You are on page 1of 13

MAKALAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

“BAHAYA & DAMPAK SENYAWA KIMIA INORGANIC


(LEAD/ TIMBAL) ”
Dosen Pengampu : Dr Heru Subaris Kasjono SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Dhiya Khairina M (P07133221055)


2. Habibie Erlangga Putra (P07133221058)
3. Bilham Ramadhan (P07133221063)
4. Dzaky Riswanda (P07133221079)
5. Zalma Wahyu R (P07133221087)
6. Clarissa Radhi Putri A (P07133221090)

PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai dampak dan bahaya senyawa kimia inorganic
lead/ timbal tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah K3. Selain itu
juga bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai Lead/ timbal.

Penulis sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing Bpk. Dr Heru Subaris Kasjono
SKM, M.Kes yang telah mengampu mata kuliah K3 ini, sehingga penulis lebih memahami lebih
dalam mengenai Lead/ timbal. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Yogyakarta, 23 September 2022


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan nama Timah Hitam adalah
kontaminan lingkungan yang dikenal memiliki sifat toksisitas tinggi terhadap manusia
dan organisme hidup lainnya. Timbal merupakan salah satu logam yang sangat aplikatif
di seluruh dunia, timbal memiliki banyak kegunaan, akan tetapi timbal juga sangat
berbahaya , selain itu timbal juga merusak lingkungan dan dianggap sebagai sumber
pencemar global. Logam timbal telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu, hal ini bermula karena logam timbal terdapat di berbagai belahan bumi, selain itu
timbal timbal juga mudah di ekstraksi dan dikelola. Timbal dalam bahasa ilmiahnya
dikenal dengan kata Plumbum (Pb).
Sumber utama emisi timbal secara historis yaitu dari bahan bakar kendaraan
bermotor dan sumber industri, Bahan bakar kendaraan bermotor di indonesia sampai
dengan saat ini mengandung konsentrasi timbal yang lebih tinggi dari ukuran minimum
internasional. Menurut spesifikasi resmi Ditjen Migas, kandungan maksimum timbal
dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45 gr/lt. Sementara menurut ukuran
internasional, ambang batas maksimum kandungan timbal adalah 0,15 gr/lt.
Menurut Environment Project Agency (EPA), sekitar 25% Pb tetap berada dalam
mesin dan 75% akan mencemari udara sebagai asap knalpot. Emisi Pb dari gas buangan
tetap akan menimbulkan pencemaran udara dimanapun kendaraan itu berada, sebanyak
10% akan mencemari lokasi dalam radius 20 km dan 35% lainya terbawa atmosfer dalam
jarak yang cukup jauh. Sebagai hasil dari upaya EPA mengeluarkan aturan untuk
menghapus timbal dari bensin kendaraan bermotor, emisi timbal dari sektor transportasi
secara dramatis mengalami penurunan sebesar 95% pada tahun 1980 dan 1999, pada saat
ini kasus timbal tertinggi di udara biasanya ditemukan di dekat smelter timah. Sumber
utama emisi timbal ke udara saat ini adalah bijih dan logam pengolahan dan pesawat
piston-mesin yang beroperasi pada penerbangan bensin bertimbal.
Timbal merupakan polutan yang bersifat prevalens dan mempunyai dampak
signifikan terhadap kesehatan. Timbal juga merupakan racun yang berbahaya bagi anak-
anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak sendiri timbal dapat menyebabkan
penurunan tingkat kecerdasan (IQ Points), penurunan kemampuan belajar. Selain itu pada
orang dewasa timbal juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung,
kemandulan dan pada level yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
Logam Pb sebagai gas buang kendaraan bermotor juga dapat membahayakan
kesehatan dan merusak lingkungan. Logam Pb yang terhirup oleh manusia setiap hari
akan diserap,disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Bentuk kimia Pb
merupakan faktor penting yang mempengaruhi sifat-sifat Pb di dalam tubuh. Komponen
Pb organik misalnya tetraetil Pb segera dapat terabsorbsi terutama oleh tubuh melalui
kulit dan membran mukosa.
Logam Pb organik diabsorpsi terutama melalui saluran pencernaan dan
pernafasan , merupakan sumber Pb utama di dalam. Kira-kira 5-10% dari jumlah yang
terhisap melalui hidung akan diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan tinggal di dalam
tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas terdapat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari bahan kimia lead?
2. Apa karakteristik dan jenis bahan kimia lead?
3. Apa saja bahaya yang ditimbulkan akibat dari paparan lead?
4. Apa peran sanitarian dalam upaya pengendalian bahaya kecelakaan kerja oleh
bahan kimia lead?
5. Bagaimana upaya pengendalian yang dapat dilakukan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan Lead
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dari Lead/ timbal
3. Mahasiswa dapat memahami bahaya yang dapat ditimbulkan dari lead/ timbal
4. Mahasiswa dapat mengetahui peran dari sanitarian dalam penanganan dan
pengendalian bahaya lead/ timbal
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami upaya apa saja yang dapat
dilakukan untuk menangani dampak dari lead/ timbal.
D. Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengendalian bahaya bahan kimia lead.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN Pb

