesifikasi


Keramik
mutu sesuai SK. SNI-S 06-1989

Kaca Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan,

Baja Ringan/Hollow/Metal Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan,

Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan, jenis


Kabel Listrik
NYM/NYY.

Air kerja harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang dapat
Air Kerja merusak struktur seperti minyak, lumpur, bahan kimia dan unsur organik
lainnya.

2. Peralatan
JENIS
KAPASITAS JUMLAH KETERANGAN
ALAT/PERALATAN
Sesuai Volume Pacul, Sekop, Linggis, Martil,
Peralatan Tukang -
Jenis Pekerjaan Gergaji, teropol, dll.

4
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

Lingkup Pekerjaan terdiri dari :


A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pas. Papan Proyek
2 Biaya Pekerjaan Penyelenggaraan Keamanan, Kesehatan Kerja dan
Keselamatan Konstruksi
- Helmet
- Sepatu boot karet
- Rompi Jala
- Peralatan/ Perlengkapan P3K
Peralatan/ Perlengkapan Penyelenggaraan Protokol Kesehatan Covid 19
- Masker
- Peralatan Cuci tangan dan sabun
3 Pembersihan Awal
4 Pengukuran dan Pematokan/ Bouwplank
5 Pas. Steger/ dan perancah

1.1. Pas. Papan Proyek


1) Pembuatan Rangka dari kayu
2) Percetakan baliho
1.2. Biaya Pekerjaan Penyelenggaraan Keamanan, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Konstruksi
1) Kontraktor harus menyediakan atribut Helmet, Sepatu Boot Karet, Rompi jala dan Peralatan kotak
perlengkapan P3K untuk para pekerja.
2) Kontraktor harus menyediakan protocol kesehatan covid 19, seperti tempat cuci tangan, sabun
cuci tangan dan Masker untuk para pekerja bangunan.
1.3. Pembersihan Awal
1) Lahan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
2) Sebelum pekerjaan lain dimulai, lahan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.
3) Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak
proyek, dan tidak dibenarkan untuk ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk sementara
1.4. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
1) Pekerjaan Pengukuran/ Uitzet sepenuhnya dilaksanakan oleh pemborong dan disaksikan oleh
Direksi/ Pengawas.
2) Pengukuran yang dilakukan tanpa disaksikan/ sepengetahuan Direksi/ Pengawas dianggap
tidak sah dan diulang kembali.

5
3) Pekerjaan Pengukuran harus dilakukan dengan cermat/ teliti dengan mempergunakan alat
ukur, agar sudut–sudut betul–betul tegak lurus dan waterpas.
4) Patok Profil/ Bouwplank ditanam yang kuat agar tidak hilang/ Berubah dari tempatnya, serta
dicat dengan warna yang mencolok.
5) Pekerjaan penentuan Peil.
a) Sebelum pengukuran peil tinggi lantai, tanah yang ada dilokasi agar dikupas atau diurug
dahulu sampai peil yang ditentukan oleh Direksi/ Pengawas.
b) Sebagai peil +/-0,00 diambil permukaan atas dari lantai utama bangunan yaitu sama
dengan peil lantai dari bangunan kompleks yang sudah ada, atau ditentukan kemudian.
1.5. Pas. Steger/ Tiang perancah
1) Perancah menggunakan bambu dan di ikat dengan ijuk ataupun tali

Pasal 2
PEKERJAAN TANAH
Lingkup Pekerjaan:
1 Galian Tanah Pondasi
2 Urugan Tanah Kembali
3 Urugan Pasir Bawah Lantai
4 Timbunan Tanah dan Pemadatan

2.1 Galian dan Urugan Tanah

1. Lapisan humus pada lokasi bangunan harus dikupas, hingga mencapai tanah yang tidak
mengandung humus, atau sekurang–kurangnya setebal 50 cm.
2. Untuk keperluan Pondasi, harus dilakukan penggalian tanah menurut ukuran–ukuran sesuai
dengan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan.
3. Tanah yang digunakan untuk urugan, penimbunan harus bersih dari humus dan kotoran–kotoran
lainnya dan mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
4. Urugan tanah dilakukan lapis-demi lapis dengan ketebalan maksimum 20 cm per lapis, kemudian
dipadatkan memakai stamper hingga padat untuk menghindari penurunan setelah bangunan
difungsikan.
5. Pekerjaan penimbunan tanah, peninggian halaman atau urugan bekas lubang pondasi, ditumbuk
sampai padat.
6. Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, harus diadakan tindakan pencegahan, baik
terhadap genangan/ arus air, yang dapat menyebabkan terjadinya erosi.

6
7. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mencegah terjadinya kerusakan semua
sarana umum yang masih digunakan seperti saluran–saluran air, listrik, jalan, dan lain–lain yang
dijumpai di sekitar lokasi proyek.
8. Apabila terjadi kerusakan, maka pemborong harus memperbaiki, segala hal–hal yang dianggap
oleh Direksi akan menimbulkan kerusakan, maka pemborong harus dapat mengatasi segala resiko
pemborong.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari pekerjaan galian
dan atau timbunan di tempat dan sudah diterima baik oleh direksi/ pengawas lapangan.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing–
masing pekerjaan seperti yang diuraikan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per
satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan
seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.
SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
II.1 Galian Tanah Pondasi Meter Kubik
II.2 Urugan Tanah Kembali Meter Kubik

2.3. Urugan Pasir Bawah Lantai

1. Sebelum dilakukan pengurugan, tanah sudah diratakan dan dibersihkan dari segala kotoran yang
ada.

2. Urugan pasir antara batu kosong (Pasangan) diisi hingga penuh dan disiram agar padat, tidak ada
rongga sehingga pondasi menjadi kuat.
3. Bahan yang dipakai untuk mengurug adalah pasir dengan butiran yang baik, mempunyai gradasi
baik dengan butiran beragam dan poreus.
4. Urugan pasir dilakukan untuk dasar sebelum pemasangan batu kosong, dan pengecoran lantai
kerja di atas tanah.

