Professional Documents
Culture Documents
SELF
REGULATED..LEARNING .TERHADAP..HASIL..BELAJAR .MATA
PELAJARAN..IPS..PADA. SISWA KELAS VI DI..SDN. SEPANJANG 1
DAN
SDN TROSOBO 2 TAMAN SIDOARJO
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
oleh ilmu sosial Amerika. Ini karena kami percaya bahwa AmerikaaSerikat
di bidanggini. National Council for the Social Studies (NCSS) adalah lembaga
yang mewadahi dan mendukung gagasan tentang IPS melalui karya -karya
maupun penelitian akademis yang disusun oleh para pakar sosial . Karya - karya
Walaupun sebenarnya ilmu sosial itu sendiri telah melekat pada seseorang,
namun masih siswa masih membutuhkan pembelajaran tentang ilmu sosial. Hal
warga negara yang baik dengan pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial
yang baik. Pengetahuan, keterampilan dan kepedulian sosial ini bermanfaat bagi
diri mereka sendiri dan bagi masyarakat dan negara.". Untuk mencapai tujuan
mencakup aspek moral (emosional) kehidupan dan realisasi kehidupan, yang sarat
sehingga menjadi warga negara yang terampil dan bertanggung jawab secara
sosial sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Guru IPS SD
perlu memiliki wawasan tentang tujuan dan arahan yang harus diperhatikan saat
sekolah pada umumnya dapat fleksibel untuk memilih kurikulum yang sesuai
pandemi sehingga pelajaran dapat tersampaikan secara maksimal dan tetap efektif
terhadap siswa. Pandemi COVID 19 memberikan efek yang sangat besar terhadap
siswa, karena siswa hanya mendapat pelajaran melai media daring (dalam
jaringan), luring (luar jaringan) dan tidak bisa melaksanakan tatap muka di
sekolah. Kondisi ini mengharuskan siswa untuk dapat memahami secara mandiri
(self) maupun terbimbing (guided) jarak jauh setiap materi yang diberikan
berulang – ulang dan terstruktur dapat disimpulkan bahwa dalam belajar IPS
peserta didik masih banyak mengalami kesulitan bahkan masih banyak siswa yang
belajar siswa . Hal ini Selaras dengan pendapat Daryanto dan Muljo Rahardjo
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik dibagi menjadi dua yaitu faktor psikologis dan fisiologis, sedangkan
faktor dari luar diri peserta didik meliputi lingkungan sekitar, guru, faktor sosial,
Adapun salah satu aspek yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa
adalah cara belajar. Setiap siswa memiliki gaya belajar masing-masing dalam
pembelajaran yang disukai siswa dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk
gaya belajar itu sendiri ”. dalam hal ini pendidik perlu melakukan pendekatan-
yang melibatkan suatu dialog/interaksi antara siswa dan guru dimana siswa
dikemukakan oleh Melani, Harlita dan Sugiharo (2012, hlm. 99), siswa harus
yang didapatkan lebih melekat pada diri siswa. Menurut opini dari beberapa
permasalahan yang terjadi maka siswa harus mecahkan masalah tersebut dengan
pemahamannya sendiri. Tetapi dalam pelaksanaannya siswa tetap membutuhkan
metode (method), hasil kerja (result), dan kondisi lingkungan social (social
b. “.Rumusan Masalah”
kelas VI SD ?
c. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
1. Menganalisis signifikansi Pengaruh metode pembelajaran guide
d. Manfaat Penelitian
a. Bagi Guru
pengetahuan social
2. Dengan penelitian ini dapat memberikan ide untuk melih metode
b. Bagi Siswa
c. Bagi Sekolah
d. Bagi Peneliti
e. Asumsi
dasar, yaitu hal-hal yang dianggap nyata tanpa peneliti terlebih dahulu
A. Deskripsi Teori
tertentu atau bereaksi terhadap situasi tertentu dalam kondisi khusus”. Hal ini
terhadap penyataan Sagala (2010: 61), unsur utama dalam menentukan berhasil
bahwa: “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
(2010: 51)
Dalam kegiatan mengajar, guru perlu menggunakan metode ini agar dapat
mengubah metode penggunaan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah
selesai pembelajaran.