Timbal adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan unsur
logam berwarna abu-abu kebiruan, mempunyai kerapatan yang tinggi,
mempunyai massa atom 207,2 sma, nomor atom 82, dengan titik lebur 600,65°K
dan titik didih 2023°K. Larut dalam HNO3 pekat, sedikit larut dalam HCl dan
H2SO4 encer pada suhu kamar. Manfaat dari timbal sendiri biasanya digunakan
pada pembuatan baterai, produk- produk logam seperti lapisan kabel, pipa PVC,
dan masih banyak lagi. Beberapa produk logam juga terbuat dari bahan timbal
yang diubah menjadi berbagai bentuk, dan sebagian tersebut terbuat dari timbal
jenis alloy.

Timbal merupakan unsur kimia yang secara alami terkandung di dalam


bumi, maka dari itu banyak pula timbal yang kandungannya tercampur dengan
senyawa logam seperti perak. Timbal ini selain digunakan sebagai bahan
pembuatan alat, juga biasa digunakan sebagai campuran bensin yaitu bensin yang
memiliki campuran aditif kimia berupa tetraetil timbal, bensin bertimbal ini
secara luas digunakan pada tahun 1920 an guna mendukung pengembangan mesin
kompresi lebih tinggi dan menaikkan nilai oktan.

B. BAHAYA

Timbal terbentuk dari logam beracun alami yang dapat ditemukan di kerak
bumi, akan tetapi seiring penggunaanya yang sudah semakin banyak atau semakin
luas, selain berakibat pada kerusakan lingkungan , timbal juga menimbulkan
masalah kesehatan, timbal beracun bagi segala macam kesehatan sistem tubuh,
seperti sistem saraf dan sistem saraf pusat dan otak kita. Sistem reproduksi, ginjal,
sistem kardiovaskular, darah dan sistem kekebalan tubuh. Berikut beberapa
contoh bahaya timbal ketika masuk ke dalam tubuh :
a. Gangguan sistem saraf

Gangguan sistem saraf seseorang yang kerap terpapar kandungan logam


tersebut dapat mengalami kehilangan nafsu makan, depresi, hingga
menurunya kecepatan saraf untuk merespon serta dapat menurunkan IQ
secara berkesinambungan. Gangguan seperti ini dapat terjadi pada anak-
anak.

b. Gangguan sistemik

Seseorang yang terpapar keracunan akibat timbal dapat mengalami


gangguan sistemiknya, contoh kelainan gastrointestinal, hal ini dapat
menyebabkan seseorang mengalami sakit perut, konstipasi, anoreksia,
berat badan menurun drastis. Selain itu kandungan logam dapat juga
meningkatkan tekanan darah.

c. Gangguan Tulang

Selain gangguan pada saraf dan sistemik timbal juga berbahaya bagi
kesehatan tulang. Hal tersebut dapat menyebabkan kalsium pada tulang
tergantikan oleh timbal. Cara mengatasi hal ini adalah dengan cara
mengonsumsi makanan yang tinggi kalsium agar timbal yang bertumpuk
pada tulang akan berkurang. Akan tetapi apabila seseorang mengalami
paparan timbal secara terus menerus akan sulit mengeluarkannya.