7
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari pekerjaan galian dan
atau timbunan di tempat dan sudah diterima baik oleh direksi/ pengawas lapangan. Dimensi yang
digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing–masing pekerjaan
seperti yang diuraikan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak Lumpsum,
untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh pekerjaan penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan, penempatan semua bahan,
termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan
untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam
Gambar dan Spesifikasi ini.

SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
II.3 Urugan Pasir bawah lantai Meter Kubik

2.4. Timbunan Tanah dan Pemadatan


1. Yang digunakan untuk peninggian adalah tanah pilihan, penimbunan harus bersih dari humus dan
kotoran–kotoran lainnya dan mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
2. Urugan tanah dilakukan lapis-demi lapis dengan ketebalan maksimum 20 cm per lapis, kemudian
dipadatkan memakai stamper hingga padat untuk menghindari penurunan setelah bangunan
difungsikan.
3. Pekerjaan penimbunan tanah, peninggian halaman atau urugan bekas lubang pondasi, ditumbuk
sampai padat.
4. Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, harus diadakan tindakan pencegahan, baik
terhadap genangan/ arus air, yang dapat menyebabkan terjadinya erosi.
5. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mencegah terjadinya kerusakan semua
sarana umum yang masih digunakan seperti saluran–saluran air, listrik, jalan, dan lain–lain yang
dijumpai di sekitar lokasi proyek.
6. Apabila terjadi kerusakan, maka pemborong harus memperbaiki, segala hal–hal yang dianggap
oleh Direksi akan menimbulkan kerusakan, maka pemborong harus dapat mengatasi segala resiko.

8
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari pekerjaan urugan
dan sudah diterima baik oleh direksi/ pengawas lapangan. Dimensi yang digunakan untuk
menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing–masing pekerjaan seperti yang
diuraikan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per
satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan
seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
II.4 Timbunan Tanah dan Pemadatan Meter Kubik

Pasal 3
PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Pondasi Batu Kali Sp. 1: 4
2 Pas. Batu Kosong
3 Cor Lantai Beton Mutu 7,4 MPa
4 Cor Sloof beton Mutu F’c=14,5 MPa, uk. 12x15
5 Pas. Bekisting Sloof
6 Pembesian Sloof
7 Cor Kolom Beton Mutu F’c = 14,5 MPa, uk. 20x20
8 Pas. Bekisting Kolom 20x20
9 Pembesian Kolom
10 Cor Ring Balok Beton Mutu F’c=14,5 MPa, uk. 12x15
11 Pas. Bekisting Ring Balok
12 Pembesian ring balok
13 Pas. Balok Latai Uk. 11x11

9
3.1. Pas.Pondasi Batu Kali Sp. 1 : 4

BAHAN DAN PERALATAN


• Papan bouwplank dari papan kayu jenis papan mal, kayu kls. III yang baik dengan ketebalan 2 s/d 3
Cm dengan tiang bouwplank ukuran 5 x 5 cm kualitas baik.
• Tanah urugan harus bersih dari tanaman–tanaman, agar puing–puing dan segala kotoran – kotoran
lainnya.
• Pasir urug yang digunakan haruslah mempunyai gradasi yang baik, yaitu mempunyai butiran –
butiran yang tidak sama besarnya.
• Batu kali/ gunung/ karang (sesuai dengan bahan setempat) yang dipergunakan adalah batu belah
yang keras, berkualitas baik dan bersudut–sudut.
• Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau
mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah membatu.
• Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam PBI 1971.
• Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis, dan
bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.

PELAKSANAAN
Hal-hal yang patut diperhatikan sebelum maupun dalam tahap pekerjaan pondasi adalah sebagai
berikut :
• Kedalaman galian pondasi
• Ketinggian pasangan batu pondasi
• Campuran adukan pondasi
• Ketersediaan bahan yang akan digunakan apakah sudah sesuai dengan volume pekerjaan
serta spesifikasi yang disyaratkan.

Syarat Proses dan Produk.


• Sebelum pekerjaan bouwplank dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari: semak–semak dan
kotoran lain dalam areal bangunan.
• Galian untuk pondasi harus mencapai tanah asli, dasar galian harus bebas dari lumpur, humus,
air dan bersih. Untuk mengurug kembali bekas galian pondasi, dapat dipakai tanah bekas
galian. Urugan dilakukan lapis demi lapis, setebal 15 cm yang ditumbuk padat.

10
• Setelah pasir dasar pondasi dan pekerjaan pasangan batu kosong telah dicapai, barulah
diadakan pemasangan batu pondasi dengan adukan 1 PC : 4 PS. Batu sebelum dipasang
terlebih dahulu dibasahi dan dibersihkan dari kotoran.
• Lubang–lubang di antara batu–batu besar selain diisi dengan adukan, harus pula diisi dengan
batu–batu pecahan yang kecil.
• Semua bahan–bahan yang dipakai dan cara pengerjaan harus ada persetujuan Direksi/
Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari pasangan pondasi batu
lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini adalah
dimensi nominal dari masing–masing pasangan talud/ pondasi batu pecah seperti yang diuraikan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis/ Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak meter kubik,
untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan harga
dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh
pasangan pondasi batu belah. Untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan,
termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


III.1. Pas.Pondasi Batu Kali Sp. 1 : 4 Meter Kubik
III.2 Pas. Batu Kosong Meter Kubik

3.3. Cor Lantai Beton Mutu F’c=7,4 MPa

BAHAN DAN PERALATAN


Bahan–bahan untuk adukan beton terdiri atas semen PC, pasir, air, dan kerikil/ koral atau batu pecah
dipakai adukan 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil.

➢ Semen PC.

11
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau
mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah
membatu.

➢ Pasir dan Kerikil/ Koral.


Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam PBI 1971.

