You are on page 1of 12

Rencana Induk Penelitian Polinema

RIP Polinema 2012 – 2016

4.3.3 Teknologi Informasi, Komunikasi dan Manajemen Transportasi


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Manajemen Transportasi
akan menjadi semakin penting di dalam meningkatkan daya saing dan
mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun biaya untuk
membangun infrastruktur informasi dan transportasi sangat tinggi namun resiko
yang akan ditanggung bila tidak dibangunnya akan jauh lebih besar lagi. Usaha-
usaha untuk mencari terobosan agar infrastruktur dan aplikasi TIK dan
manajemen transportasi dapat tersedia dengan harga yang terjangkau perlu
terus di upayakan.
Mendorong adopsi open source software secara luas dan membuat produk
dan jasa open source untuk kebutuhan utama tersedia adalah salah satu upaya
untuk membuat infrastruktur dan aplikasi TIK tersedia dengan harga yang
terjangkau, sekaligus membangun kemandirian bangsa. Saat ini hanya sebagian
kecil masyarakat saja yang sudah memanfaatkan aplikasi TI untuk mendukung
kegiatan organisasinya. Mahalnya biaya lisensi adalah salah satu penyebabnya.
Penyebab lainnya adalah kebanyakan paket aplikasi yang ada tidak sesuai
dengan kebutuhan lokal. Tingginya pembajakan software dan penggunaan
software ilegal di Indonesia, sehingga diperlukan kemandirian, kreatifitas dan
inovasi perangkat lunak berbasis open source. Maka tema riset ini bertujuan
untuk mendorong ketersediaan aplikasi open source untuk kebutuhan utama
pada (a) edukasi dan (b) usaha mikro, kecil dan medium.
Free open source software (FOSS) merupakan salah satu solusi efektif
guna mengatasi permasalahan untuk mendapatkan atau mempergunakan
perangkat lunak legal. FOSS dapat diperoleh dengan mengadopsi dan
menerapkan FOSS yang telah tersedia secara terbuka ataupun dengan
mengembangkan sendiri. Dalam upaya pengembangan yang bertumpu pada
kekuatan nasional, perlu kiranya diciptakan kemudahan-kemudahan dalam
pengembangan FOSS dengan memanfaatkan lingkungan pengembang FOSS
yang telah tersedia. Dukungan terhadap kemudahan pengembangan dilakukan
dengan melakukan serangkaian riset hingga ke hilir, untuk membangun
application framework, development platform, repository yang berkualitas,
terkelola secara baik dan dikembangkan secara berkesinambungan dengan
target dan indikator keberhasilan 2016 serta capaian yang diinginkan.
TIK telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari produktivitas semua
organisasi, besar atau kecil. Revolusi multimedia membuka jalan bagi integrasi
daya ekspresi seni dan kultural manusia/masyarakat ke dalam TIK. Bagi bangsa
yang kaya akan keanekaragaman budaya dan seni, revolusi multimedia
membuka peluang untuk menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan yang
mempunyai kreativitas seni yang tinggi baik di perkotaan maupun di perdesaan.
Ini pada gilirannya akan menjadi faktor penting dalam penciptaan nilai ekonomi
dan pemerataan kesejahteraan melalui TIK.

