You are on page 1of 30

BAB Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia pada Masa


Awal Kemerdekaan, Masa Demokrasi Liberal, dan
Masa Demokrasi Terpimpin

Kabinet Republik Indonesia Serikat (1949–1950).


Sumber gambar: gahetna.nl
Bagian 3
Masa Demokrasi
Terpimpin
Pelaksanaan Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)

➢ Kegagalan Konstituante dalam membuat undang-


undang dasar yang baru membuat lembaga ini
dibubarkan dan membuat Soekarno mengeluarkan
Dekrit 5 Juli 1959 serta kembali ke UUD 1945.
➢ Dalam pidatonya pada peringatan hari kemerdekaan
17 Agustus 1959, Soekarno menguraikan tentang
ide dari demokrasi terpimpin yang dinamakan
Manifesto Politik (Manipol).

Pembacaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.


Pelaksanaan Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)

➢ Ideologi ditambahkan kata USDEK yang merupakan


akronim dari Undang Undang Dasar 1945,
Sosialisme ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin,
Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia.
➢ Pelaksanaan Dekrit 5 Juli 1959 mendapat dukungan
dari kalangan Kasad Jendral Nasution yang
menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI-AD
untuk melaksanakan dan mengamankan dekrit
tersebut.
Jenderal A.H Nasution
mendukung jalannya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pelaksanaan Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)
Pelaksanaan Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)

Beberapa hal penting . . . . . . .!!!!!

➢ Kekuatan politik pada masa demokrasi terpimpin berpusat pada tiga kekuatan yaitu, Soekarno,
TNI-AD, dan PKI. Ajaran tentang Nasionalisme, Agama, dan Komunis (Nasakom) yang diciptakan
oleh Soekarno sangat menguntungkan posisi PKI.

➢ Terjadi inflasi yang tinggi terutama karena mengeluarkan uang dan membiayai penyelenggaraan
proyek-proyek mercusuar, seperti Games of The New Emerging Forces (Ganefo) dan Conference
of The New Emerging Forces (Conefo).

➢ Pembebasan Irian Barat merupakan suatu tuntutan nasional yang didukung oleh semua partai
politik dan golongan. Pada September 1961 dikeluarkan Tri Komando Rakyat (Trikora). Setelah
melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Irian Barat dapat kembali kepangkuan Indonesia pada
1 Mei 1963.
Pelaksanaan Masa Demokrasi Terpimpin (1959–1965)

Beberapa hal penting . . . . . . .!!!!!

➢ Pembentukan poros Jakarta, Pnom Penh, Hanoi, Peking (Beijing), dan Pyong Yang sebagai poros
dari negara negara anti imperialisme dan kolonialisme.

➢ Terjadi peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI, yang kemudian mengakhiri
kekuasaan Soekarno dan sekaligus menandai berakhirnya masa demokrasi terpimpin di Indonesia.
Beberapa Perbedaan dalam Pelaksanaan Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Demokrasi Liberal
Keterkaitannya dengan Masalah
Kedaulatan Rakyat

➢ Kedaulatan rakyat dilaksanakan sepenuhnya


Keterkaitannya dengan Masalah oleh DPR (parlemen/legislatif).
Pembagian Kekuasaan ➢ DPR dapat membentuk dan membubarkan
pemerintah dan kabinet (eksekutif ).

Keterkaitannya dengan Masalah


Pengambilan Keputusan Demokrasi Terpimpin

➢ Secara normatif, konstitusional ditetapkan kedaulatan rakyat berada dan dilaksanakan


sepenuhnya oleh MPR.
➢ Namun, dalam pelaksanaannya, kedaulatan rakyat sepenuhnya berada di tangan Presiden.
Beberapa Perbedaan dalam Pelaksanaan Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Demokrasi Liberal
Keterkaitannya dengan Masalah
Kedaulatan Rakyat

Keterkaitannya dengan Masalah ➢ Kekuasaan legislatif lebih kuat jika


Pembagian Kekuasaan dibandingkan dengan kekuasaan ekskutif.
➢ Legislatif dapat memberhentikan eksekutif.

Keterkaitannya dengan Masalah


Pengambilan Keputusan Demokrasi Terpimpin

➢ Kedudukan presiden hanya sebagai kepala negara.