➢ Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis,
dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari semak–semak dan
kotoran lain serta pekerjaan urugan pasir telah tercapai sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
• Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental. Untuk campuran beton ini agregat halus tidak
boleh melebihi 5% kadar lumpur (ditentukan berdasarkan berat kering).
• Tebal cor disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi yang ada atau berdasarkan petunjuk Direksi/
Pengawas.
• Campuran beton harus tercampur secara merata
• Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat/
batas penghentian tersebut harus disetujui Direksi/ Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari beton yang dicor pada
tempat yang sesuai dengan gambar dan memenuhi kualitas yang dipersyaratkan dan diterima oleh
Direksi. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
pekerjaan cor beton yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar

12
Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua
pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian
yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
III.3 Cor Lantai beton mutu F’c=7,4 MPa Meter Kubik

3.4. Cor Sloof Beton Mutu F’c=14,5 MPa, Uk. 12 x 15


1. Kualitas yang disyaratkan untuk pekerjaan ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton,
termasuk tulangan, sesuai dengan spesifikasi dan sesuai dengan garis, elevasi, kelandaian dan
dimensi yang ditunjuk dalam gambar dan sebagaimana diperlukan oleh Direksi Pekerjaan.
2. Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton.
3. Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam kontrak haruslah
seperti yang ditunjuk dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
4. Syarat dari PBI NI-2 1971 harus diterapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan beton yang
dilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bila bertentangan dengan spesifikasi ini.

BAHAN DAN PERALATAN


Bahan – bahan untuk adukan beton terdiri atas semen PC, pasir, air, dan kerikil/ koral atau batu pecah
dipakai adukan yang tepat adalah sebagai berikut :

➢ Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau
mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah
membatu.

➢ Pasir dan Kerikil/ Koral.


Pasir dan kerikil harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis,
lumpur dan sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam
PBI 1971.

➢ Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis,
dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.

13
➢ Bekisting
Untuk pekerjaan bekisting dipergunakan kualitas kayu yang baik, tidak berubah bentuk,
digunakan kayu kelas III. Tebal papan bekisting minimal 2.0 cm atau multipleks tebal 9 mm dan
untuk penyangga – penyangga, kelam–kelam dan sekur–sekur dipergunakan kayu ukuran
rata–rata 5 x 5 cm.

➢ Tulangan
Tulangan yang digunakan adalah
1. Besi beton.
Bila ukuran–ukuran besi seperti yang telah ditentukan dalam gambar tidak terdapat di
pasaran, pemborong diperkenankan memakai ukuran tulangan besi lainnya, setelah
disetujui oleh Direksi/ Pengawas.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, bekesting dan tulangan besi harus sudah terpasang
dengan lengkap dan rapi serta bersih dari kotoran dan karat yang sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan.
• Sebelum pemasangan bekisting, tulangan besi dipasang dengan ketentuan–ketentuan PBI 1971
dan gambar konstruksi. Tulangan besi harus diikat dengan kuat untuk menjamin tulangan tersebut
tidak berubah tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja
dengan memasang lantai beton.
• Cetakan harus terbuat dari bahan kayu atau kayu lapis dengan mutu yang baik agar hasil
cetakannya rata dan presisi sesuai dengan yang disyaratkan.
• Sebelum dicor, jarak antara tulangan dan selimut beton harus ditahan atau disisip dengan Beton
tahu dengan ketebalan 2-3 cm dengan campuran 1 PC : 2 PS .
• Adukan beton bertulang dipakai adalah campuran 1: 2 : 3 dan atau mutu beton lainnya yang telah
ditentukan. Untuk penulangan disesuaikan dengan gambar kerja dan gambar detail. Pengecoran
harus dilaksanakan terus menerus, dan sebelum beton menjadi padat, maka beton tersebut harus
digelarkan dengan mesin penggetar/ fibrator, serta harus dihindarkan terjadinya cacat beton, seperti
keropos dan sarang–sarang koral.
• Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental, agar kualitas beton baik . Untuk campuran
beton ini agregat halus tidak boleh melebihi 5% kadar lumpur (ditentukan berdasarkan berat
kering).
• Tebal cor disesuaikan dengan-gambar dan spesifikasi yang ada atau berdasarkan petunjuk Direksi/
Pengawas.

14
• Campuran beton harus dicampur secara merata dan harus disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
• Dalam pengerjaan pengecoran beton (terutama untuk pekerjaan: Pondasi, Plat lantai, Sloof, balok,
ring balok dan kolom), campuran beton yang sudah dituangkan ke dalam cetakan, harus
digetarkan, agar dapat masuk merata ke semua bagian cetakan.
• Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat /
batas penghentian tersebut harus disetujui Direksi/ Pengawas.
• Beton setelah dicor, selama dalam masa pengecoran harus selalu dibasahi selama 2 (dua) minggu.
Selama proses pengerasan, beton harus dihindarkan dari pembebanan yang akan mempengaruhi
kualitas struktur beton itu sendiri.
• Setelah umur beton dianggap cukup, bekisting segera dibongkar dan harus ada persetujuan dari
Direksi/ Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari Pekerjaan Cor Beton
Bertulang lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal dari pekerjaan cor beton bertulang seperti yang diuraikan dalam Gambar
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.
SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
III.4 Cor Sloof Beton Mutu F’c=14,5 MPa, Uk. 12x15 Meter Kubik
III.5 Pas. Bekisting Sloof Meter Persegi
III.6 Pembesian Sloof Kilogram
III.7 Cor Kolom Beton Mutu F’c=14,5 MPa, uk. 20x20 Meter Kubik
III.8 Pas. Bekisitng Kolom 20x20 Meter Persegi
III.9 Pembesian Kolom Kilogram
III.10 Cor Ring Balok Beton Mutu F’c=14,5 MPa, Uk. 12x15 Meter Kubik
III.11 Pas. Bekisting Ring Balok Meter Persegi
III.12 Pembesian Ring Balok Kilogram
III.13 Pas. Balok Latai Uk. 11x11 Meter Panjang

15
Pasal 4
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Dinding Fullbrick Sp. 1:4
2 Plesteran Dinding Sp. 1:4
3 Acian Dinding
4 Pas. Lantai keramik uk. 40x40
5 Pas. Lantai keramik uk. 40x40, anti selip

4.1. Pas. Dinding Fullbrick Sp. 1.4


• Pekerjaan ini meliputu penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan, dan alat – alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
• Pekerjaan Pasangan fullbrick ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan dalam gambar dan sesuai petunjuk konsultan pengawas

BAHAN DAN PERALATAN

1) Fullbrick yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk local dan disetujui Konsultan pengawas.
Syarat – syarat fullbrick harus memenuhi ketentuan – ketentuan dalam NI – 10.