67
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP POLINEMA 2012 - 2016

Dengan dicanangkannya ekonomi kreatif sebagai salah satu tumpuan


pembangunan perekonomian bangsa, pemberdayaan Industri Kreatif menjadi
penting untuk terwujud. Dalam hal ini diperlukan tools dan perangkat
pengembangan berbasis TIK untuk (a) melakukan perancangan, digitalisasi,
pemrosesan karya-karya kerajianan, seni, dan budaya dalam bentuk digital; (b)
menyimpan dan menemukan kembali karya tersebut, yang terjangkau oleh
masyarakat industri kreatif.
Diperlukan inovasi-inovasi untuk pengembangan perangkat lunak bantu
berbasis free open source sehingga komputer dapat lebih dapat dimanfaatkan
untuk membantu masyarakat industri kreatif dan masyarakat yang berkebutuhan
khusus. Untuk itu program kegiatan dilakukan dengan melakukan inovasi
teknologi digital, melalui serangkaian kegiatan Litbang, Difusi, Peningkatan
Kapasitas, Penyusunan kebijakan, dan Penguatan kelembagaan untuk industri
kreatif seni dan budaya Indonesia dengan membuka kemungkinan peran serta
kelompok dengan kebutuhan khusus.
Penerapan teknologi transportasi yang lebih modern dan canggih terutama
dalam penyediaan sarana dan prasarana akan lebih efektif apabila diterapkan
sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayah negara. Perkembangan
teknologi yang pesat dalam sektor transportasi memerlukan dukungan
penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), penggunaan material baru
yang ringan, penyempurnaan sistem propulsi yang hemat bahan bakar,
pengendalian pencemaran udara dari gas buang dan desain produk yang lebih
ergonomis dan manusiawi dapat diikuti setiap negara. Tetapi tanpa membangun
industri alat transportasi yang mandiri, dengan kemampuan yang menyeluruh
mulai dari tahap perencanaan pasar, disain produk, rekayasa, pembuatan
prototipe dan pengujian sampai purna jual, maka selain menguras devisa
negara, besar kemungkinan terdapat aplikasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan pasar nasional. Selain itu juga penting untuk dipikirkan penggunaan
produk lokal dalam sektor transportasi agar peran industri dalam negeri dapat
bertahan dan bahkan ditingkatkan pada era pasar global.
Proporsi penggunan BBM oleh sektor transportasi diperkirakan sudah
mencapai 48% (tahun 2005) dari total konsumsi BBM secara nasional,
sementara konsumsi BBM penggunaan moda darat sebesar 88% dari konsumsi
sektor transportasi. Kebutuhan konsumsi BBM tersebut akan terus meningkat
seiring dengan meningkatnya kegiatan transportasi. Penggunaan bahan bakar
minyak tidak saja menyebabkan pemanasan global, tapi juga menguras devisa
karena Indonesia sudah menjadi “net importer”. Oleh karena itu, penting untuk
dipikirkan solusi agar kontribusi transportasi terhadap pencemaran lingkungan
dapat diminimalkan untuk menunjang sistem transportasi yang berkelanjutan.
Masalah transportasi saat ini dan masa yang akan datang adalah masalah
keamanan dan keselamatan transportasi. Dalam hal sarana dan prasarana,
permasalahan yang terjadi meliputi masalah kapasitas, keselamatan,

68
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

kenyamanan, dan kehandalan. Permasalahan ini umumnya terjadi karena


kapasitas yang tidak mencukupi, baik dalam arti jumlah (kuantitas) maupun
karena keterbatasan manajemen sehingga sarana dan prasarana yang ada tidak
termanfaatkan secara optimum. Peneliti Polinema hendaknya mengadakan
penelitian yang berhubungan dengan manajemen transportasi yaitu
menghilangkan bibit potensi kecelakaan dalam proses penyelenggaraan
transportasi menuju zero accident.
Dengan dirintisnya kebijakan ekonomi regional melalui kawasan pasar
bebas yang diberlakukan sejak 1 Januari 2010, maka integrasi transportasi antar
moda menjadi penting untuk meningkatkan daya saing perdagangan, selain
memenuhi standar internasional baik dalam logistik maupun mobilitas
penumpang. Penggunaan teknologi informasi antara lain dalam penerapan tiket
dan dokumen barang secara terpadu dengan data komputer. Percepatan proses
handling dengan teknologi control yang canggih sehingga waktu proses dan
tempuh lebih efisien dan dapat dipantau. Untuk itu perlu ditingkatkan teknologi
dan manajemen transportasi antar dan multi moda terpadu.
Selanjutnya, pembangunan sistem transportasi perlu mempertimbangkan
aspek kemanusiaan dan keadilan, antara lain menyangkut kualitas layanan yang
disediakan, kesetaraan aksesibilitas baik yang terkait dengan strata sosial,
wilayah, jender dan lain-lain seperti ibu-ibu hamil, para lanjut usia dan physical
challenge.
Berangkat dari kompleksitas permasalahan di atas, riset di bidang teknologi
informasi, komunikasi dan manajemen transportasi perlu didukung oleh riset
pada bidang-bidang lainnya seperti (a) sains dasar terutama terkait simulasi dan
pemodelan, (b) teknologi informasi, dalam rangka optimalisasi kinerja sistem
transportasi dan (c) energi dan lingkungan hidup dalam rangka penggunaan
energi alternatif dan minimisasi dampak lingkungan. Riset dan kerekayasaan
yang diusulkan diharapkan pada akhirnya merupakan riset “hilir” yang segera
dapat dimanfaatkan sektor industri, pemerintah dan masyarakat serta
menghasilkan karya-karya ilmiah, baik dalam bentuk tulisan yang dipublikasikan
pada jurnal nasional maupun internasional maupun yang menghasilkan paten.

