You are on page 1of 19

MAKALAH PTM ALAT BERAT

LOADER

OLEH:

MUHMMAD EDWIN AFRIYANSAH

222 201 005

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAKIDENDE

2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pekerjaan konstruksi teknik sipil dengan skala menengah sampai besar
hampir selalu melibatkan alat berat dalam pelaksanaannya, sehingga estimasi produktivitas
alat berat harus dihitung sebaik mungkin agar dapat mendekati kenyataan di lapangan.
Produktivitas alat berat dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu kapasitas alat, waktu siklus
dan faktor koreksi. Faktor koreksi atau faktor efisiensi terdiri dari berbagai hal,diantaranya
adalah kondisi medan tempat alat bekerja, kondisi mesin, dan tingkat keahlian operator.

Tingkat keahlian operator akan sangat mempengaruhi produktivitas alat berat.


Pengkategorian operator alat berat yang selama ini dilakukan dibedakan menjadi 3, yaitu
sangat baik, rata-rata baik dan kurang yang berlaku umum untuk semua jenis alat berat. Alat
berat memiliki tingkat kesukaran atau kerumitan yang berbeda pula dalam pengoperasiannya.
Kerumitan pengoperasian sebuah excavator lebih besar dibandingkan pengoperasian sebuah
dump truck. Karena lebih sederhana dalam pengoperasinnya, operator yang baru
mengoperasikan dump truck mungkin akan memiliki faktor efisiensinya yang lebih tinggi
dibandingkan operator yang juga pemula dalam pengoperasian excavator.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud loader ?


2. Apa kelebihan dan kekurangan loader ?
3. Bagaimana mendeskripsikan loader sebagai suatu alat yang mampu meringankan
pekerjaan manusia ?
4. Apa dampak penggunaan loader di pekerjaan ?
5. Apa pengaruh loader terhadap efisiensi pekerjaan manusia ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui loader sebagai alat bantu pekerjaan.


2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan loader
3. Mendeskripsikan loader sebagai alat bantu umtuk memudahkan pekerjaan.
4. Mengetahui dampak dari penggunaan loader dipekerjaan.

2
5. Mengetahui pengaruh loader terhadap efisiensi pekerjaan manusia.

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam makalah ini penulis menggunakan studi pustaka untuk mengumpulkan data-
data yang dibutuhkan yang diambil dari buku-buku yang berhubungan dengan alat bantu
pekerjaan khususnya alat berat, dan internet sebagai sarana yang paling cepat dan mudah
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan makalah ini.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, teknik
pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Bab ini berisi pengertian alat berat, macam-macam alat berat, kelebihan dan kekurangan alat
berat, dan cara penggunaan alat berat.

BAB III Loader

Bab ini berisi tentang aplikasi loader, jenis-jenis loader, fungsi loader, dan produktivitas
loader tersebut.

BAB IV Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Alat Berat

Alat berat adalah alat bantu untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia,
alat berat juga dapat mengefektifkan waktu pengerjaan. Ada beberapa macam alat berat yang
sering dipakai untuk membantu pekerjaan, diantaranya excavator, loader, motor grader, beco
dan dump truck. Setiap jenis alat berat mempunyai kegunaan masing-masing, tergantung dari
jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan.

2.2 Jenis-jeis Alat Berat

2.2.1 Buldozer

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk
pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Dapat digunakan untuk
menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik
beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Buldozer mempunyai kelebihan mampu
beroperasi di daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer
untuk daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper
(alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu).
Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit,
apalagi didaerah yang rata. Jarak dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih
dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong
dilakukan secara estafet. Mendorong pada daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada
di daerah tanjakan. Attachment yang biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam
blade, towing, winch, ripper, tree pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot
roller, peralatan pipe layer, dan lain-lain.

Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak
utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya
attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain
mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut
250 terhadap kedudukan lurus.

4
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:

 Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,


 Pembukaan jalan baru,
 Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,
 Membantu mengisi material pada scraper,
 Menyebarkan material,
 Mengisi kembali saluran,
 Membersihkan quarry.