➢ Kekuasaan Presiden (eksekutif) menjadi sangat dominan.
➢ Jabatan Presiden ditetapkan seumur hidup sehingga tidak dapat diberhentikan oleh MPRS.
Beberapa Perbedaan dalam Pelaksanaan Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Demokrasi Liberal
Keterkaitannya dengan Masalah
Kedaulatan Rakyat

Keterkaitannya dengan Masalah Semua pengambilan keputusan berada di


Pembagian Kekuasaan tangan DPR dengan mekanisme keputusan
diambil berdasarkan kepada suara terbanyak.

Keterkaitannya dengan Masalah


Pengambilan Keputusan Demokrasi Terpimpin

Pengambilan keputusan dilaksanakan oleh


MPRS dan DPR-GR serta berdasarkan kepada
suara bulat.
DEMOKRASI TERPIMPIN
1959 – 1966
Idsejarah.net
Menurut UUD 1945 : Kedaulatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Soekarno : “Pemimpin Besar Revolusi”
Ciri
❑Dominasi presiden, Presiden Soekarno berperan besar
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
❑Terbatasnya peran partai politik.
❑Meluasnya peran militer sebagai unsur politik.
❑Berkembangnya pengaruh Partai Komunis Indonesia.
Demokrasi Terpimpin

Pidato 17
Dekrit Agustus
Presiden 5 1959
Konsepsi Juli 1959 “Penemua
Presiden n Revolusi
Sidang 1957 Kita”
Konstitua Usulan
nte kabinet
Pemilu 10 Nov berkaki
1955 1956 empat dan
Dewan
Nasional
Kehidupan Politik

Kehidupan Ekonomi
KEHIDUPAN POLITIK
Konstituante
Column2 Column1 Series 1

PNI 119
Masyumi 112
NU 91
PKI 80

DPR
32
NU 47
58
PNI 60
0 10 20 30 40 50 60 70
Column2 Column1 Series 1
Dekrit 5 Juli 1959

Isi
• Pembubaran Konstituante.
• Berlakunya Kembali UUD 1945
dan tidak berlakunya UUDS 1950.
• Pembentukan MPRS dan DPAS.
PELANGGARAN UUD DAN PANCASILA OLEH
SOEKARNO 1. Prosedur pembentukan DPRGR dan MPRS
2. Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh
Presiden
3. Membubarkan DPR hasil Pemilu 1955
4. Menjadikan kedudukan pemimpin lembaga
tertinggi dan lembaga Negara sebagai
menteri yang berarti sebagai pembantu
Presiden
5. GBHN yang bersumber dari pidato tanggal
17 Agustus 1959 yang berjudul “penemuan
kembali revolusi kita” dijadikan GBHN
• Menyelamatkan Negara dari perpecahan dan
krisis politik berkepanjangan
• Memberikan pedoman yang jelas yaitu UUD
1945
• Merintis pembentukan lembaga tertinggi yaitu
MPRS dan DPAS
• Memberi kekuatan besar kepada
Presiden, MPR dan lembaga
tertinggi Negara
• Memberi peluang bagi militer untuk
terjun ke bidang politik
Indones
ia
Soekarn
PKI TNI AD
o
Pembagian Peta Politik Dunia
Pada Masa Demokrasi
Terpimpin
NEFO OLDEFO
(New Emerging (Old Established
Force) Force)
Ganyang Malaysia !!!!!!!!!!
Sebuah reaksi Soekarno atas rencana pembentukan
Federasi Malaysia yang merupakan proyek Neo-
Kolonialisme Inggris. Soekarno beraksi dengan
mengeluarkan komando Dwikora (Dwi Komando
Rakyat):
• Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia
• Bantulah perjuangan rakyat di Malaysia, Singapura,
Sabah dan Serawak untuk menggagalkan Negara
Boneka Malaysia
Diplomasi

Konfrontasi
Militer, Politik dan Ekonomi
• Tahap Pertama (24 Maret 1969)
membahas cara penyelenggaraan
pepera
• Tahap kedua, pemilihan anggota
Dewan Musyawarah Pepera
berakhir bulan Juni 1969
• Tahap ketiga, adalah Pepera itu
sendiri yang dilakukan dari tanggal
14 Juli 1969 di Merauke hingga 4
Agustus 1969 di Jayapura
KEHIDUPAN EKONOMI
Kehidupan
Ekonomi
Demokrasi
Terpimpin
Melaksanakan
Devaluasi Mata Pembangunan Nasional
Uang Rupiah

Menekan Laju
Inflasi
G30S/PKI Tuntutan Rakyat

You might also like