69
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

TABEL 4.6 FOKUS RISET TEKNOLOGI INFORMASI, KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN TRANSPORTASI
No TOPIK TARGET 2016 Indikator Keberhasilan 2016 Capaian yang Diinginkan
1.1 Tema Riset : Aplikasi Perangkat Lunak Berbasis Open Source untuk Edukasi
(1) Pengembangan bahan a. Produk masal hardware berbasis • Prototip digunakan pada lembaga Kemandirian, kreatifitas dan
edukasi berbasis TIK, open source software (OSS); pendidikan; inovasi perangkat lunak berbasis
konsep pengajaran yang b. Terwujudnya perangkat lunak • Akselerasi penggunaan bahan open source untuk edukasi.
terpadu dan pemanfaatan edukasi yang dapat dipergunakan ajar dalam bentuk elektronik;
aplikasi free open source oleh para dosen dalam proses • Meningkatnya pemakaian konsep
software (FOSS) penunjang belajar mengajar; dalam pengajaran terpadu dg TIK;
edukasi (LMS/ learning c. Konsep pengajaran sudah teruji • Aplikasi sudah digunakan untuk
management system, skala kecil dan siap diimplemen- pendidikan formal/non formal.
courseware,e-book) yang tasikan.
dipakai di perkuliahan.
(2) Pengembangan repository a. Repository bahan ajar yang siap • Meningkatnya pemakaian Tumbuhnya virtual laboratory dan
bahan ajar (courseware dan diisi; repository bahan ajar; meningkatnya jumlah digital library.
e-book) untuk pendidikan b. Terbentuknya courseware dan e- • Meningkatnya data repository
formal dan non formal book di dalam repository; bahan ajar nasional dan
sesuai strata. c. Pemakaian e-book menggantikan bermuatan lokal;
buku kertas (sehingga • Meningkatnya pemanfaatan
mahasiswa tidak perlu selalu courseware dan e-book .
membeli buku baru).
(3) Knowledge management KMS software teraplikasikan Meningkatnya pemakaian software
system (KMS) KMS
1.2 Tema Riset : Aplikasi Perangkat Lunak Berbasis Open Source untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
(1) Melakukan studi terhadap Hasil studi kebutuhan TIK UMKM • Laporan dan prototype; a. Kemandirian, kreatifitas dan
kebutuhan TIK UMKM di sesuai dengan segmentasinya. • Meningkatnya pemakaian TIK di inovasi perangkat lunak berbasis
daerah binaan. Termasuk di UMKM. open source untuk UMKM;
dalam studi ini adalah seg- b. Pendirian pusat pelatihan dan
mentasi UKM berdasarkan pendampingan untuk UMKM
besar perusahaan dan beserta modul keuangan.
bidang usahanya.