Gambar 2.1 Boldozer penggerak roda

Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel


sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade
yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

 Universal blade
 Straight blade
 Angling blade
 Chusion blade

Produktivitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak
tempuh. Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus
dan dalam 1 jam pegoperasian. Produktivitas juga sangat tergantung pada kemahiran operator
dalam mengoperasikan bulldozer.

5
2.2.2 Loader

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu penggerak roda
crawler atau ban. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang
mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat
mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-
drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive
cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh. Setiap jenis penggerak mempunyai
kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi jalan.

Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular,
mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian
pada dump truck dan sebagainya. Loader juga dapat berfungsi sebagai alat untuk
memindahkan suatu material dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Bucket yang
dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump
bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m 3 sampai 15 m3.
Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.

Gambar 2.2 Loader

Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan
syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat
digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan
terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk
menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.

6
2.2.3 Excavator (backhoe)
Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan
tenaga diesel engine dan full hydraulic system. Sistem hidrolik yang baik sangatlah
menentukan kinerja dari hydrolic excavator. Excavating operation paling efisien adalah
menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke
bagian bawah. Backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat penggali hidrolis yang
dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material yang berada dibawah
permukaan tempat alat tersebut berada.

Gambar 2.3 Backhoe

Backhoe banyak digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran, terowongan, atau
basement. Alat berat jenis ini paling banyak digunakan pada proses penggalian tanah, karena
backhoe mempunyai jelajah pengerukan yang luas. Jarak pengerukan backhoe ditentukan dari
seberapa jauh lengan dapat menjangkau material yang akan digali. Alat ini sangat membantu
untuk menggali lokasi yang sulit terjangkau oleh tenaga manusia.

Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas,


karena jenis material yang akan digali sangat menentukan kinerja backhoe. Kekuatan
menggali ditentukan oleh seberapa besar daya yang dihasilkan oleh engine dan motor hidrolik
yang menggerakan lengan backhoe. Ukuran bucket juga berpengaruh terhadap efisiensi
waktu yang di butuhkan oleh backhoe untuk menggali dan memindahkan material. Penentuan
waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:

7
Tabel 2.1 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)
Ukuran Alat
Jenis Material 3
< 0,76 m 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3
Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40
Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50
Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Tabel 2.2 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar


Kedalaman Sudut Putar (º)
penggalian
(% dari maks) 45 60 75 90 120 180
30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

Ada beberapa jenis alat berat yang berfungsi sebagai penggali, dan mempunyai fungsi
yang berbeda. Diantaranya adalah :

 Clamshell
 Dragline
 Front shovel

2.2.4 Motor Grader

Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan.


Untuk keperluan perataan tanah, motor grader sangat efektif, disamping untuk membentuk
permukaan yang dikehendaki, motor grader juga dapat mengiring material ke tempat yang
diinginkan. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan
campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan
dengan kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam proyek lapangan terbang.

Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebut


moldboard yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentuk permukaan. Sebagaimana
diketahui motor grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi
pekerjaan konstruksi (grading).

8
Gambar 2.4 Motor grader

Kemampuan motor grader untuk mencapai pekerjaan yang efektif dan mencapai
hasil yang maksimal disebabkan oleh gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap
blade dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan
lainnya, seperti:

 Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade dan
dapat dikendalikan secara tersendiri.
 Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)
 Elevating grader unit (alat pengatur grading)

Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek
jalan, sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah
luas area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan
dihitung melalui rumus:

Prod = 1000vWE
(m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)

N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik
pada suatu tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi
permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang diinginkan.
Lruas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass
dan Vrata-rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas.

9
2.2.5 Dump truck

Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada
jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump
truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:

 On high way dump truck muatannya < 20 m3

 Off high way dump truck muatanya > 20 m3

Gambar 2.5 Dump truck

Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika
perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak
menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus
diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:

 Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya


 Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
 Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
 Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
 Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah
terhadap total produksi.

10
Sedangkan kerugiannya adalah:

 Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu
pemuatan (loading)
 Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
 Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga
pemeliharaan.

Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adalah:

 Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit
 Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
 Cocok untuk angkutan jarak jauh
 Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:

 Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat
truck yang besar
 Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
 Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang
relative kecil)
 Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck
terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu
perjalanan kembali dan waktu antri. Berikut adalah keterangan mengenai waktu siklus dump
truck dari awal pemberangkatan sampai kembali :

a. Waktu muat, tergantung pada:

 Ukuran dan jenis alat pemuat


 Jenis dan kondisi material yang dimuat
 Kapasitas alat angkut
 Kemampuan operator alat muat dan alat angkut

11
b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:

 Jarak tempuh alat angkut


 Kondisi jalan yang dilalui

c. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:

 Jenis dan kondisi material


 Cara pembongkaran material
 Jenis alat pengangkutan

d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.

e. Waktu antri tergantung pada

 Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat


 Kemampuan alat angkut untuk berputar.

12
BAB III

LOADER

3.1 Aplikasi Loader

Fungsi loader yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat
pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga
gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck
yaitu I shape loading, V shape loading, dan pass loading.

Gambar 3.1 Loader

Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel
atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader
menjadi lebih sering. Karena material yang dapat di masukan kedalam alat pengangkut akan
lebih banyak. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan
lebar yang sama dengan lebar bucket.

Kelebihan loader adalah mobilitasnya yang tinggi dan maneuver daerah pemuatan
loading point lebih sempit dibanding dengan power shovel dan kerusakan permukaan loading
point lebih kecil karena menggunakan ban karet. Salah satu kekuranganya adalah dalam
menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-kadang bisa
miring, walaupun factor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.

13
Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granual,
mengangkatnya dan diangkat untuk kemudian di buang (dumping) pada suatu ketinggian
pada dump dan sebagainya, loader ini sangat kaku, untuk menggerakan bucket dapat dengan
cable atau hydraoulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal ( bucket tidak diangkat) di dapat
dari gerakan prime movernya, sehingga praktis baik kendali cable maupun hydraulic hanya
mempunyai fungsi untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah. Untuk menggali,
bucket harus didorong pada material dibongkar pada material, ika telah penuh, raktor mundur
dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar di tempat yang telah di
tentukan. Untuk saat ini umumnya loader dibuat dengan kendali hydraulic yang di lengkapi
dengan “tangan-tangan (arms)” yang kaku untuk mengoprasikan bukcetnya.

3.2 Jenis Loader

Fungsi utama alat berat loader pada pekerjaan konstruksi adalah sebagai alat pemuat,
terutama untuk memuat material ke dalam dumptruck. Alat ini juga sering digunakan di stock
pile untuk memindahkan material hasil pemecahan dari stone crusher.

Loader terbagi atas dua jenis, yaitu

a. Crawler Loader

Loader jenis ini menggunakan ban dari besi (track) yang cocok digunakan pada
daerah dengan kondisi medan berat dengan permukaan tanah yang tidak rata. Loader jenis ini
dapat beroperasi dengan baik di medan berat karena kontruksi penggeraknya di desain untuk
jalan yang tidak rata dan berbatu.

Gambar 3.2 Crawler Loader

14
b. Wheel Loader

Wheel loader menggunakan ban karet sehingga memiliki mobilitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan crawler loader. Loader jenis ini menggunakan penggerak karet,
sehingga dapat bermanuver dengan mudah, tanpa mengurangi kekuatan yang dihasilkan
untuk melakukan suatu pekerjaan. Loader jenis ini lebih banyak digunakan pada kondisi
tanah yang relative rata.

Gambar 3.3 Wheel Loader

3.2 Produktivitas Loader

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas alat berat dalam suatu
pekerjaan konstruksi Teknik Sipil adalah faktor efisiensi kerja operator. Faktor efisiensi
untuk operator alat berat yang tersedia selama ini masih bersifat umum yang dapat digunakan
untuk seluruh alat berat. Untuk menghitung angka faktor efisiensi operator pada alat berat
Loader, Metodologi yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur untuk
perhitungan produktivitas alat berat dengan menggunakan tiga tingkat keahlian operator.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan angka faktor efisiensi operator alat
berat secara umum dengan tingkat efisiensi operator khusus pada alat wheel loader, yaitu
untuk operator sangat baik, rata-rata baik dan kurang secara berurutan didapatkan angka
koreksi sebesar 1, 0,94 dan 0,85.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader


adalah sebagai berikut:
a. Kondisi material,
b. Tipe bucket dan kapasitasnya,
c. Area untuk pergerakan loader,

15
d. Waktu siklus loader ,
e. Waktu efisien loader.

