Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii Penelitian Nina
Bab Iii Penelitian Nina
PENELITIAN
Bukambero
GKS jemaat Kori. Awal masuk dan berkembangnya agama dalam hal ini agama
kristen protestan berawal dari seorang tokoh masyarakat Kori yaitu bapak GI.
Obed Rangga Duni yang dipilih dan diutus oleh jemaat Kori. Bapak Guru Injil
Akan tetapi pelayanan tidak berhenti disitu saja akan tetapi kembali
diutus seorang Guru Injil dari Karendi pada tahun 1986 atas nama Markus
1
Wawancara dengan Ingsiany M. Ina Bili, Bukambero 24 September 2022.
32
dan akhirnya ia diterima dengan baik sebagai pekabar injil di SDM, sesudah itu
orang Marapu tanpa bantahan atau penolakan guru-guru SDM pun membantu ia
beliau sudah tinggal bersama saudaranya di mes sekolah atas nama Dominggus
Dara Daku beliau sendiri adalah saudara dari GI Markus Rangga Mone, seiring
berjalannya waktu dengan pertolongan Tuhan melalui Roh kudus beliau berhasil
mengajak 6 orang tokoh Marapu atas nama: Yohanes wonda Maha, Daniel Deta
Ghelo, Martinus leko tondo, Daud Dinga Dera, Alex Muda Maloko, dan
Wilhelmus Hendrik Pati. Keenam tokoh Marapu ini dibaptis dan menjadi orang
Marapu lainnya.
Bukambero dengan jumlah 330 orang, yang dipimpin oleh Pdt Yosea Bili S. Th
baptisan massal tersebut Jemaat sudah beribadah seperti biasa dan beribadah
selama beribadah minggu, tetapi ketika perjamuan dipimpin oleh Pendeta tamu
atas nama Pdt samuel Nono S. Th. Proses pertumbuhan Jemaat semakin baik dan
33
Jemaat GKS Kori Cab Bukambero bersepakat untuk berdiri sendiri dan adakan
pemilihan Pendeta.
sendiri, GKS Jemaat Bukambero mekar dari GKS Jemaat Kori dan terpilihlah
seorang gembala yang bernama, Pdt. Igsiany Meldi Ina Bili, S.Si. wilayah
Keluarga (berjabatan)
Bukambero
Kamodo
Maliti
Kalembu
Bungga
Magho
Kawango
34
Pos PI Rada 22 120 Jiwa 4 Orang
Bonnu
a. Kondisi Geografis
Barat Daya, kecamatan Kodi Utara desa Kadu Eta. Jemaat Bukambero
merupakan salah satu jemaat yang terletak di wilayah paling barat. Pelayanan
jemaat GKS Bukambero memiliki keadaan dan kondisi yang subur. Dengan
Tanaman jambu mente, lombok, kacang tanah, tomat dan terong merupakan
b. Kondisi Ekonomi
minim. Sumber pendapatan jemaat yakni: ada yang berpenghasilan dari kebun
berupa: padi, jagung, kacang tanah, jambu mente, pedagang, nelayan, perangkat
35
c. Sosial Budaya
suku yaitu suku campuran seperti, adanya Suku Kodi, Wewewa dan yang paling
adat istiadat yang terus dipertahankan dan masih melekat kuat sampai saat ini
ialah: pesta adat woleka dimana adanya budaya yang tidak bisa sudah disepakati
kawin mawin dan kedukaan. Secara garis besar, keadaan sosial jemaat
Bukambero sangat nampak dalam hubungan kekerabatan yang sangat kental erat.
royong di kebun, kematian, pesta woleka dan kawin mawin. Hubungan ini
terjalin dengan baik oleh karena warga yang ada merupakan orang Bukambero
asli sedangkan pendatang memiliki jumlah yang sangat sedikit. Budaya patriarki
setara.
36
1. Wawancara dengan orangtua
2
Marta Ra Winyo, Petani, Wawancara, Bukambero 18 September 2022.