70
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP Polinema 2012 – 2016

(2) Mengkaji aplikasi dan a. Laporan analisa gap antara • Meningkatnya pemakaian FOSS Kemandirian, kreatifitas dan inovasi
promosi software FOSS perangkat lunak yang sudah ada di UMKM; perangkat lunak berbasis FOSS
yang sudah ada dan melihat dengan yang dibutuhkan; • Aplikasi FOSS sudah digunakan untuk UMKM.
kecocokannya serta b. Minimal 5 aplikasi FOSS untuk di UMKM di daerah binaan.
penyempurnaan untuk UMKM diimplementasikan yang
kebutuhan UMKM. mencakup modul keuangan dan
situs web;
c. UMKM telah mengenal kebera-
daan dan manfaat dari FOSS
untuk menunjang keberhasilan
UMKM.
1.3 Tema Riset : Pengembangan Teknologi Sarana dan Prasarana Transportasi Melalui Peningkatan Kontribusi Industri Dalam
Negeri
(1) Pengembangan teknologi a. Kerekayasaan teknologi otomotif • Tersedianya desain platform dan a. Pemodelan optimalisasi ekonomi
sarana dan prasarana. untuk angkutan kota dan meningkatnya tingkat kandungan pemenuhan kebutuhan konsumsi
pedesaan berbasis jalan raya; dalam negeri (TKDN) komponen pangan rumahtangga dan
b. Disain dasar jembatan bentang otomotif ; wilayah miskin;
panjang (antar daerah); • Rekayasa jembatan bentang b. Rancang bangun jembatan
c. Desain kriteria teknologi panjang (antar daerah). bentang panjang (antar daerah).
preservasi jaringan jalan daerah • Penerapan teknologi preservasi c. Penerapan teknologi preservasi
yang berbiaya murah dan ramah jalan yang berbiaya murah dan jalan yang berbiaya murah dan
lingkungan. ramah lingkungan untuk semua ramah lingkungan untuk jaringan
jaringan jalan Nasional. jalan di daerah binaan.
(2) Kajian sosial ekonomi Konsep kebijakan pengembangan Penerapan kebijakan pengemba- Pengembangan Teknologi Sarana
pengembangan teknologi teknologi sarana dan prasarana ngan teknologi sarana dan dan Prasarana Transportasi Melalui
sarana dan prasarana transportasi melalui peningkatan prasarana transportasi melalui Peningkatan Kontribusi Industri
transportasi melalui kontribusi industri dalam negeri. peningkatan kontribusi industri dalam Negeri yang padat modal dan
peningkatan kontribusi dalam negeri. padat karya.
industri dalam negeri.
(3) Peningkatan kapasitas dan Disain klaster industri otomotif Klaster industri otomotif nasional Pembuatan otomotif dengan
kluster industri dalam negeri nasional dan sentra disain otomotif dan sentra disain otomotif nasional TKDN 75%.
nasional dengan kualitas global dengan kualitas global.

71
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

1.4 Tema Riset : Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan Yang Berwawasan Lingkungan
(1) Pengembangan sistem a. Rekayasa dan Rancang Bangun • Prototipe moda transportasi a. Pengurangan polusi dari sektor
transportasi yang moda transportasi yang berwawasan lingkungan; transportasi;
berwawasan lingkungan berwawasan lingkungan; • Cetak biru prasarana dan moda b. Pengurangan penggunaan BBM
b. Rekayasa dan rancang bangun transportasi yang berwawasan dari fosil di sektor transportasi;
prasarana transportasi yang lingkungan; c. Diterapkannya mobil berbahan
hemat energi; • Prototipe mobil BBG dan bakar gas dan converter kit.
c. Rancang bangun dan rekayasa converter kit.
mobil berbahan bakar gas dan
converter kit.
(2) Pemanfaatan energi a. Konsep penggunaan energi • Cetak biru penggunaan energi a. Penggunaan energi alternatif
alternatif. alternatif untuk mobil; alternatif di wilayah perkotaan; oleh kendaraan pribadi;
b. Rancang bangun penggunaan • Konsep prototipe mobil hybrid b. Prototipe mobil hybrid dengan
mobil hybrid dengan sebanyak dengan sebanyak mungkin sebanyak mungkin
mungkin menggunakan menggunakan komponen lokal. menggunakan komponen lokal.
komponen lokal; • Uji coba mobil listrik untuk moda c. Penerapan moda angkutan darat
c. Rancang bangun dan rekayasa angkutan darat. bertenaga listrik.
mobil listrik untuk moda angkutan
darat.
(3) Effisiensi penggunaan BBM a. Audit penggunaan BBM oleh • Kebijakan transportasi a. Pengurangan secara signifikan
oleh sektor transportasi. sektor transportasi sudah berdasarkan hasil audit dan penggunaan BBM oleh sektor
dilaksanakan. konsep EETS. transportasi;
b. Konsep sistem transportasi • Cetak biru penerapan sistem b. Penerapan konsep EETS sudah
hemat energi (EETS-energy transportasi hemat energi sudah dilaksanakan.
efficient transport system) sudah disepakati;
tersusun. • Pola konsumsi berdasarkan jenis
c. Pola kecenderungan konsumsi bahan bakar.
berdasarkan jenis bahan bakar.