2) Fullbrick yang digunakan harus bermutu terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna serta disetujui
konsultan pengawas

3) Semen Portland yang digunakan adalah yang mempunyai mutu terbaik atas persetujuan konsultan
pengawas dan memenuhi syarat – syarat dalam NI – 8

4) Pasir aduk harus memenuhi NI – 3 Pasal 14 ayat 2

5) Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, asam basah
serta memenuhi PUBI - 1982

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Seluruh dinding dari pasangan fullbrick dengan campuran 1 Pc : 4 Pp
• Dinding fullbrick yang akan di plester minimal 7 hari dan harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu
• Pemasangan dinding fullbrick dilakukan bertahap. Setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis
• Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan, sama sekali tidak diperkenankan
• Tidak diperkenankan memasang fullbrick yang patah lebih dari dua atau lebih

16
• Pasangan dinding fullbrick harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm setelah
diplester
• Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar – benar tegak lurus terhadap lantai serta
merupakan bidang rata

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari Pekerjaan pasangan
dinding fullbrick lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari pekerjaan pasangan dinding seperti yang diuraikan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.

SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
IV.1 Pas. Dinding Fullbrick Sp. 1:4 Meter Persegi

4.2. Plesteran Dinding Sp. 1 : 4


• Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan bagian
luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar dan sesuai dengan
pengarahan Konsultan Pengawas di lapangan

BAHAN DAN PERALATAN

1) Semen Portland yang digunakan adalah yang mempunyai mutu terbaik atas persetujuan konsultan
pengawas dan memenuhi syarat – syarat dalam NI – 8

2) Pasir aduk harus memenuhi NI – 3

3) Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, asam basah
serta memenuhi PUBI - 1982

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.

17
• Pekerjaan plester dilakukan setelah pasangan bata cukup kuat minimum 7 hari setelah selesai
pemasangan. Seluruh plesteran dinding bata dengan campuran 1 Pc : 4 Pp
• Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu
• Semen Portland yang dikirim ke lokasi proyek harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya bertuliskan type dan tingkatannya
• Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan bersih
• Tebal plesteran 1,5 cm sesuai gambar
• Plesteran halus ( Acian ) digunakan campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dapat dilakukan setelah plesteran berumur 8 hari ( kering betul )
• Kelembaban plesteran dan acian harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak
terlalu tiba – tiba. Dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah
penyerapan air secara cepat.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari Pekerjaan plesteran
dan acian lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal dari pekerjaan cor beton bertulang seperti yang diuraikan dalam Gambar
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.
SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
IV.2 Plesteran Dinding Sp. 1 : 4 Meter Persegi
IV.3 Acian Dinding Meter Persegi

4.4. Pasangan Lantai Keramik uk. 40x40

BAHAN DAN PERALATAN


Bahan–bahan yang dipakai pada pekerjaan ini terdiri atas tegel keramik, pasir pasang dan semen
portland.

➢ Keramik
Jenis keramik yang dipergunakan adalah keramik dengan mutu baik, untuk Lantai Selasar
40x40. Motif keramik untuk semua jenis keramik yang dipakai, disesuaikan dengan spesifikasi
yang ada atau sesuai dengan gambar, atau yang disetujui oleh direksi/ pengawas lapangan.

18
Keramik yang akan dipakai harus dalam kondisi baik tanpa cacat dengan sudut-sudut yang rapi
dan memiliki permukaan yang sempurna sesuai jenisnya. Bila terpaksa harus ada perbedaan
ukuran, maka perbedaan ukuran yang diizinkan adalah < 1 mm. Keramik harus memiliki mutu
KW1.

➢ Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau
mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah
membatu.

➢ Pasir
Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam PBI 1971.
➢ Peralatan berupa alat bantu, haruslah yang masih baik dan memadai.
➢ Sebelum pemasangan tegel keramik lantai pada bagian bawah/alasnya digunakan adukan
spesi 1 pc : 4 psr dan untuk pasangan tegel lantai WC/KM digunakan adukan spesi 1 pc : 4psr
dengan ketebalan 5 cm atau sesuai gambar rencana. Spesi yang digunakan diaduk/dicampur
sampai benar-benar homogen, adukan (spesi) selambat-lambatnya 30 menit setelah dicampur
dengan air sudah harus digunakan dan adukan (spesi) yang telah mengering tidak
diperkenankan dipakai lagi.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Sebelum pekerjaan pemasangan keramik dimulai, permukaan bidang yang akan ditempel
harus dibersihkan dari kotoran yang ada dan dibasahi dengan air hingga jenuh.
• Keramik harus dipilih, dipisahkan dari yang cacat atau kurang rapi buatannya, tidak siku,
ukuran tidak seragam, melendut.
• Sebelum dipasang, keramik harus direndam dahulu di dalam air hingga jenuh.
• Keramik dipasang dengan cara ditempelkan dengan menggunakan spesi dan semen abu.
Pasangan keramik harus rata dan lurus serta tidak bergelombang.
• Pemasangan keramik harus diatur sedemikian dengan menggunakan benang untuk memberi
garis nat tegak lurus yang tepat membentuk sudut 90o, dan benang waterpas, untuk
menentukan level yang tepat, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, dengan permukaan
yang rata/ tidak bergelombang.

19
• Nat dari sambungan masing-masing keramik harus < 3 mm, diisi semen dengan warna
ditentukan kemudian. Pekerjaan pengisian nat harus dilakukan dengan hati-hati shingga
tampak rapi.
• Bila terjadi salah pasang atau pemasangan yang tidak rapi (tidak memenuhi yang disyaratkan
dalam gambar dan spesifikasi ini), maka Direksi/ Pengawas berhak memerintahkan untuk
dibongkar dan dipasang kembali tanpa mempunyai kewajiban untuk membayar/
memperhitungkan pekerjaan yang dibongkar tersebut.
• Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia jasa/kontraktor wajib memberitahukan terlebih dahulu
kepada direksi/pengawas lapangan dan harus mendapat persetujuan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari luasan bidang
Pasangan keramik, sesuai dengan yang disyaratkan serta diterima baik oleh Direksi/ Pengawas.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari pekerjaan
plesteran dan acian, seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua
pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian
yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan RKS.