37
tepat untuk mengajarkan rasa bertanggung jawab dan juga untuk tidak
membuang waktu percuma. Berbicara tentang dampak dari cara didik kami
orangtua selama ini kami merasa tidak ada dampak yang dirasakan oleh
anak kami, karena cara didik kami ini tidak ada yang terlalu fatal. Kecuali
kami dulu dididik dengan menggunakan kekerasan, seperti ditampar,
ditendang dan tidak diberi makan, menurut kami, cara didik dulu dengan
sekarang sangat berbeda jauh.”3
“Menurut kami anak adalah berkat Tuhan, akan tetapi saya tidak
terlalu cape lagi mendidik, karena kami sudah percayakan di saudaranya
yang lebih tua dan lebih pintar dalam mendidik. Cara didik yang kakak nya
ajarkan ialah, rajin pergi sekolah, timbah air, kerja kebun dan harus
mengghargai orang yang lebih. Sejauh tidak pernah konsultasi cara didik
karena ia sudah mengalami cara didik yang dari kami yang membuat dia
sukses jadi pastinya dia juga sudah terapkan itu pada adiknya, dalam kami
orangtua mendidik maupun kakak nya tidak ada kekerasan karena itu
adalah bentuk kami peduli dan mendidik remaja dengan kasih sayang, jika
tidak mendengar nasihat orang yang mendidik sudah seharusnya ia dipukul
pada bagian kepala, ditendang dan dihukum untuk tidak makan dan tidak
pergi bermain. Dampak dari cara didik kepalanya sampai benggkak.
Sebagai saudara jika ia mengalami sakit maka pasti akan diurus untuk
3
Oudi Nuryati Tloim, Guru Paud, Wawancara, Bukambero 22 September 2022.
4
Dominggus Baha Biri, petani, Wawancara, Bukambero 23 September 2022
38
belikan obat. Cara didik yang sekarang dengan dulu sangat berbeda jauh,
kami dulu jika memiliki kesalahan atau tidak rajin menyelesaikan
pekerjaan maka kepala yang jadi sasaran, ditoki, di cekik bahkan sampai di
tendang. Akan tetapi sekalipun kami terapkan cara didik itu, bukan berarti
kami tidak peduli melainkan itu bentuk kepedulian kami untuk dia sukses
seperti kakak nya sudah sukses.”5
e. Ibu Elizabet Pati Bebe (46 tahun)
“Anak itu berkat dari Tuhan, sebagai berkat Tuhan maka anak perlu
diperhatikan dengan cara mendidik dengan baik, cara didik itu dimulai
dengan, harus rajin pergi sekolah, belajar mandiri dalam mencari uang,
pergi gereja dan rajin kerja kebun. Cara didik ini tidak pernah konsultasi
dengan orang lain, melainkan ini kesepakatan kami sebagai kepala rumah
tangga dan wakil rumah tangga, agar mendidik dengan cara seperti itu,
karena kami tidak memiliki dasar pemahaman tentang cara mendidik anak
yang tepat akhirnya kami menggunakan cara yang menurut kami juga baik,
kami tidak pernah pukul, jadi kami sama sekali tidak mendidik menggunakan
kekerasan, melainkan kami orangtua hanya maki dan usir dari rumah jika ia
memiliki kesalaham dan jika setiap saat minta uang untuk foto copy, uang
komite, sedangkan dia tau kalau orangtua tidak punya pekerjaan dan tidak
dapat uang, hanya kerja kebun setiap hari dan harap bantuan PKH itupun
langsung pake bayar utang di kios, kami orangtua tau itu tanggung jawab
kami tapi kami ambil dimana, ketika meluapkan emosi sebagai orangtua
juga merasa legah untuk itulah anak harus didik dengan cara ajarkan
dengan cara mandiri dalam hal ini mencari uang sendiri agar mereka
paham bahwa hidup ini tidak mudah dan untuk mendapatkan uang juga
tidak mudah. Sejauh ini dia tidak pernah omong apa-apa jadi kami orangtua
merasa bahwa dia ada baik-baik saja. Cara didik orangtua dulu dan
sekarang sangat berbeda, jika kami dulu dididik betul-betul untuk belajar
mandiri, salah satu didikan yang saya ingat ketika saya masih remaja, saya
diberi tanah untuk mengelola agar menghasilkan makanan, akhirnya sampai
saat ini pelajaran itu saya ingat dan terapkan pada anak saya, agar belajar
mandiri dalam hal cari uang dan dalam membersihkan kebun.”6
f. Ibu Damiana Dapa Sebe (37 tahun)
“Anak itu adalah berkat yang Tuhan titipkan dalam kehidupan rumah
tangga, sebagai berkat Tuhan sudah seharusnya dididik, menjaga dan
mengarahkan, dididikan dalam hal ini, rajin pergi sekolah, rajin gembala
hewan dan rajin belajar. Karena kami bahan cibiran orang-orang, jadi kami
tidak pernah berkonsultasi dengan siapapun tentang cara mendidik anak.