72
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

4.3.4 Teknologi Ketahanan Pangan dan Kesehatan


Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga
yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, merata dan terjangkau (Undang Undang No 7 Tahun 1996
Tentang Pangan). Pembangunan bidang ini diarahkan untuk meningkatkan
ketahanan pangan dan melanjutkan revitalisasi pertanian dalam rangka
mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian,
peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumberdaya
alam.
Tema riset yang dapat dilaksanakan oleh peneliti Polinema dalam
kaitannya dengan teknologi ketahanan pangan adalah (1) Pengembangan
teknologi pengurangan kehilangan hasil (yield loss) dan (2) Peningkatan
kesejahteraan petani melalui kegiatan pengembangan farmer friendly technology
dan pengembangan industri skala kecil perdesaan. Kehilangan hasil pada
kegiatan pertanian, peternakan maupun perikanan masih terjadi pada seluruh
rantai produksi, mulai dari budidaya, panen, pasca panen, pengolahan dan
distribusi atau transportasi. Bentuk lain kehilangan hasil adalah belum
berkembangnya industri hilir sehingga banyak produk pertanian unggulan
Indonesia (nangka, apel, salak, dll) yang dijual dalam bentuk mentah, akibatnya
nilai tambah tidak dinikmati oleh petani/masyarakat pedesaan. Untuk itu perlu
pengembangan sistem dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi melalui
pengurangan angka kehilangan hasil dan proses pengolahan hilir untuk
meningkatkan nilai tambah produk. Tantangan paling berat pada umumnya
adalah bukan dalam mengembangkan teknologi yang secara teknis tepat untuk
mengurangi kehilangan hasil, tetapi justru pada tahap penyempurnaan teknologi
yang secara teknis andal ini menjadi teknologi yang secara ekonomi masih
menguntungkan untuk diadopsi oleh pengguna.
Pengembangan farmer friendly technology perlu dilakukan untuk mening-
katkan motivasi petani dalam meningkatkan produktivitas. Upaya ini perlu
dilakukan terutama untuk menjawab kenyataan di lapangan bahwa banyak
teknologi yang diintroduksikan tidak dapat digunakan karena alasan teknis,
sosiologis maupun ekonomis. Di lain pihak, penggunaan teknologi yang lebih
maju merupakan salah satu persyaratan untuk dapat meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan daya saing petani, peternak, pembudidaya ikan maupun
nelayan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan modifikasi atau
mengadaptasikan teknologi yang sudah ada (current technology) untuk
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan petani, atau meningkatkan
kemampuan adopsi petani untuk menggunakan teknologi tersebut melalui
pelatihan dan sosialisasi. Upaya yang dapat dilakukan untuk teknologi baru yang
akan dikembangkan adalah dengan merancang-bangun teknologi yang sesuai
dengan kapasitas adopsi pengguna, baik secara teknis, ekonomis dan
sosiologis.