C. DAMPAK

Paparan timbal dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti terhirup lewat udara,
makanan atau minuman yang dikonsumsi, atau kontak kulit. Logam berat
termasuk timbal menciptakan radikal reaktif yang merusak struktur sel, termasuk
DNA dan membran sel. Timbal juga mengganggu enzim yang membantu dalam
sintesis vitamin D dan mengganggu enzim yang menjaga keutuhan membran sel.
Dikarenakan timah mengganggu keutuhan membran, sel darah merah rusak
menjadi lebih rapuh, sehingga menyebabkan terjadinya anemia.
Pada otak, keracunan timbal juga menyebabkan hilangnya selubung saraf,
pengurangan jumlah saraf, mengganggu transmisi, dan pertumbuhan saraf.
Timbal juga mengganggu pelepasan neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang
digunakan oleh saraf untuk mengirim sinyal ke sel lain. Gangguan ini
menyebabkan gangguan komunikasi antar sel. Timbal biasanya mengganggu
neurotransmitter glutamat yang penting untuk banyak fungsi, seperti belajar.

D. PENANGGULANGAN

Orang lebih sering terpapar timbal melalui udara, yaitu dari emisi
kendaraan bermotor. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak polutan timbal
yang diemisikan oleh kendaraan bermotor adalah dengan membangun jalur-jalur
hijau di sepanjang jalan raya. Jalur hijau ini berfungsi sebagai penyangga bagi
penghuni atau penduduk di sekitar jalan raya. Mekanisme jalur hijau dalam
mengurangi dampak polutan timbal melalui dua proses yaitu : 1) absorpsi
(penyerapan), untuk tanaman yang stomata daunnya mempunyai diameter lebih
besar dari ukuran partikel; 2) adsorpsi (penyerapan), lebih bersifat sebagai barrier
fisik dengan penempelan pada bagian pohon, terutama tajuk.

Menurut Umar Fahmi Achmadi pengendalian Pb yang merupakan


sebagian dari gas buang kendaraan bermotor cukup sulit karena banyak variabel
yang mempengaruhi. Diantaranya adalah cara mengemudi, ketaatan perawatan,
kemacetan, banyaknya kendaraan pribadi, kendaraan darat berpindah-pindah dan
terkonsentrasi pada suatu wilayah. Untuk itu perlu dilakukan beberapa pendekatan
antara lain :

1. Pendekatan teknis

Yaitu dengan mengendalikan bahan bakar yang akan digunakan


oleh kendaraan bermotor. Menurut Dr. Jurg Grutter, peneliti pada
Swisscontact di Swiss, hal ini dapat dilakukan dengan menggantikan TEL
dengan anti knocking lain yang tidak mengandung timbal. Menurut
pengamatannya, pemerintah Honduras telah berhasil menghilangkan
partikulat timah hitam dari kawasan udara hingga mendekati nol dalam
waktu enam bulan. Itu terjadi sejak bensin tak bertimbal (Pb) dipakai pada
seluruh kendaraan bermotor di negara tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengalihan bensin bertimbal ke bensin tidak bertimbal
perlu didorong dan dikembangkan di berbagai negara dengan suatu
argumentasi, polusi udara oleh timbal jelas sangat mengganggu kesehatan
dan lingkungan.

Mobil listrik juga merupakan solusi program langit biru yang


paling tepat karena tidak menggunakan motor bakar sebagai tenaga
penggerak melainkan motor listrik sehingga emisinya nol. Pada saat ini
mobil listrik bukan prototipe lagi melainkan sudah diproduksi secara
massal dan dijual pada pasar mobil.

2. Pendekatan administrasi dan hukum

Pemerintah mempunyai posisi yang paling strategis dalam upaya


mengendalikan pencemaran timbal. Dengan wewenang yang dimiliki,
pemerintah dapat menyusun tata kota dan rambu lalu lintas yang
memungkinkan kendaraan dapat berjalan lancar, mengontrol polutan Pb
secara berkala dan mengenakan sanksi bagi yang melanggar.