Sebagai orangtua yang mau lihat anaknya sukses berarti harus didik dengan
cara yang baik. Sebagai anak sudah seharusnya bisa mendengar nasihat
atau arahan orangtua, jika tidak mendengar nasihat orangtua berarti anak
5
Lukas Radu Kaleka, Petani, Wawancara, Bukambero 20 September 2022.
6
Elizabet Pati Bebe, Petani, Wawancara, Bukambero 20 September 2022.
39
tambah melukai hati orangtua. Sejauh ini tidak ada dampak yang buruk yang
anak rasakan. Masih lebih baik anak-anak saat ini, sekalipun mereka dicaci
maki, tapi tidak merasakan seperti yang kami rasakan pada masa itu di
mana kami dipukul dengan kayu besar, jika memiliki kesalahan atau lelet
dalam melakukan pekerjaan maka sudah pasti kami dihukum untuk tidak
diberi makanan.”7
g. Bapak Daniel Dara Holo (36 tahun)
40
i. Bapak Yohanes Mahemba (42 tahun)
“Anak adalah berkat dari Tuhan, sebagai berkat dari Tuhan, kami
orangtua mestinya mendidik dengan penuh rasa tanggung jawab, cara didik
kami orangtua dimulai dengan, rajin bantu orangtua dengan cara bantu
jualan di pasar, pergi sekolah dan bantu menyelesaikan pekerjaan rumah.
Kami orangtua tidak pernah konsultasi dengan siapapun tentang cara didik
anak, karena menurut kami semua orang punya keahlian masing-masing
dalam mendidik anak, jika anak melawan atau tidak menyelesaikan
pekerjaan rumah maka sudah seharusnya orangtua memperhatikan dengan
cara mendidik dengan kasih, seperti mencubit, membentak dan mengghukum
untuk tidak keluar rumah, menurut kami orangtua ini bukan didikan yang
menggunakan kekerasan melainkan ini adalah bentuk kasih sayang kami
orangtua, yang wajar dikatakan kekerasan itu, sampai patah kaki, patah
tangan, itu baru yang namanya kekerasa. Setelah kami pukul atau marah,
kami kembali arahkan untuk tidak dendam dengan orangtua, karena kami
juga dulu tidak dendam. Dampak dari cara didik kami sama sekali tidak ada.
Kami orangtua tidak mungkin mendidik untuk membunuh melainkan kami
sebatas mengarahkan dan mendidik dengan kasih. Kami pernah mengalami
cara didik yang menggunakan kekerasan dari orangtua kami dengan cara
dipukul sampai membekas dan bekas itu masih ada sampai saat ini.”10
j. Bapak Markus Bili Lende (50 tahun)
10
Yohanis Mahemba, Petani, Wawancara, Bukambero 17 September 2022.
11
Markus Bili Lede, Petani, Wawancara, Bukambero 22 September 2022.