73
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

Tema riset “Pengembangan industri skala kecil perdesaan” ini


dilaksanakan selain untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan
menjaga stabilitas demand (dan harga) komoditas di sentra produksi pertanian,
juga dapat memberikan alternatif mata pencaharian dan pendapatan bagi petani.
Kegiatan riset dan teknologi yang perlu dikembangkan untuk mendukung
pengembangan industri skala kecil di perdesaan meliputi aspek bahan baku,
aspek alat dan mesin produksi, dan aspek produk. Bahan baku yang
dikembangkan untuk industri skala kecil di perdesaan sedapat mungkin adalah
yang tersedia secara lokal dan dalam jumlah yang mencukupi. Alat dan mesin
produksi yang dikembangkan dan digunakan perlu pula disesuaikan dengan
kondisi (bentuk, ukuran, jumlah dan kualitas) bahan baku setempat, dan
disesuaikan pula dengan bentuk produk akhir yang diminta oleh pasar. Bentuk
produk olahan industri kecil perdesaan tersebut dapat berupa produk antara
(intermediate product) untuk digunakan oleh industri di hilirnya, atau produk akhir
(final product) yang dikonsumsi langsung oleh konsumen.
Pembangunan teknologi kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi
salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu, seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 28 dan UU
nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Kesehatan merupakan modal dasar
pembangunan manusia seutuhnya dan sebagai tonggak awal pembangunan di
segala bidang. Tema riset di bidang pembangunan kesehatan yang dapat
dilaksanakan oleh peneliti Polinema adalah Peningkatan Sarana Kesehatan.
Untuk menjamin ketersediaan peralatan kesehatan/kedokteran dan
mengurangi ketergantungan pada impor, maka sangat perlu untuk dilakukan
upaya untuk mengembangkan teknologi kesehatan sebagai berikut: (1) teknologi
instrumentasi medik untuk diagnostika dan terapi kesehatan; (2) teknologi
produksi alat kesehatan disposable berbahan baku lokal untuk mengurangi
kebutuhan impor; (3) biosensor untuk pemeriksaan penyakit degeneratif
(diabetes, asam urat, kholesterol, kanker, dll); dan (4) perekayasaan untuk
peningkatan fungsi instrumentasi medik.
Aplikasi biomedik dan instrumentasi sebagai bagian dari sains dasar
diperlukan untuk mendukung pengembangan biosensor, sistem pemonitor
pasien, dan perangkat lunak untuk modalitas terapi. Selain itu juga diperlukan
perekayasaan instrumentasi medik, standardisasi dan kalibrasi alat kesehatan
kedokteran. Kegiatan program difusi dan pemanfaatan iptek yang mendukung
adalah: (1) pelatihan pemakaian dan perawatan alat kesehatan/kedokteran; dan
(2) aplikasi hasil litbang produksi perangkat keras dan perangkat lunak alat
kesehatan/ kedokteran. Hal ini dapat dilakukan melalui: (1) pengembangan dan
perawatan alat kesehatan/kedokteran; dan (2) audit teknologi instumentasi medik
untuk terapi dan diagnosa kesehatan.

74
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

TABEL 4.7 FOKUS RISET TEKNOLOGI KETAHANAN PANGAN DAN KESEHATAN


No TOPIK TARGET 2016 Indikator Keberhasilan 2016 Capaian yang Diinginkan
1. Tema Riset : Pengurangan Kehilangan Hasil (Yield Losses)
(1) Pengembangan teknologi a. Teknologi pengeringan padi, • Angka kehilangan hasil panen a. Paket teknologi pengeringan
untuk memperkecil jagung, kedelai dan hortikul- padi menurun sebesar 5%; biji-bijian (serealia) yang
kehilangan hasil pada tura yang efisien dan terjang- • Kehilangan hasil perikanan ekonomis dan ramah
tahap pasca-panen kau petani; akibat busuk menurun sebesar lingkungan;
tanaman, ternak, dan ikan b. Teknologi pendinginan produk 25%; b. Paket teknologi pendinginan
ternak (daging dan susu) dan • Tidak terjadi kasus gangguan untuk produk tanaman,
perikanan (budidaya dan kesehatan bagi konsumen peternakan, dan perikanan yang
tangkap) yang lebih efisien produk perikanan ekonomis dan ramah
dan terjangkau. lingkungan
(2) Pengembangan teknologi a. Rancang bangun alat/mesin • Meningkatkan efisiensi proses a. Teknologi pengolahan hasil
untuk memperkecil kehila- penanganan dan pengolahan pengolahan; tanaman, ternak, dan ikan yang
ngan hasil dan meningkat- hasil tanaman, ternak, dan • Semua jenis komoditas pangan lebih efisien dan lebih mengun-
kan nilai tambah pada perikanan yang sesuai dengan utama dalam bentuk produk tungkan serta berbasis alat/
tahap pengolahan hasil karakteristik /spesifikasi bahan olahannya dapat tersedia mesin produk dalam negeri;
tanaman, ternak, dan ikan baku yang dihasilkan petani, sepanjang tahun; b. Teknologi pengawetan pangan
peternak, dan pembudidaya • Peningkatan rasio antara yang aman, ekonomis, dan
ikan lokal; produk olahan dibanding bahan sesuai kemampuan adopsi;
b. Teknologi pengawetan dan mentah menjadi 80% dan 20%. pelaku skala kecil/menengah;
pengolahan yang berorientasi c. Ekspor komoditas perkebunan
pasar untuk masing-masing dan perikanan dalam bentuk
jenis komoditas tanaman produk olahan.
pangan, ternak, dan ikan;
c. Rekomendasi teknologi
proses hilir yang menciptakan
nilai tambah dan memperkuat
daya saing produk agroindustri
(apel, nangka, dsb).
(3) Pengembangan teknologi a. Bahan dan desain kemasan • Kemasan mampu mengurangi a. Rancang bangun dan