No. Uraian Satuan Pengukuran


IV.4 Lantai Keramik uk. 40x40 Meter persegi
IV.5 Lantai Keramik uk. 40x40, anti selip Meter persegi

20
Pasal 5
PEKERJAAN ATAP
Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Rangka Atap baja ringan c.75.75
2 Pas. Penutup Atap Seng Gelombang tbl 0,25 (Warna)
3 Pas. Bubungan Atap
4 Pas. Listplank GRC L = 30cm

5.1. Pas. Rangka Atap Baja Ringan


Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, fabrikasi dan ereksi termasuk penggunaan
penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam
gambar kerja, yang diantaranya adalah :
1. Pekerjaan rangka atap (roof truss)
2. Pekerjaan reng (roof butten)
3. Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)
4. Penyediaan Material Baja Ringan untuk tiang, kuda-kuda, reng, gording, rangka atap
sesuai dengan ketentuan gambar.
5. Kuda-kuda, rangka atap, reng, gording, dibuat dan dipasang di lokasi.
6. Penyambungan menggunakan baut disepanjang sambungan.

Bahan Dan Peralatan


a. Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel C75.75 (tinggi profil 75 mm dan
ketebalan dasar baja 0,75 mm), panjang material perbatang adalah 11m dan 6m
b. Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dan juga dipergunakan untuk
ikatan angin dan ceiling batten PRT 045 (ketebalan dasar baja 0,45 mm), panjang material
perbatang adalah 6m
c. Talang
Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan 0,45 mm dan telah
dibentuk menjadi talang lembah (valley gutter).
d. Screw
Screw yang digunakan menggunakan self drilling screw dengan spesifikasi sebagai berikut :
i. Kelas ketahanan Korosi Minimum : Class 2 (Minimum Corrosion Rating)
ii. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-14x20 (screw kuda-kuda)
dengan ketentuan sebagai berikut :
• Diameter kepala : 12 mm

21
• Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 14
• Panjang : 20 mm
• Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
• Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kN
• Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kN
• Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm
iii. Ukuran baut untuk elemen struktur
Ukuran baut untuk elemen strktur lainnya adalah 10-16x16 (screw reng) dengan
ketentuan sebagai berikut:
• Diameter kepala : 10 mm
• Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 16
• Panjang : 16 mm
• Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
• Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN
• Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN
• Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kN

Pelaksanaan
Syarat Proses dan Produk.
• Rangka Atap yang akan di perbaiki harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi atau
pengawas lapangan
• Rangka atap, kuda-kuda, reng, gording harus mengikuti persyaratan yang sudah diatur, harus lurus
dengan sudut tegak atau kemiringan seperti yang disyaratkan dan sesuai dengan gambar rencana.
• Sebelum dipasang, baja ringan harus terbebas dari bengkok, korosi atau bahan kimia lainnya.
• Pemasangan dan perakitan harus mengikuti standart yang telah disyaratkan oleh pabrik
pembuatnya.
• Pemasangan dan perakitan kuda-kuda, rangka atap, reng, gording harus dilakukan secara
profesional dan oleh tenaga yang sudah berpengalaman dengan bahan dan pekerjaan yang
dilakukannya.
• Jarak antara tiap kuda-kuda 1,2 meter

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Persegi sampai terpasang dan sudah
diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah

22
dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan kompensasi
penuh untuk seluruh pekerjaan.

No. Uraian Satuan Pengukuran


V.1 Pas. Rangka Atap Baja Ringan Meter Persegi

5.2. Pas Atap Spandek tbl 0,3 (warna)

Bahan Dan Peralatan


• Bahan yang dipergunakan haruslah dengan standar mutu terbaik buatan pabrik yang dikenal.
• Bahan penutup atap adalah spandek tbl 0,3 mm, atau sejenisnya dengan mutu setara.
• Baik ukuran, warna maupun mutu dari atap tersebut tidak boleh diubah, kecuali bila ada perintah
tertulis dari Direksi/ Pengawas.

Pelaksanaan
Syarat Proses dan Produk.
• Pemasangan penutup atap harus mengikuti persyaratan yang sudah disyaratkan dan sesuai
spesifikasi yang sudah ditentukan dalam gambar kerja dan spesifilasi-spesifikasi lainnya berkaitan
dengan pekerjaan ini.
• Sebelum dipasang, semua bahan harus diketahui dan disetujui oleh Direksi/ Pengawas.

• Pemasangan/ perakitan harus dilakukan oleh tenaga terampil dengan cara yang ahli, mengetahui
detail semua sifat-sifat bahan.

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung berdasarkan satuan pengukuran meter persegi
sampai terpasang dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk
menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

23
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak meter
persegi, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


V.2 Pas. Atap Spandek tbl 0,3 mm (warna) Meter Persegi
V.3 Pas. Bubungan Atap Meter Panjang

5.4. PAS LISTPLANK GRC L = 30 cm

BAHAN DAN PERALATAN


Bahan – bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah :

➢ Papan GRC

Papan yang digunakan adalah GRC dengan ketebalan 9 m dengan lebar 30 cm.

Paku
Paku yang digunakan adalah yang berukuran standar, tidak mengandung Karat > 5%. Paku
yang dipakai harus terbebas dari korosi dengan ukuran yang sesuai.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi/
Pengawas untuk dapat dipergunakan dalam pekerjaan tersebut.
• Sebelum dipergunakan, Papan harus diletakkan pada tempat yang kering dan tidak lembab.
• Dalam pengerjaannya, pengukuran harus dilakukan secara hati-hati dan harus selalu dipasang
benang sebagai patokan, baik patokan elevasi maupun patokan kelurusan pasangan. Benang
harus dipasang baik pada arah memanjang maupun pada arah melintang ruangan.
• Bidang hasil pasangan harus rapi, rata dan tidak bergelombang serta presisi dengan ukuran-ukuran
yang sudah disyaratkan dalam gambar.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter panjang dari panjang listplank
yang telah dikerjakan secara rapi, lengkap dan sesuai dengan yang disyaratkan serta diterima baik
oleh Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi
nominal dari pekerjaan tersebut di atas seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

24
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak meter jalan,
untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja,
peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang
memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