pembelajaran adalah suatu proses atau cara sistematis yang dapat digunakan untuk
metode proses yang dipakai dalam hubungan antara siswa dengan guru demi
bahan ajar yang diberikan. Oleh karena itu pendekatan , strategi, metode, teknik
bahkan strategi pembelajaran tersebut dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh,
maka akan .terbentuk model pembelajaran yang diinginkan . Menurut Joyce dan
Will dalam "I Wayan Santyasa" (2007: 7) menyatakan bahwa model pembelajaran
untuk merencanakan proses belajar mengajar di kelas. Suprijono (2013, hlm 46)
terbimbing.
dialog/interaksi antara siswa dan guru dimana siswa mencari kesimpulan yang
dengan pandangan Melani, Harlita, dan Sugiharo (2012, hlm. 99)., ” siswa harus
yang digunakan agar siswa beradaptasi secara efektif dan mandiri untuk
model ini membutuhkan pendidik sebagai fasilitator dan guru. Besaran bantuan
adalah “pelaksanaan ini dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan berbagai
pertanyaan yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ke titik
sendiri .
h. Jika siswa membutuhkan, kita dapat membantu siswa mendapatkan
informasi / data
2. mengelompokkan permasalahan
3.mengumpulkan data
5. pemverifikasian
6. menyama ratakan
sebagai berikut:”
“a) Rangsangan
c) basis data
d) Pengolahan,data
f) Pembuatan.kesimpulan
2) Pengetahuan yang didapatkan dari metode ini sangat khusus dan kuat
8).Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar akan lebih aktif karean
belajar yang lebih baik. Pembelajaran yang diatur sendiri adalah upaya pribadi
pada dua aspek yaitu intern dan ekstern, karena belajar tidak hanya dikendalikan
oleh aspek eksternal, tetapi juga dikendalikan oleh aspek pengaturan diri internal
(Chung, 2011). Pembelajaran yang diatur sendiri adalah kemampuan siwa untuk
yangg erat kaitannya dengan hasil belajar, dan merujuk pada motivasi siswa untuk
setiap siswa, karena belajar mandiri dapat menjadi faktor penentu keberhasilan
belajar siswa.
SRL adalah proses yang dirancang dengan cermat untuk memantau proses
.jhargis. bersama).”
manusia. Selain itu, Bandura juga memberikan pendapat menjadi tiga langkah
mempelajari sainss melalui.internet, dan nilai sains siswa akan meningkat setelah
implementasi, dan tahap evaluasi. .Ketiga tahapan ini adalah alur proses
belajar mandiri.
dan langkah yang harus dilakukan. Jika proses refleks diri (self reflection)
perencanaan
berlangsung.
menyelesaikannya.
b. Tahap performa
ditetapkan.
c. tahap evaluasi
tujuannya.
Tahapan yang.terjadi dalam self-regulated learning dengan proses
kinerja dan tahapan refleksi diri yang kesemuanya merupakan suatu siklus
yang saling berhubungan. Jika salah satu tahapan terputus, tahapan lainnya
metode untuk setiap tahapan proses dalam pembelajaran yang diatur sendiri
secara sistematis.dari langkah awal hingga langkah akhir. Berikut ini adalah
melakukannya.
taktik dan strategi untuk menyelesaikan tugas) Dalam tahap ini taktik
dan strategi yang telah ditentukan kemudian diterapkan untuk
dengan membaca buku harus mencari inti maupun informasi dari buku
tugas belajar.
mengganggu.
diperlukan.
Woolfolk.
a. Pengertian Belajar
Kata "belajar" merupakan kata yang tidak.asing lagi. Padahal, hal tersebut
merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari semua proses yang mereka
dan lingkungan.teoritis. Dalam hal ini yang dimaksud interaksi yaitu : (1) proses
perilaku individu di bawah interaksi kognisi, emosi dan gerakan mental yang
atau.perbaikan hasil yang telah diperoleh, dan terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, belajar adalah proses mengubah perilaku pribadi sebagai
Sedangkan pengertian belajar oleh para ahli antara lain sebagai berikut:
pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar, terencana baik
didik. Belajar untuk disekolah dasar berarti interaksi antara guru dengan
siswa yang dilakukan secara sadar dan terencana yang dilaksanakan baik
membelajarkan siswa atau peserta didik. Tutor yang mengajar dan peserta
didik yang belajar. Perpaduan dan kedua unsur manusiawi ini lahirlah
dua arah antara guru dengan peserta didik agar suasana pembelajaran
guru (teacher center) sebagai sumber belajar, bukan berpusat pada siswa
dalam kelas sedangkan siswanya hanya pasif. Peran guru sebagai seorang
hasil belajar.