75
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

untuk memperkecil yang ramah lingkungan, kehilangan hasil akibat penggunaan material maju
kehilangan hasil pada berbahan dasar lokal, yang benturan mekanis, untuk kemasan produk
tahap transportasi/ sesuai untuk masing-masing kontaminasi mikroba tanaman, ternak, dan ikan untuk
distribusi hasil tanaman, jenis komoditas pangan, untuk patogenik, dan proses mengurangi kerusakan akibat
ternak, dan ikan mengurangi kerusakan dan metabolisme alami produk benturan mekanis;
meningkatkan daya tarik minimal separuh dari b. Sarana transportasi produksi
produk; kerusakan produk serupa dalam negeri untuk
b. Teknologi ‘cold chain’ dalam tanpa kemasan; pengangkutan hasil tanaman,
transportasi hasil tanaman, • Kemasan meningkatkan daya ternak, dan ikan dengan aplikasi
peternakan dan perikanan; tarik produk dan nilai teknologi ‘cold chain’.
c. Teknologi penyimpanan ekonominya, sehingga
(misalnya silo untuk biji-bijian) meningkatkan keuntungan
dan pengangkutan produk bersih sebesar 10%.
olahan yang efisien dengan
kehilangan hasil yang minimal.
2. Tema Riset : Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Masyarakat Perdesaan
(1) Pengembangan teknologi a. Teknologi untuk mengapli- • Meningkatnya pendapatan Berbagai teknologi akrab
akrab pengguna yang kasikan good agriculture petani melalui penggunaan pengguna yang sesuai kebutuhan
sesuai kebutuhan dan practices pada pertanian teknologi yang akrab dan kemampuan adopsi
kemampuan adopsi petani, tanaman, ternak dan ikan. pengguna; pengguna.
peternak, nelayan, dan b. Teknologi mekanisasi yang • Meningkatnya pendapatan
pembudidaya ikan skala sesuai kebutuhan dan peternak melalui penerapan
kecil kemampuan petani, peternak, teknologi reproduksi dan
pembudidaya ikan. efisiensi penggunaan pakan.
(2) Identifikasi ragam jenis Basis data ragam jenis, volume/ Peningkatan ragam jenis produk Grand scenario pembangunan
dan kuantitas bahan baku kuantitas, dan mutu bahan baku Olahan. industri perdesaan untuk
lokal untuk pengembangan pada masing-masing sentra meningkatkan kesejahteraan
industri pangan skala kecil produksi pertanian. rakyat.
di sentra produksi
(3) Rancang-bangun a. Unit produksi tepung skala • Berkembangnya industri a. Kemandirian dalam
alat/mesin untuk kecil menggunakan bahan pengolahan pangan yang kuat pengembangan industri
pengolahan pangan dan baku lokal (sagu, singkong, ubi di kawasan perdesaan. pengolahan pangan nasional;
pakan berbasis jalar, sukun, talas); • Tersedia di pasar tingkat b. Terbentuknya demand baik