V.4 Pas. Listplank GRC Meter Panjang

Pasal 6
PEKERJAAN LANGIT – LANGIT
Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Rangka Plafond besi hollow 40.40.20 mdl 60x60
2 Pas. Plafond GRC tbl 3,5 mm
3 Pas. List Plafond Sp. 4

6.1. Pas. Rangka Plafond besi hollow 40.40.20 mdl 60x60


• Rangka penggantung plafond ( plafond hunger ) Menggunankan besi hollow uk. 40.40.20 kualitas
baik
• Pemasangan rangka ini harus sudah diperhitungkan terhadap beban dan aktifitas – aktifitas lainnya.
Kontraktor harus membuat shop drawing terlebih dahulu dan sebelum pekerjaan harus
mendapatkan persetujuan dari direksi pengawas.
• Dalam pengerjaannya, pengukuran harus dilakukan secara hati-hati dan harus selalu dipasang
benang sebagai patokan, baik patokan elevasi maupun patokan kelurusan pasangan. Benang
harus dipasang baik pada arah memanjang maupun pada arah melintang ruangan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari rangka plafond besi
hollow yang telah dikerjakan secara rapi, lengkap dan sesuai dengan yang disyaratkan serta
diterima baik oleh Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal dari pekerjaan tersebut di atas seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

25
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak meter
persegi, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja,
peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang
memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


VI.1 Pas. Rangka Plafond Besi hollow 40.40.20 mdl 60x60 Meter persegi

6.2. Pas. Plafond GRC tbl 3,5mm


• Penutup Plafond menggunakan GRC tbl 3,5mm Dengan Rangka besi hollow

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi/
Pengawas untuk dapat dipergunakan dalam pekerjaan tersebut.
• Pada semua tepi pasangan plafond yang berhubungan dengan tembok atau yang lain Dipasang list
profil plafond Sp. 4

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari pasangan plafond
GRC yang telah dikerjakan secara rapi, lengkap dan sesuai dengan yang disyaratkan serta diterima
baik oleh Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah
dimensi nominal dari pekerjaan tersebut di atas seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak meter
persegi, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja,
peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang
memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

26
No. Uraian Satuan Pengukuran
VI.2 Pas. Plafond GRC Polos Meter persegi
VI.3 Pas. List Plafond Sp. 4 Meter panjang

Pasal 7
PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan:
1 Pengecatan Dinding
2 Pengecatan Mengkilat Kayu
3 Pengecatan Plafond

7.1 PENGECATAN

BAHAN DAN PERALATAN


➢ Cat yang dipakai untuk cat besi adalah cat meni
➢ Cat yang dipakai untuk dinding setara metrolite
➢ Cat yang dipakai untuk kayu adalah cat mengkilat
➢ Cat yang digunakan harus dalam keadaan baik, tertutup dan pemakaian bahan pengencer bila
sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Sebelum dicat, permukaan terlebih dahulu dibersihkan dan diratakan bila permukaannya kurang
rata.
• Untuk dinding, permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus diplamur dan dicat dasar.
Penentuan warna pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan pabrik serta aturan yang berlaku,
atau akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan.
• Pengecatan dinding luar dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sampai rata dan halus.
• Permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus terbebas dari kotoran dan minyak, untuk celah
sambungan harus ditutup dulu pori-porinya dengan plamur menggunakan kain kasa Permukaan
harus digosok dengan ampelas hingga benar-benar rata.
• Penentuan warna pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan pabrik, atau akan ditentukan
kemudian oleh Direksi Pekerjaan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran

27
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dengan jumlah meter persegi terpasang yang sudah
diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah
dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


VII.1. Pengecatan Dinding Meter Persegi

VII.2 Pengecatan Mengkilat kayu Meter Persegi

VII.3 Pengecatan Plafond Meter Persegi

Pasal 8
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Kusen Pintu dan Jendela Kayu Kls. II
2 Pas. Daun Pintu Panel Kayu Kls. II
3 Pas. Daun Jendela Kayu Kls.II
4 Pas. Kaca Polos 5mm
5 Pas. Jalusi Kayu Kls. II
6 Pas. Engsel Pintu (1 Pintu 2 bh )
7 Pas. Kunci tanam pintu
8 Pas. Engsel Jendela
9 Pas. Grendel Jendela
10 Pas. Hak Angin

8.1. Pas. Kusen Pintu dan Jendela Kayu Kls. II


• Kusen dan Daun Pintu dan jendela yang digunakan untuk pintu dan jendela terbuat dari kayu Kls. II
yang berkualitas baik
• Lebar pintu adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar
• 1 lembar pintu menggunakan 2 buah engsel kupu – kupu
• Kunci tanam pintu, engsel jendela, Grendel jendela dan hak angin harus berkualitas baik dan
mendapat persetujuan dari direksi pengawas

28
PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi/
Pengawas untuk dapat dipergunakan dalam pekerjaan tersebut.
• Apabila terdapat yang cacat kontraktor wajib mengganti dengan yang baru

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran sesuai dengan opname di lapangan yang terpasang yang
sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


VIII.1 Pas. Kusen Pintu dan Jendela Kayu Kls. II Meter Kubik
VIII.2 Pas. Daun Pintu Panel Kayu Kls. II Meter Persegi
VIII.3 Pas. Daun Jendela Kayu Kls.II Meter Persegi
VIII.4 Pas. Kaca Polos 5mm Meter Persegi
VIII.5 Pas. Jalusi Kayu Kls. II Meter Persegi
VIII.6 Pas. Engsel Pintu (1 Pintu 2 bh ) Buah
VIII.7 Pas. Kunci tanam pintu Buah
VIII.8 Pas. Engsel Jendela Buah
VIII.9 Pas. Grendel Jendela Buah
VIII.10 Pas. Hak Angin Buah

29
Pasal 9
PEKERJAAN MECHANICAL ELECTRIKAL

Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Instalasi Listrik
2 Pas. Saklar tunggal
3 Pas. Stop Kontak
4 Pas. Lampu LED Tampal 7 watt
5 Pas. Lampu LED Tampal 12 watt