Seperti yang dikatakan Hamalik (2006: 30), perilaku orang telah berubah
fisik, moral atau moral. Orang yang telah melakukan pembelajaran perilaku akan
melihat bahwa hasil belajar tersebut membawa perubahan pada satu atau lebih
perilaku yang dirumuskan dalam bentuk kemampuan dan kemampuan yang dapat
multi metode dan multi media yang dipakai guru ataukah terbatas kepada
Sekolah
7. Kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi
laboratorium balajar ataukah kelas yang hampa dan miskin dengan sarana
yang optimal.
45) hasil belajar terbagi menjadi tiga bidang, dan setiap proses pembelajaran perlu
operasi tertentu.
b. Ciri-Ciri Belajar
perilakunya. Perubahan tersebut tidak hanya pada pengetahuan atau kognisi, tetapi
juga pada sikap dan nilai (emosi) dan keterampilan (psikomotor). Kedua,
perubahan harus merupakan hasil dari pengalaman. Akibat interaksi antara diri
dan lingkungan, maka perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu.
Interaksi tersebut dapat berupa interaksi fisik. Misalnya, jika seorang anak
bersentuhan dengan api dengan lilin, apinya akan menjadi sangat panas. Selain
interaksi psikologis. Misalnya, seorang anak akan menyeberang jalan dengan hati-
menyilaukan berkedip atau meneteskan air liur pada bau makanan bukanlah hasil
dari pembelajaran.
lingkungan sekitarnya.
bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang proses pembelajaran dan
bertema mata kuliah 2013. Oleh karena itu dalam proses penilaian pembelajaran
tahun 2013 terdapat pedoman evaluasi khusus. Pedoman tersebut disusun selaras
dengan.Peraturan.Menteri.Pendidikan.dan.Kebudayaan Republik..Indonesia
jelas tentang implementasi 3 ranah penilaian hasil belajar siswa. Ranah pertama
adalah sikap (afektif), penilaian lebih ditujukan untuk membina perilaku sesuai
budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta didik sesuai dengan
digunakan akan berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dinilai, yaitu ujian
tertulis, ujian lisan, dan tes pekerjaan rumah. Untuk mengetahui hasil penelitian
ini, setelah dilakukan tes akan dipertimbangkan ranah kognitif untuk mengamati
perkembangan hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan. Area terakhir adalah
yang diperoleh dari KI-3 dan KI-4 dalam kurun waktu tertentu.”
dimaksimalkan, yaitu:
yang efektif;
a) Faktor internal berupa faktor fisik dan psikis, seperti minat dan motivasi
belajar;
sosial berupa kondisi sekolah dan masyarakat, dan faktor non sosial seperti
sebagai berikut :
c. Menurut Asep Jihad hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa
secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai tujuan
pembelajaran
e. Pengukuran.Hasil.Belajar
seperti latar belakang psikologis, fisik dan ekonomi siswa, disebut tes
diagnostik.
f. Ruang.Lingkup.Hasil.Belajar
yaitu:
a. Ranah Kognitif
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
ide utama, ceritakan kembali dan jelaskan ide utama dalam bahasa
Anda sendiri.
3. Penerapan
4. Analisis
Yaitu solusi atau gagasan, dan menunjukkan hubungan antara berbagai
memperoleh informasi..
b. Ranah Afektif
sama lain.
c. Ranah.Psikomotorik
2. Set up (persiapan)
3. Membimbing respons
seseorang.
sebelumnya.
a. Pengertian.Ilmu.Pengetahuan.Sosial
“(Sapriya, 2009:hlm 7) mengemukakan bahwa.menurut kesepakatan para
akademisi, istilah IPS di Indonesia telah dikenal luas sejak tahun 1970-an, dan
secara resmi digunakan dalam sistem pendidikan nasional pada kurikulum 1975.
