Misalnya kita mengamati pulsar itu sepanjang malam, selama 6 jam F 9
Banyaknya pulsa yang dapat direkam adalah 6 x 60 x 60 / 0,033 = 654545 |
pulsa, Andaikan yang data yang baik untuk digunakan ada 500 000 pulsa,
maka ketelitian pengukuran waktu berdasarkan itu menjadi 0,033/500000
6 x 10" detik. Betapa akuratnya! Jauh lebih akurat dibandingkan dengan
stopwatch, itu sebabnya pulsar dapat digunakan sebagai salah satu acuan
penentuan waktu yang baik.
__Panjang sli
Satuan panjang yang digunakan di dunia Astronomi, merentang dari yang
paling pendek yaitu panjang gelombang elektromagnetik hingga yang
paling panjang, jarak bintang, jarak galaksi, alam semesta. Oleh karena itu
ada berbagai satuan panjang. Untuk ukuran diameter debu antar bintang
misalnya, digunakan mikron, untuk diameter asteriod meter atau
kilometer. Yang paling umum dipakai adalah satuan astronomi (sa) untuk
skala jarak di dalam tata surya, dan parsek untuk skala jarak antar bintang,
_Besaran Turunan dari Kecepatan dan Waktu
Dari besaran pokok dapat diturunkan besaran-besaran turunan yang
merupakan kombinasi besaran-besaran pokok. Sebagai contoh, kecepatan
adalah besaran turunan dari panjang dan waktu. Kecepatan didefinisikan
sebagai besarnya perubahan posisi tiap satuan waktu,
(1.2)
Dengan mengenal arti kecepatan, kita dapat menerapkannya untuk
mengukur jarak, yang pada hakekatnya besaran panjang juga. Pengukuran
jarak benda-benda langit yang relatif dekat dapat dilakukan dengan
menggunakan gelombang elektromagnetik. Sebagai contoh, pengukuran
jarak bulan, planet Mars, planet Venus, dapat dilakukan dengan
memancarkan sinar laser atau radar, kemudian dideteksi pantulannya. Jika
pantulan diterima dalam waktu t detik setelah dipancarkan, maka jarak
benda langit itu adalah :
ct
2
(13)
Dengan c adalah kecepatan cahaya di ruang hampa.
SATUAN DAN PENGUKURAN
5
SC. ———t :takan jarak bintang ada
ond. Artinya bintang yay
ralaksnya satu detik bys,
mbil memandang dua en,
yolusi Bumi, bintang-bintang
ii gerak relatif tahunan ci
ay penoutu™"Matahari
Gambar 1.2 Bintang-bintang yang dekat nampak berubah posisi terhadap bineang-bintang
yang jauh. Hal in’ dimanfaatkan untuk mengukur jarak.
Asalkan p dalam satuan radian, Satuan yang umum digunakan oleh
astronom untuk jarak Bumi-Matahari adalah Satuan Astronomi (sa=jarak
Bumi-Matahari = 150 juta km). Jika satuan untuk jarak Bumi - Matahari
adalah sa dan satuan untuk p adalah detik busur, maka satuan untuk d-
disebut parsek. Dengan demikian hubungan antara sudut paralaks (dalam
detik busur) dan jarak bintang (dalam parsek) adalah :
p
(1.6)
Dari persamaan ini kita dapat melihat makna satu parsek yaitu jarak
bintang yang paralaksnya satu detik busur.
Bagaimana akurasi penentuan jarak bintang dengan cara ini ? Akurasinya
tentu bergantung pada akurasi_ pengukuran paralaks. Satelit Hipparchos
misalnya mempunyai ketelitian penentuan posisi benda langit hingga mili
SATUAN DAN PENGUKURANseribu detik busur
. re second) atau sepel ,
detik busur (mili are sever sa,
penentuan jarak dapat ditentukan dengan metode penjalaran kesalaha, "
(3)
Contoh :
lengan paralaksnya menggunakan satel y,
ang
Sebuah bintang diukur d
mempunyai_ketelitian
diperoleh paralaksnya
Berapa ketidak-pastian
pengukuran O01 detike BUSUE Tern,
19.937 detik busur. Berapakah jarak bintang ina
jarak itu?