BAHAN DAN PERALATAN


➢ Semua kabel yang dipakai haruslah berkualitas baik berupa produksi dalam negeri atau
produks impor. Jenis kabel yang dipakai dalam pekerjaan ini berupa kabel NYM 4 x 2,5 untuk
instalasi utama, dan kabel NYM 3 x 2,5 untuk stop kontak dan kabel NYM 2 x 2.5 untuk
keperluan lainnya, serta NYY 4 mm dengan mutu baik untuk keperluan instalasi dengan beban
daya cukup besar antara lain untuk Cadangan (spare)
➢ Semua lampu seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi ini menggunakan lampu yang Hemat
energi (energi saving), Lampu-lampu yang disebutkan di sini juga termasuk acsessories dan
armaturnya.
➢ Semua saklar dan stop kontak haruslah berkualitas.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Semua bahan-bahan yang akan dipakai harus diketahui dan disetujui oleh Direksi/ Pengawas.
• Pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan pabrik serta aturan yang berlaku (PUIL), atau akan
ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan.
• Pelaksanaan pemasangan instalasi harus dilakukan oleh tenaga terampil yang ahli di bidang
tersebut dan mengetahui karakter bahan dengan baik (bersertifikat).

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dengan jumlah terpasang yang sudah diterima Direksi/
Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal
seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.

30
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


IX.1 Pas. Instalasi Listrik Titik
IX.2 Pas. Saklar Tunggal Buah
IX.3 Pas. Stop Kontak Buah
IX.4 Pas. Lampu LED tampal 7 watt Buah
IX.4 Pas. Lampu LED tampal 12 Watt Buah

Pasal 10
PEKERJAAN MEBELER
Lingkup Pekerjaan:
1 Meja guru ½ biro (p = 120 cm, X l=60 cm, X t=71 cm )
2 Kursi guru (p = 45 cm, X l=40cm, X t=45 cm )
3 Papan Tulis White Board ( 120 cm x 240 cm )

10.1. Meja Guru ½ biro ( p=120 cm, X l =60cm, X t=71 cm )


1) Pekerjaan Struktur diketam halus, diamplas halus dan rapi
2) Kerangka menggunakan sambungan pen dan lubang diperkuat dengan pasak, lem kayu dan paku
3) Konstruksi dibuat sekokoh mungkin
4) Penutup meja adalah multiplek tebal 15 mm, atau papan 3 mm
5) Lebar laci 40cm dibuat cukup untuk menempatkan buku atau tas
6) Rangka/ kaki – kaki, pijakan kaki meja dari kayu kelas. II
7) Semua permukaan meja diplitur/ dicat dengan rapi, bersih dan tidak akan melekat pada tubuh atau
pakaian

10.2. Kursi Guru ( p=45 cm, X l=40cm, X t=45 cm )


1) Pekerjaan Struktur diketam halus, diamplas halus dan rapi
2) Kerangka menggunakan sambungan pen dan lubang diperkuat dengan pasak, lem kayu dan paku
3) Konstruksi dibuat sekokoh mungkin

31
4) Rangka/ kaki – kaki, pijakan kaki meja dari kayu kelas. II
5) Sandaran kursi dari papan kelas II tebal 2 mm
6) Skor kaki dari kayu kelas II
7) Semua permukaan meja diplitur/ dicat dengan rapi, bersih dan tidak akan melekat pada tubuh atau
pakaian
8) Tempat duduk menggunakan busa tebal 6 cm dan dilapisi dengan bahan kain

10.3. Papan Tulis white board ( 120 cm, X 240 cm )


1) Pekerjaan Struktur diketam halus, diamplas halus dan rapi
2) Kerangka menggunakan sambungan pen dan lubang diperkuat dengan pasak, lem kayu dan paku
3) Konstruksi dibuat sekokoh mungkin
4) Bagian belakang papan tulis ada tempat untuk menggantung papan

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dengan jumlah terpasang yang sudah diterima Direksi/
Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal
seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


X.1 Meja guru ½ biro (p = 120 cm, X l=60cm, X t=71 cm ) Buah
X.2 Kursi guru (p = 45 cm, X l=40cm, X t=45 cm ) Buah
X.3 Papan Tulis White Board ( 120 cm x 240 cm ) Buah

32
Pasal 11
PEKERJAAN SALURAN

11.1. Galian Tanah Saluran

1. Lapisan humus pada lokasi bangunan harus dikupas, hingga mencapai tanah yang tidak
mengandung humus, atau sekurang–kurangnya setebal 50 cm.
2. Untuk keperluan Pondasi, harus dilakukan penggalian tanah menurut ukuran–ukuran sesuai
dengan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan.
3. Tanah yang digunakan untuk urugan, penimbunan harus bersih dari humus dan kotoran–kotoran
lainnya dan mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.
4. Urugan tanah dilakukan lapis-demi lapis dengan ketebalan maksimum 20 cm per lapis, kemudian
dipadatkan memakai stamper hingga padat untuk menghindari penurunan setelah bangunan
difungsikan.
5. Pekerjaan penimbunan tanah, peninggian halaman atau urugan bekas lubang pondasi, ditumbuk
sampai padat.
6. Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, harus diadakan tindakan pencegahan, baik
terhadap genangan/ arus air, yang dapat menyebabkan terjadinya erosi.
7. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mencegah terjadinya kerusakan semua
sarana umum yang masih digunakan seperti saluran–saluran air, listrik, jalan, dan lain–lain yang
dijumpai di sekitar lokasi proyek.
8. Apabila terjadi kerusakan, maka pemborong harus memperbaiki, segala hal–hal yang dianggap
oleh Direksi akan menimbulkan kerusakan, maka pemborong harus dapat mengatasi segala resiko
pemborong.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari pekerjaan galian
dan atau timbunan di tempat dan sudah diterima baik oleh direksi/ pengawas lapangan.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing–
masing pekerjaan seperti yang diuraikan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per
satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakan

33
kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan
seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
XI.1 Galian Tanah Saluran Meter Kubik

11.2. Pas. Dinding Fullbrick Sp. 1:4


• Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan, dan alat – alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
• Pekerjaan Pasangan fullbrick ini meliputi pekerjaan dinding saluran dan seluruh detail yang
disebutkan dalam gambar dan sesuai petunjuk konsultan pengawas