Menyediakan.mata.pelajaran.di.tingkat.sekolah.dasar.dan.menengah.yaitupelajara
penelitian sosial dan hubungannya dengan ilmu sosial dan disiplin pendidikan di
dengan ilmu sosial sebagai inti dari kurikulum, dalam perkembangan selanjutnya,
“Social studies is the integrated study of the social sciences and humanities to
promote civic competence. Within the school program, social studies provides
coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology,
archaeology, economics, geography, history, law, philosophy, political science,
psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the
humanities, matemathics and natural sciences. The primary purpose of social
studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned
decisions for the public good as citizens of a culturally diverse, democratic
society in an independent world.”
konsep IPS dalam Martorella, yaitu “penelitian sosial hanya berkaitan dengan
pendidikan warga negara” (Martorella, 1994: 6). Kesimpulannya adalah penelitian
sosial lebih banyak mempelajari manusia di lingkungan sekitar dan di tempat lain.
terpilih dan model survei ilmu sosial, informasi terpilih dalam bidang apapun
“Begitu pula dengan konsep IPS di Indonesia yang tidak jauh berbeda
seperti halnya di banyak negara, secara umum masih dipahami dengan berbagai
cara dan memiliki arti yang berbeda di setiap jenjang pendidikan. Konsep IPS tiap
sekolah mengacu pada nama mata pelajaran mandiri, beberapa arti adalah
ilmiah, dan beberapa sarana rencana pengajaran. Perbedaan ini juga dapat
adalah :
“They argue that the key element in the dispute over the purpose of social
studies in the school curriculum involves the relative emphasis given to cultural
transmission or to critical or reflective thinking. When cultural transmission is
emphasized, the intent to use the social studies curriculum to promote social
adaption. The emphasis is on teaching content, behaviors, and values that reflect
views accepted by the traditional, dominant society.”
Indonesia pada dasarnya adalah menjadikan peserta didik menjadi warga negara
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan
berbagai kegiatan. Sehingga diharapkan akan menjadi warga negara yang baik”
sekolah.sebagai.berikut.
sosial tersebut.
Sifat warga negara yang baik akan lebih mudah ditumbuhkan pada siswa
peserta didik mengetahui bagaimana peran diri sendiri baik dalam keluarga
memerankan peranan orang lain, serta siap untuk menerima bentuk apapun
mengembangkan.nilai.budaya negaranya.
menyakitkan
Ilmu Sosial (IPS) adalah untuk menumbuhkan kemampuan siswa untuk membuat
keputusan rasional dalam dunia yang saling bergantung dan berkembang menjadi
warga negara dengan berbagai budaya dan masyarakat demokratis (Ellis, 1998:
dapat lebih kritis serta sadar terhadap masalah- masalah social yang terjadi di
tujuan substansif yang mendasar dari pengajaran Studi Sosial di sekolah ialah
berikut
sekarang.“
unit kelompok terkecil dan paling dasar . Keluarga.inti ini juga disebut segitiga
abadi. Keluarga merupakan alat untuk memperkuat adat istiadat yang ada dalam
masyarakat kita, yang meliputi nilai budaya, norma dan sistem nilai. Proses
pelembagaan ini, individu harus belajar dan harus mampu menyesuaikan pikiran
dan sikapnya dengan adat istiadat, norma dan aturan hidup dalam budaya mereka.
Proses ini dimulai dari masa kanak-kanak, dari keluarga hingga tetangga.
Awalnya dengan meniru berbagai perbuatan, kemudian mulai memahami dan
Selain itu, ruang lingkup penelitian sosial yang harus diberikan kepada
dan komunikasi saat ini tak pelak memberikan kesempatan kepada anak untuk
juga telah merambah batas-batas lokal dan regional dalam skala global. Dan saat
meskipun ruang lingkup disiplin ilmu penelitian sosial yang ditentukan oleh
Pada dasarnya membentuk dan Membina peserta siswa hari dan disiapkan
menjadi sumber daya manusia yang cakap dikemudian hari . Oleh karena
2. Nilai Praktis
ini, nilai sebenarnya akan disesuaikan dengan tingkat usia dan aktivitas
jurnalis, dll.