41
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan para orangtua di GKS
orang yang baik dan sukses. Orangtua berpendapat bahwa cara didik yang
bahwa orangtua peduli dan mengasihi remaja. Ada beberasapa alasan mengapa
memiliki prestasi yang kurang baik di sekolah dan juga karena bolos, Yang
ketiga, remaja lebih sering membuang waktu untuk bermain dengan teman-
teman dari pada belajar dan membantu orangtua. Dengan sikap dan perilaku
42
bagian kaki, kalau saya tidak kerja atau ada nonton tv. Tapi saya sedih
saat selesai dipukul setelah lewat beberapa hari saya sudah lupa kalau
orangtua pernah pukul saya dan cakar saya tapi kalau tiba-tiba ingat saya
malu dengan teman-teman saya di sekolah mereka cerita kalau mereka
tidak kena pukul, tidak kena cakar, karena saya cerita kalau saya kena
pukul di rumah mereka pun buat seperti itu dengan saya di sekolah sampai
mereka tolak saya sampai tergelincir di lantai dan mereka juga kadang
tidak suka kalau saya diam terus di sekolah. Saya sakit hati di sekolah
akhirnya di rumah saya kurang semangat, tapi orangtua saya tidak pernah
tanya kenapa saya tidak semangat dan tidak sepenuhnya kerja, karena saya
tidak semangat kerja akhirnya merekapun pukul saya lagi karena cara saya
yang berubah-ubah baik di sekolah dan di rumah.”12
“Di rumah saya hidup dengan bapak dan mama tiri sedangkan
kakak saya sudah di bali ikut mama pergi kerja. Cara didiknya bapak
dengan mama di rumah harus rajin pergi sekolah, pergi gereja, kalau di
rumah rajin cuci piring, tapi kalau sam bapak ada pekerjaan saya di rumah
hanya cuci piring tapi kalau sam bapak tidak ada maka sam mama tiri
akan suruh untuk masak nasi anjing, cuci pakian tapi kalau saya tidak
dengar sam mama akan selalu pukul saya sampai gosok sikat gigi dimuka
12
Glen Andika Dera, Pendidik, Wawancara, Bukambero 23 September 2022.
13
Marvel Evendi Mone, Pendidik. Wawancara, Bukambero 18 September 2022.
43
dan maki saya. Terkadang saya mau lapor di papa tapi takut dorang
bakalai lagi akhirnya saya diam saja, menangis sendiri, kadang saya pikir
sudah mungkin karena dia sam mama tiri akhirnya pukul saya sampai
begitu. Saya sabar saja nanti kalau sam mama dengan sam kakak pulang
saya lapor semua yang dia perbuat.”14
“Di rumah saya hanya hidup dengan mama dan adik, cara didiknya
mama harus jaga adik, masak nasi, cuci pakian dan juga tidak boleh pergi
bermain. Tapi karena saya sering melawan dengan mama akhirnya saya
kena cubit dari mama kadang juga mama cubit saya karena emosi dengan
orang di luar rumah, saya sakit hati kalau mama begitu sama saya tapi
kadang saya nikmati saja karena nanti pasti lupa saya bilang. Tapi di
sekolah saya sering dibilang sombong karena saya diam saja di sekolah,
terus saya kena marah terus dari guru karena banyak alpa akhirnya
sampai rumah saya diam saja, mau kasih tau mama, mama sibuk terus dan
saya malas kerja karena saya diam terus akhirnya kena cubit lagi dari
mama, tapi mama sendiri tidak tanya kenapa saya diam. Saya juga mau
14
Catliyanti Mahemba, Pendidik, Wawancara, Bukambero 17 September 2022
15
Rizky Alvandro Ndoda, Pendidik, Wawancara, Bukambero 20 September 2022.