BAHAN DAN PERALATAN

1) Fullbrick yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan disetujui Konsultan pengawas.
Syarat – syarat fullbrick harus memenuhi ketentuan – ketentuan

2) Fullbrick yang digunakan harus bermutu terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna serta disetujui
konsultan pengawas

3) Semen Portland yang digunakan adalah yang mempunyai mutu terbaik atas persetujuan konsultan
pengawas dan memenuhi syarat – syarat dalam NI – 8

4) Pasir aduk harus memenuhi NI – 3 Pasal 14 ayat 2

5) Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, asam basah
serta memenuhi PUBI - 1982

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Seluruh dinding dari pasangan fullbrick dengan campuran 1 Pc : 4 Pp
• Dinding fullbrick yang akan di plester minimal 7 hari dan harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu
• Pemasangan dinding fullbrick dilakukan bertahap.
• Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan, sama sekali tidak diperkenankan
• Tidak diperkenankan memasang fullbrick yang patah lebih dari dua atau lebih
• Pasangan dinding fullbrick harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm setelah diplester
• Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar – benar tegak lurus terhadap lantai serta
merupakan bidang rata

34
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari Pekerjaan pasangan
dinding fullbrick lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari pekerjaan pasangan dinding seperti yang diuraikan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.
SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
XI.2 Pas. Dinding Fullbrick Sp. 1:4 Meter Persegi

11.3. Plesteran Dinding Sp. 1 : 4


• Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan bagian
luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar dan sesuai dengan
pengarahan Konsultan Pengawas di lapangan

BAHAN DAN PERALATAN

1) Semen Portland yang digunakan adalah yang mempunyai mutu terbaik atas persetujuan konsultan
pengawas dan memenuhi syarat – syarat dalam NI – 8

2) Pasir aduk harus memenuhi NI – 3

3) Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, asam basah
serta memenuhi PUBI – 1982

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Pekerjaan plester dilakukan setelah pasangan bata cukup kuat minimum 7 hari setelah selesai
pemasangan. Seluruh plesteran dinding bata dengan campuran 1 Pc : 4 Pp
• Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu
• Semen Portland yang dikirim ke lokasi proyek harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya bertuliskan type dan tingkatannya
• Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan bersih
• Tebal plesteran 1,5 cm sesuai gambar

35
• Plesteran halus ( Acian ) digunakan campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dapat dilakukan setelah plesteran berumur 8 hari ( kering betul )
• Kelembaban plesteran dan acian harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak
terlalu tiba – tiba. Dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah
penyerapan air secara cepat.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi dari Pekerjaan plesteran
dan acian lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal dari pekerjaan cor beton bertulang seperti yang diuraikan dalam Gambar
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk
semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk
penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.
SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
XI.3 Plesteran Dinding Sp. 1 : 4 Meter Persegi
XI.4 Acian Dinding Meter Persegi

11.5. Cor Lantai Saluran Beton Mutu F’c=7,4 MPa

BAHAN DAN PERALATAN


Bahan–bahan untuk adukan beton terdiri atas semen PC, pasir, air, dan kerikil/ koral atau batu pecah
dipakai adukan 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil.

➢ Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau
mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah
membatu.

➢ Pasir dan Kerikil/ Koral.


Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam PBI 1971.

36
➢ Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis,
dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
• Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari semak–semak dan
kotoran lain serta pekerjaan urugan pasir telah tercapai sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
• Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental. Untuk campuran beton ini agregat halus tidak
boleh melebihi 5% kadar lumpur (ditentukan berdasarkan berat kering).
• Tebal cor disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi yang ada atau berdasarkan petunjuk Direksi/
Pengawas.
• Campuran beton harus tercampur secara merata
• Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat/
batas penghentian tersebut harus disetujui Direksi/ Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari beton yang dicor pada
tempat yang sesuai dengan gambar dan memenuhi kualitas yang dipersyaratkan dan diterima oleh
Direksi. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
pekerjaan cor beton yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per satuan
pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua
pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian
yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

SATUAN
NO ITEM PEKERJAAN
PENGUKURAN
XI.5 Cor Lantai beton mutu F’c=74, MPa Meter Kubik

37
Pasal 12
PEKERJAAN AKHIR DAN LAIN - LAIN
Lingkup Pekerjaan:
1 Pembersihan Akhir
2 Administrasi dan Dokumentasi

11.1. Pembersihan Akhir


1) Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, lokasi harus dibersihkan dari segala sesuatu yang dapat
mengganggu, tanah–tanah kelebihan/ sisa–sisa galian timbunan harus segera disingkirkan oleh
pemborong.
2) Puing- puing hasil pekerjaan di buang di luar lokasi pekerjaan.

11.2. Administrasi dan Dokumentasi


1) Kontraktor harus menyiapkan semua administrasi pekerjaan, laporan pekerjaan, as build drawing
serta dokumentasi pekerjaan mulai dari awal sampai pekerjaan selesai

Pasal 13
ATURAN LAINNYA

1. Apabila dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan hal-hal yang dipasang, dibuat, dilaksanakan
dan disediakan, tetapi dalam pelaksanaan Pekerjaan, hal ini menjadi bagian yang nyata
dilaksanakan dan diselesaikan oleh pemborong, harus dianggap sebagai telah dimuat dalam
spesifikasi ini, jadi tidak terhitung sebagi pekerjaan tambah/ meerweerk.
2. Sebelum pekerjaan diserahkan, pemborong diharuskan merawat bangunan, membersihkan dari
segala kotoran-kotoran dan merapikan kekurangan-kekurangan yang ada, termasuk merapikan
dari segala kotoran-kotoran dan bekas bahan-bahan bangunan, sehingga bangunan dapat
dipergunakan dan ditempati tanpa adanya pembersihan dan lainnya, siap diserah terimakan
sesuai dengan pertimbangan Direksi/ Pengawas.
3. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini tidak tercantum persyaratan lain ataupun
ketentuan lain, namun tidaklah berarti bahwa ketentuan atau persyaratan ini tidaklah mengikat,
akan tetapi semuanya ini tidak terlepas bagian dari RKS ini tetap mengikat.

38

You might also like