You are on page 1of 23
bkkhnF Sulawesi selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besarnya ‘tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia. B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Januari 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK. bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Schingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian ‘makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK. Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial, Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Nah II Sabbangparu, Penyuluh KB, BATARA, S.Sos, M.Si MUHAMMAD NASIR, S.SOS 1231 197703 1 036 NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbaF \ Sulowes Sttan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan, Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting, Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka pereepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia, B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ‘Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Februari 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK. bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Tbu Hamil, Pasca salin dan Keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur keschatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, ‘Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya getahui Qyyah II Sabbangparu, Penyuluh KB, ‘o MUHAMMAD NASIR, S.SOS ‘NIP, 19681231 200005 1 001 bkkbaF? Sulawesi selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan, Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Maret 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan _pemberian ‘makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Tbu Hamil, Pasca salin dan Keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK. Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial, Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, fe MUHAMMAD NASIR, S.SOS ‘NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbaF Sulawesi seltan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTY) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutubkan. Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan tethadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting, Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia, B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ‘Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan April 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, bu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita, Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK. Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur keschatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting ian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya \Fah\ [I Sabbangparu, Penyuluh KB, TARA, S.S0s, M.Si MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP. 19671231 197703 1 036 ‘NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbraF Sulswesi selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutubkan, Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan tethadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini cpet melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia. B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Mei 2023, C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK. bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan ryjukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan Khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting. ‘Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, Ge MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP, 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbnP? Sulawes! Selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantirvealon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan. Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia, B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat : Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Juni 2023 C, Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan ryjukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita, Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK. Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, ‘Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, MUHAMMAD NASIR, S.SOS ‘NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbrnF Sulawesi seltan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KEPADA BERESIKO STUNTING DI DESA TADANGPALIE A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan. ‘Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan_pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting, Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat : Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Juli 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK. bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga, beresiko stunting. Schingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan Khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian ‘makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita, Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbnF Sulswes Selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutubkan. ‘Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting, Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia. B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Agustus 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Schingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran. D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, ; Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Kepa) ih, I Sabbangparu, Penyuluh KB, Glib MUHAMMAD NASIR, S.SOS ‘NIP. 19681231 200005 1 001 NIP“ 19671231 197703 1 036 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bebe Sulawesi Selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK. TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantinvcalon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan. Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia, B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan September 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran. D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting. ‘Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, Pe MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP, 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbaF Sulawesi selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan. Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan tethadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besamya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenubnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Oktober 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK. bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita, Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang, lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur keschatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP. 19671231 197703 1 036 NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK biel oP Sulawesi Selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PAST!) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutuhkan. Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan terhadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting, Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia. B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan November 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting. ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian ‘makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimaetelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran, D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan olch keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stuntin “Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Penyuluh KB, Glee MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP. 19681231 200005 1 001 DOKUMENTASI KIE KELOMPOK bkkbaF Sulowes selatan LAPORAN PELAKSANAAN KIE KELOMPOK OLEH KADER TPK TINGKAT KECAMATAN SABBANGPARU A. Latar Belakang Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon Pasangan Usia Subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting, disinilah peran Tim Pendamping Keluarga sangat dibutubkan, Tugas pokok dari Tim Pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan tethadap keluarga yang memiliki kerawanan terhadap stunting. Menngingat begitu besarnya tugas dan tangung jawab Tim Pendamping Keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia, sudah selayaknya kita memberikan dukungan sepenuhnya agar tim ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan meminimalisir kejadian stunting di Indonesia, B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat Desa Tadangpalie dan Desa Pallimae Waktu Pelaksanaan Desember 2023 C. Isi Pelaksanaan Kegiatan TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan ‘memfasilitasi pemberian bantuan social serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga beresiko stunting. Sehingga pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting ini sangat perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya stunting di wilayah Desa dan Kelurahan khususnya yang ada di Kecamatan Sabbangparu disertai dengan pemberian KIE. Kegiatan KIE dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga beresiko stunting terkait pencegahan yang harus dilakukan untuk mencegah stunting dengan pemberian makanan bernutrisi, stimulasi dan pola asuh yang baik tepat kepada anak. KIE dilakukan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di Desa yaitu, Catin, Ibu Hamil, Pasca salin dan keluarga balita. Semua sasaran keluarga beresiko stunting di Desa Tadangpalie dan Desa Pallimactelah didampingi dengan pemberian KIE sebagai upaya pemberian edukasi kepada sasaran. D. Penutup Dengan adanya Pemberian Edukasi kepada sasaran keluarga beresiko stunting mulai dari remaja hingga Keluarga balita, diharapkan terjadinya perubahan perilaku kearah yang lebih positif bagi sasaran dengan pemenuhan nutrisi yang baik dan tepat dimulai dari catin sebagai calon ibu, pengasuhan yang baik dan benar bagi keluarga balita sebagai bentuk ‘optimalisasi tumbuh kembang anak di masa periode emas atau yang biasa disebut 1000 HPK Pendampingan Keluarga sangan dibutuhkan oleh keluarga beresiko stunting sebab dalam satu tim terdapat 3 unsur yang terdiri dari bidan sebagai unsur kesehatan, kader KB sebagai unsur keluarga berencana dan Kader PKK sebagai unsur pemberdayaan sosial. Oleh sebab itu kader TPK harus diberdayakan untuk mendukung keluarga sejahtera bebas stunting, ‘Demikian laporan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya is Il Sabbangparu, Penyuluh KB, ANDY BATARA, S.Sos, M.Si MUHAMMAD NASIR, S.SOS NIP, 19671231 197703 1 036 NIP, 19681231 200005 1 001 LAMPIRAN (TARIKAN DATA ELSIMIL)

You might also like