44
kaya sam teman-teman mereka bermain terus, sedangkan saya harus jaga
sam adik dan harus masak sedangkan mama keluar terus baru bilang
mama pi cari uang. itu juga alasan kenapa saya diam saja kalau sampe
rumah karena mau cerita sam sakit hati di sekolah mama selalu sibuk dan
saya juga selalu banyak pekerjaan akhirnya saya omong dalam hati biar
sudah mau bagaimana lagi, sebenarnya mau sekali kalau mama itu di
rumah saja, lagian juga bapak sudah cari uang di bali”16
“Orangtua mendidik saya dengan cara, rajin ambil kayu mati, rajin
pergi gereja, jadi anak yang sopan, tidak boleh malu cari uang, seperti pi
kerja di rumahnya om untuk dapat uang. Orangtua nya saya banyak utang
jadi kalau ada yang datang tagih utang sudah pasti semua pekerjaan yang
saya kerjakan salah dan saya pasti kena pukul di bagian kaki, kepala,
cubit, kena maki dan kena usir dari rumah, setelah saya dipukul, dimaki,
saya memang benar-benar keluar dari rumah selama beberapa hari. Tapi
tetap pulang kalau sudah lewat empat lima hari di rumah keluarga,
walaupun saya pulang rumah dengan masih sakit hati, tapi karena rindu
suasana rumah dengan rindu teman-teman akhirnya paksakan diri pulang,
mulai kembali kerjakan aktifitas yang sudah ditugaskan, jika saya melapor
di om atau oma saya pun akan kena pukul justru itu setiap kalih saya tiba
di rumah keluarga saya tidak mengadu tapi mereka sudah tetap tau itu
karena tidak ada alasan lain lagi jika bukan diusir dan kena pukul. Semua
tidak ada yang salah, bukan saja karena utang tetapi juga saya kena pukul
dan marah ketika saya minta uang sekolah dengan uang komite. Saya mau
sekali kalau orangtua tidak ada uang itu omong baik-baik bukan usir saya
untuk keluar dari rumah dan suruh saya pergi kerja di rumah nya om biar
dapat uang, padahal saya masih kecil, saya juga mau kaya sam teman-
teman yang walaupun ada banyak pekerjaan di rumah tapi dorang tidak
marah anak kalau ada minta uang.”17
16
Juventri Arini Mete, Pendidik, Wawancara, Bukambero 22 September 2022.
17
Rikzon Putra Wabo, Pendidik, Wawancara, Bukambero 20 September 2022.
45
kenal pukul dari bapak dengan mama, bapak pukul dengan kayu di bagian
kaki sampai darah dan mama pasti cubit di bagian paha, selesai pukul
harus tetap kerja untuk makan malam sambil kerja bapak selalu nasihat,
tujuan dipukul dan orangtua omong supaya nanti tidak jadi hamba seperti
kami dulu yang selalu diperhamba oleh kamu punya opa oma. Kadang saya
dengar ketika mereka nasihat tapi kadang tidak karena masalah terus yang
dibahas setiap setelah saya kena pukul, saya biasa lihat orangtua lain
setiap setelah pukul anak pasti minta maaf tapi ini tidak, saya sebenarnya
tidak melawan tapi setiap hari ini saya tidak pergi bermain diteman,
akhirnya saya kadang melawan kadang rajin dan dapat nasihat dengan
kena pukul juga kadang-kadang. Alasannya tidak ada lain pastinya karena
tidak pergi kebun dan tidak masak pas pulang dari kebun.”18
“Orangtua didik saya untuk rajin pergi ibadah, rajin belajar. Pergi
sekolah, pergi bersihkan kebun dan jangan suka bakalai di sekolah, jika
saya tidak dengar saya dikutuk dengan maki dan dipukul bagian kaki,
kalau setelah mama kutuk saya, maki dan pukul saya pergi sudah
dibelakang rumah menangis sendiri karena sakit sam hati, karena saya
lebih suka dipukul dari pada mama kutuk dengan pukul, setelah selesai
menangis saya naik di atas rumah langsung tidur sudah bangun pagi
bategur kembali kadang saya ingat kadang tidak, saya mau orangtua itu
tidak harus pake kutuk andai saja omong yang halus pasti saya tidak
melawan, karena takut kata orang akhirnya saya menangis di belakang
saja dan tidak pernah ceritakan di orang lain karena tidak setiap hari juga
kena marah dan kena kutuk hanya pas saya melawan dan tidak dengan
ketika orangtua panggil baru saya kena pukul dan dikutuk.”19
“Saya dididik dengan cara rajin gembala kerbau, ambil kayu mati,
cabut rumput untuk makanan hewan, pergi sekolah, pergi bersihkan kebun
dan tidak boleh di tetangga punya rumah, jika tidak dilakukan saya dipukul
bagian belakang, kena maki dan tidak dapat uang jajan, saat saya dibuat
begitu saya sakit hati bahkan bekas pukul masih sakit, saya tidak mau
kalau orangtuanya saya mendidik dengan pake cara begitu tapi saya mau
orangtua pake cara kasih tau baik-baik, bukan bentak, maki ataupun pukul
karena semakin saya dibuat begitu, saya semakin melawan dan sampai
kepikiran ketika di sekolah, saya bingung ceritakan sakit hati kesiapa,
bukan saja saya tidak kerja dipukul tapi ketika saya pergi main bola dan
18
Defensies Dinarto Holo, Pendidik, Wawancara, Bukambero 17 September 2022.
