You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASUHAN KEBIDANAN REMAJA DAN PRANIKAH


A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan remaja putri dapat
mengetahui tentang menarche
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan diharapkan:
a. Remaja putri dapat menjelaskan tentang menarche
b. Remaja putri dapat menjelaskan fisiologi menarche
c. Remaja putri dapat menjelaskan apa yang harus dilakukan saat
menstruasi
d. Remaja putri dapat menjelaskan perubahan yang terjadi saat
menarche

B. Pelaklsanaan Kegiatan
1. Topik : Menarche
2. Sasaran : Remaja Putri
3. Hari / tanggal : Oktober 2023
4. Waktu : 30 menit
5. Tempat : Puskesmas Tanjung
6. Penyuluh : Rini Kusnawati

C. Materi Penyuluhan
Power point

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

1
Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu
1 Pembukaan Pendahuluan a. Membalas salam
(5 Menit) 1. Menyampaikan salam b. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan c. Memberi respon
3. Kontrak waktu
2 Inti Inti a. Menanyakan yang
(20 Menit) belum jelas
Penyuluh menjelaskan tentang b. Aktif bersama
Menarche, meliputi:
a. Pengertian menarche
b. Fisiologi menarche
c. Yang harus dilakukan saat
menstruasi
d. Perubahan yang terjadi saat
menarche

3 Penutup Penutupan a. Menanyakan yang


(5 menit) 1. Tanya jawab belum jelas
2. Tes akhir b. Aktif bersama
3. Menyimpulkan penyuluhan c. Menyimpulkan
4. Memberi salam penutup d. Membalas salam

Evaluasi
Prosedur : Pre test dan post test

Jambi, Oktober 2023


Mengetahui,
Preseptor Akademik Pemberi Penyuluhan

(Nurmisih, S.Pd, M.Kes) (Rini Kusnawati)

2
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Menarche

Salah satu perkembangan fisik yang dialami oleh remaja putri adalah

terjadinya menstruasi (menarche). Menarche terjadi pada usia 10-15 tahun,

namun ada juga yang mengalami lebih cepat atau dibawah usia tersebut.

Menarche yang terjadi sebelum usia 8 tahun disebut menstruasi precox

(Prawirohardjo, 2014:156).

B. Fisiologi Menarche

Munculnya mesntruasi pertama terjadi ditengah-tengah masa

pubertas, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang memegang

peranan penting pada proses tersebut adalah hubungan hipotalamus,

hipofisis dan ovarium (Hypotalamic-pituitari-Ovarikratis). Hal ini

merupakan hasil kerjasama antara korteks serebri, hipotalamus, hipofisis,

ovarium, glanduna supra renalis dan kelenjar-kelenjar endokrin lainnya

(Prawirohardjo, 2014:155).

Permulaan masa kanak-kanak sistem ini sudah berjalan kemudian

tidak berfungsi lagi disebabkan sistem proses itu sangat peka terhadap

steroid, sehingga menghambat proses itu sendiri. Rendahnya Gonadotropin

Releasing Hormone (GnRH) pada saat itu juga akibat unsur instrinsik

penghambat sususan saraf yang mempunyai mekanisme penekanan

danyutan (GnRH). Saat sebelum masa pubertas, Sekresi GnRH secara

pulstabil dengan frekuensi rendah telah dimulai 4 tahun sebelum menarche,

diikuti dengan kenaikan sekresi LH oleh Hipopisis pada malam hari. pada

masa pubertas, sekresi gnRH yang berfrekuensi rendah pelan-pelan berubah

3
seperti wanita dewasa dengan sekresi yang berlangsung 24 jam, pola sekresi

FSH dan LH juga mengikuti perubahan-perubahan sekresi pulstabil GnRh

ini. Menurut Teori Neurohomonal yang dianut sekarang, Hipotalamus

mengawasi sekresi hormon Gonadotropin oleh Adeno Hipofisis melalui

sekresi Nurohormon yang disalurkan ke sel-sel Adeno Hipofisis lewat

sirkulasi portal yang khusus yang dapat merangsang produksi dan pelepasan

Gonadotropin dari Hipofisis (Haryono, 2016: 11).