Hukum sebagai salah satu sarana dalam upaya untuk mencegah


dan menanggulangi akibat dari emisi gas kendaraan bermotor karena di
undang-undang telah disebutkan syarat syarat kendaraan bermotor.

3. Pendekatan edukasi

Upaya untuk mengurangi timbal dalam udara bukan hanya tugas


pemerintah saja, melainkan tanggung jawab seluruh rakyat. Untuk itu
dapat dilakukan dengan cara :

a. Memberikan informasi secara intensif kepada masyarakat tentang


dampak timbal terhadap kesehatan dan lingkungan serta bagaimana
cara mengatasinya. Dengan mengetahui dampak tersebut diharapkan
timbul kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya mengatasinya.
b. Melakukan pendidikan dan pelatihan pada orang-orang yang potensial
menjadi penyebab meningkatnya pencemaran timbal, seperti
pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, mekanik/teknisi yang
melakukan perawatan kendaraan (Santi, 2001).
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa senyawa lead atau yang biasa
kita sebut timbal merupakan senyawa logam yang sering kita temui sehari- hari. Timbal
ini banyak digunakan dalam pembuatan alat seperti alat rumah tangga, pipa PVC, hingga
campuran bahan bakar bensin. Dengan banyaknya kegunaan timbal di kehidupan
manusia, bukan berarti timbal sendiri tidak memiliki unsur bahaya jika penggunaannya
berlebihan dan tidak tepat guna.

Bahaya timbal sendiri selain berakibat pada kerusakan lingkungan, juga


menimbulkan masalah kesehatan, timbal beracun bagi segala macam kesehatan sistem
tubuh, seperti sistem saraf dan sistem saraf pusat dan otak kita. Sistem reproduksi, ginjal,
sistem kardiovaskular, darah dan sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, untuk
mengurangi dampak bahaya yang yang disebabkan oleh paparan timbal ini diperlukan
penanganan, antara lain seperti rekayasa teknik baik dalam pembuatan alat yang awalnya
terbuat dari timbal, bisa diganti bahan utamanya dengan bahan lain yang tidak
menyebabkan gangguan kesehatan dan ramah lingkungan, selain itu juga perlu
dilakukannya edukasi kepada masyarakat akan bahaya timbal, agar dari masyarakat
sebagai konsumen pun mengurangi penggunaan timbal sebagai alat penunjang sehari-
hari.

B. SARAN

Saran yang dapat penulis berikan agar terhindar dari bahaya timbal, maka
wajibnya kita tahu dan sadar terlebih dahulu mengenai bahaya tersebut, sehingga dalam
kehidupan sehari- hari kita akan berusaha untuk mengurangi penggunaan produk- produk
berbahan dasar timbal ini.
DAFTAR PUSTAKA

“BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Timbal 1. Karakteristik logam timbal (Pb) Timbal

atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama tima.” Repository Poltekkes Denpasar,

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/6223/2/BAB%20II.pdf. Accessed 26

September 2022.

“Keracunan Timbal - Pengertian, Faktor Risiko, Penyebab, Gejala, Diagnosis,

Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan, Kapan Harus ke Dokter?” Halodoc,

https://www.halodoc.com/kesehatan/keracunan-timbal. Accessed 26 September 2022.

“Timbal (Pb).” BALAI PSDA BODRI KUTO,

https://bpusdataru-bk.jatengprov.go.id/index.php/informasi-sda/kualitas-air/93-das/

kualitas-air/167-timbal-pb. Accessed 26 September 2022.

“UPAYA PENURUNAN TINGKAT PENCEMARAN TIMBAL (Pb) DI PERKOTAAN

MENUJU GREEN CITY.” kesehatanlingkungan, 28 December 2014,

https://kesehatanlingkungankesmas.wordpress.com/2014/12/28/upaya-penurunan-tingkat-

pencemaran-timbal-pb-di-perkotaan-menuju-green-city/. Accessed 26 September 2022.

Salamawati. 2014. Upaya Penurunan Tingkat Pencemaran Timbal (Pb) Menuju Green City
diakses pada 26 September 2022

You might also like