76
upt. p2m polinema
Rencana Induk Penelitian Polinema
RIP Polinema 2012 – 2016

ketersediaan dan mutu b. Unit produksi pakan ternak ibukota kabupaten/kota hasil pasar lokal dan luar negeri
bahan baku lokal dan ikan skala kecil sesuai produksi tepung, pakan ternak, terhadap hasil produk
ketersediaan bahan baku lokal buah tropis, susu ternak, ikan pengolahan pangan menggu-
di masing-masing sentra olahan tradisional; nakan alat/mesin yang
produksi; • Berkembangnya sentra dihasilkan;
c. Unit pengolahan skala kecil produksi bahan pengganti c. Substitusi 20% kebutuhan
berbasis buah tropis musiman; tepung dari umbi-umbian; tepung gandum dengan tepung
d. Unit pengolahan susu skala • Berkembangnya sentra non-gandum produksi domestik;
kecil yang sesuai dengan produksi tepung ikan domestic d. Substitusi 20% kebutuhan
standar keamanan pangan sebagai substitusi impor; tepung ikan impor dengan
dan kapasitas adopsi • Berkembangnya sentra tepung ikan domestik;
koperasi/UKM; pengolahan berbasis buah e. Berkembangnya industri
e. Unit pengolahan ikan skala tropis musiman skala kecil; pengolahan pangan di
kecil yang sesuai standar • Berkembangnya pengolahan perdesaan.
keamanan pangan di desa susu skala kecil di sentra
nelayan. produksi susu.
3. Tema Riset : Peningkatan Sarana Kesehatan
No TOPIK TARGET 2016 Indikator Keberhasilan 2016 Capaian yang Diinginkan
(1) Pengembangan pencitraan Pencitraan diagnostik untuk Implementasi OSS untuk pencit- Kreatifitas dan inovasi perangkat
diagnostik untuk instrumen instrumen medik berbasis OSS raan diagnostik bidang medis dan lunak berbasis open source untuk
medik dan telemedicine. dan pengukuran jarak jauh. pengukuran jarak jauh. kesehatan (health care).
(2) Pengembangan teknologi Ketersediaan prototip alat Satu paket prototip alat Kemandirian produksi alat
alat kesehatan disposable kesehatan disposable berbahan kesehatan disposable kesehatan disposable berbahan
berbahan baku lokal untuk baku lokal. baku lokal (catheter, respiratory
mengurangi kebutuhan bag, respiratory mask).
impor
(3) Pengembangan teknologi Tersedia prototip produk Prototip produk instrumen Kemampuan produksi lokal alat
instrumentasi kedokteran instrumen kedokteran dan suku kedokteran dan suku cadangnya. instrumetasi medik dan sistem
dan suku cadangnya untuk cadangnya. pemonitor pasien (alat respirasi,
diagnostik dan terapi pencitraan medik, alat monitor
kesehatan. suhu dan kadar oksigen) dengan
aplikasi telemedisin
77
RIP Polinema 2012-2016
Rencana Induk Penelitian Institusi
RIP POLINEMA 2012 - 2016

(4) Pengembangan teknologi Ketersediaan teknologi tepat Satu paket teknologi pengelolaan Lingkungan dan perilaku hidup
tepat guna untuk pengelo- guna untuk pengelolaan limbah limbah rumah tangga, unit yang bersih dan sehat telah
laan limbah rumah-tangga, rumah tangga, unit yankes dan yankes, dan industri. memasyarakat.
unit yankes dan industri. industri.
(5) Pengembangan teknologi Ketersediaan teknologi tepat Satu paket teknologi tepat guna
tepat guna untuk penye- guna untuk penyediaan air bersih untuk untuk penyediaan air bersih
diaan air bersih di lingku- di lingkungan dengan kondisi di lingkungan dengan kondisi
ngan dengan kondisi kesehatan yang buruk. kesehatan yang buruk.
kesehatan yang buruk.

78
upt. p2m polinema

You might also like