C. Upaya Yang harus dilakukan saat menstruasi

Selain proses terjadinya menstruasi, orang tua juga perlu mengingatkan

putrinya yang baru pertama menstruasi agar menjaga kebersihan organ

kelamin. Saat menstruasi, daerah kewanitaan biasanya sangat lembab. Jadi,

setiap habis buang air kecil, buang air besar, ketika mandi dan saat

mengganti pembalut, basuhlah dengan hati-hati bagian di antara bibir vagina

atau vulva dengan menggunakan air bersih (Haryono, 2016: 5).

Tujuannya untuk membersihkan bekas darah, bekas keringat dan

bakteri yang ada di sekitar vulva. Saat membasuh daerah kewanitaan,

lakukan dengan cara yang benar yaitu dari arah depan (vagina) ke belakang

(anus). Jika dilakukan dari belakang kedepan maka dapat menyebabkan

bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Jangan lupa

sebelum pakai celana, keringkan dulu dengan menggunakan handuk atau

tisu yang sebaiknya tidak berparfum (Haryono, 2016: 5).

Selanjutnya, segeralah untuk mengganti pembalut atau pantyliner jika

sudah merasakan tidak nyaman atau lembab. Terutama di saat darah

menstruasi sedang banyak- banyaknya, biasanya ini terjadi pada hari 1-3

menstruasi. Meskipun sepele, tapi ini sangat penting. Jika frekuesi

4
penggantian pembalut terlalu lama, sementara darah menstruasi sedang

banyak-banyaknya maka tampungan darah di dalam pembalut akan menjadi

sumber penyakit atau sumber bakteri yang akhirnya dapat menyebabkan

gatal-gatal kemudian digaruk, lecet dan ujung-ujungnya terjadilah infeksi

(Haryono, 2016: 6).

Sambil menunggu saat menstruasi pertama datang, sebaiknya siapkan

selalu pembalut di dalam tas untuk jaga- jaga bila tiba-tiba menstruasi itu

datang. Pilihlah pembalut yang nyaman dan tidak menimbulkan iritasi pada

kulit (Haryono, 2016: 6).

Penggunaan pembalut yang baik adalah paling lama 6 jam. Kalau

mudah berkeringat, gantilah setiap 3 jam sekali. Jika memang sudah tidak

nyaman, sebaiknya langsung ganti. Sebab, pembalut yang sudah kotor bisa

menjadi sumber penyakit bagi daerah kewanitaan. Untuk menjaga

kebersihan daerah kewanitaan, saat menstruasi basuhlah dengan air bersih,

keringkan dengan handuk atau tisu, lalu gantilah pembalut. Pembalut kotor

sebaiknya tidak dibuang sembarangan. Demi kebersihan dan kenyamanan

bersama, bungkuslah dengan rapat pembalut yang sudah kotor, lalu buang

pada tempat sampah. Ingat, jangan pernah membuang pembalut ke dalam

kloset karena akan menyumbat salurannya (Haryono, 2016: 6).

Sebaiknya gunakan celana dalam dari bahan katun sehingga tidak

menambah lembab daerah kewanitaan terutama saat menstruasi. Sebisa

mungkin batasilah untuk menggunakan celana jeans yang terlalu ketat.

Dianjurkan untuk mengatasi rasa nyeri mesntruasi, dapat meminum obat

pereda nyeri mesntruasi atau berendam dengan air hangat. Karena kalau

sakitnya itu berlebihan, tidak cukup dengan dia berbaring saja. Misalnya

5
yang banyak dipasaran seperti Ponstan, feminax, itu semua obat yang

menetralkan adanya Prostaglandine berlebihan, anti analgetik yang anti

prostaglandin (Haryono, 2016: 6).

Saat sedang menstruasi, biasanya tubuh jadi lemas dan pinggang

terasa pegal. Perasaan juga jadi lebih sensitif dan mudah marah. Untuk

mengatasinya, pilih makanan yang tepat. Kurangi gorengan, kacang-

kacangan, dan makanan manis. Sebaliknya, perbanyak makanan berserat,

mengandung zat besi, dan banyak minum air putih agar tubuh tetap bugar.

Bila perasaan jadi sensitif, cobalah tenangkan diri dengan tarik napas

panjang dan hembuskan perlahan secara teratur, mandi air hangat, serta

minum susu hangat. Rasa nyeri kadang juga timbul dari pikiran. Bila timbul

rasa sebal karena merasa repot saat menstruasi, perasaan itu justru bisa

mempengaruhi hormon. Akibatnya, menstruasi bisa menjadi lebih banyak

dan tambah nyeri. Oleh karena itu, terimalah perubahan tersebut selagi

kodrat yang dialami semua cewek, maka menstruasi pun tetap bisa

melakukan kegiatan tanpa keluhan (Haryono, 2016: 6-7).

