You are on page 1of 16

III.

PROSEDUR PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN 01 Koto Marapak.

Pemilihan lokasi ini didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

a) kepala sekolah bersedia menerima inovasi dalam kegiatan proses

pembelajaran demi kemajuan pendidikan di masa depan; b) guru di sekolah

ini bersikap terbuka dan mau menerima pembaharuan, terutama dalam usaha-

usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran siswanya; c)

sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013; d) belum banyak penelitian

tentang pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Cooperative Learing tipe Make A Match pada pembelajaran tematik terpadu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II ( Januari-Juni ) tahun

ajaran 2021/2022 di kelas IV SDN 01 Koto Marapak. Dimulai dengan tahap

awal perencanaan hingga kepada penulisan laporan hasil penelitian.

Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah penulis sebagai praktisi/ guru, guru kelas

yang bersangkutan sebagai pengamat, dan siswa kelas IV SDN 01 Koto

Marapak yang terdaftar pada tahun ajaran 2021/2022.

30
31

B. RANCANGAN PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini secara umum menggunakan pendekatan kualitatif dan

didukung dengan pendekatan kuantitatif karena data yang diperoleh

dalam penelitian ini bukan sekedar data kualitatif tetapi juga data

kuantitatif yang berasal dari data skor nilai tes dan hasil belajar siswa.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena

sosial dan masalah manusia.

Menurut Arikunto (2012) pendekatan kualitatif digunakan karena

pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah, tanpa rekayasa, dalam

situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya,

menekankan pada deskripsi secara alami dan menuntut keterlibatan

penulis secara langsung di lapangan.

Keberhasilan proses pembelajaran dengan pendekatan kualitatif ini

didukung oleh pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan

dalam penelitian statistik yang menyajikan data berupa angka-angka

dalam bentuk tabel serta grafik dengan analisis statistik deskriptif

(analisis data kuantitaif).


32

Sejalan dengan pendapat Kunandar (2015) yang menyatakan bahwa

pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitif

(nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif.

Berdasarkan pendapat diatas, disimpulkan bahwa pendekatan

kualitatif adalah pendekatan yang datanya disajikan dalam bentuk kata-

kata atau bersifat tertulis, sedangkan pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan yang datanya disajikan dalam bentuk angka atau numerikal.

b. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas

model Kemmis dan McTaggart dalam Uno.B (2011), yakni proses

penelitian tindakan merupakan daur ulang atau siklus yang dimulai dari

aspek yang dikembangkan melalui perencanaan dengan melakukan

tindakan sesuai rencana, melakukan observasi terhadap tindakan dan

melakukan refleksi yaitu perenungan terhadap perencanaan. Kegiatan

tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh sesuai dengan prinsip

umum penelitian tindakan setiap tahapan dan siklusnya selalu secara

partisipatoris dan kolaboratif antara penulis dan praktisi (guru) dalam

sistem persekolahan.

Dari pengertian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang

pendidikan yang dilaksanakan dalam kelas dengan tujuan untuk


33

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran, PTK juga

merupakan suatu bentuk strategi pemecahan masalah yang terdapat

dalam suatu kelas sebagai bentuk penekanan atau penyempurnaan atau

peningkatan proses kegiatan pembelajaran.

2. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian dilaksanakan meliputi empat tahapan yaitu:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan

refleksi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan kemmis dan Taggart

( dalam Uno. B 2012:87) yaitu “Model siklus ini mempunyai empat

komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi”.

Dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Sesuai dengan rumusan masalah hasil studi pendahuluan penelitian

bersama guru membuat rencana tindakan yang akan dilakukan.

Tindakan ini berupa rencana pembelajaran tematik dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Learing tipe Make A

Match. Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan rancangan tindakan

pembelajaran tematik berdasarkan model pembelajaran Cooperative

Learing tipe Make A Match yaitu dengan tahap-tahap berikut:

1) Menetukan jadwal selama penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada semester II periode Januari-

Juni Tahun Ajaran 2021/2022 di kelas IV SDN 01 Koto Marapak.