3. Nilai.Edukatif.
yaitu adanya perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih
pembelajaran IPS, tidak hanya terbatas pada kenyataan, fakta dan data
4. Nilai Ketuhanan
hubungan yang lebih erat antara kita dengan Tuhan Yang Maha Esa
menentukan ruang lingkup pencapaian tujuan sistem siswa. Senada dengan hal
tersebut, Fraser dan Runitzki (1995: 271) mengatakan: “Penilaian belajar siswa
telah berkembang menjadi posisi sentral dalam proses pengajaran.”. Selain itu,
tujuan.utama.yaitu:
3) Di masa yang akan dating keputusan yang diambil oleh murid dapat
berpengaruh
tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan- tujuan instruksional
telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang
belajar mengajar)”.
informasi yang diperoleh melalui penggunaan alat tes dan non tes untuk
mengukur hasil belajar”. Oleh karena itu tujuan evaluasi adalah untuk
memberikan nilai atas kualitas sesuatu. Dalam hal ini, kita tidak.hanya harus
langsung derajat sertasejauh mana proses atau hasil yang diperoleh orang atau
program tersebut.
penilaian untuk memperoleh informasi tentang derajat hasil belajar siswa atau
berkelanjutan tentang proses dan hasil belajar siswa, Sehingga dapat dijadikan
kreativitas siswa”
perluasan. Penekanan secara khusus diarahkan pada apa yang disebut sebagai
pengujian IPS). Perhatian dan penekanan lebih jauh, pada apa yang dinamakan
the day to day evaluation of children’s work (evaluasi hasil karya siswa)”.
evaluasi kemampuan pembelajaran penelitian sosial, alat penilaian tes dan non tes
harus digunakan untuk menjaga keseimbangan antara tes formal dan informal.
hal ini mengacu pada suatu bentuk hasil belajar siswa dari pembelajaran langsung.
nilai, dan sikap. Oleh karena itu, dalam pembelajaran berbasis desain kompetensi
berikut:
1. Penilaian harus mencakup tiga aspek kompetensi yaitu pengetahuan,
kompetensi dasar.
kepada siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan
mampu dilakukannya.
2004: 20).
melalui model discovery learning pada siswa SDN Gadungan 05 Kabupaten Blitar
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu pada pratindakan persentase
ketuntasan klasikal siswa meningkat sebesar 52% pada siswa pertama dan 2 siswa
meningkatkan aktivitas guru (yaitu meningkat 86% pada siklus I dan 100% pada
siklus II).
terbimbing siswa V.A SDN 26 Painan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada topik Ips. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan, dan kesimpulan yang dapat ditarik
belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari tahap pertama hingga tahap kedua,
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Prestasi belajar siswa tahap I 51,97
menunjukkan koefisien r hitung sebesar 0,39 dan r tabel adalah 0,34. Hal ini
menunjukkan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel 0,39> 0,34. Artinya,
85% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan analisis uji korelasi dapat
dan self-regulated learning terhadap hasil belajar kognitif pada penelitian sosial.
learning dan self regulated learning dalam proses mempengaruhi hasil belajar
pengaturan diri siswa, dan pada akhirnya dapat meningkatkan efek belajar kognitif
siswa. Siswa dengan derajat kemampuan mengatur diri yang tinggi akan
Pada siklus I proporsi pertemuan pertama sebesar 62,5% dan proporsi pertemuan
kedua sebesar 67,5%. Setelah perbaikan pada kedua siklus tersebut, persentase
76,2%, dan pada Pertemuan kedua jumlah siswa meningkat menjadi 85,7%..
bahasan bangun ruang sisi lengkung. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil
menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam memahami konsep dan prinsip
saintifik lebih baik dari pada kelas ekspositori 2); kemampuan berpikir kreatif
mencapai ketuntasan dengan nilai rataan 71,55 dan mencapai ketuntasan klasikal
model discovery learning dengan pendekatan saintifik. dan 4) karakter rasa ingin”
Kondisi awal
BAB.III
METODE.PENELITIAN
A. Desain.Penelitian
Metode.penelitian.yang.digunakan.adalah.metode.penelitian.kuan
mengajar (KBM).