Tabel 3.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)


Material Factor
Material seragam atau campuran 0,95-1,00
Batu kerikil 0,85-0,90
Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95
Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90
Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75
Batuan berlumpur 1,00-1,20
Lanau basah 1,00-1,10
Material berbeton 0,85-0,95

Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang


tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut.
Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat
atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.

Tabel 3.2 Waktu muat (menit)


Material LT
Berbutir seragam 0,03-0,05
Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06
Lanau basah 0,03-0,07
Tanah atau kerikil 0,04-0,20
Material berbeton 0,05-0,20

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang
berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas
adalah:

Table 3.3 Faktor penambahan dan pengurangan untuk CT (menit)


Uraian Factor
Kondisi tanah:
 Berbutir campuran +0,02
 Diameter < 3 mm +0,02
 Diameter 3-20 mm −0,02
 Diameter 20-150 mm 0

16
 Diameter 150 > +0,03
 Kondisi tanah asli/lepas +0,04
Timbunan
 Tinbunan dengan tinggi > 3 m 0
 Tinbunan dengan tinggi < 3 m +0,01
 Pembongkaran dari truck +0,02
Lain-lain
 Pengoperasian tetap −0,04
 Pengoperasian tidak tetap +0,04
 Target sedikit +0,04
 Target berresiko +0,05

Tabel 3.4 waktu buang (menit)

Pemuatan DT

 Ditumpah di atas tanah ±0,10


 Dimuat ke dalam truck 0,04-0,07

Produktivitas Alat Secara umum, produktivitas suatu alat beratdihitung dengan menggunakan
rumus 1: Q = q x 60 x E
Cm
dimana :

Q = produksi per-jam (m3/jam)

q = produksi persiklus (m3)

E = effisiensi kerja

Cm = waktu siklus (menit) Waktu siklus akan tergantung kepada metode pemuatan yang
dilakukan oleh loader, untuk

1. Pemuatan melintang : Cm = D/F + D/R + Z

2. Pemuatan bentuk V : Cm = [(D/F) x 2] + [(D/R) x 2] + Z

3. Muat – Angkut : Cm = [(D/F) x 2] + Z

dimana :

17
Cm = waktu siklus (menit)

D = jarak gusur (meter)

F = kecepatan maju (meter/menit)

R = kecepatan mundur (meter/menit)

Z = waktu tetap (menit)

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Alat berat adalah alat bantu untuk mempermudah dan membantu pekerjaan manusia,
alat berat juga dapat mengefektifkan waktu pengerjaan. Ada beberapa macam alat berat yang
sering dipakai untuk membantu pekerjaan, diantaranya excavator, loader, motor grader, beco
dan dump truck. Setiap jenis alat berat mempunyai kegunaan masing-masing, tergantung dari
jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Loader adalah salah satu alat berat yang berfungsi untuk memuat material ke dalam
alat pengangkut. Loader mempunyai dua jenis kontruksi yang berbeda, yang sudah
disesuaikan dengan kegunaannya yaitu crawrel loader dan wheel loader. Setiap jenis loader
mempunyai kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi lahan pekerjaan.

4.2 Saran

Saat ini perkembangan dunia teknik yang bergerak pada kontruksi sudah semakin
pesat. Kebutuhan alat bantu pekerjaan untuk menunjang kegiatan di lapangan sangat tinggi.
Oleh karena itu diperlukan inovasi-inovasi yang dapat menciptakan alat berat baru yang lebih
mendukung. Agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik, serta tidak terlalu banyak
membuang tenaga manusia.

19

You might also like