34

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua siklus, kalau belum

berhasil lanjut ke siklus n.

2) Menyusun rancangan tindakan berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan langkah-langkah model

Cooperative Learing tipe Make A Match, hal ini meliputi

kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

memilih dan menetapkan materi, kegiatan pembelajaran,

media/sumber, evaluasi/penilaian.

3) Menyusun lembar observasi untuk mengamati RPP, aktivitas guru

dan aktivittas siswa

4) Mendiskusiskan dengan guru kelas IV tentang cara pengumpulan

data dalam pelaksanaan observasi saat kegiatan dilakukan, agar

tidak terjadi kekeliruan pada saat pengambilan data.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan

berdasarkan tema, subtema dan pembelajaran yang direncanakan dengan

model Cooperative Learing tipe Make A Match sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun. Penelitian ini dilaksanakan dalam

beberapa siklus. Penulis sebagai praktisi melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas berupa kegiatan proses pembelajaran antara guru

dengan siswa dan siswa dengan siswa. Kegiatan yang dilakukan

meliputi :
35

1) Penulis melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Learing tipe Make

A Match sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang

telah di susun.

2) Guru sebagai observer melakukan pengamatan dengan

menggunakan lembar pengamatan yang telah disediakan.

3) Penulis dan guru melakukan diskusi terhadap tindakan yang

dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya dimanfaatkan

untuk perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran tematik

terpadu di kelas IV SDN 01 Koto Marapak dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Learing tipe Make A Match dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal ini dilaksanakan secara

intensif, efektif, objektif, kondusif dan sistematis. Pengamatan

dilakukan oleh guru selaku observer pada waktu penulis melaksanakan

tindakan pembelajaran tematik terpadu.

Guru sebagai observer bertugas untuk mengisis pencatatan lapangan

tentang pelaksaan pembelajaran tematik tepadu dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Learing tipe Make A Match dan

mencatat semua indikator dari hasil pengamatan pembelajaran.


36

Keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk lembar

pengamatan.

Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I,

sampai dengan siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada satu siklus

dapat mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya.

Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan guru dan diadakan

refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

d. Refleksi

Refleksi ini akan dilaksanakan setelah tindakan dan pengamatan

selesai dilaksanakan. Menurut Arikunto (2010:19)“ kegaiatan refleksi

ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksanan sudah selesai

melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan penulis untuk

mendiskusikan implementasi rancangan tindakan”.

Kemudian pada tahap ini penulis bersama observer mengadakan

diskusi terhadap tindakan yang dilakukan, hal-hal yang didiskusikan

adalah: 1) menganalisis tindakan yang baru dilakukan, 2) mengulas dan

menjelaskan perbedaan rencana dan tindakan yang dilakukan, 3)

melakukan tindakan, dan penyimpulan data yang diperoleh.

Hasil refleksi bersama ini di manfaatkan sebagai masukan pada

tindakan selanjutnya. Kelemahan dan kendala-kendala yang ditemukan

di siklus I diperbaiki pada siklus II dan kendala pada siklus II di perbaiki

pada siklus n. Berdasarkan pada kelemahan- kelemahan yang ditemukan


37

pada siklus tersebut disusun kembali perencanaan untuk pelaksanaan

siklus berikutnya.

3. Alur Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan penulis menggunakan

model siklus yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart ( dalam

Uno, 2011:87). Model siklus ini mempunyai empat komponen yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Penelitan ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus pertama dan

siklus kedua. Siklus pertama direncanakan dalam dua kali pertemuan, dan

siklus kedua direncanakan dalam satu kali pertemuan. Akur penelitian kelas

yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada gambar berikut.