menggunakan desain poretest dan post test dengan grup yang tidak
1. Variabel.Penelitian
METODE
PEMBELAJARAN
GUIDED DISCOVERY
LEARNING (X1)
HASIL BELAJAR (Y)
METODE
PEMBELAJARAN SELF
REGULATED LEARNING
(X2)
Gambar.3.1 : Skema.Keterkaitan.Antar.Variabel
a. “Variabel Dependen
bebas Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS.
sikap, dan hasil tersebut dapat dibuktikan dengan hasil tes. Prestasi
belajar inilah yang dibutuhkan untuk menentukan kemampuan yang
akademik
4. Simbol: Y
b. Variabel Independen
dipengaruhi atau menjadi hasil akibat variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39).”
c. “Model Pembelajaran
pelajaran 2020/2021.
2. Obyek.Penelitian
adalah.sebagian.individu.yang.diteliti.dan.seluruh.populasi. Sampel
didasarkan pada kualitas sampel yang sama dan kondisi demografi, sosial
adalah :
2. Waktu Penelitian
Penelitian.dilaksanakan.pada.semester.genap.yaitu antara.bulan
c. Tahap.penyelesaian.meliputi.pengolahan.data,.analisis.data,
Untuk.mengumpulkan.semua.data.dalam.penelitian.ini,.peneliti
via online .
1. Metode Tes
jawaban.salah.memiliki skor.0.
2. .Metode.Angket
google doc. Melalui subyek penelitian maka akan diketahui nilai hasil
belajar disetiap model pembelajaran . Tiap butir pada angket minat belajar
berupa butir positif.dan butir.negatif.dengan.pilihan.ganda.dan.5.alternatif
Furchan, .2011:279) :
1. .Sangat.Setuju
2. .Setuju.
3. .Ragu-ragu.
4. .Tidak Setuju.
5. Skala tipe likert adalah banyak pernyataan positif dan negatif tentang
sikap objek.
C. Instrumen.Penelitian
Alat penelitian.yang.digunakan.dalam.penelitian.ini.adalah.tes
yang.akan.diukur.dan.aspek.pemahaman.yang.akan dievaluasi.
diajarklan beserta.dengan.kunci.jawaban.
b. .Angket Metode.belajar :
tersedia A,.B,.C,.D,.dan.E.
E.5.
sebagai.berikut:
a. Uji.Coba.Tes.Hasil.Belajar.IPS
“Uji coba tes prestasi belajar IPS dilakukan sebanyak dua kali
dalam kurikulum 2013 (KD 3.3 dan KD 4.3). Dari masing-masing soal
yang diambil dari KD 3.3 dan 4.3 berjumlah 25 soal berbentuk pilihan
menit. Hasil dari analisis uji coba instrumen tes dijadikan pertimbangan
untuk memutuskan apakah butir soal dalam instrumen tes layak atau
1) Uji Validitas
hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud tersebut (Azwar
Dalam penelitian ini, validitas isi soal tes prestasi akademik IPS
dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS. Alasan dipilihnya guru sebagai
verifikator alat tes adalah karena peneliti menilai bahwa guru mata
tentang isi atau isinya. Materi yang telah disusun dalam Alat Tes Hasil
memenuhi persyaratan persiapan tes yang baik, meliputi uji validitas dan
uji reliabilitas.”
Keterangan :
Keterangan :
2) Uji Reabilitas
“Uji.reliabilitas.dihitung.dengan.memakai.rumus Alpha.Cronbach
sebagai.berikut”
Menentukan.taraf.kesukaran.(TK).digunakan .rumus.sebagai.berikut:
Dimana.:
Dengan.Interprestasi.Tingkat.Kesukaran.sebagaimana.terdapat.dalam
Tabel .berikut:
Dengan.interprestasi.DP.sebagaimana.terdapat.dalam.Tabel.berikut.
Setelah.mendapatkan data.skor.hasil tes, sortir dari terbesar ke terkecil.
Kemudian mulai dari urutan tertinggi 27% dianggap sebagai kelompok teratas,
dan mulai dari urutan paling bawah 27% dianggap sebagai kelompok terbawah.