19
Melkianus Ole Awa, Pendidik, Wawancara, Bukambero 22 September 2022.
46
pergi di tetangga juga di pukul, alasannya takut nanti dihina,padahal itu
orang tidak omong apa-apa. “20
“Ketika mama masih hidup dulu, bapak dengan mama selalu cerita
sama-sama sambil kasih nasihat sama saya dengan sam kakak, tapi setelah
mama meninggal semua sudah berubah, papa didik dengan cara rajin
pergi sekolah, rajin pergi pancing dan rajin jual ikan, setelah omong begitu
papa tidak temani lagi saya di rumah kadang titip saya dengan kakak
disaudara atau kadang sepanjang hari hanya pancing ikan dengan jual
ikan saja. Didikan yang bapak ajarkan baik tapi tidak baiknya bapak tidak
kasih saya waktu pergi bermain. Coba bapak hanya suruh pergi sekolah
dan jual ikan saja pasti saya dengar dan tidak melawan-melawan. Setelah
mama tidak ada, harus rajin pergi sekolah, pulang sekolah harus pergi
pancing setelah itu lanjut bantu bapak jual hasil pancing, bapak selalu
bilang ini bukan untuk bapak nanti tapi untuk kamu sekolah untuk kita
makan sama-sama, kadang juga saya tidak pergi bantu bapak karena saya
juga mau bermain akhirnya bapak pukul di bagian kepala, cubit telinga,
kalau pas bapak pukul saya langsung ingat mama, karena saya berubah-
ubah akhirnya bapak belikan saya motor, lewat beberapa bulan bapak
langsung ambil istri baru, yang saya belum kenal dengan sam kakak, saya
sakit hati sekali karena bapak ambil istri tidak kasih tau, akhirnya saya
lebih senang dengan teman-teman keluar jalan- dengan motor terus gas
motor di jalan sekalipun pas pulang saya tidak rasa damai karena mama
yang dulu dengan sekang berbeda, saya mau sekali bapak itu omong
dengan saya seperti pas ada mama dulu, tapi bapak tidak pernah begitu,
dia tuntut saya harus tenang di rumah tapi di dalam rumah saya tidak
nyaman dan damai karena bingung cerita kepada siapa akhirnya saya ikut-
ikutan sudah gas motor biar jangan kepikiran.21
remaja di GKS Jemaat Bukambero, mengakui bahwa tidak semua tugas dan
karena remaja merasa bosan dengan pekerjaan yang sama, kelelahan, malas dan
lebih tertarik untuk bermain di luar rumah. Namun, ketika remaja tidak taat pada
20
Nofrianto Alvin Ghadi, Pendidik, Wawancara, Bukambero 19 September 2022.
21
Fridolin Kondo, Pendidik, Wawancara, Bukambero 23 September 2022.