Jawab :
Jarak:
| 27,0 parsek
d= 9037
Ketidak pastiannya:
0,001 _ 07
(0,037)°
0 + 0,7 parsek
Maka dilaporkan : d= 27,
saran turunan panjang dan waktu yang lain adalah percepatan
Be:
Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan wakt,
aoe (1.8)
ar :
Satuan percepatan tentu merupakan satuan kecepatan dibagi satuan
waktu, misalnya (m/detik)/detik, dapat dituliskan m/dt2. Sebagai contoh,
jika sebuah benda bergerak dengan kecepatan mula-mula 2 m/dt
kemudian makin cepat sehingga setelah 4 detik menjadi 10 m/dt, maka
perubahan kecepatannya adalah 8 m/dt, sehingga setiap detik
kecepatannya berubah sebesar 2 m/dt?. Maka dikatakan percepatan gerak
benda itu adalah 2 m/dt?.
Karena Av adalah perubahan kecepatan yang artinya beda
antara dua waktu, Jika mula-mula kecepatan v, lalu berubah
maka Av = v - v,, maka rumus untuk menghitung kecepatan bend:
bergerak selama ¢ menjadi:
kecepatat
menjadi ¥
a setelall
=¥ tat (19)
8 y
saTuan pan PENGUKUS!Contoh nyata percepatan di alam adalah percepatan gravitasi di
permukaan planet, misalnya percepatan gravitasi Bumi yang besarnya
kurang lebih 9,8 meter/dt?, percepatan gravitasi di permukaan Bulan kira-
kira 1/6 percepatan gravitasi Bumi. Percepatan gravitasi ini sering diberi
lambang g. Itulah sebabnya jika kita melempar benda vertikal ke atas,
geraknya akan makin lambat, lalu berhenti di suatu ketinggian lalu
bergerak makin cepat ke arah Bumi.
Jika kita melepaskan sebuah batu dari jendela hotel yang tinggi, berapa
kecepatan batu itu 2 detik setelah dilepaskan? Dengan menggunakan
rumus (1.9), dengan a = g dan ve = 0 karena dilepaskan, diperoleh
kecepatan setalah waktu ¢: v= gt = 9,8x2=19,6 m/dt.
Untuk menghitung jarak yang ditempuh, digunakan rumus :
x=v,t+ Kat (1.10)
Karena kecepatan dan percepatan adalah besaran vektor, dalam
menggunakan rumus tersebut harus diperhatikan arah. Jika arah kecepatan
awal berlawanan, maka tandanya pun harus berlawanan. Sebagai contoh,
jika kita melemparkan sebuah batu vertikal ke atas, maka arah kecepatan
awal ke atas sedangkan percepatan ke bawah, Jika kita mendefinisikan
arah ke atas positif, maka kecepatan awal positif, dan percepatan negatif.
Maka kita bisa memodifikasi rumus (1.10) menjadi:
h=vt—-Yer (1.41)
Contoh :
Seorang astronot di permukaan Bulan melompat vertikal ke atas
dengan kecepatan awal 1,2 m/dt. Berapa tinggi maksimum yang dicapai
astronot itu jika diketahui percepatan gravitasi di permukaan Bulan 1,6
m/dt??
Jawab :
Di titik tertingginya, kecepatan astronot nol, maka
Sehingga dapat diperoleh waktu yang diperlukan hingga mencapai titik
maksimum t= 1,2/1,6 = 0,75 detik.
Dalam waktu 0,75 detik itu, ketinggian yang dapat dicapai :
h=vt-gt
h=1,2x0,75 — 4 x1,6x 0,75?
= 0,45 meter
‘SATUAN DAN PENGUKURAN