38

Bagan 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Studi pendahuluan observasi latar SD, guru, Hasil Belajar Peserta didik Kelas IV Pada
Pembelajaran Tematik Terpadu Rendah di SDN 01 Koto Marapak

Langkah-langkah Make A Match menurut Istarani (2012)


Perencanaan sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (kartu
pertanyaan dan jawaban).
Tindakan dan 2. Setiap siswa mendapatkan satu kartu.
Pengamatan 3. Tiap siswa mendapatkan jawaban atau soal dari kartu
SIKLUS 1 yang dipegang.
4. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang
cocok dengan kartunya (kartu soal / kartu jawaban).
5. Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
Refleksi waktu diberi poin.
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,
demikian seterusnya.
Belum berhasil 7. Kesimpulan

Langkah-langkah Make A Match menurut Istarani (2012)


Perncanaan
sebagai berikut:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (kartu
Tindakan dan pertanyaan dan jawaban).
SIKLUS II 2. Setiap siswa mendapatkan satu kartu.
Pengamatan 3. Tiap siswa mendapatkan jawaban atau soal dari kartu
yang dipegang.
4. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang
Refleksi cocok dengan kartunya (kartu soal/ kartu jawaban).
5. Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin.
6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa
Berhasil Belum berhasil mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,
demikian seterusnya.
7. Kesimpulan
Laporan Siklus ke-n

Sumber : Dikembangkan dari model siklus yang dikemukakan oleh Arikunto


(2012:16).
39

C. DATA DAN SUMBER DATA

1. Data Penelitian

Data penelitian berbentuk hasil pengamatan dari setiap tindakan

perbaikan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Cooperative Learing tipe Make A Match kelas IV SDN 01 Koto Marapak .

Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan

dan hasil belajar informasi sebagai berikut:

a. Perencanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Cooperative Learing tipe Make A Match yang berhubungan dengan

kesiapan guru sebelum mengajar dengan aspek yang dinilai yaitu RPP,

lembar observasi, dan lembar penilaian.

b. Pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku guru dan

siswa yang meiliputi interaksi pembelajaran antara guru-siswa, siswa-

siswa, dan siswa-guru dalam pembelajaran tematik terpadu.

c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik terpadu dengan

Menggunakan model pembelajaran Cooperative Learing tipe Make A

Match di kelas IV SDN 01 Koto Marapak .

2. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah kegiatan proses pelaksanaan pembelajaran

serta hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Learing tipe Make A Match

kelas IV SDN 01 Koto Marapak yang meliputi perencanaan pembelajaran,


40

pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir (perilaku guru dan siswa sewaktu kegiatan belajar mengajar

berlangsung), dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Data diperoleh dari subjek

yang diteliti yaitu penulis sebagai praktisi/guru dan siswa kelas IV SDN 01

Koto Marapak .

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN PENELITIAN

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diterapkan untuk memperoleh data yang

valid dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu dengan menggunakan

observasi, tes. Adapun cara- cara tersebut diuraikan sebagaimana berikut ini:

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang

sedang berlangsung dengan menggunakan metode check-list. Lembar

observasi yang diberi tanda (√) terdiri dari lembar observasi RPP, lembar

observasi aspek guru, serta lembar observasi aspek siswa.

b. Tes

Tes berfungsi melihat peningkatan pembelajaran tematik terpadu

setelah diberikan tindakan yang berupa pembelajaran tematik terpadu

dengan model pembelajaran inkuiri. Tes ini digunakan untuk memperkuat

data observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan

materi pembelajaran dari unsur siswa. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh data yang akurat atas kemampuan siswa dalam memahami


41

pembelajaran tematik terpadu. Sedangkan non tes dilakukan untuk

menilai sikap dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan cara pengamatan.

2. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan waktu penelitian.

Instrument penelitian berupa lembar observasi, lembar tes, lembar non tes.

a. Lembar observasi

Lembar observasi penelitian diartikan sebagai lembar yang digunakan

untuk mengamati secara langsung subjek teliti berdasarkan pedoman yang

telah dibuat. Dengan berpedoman pada lembar observasi, observer dan

penulis mengamati apa yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Unsur-unsur yang menjadi sasaran pengamatan dalam proses

pembelajaran ditandai dengan member ceklis yang ada pada kolom

lembar pengamatan lembar observasi, lembar observasi terdiri lembar

pengamatan RPP, lembar pengamatan aktivitas guru, dan lembar

pengamatan aktivitas siswa.