D. Perasaaan Saat Menstruasi Pertama

Gejala yang sering menyertai menarche adalah rasa tidak nyaman, pada

periode ini akan terjadi perubahan emosional yaitu seorang remaja malu,

perasaan suntuk, marah, sedih, cemas dan takut ketika mendapatkan

menstruasi pertama yang disebut menarche. Ada juga remaja yang

mempersepsikan bahwa menstruasi menjijikan, kotor, membatasi gerak-

geraknya hingga tidak bebas, hal ini merupakan efek psikologis dari

menstruasi informasi atau pengetahuan sangat dibutuhkan karena dapat

membantu dalam mengatasi perasaan negatif tentang menstruasi ini (Lestari

6
Titik, 2015). Hal yang harus dilakukan ketika menghadapi menarche yaitu:

1. Jangan merasa takut atau cemas dalam menghadapi menarche.

2. Segera pakai pembalut

3. Memberitahu pada orang terdekat misalnya ibu, kakak dll.

4. Konsultasi dengan orang terdekat apabila ada keluhan selama menstruasi.

5. Jaga kebersihan daerah kewanitaan dengan baik karena pada saat

mesntruasi pembulu darah dalam rahim akan mudah terinfeksi dan kuman

dapat dengan mudah masuk

E. Perubahan yang Terjadi Saat Menarche

Menurut Mardilah (2014:77), perubahan fisik yang terjadi pada waktu

menarche adalah :

1. Buah dada yang mengembang

2. Putting menonjol keluar

3. Panggul melebar

4. Rambut tumbuh di ketiak dan sekitar alat kelamin. Rambut juga tumbuh

sedikit lebih banyak di lengan dan tungkai

5. Bentuk tubuh menjadi sedikit lebih bulat karena lemak mulai menumpuk

6. Alat kelamin warnanya menjadi lebih gelap dan lebih berotot

7. Cairan yang keluar dari vagina lebih nyata terlihat

8. Mulai datang bulan (menstruasi)

F. Cara Perawatan Diri Saat Menstruasi

1. Mengganti pembalut minimal 3 kali sehari

2. Gunakan pembalut yang lembut dan aman

3. Mandi 2 kali sehri (pagi dan sore)

4. Menggunakan pakaian yang longgar

7
5. Istirahat yang cukup

6. Jangan berhubungan seks saat mesntruasi

7. Mencuci tangan sebelum menyentuh vagina

8. Memangkas rambut pada vagina

G. Masalah saat menarche

Terdapat gangguan pada saat menarche, baik dari segi fisik maupun

dari segi psikologis, ganguan-gangguan ini diantaranya:

1. Kecemasan atau ketakutan terhadap menarche

Kecemasan merupakan keadaan perasan afektif yang tidak

menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan

orang terhadap bahaya yang akan datang (Lestari Titik, 2015:2).

Kecemasan yang sering dialami oleh remaja putri yaitu kecemasan

ketika mereka menghadapi menarche. Menurut hasil penelitian

Aryaputri Trya et al (2015) sebagian besar reaksi responden terhadap

menstruasi pertama pada remaja putri mengalami kecemasan ringan

2. Merasa kebebasan dirinya dibatasi oleh datangnya menarche, misalnya

terbatas dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti

ketidakhadiran di kesekolah.

3. Ketidaktahuan dalam hygine menstruasi kurangnya informasi mengenai

menarche menyebabkan ketidaktahuan dalam menjaga kebersihan saat

menstruasi. Sebuah penelitian di Etopia menyatakan bahwa gadis

remaja di Etopia memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dalam

penggunaan pembalut akibat kurangnya informasi (Teketo Kassaw

Tegegne dan Mitike Molla Sisay, 2014:11).

Upaya yang harus dilakukan oleh remaja ketika ia mengalami

8
menstruasi pertama kali pertama-tama ia harus mengatakan kepada ibunya

atau saudara perempuan atau teman perempuan. Lebih baik jika

membicarakannya sebelum menstruasi dimulai, hal ini selalu menolong

untuk mempersiapakan diri dengan lebih baik, tidak kalah pentingnya untuk

masa mendatang agar dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainya

membahas menstruasi dan memberikan informasi yang bermanfaat.

You might also like