47
orangtua dan tidak memiliki prestasi yang baik, maka orangtua tidak segan
dicubit, diancam dan diusir dari rumah. Akibat dari didikan orangtua yang
menggunakan kekerasan ada beberapa dampak yang dialami oleh remaja baik itu
psikis maupun fisik, diantaranya ialah, kondisi fisik remaja memar, terdapat
betis. Bukan pada bagian fisik saja melainkan psikis remaja juga tergangu karena
menyendiri dan merasa malu dengan orang lain. Masa remaja adalah masa di
masa kanak-kanak yang lemah dengan penuh ketergantungan. Oleh karena itu
remaja belum mampu menanggung semua beban dan belum mampu bertanggung
B. Analisis Data
kekerasan
48
memukul dengan kayu, mencaci maki, mengancam, memelototi,
mencubit dan mengusir dari rumah. Hal ini dilatar belakangi karena
mendisiplinkan remaja.
dilakukan secara dua arah, di mana ada interaksi dan komunikasi yang
baik dan benar antara orangtua dan anak." 22 Artinya bahwa ketika
22
Jane Brooks. The Process of Parenting (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 10.
49
b. Pola Didikan Yang Menggunakan Kekerasan Menjadikan Remaja Patuh
Pada Orangtua
satu cara untuk membuat remaja patuh, taat dan disiplin. Jika remaja
pribadi yang bertanggung jawab, patuh pada orangtua, rajin dan cerdas.
tidak berarti orangtua memaksa remaja untuk taat atau patuh pada
kanak yang lemah dan penuh ketergantungan, akan tetapi belum mampu
ke usia yang kuat dan penuh tanggung jawab, baik terhadap dirinya
50
maupun masyarakat." 23 Artinya remaja belum mampu bertanggung
dengan alasan supaya remaja patuh, taat dan cerdas. Sikap orangtua juga
efektif antara orangtua dan remaja. Patuhnya seorang remaja juga dilihat
23
Yulia Singgih D. Gunarsa Dan Singgih D. Gunarsa, Psikologi remaja, (Jakarta :
Penerbt Libri, 2017), 107.
51
mengenai pola asuh kepada remaja tanpa menggunakan kekerasan.
Pengasuhan
menganggap bahwa hal itu adalah pola asuh yang baik dan bermanfaat
masa lalu yang masih berhubungan erat dengan sikap orangtua, sehingga
orangtua mendidik remaja dengan pola asuh yang tidak sesuai harapan
remaja. Pola asuh yang orangtua terapkan pada remaja hampir sebagian
52
kekerasan. Menurut penulis seharusnya orangtua belajar pola
yang berarti orangtua dan anak memiliki kesempatan yang sama untuk
anak selanjutnya. 24
24
Andriarto Kapu Enda, Pola Asuh Otoriter Dalam Mendidik Anak di Keluarga
(SHANAN: Jurnal Pendidikan Agama Kristen) Vol. 1 Nomor 1 Maret 2017, 114.
53
mental yang baik, takut mengutarakan pendapat, takut salah dalam
takut salah.
diakui dalam segala hal, akhirnya tidak berani untuk bertindak dan
54
tidak kunjung surut menyebabkan remaja mudah marah pada
hidup dan keterampilan bagi kehidupan remaja.”25 Itu berarti untuk mendidik
remaja dibutuhkan ilmu hidup yang baik dan benar. Tujuan dari adanya pola
didik yang baik dan tepat untuk orangtua adalah sebagai salah satu tugas dan
peran untuk bisa merubah pola didikan kepada remaja, agar dapat membantu
ialah membantu remaja menjadi pribadi yang bertanggung jawab, dewasa dan
mandiri dalam menjalani kehidupan baik itu di masyarakat dan dalam kehidupan
keluarga.
remaja tidak berlangsung saat masih kecil saja melainkan orangtua mendidik
sampai sudah bisa mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Itulah
dengan menggunakan beberapa cara ini, menjadi pendengar yang baik ketika
25
Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga (Jakarta: Libri, 2012), 90.
55
saling menghormati, ajarkan remaja rasa tanggung jawab atas dirinya dan ajarkan
untuk bertanggung jawab atas apapun yang diperbuat. Orangtua bersikap terbuka
atas prestasi apapun yang diraih, mengayomi untuk menjadi pribadi yang
56