Dengan cara ini banyaknya siswa tingkat atas = banyaknya siswa tingkat bawah
yaitu na = nb = 10 siswa.
nilai
no nilai kriteria kriteria
r nilai daya hasil
so validit hasil kesukar daya
tabel kesukaran pem uji
al as an pembeda
beda
tidak
tidak
1 0.270 0.329 0.88888888 0.3 digunak
valid
9 mudah CUKUP an
0.94444444 digunak
2 .408* 0.329 valid 0.2
4 mudah JELEK an
0.83333333 digunak
3 .433** 0.329 valid 0.4
3 mudah CUKUP an
0.80555555 digunak
4 .569** 0.329 valid 0.6
6 mudah BAIK an
0.94444444 digunak
5 .581** 0.329 valid 0.2
4 mudah JELEK an
tidak
tidak
6 0.324 0.329 0.88888888 0.3 digunak
valid
9 mudah CUKUP an
0.80555555 digunak
7 .483** 0.329 valid 0.4
6 mudah CUKUP an
0.91666666 digunak
8 .589** 0.329 valid 0.3
7 mudah CUKUP an
0.80555555 digunak
9 .626** 0.329 valid 0.6
6 mudah BAIK an
0.66666666 BAIKSEKA digunak
10 .588** 0.329 valid 0.7
7 sedang LI an
tidak
tidak
11 0.282 0.329 0.91666666 0.2 digunak
valid
7 mudah JELEK an
digunak
12 .b 0.329 valid 0
1 mudah JELEK an
0.91666666 digunak
13 .568** 0.329 valid 0.3
7 mudah CUKUP an
0.77777777 digunak
14 .381* 0.329 valid 0.5
8 mudah BAIK an
0.72222222 BAIKSEKA digunak
15 .651** 0.329 valid 0.8
2 mudah LI an
tidak
tidak
16 0.216 0.329 0.55555555 0.5 digunak
valid
6 sedang BAIK an
0.83333333 digunak
17 .600** 0.329 valid 0.5
3 mudah BAIK an
digunak
18 .422* 0.329 valid 0.4
0.75 mudah CUKUP an
0.80555555 digunak
19 .683** 0.329 valid 0.6
6 mudah BAIK an
tidak
tidak
20 -0.087 0.329 0.91666666 -0.1 JELEKSEK digunak
valid
7 mudah ALI an
0.80555555 BAIKSEKA digunak
21 .783** 0.329 valid 0.7
6 mudah LI an
0.97222222 digunak
22 .388* 0.329 valid 0.1
2 mudah JELEK an
tidak
tidak
23 0.215 0.329 0.97222222 0.1 digunak
valid
2 mudah JELEK an
0.83333333 digunak
24 .509** 0.329 valid 0.3
3 mudah CUKUP an
0.86111111 digunak
25 .544** 0.329 valid 0.3
1 mudah CUKUP an
0.69444444 BAIKSEKA digunak
26 .431** 0.329 valid 0.9
4 sedang LI an
digunak
27 .b 0.329 valid 0
1 mudah JELEK an
0.41666666 digunak
28 .439** 0.329 valid 0.4
7 sedang CUKUP an
b. “Uji Coba Angket Model Pembelajaran
1. Uji Validitas
dalam standar pembelajaran dan status siswa. Hal ini sejalan dengan
isi yang tinggi biasanya dilakukan oleh expert atau expert judgement
Setelah uji validitas dan uji validasi butir angket dilakukan maka
butir angket yang baik maka akan menggunakan bantuan program SPSS
26.”
2. Uji.Reliabilitas
alpha.Cronbach.dengan.rumus.adalah.sebagai.berikut :
Keterangan :
regresi.
1) Uji.Normalitas
itu, sesuai dengan pendapat (Sulhan, 2009: 24) uji normalitas data
2) Uji.Multikoliniaritas
3) Uji.Heteroskedastisitas
dalam model regresi adalah tidak sama. Jika varians residual antara
derajat anomali.
4. Uji.Autokorelasi
autokorelasi.
autorelasi negatif.
Y = a + b1X1 + b2X2 +
…+bkXk
hasil penelitian.
3. Uji-Hipotesis
1) Uji.Signifikan.Simultan (Uji F)
sebagai berikut :
a. Perumusan Hipotesis
kelas VI SD
kelas VI SD
individu
1) Perumusan hipotesis
2) Menentukan daerah kritis
Keterangan :
4) Menentukan daerah keputusan
5) Memutuskan hipotesis