1) Lembar pengamatan RPP

Lembar penelitian RPP digunakan untuk mengamati langkah

langkah RPP apakah terlaksana dengan baik saat kegiataan

pembelajaran. Penilaian RPP diisi observer yaitu penulis dengan cara

memberi tanda ceklis pada kolom descriptor yang muncul.


42

2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa.

Bertujuan mengetahui penilaian terhadap kegiatan guru dan

kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran.

b. Lembar tes

Lembar tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi

dalam kelas, untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran dari

unsur siswa. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas

kemampuan siswa dari aspek pengetahuan dalam memahami

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model pembelajaran

Cooperative Learing tipe Make A Match. Lembar tes berupa soal evaluasi

dilakukan pada akhir proses pembelajaran.

E. ANALISIS DATA

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan model

analisis data kualitatif, yaitu analisis data dimulai dengan menelaah pengumpulan

data sampai seluruh data terkumpul. Menurut Miles dan Hubberman (dalam

Kunandar, 2011:101-102) mengatakan bahwa jika dalam menganalisis data yang

kompleks penulis menggunakan teknis analisis kualitatif, salah satu modelnya

adalah teknik analisis interaktif. Analisis interaktif tersebut terdiri atas beberapa

kegiatan yang terkait satu sama lain. Analisis data ini dimulai dengan menelaah

sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Data tersebut direduksi

berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data, dan terakhir

penyimpulan atau verifikasi. Tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-


43

ulang ketika data selesai dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data

dalam setiap tindakan. Tahap analisis dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Menelaah data yang telah terkumpul baik melalui observasi,perekaman

maupun hasil tes dan melakukan proses transkripsi hasil pengamatan,

penyeleksian dan pemilahan data. Kegiatan menelaah data dilaksanakan

sejak awal data dikumpulkan.

2. Menyajikan data yang dilakukan dengan mengorganisasikan informasi yang

sudah direduksi, data yang telah disederhanakan, dikelompokan berdasarkan

permasalahan yang diteliti, disajikan dalam bentuk teks maupun tabel

sehingga memudahkan dalam menganalisis.

3. Menyimpulkan hasil penelitian tindakan ini merupakan penyimpulan akhir

penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan cara bertukar fikiran dengan guru

dan kepala sekolah.

Model analisis data kuantitatif yaitu terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan persentase Kunandar (2014:231) dengan menggunakan rumus :

skorperolehan
Nilai Akhir = × 100
Sko rMaksimal

NilaiAkhir
Konversi Skala = ×4
100

Sedangkan untuk menilai ketuntasan belajar siswa digunakan kriteria berikut

ini:
44

Tabel 4.1 Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala

Konversi Nilai Akhir Predikat Klasifikasi


(pengetahuan dan sikap
Skala 1-100 Skala keterampilan)
1-4

86-100 4 A SB (Sangat
Baik)
81-85 3.66 A-

76-80 3.33 B+ B (Baik)

71-75 3.00 B

66-70 2.66 B-

61-65 2.33 C+ C (Cukup)

56-60 2.00 C

51-55 1.66 C-

46-50 1.33 D+ K (Kurang)

0-45 1 D

Menghitung persentase hasil pengamatan praktik pembelajaran, dalam

Kemendikbud (2014: 150), dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = Jumlah skor maksimal x 100%

Dengan kriteria taraf keberhasilannya dapat ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai

Sangat Baik (SB) 91 < SB ≤ 100

Baik (B) 76 < B ≤ 90


45

Cukup (C) 61 < C ≤ 75

Kurang (K) ≤ 60

Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa data yang

diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisis

data kualitatif dan kuantitatif.

You might also like